Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah kami berhasil menyelesaikan makalah ini Semoga makalah
berusaha sekuat tenaga untuk mencurahkan segala tenaga dan pikiran dan
kemampuan yang kami miliki. Tapi tetap saja makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan baik dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
akhirnya Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Salah satu penyakit kulit yang sering dijumpai yakni Dermatitis yang lebih
dikenal sebagai eksim,merupakan penyakit kulit yag mengalami
peradangan.dermatitisdapat terjadi karena bermacam sebab dan timbul dalam
berbagai jenis , terutama kulit yang kering.umummnya enzim dapat menyebabkan
pembengkakan ,merah ,dan gatal pada kulit.Dermatitis tidak berbahaya ,dalam arti
tidak membahayakan hidup dan tidak menular.walaupun demikian,penyakit ini
jelas menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu.Dermatitis muncul
dalam beberapa jenis,yang masing-masing memiliki indikasi dan gejala dermatitis
yang muncul dipicu allergen (penyebab alergi ) tertentu seperti racun yang
terdapat pada beberapa, antara lain dermatitis.
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PENULISAN
A.Tujuan umum
B . Tujuan khusus
PEMBAHASAN
A.DEFINISI
(Adhy Juanda,2005)
(812 Resep untuk mengobati 236 Penyakit oleh H.Arief Hariana:Hml 136)
B.ETIOLOGI
1. Contact Dermatitis
Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi
yang menempel pada kulit.(Adhi Djuanda,2005)
Dermatitis yang muncul dipicu allergen (penyebab alergi) tertentu
seperti racun yang terdapat pada tanaman merambat atau detergen.indikasi
dan gejala antara kulit memerah dan gatl.jika memburuk, penderita akan
mengalami benyol-bentol yang meradang.disebabkan kontak langsung
dengan salah satu penyebab iritasi pada kulit atau alergi.contohnya sabun
cuci/detergen, sabun mandi atau pembersih lantai.alergennya bisa berupa
karet,logam,perhiasan,arfum,kosmetik atau rumput.
2. Neurodermatitis
3. Seborrheic Dermatitis
Kulit berminyak dan licin,melepuhnya sisi-sisi dari hidung,antara kedua
alis,belakang telinga serta dada bagian atas.dermatitis ini seringkali
diakibatkan factor keturunan,muncul saat kondisi mental dalam keadaan
stress atau orang yang menderita penyakit saraf seperti Parkinson.
4. Atopic Dermatitis
Merupakan keadaan peradangan kulit kronis dan resitif,disertai
gatal yang umummnya sering terjadi selama masa bayi dan anka-
anak,sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan
riwayat atopi pada keluarga atau penderita (D.A, rhinitis alergik, atau asma
bronchial).kelainan kulit berupa panu gatal yang kemudian mengalami
ekskoriasi dan likenifiksi,distribusinya dilipatan(fleksural).(Adhi
Djuanda,2005)
Dengan indikasi dan gejala antara lain gatal-gatal,kulit menebal,dan
pecah-pecah.seringkali muncul di lipatan siku atau belakang
lutut.dermatitis biasanya muncul saat alergi dsn seringksli muncul pada
keluarga,yang salah satu anggota keluarga memiliki asma.biasanya
dimulai sejak bayi dan mungkin bisa bertambah atau berkurang tingkat
keparahannya selama masa kecil dan dewasa.(ros/Detikhealth).
D.MANIFESTASI KLINIS
E.PATOFISIOLOGI
1) Dermatitis kontak
Dermatitis kontak alergik termasuk reaksi tipe IV ialah
hipersensivitas tipe lambat.patogenesisnya melalui dua fase yaotu fase
indukdi (fase sensitisasi0 dan fase elisitasi.fase induksi ialah saat
kontak pertama allergen dengan kulit sampai limfosit mengenal dan
memberikan respon,memerlukan 2-3 minggu.fase elesitasin ialah saat
terjadi pajanan ulang dengan allergen yang sama atau serupa sampai
timbul gejala klinis.
