Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

dan rahmat-Nya lah kami berhasil menyelesaikan makalah ini Semoga makalah

ini dapat dipergunakan dan membantu mahasiswa dalam memperluas wawasan

dan memperdalam pengetahuannya. Kami menyadari bahwa, walaupun kami telah

berusaha sekuat tenaga untuk mencurahkan segala tenaga dan pikiran dan

kemampuan yang kami miliki. Tapi tetap saja makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan dan kelemahan baik dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam

penyusunannya.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya

membangun demi tercapai suatu kesempurnaan dalam makalah kami dalam

penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini

akhirnya Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun

mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Makale 5 Desember 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia membungkus otot-


otot dan organ dalam.kulit berfungsi melindungi tubuh dari trauma dan
merupakan benteng pertahanan terhadap bakteri. Kehilangan panas dqn
penyimpanan panas diatur melalui vasodilatasi pembuluh-pembuluh darah kulit
atau sekresi kelenjar keringat.organ-organ adneksa kulit seperti kuku dan rambut
telah diketahui mempunyai nilai-nilai kosmetik.kulit juga merupakan sensasi
raba,tekan ,suhu, nyeri ,dan nikmat berkatjalinan ujung – ujung saraf yang saling
bertautan. Secara ,mikroskopis kulit terdiri dari tiga lapisan :
epidermis,dermis,dan lemak subkutan .epidermis ,bagian terluar dari kulit dibagi
menjaadi dua lapisan utama yaitu stratum korneum dan stratum malfigi.dermis
terletak tepat di bawah epidermis dan terdiri dari serabut –serabut kolagen , elastin
,dan retikulin tertanam dalam substansi dasar. Matriks kulit mengandung
pembuluh –pembuluh darah dan saraf yang menyokong dan memberi nutrisi pada
epidermis yang sedang tumbuh. Juga terdapat limfosit, histiosit , dan leukosit
yang melindungi tubuh dari infeksi dan invasi benda – benda asing.di bwah
dermis terdapat lapisan lemak subcutan yang merupakan bantalan untuk kulit
,isolasi untuk meperthankan suhu tubuh dan tempat penyimpanan ernergi.

Salah satu penyakit kulit yang sering dijumpai yakni Dermatitis yang lebih
dikenal sebagai eksim,merupakan penyakit kulit yag mengalami
peradangan.dermatitisdapat terjadi karena bermacam sebab dan timbul dalam
berbagai jenis , terutama kulit yang kering.umummnya enzim dapat menyebabkan
pembengkakan ,merah ,dan gatal pada kulit.Dermatitis tidak berbahaya ,dalam arti
tidak membahayakan hidup dan tidak menular.walaupun demikian,penyakit ini
jelas menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu.Dermatitis muncul
dalam beberapa jenis,yang masing-masing memiliki indikasi dan gejala dermatitis
yang muncul dipicu allergen (penyebab alergi ) tertentu seperti racun yang
terdapat pada beberapa, antara lain dermatitis.
B.RUMUSAN MASALAH

A. Apakah defenisi dari Dermatitis


B. Apakah etiologi dari Dermatitis
C. Apakah klasifikasi dari Dermatitis
D. Apakah manifestasi klinis dari Dermatitis
E. Bagaimana patofisiologi dari Dermatitis
F. Apakah komplikasi yang di timbulkan dari Dermatitis
G. Apakah pemeriksaan penunjang dari Dermatitis
H. Bagaimana cara pengobatan dari Dermatitis
I. Bagaimana penatalaksanaan keperawatan dari Dermatitis

C.TUJUAN PENULISAN

A.Tujuan umum

1. Memenuhi tugas mata kulia


2. Menambah wawasan dan pengetahuhaan tentang penyakit Dermatitis

B . Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui definisi Dermatitis


2. Untuk mengetahui etiologi dari Dermatitis
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari Dermatitis
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari Dermatitis
5. Untuk mengetahui patofisiologi dari Dermatitis
6. Untuk mengetahui komplikasi yang di timbulkan dari Dermatitis

7. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari Dermatitis

8. Untuk mengetahui cara pengobatan dari Dermatitis


BAB II

PEMBAHASAN

A.DEFINISI

Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai


respon terhadap pengaruh factor eksogen atau factor endogen,
menimbulkan kelainan klinis berubah eflo-resensi polimofrik
(eritema,edema,papul,vesikel, skuama, dan keluhan gatal).

