Anda di halaman 1dari 10

Praktik Profesi Keperawatan Anak

PROPOSAL PROGRAM BERMAIN


Terapi Bermain Mewarnai Gambar An. A dengan Usia 7 Tahun

Oleh :
Nama : Putri Mega Wijayanti
Nim : R014192004

CI INSTITUSI

[Abdul Kadir, S.Kep.,Ns]

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KONSEP BERMAIN
A. Definisi
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara suka rela untuk memperoleh
kesenangan dan bermain merupakan cermin kemampuan fisik, intelektual, emosional dan
sosial. Oleh karena itu bermain merupakan media belajar bagi anak.
B. Fungsi Bermain
1. Perkembangan Sensori Motorik : yaitu membantu perkembangan gerak dengan
memainkan suatu obyek, misalnya : meraih pensil.
2. Perkembangan Kognitif : yaitu membantu mengenali benda disekitar misalnya :
logo, balok (bongkar pasang mainan).
3. Perkembangan social : yaitu anak belajar berinteraksi dengan orang lain dan
mempelajari peran dalam kelompok misalnya : dapat diperolah dari orang tua, guru,
orang lain disekitar bermain, maka anak akan bertingkah laku sesuai/diterima oleh
teman, anak akan menyesuaikan diri dengan aturan-aturan, jujur terhadap orang lain.
4. Terapi : bermain akan memeberi kesempatan pada anak untuk mengekspresikan
perasaan yang tidak enak misalnya, marah, depresi, benci, takut.
5. Sebagai alat komunikasi : bermain merupakan komunikasi terutama pada anak
yang belum menyatakan perasaan secara verbal, misalnya : melukis, menggambar,
bermain peran.
C. Tujuan Bermain
Selain fungsi bermain bagi anak, bermain juga mempunyai tujuan antara lain:
1. Dapat melanjut pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
2. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan dan fantasi melalui permainan
3. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman berain yang tepat.
4. Dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat di rumah sakit
dan mendapatkan kesenangan.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Bermain
1. Tahap Perkembangan : setiap tahap perkembangan memunyai potensi/keterbatasan.
2. Status kesehatan : anak yang sakit makan kemampuan kognitif atau psikomotornya
terganggu.
3. Jenis Kelamin : sangat dipengarhi oleh usia terutama perminan yang digunakan.
4. Lingkungan : lokasi, kultur, negara.
5. Alat Permainan Yang cocok : alat permainan yang sesuai tahap perkembangan maka
anak akan menggunakan dan merasa senang.
E. Klasifikasi Bermain
1. Menurut Isi :
a. “Social Play” : belajar memberi respon, misalnya orang dewasa
berbicara/memanjakan anak, maka anak akan merasa senang dengan respon
mengeluarkan suara tersenyum.
b. “Sense Of Pleasure Play” : dengan bermain akan memperoleh kesenangan dsri
suatu objek disekelilingnya, misalnya : bermain pasir, air.
c. “Skill Play” dengan bermain anak dapat memperoleh ketrampilan sehingga anak
akan memperoleh berulang-ulang.
d. “Dramatik Play atau Role Play” dengan bermain anak akan dapat melakukan
peran, misalnya : sebagai perawat, dokter, guru, ibu, ayah dan anak akan
membuat fantasi dari permainan tersebut.
2. Menurut Karakterisitik Sosial :
a. “Solitery Play” bermain sendiri walaupun ada orang lain didekatnya (1–3).
b. “Paralel Play”, bermain sejenis , anak bermain dalam suatu kelompok, masing-
masing mempunyai mainan yang sama, tetapi tidak ada interaksi diantara
mereka : tidak tergantung (interaksi tetapi belum bersosialisasi) Todler,
Preschool.
c. “Associative Play” bermain dalam kelompok. Anak bermain dalam suatu aktivitas
yang sama tetapi belum terorganisasi. Tidak ada pembagian tugas, mereka
bermain sesuai keinginannya.
d. “Cooperative” pelayanan bermain dalam kelompok. Permainan terorganisir,
terencana, ada tujuan, ada aturan-aturan misalnya : main kartu, balap sepeda.
e. “Unlocker play” (pengamat). Anak melihat anak bermain hal ini sduah
merupakan bermain, menurunkan stress.
PROPOSAL PROGRAM TERAPI BERMAIN