Pada fase induksi,hapten (proyen tak lengkap) berfenetrasi ke
dalam kulit dan berikatan dengan protein barrier membentuk anti gen
yang lengkap.anti gen ini ditangkap dan diproses lebih dahulu oleh
makrofak dan sel Langerhans,kemudian memacu reaksi limfosit T
yang belum trsensitasi di kulit,sehingga terjadi sensitasi limfosit yang
telah tersensitasi berimigrasi ke darah parakortikal kelenjar getah
bening regional untuk berideferensiasi dan berfoliferasi membentuk sel
T efaktor yang tersensitasi secara spesifik dan sel memori.kemudian
sel-sel tersebut masuk ke dalam sirkulasi.sebagian kembali ke kulit dan
system limfoid,tersebar di seluruh tubuh,menyebabkan keadaan
sensevitas yang sama di seluruh kulit tubuh.pada fase elisitasi,terjadi
kontak ulang dengan hapten yang sama atau serupa sel efaktor yang
telah tersensitasi mengeluarkan limfokin yang mampu menarik
berbagai sel radang sehingga terjadi gejala klinis.
2) Dermatitis Atopik
Belum diketahui secara pasti.Histamin dianggap sebagai zat penting
yang memberi reaksi dan menyebabkan pruritus.histamin menghambat
kemoktaktis dan menekan produksi sel T.sel mast meningkat pada lesi
dermatitis atopi kronis. Sel ini mempunyai kemampuan melepaskan
histamine.histamin sendiri tidak menyebabkan lesi
ekzematosa.kemungkinan zat tersebut menyebabkan prutisus dan
eritema,mungkin karena gerakan akibat gatal menimbulkan kesi
ekzematosa.pada pasien dermatitis atopic kapasitas untuk
menghasilkan IgE secara berlebihan.
3) Neurodermatitis
Kelainan teridir dari eritema,edema,papel,vesikel,bentuk
numuler,dengan diameter bervariasi 5-40 mm.bersifat membasah
(oozing),batas relative jelas,bila kering membentuk krusta,bagian
tubuh.
4) Dermatitis statis
Akibat bendungan,tekanan vena makin meningkat sehingga
memanjang dan melebar.terlihat berkelok-kelok seperti cacing
(varises).cairan intravaskuler masuk ke jaringan dan terjadilah
edema.timbul keluhan rasa berat bila lama berdiri dan rasa kesemutan
atau seperti ditusuk-tusuk.terjadi ekstravasasi eritrosit dan timbul
purpura.bercak-bercak semula tampak merah berubah menjadi
hemosiderin.akibat garukan menimbulkan erosi,skuama.bila
berlangsung lama,edema diganti jaringan ikat sehingga kulit teraba
kaku,warna kulit lebih hitam.
5) Dermatitis seiborika
Merupakan penyakit kronik,residif,dan gatal.kelainan berupa skuama
kering,basah atau kasar,krusta kekuningan dengan bentuk dan besar
bervariasi.tempat kulit kepala,alis,daerah nasolabial belakang telinga,
lipatan mammae, presternal, ketiak, umbilicus, lipatan bokong, lipatan
paha dan skrotum.pada kulit kepala terdapat skuama kering dikenal
sebagai dandruff dan bila basah disebut pytiriasis steadoides: disertai
kerontokan rambut.
F.KOMPLIKASI
G.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Laboratorium
Darah: Hb, Leukosit, hitung jenis trombosit,elektrolit,protein
total,albumin,glubolin.
2Urin: pemeriksaan Histopologi.
H.PENGOBATAN
I.PENATALAKSANAAN
1.PENGKAJIAN
dikaji meliputi:
A. Identitas pasien
B. Riwayat Kesehatan
1. Tekanan Darah
2. Nadi
3. Pernafasan
4. Suhu
5. Skala nyeri
2 Diagnosa Keperawatan
3. gangguan citra tubuh b/d perasaan malu terhadap penampakan diri dan persepsi
diri tentang ketidakbersihan
3 Intervensi
Hasil NOC
Intervensi NIC
Hasil NOC
Intervensi NIC
3. gangguan citra tubuh b/d perasaan malu terhadap penampakan diri dan
persepsi diri tentang ketidakbersihan
Hasil NOC
Hasil NIC
Mengkaji secara verbal dan non verbal respon klien terhadap tubuhnya.
Memonitor frekuensi mengkritik dirinya.
Menjelaskan tentang pengobatan,perawatan,kemajuan dan prognosis
penyakit.
Mendorong klien mengungkapkan perasaanya.
Mengidentifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu.
Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil.
4. Resiko infeksi b/d vesikel/bula yang pecah (garukan terus menerus)
Hasil NOC
Intervensi NIC
PENUTUP
1. KESIMPULAN