Anda di halaman 1dari 3

Mungkin dizaman ini banyak yang tidak percaya terhadap hal-hal yang tak kasat mata semua

dihargai dengan prinsip ilmiah,semua hal yang ada diluar batas logika dianggap sebagai
mitos atau tahayyul.

Namun akan telah jelas bagi orang-orang yang beriman tidak akan sempurna keimanan tanpa
meyakini dengan adanya mahluk-mahluk ciptaan tuhan yang tak kasat mata(Jin/Iblis).yang
telah dituliskan dalam al-qur’an tentang keberadaan mereka bahkan ada surah yang
menuliskan namanya ( surah al-jin).

Namun pada kesempatan ini kami bagikan hanya untuk orang-orang yang memiliki
keyakinan,bagaimana kenyataan bahwa mahluk seperti iblis itu jelas adanya.

Untuk mempersingkat silahkan baca Al-qur’an surah Shad ayat 72-82 dituliskan peniupan


roh manusia dan pembangkangan bangsa jin dan sumpah akan kebencian kepada
manusia sampai akhir dunia ini.
Lantas bagaimana kita terhindar dan menjaga diri serta keluarga kita dari gangguan mahluk
yang berusaha menjauhkan kita dari ALLAH S.W.T

Mari kita lanjut membaca.

Membaca ayat suci Al-qur’an selain menjadi kewajiban kita sebagai umat muslim juga sangat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.sebagai mana yang dituliskan dalam sebuah hadits

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan,

‫ت الَّ ِذي تُ ْق َرأُ فِي ِه سُو َرةُ ْالبَقَ َر ِة‬


ِ ‫اَل تَجْ َعلُوا بُيُوتَ ُك ْم َمقَابِ َر ِإ َّن ال َّش ْيطَانَ يَ ْنفِ ُر ِم ْن ْالبَ ْي‬

  “Jangan jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan itu akan lari
dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” 
(HR. Muslim no. 780, dari Abu Hurairah –radhiyallahu’anhu-)

Rumah yang tak dibacakan a-quran itu bagaikan kuburan dan kita tidak akan mendapatkan
kesenangan.

Dan juga sempat disinggung mengenai surah Al-baqarah,banyak hadits yang mengarah
kepada surah al-baqarah sebagai surah yang bukan hanya kewajiban membacanya namun
juga memberikan kita perlindungan dari mahluk yang ingin mengganggu dan menyesatkan
kita.

Dalam hadis lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan,

َ ‫ت الَّ ِذي يُ ْق َرأُ فِي ِه س‬


ُ‫ُورة‬ ِ ‫ َوإِ َّن ال َّش ْيطَانَ إِ َذا َس ِم َع سُو َرةَ ْالبَقَ َر ِة تُ ْق َرأُ خَ َر َج ِمنَ ْالبَ ْي‬،‫آن سُو َرةُ ْالبَقَ َر ِة‬
ِ ْ‫إِ َّن لِ ُك ِّل َش ْي ٍء َسنَا ًما َو َسنَا ُم ْالقُر‬

‫ْالبَقَ َر ِة‬

“Sesungguhnya segala sesuatu punya puncak, dan puncak Al-Qur’an adalah surah Al-
Baqarah, dan sesungguhnya setan jika mendengar surah Al-Baqarah dibaca maka ia akan
keluar dari rumah yang dibaca di dalamnya surah Al Baqarah.” (HR. Hakim, dinilai Hasan
oleh Syaikh Albani).
Namun ada beberapa kajian yang merujuk kepada surah al-baqarah ayat 285 dan 286 sebagai
bacaan.
ُ‫َم ْن قَ َرأَ بِاآليَتَ ْي ِن ِم ْن آ ِخ ِر سُو َر ِة ْالبَقَ َر ِة فِى لَ ْيلَ ٍة َكفَتَاه‬

Artinya : “Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah (ayat 285 dan 286)
di waktu malam, dia akan diberikan kecukupan.” (Hadits Riwayah Bukhari nomor : 5009 dan
HR. Muslim nomor : 808)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan tentang keutamaan dua ayat
tersebut ketika dibaca di malam hari, “Ketahuilah para ikhwan sekalian, kedua ayat ini jika
dibaca di malam hari, maka akan diberi kecukupan. Yang dimaksud diberi kecukupan di sini
adalah dijaga dan diperintahkan oleh Allah, juga diperhatikan dalam do’a karena dalam ayat
tersebut terdapat doa untuk maslahat dunia dan akhirat.” (Ahkam Al-Qur’an Al-Karim, 2:
540-541).

Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan


padanya –menurut sebagian ulama- adalah ia sudah dicukupkan dari shalat malam.
Maksudnya, itu sudah pengganti shalat malam. Ada juga ulama yang
menyampaikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari
segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi bisa memaknai
maksud hadits. Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 83-84.

‫ق بَ ْينَ أَ َح ٍد ِم ْن ُر ُسلِ ِه َوقَالُوا َس ِم ْعنَا‬ ُ ِّ‫آَ َمنَ ال َّرسُو ُل بِ َما أُ ْن ِز َل إِلَ ْي ِه ِم ْن َربِّ ِه َو ْال ُم ْؤ ِمنُونَ ُك ٌّل آَ َمنَ بِاهَّلل ِ َو َماَل ئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه اَل نُفَر‬
285( ‫صي ُر‬ ِ ‫ك ْال َم‬ َ َ‫َوأَطَ ْعنَا ُغ ْف َران‬
َ ‫ك َربَّنَا َوإِلَ ْي‬
” A MANARRASUULU BIMAA UNZILA ILAIHI MIN ROBBIHI WAL MU’MINUNA
KULLU AMANA BILLAHI WAMALAA IKATIHI WAKUTUBIHI WARUSULIHI LA
NUFARRIKU BAYNA AHADIN MIN RUSULIHI WAKULU SAMI’NAA WA
ATHO’NAA GHUFRONAKA RABBANA WAILAIKAL MASYIIRU “
Terjemahannya :
” Rasul (Muhammad) telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, begitu pula dengan orang-orang yang beriman. Mereka semuanya beriman kepada
Allah, para malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan juga rasul-rasul-Nya. (Mereka
berucap): ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-
rasul-Nya”, serta mereka berucap: “Kami dengar dan kami patuh.” (Mereka berdoa):
“Ampunilah kami ya Tuhan ,dan pada-Mu lah tempat kembali.”(Al Quran Surah Al Baqarah
ayat 285).

‫ت َربَّنَا اَل تُ َؤا ِخ ْذنَا إِ ْن نَ ِسينَا أَوْ أَ ْخطَأْنَا َربَّنَا َواَل تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا إِصْ رًا‬ ْ َ‫ا يُ َكلِّفُ هَّللا ُ نَ ْفسًا إِاَّل ُو ْس َعهَا لَهَا َما َك َسب‬
ْ َ‫ت َو َعلَ ْيهَا َما ا ْكتَ َسب‬
َ
‫طاقَةَ لَنَا بِ ِه َواعْفُ َعنَّا َوا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَا أ ْنتَ َموْ اَل نَا فَا ْنصُرْ نَا َعلَى‬ َ ‫َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِنَا َربَّنَا َواَل تُ َح ِّملنَا َما اَل‬
ْ
286( َ‫ْالقَوْ ِم ْال َكافِ ِرين‬

” LAA YUKALLIFULLAHU NAFSAN ILLA WUS’AHAA LAHAA MAKASABAT WA


‘ALAIHAA MAKTASABAT RABBANAA LAA TUWAA KHIDNAA INNA SIINAA AU
AKHTHO’NAA RABBANAA WALAA TAHMIL ‘ALAINAA ISRON KAMAA
HAMALTAHU ‘ALALLADZINA MINKOBLINA RABBANAA WALAA
TUHAMMILNAA MAA LAA THOO QOTALA NAA BIHI WA’FU ‘ANA
WAKHFIRLANAA WARHAMNAA ANTA MAILAANAA FANSURNAA ‘ALAL
QOUMIL KAAFIRIINA “
Terjemahannya :
 ” Allah tidak akan memberikan cobaan kepada seorang hambanya melainkan sesuai dengan
kemampuan hamba tersebut. Dia mendapatkan pahala (dari amal kebajikan) yang telah dia
usahakan dan dia mendapat siksa (dari amalan buruk) yang telah diperbuatnya. (Mereka
berdoa): ” Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau jika kami
bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau memberikan beban pada kami suatau beban yang
berat seperti yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami,
janganlah Engkau memikulkan untuk kami apa yang tidak sanggup untuk kami memikulnya.
Berilkan maaf-Mu pada kami, Berikan ampun-Mu pada kami, serta berikanlah rahmat untuk
kami. Engkaulah Penolong kami, untuk itu tolonglah kami dari orang orang yang kafir .” (Al
Quran Surah Al-Baqarah ayat 286)

Anda mungkin juga menyukai