Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

L
DENGAN DIARE

Disusun Oleh:

Diva Amanda P R014201001


Hikma Nurul R R014201023
Trivosa Rombe R014201022

Preseptor Institusi

(Suni Hariati, S. Kep., Ns., M.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

33
PENGKAJIAN RUANG PERAWATAN ANAK

A. Pengkajian

I. Biodata
A. Identitas Pasien
1. Nama/Nama panggilan : An. L
2. Tempat Tgl lahir / Usia : 10 bulan
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. A g a m a : Kristen Protestan
5. Pendidikan : -
6. Alamat : BTN Angkatan Laut Blok A1 no: 7
7. Diagnosa medik : Diare
8. Rencana terapi :

B. Identitas Orang tua


1. Ayah
a. N a m a : Tn. “R”
b. U s i a : 31 tahun
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan : Swasta
e. A g a m a : Kristen Protestan
f. Alamat : BTN Angkatan Laut Blok A1 no: 7
2. Ibu
a.N a m a : Ny. “D”
b.U s i a : 30 tahun
c.Pendidikan : S1
d.Pekerjaan : IRT
e.A g a m a : Kristen Protestan
f. Alamat : BTN Angkatan Laut Blok A1 no: 7

34
C. Identitas Saudara Kandung
No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan
- - - - -

II. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit


· Keluhan utama/Alasan masuk RS : Ibu pasien mengatakan Anak “L” BAB
encer dialami sejak 2 hari yang lalu, dengan frekwensi > 5x/ hari.
III. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan sekarang :
- Ibu mengatakan anaknya BAB encer sejak 2 hari yang lalu, dengan
frekwensi > 5x/hari, ibu mengatakan anaknya rewel, tidak ada keluhan
batuk,sesak,mual dan muntah. BAK baik, nafsu makan berkurang.
- Saat pengkajian: Anak tampak lemah, BAB >5x/hari,perut
kembung,rewel, suhu tubuh 36,6 oC, Nadi 110x/menit,Pernapasan
36x/menit, tekanan darah 90/60 mm/Hg, terpasang infuse Asering 24
tpm

B. Riwayat kesehatan Lalu


1. Prenatal Care
a. Pemeriksaan kehamilan selama 4 kali selama kehamilan
b. Keluhan selama hamil : tidak ada
c. Riwayat terkena sinar X : tidak ada
d. Kenaikan BB selama hamil : 12 Kg
e. Imunisasi TT : pernah
2. Natal
a. Tempat melahirkan : Rumah sakit
b. Lama dan jenis persalinan : Spontan
c. Penolong persalinan : dokter
d. Komplikasi waktu lahir : tidak ada
3. Post Natal
a.Kondisi Bayi : BB : 2300 gram, PB : 45 cm

35
b. Tidak ada riwayat penyakit pada saat dilahirkan
c. Penyakit yang pernah di alami : ispa
d. Kecelakaan yang pernah di alami : tidak ada
e. Pernah alergi : -
f. Konsumsi obat-obatan bebas : tidak ada
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit anggota keluarga : Tidak ada riwayat alergi ada keluarga
 Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan : Hubungan perkawinan
: Pasien : Tinggal serumah ? :Tidak diketahui
: Meninggal

IV. Riwayat Immunisasi


Reaksi setelah
No Jenis immunisasi Waktu pemberian
pemberian
1. BCG 1x (-)
2. DPT (I,II,III) 3x (-)
3. Polio (I,II,III,IV) 4x (-)
4. Campak 1x (-)
5. Hepatitis - -

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan lahir : 2300 gram

36
2. Panjang badan : 45 cm
3. Waktu tumbuh gigi : 6 bulan
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat :
1. Berguling : 3 bulan
2. Duduk : 5 bulan
3. Merangkak : 4 bulan
4. Berdiri : belum
5. Berjalan : belum
6. Senyum kepada oranglain pertama kali : 2 bulan
7. Bicara pertama kali : 6 bulan
8. Berpakaian tanpa bantuan : belum
VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : Sejak lahir
2. Cara pemberian : Setiap kali menangis
3. Lama pemberian : sampai sekarang
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : Anak tidak puas dengan ASI
2. Jumlah pemberian : 100-150 cc
3. Cara pemberian : Dengan dot
C. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama pemberian
1. 0-4 bulan ASI 4 bulan
2. 4-12 bulan ASI+Susu formula 6 bulan
3. Saat ini ASI Selama sakit

