OLEH :
RIFKI FATIMAH
NPM. 19149011100063
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. F
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 89 tahun
Alamat : Jl. Pangeran RT. 06
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiun dari Polri
Status Perkawinan : Cerai Mati
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar / Indonesia
Tanggal Masuk RS : 05 November 2019
Tanggal Pengkajian : 06 November 2019
Diagnosa Medis : DOC + Stroke Non Hemoragik (SNH) + AKI + ISK
No. RM : 1.44.39.xx
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Pasien nampak lemah dan terbaring ditempat tidur, terdapat dekubitus di bagian
belakang, pasien terpasang alat bantu nafas (Non Rebreathing Mask), terpasang
NGT dan terpasang dower cateter, pasien juga terpasang infus di bagian tangan
sebelah kanan, GCS : E3V1M4, kesadaran sopor.
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 100/60 mmhg
- Nadi : 118 x/menit
- Respirasi : 25 x/mnit
- Suhu : 37,3 ̊C
- SPO2 : 95%
Pemeriksaan antropometri
- Tinggi badan : 170 cm
- Berat badan : 60 kg
- IMT : 20,7 kg/m2 (normal : 18,5 – 22,9 kg/m2)
2. Kulit
Berdasarkan hasil inpeksi keadaan kulit pasien terlihat bersih, kulit pasien terlihat
kering. Turgor kulit kembali lebih dari 2 detik, terdapat lesi (luka dekubitus)
dibagian bokong dan tidak terdapat kelainan pada bagian kulit yang lain.
E. DATA FOKUS
Data subjektif:
Keluarga mengatakan badan pasien lemas, tidak mau makan, tidak mau minum, batuk
berdahak, dan mengorok
Data objektif: (data yang didapat dari hasil pemeriksaan melalui ) :
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/60 mmHg (normal: 120-80 mmHg)
Nadi : 118 x/menit (normal: 60-100x/menit)
Respirasi : 25 x/mnit (normal: 12-24x/menit)
Suhu : 37,3 ̊C (normal: 36,0-37,5 °C)
SPO2 : 95% (normal 95-100%)
1. Inspeksi
Pasien mengalami penurunan kesadaran, pasien tampak lemah, pasien tampak batuk
dan tidak dapat mengeluarkan sekret, tidak dapat diajak berbicara, kesadaran sopor
dengan nilai GCS : E(3) dengan rangsangan suara, V(1) tidak ada respon, M(4)
menarik dengan rangsang nyeri. Keadaan kulit pasien terlihat bersih, keadaan kulit
pasien terlihat kering. Turgor kulit kembali lebih dari 2 detik, terdapat juga lesi (luka
dekubitus) dibagian bokong dan tidak terdapat kelainan pada bagian kulit yang lain.
Pasien terpasang oksigen non rebreathing mask 8 L. Keadaan umum mulut dan gigi
pasien kurang bersih, bibir kering pecah-pecah. Pasien mengalami gangguan menelan
dan terpasang alat bantu selang NGT. Selama di RS pasien menggunakan popok untuk
BAB dan terpasang DC (Dower Cateter) untuk BAK.
2. Palpasi
CRT < 2 detik, tidak ada edema dan tidak ada nyeri tekan pada bagian abdomen dan
ekstrimitas.
3. Perkusi
Bunyi paru sonor, abdomen bunyi timpani, tidak ada nyeri tekan pada abdomen dan
ekstrimitas.
4. Auskultasi
Suara nafas vesikuler, jantung : bunyi jantung S1 S2 tunggal, bunyi bising usus 8
x/menit.
