KAJIAN MASALAH SPESIFIK DAN MASALAH

POTENSIAL
No. Dokumen MPLK/SOP/
No. Revisi 0
SOP TanggalTerbit 2 Januari 2020
Halaman 1- 2

PUSKESMAS KEMUSU

KABUPATEN
BOYOLALI dr Hendra Istiarso
NIP. 19720716 200212 1 007

1. Pengertian Kajian masalah dan tindak lanjut terhadap masalah adalah suatu
cara untuk menggali informasi dari pelanggan mengenai masalah-
masalah yang muncul dalam proses penyelenggaraan pelayanan
dan upaya Puskesmas, untuk kemudian dilakukan koreksi dan
pencegahan agar tidak terulang kembali.
2. Tujuan 1. Mengumpulkan informasi faktual dan signifikan untuk mengkaji

masalah – masalah yang spesifik dan potensial terjadi dalam

proses penyelenggaraan pelayanan.
2. melakukan tindak lanjut dengan melakukan koreksi dan
pencegahan terhadap kajian yang ditemukan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No……………. Tentang

4. Referensi  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun

2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

5. Prosedur 1. Petugas melakukan pengumpulan masalah- masalah spesifik

dan potensial dalam penyelenggaraan pelayanan.
2. Petugas melakukan pengolahan data hasil kajian masalah
3. Petugas melakukan analisa data masalah dengan
mengidentifikasi faktor kesalahan yang mungkin terjadi/
potensial yang perlu di antisipasi/ perlu tindakan pencegahan
4. Petugas menyampaiakan hasil analisis dan kajian masalah
dalam rapat manajemen/ lokmin
5. Tim maanajemen membahas hasil kajian masalah dalam rapat
manajemen
6. Manajemen/ petugas menyusun rencana tindak lanjut hasil
kajian masalah
7. Manajemen/ petugas mendokumentasikan semua hasil kajian
masalah
 KAJIAN MASALAH SPESIFIK DAN MASALAH
POTENSIAL
No. Dokumen MPLK/SOP/
No. Revisi 0
SOP TanggalTerbit 2 Januari 2020
Halaman 2- 2

PUSKESMAS KEMUSU

KABUPATEN
BOYOLALI dr Hendra Istiarso
NIP. 19720716 200212 1 007

8. Petugas melakukan sosialisasi RTL tindakan pencegahan dan

korektif untuk ditindaklanjuti oleh pelaksana pelayanan
6. Unit terkait 1. Pokja Admen
2. Pokja UKM
3. Pokja UKP

7. Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan

1. Nomenklatur Kemusu 1 menjadi Kemusu