Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nursyadar Akbar

Nim : 18TIA452
Kelas : 3B
TEORI MANAJEMEN PEMASARAN
“Membuat catatan penting tentang strategi produk”
Strategi produk adalah suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu
perusahaan yang berkaitan dengan produk yang akan dipasarkannya. Strategi
produk sebenarnya tidak hanya berkaitan dengan produk yang dipasarkan akan
tetapi berhubungan pula dengan atribut-atribut lain yang melekat pada produk
tersebut.
Pengertian produk tidak dapat lepas dari kebutuhan atau need, karena
produk merupakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Produk
yang berhasil berarti merupakan produk yang benar-benar memenuhi kebutuhan
dan keinginan atupun selera konsumen. Sebaliknya produk gagal itu adalah
produk yang tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumennya.
Terdapat 3 aspek dari produk yang perlu diperhasilkan agar memudahkan
dalam mempelajari strategi produk :
1. Produk inti, produk ini merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu
produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhannya serta
keinginannya, contohnya seorang gadis membeli bedak merek tertentu, maka
sebenarnya gadis tersebut membeli suatu manfaat yang diharapkannya dari
bedak tersebut dengan harapan yaitu agar dapat terlihat lebih cantik. Jadi
intinya disini produk inti dibeli bukanlah seperangkat atribut kimiawi dan
fisiknya melainkan pada manfaat yang dimiliki produk.
2. Produk yang diperluas, ini mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat
dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya. Tambahan manfaat
itu dapat berupa pemberian garansi dan sebagainya.
3. Produk formal, adalah produk yang merupakan penampilan atau perwujudan
dari produk inti maupun perluasan produknya. Ada 5 komponen yang
terdapat pada produk formal :
a. Desain/bentuk/coraknya
b. Daya tahan/mutunya
c. Daya Tarik/keistimewaan
d. Pengemasan
e. Nama merek

Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk


yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
yang diharapkan oleh pembeli. Apabila suatu produk memiliki atribut atau sifat-
sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan pembelinya maka akan dianggap
cocok oleh konsumen. Atribut produk yang bersifat teknis tercermin pada produk
itu atau yang merupakan inti dari produk, sedangkan atribut nonteknis dapat
ditampilkan dalam beberapa macam bentuk diantaranya :
1. Desain produk
2. Bungkus atau kemasan produk
3. Merek atau brand
4. Label