(Adhy Juanda,2005)

Dermatitis adalah radang kulit yang disbebakan oleh banyak sinar


matahari, gigitan nyamuk, infeksi bakteri, jamur, dan bahan-bahan kimia.

(812 Resep untuk mengobati 236 Penyakit oleh H.Arief Hariana:Hml 136)

Dermatitis lebih dikenal sebagai eksim, merupakan penyakit kulit yang


mengalami peradangan.

B.ETIOLOGI

Penyebab dermatitis kadang –kadang tidak diketahui. Sebagian besar


merupakan respon kulit terhadap agen-agen, misalnya zat kimia, proyein,
bakteri dan fungus.Respon tersebut dapat berhubungan dengan
alergi.alergi adalah perubahan kemampuan tubuh yang di dapat dan
spesifik untuk bereaksi.

Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya


bahan kimia(contoh :detergen,asam,basa,oli.semen), fisik (sinar dan
suhu ),mikroorganisme (contohnya :bakteri,jamur) dapat pula dari dalam
(endogen),misalnya dermatitis atopic.(Adhy Djuanda,2005)

Sejumlah komdisi kesehatan, alergi,factor genetic,fisik,stress,dan iritasi


dapat menjadi penyebab eksim.masing-masing jenis eksim biasanya
memiliki penyebab berbeda pula.sering kali, kulit yang pecah-pecah dan
meradang yang disebabkan eksim menjadi infeksi.Jika kulit tangan ada
strip merah seoerti goresan, kita mungkin mengalami selulit infkesi bakteri
yang terjadi di bawah jaringan kulit.selulit munvul karena peradangan
pada kulit yang terlihat bentol-bentol,memerah,berisi cairan dan terasa
panas saat disentuh dan selulit muncul pada seseorang yang system
kekebalan tubuhnya tidak bagus.

C.KLASIFIKASI DARI DERMATITIS

Dermatitis muncul dalam beberapa jenis,yang masing-masing memiliki


indikasi dan gejala berbeda yaitu:

1. Contact Dermatitis
Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi
yang menempel pada kulit.(Adhi Djuanda,2005)
Dermatitis yang muncul dipicu allergen (penyebab alergi) tertentu
seperti racun yang terdapat pada tanaman merambat atau detergen.indikasi
dan gejala antara kulit memerah dan gatl.jika memburuk, penderita akan
mengalami benyol-bentol yang meradang.disebabkan kontak langsung
dengan salah satu penyebab iritasi pada kulit atau alergi.contohnya sabun
cuci/detergen, sabun mandi atau pembersih lantai.alergennya bisa berupa
karet,logam,perhiasan,arfum,kosmetik atau rumput.
2. Neurodermatitis

Peradangan kulit kronis, gatal,sirkumstrip,ditandai dengan kulit


tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol(likenifikasi0 menyerupai kulit
batang kayu,akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang karena
berbagai rangsangan pruritogenik. (Adhi Djuanda 2005)

Timbul karena goresan pada kulit secara berulang,bisa berwujud kecil


,datar dan dapat berdiameter sekitar 2,5 sampi 25 cm.penyakit ini muncul
saat sejumlah pakaian ketat yang kita kenakan menggores kulit sehingga
iritasi.iritasi ini memicu kita untuk menggaruk bagian yang terasa
gatal.biasanya muncul pada pergelangan kaki,pergelangan tangan,lengan
dan bagian belakang dari leher.