VI. Riwayat Psiko Sosial


- Pasien belum memiliki saudara namun pasien tinggal bersama orang
tuanya dan tante pasien.
- Lingkungan berada di kota
- Rumah ada tempat bermain
- Di rumah tidak ada tangga yang berbahaya yang dapat menimbulkan
kecelakaan, anak mempunyai ruang bermain dalam kamarnya.

37
- Hubungan antar anggota keluarga harmonis
- Pengasuh anak adalah orang tua dan tantenya.
VIII. Riwayat spiritual
- Anggota keluarga taat melaksanakan ibadah
- Kegiatan keagamaan : jarang mengikuti kegiatan keagamaan
IX. Reaksi Hospitalisasi
a) Pengalaman Keluarga tentang Sakit dan rawat inap
- Orang tua membawa anaknya ke rumah sakit karena
khawatir dan cemas tentang keadaan sakit anaknya.
- Dokter menceritakan sebagaian kecil kondisi anaknya dan
kelihatannya orang tua belum mengerti hal ini dibuktikan dengan
ekspresi wajah orang tua dan pertanyaan yang timbul sekitar
keadaan anaknya
- Orang tua merasa khwatir dengan keadaan anaknya, namun
sekarang sudah mulai agak tenang karena anaknya sudah diobati
dan dirawat di RS
- Orang tua selalu menjaga anaknya yakni ibunya dan
tantenya karena ayahnya berada di luar kota.
b) Pemahaman anak tentang sakit dan rawat Inap
- Anak belum bisa menjawab pertanyaan yang diajukan
- Anak tampak gelisah dan rewel
- Anak menangis dan tampak takut apabila di dekati oleh
orang lain termasuk perawat dan dokter.
X. Aktivitas Sehari-hari
a) Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat sakit
1. Selera Makan Nafsu makan baik Sedikit berkurang
2. Menu makan Bubur saring Bubur milna + bubur dari
RS
3. Frekwensi makan 3 kali sehari Sering kali dengan
jumlah Sedikit
4. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
5. Pembatasan pola Tidak ada Tidak ada
makan
6. Cara makan Disuapi Disuapi orang tua/ibu
7. Porsi Makan 1 piring ¼ piring

38
8. Ritual saat makan - -

b. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jenis minuman ASI, Susu formula, air ASI,air putih
putih Selesai makan dan bila
haus
2. frekwensi minum Selesai makan+bila haus 1000 cc

3. Kebutuhan cairan Tidak diukur 1920 cc

4. Cara pemberian Dot/minum gelas Minum Pake sendok

b) Eliminasi (BAB & BAK)


Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
BAB (Buang air besar) :
1. Tempat pembuangan Celana /popok Celana/popok
2. Frekwensi/waktu 1 x sehari >5x/hari
3. Konsistensi Lembek Cair
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak pernah digunakan Tidak pernah digunakan

BAK (Buang air kecil) :


1. Tempat pembuangan Celana/popok Celana/popok
2. Frekwensi/waktu Sering, 8-10 x/hari 10 kali/hari
3. Warna dan bau Kuning Kuning
4. Volume Tidak diukur Tidak diukur
5. Kesulitan Tidak Ada Tidak ada

c) Istirahat/Tidur
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jam tidur
- pagi 09.00-11.00 Jam 09.00-09.30
- Siang 14.00-15.30 Jam 12.00-13.00
- Malam Jam 20.00- 06.00 Jam 20.00
2. Pola tidur Teratur Tidak teratur sering
terbangun
3. Kebiasaan Tidak ada Tidak ada
sebelum tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