Sistem saraf :
a. Saraf kranial (saraf kranial I s/d XII):
Saraf cranial I : normal, penciuman berfungsi dengan baik
Saraf cranial II : normal, penglihatan berfungsi dengan baik
Saraf cranial III : normal, kelopak mata dapat membuka dan menutup
Saraf cranial IV : normal, kedua mata dapat digerakan keatas dan kedalam
Saraf cranial V : normal, rahang atas dan bawah dapat digerakkan
Saraf cranial VI : normal, kedua mata dapat digerakan ke lateral
Saraf cranial VII : bentuk wajah simetris, tampak kaku
Saraf cranial VIII : normal, pendengaran kiri dan kanan
Saraf cranial IX : pasien mengalami gangguan menelan
Saraf cranial X : sulit dievaluasi
Saraf cranial XI : bahu sebelah kiri normal dapat digerakkan, sebelah kanan tampak
kaku
Saraf cranial XII : lidah tampak kaku dan terlihat kotor
b. Fungsi motorik (massa,tonus dari kekuatan otot):
1111 3333
1111 3333
c. Fungsi sensorik : berespon terhadap nyeri
d. Refleks ekstremitas bawah : sinistra ( + ) dekstra ( - )
Rangsangan meningeal:
1. Kaku kuduk (-)
2. Lasegue : (-)
3. Kernig (-)
4. Brudzinski I (-)
5. Brudzinski II (-)
Pemeriksaan refleks :
1. Babinsky (-/-)
2. Chaddok (-/-)
3. Gonda (-/-)
4. Oppenheim (-/-)
5. Hoffman (-/-)
6. Tromner (-/-)
7. Gordon (-/-)
8. Schaeffer (-/-)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metoda
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9.4 * 14.0 - 18.0 g/dl Colometric
Leukosit 9.9 4.0 - 10.5 ribu/ul Impedance
Eritrosit 3.18* 4.10 – 6.00 juta/ul Impedance
Hematokrit 29.5 * 42.00 – 52.0 vol% Analyzer
Calculates
Trombosit 94 * 150 – 450 ribu/ul Impedance
RDW-CW 17.2 * 12.1 – 14.0 % Analyzer
Calculates
MCV, MCH, MCHC
MCV 92.8 75.0-96.0 Fl Analyzer
Calculates
MCH 29.6 28.0-32.0 Pg Analyzer
Calculates
MCHC 31.9 * 33.0-37.0 % Analyzer
Calculates
HITUNG JENIS
Basofil% 0.1 0.0-1.0 %
Eosinofil% 0.5 * 1.0-3.0 %
Neutrofi% 86.3 * 50.0-81.0 % Impedance
Limfosit% 9.9 * 20.0-40.0 % Impedance
Neutrofil# 8.56 * 2.50-7.00 ribu/ul Impedance
Limfosit# 0.98 * 1.25-4.00 ribu/ul Impedance
G. TERAPI FARMAKOLOGI
Therapy saat ini
Nama Obat Komposisi Golongan Indikasi/Kontaindikasi Dosis Cara
Obat Pemberian
Citicolin Citicoline Vasodilator Indikasi: 3 x 250 IV
Stadium akut : penurunan mg
kesadaran sesudah trauma
serebral dan bedah otak.
Stadium kronik : gangguan saraf
dan psikiatrik sesudah
apopleksi, cedera kepala, dan
bedah otak. Kerusakan aliran
darah serebral karena stroke
iskemik.
Kontraindikasi:
Gangguan penurunan kesadaran
akut, serius, progresif dengan
cedera kepala atau bedah otak.
Penurunan kesadaran karena
infark serebral akut.
Ceftazidime Ceftazidime Antibiotik Indikasi: 1 x 500 IV
1g Septikaemia, bakteriemia, mg
meningitis, pneumonia,
bronchopneumonia, pleuritis,
empyema
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap antibiotik
cephalosporin
Kontraindikasi:
Gagal jantung, edema paru,
dehidrasi.
CPG Clopidogrel Antiagregasi Indikasi: 1 x 75 Oral
trombosit Untuk menghambat mg
atau pembentukan bekuan di
antiplatelet pembuluh darah sehingga dapat
mencegah terjadinya serangan
jantung dan stroke yang
diakibatkan dari penyumbatan
pembuluh darah.
Kontraindikasi:
Pasien dengan kecenderungan
perdarahan karena operasi atau
luka, kelainan pada saluran
cerna, kerusakan ginjal atau
hati, laktasi.
