Anda di halaman 1dari 13

33

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey
analitik yaitu dilakukan untuk menggali suatu fenomena kesehatan yang terjadi.
Sedangkan desain studi yang digunakan adalah cross sectional yaitu suatu
rancangan penelitian yang mempelajari hubungan antara variabel independen:
Aspek Penerimaan, Aspek Perhatian, Aspek Komunikasi, Aspek Kerjasama dan
Aspek Tanggung Jawab dengan variabel dependen (Kepuasan Pasien)
(Notoatmodjo, 2010).

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian akan dilakukan pada tanggal 13 Mei – 15 Juni 2019 di Rumah Sakit
Graha Husada Bandar Lampung.

3.3. Subjek Penelitian


3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010).
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap peserta JKN yang
sedang dirawat di RS Graha Husada Bandar Lampung. Bila dihitung dari
jumlah rata-rata kunjungan perbulan, perhitungannya adalah sebagai
berikut :
a. Jumlah pasien rawat inap selama periode Januari – Desember 2018
sebanyak 7.614.
b. Jumlah rata – rata pasien rawat inap perbulan adalah = 7.614 dibagi 12
sebanyak 634 pasien.
34

3.3.2. Sampel Penelitian


Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili populasi. Dalam penelitian keperawatan kriteria
sampel meliputi kriteria inklusi dan eksklusi, dimana kriteria itu
menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan (Notoatmodjo,
2010).
Sampel penelitian ini menggunakan rumus Isaac Michael :
n = Z2 . N . p . q
d2 ( N – 1 ) + Z2 . p . q
Keterangan :
n = besaran sampel;
N = jumlah populasi;
Z = standar deviasi untuk 1,96 dengan konfiden level 95%
d = derajat ketepatan yang digunakan, yaitu sebesar 10% 0,1
p = proporsi target populasi adalah 50% atau 0,5
q = proporsi tanpa atribut p – 1 = 0,5

Dari rumus tersebut perhitungan besar sampel dalam penelitian ini adalah :
n = (1,96)2 . 634 . 0,5 . 0,5
[(0,1)2 . (633)] + {(1,96)2 . 0,5 . 0,5]
n = 3,8416 . 634 . 0,5 . 0,5
6,33 + 0.9604
n = 608,8936
7,2904
n = 83,5199, dibulatkan menjadi 84.
Didapatkan jumlah sampel keseluruhan yang akan diambil sebesar 84
orang.
35

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
Accidental Sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, konsumen yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011).

3.4. Kriteria Sampel


Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya maka sebelum
dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria inklusi dan eksklusi
(Notoatmodjo, 2010). Responden dibatasi dengan kriteria sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010) yaitu :
1) Semua pasien rawat inap di ruang perawatan dan peserta JKN
2) Pasien yang dirawat minimal 2 x 24 jam (2 hari).
3) Pasien bersedia menjadi responden.
4) Pada pasien anak-anak diwakili oleh orang tuanya sebagai responden.

b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat
mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel (Khatima,
2010) yaitu :
1) Pasien perawatan di ruang ICU.
2) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden.
3) Memiliki asuransi/sistem pembiayaan kesehatan selain BPJS Kesehatan.
36

3.5. Variabel Penelitian


Menurut (Notoatmodjo, 2010) mendefinisikan variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbntuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu :
1. Variabel Bebas atau independen adalah faktor yang diduga sebagai faktor
yang mempengaruhi variabel terikat atau dependen (Notoatmodjo, 2010).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pelayanan Keperawatan yang nilai
berdasarkan aspek penerimaan, aspek perhatian, aspek komunikasi, aspek
kerjasama dan aspek tanggung jawab.

2. Variabel Terikat atau dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh


variabel bebas atau variabel independen (Notoatmodjo, 2010). Variabel
terikat pada penelitian ini adalah Kepuasan Pasien Rawat Inap Peserta JKN.

3.6. Rentang Penilaian


Dalam menghitung variabel – variabel yang mempengaruhi kepuasan pasien, pada
penelitian ini dilakukan dengan memberikan skor terhadap masing – masing
jawaban. Pemberian skor ditentukan dengan menggunakan skala Likert seperti
pada tabel berikut :
Tabel 3. Skala Likert
No. Pilihan Responden Bobot Nilai
1. Tidak Puas 1
2. Kurang Puas 2
3. Puas 3
4. Sangat Puas 4
Sumber : Sugiyono (2011).