3. Seborrheic Dermatitis
Kulit berminyak dan licin,melepuhnya sisi-sisi dari hidung,antara kedua
alis,belakang telinga serta dada bagian atas.dermatitis ini seringkali
diakibatkan factor keturunan,muncul saat kondisi mental dalam keadaan
stress atau orang yang menderita penyakit saraf seperti Parkinson.
4. Atopic Dermatitis
Merupakan keadaan peradangan kulit kronis dan resitif,disertai
gatal yang umummnya sering terjadi selama masa bayi dan anka-
anak,sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan
riwayat atopi pada keluarga atau penderita (D.A, rhinitis alergik, atau asma
bronchial).kelainan kulit berupa panu gatal yang kemudian mengalami
ekskoriasi dan likenifiksi,distribusinya dilipatan(fleksural).(Adhi
Djuanda,2005)
Dengan indikasi dan gejala antara lain gatal-gatal,kulit menebal,dan
pecah-pecah.seringkali muncul di lipatan siku atau belakang
lutut.dermatitis biasanya muncul saat alergi dsn seringksli muncul pada
keluarga,yang salah satu anggota keluarga memiliki asma.biasanya
dimulai sejak bayi dan mungkin bisa bertambah atau berkurang tingkat
keparahannya selama masa kecil dan dewasa.(ros/Detikhealth).

D.MANIFESTASI KLINIS

Subyektif ada tanda-tanda radang akut terutama pruritus (sebagai


pangganti dolor). Selain itu terdapat pula kenaikan suhu (kalor),kemerahan
(rubor),edema atau pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (function
laisa).

Obyektif, biasanya batas kelainan tidak terdapat lesi polimorfi


yang dapat timbul secara serentak atau berturut-turut.pada permulaan
eritema dan edema.edema sangat jelas pada kulit yang longgar misalnya
muka (terutama palpebral dan bibir) dan genetelia eksterna.infiltrasi
biasanya terdiri atas papul.

Dermatitis basah berarti terdapat eksudat.disana-sini terdapat


sumber dermatitis,artinya terdapat vesikel-vesikel fungtiformis yang
berkelompok yang kemudian membesar.kelainan tersebut dapat disertai
bula atau pustule,jika disertai infeksi.Dermatitis sika (kering) berarti tidak
madidans bila gelembung-gelembung mongering maka akan terlihat erosi
atau ekskoriasi dengan krusta.pada stadium tersebut terjadi
deskuamasi,artinya timbul sisik.bila proses menjadi kronis tapak
likenifikasi dan sebagai sekuele terlihat hiperpegmentasi atau
hipopigmentasi.