Nama : An. Althaaf Rusyaidi


Usia : 7 tahun 8 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnosa Medis :-
Waktu : 17.00 WITA
Tingkat Perkembangan
a. Personal Sosial
Teori : Pada usia 7 tahun 8 bulan anak sudah mampu aktif melakukan
olahraga yang membutuhkan koordinasi tubuh seperti berenang dan
memanjat. Mulai bisa menggunakan gunting dengan baik. Bisa
menulis namanya sendiri. Mampu menggambar tubuh orang dengan
lengkap.
Kondisi Klien : klien sudah mampu melakukan olahraga yang membutuhkan
koordinasi tubuh seperti berenang dan memanjat. Mulai bisa
menggunakan gunting dengan baik. Bisa menulis namanya sendiri.
Mampu menggambar tubuh orang dengan lengkap.
b. Motorik Kasar
Teori : Anak telah mampu menggambar berdasarkan lingkungan
sekitarnya sedetail mungkin, berlatih menuliskan namanya sendiri,
meunjukkan padanya bagaimana mengikat tali sepatu dan minta Ia
untuk meniru, dan berikan selembar kertas kosong dan pensil warna
yang berbeda dan mintalah Ia untuk menggambar keluarganya
secara rinci.
Kondisi Klien : Dalam kondisi sehat, perkembangan motorik kasar anak normal
dan sesuai teori. Dan saat ini kondisi umum klien juga sesuai
dengan perkembangan anak normal seusianya.
c. Motorik Halus
Teori : Anak pada usia ini telah mampu menyusun bangunan dengan
struktur sederhana menggunakan lego atau balok, menyusun puzzle
sederhana berjumlah 6-20 puzzle, bisa menggunakan pisau untuk
memotong makanan, dan Bisa memotong objek menggunakan
gunting dengan baik.
Kondisi Klien : Dalam kondisi sehat, perkembangan motorik halus anak normal
dan sesuai teori. pada usia ini klien sudah mampu melakukan
semua seperti menyusun bangunan dengan struktur sederhana
menggunakan lego atau balok, menyusun puzzle sederhana
berjumlah 6-20 puzzle, bisa menggunakan pisau untuk memotong
makanan, dan Bisa memotong objek menggunakan gunting dengan
baik.
d. Bahasa
Teori : Perkembangan bahasa anak usia pra sekolah secara umum pandai berbicara
dan dapat dimengerti, mengetahui kegiatan yang dilakukan, dapat
menyebut warna dan mengetahui kegunaan benda / permainan.
Kondisi klien : Dalam kondisi sehat, perkembangan bahasa anak normal, anak mampu
berbahasa dengan baik dan sesuai teori. Meskipun dalam kondisi yang
lemah, anak tetap memberikan respon bila diajak komunikasi walaupun
hanya beberapa kata dan dibantu oleh orang tuanya

 Jenis Permainan : Terapi bermain yang dilakukan adalah mewarnai gambar, yaitu
suatu kegiatan yang akan dilakukan oleh anak mewarnai gambar. Gambar yang
disediakan sebelumnya disesuaikan dengan karakter atau gambar favorit anak. Anak
diberi kesempatan untuk mewarnai gambar yang diberikan.
 Alat yang digunakan : Buku mewarnai/gambar, kertas yang sudah berisi gambar yang
disediakan dan pensil/spidol warna.
 Aturan permainan :
1. Tahap Pra Interaksi
a. Mempersiapkan tempat dan alat permainan yang akan dilakukan ( bila ada
alatnya )
b. Mengecek kesiapan anak ( tidak mengantuk, tidak rewel, kondisi yang
memungkinkan)