39
d) Olahraga
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Program olahraga - -
2. Jenis dan - -
frekwensi - -
3. Kondisi setelah
olah raga

e) Personal Hygiene
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Mandi
- Cara Dimandikan Lap basah
- frekwensi 2 x sehari 1x sehari
- alat mandi Sabun -
2. Cuci rambut
- frekwensi 1x seminggu -
- Cara Tidak menentu -
3. Gunting kuku
- frekwensi Sekali seminggu Belum pernah

- Cara Pakai gunting kuku


4. Gosok gigi
- Frekwensi Belum gosok gigi Belum gosok gigi
- Cara

f) Aktifitas/mobilitas fisik
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Kegiatan sehari- Bermain Istirahat ditempat tidur
hari
Tidak ada Tidak ada
2. Pengaturan jadwal
harian Tidak ada Tidak ada
3. Penggunaan alat
bantu aktifitas Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan
pergerakan tubuh

40
g) Rekreasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Perasaan saat - -
sekolah
2. Waktu luang
3. Perasaan stelah
rekreasi
4. Wktu sengang
keluarga
5. Kegiatan hari libur

XI. Pemeriksaan Fisik


a) Keadaan umum pasien : pasien tampak lemah
- Ekspresi wajah tegang dan rewel
b) Tanda-tanda vital
- Pernapasan : 36 x/menit
- Nadi : 110 x/menit
- Suhu : 38 OC
- Tekanan Darah : 90/60 mmHg
c) Pengukuran Antropometrik
- Berat badan : 7 kg
- Tinggi badan : 74 cm
- Lingkar lengan atas : 14 cm
- Lingkar kepala : 45 cm
- Lingkar dada : 47 cm
- Lingkar perut : 49 cm
A. Sistem pernafasan
- Hidung : Simetris, pernafasan abdominal, tidak ada sekret
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Dada:
· Bentuk dada normal dengan diameter teranfersum lebih besar
dari diameter anteroposterior
· Garakan dada normal /simetris tidak ada retraksi

· Suara nafas : tidak ada ronchi kesan normal

· Tidak ada clubing finger

41
B. Sistem Cardiovaskuler
- Konjungtiva : tidak anemi, bibir tidak sianosis, arteri karotis
normal
- Tekanan vena jegularis normal (5+2)
- Ukuran jantung normal, ictus cordis/apeks jantung tidak nampak
- Suara janttung : BJ 1 dan BJ 2 murni, kesan normal, tidak
ditemukan adanya bising aorta, murmur dan gallop
- Capilellary reffeling Time : 3 detik
F. Sistem pencernaan:
- Sklera : tidak ada ikterus, tidak ada labio skiziz
- Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada palato skizis, jumlah gigi 2
buah, kemampuan menelan normal, gerak lidah normal, bibir
kering.
- Abdomen: ascites (-), kembung (+)
- Gaster : peristaltik meningkat, abdomen hati, lien, ginjal tidak
teraba /kesan normal
- Anus: tampak kemerahan dan lecet
G. Sistem indra
1. Mata
- Edema palpebra (-), Cekung, bulu mata tidak mudah rontok
- Pemeriksaan visus tidak dilakukan
- Lapang pandang kesan tidak ada gangguan
2. Hidung
- Penciuman baik, tidak ada perih dihidung, tidak pernah trauma,
tidak ada sekret yang menghalangi penciuman
3. Telinga
- Keadaan daun telinga : kanal auditorius bersih, tidak ada
serumen
- Fungsi pendengaran kesan tidak ada gangguan
H. Sistem Saraf
1. Fungsi serebral:

