BAB I
PENDAHULUAN
Dua dari 6 indikator mutu pelayanan keperawatan klinik adalah kenyamanan dan
kepuasan. Menurut Naidu (2009) hasil akhir pelayanan adalah puas tidaknya
terhadap pelayanan dan fasilitas menimbulkan kenyamanan. Oleh sebab itu
kenyamanan dan kepuasan dijadikan sebagai indikator mutu pelayanan
keperawatan.
Hasil awal wawancara peneliti dengan salah satu karyawan di RS Graha Husada,
yang diperoleh peneliti bahwa pelayanan keperawatan belum dilakukan secara
maksimal. Hal tersebut bisa dilihat dari adanya pasien pulang Atas Permintaan
Sendiri (APS) sebanyak 64 pasien selama 6 bulan terakhir dan masih ada pasien
komplain akan layanan keperawatan di rumah sakit dimana pasien merasa belum
puas dengan pelayanan yang didapat.
Selain dibuktikan dari hasil wawancara, data jumlah pasien rawat inap juga
menggambarkan kepuasan pasien. Jumlah pasien pada tahun 2014 sampai 2017
pasien rawat inap peserta JKN sangat meningkat. Jumlah pasien rawat inap tahun
2014 sebanyak 601 orang, tahun 2015 sebanyak 5.058 orang, tahun 2016
sebanyak 7.104 orang dan tahun 2017 sebanyak 7.908 orang. Sedangkan pada
tahun 2018 jumlah pasien rawat inap pengguna JKN yaitu sebesar 7.614 orang.
Terdapat penurunan jumlah pasien rawat inap pengguna JKN pada tahun 2018
sebesar 3,9% dari tahun 2017 (Profil RS Graha Husada, 2018).
4
Sedangkan kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit pada Bulan Februari
2019 sebanyak 31% pasien tidak puas. Selain itu peneliti juga melakukan studi
pendahuluan dimana peneliti melakukan observasi dan wawancara secara
langsung kepada pasien dengan kriteria pasien sudah dirawat selama dua hari.
Wawancaranya mengenai pelayanan keperawatan di rumah sakit dengan aspek
penerimaan, aspek perhatian, aspek komunikasi, aspek kerjasama dan aspek
tanggung jawab.
Hasil yang diperoleh peneliti bahwa pelayanan keperawatan sudah cukup baik
tetapi belum maksimal. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil studi pendahuluan
pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Graha Husada melalui 25 pasien rawat
inap peserta JKN mengeluhkan kurang puas terhadap pelayanan keperawatan
yang ada di rumah sakit. Sebanyak 52% mengeluh pada aspek perhatian, 46%
pasien mengeluh pada aspek penerimaan, 65% pasien mengeluh pada aspek
komunikasi, 48% mengeluh pada aspek kerjasama dan 30% pasien mengeluh pada
aspek tanggung jawab.
Penurunan jumlah pasien merupakan salah satu indikasi dari ketidakpuasan pasien
pada pelayanan rumah sakit walaupun tidak signifikan dalam membuktikan
kepuasan atau ketidakpuasan pasien. Dimana rumah sakit mempunyai tugas
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif)
yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu mempertimbangkan pelayanan yang
efektif, efisien serta professional.
1.5.1.Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah menambah
bahan kepustakaan baik sebagai referensi bahan pembelajaran, maupun
referensi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian terutama mengenai
kualitas pelayanan keperawatan. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pengalaman yang berguna bagi peneliti untuk dapat berpikir
secara analisis dan dinamis dimasa yang akan datang mengenai kepuasan
pasien rawat inap peserta JKN dalam mendapatkan pelayanan keperawatan
di rumah sakit.
7