H. ANALISIS DATA
NO Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. Rabu, 06 DS: pasien mengalami penurunan Obstruksi jalan Ketidakefektifan
November kesadaran nafas bersihan jalan
2019 (akumulasi nafas
08.30 DO: sekret) (00031)
WITA - pasien tampak batuk Domain 11
- pasien tidak dapat mengeluarkan Kelas 2
sekret Nanda-1
- Kesadaran sopor Diagnosis
- GCS: E(3) V(1) M(4) Keperawatan
- TTV: 2018-2020, hal
TD: 100/60 mmHg 406)
N: 118 x/menit
R: 25 x/menit
T: 37,3 ̊C
SPO2: 95%
2. Rabu, 06 DS: Pasien mengalami penurunan Gangguan Hambatan
November kesadaran neuromuskular mobilitas fisik
2019 (00085)
08.30 DO: Domain 4
WITA - Pasien tampak lemah Kelas 2
- Kesadaran sopor Nanda-1
- Pasien tampak tidak dapat Diagnosis
menggerakkan ekstrimitas bagian Keperawatan
kanan atas dan bawah 2018-2020, hal
- Skala otot: 217)
1111 3333
1111 3333
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal : Kamis, 07 November 2019
NO Jam Nomor Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan Diagnosa
NANDA
1. 08.00 00031 1. Memonitor TTV dan status oksigen pasien S: Penurunan kesadaran
wita secara berkala dan amati keadaan umum O:
pasien - Pasien tampak batuk
2. Memberikan oksigenasi NRM -Pasien terpasang oksigen NRM 8 lpm
3. Melakukan fisioterapi dada -Pasien tampak lemah
4. Memberikan posisi semi fowler -Kesadaran sopor
5. Mengkolaborasi dengan dokter pemberian -GCS: E(3) V(1) M(4)
nebulizer (ventolin) -TTV:
TD: 110/65 mmHg
N: 116 x/menit
R: 25 x/menit
T: 37 ̊C
SPO2: 95%
A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan
nafas teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
2. 08.30 00085 1. Memonitor keadaan umum, tingkat kesadaran dan S: Penurunan kesadaran
Wita 2. Mengobservasi kemampuan dan keadaan secara O:
fungsional pada kerusakan yang terjadi - Keadaan umum lemah
3. Mengatur pasien pada posisi tertentu untuk - Kesadaran sopor
menghindari kerusakan tekanan. - GCS: E(3) V1) M(4)
4. Membantu melakukan rentang gerakan. - TTV:
5. Melibatkan keluarga dalam perawatan dan TD : 110/65 mmhg
aktivitas N : 116 x/menit
R : 25 x/menit
T : 37ºC
SPO2 : 95 %
- Ekstrimitas bagian kanan atas dan bawah
terlihat kaku tidak bisa digerakkan
- Skala otot:
1111 3333
1111 3333
A: Masalah hambatan mobilitas fisik belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
3. 07.30 wita 00046 1. Menganjurkan pasien untuk menggunakan S : Penurunan keasadaran
pakaian yang longgar O:
2. Menghindari kerutan pada tempat tidur - Keluarga tampak paham dan mau mengikuti
3. Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan anjuran dari perawat
kering - Pasien tidak menggunakan pakaian hanya
4. Memobilisasi pasien setiap 2 jam sekali miring ditutup sarung
kanan dan miring kiri - Sprei tampak bersih dan rapi
5. Membersihkan luka dekubitus kemudian - Pasien tampak bersih setelah diseka
ditutup dengan kasa dan plester - Pasien tampak menghadap ke kiri
A: Masalah kerusakan integritas kulit belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
2. 08.30 00085 Pasien mengalami penurunan - Keadaan umum lemah Masalah hambatan Lanjutkan intervensi
wita kesadaran - Tangan dan kaki kanan pasien mobilitas fisik belum 1,2,3,4,5
tampak bergerak teratasi
- Kesadaran sopor
- GCS: E(3) V(1) M(4)
- TTV:
TD: 118/70 mmHg
N: 104 x/menit
R: 24 x/menit
T: 36,8 ̊C
SPO2: 96%
- Skala otot:
2222 4444
2222 4444
3. 08.00 00046 Pasien mengalami penurunan - Keluarga pasien tampak Masalah kerusakan Lanjutkan intervensi
kesadaran paham dan mengikuti anjuran integritas kulit belum 1,2,3,4,5
dari perawat teratasi
- Pasien tidak menggunakan
pakaian hanya ditutup sarung
- Sprei tampak bersih dan rapi
- Pasien tampak bersih setelah
diseka
- Pasien tampak menghadap ke
kanan
- Luka dekubitus tampak
mengering dipinggiran-
pinggiran
- Pasien tampak lemah
- Akral teraba hangat
- Kesadaran sopor
2. 08.30 00085 Keluarga mengatakan kaki dan - Tangan dan kaki kanan pasien Masalah hambatan Lanjutkan intervensi
wita tangan bagian kanan perlahan tampak bergerak mobilitas fisik 1,2,3,4,5
bisa digerakkan - Kesadaran sopor teratasi sebagian
- GCS: E(3) V(1) M(4)
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 98 x/menit
R : 23 x/menit
T : 36,9ºC
- Skala otot:
2222 4444
2222 4444
3. 08.00 00046 Keliuarga mengatakan luka - Keluarga pasien tampak Masalah kerusakan Lanjutkan intervensi
wita mulai mengering paham dan mengikuti anjuran integritas kulit 1,2,3,4,5
dari perawat teratasi sebagian
- Pasien tidak menggunakan
pakaian hanya ditutup sarung
- Sprei tampak bersih dan rapi
- Pasien tampak bersih setelah
diseka
- Pasien tampak menghadap ke
kanan
- Luka dekubitus tampak
mengering dipinggiran-
pinggiran