42
- Status mental : pasien menangis dan rewel,
pasien kurang kooperatif pada saat pemeriksan
- Bicara : pasien belum bisa bicara
- Kesadaran : Eyes (membuka mata spontan) = 4,
motorik (bergerak mengikuti perintah) = 6, verbal (bicara
normal) = 5
2. Fungsi kranial :
Saat pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kelainan dari
Nervus I – Nervus XII.
3. Fungsi motorik : Pasien nampak lemah, seluruh aktifitasnya
dibantu oleh orang tua
4. Fungsi sensorik : suhu, nyeri, getaran, posisi, diskriminasi
(terkean normal/tidak ditemukan tanda-tanda kelainan)
5. Fungsi cerebellum : Koordinasi, keseimbangan kesan normal
tidak ditemukan kelainan
6. Refleks : bisep, trisep, patela dan babinski terkesan normal.
7. Iritasi meningin : tidak ditemukan adanya refleks patologis
(kaku kuduk, Brudzinki, lasique sign)
I. Sistem Muskulo Skeletal
1. Kepala : Bentuk Normal, tidak ada nyeri dan tidak kaku.
2. Vertebrae: Tidak ditemukan skoliosis, lordosis, kiposis, ROM
pasif, rentang gerak pasien terbatas, aktifitas utama pasien ada
berbaring di tempat tidur.
3. Pelvis : (Thomas test, Trandelenberg Test, ortolani test, ROM)
hasil negatif
4. Lutut : gerakan aktif, kemampuan jalan baik
J. Sistem integumen
- Rambut warna kekuningan, tidak mudah tercabut
- Kulit warna kuning lansat, temperatur hangat, kering, turgor kulit
kembali sangat lambat
- Kuku warna putih, agak kotor permukaan kuku rata tidak mudah
patah

43
K. Sistem endokrin
- Kelenjar tiroid tidak nampak, teraba tidak ada pembesaran
- Ekskresi urine normal
- Suhu tubuh tetap, keringat normal
- Tidak ada riwayat beksa air seni dikelilingi semut
L. Sistem Perkemihan
- Tidak ditemukan odema
- Tidak ditemukan adanya noktouria, disuria , dan kencing batu
M. Sistem Reproduksi
- Kemerahan di sekital labia mayora.
N. Sistem Imun
- Pasien tidak ada riwayat alergi
- Imunisasi lengkap
- Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca tidak ada
- Riwayat transfusi darah ada.
XII. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
A. 0-6 Tahun (dengan menggunakan
DDST)
- Motorik kasar : Pasien dapat mengangkat badannya ke posisi
berdiri sambil berpegangan di pegaman tempat tidur dan duduk
dari posisi berdiri
- Motorik halus : Memasukkan benda ke mulut
- Bahasa : pasien dapat mengoceh
- Personal sosial : Pasien sudah dapat bertepuk tangan
XIII. Test Diagnostik
Laboratorium
1. Faeses (tanggal 11 Maret 2013 )
Makroskopis faeses
Warna : Kuning
Konsistensi : encer
Darah : -
Lendir : -

44
Mikroskopis faeses
Lekosit : -
Eritrosit : -
Telur cacing tidak ditemukan
Cacing : -
Amoeba : -
2. Pemeriksaan darah rutin
RBC : 4,62. 106/mm3 (4,50-6,50)
HGB : 11,81 g/dl (14,0-18,0)
HCT : 35,0 L % (40-54)
MCV : 761 fL (80-100)
MCH : 25,61Þg (27,0-32,0)
WBC : 11,3.103/mm3 (4.0-10)

XIV. PENGOBATAN
1. IVFD Asering 24 tpm
2. Zinc 20 mg/24jam/oral
3. Paracetamol 80 mg/8 jam/oral ( bila suhu ≥ 38,50C )

45
No Data Fokus Masalah Keperawatan
1. DS :
Ibu mengatakan :
- BAB anak encer Diare b.d inflamasi
- frekuensi BAB >5x hari gastrointestinal
DO :
- Frekuensi peristaltic meningkat
2. DS :
DO :
- Anak tampak lemah
- Suhu tubuh 38 OC Kekurangan Volume Cairan
- Tekanan darah 90/60 mmHg b.d kehilangan cairan aktif
- Kulit kering
- Bibir kering
- Turgor kulit kembali sangat lambat
B. ANALISA DATA

Diagnosa Prioritas:
1) Diare berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal
2) Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

