Di Susun Oleh :
Lasmita ismiana
0432950118054
B. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan diri adalah
sebagai berikut:
1. Faktor prediposisi
a. Perkembangan Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. BiologisPenyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turunKlien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan
realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk
perawatan diri.
d. Sosial Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
2. Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami
individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah:
1. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan
dirinya.
2. Praktik Sosial
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pola personal hygiene.
3. Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus
menjaga kebersihan kakinya.
5. BudayaDi sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorangAda kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu
dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain – lain.
7. Kondisi fisik atau psikisPada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk merawat
diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
D. Mekanisme Koping
a) Regresi
b) Penyangkalan
c) Isolasi diri, menarik diri
d) Intelektualisasi
Data yang biasa ditemukan dalam Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri adalah :
a) Data Subjektif :
Pasien merasa lemah,malas untuk beraktivitas,dan merasa tidak berdaya
b) Data Objektif :
Rambut kotor acak-acakan,badan dan pakaian kotor serta bau, mulut dan gigi
bau,kulit kusam dan kotor,kuku panjang dan tidak terawat.
Isolasi sosial
f. Bekerjasama dengan
keluarga untuk
mengadakan fasilitas
kebersihan diri seperti
odol, sikat gigi, shampoo,
pakaian ganti, handuk dan
sandal.
TUK IV: Klien dapat Setelah satu minggu klien Monitor klien dalam
melakukan kebersihan dapat melakukan melakukan kebersihan diri
perawatan diri secara perawatan kebersihan secara teratur, ingatkan
mandiri diri secara rutin dan untuk mencuci rambut,
teratur tanpa anjuran, menyisir, gosok gigi, ganti
seperti mandi pagi dan baju dan pakai sandal.
sore, ganti baju setiap
hari, penampilan bersih
dan rapi.
TUK V : Klien dapat Klien selalu tampak Beri reinforcement positif
mempertahankan bersih dan rapi jika berhasil melakukan
kebersihan diri secara kebersihan diri.
mandiri
TUK VI: Klien dapat Keluarga selalu a. Jelaskan pada keluarga
dukungan keluarga dalam mengingatkan hal-hal tentang penyebab kurang
meningkatkan kebersihan yang berhubungan minatnya klien menjaga
diri. dengan kebersihan diri, kebersihan diri.
keluarga menyiapkan b. Diskusikan bersama
sarana untuk membantu keluarga tentang
klien dalam menjaga tindakanyang telah
kebersihan diri, dan dilakukan klien selama di
keluarga membantu dan RS dalam menjaga
membimbing klien dalam kebersihan dan kemajuan
menjaga kebersihan diri. yang telah dialami di RS.
c. Anjurkan keluarga untuk
memutuskan memberi
stimulasi terhadap
kemajuan yang telah
dialami di RS.
d. Jelaskan pada keluarga
tentang manfaat sarana
yang lengkap dalam
menjaga kebersihan diri
klien.
e. Anjurkan keluarga untuk
menyiapkan sarana dalam
menjaga kebersihan diri.
f. Diskusikan bersama
keluarga cara membantu
klien dalam menjaga
kebersihan diri.
g. Diskusikan dengan
keluarga mengenai hal
yang dilakukan misalnya:
mengingatkan pada waktu
mandi, sikat gigi, mandi,
keramas, dan lain-lain.
VI. Referensi :
Lilik Ma’rifatul,AzizahImam Zainuri, Amar Akbar. (2016). Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa : Yogyakarta.
http://rsjiwajambi.com/wpcontent/uploads/2019/09/Buku_Ajar_Keperawatan_Kese
hatan_Jiwa_Teori-dan-Aplikasi-Praktik-Klinik-1.pdf