3.7. Definisi Operasional


37

Tabel 3.1 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur/ Pengukuran Kategori Skala
Alat Ukur
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Aspek Sikap perawat yang selalu ramah, Wawancara/ Skala yang terdiri dari4 1 Baik bila Ordinal
Penerimaan ceria saat bersama pasien, selalu Kuesioner pilihan jawaban yaitu : mean ≥18
tersenyum dan menyapa semua jawaban sangat baik
pasien. Menunjukkan rasa skor 4, jawaban baik 2 Tidak
penerimaan yang baik terhadap skor 3, jawaban kurang Baik bila
pasien dan keluarga, menerima baik skor 2 dan mean <
pasien tanpa membedakan agama, jawaban tidak baik skor 18
status sosial ekonomi dan budaya, 1. (Sugiyono, 2011:
golongan dan pangkat serta suku 135)
sehingga penerimaan pasien
sebagai pribadi yang utuh.
2. Aspek Sikap perawat dalam memberikan Wawancara/ Skala yang terdiri dari4 1 Baik bila Ordinal
Perhatian pelayanan keperawatan harus Kuesioner pilihan jawaban yaitu : mean ≥18
sabar, bersedia memberikan jawaban sangat baik
pertolongan kepada pasien, harus skor 4, jawaban baik 2 Tidak
peka terhadap pasien dan keluhan skor 3, jawaban kurang Baik bila
pasien, memahami dan mengerti baik skor 2 dan mean <
terhadap kecemasan dan jawaban tidak baik skor 18
ketakutan pasien. 1. (Sugiyono, 2011:
135)
3. Aspek Kemampuan dalam melakukan Wawancara/ Skala yang terdiri dari4 1 Baik bila Ordinal
Komunikasi komunikasi sebaik mungkin Kuesioner pilihan jawaban yaitu : mean ≥18
dengan pasien dan keluarga jawaban sangat baik
pasien. Interaksi antara perawat skor 4, jawaban baik 2 Tidak
dengan pasien atau dengan skor 3, jawaban kurang Baik bila
keluarga pasien akan terjalin baik skor 2 dan mean <
melalui komunikasi yang baik. jawaban tidak baik skor 18
Komunikasi berawal dari 1. (Sugiyono, 2011:
penerimaan pasien sampai pasien 135)
dipulangkan.
4. Aspek Kemampuan melakukan kerja Wawancara/ Skala yang terdiri dari4 1 Baik bila Ordinal
Kerjasama sama yang baik dengan pasien Kuesioner pilihan jawaban yaitu : mean ≥18
dan keluarga pasien. Mampu jawaban sangat baik
mengupayakan agar pasien skor 4, jawaban baik 2 Tidak
mampu bersikap kooperatif dan skor 3, jawaban kurang Baik bila
bekerjasama secara kolaborasi baik skor 2 dan mean <
dengan ahli kesehatan lain sesuai jawaban tidak baik skor 18
kebutuhan pasien. 1. (Sugiyono, 2011:
135)
5. Aspek Sikap yang jujur, tekun dalam Wawancara/ Skala yang terdiri dari4 1 Baik bila Ordinal
Tanggung tugas, mampu mencurahkan Kuesioner pilihan jawaban yaitu : mean ≥18
Jawab waktu dan perhatian, sportif jawaban sangat baik
dalam tugas, konsisten serta tepat skor 4, jawaban baik 2 Tidak
dalam memberikan pelayanan skor 3, jawaban kurang Baik bila
keperawatan dan mempunyai baik skor 2 dan mean <
tanggung jawab untuk jawaban tidak baik skor 18
memberikan pelayanan 1. (Sugiyono, 2011:
keperawatan pada pasien selama 135)
24 jam sehari.
6. Kepuasan Pasien merasakan puas karena Wawancara/ Skala yang terdiri dari 1 Pu Ordinal
Pasien pelayanan yang diterima melebihi Kuesioner 4 pilihan jawaban as bila
dari apa yang diharapkan pasien. yaitu : jawaban sangat mean ≥
38

puas skor 4, jawaban 37


puas skor 3, jawaban
kurang puas skor 2 dan 2 Tid
jawaban tidak puas skor ak Puas
1. (Sugiyono, 2011: bila mean
135) < 37

3.8. Etika Penelitian


Penelitian yang digunakan manusia sebagai subjek tidak boleh bertentangan
dengan etnik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak responden harus
dilindungi. Setelah mendapatkan persetujuan kegiatan pengumpulan data bisa
dilaksanakan dengan menekankan pada masalah etik antara lain :
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan
informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki
kebebabasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi
dalam kegiatan penelitian (autonomy).

Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan


martabat manusia adalah peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek
(informed consent) yang terdiri dari :
a. Penjelasan manfaat penelitian.
b. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat
ditimbulkan.
c. Penjelasan manfaat yang akan didapatkan.
d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan
subyek berkaitan dengan prosedur penelitian.
e. Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja.
f. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy


and confidentiality)
39

Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan


kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat
terbukanya informasi individu termasuk informasi yang bersifat pribadi.
Sedangkan tidak semua orang menginginkan informasinya diketahui oleh
orang lain, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu
tersebut.

Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai


identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner dan alat
ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek.
Peneliti dapat menggunakan koding (inisial atau identification number)
sebagai pengganti identitas responden.

3. Keadilan dan inkliusivitas (respect for justice and inclusiviness)


Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi
prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional,
berperikemanusiaaan dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan,
keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius subyek
penelitian.

Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu


kejelasan prosedur penelitian. Keadilan memiliki bermacam-macam teori,
namun yang terpenting adalah bagaimanakah keuntungan dan beban harus
didistribusikan di antara anggota kelompok masyarakat. Prinsip keadilan
menekankan sejauh mana kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan
beban secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan
pilihan bebas masyarakat. Sebagai contoh dalam prosedur penelitian, peneliti
mempertimbangkan aspek keadilan gender dan hak subyek untuk
mendapatkan perlakukan yang sama baik sebelum, selama, maupun sesudah
berpartisipasi dalam penelitian.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms
and benefits).
40

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna


mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek
penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence).

Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek


(nonmaleficience). Apabila intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan
cedera atau stress tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitan
untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan, stress maupun kematian subyek
penelitian.

3.9. Pengumpulan Data


3.9.1. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Penelitian menggunakan surat izin penelitian yang ditujukan kepada
Direktur RS Graha Husada Bandar Lampung.
b. Peneliti menyiapkan lembar kuesioner dan memberikan informasi
singkat tentang tujuan dan manfaat peneliti kepada responden yang
setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dibagikan lembar
persetujuan (Informed Concent) untuk ditandatangani.
c. Peneliti meminta kepada responden yang setuju berpartisipasi dalam
penelitian ini untuk menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan
peneliti.
d. Peneliti kembali memeriksa kelengkapan lembar kuisioner yang telah
diisi saat itu juga, apabila ada yang belum lengkap atau terlewat, maka
peneliti segera melengkapi.

3.9.2. Sumber Data Penelitian


41

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan ada dua jenis, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh
melalui wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan
bantuan kuesioner yang telah dirancang untuk data kuantitatif
(Notoatmodjo, 2010).

Kuesioner berisi daftar pertanyaan kepada responden tentang variabel-


variabel yang diteliti. Sedangkan data sekunder diperoleh dari pihak lain,
tidak diperoleh dari subjek penelitian. Data yang diperoleh dari Rumah
Sakit Graha Husada Bandar Lampung berupa data jumlah kunjungan
pasien rawat inap, data kepuasan pasien dan profil rumah sakit.

3.10. Pengolahan Data


Pengolahan data merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilakukan
setelah pengumpulan data baik primer maupun sekunder. Langkah-langkah
pengolahan data meliputi editing, coding, entry dan cleaning data.
a. Editing (Pengeditan Data) adalah kegiatan pengecekan isian kuesioner yaitu
memeriksa pada setiap item pertanyaan serta jawaban pada setiap variabel.
Semua jawaban sudah jelas, lengkap dan relevan.
b. Coding dilakukan untuk mengklasifikasikan jawaban dari para responden ke
dalam kategori-kategori dengan menggunakan kode pada setiap jawaban
reponden.
c. Entry Data (Pemasukan Data) adalah memasukkan data atau kuesioner yang
telah terkumpul ke dalam paket komputer.
d. Cleaning Data (Pembersihan Data) adalah kegiatan pengecekan kembali data
yang sudah diinput. Cleaning data juga digunakan untuk mengetahui missing
data, variasi data dan konsistensi data.

3.11. Uji Validitas dan Reliabilitas


42

3.11.1. Uji Validitas


Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana
ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud (Sugiyono, 2011).

Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran pada


analisis butir yaitu cara-cara skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan
menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Sugiyono, 2011).
Rumus Validitas :
N ∑ XY – ( ∑ X) ( ∑Y)
Гxy =
√ [ N ∑ X² - ( ∑X) 2 ] [ N ∑ Y²- ( ∑ Y)² ]
Keterangan :
Гxy = Koefisien korelasi Product Moment
∑X = Jumlah skor butir nilai X
∑Y = Jumlah skor total nilai Y
N = Jumlah responden

Kesesuaian harga Гxy diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus


diatas disesuaikan dengan tabel harga regresi product moment dengan
korelasi Гxy lebih besar atau sama dengan regresi tabel, maka butir
instrumen tersebut valid dan jika Гxy lebih kecil dari regresi tabel maka
butir instrumen tersebut tidak valid. Dasar pengambilan keputusan adalah
valid jika r hitung > r tabel, tidak valid jika r hitung < r tabel (Sugiyono,
2011).

Berdasarkan hasil uji validitas di RS Pertamina Bintang Amin Bandar


Lampung yang dilakukan kepada 30 responden pasien rawat inap peserta
43

JKN, dari 35 pertanyaan yang di uji, seluruh pertanyaan mendapatkan hasil


yang valid.

Jumlah sampel diambil sebanyak 30 responden, hal ini sesuai pendapat


Singarimbun dan Efendi (2009) yang mengatakan bahwa jumlah uji coba
kuesioner adalah minimal 30 responden. Dengan jumlah minimal 30 orang
maka distribusi nilai akan lebih mendekati kurve normal. Peneliti menguji
validitas instrumen dengan 35 item pertanyaan dengan menggunakan data
yang terkumpul dari 30 responden yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner. Dengan nilai (df) 30 – 2 = 28, dan dihasilkan r-tabel sebesar
0,361.

3.11.2. Uji Reliabilitas


Reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010 :
168). Instrumen yang baik tidak akan bersifat mengarahkan responden
untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat kerendahan sesuatu.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang


ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Uji reliabilitas instrumen untuk
pertanyaan yang valid diuji dengan rumus alpha dengan bantuan komputer
program SPSS 24.0 for windows, karena skornya bukan 0 atau 1, tetapi
menggunakan rentangan 1-5 apabila r alpha > r tabel maka soal tersebut
adalah valid (Notoatmodjo, 2010). Rumus Alpha :
k  S2 j 
α= 1  
k 1 S 2 x 

Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
44

k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I
Sx = jumlah varians skor total
Pengukuran dinyatakan reliabel apabila r hitung > r tabel didapatkan dari r
product moment dengan alpha 5% dan diperoleh r tabel 0,361.

Berdasarkan uji reliabilitas kuesioner untuk variabel pelayanan


keperawatan dengan aspek penerimaan, aspek perhatian, aspek
komunikasi, aspek kerjasama dan aspek tanggung jawab didapatkan nilai
alpha-cronbach 0,662 dan uji reliabilitas kuesioner penelitian untuk
variabel kepuasan pasien didapatkan nilai alpha-cronbach 0,688. Jadi butir
pertanyaan tentang pelayanan keperawatan di rumah sakit instansi rawat
inap yang meliputi aspek penerimaan, aspek perhatian, aspek komunikasi,
aspek kerjasama dan aspek tanggung jawab dan kepuasan pasien rawat
inap adalah reliabel.

3.12. Analisis Data


Setelah semua data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis
data. Sehingga data tersebut dapat ditarik menjadi satu kesimpulan. Data
dianalisis dengan menggunakan SPSS yang meliputi analisis univariat dan
bivariat.
3.12.1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel penelitian yang
menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo,
2010). Dalam penelitian ini analisis univariat yang dilakukan adalah
mendistribusikan pelayanan keperawatan pada aspek penerimaan,
perhatian, komunikasi, kerja sama, tanggung jawab dan tingkat kepuasan
pasien rawat inap di Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung.

3.12.2. Analisis Bivariat


45

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga


berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini,
analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan pelayanan
keperawatan pada aspek penerimaan, perhatian komunikasi, kerjasama dan
tanggung jawab dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rumah
Sakit Graha Husada Bandar Lampung.

Skala data penelitian ini yaitu skala ordinal dan skala ordinal maka uji
statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Menurut Notoatmodjo,
2010 syarat uji chi square adalah sel yang mempunyai nilai expected count
kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel. Jika syarat chi square tidak
terpenuhi, maka dipaki uji alternatifnya yaitu :
1. Alternatif uji chi square untuk tabel 2×2 adalah uji fisher
2. Alternatif uji chi square untuk tabel 2×K adalah kolmogorov smirnov
3. Alternatif uji chi square untuk selain tabel 2×2 dan 2×K adalah
penggabungan sel. Setelah dilakukan penggabungan sel akan
terbentuk suatu tabel B×K yang baru. Uji hipotesis yang dipilih sesuai
dengan tabel B× K yang baru tersebut.

Anda mungkin juga menyukai