Nama : Mhd.

Ariz Dloli

NIM : 170404064

Harmonisasi Kehidupan Saya Sebagai Orang Batak

Sebagai orang batak yang tinggal di Medan, saya banyak menjumpai banyak
suku disini, seperti Melayu, Jawa, Aceh dan Batak. Dalam kehidupan sehari -
hari saya di Medan, suku batak tidak dilihat hal yang menarik pada orang yang
saya jumpai saat berinteraksi, mungkin karena memang sudah banyak suku
batak di Medan. Tetapi bagi ayah saya, suku itu sangat penting untuk mencari
"link" atau jaringan untuk berbagai hal. 

Jika saya keluar dari Pulau Sumatera seperti ke Pulau Jawa, pasti warga Jawa
sudah tanda dengan logat orang batak yang khas, dan dari logat inilah yang
memudahkan saya untuk mencairkan suasana atau membuka pembicaraan. Ada
yang menganggap orang batak keras dan menyeramkan, tetapi tidak sedikit pula
yang menganggap orang batak itu periang dan lucu. Di Pulau Jawa, orang batak
identik dengan preman, tetapi seiring mulainya bermunculan stand-up comedian
orang batak mindset kalau batak itu seram mulai berkurang. 

Dalam kehidupan saya sehari hari, suku tidak menjadi halangan untuk
berteman. Saya memiliki teman yang berbeda beda suku mulai dari Padang,
Jawa, Melayu, Aceh. Perbedaan ini yang membuat pertemanan saya lebih
bewarna, dari sini saya dapat mengetahui sedikit tentang budaya dari suku
teman saya masing masing. Dan biasanya saat pertama kali kenal, pasti saya
ditanyai tentang batak, walaupun jujur sebenarnya saya kurang tahu tentang
silsilah marga saya, Hasibuan, dan saya hanya mengerti sedikit bahasa batak.
Namun, ayah saya selalu mengajari saya tentang suku batak saat ada acara
keluarga, Seperti asal muasal marga kami, silsilah keluarga dan lain lain.

Harmonisasi dalam bersuku sudah saya rasakan di lingkup daerah rumah saya.
Sepertu untuk membantu suksesnya acara adat tetangga antar tetangga dengan
menyediakan rumah mereka sebagai lahan parkir atau tempat tamu, bergotong
royong membantu tetangga yang sedang dalam kesusahan dan kegiatan lain
yang dilakukan bersama sama.