E.PATOFISIOLOGI

1) Dermatitis kontak
Dermatitis kontak alergik termasuk reaksi tipe IV ialah
hipersensivitas tipe lambat.patogenesisnya melalui dua fase yaotu fase
indukdi (fase sensitisasi0 dan fase elisitasi.fase induksi ialah saat
kontak pertama allergen dengan kulit sampai limfosit mengenal dan
memberikan respon,memerlukan 2-3 minggu.fase elesitasin ialah saat
terjadi pajanan ulang dengan allergen yang sama atau serupa sampai
timbul gejala klinis.
Pada fase induksi,hapten (proyen tak lengkap) berfenetrasi ke
dalam kulit dan berikatan dengan protein barrier membentuk anti gen
yang lengkap.anti gen ini ditangkap dan diproses lebih dahulu oleh
makrofak dan sel Langerhans,kemudian memacu reaksi limfosit T
yang belum trsensitasi di kulit,sehingga terjadi sensitasi limfosit yang
telah tersensitasi berimigrasi ke darah parakortikal kelenjar getah
bening regional untuk berideferensiasi dan berfoliferasi membentuk sel
T efaktor yang tersensitasi secara spesifik dan sel memori.kemudian
sel-sel tersebut masuk ke dalam sirkulasi.sebagian kembali ke kulit dan
system limfoid,tersebar di seluruh tubuh,menyebabkan keadaan
sensevitas yang sama di seluruh kulit tubuh.pada fase elisitasi,terjadi
kontak ulang dengan hapten yang sama atau serupa sel efaktor yang
telah tersensitasi mengeluarkan limfokin yang mampu menarik
berbagai sel radang sehingga terjadi gejala klinis.
2) Dermatitis Atopik
Belum diketahui secara pasti.Histamin dianggap sebagai zat penting
yang memberi reaksi dan menyebabkan pruritus.histamin menghambat
kemoktaktis dan menekan produksi sel T.sel mast meningkat pada lesi
dermatitis atopi kronis. Sel ini mempunyai kemampuan melepaskan
histamine.histamin sendiri tidak menyebabkan lesi
ekzematosa.kemungkinan zat tersebut menyebabkan prutisus dan
eritema,mungkin karena gerakan akibat gatal menimbulkan kesi
ekzematosa.pada pasien dermatitis atopic kapasitas untuk
menghasilkan IgE secara berlebihan.
3) Neurodermatitis
Kelainan teridir dari eritema,edema,papel,vesikel,bentuk
numuler,dengan diameter bervariasi 5-40 mm.bersifat membasah
(oozing),batas relative jelas,bila kering membentuk krusta,bagian
tubuh.
4) Dermatitis statis
Akibat bendungan,tekanan vena makin meningkat sehingga
memanjang dan melebar.terlihat berkelok-kelok seperti cacing
(varises).cairan intravaskuler masuk ke jaringan dan terjadilah
edema.timbul keluhan rasa berat bila lama berdiri dan rasa kesemutan
atau seperti ditusuk-tusuk.terjadi ekstravasasi eritrosit dan timbul
purpura.bercak-bercak semula tampak merah berubah menjadi
hemosiderin.akibat garukan menimbulkan erosi,skuama.bila
berlangsung lama,edema diganti jaringan ikat sehingga kulit teraba
kaku,warna kulit lebih hitam.
5) Dermatitis seiborika
Merupakan penyakit kronik,residif,dan gatal.kelainan berupa skuama
kering,basah atau kasar,krusta kekuningan dengan bentuk dan besar
bervariasi.tempat kulit kepala,alis,daerah nasolabial belakang telinga,
lipatan mammae, presternal, ketiak, umbilicus, lipatan bokong, lipatan
paha dan skrotum.pada kulit kepala terdapat skuama kering dikenal
sebagai dandruff dan bila basah disebut pytiriasis steadoides: disertai
kerontokan rambut.

F.KOMPLIKASI

1.Kerusakan integritas kulit


2.gangguan konsep diri
3.Infeksi sekunder
4.Gangguan rasa nyaman

G.PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.Laboratorium
Darah: Hb, Leukosit, hitung jenis trombosit,elektrolit,protein
total,albumin,glubolin.
2Urin: pemeriksaan Histopologi.

H.PENGOBATAN
I.PENATALAKSANAAN

1.Mengatasi kerusakan integritas kulit


2. Mengatasi hipotermia
3.Meningkatkan konsep diri klien
4. Emolient untuk mengurangi kulit yang kaku
ASUHAN KEPERAWATAN

1.PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan dengan melakukan data-data yang dikumpulkan atau

dikaji meliputi:

A. Identitas pasien

Pada tahap ini perlu mengetahui tentang nama, umur, jenis


kelamin, alamat rumah, agama, suku bangsa, stasus perkawinan,
pendidikan terakhir, nomor registrasi , pekerjaan pasien, dan nama
penanggungjawab.

B. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat kesehatan sekarang


Apakah klien mengalami salah satu atau beberapa dari
keluhan utama
2. Riwayat kesehatan dahulu
Apakah dulu klien pernah menderita penyakit seperti ini
atau penyakit kulit lainnya
3. Riwayat kesehatan keluarga.
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit
seperti ini atau penyakit kulit lainnya
4. Riwayat kebiasaan sehari-hari.
Perbedaan pola aktivitas dirumah dan dirumah sakit.
5. Riwayat psikososial
Apakah klien merasa kecemasan yang berlebihan.
Apakah sedang mengalami stress yang berkepanjangan.
6. Riwayat pemakaian obat
Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang
dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien tidak tahan
(alergi) terhadap sesuatu obat.
C Pemeriksaan Fisik

1. Tekanan Darah
2. Nadi
3. Pernafasan
4. Suhu
5. Skala nyeri

2 Diagnosa Keperawatan

1.Nyeri b/d lesi kulit

2. kerusakan integritas kulit b/d lesi dan reaksi inflamasi

3. gangguan citra tubuh b/d perasaan malu terhadap penampakan diri dan persepsi
diri tentang ketidakbersihan

4. Resiko infeksi b/d vesikel/bula yang pecah (garukan terus menerus)

3 Intervensi

1.Nyeri b/d lesi kulit

Hasil NOC

Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan


teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan).
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan menejemen
nyeri.
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang .

Intervensi NIC

Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk


lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas dan factor presipitasi.
Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
Menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien.
Mengkaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
Mengevaluasi pengalaman nyeri
Membantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
2. kerusakan integritas kulit b/d lesi dan reaksi inflamasi

Hasil NOC

Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan


(sensasi,elastisitas,temperature,hidrasi,pigmentasi)
Tidak ada luka/lesi pada kulit
Perfusi jaringan baik
Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya sedera berulang
Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alami.

Intervensi NIC

Menganjurkan pasien menggunakan pakaian yang longgar.


Menghindari kerutan pada tempat tidur.
Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering.
Memobilisasi pasien (mengubah posisi pasien setiap dua jam sekali).
Memonitor kulit akan adanya kemerahan.
Mengolesi lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan.
Memonitor aktivitas dan mobilisasi pasien.

3. gangguan citra tubuh b/d perasaan malu terhadap penampakan diri dan
persepsi diri tentang ketidakbersihan

Hasil NOC

Body image positif


Mampu mengidentifikasi kekuatan personal
Mendeskripsikan secara factual perubahan fungsi tubuh
Mempertahankan interaksi social.

Hasil NIC

Mengkaji secara verbal dan non verbal respon klien terhadap tubuhnya.
Memonitor frekuensi mengkritik dirinya.
Menjelaskan tentang pengobatan,perawatan,kemajuan dan prognosis
penyakit.
Mendorong klien mengungkapkan perasaanya.
Mengidentifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu.
Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil.
4. Resiko infeksi b/d vesikel/bula yang pecah (garukan terus menerus)

Hasil NOC

Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi.


Mendeskripsikan proses penularan penyakit,factor yang mempengaruhi
penularan serta penatalaksanaannya.
Menunjukkan kempampuan untuk mencegah timbulnya infeksi.
Jumlah leukosit dalam batas normal.
Menunjukkan perilaku hidup sehat.

Intervensi NIC

Membersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.


mempertahankan teknik isolasi.
Menginstruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung
dan setelah berkunjung meninggalkan pasien.
Memonitor tanda dan gejala infeksi.
Memonitor hitung granulosit,WBC.
Memberikan perawatan kulit pada area epidema
Instruksikan pasien untuk minum antibiotic sesuai resep.
Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dapat


kita ambil sebuah kesimpulan bahwa penyakit dermatitis merupakan
peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon terhadap pengaruh
factor eksogen atau factor endogen,menimbulkan kelainan klinis pada
kulit.kemudian asuhan keperawatan dilakukan sebagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan dasar klien dan mengembalikan kondisi klien
seoptimal mungkin dengan cara memberikan beberapa tindakan dan
perawatan secara professional.
2. SARAN

a.Diharapkan selalu menjaga kebersihan tubuh untuk menghindari


penyakit dermatitis.

b.Memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang mengalami


penyakit dermatitis secara professional.

c.Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang


kebersihan diri dan pola diet yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Amir, Hardhi 2015 APLIKASI NANDA NIC-NOC

Nurarif Huda Amin 2015 APLIKASI NANDA NIC-NOC Jilid 1

Anda mungkin juga menyukai