46
PKDM DIARE

Infeksi Defisiensi Enzim Faktor makanan: Faktor


makanan basi, psikologis: rasa
beracun & alergi takut& cemas
Enteral: bakteri, IParenteral: OMA, Enzim Laktose Insufisiensi Abeta
virus, parasit tonsilitis, faringitis, lipase dan Lipoproteninemia
ensefalitis pankreas Merusak vili
usus

Akumulasi toxin Malabsrobsi Malabsorbsi Malabsorbsi


Mensekresi Na dan
Laktosa Lemak Protein
air dari mukosa
Masuk saluran cerna usus ke lumen

Tekanan osmotic dalam


Merusak villi saluran cerna rongga usus meningkat Peningkatan
sekresi air dan
elektrolit
Peningkatan sekresi air dan Pergeseran air dan elektrolit
elektrolit pd dinding usus dalam rongga usus

Peningkatan aktivitas Merangsang


tonus usus peristaltik

Absorbsi aktif Na dari Hiperperistaltik


lumen usus menurun dan
sekresi aktif Na, Cl, air dari
mukosa usus ke lumen usus
meningkat

Peningkatan isi lumen usus


33
Diare
Frekuensi BAB meningkat

Kehilangan air & elektrolit

Suplai cairan & elektrolit


terganggu

Kehilangan
cairan

Plasma darah
turun

Volume darah
turun

Kekurangan
volume cairan

Dehidrasi

33
C. ASUHAN KEPERAWATAN

No. Masalah Keperawatan NOC NIC RASIONAL


1 Diare b.d inflamasi Setelah dilakukan 3x24 tindakan Manajemen Diare : 1. Memastikan penyebab diare
gastrointestinal keperawatan diharapkan diare 1. Identifikasi penyebab diare 2. Guna mementukan terapi
DS : pada pasien teratasi dengan 2. Monitor tanda dan gejala diare yang akan diberikan
Ibu mengatakan : kriteria hasil : 3. Evaluasi kandungan nutrisi dari 3. Memastikan apakah
- BAB anak encer Eliminasi usus : makanan yang sudah makanan yang dimakan
- frekuensi BAB >5x 1. Tidak ada diare dikonsumsi sebelumnya sebelumnya merupakan
hari 2. Pola eliminasi baik 4. Monitor kulit perineum penyebab diare/bukan.
DO : 3. Peristaltic usus normal terhadap adanya ulserasi dan 4. Melihat apakah terjadi iritasi
Frekuensi peristaltic 4. Konsistensi feses lembut dan iritasi pada area perineum
meningkat berbentuk 5. Ajari pasien/keluarga cara 5. Agar tidak terjadi kesalahan
penggunaan obat anti diare saat mengkonsumsi obat
dengan tepat 6. Memastikan apakah pasien
6. Evaluasi efek samping tidak memiliki tanda/gejala
pengobatan pada dari efek samping obat
gastrointestinal 7. Memberikan makanan dalam
7. Berikan makanan dalam porsi porsi kecil untuk memenuhi
kecil dan lebih sering serta asupan makanan

34
tingkatkan porsi secara bertahap 8. Untuk mendiskusikan
8. Hubungi dokter jika terjadi kembali
peningkatan frekuensi bab dan pengobatan/perawatan agar
bising usus diare berkurang
2. Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Cairan : 1. Untuk
b.d kehilangan cairan aktif keperawatan selama 2 x 24 jam 1. mengetahui perkembangan
DS : diharapkan kekurangan volume dan monitor status pasien terkait keseimbangan cairan
DO : cairan pada pasien dapat teratasi 2. pasien
- Anak tampak lemah dengan kriteria hasil: dan catat output 2. Untuk
- Suhu tubuh 38 OC Keseimbangan Cairan 3. mengumpulkan dan
- Tekanan darah 90/60 1. Tek (membrane mukosa lembab dan menganalisis data untuk
mmHg anan darah normal denyut nadi adekuat) mengatur keseimbangan
- Kulit kering 2. Kes 4. cairan
- Bibir kering eimbangan intake dan output 5. 3. Untuk
- Turgor kulit kembali baik dikonsumsi dan hitung asupan mengetahui tingkat dehidrasi
sangat lambat 3. Tur kalori harian pada anak
gor kulit baik 6. 4. Untuk
4. Kel Dukung pasien dan keluarga untuk mengetahui serta
embaban membrane mukosa membantu dalam pemberian menganalisa terkait