2. Tahap Interaksi
a. Membina BHSP dengan anak (sapa anak dengan ramah dengan menyebut
nama panggilannya. Jangan memaksa anak)
b. Melakukan kontrak (tempat, waktu, dan jenis permainan yang akan
dilakukan oleh anak) bersama anak
c. Menjelaskan tujuan permainan dan prosedur permainan kepada anak.
3. Tahap Kerja
a. Memberi petunjuk pada anak tentang cara bermain (mewarnai gambar)
b. Mempersilahkan anak untuk melakukan permainan (ibu atau keluarga dan
perawat dapat membantu anak bermain)
c. Memberikan stimulasi kepada anak untuk menanyakan warna.
d. Memberi pujian-pujian pada anak bila dapat melakukan (mewarnai
gambar)
e. Mengobservasi emosi, hubungan interpersonal, psikomotor anak saat
bermain
4. Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi sesuai tujuan
b. Menanyakan atau melihat perasaan dan pendapat keluarga tentang
permainan.
c. Menanyakan atau melihat perasaan anak setelah bermain (mewarnai
gambar).
d. Memberi kesempatan kepada anak untuk menilai hasil mewarnai.
e. Mengakhiri permainan
f. Mencatat jenis permainan dan respon pasien serta keluarga di dalam
catatan keperawatan dan kemampuan hasil bermain.
 Klien : An. A sebagai klien dibantu oleh mahasiswa.
 Evaluasi
a. Evaluasi struktur
 Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
 Posisi tempat di tempat tidur klien
 Klien sepakat untuk mengikuti kegiatan
 Alat yang digunakan dalam kondisi baik
b. Evaluasi proses
 Mahasiswa dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir
 Mahasiswa mampu memimpin acara
 Mahasiswa mampu memotivasi klien dalam kegiatan
 Keluarga klien membantu mahasiswa melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah
 Anak mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
c. Evaluasi hasil
 Anak mampu menyampaikan perasaan setelah melakukan kegiatan
 Anak mampu menilai hasil mewarnainya.
 Anak menyatakan rasa senangnya.
LAPORAN PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

Nama Klien : An. Althaaf Rusyaidi

Usia : 7 tahun 8 bulan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Diagnosa Media :-

Waktu : 26 Juni 2020

Tempat : Rumah klien

Hasil Pelaksanaan :

Terapi bermain yang diberikan pada An. A yaitu mewarnai gambar. Terapi bermain

berlangsung kurang lebih selama 30 menit. Alat yang digunakan adalah kertas yang sudah berisi

gambar, pensil warna, dan crayon. Dalam proses pelaksanaan terapi bermain belum terlalu sesuai

dengan rencana kerja. Pertama mahasiswa membina hubungan saling percaya dengan An. A.

Terapi bermain dilanjutkan dengan mengajak An. A untuk memulai mewarnai gambar yang telah

disediakan dan anak tersebut memilih sendiri jenis warna yang ingin ia pakai saat proses

mewarnai.

Pada saat melakukan terapi bermain mewarnai gambar, mahasiswa ikut bersama si anak

mewarnai di kertas yang telah disediakan. Saat proses mewarnai berlangsung mahasiswa terus

mengajak bicara/cerita si anak agar dalam proses terapi bermain tersebut tidak ada rasa canggung

antara mahasiswa dan anak tersebut, seperti menanyakan aktivitas-aktivitas yang sering

dilakukan anak di sekolah dan dirumah. Mahasiswa juga ikut menanyakan apakah anak sudah

pernah latihan mewarni atau belum. Dan jenis keterampilan apa-apa saja yang sering dilakukan

disekolah anak. Setelah itu mahasiswa juga ikut memilihkan jenis warna yang ingin

diaplikasikan ke gambar anak. Dan proses mewarnai berjalan santai dan menyenangkan. An.A
juga tampak lebih rileks saat melakukan terapi mewarnai gambar. Setelah melakukan terapi

bermain, anak diberi motivasi dengan cara diberi tepuk tangan dan diapresiasi dengan memuji

hasil mewarnai An. A.

Evaluasi :
a. Evaluasi struktur
1. Kondisi lingkungan: terapi bermain dilakukan dirumah An. A. Saat dilakukan terapi
bermain, kondisi ruangan cukup tenang
2. Posisi tempat di ruang belajar klien
3. Klien sepakat untuk mengikuti kegiatan terapi bermain mewarnai gambar dengan
perasaan exited.
4. Alat yang digunakan dalam kondisi baik.
b. Evaluasi proses
1. Mahasiswa dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir
2. Mahasiswa mampu memimpin acara
3. Mahasiswa mampu memotivasi klien dalam kegiatan
4. Keluarga klien mampu membantu mahasiswa melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah
5. Anak mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
c. Evaluasi hasil
1. Anak tampak senang selama proses permainan hingga selesai
2. Anak tampak senang melihat hasil mewarnainya.
DOKUMENTASI

Gambar sebelum diwarnai Gambar setelah diwarnai

Mahasiswa dan An. A

Anda mungkin juga menyukai