35
normal makan dengan baik makanan/cairan yang
7. dikonsumsi
5. Untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi
anak
6. Untuk
menambah nafsu makan anak
7. Pengg
anti cairan

36
Prinsip Etik Dalam Kasus
1. Veracity
Veracity adalah etik keperawatan yang menunjung tinggil nilai kejujuran
terlebih kepada pasien. Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun
harus dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setia pasien untuk meyakinkan agar pasien mengerti.
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif.
Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Contoh pada
kasus diatas, dokter dan perawar menjelaskan secara lengkap mengenai
penyakit, diagnosis dan asuhan keperawatan yang tepat untuk pasien.
2. Non-Malefficiency
Non-Malefficiency adalah prinsip yang berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada pasien. Contoh pada saat bayi dikaji,
perawat direncanakan melakukan pemeriksaan fisik namun bayi memberi
bayi sinyal rewel, gelisah, dan bayi merasa takut kepada tenaga kesehatan
sehingga tenaga perawat harus menunda tindakan tersebut untuk menghindari
bayi menangis karna bayi merasakan ‘ancaman’ ketika melihat tenaga
kesehatan sehingga meskipun ini adalah tindakan untuk mpengkajian, namun
harus diurungkan untuk mencegahnya peningkatan rewel bayi.
3. Fidelity
Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan.
Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan
menghargai komitmennya kepada pasien dan keluarga pasien. Contoh pada
kasus ini, pada setiap rencana keperawatan yang disusun perawat, terpapar
estimasi waktu yang dijanjikan untuk tercapainya kriteria hasil dalam
pelaksanaan asuhan, perawat seyogyanya wajib untuk berkomitmet dengan
tepat waktu dalam melaksanakan dan mengestimasikan waktu rancangan
asuhan keperawatan tersebut.

33
4. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang diberikan pasien harus dijaga oleh
perawat. Dokumentasi terkait pengkajian, riwayat kesehatan, riwayat
keluarga, gangguan dan factor-faktor yang mempengaruhi kualitas kesehatan
dan bersumber dari informasi pasien sangat dijaga kerahasiaannya. Contoh
pada kasus, data rekam medik, dokumentasi asuhan keperawatan dan berkas
tertulis milik pasien tidak boleh dibocorkan atau diberitahukan kepada orang
lain selain pasien dan orang tuanya.
5. Accountability
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang
profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda terkecuali.
Contohnya, perawat melaksanakan intervensi dan komunikasi kepada pasien
dengan terikat/memperhatikan etik kesehatan dan dengan menyusun asuhan
keperawatan berdasarkan fundamental, NANDA, NOC dan NIC.
6. Beneficiance
Prinsip beneficiance atau prinsip berbuat baik, yaitu perawat
diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang baik kepada pasien dan keluarga
yang mana mendukung proses penyembuhan pasien. Contoh pada kasus,
perawat mengajarkan keluarga pasien bagaimana untuk mengatur intake dan
output cairan agar masalah kekurangan volume cairan yang dialami pasien
dapat teratasi.

34
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, M.G.; Butcher, H.K.; Dochterman, J.M.; & Wagner, C.M. 2013.
Nursing Interventions Classification (NIC), 6th edition. United State Of
America: Mosby Elsevier, Inc
Herdman, T, Heather. NANDA Internasional Inc. Diagnosa Keperawatan:
Defenisi & Klasifikasi 2015-2017 edisi 10. Jakarta: EGC
Moohead, S.; Johnson, M.; Maas, M.L.; & Swanson, E. 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC) 5th edition. United State Of America: Mosby
Elsevier, Inc

35

Anda mungkin juga menyukai