Penentuan posisi produk ini ditentukan oleh kemampuan manajemen dalam


menentukan posisi produknya. Penentuan posisi produk yang tepat akan
memberikan gambaran tentang kedudukan produk yang dipasarkannya dalam peta
persaingan dengan produk-produk yang lain di pasar. Adapun cara menguasai atau
mengenal peta produk ada beberapa cara yaitu :
1. Perlu mengetahui atribut yang dominan yang menjadi pertimbangan
konsumen dalam memilih produknya
2. Perlu mengetahui posisi atribut produk kita dibandingkan dengan atribut
yang sama dari produk pesaing
3. Perlu mengetahui jumlah penjualan dan pangsa pasar produk bagi
produknya
4. Perlu mengetahui kedudukan produk dan produk pesaing di pasaran yang
sama
Daur hidup produk ini merupakan upaya untuk mengenalu berbagai tahap
yang berbeda dalam sejarah penjualan produk. Pada tahap ini terdapat peluang
dan masalah yang berbeda-beda yang berkaitan dengan strategi pemasaran dan
potensi laba. Adapun tahapan-tahapan dalam konsep daur hidup produk ini yaitu
sebagai berikut:
1. Tahap pengenalan, tahapan pengenalan dimulai bila produk baru sudah
didistribusikan untuk pertama kali dan tersedia di pasar untuk dibeli
masyarakat benar-benar memerlukan waktu yang lama sekali untuk
mengisi kembali di penyalur dan pendorongnya pada berbagai pasar.
Dengan demikian bisa dimengerti bila penjualan lazimnya tumbuh dengan
perlahan.
2. Tahap pertumbuhan, melonjaknya hasil penjualan jelas merupakan tanda
berlangsungnya tahap pertumbuhan. Peluang keuntungan dan produksi
masal telah memikat banyak pesaing baru untuk ikut terjun ke pasar.
Mereka mengenalkan ciri-ciri produk baru, dan ini berakibat lanjut dengan
meluasnya pasar. Bertambahnya banyaknya pesaing akan mendorong
meluasnya saluran distribusi hingga perusahaan harus menitikberatkan
dananya untuk mengisi saluran distribusi.
3. Tahap pendewasaan, tahap ini biasanya berlansung lebih lama disbanding
tahap-tahap sebelumnya serta menghadapi tantangan-tantangan berat
dalam manajemen pemasaran.
4. Tahap kemunduran dan penurunan, Pada akhirnya hasil penjualan hampir
semua bentuk produk dan merek akan bergerak menurun. Penjualan bisa
jatuh sampai ke titik nol, atau mungkin hanya membeku pada tingkat
tersebut. Mungkin biaya terbesar adalah penelitian untuk mencari produk
pengganti yang disenangi konsumen. Perusahaan secara sadar harus
menciptakan bauran produk untuk memperoleh keuntungan dimasa yang
akan datang.
       Jadi dengan matrik daur hidup produk (DHP), setiap perusahaan atau
unit usaha dapat melihat dimana dirinya menempati salah satu posisi.
Posisi perusahaan dalam persaingan industri dan sepanjang tahapan daur
hidup produk akan banyak membantu proses pengambilan keputusan
perusahaan untuk investasi, bertahan, menyusut atau bahkan mundur dari
kancah persaingan produksi.

Pengembangan produk baru merupakan tugas yang sering terlupakan.


Banyak diantara para pengusaha yang sudah berhasil dengan memasarkan
produknya akan tetapi terlena oleh kejayaan bisnis yang telah dinikmatinya dari
produk yang sudah dipasarkannya begitu saja. Penciptaan produk baru itu
meliputi 3 hal yaitu produk yang sama sekali baru, perubahan desain, dan
pembungkusan. Konsep produk baru dapat ditelaah dari 2 perspektif, yakni ;
1. Baru bagi pasar yang mengandung arti belum ada perusahaan yang
memproduksi atau memasarkan produk tersebut sebelumnya dan atau
2. Baru bagi perusahaan bersangkutan artinya perusahaan-perusahaan lain
sudah memasarkan produk tersebut tetapi perusahaan bersangkutan belum
memasarkannya.
Secara garis besar, aktivitas pengembangan produk baru bisa menghasilkan 6
macam tipe produk baru
1. Produk baru bagi dunia
2. Lini produk baru
3. Perluasan lini
4. Penyempurnaan produk yang telah ada
5. Repositioning
6. Pengurangan biaya
Langkah-langkah pokok pengembangan produk baru sebagai berikut :
1. Penciptaan ide atau gagasan, untuk mengembangkan produk baru dimulai
dari mencari gagasan-gagasan baru. Pencarian gagasan atau ide ini tidak
boleh dilakukan secara asal-asalan akan tetapi hendaknya dilakukan secara
sistematis atau terencana.
2. Penyaringan gagasan, gagasan yang banyak sekali perlu dipersedikit. Pada
tahap awalnya mengurangi jumlah gagasan ini dengan cara mengadakan
penyaringan gagasan.
3. Pengembangan konsep produk baru, terlebih dahulu harus diketahui apa
yang disebut dengan gagasan produk, konsep produk, citra produk.
4. Pengujian konsep produk, dalam hal ini produk dapat disajikan dalam
bentuk simbolis atau fisik. Pengujian dilakukan dalam sekelompok
konsumen sasaran yang tepat. Pengujian ini sebaiknya dilengkapi pula
dengan menanyakan kepada konsumen tentang tanggapannya terhadap
produk baru tersebut.
5. Pengembangan strategi pemasaran, setelah didapatkan konsep produk
yang terbaik, selanjutnya perlu dipikirkan mengenai strategi pemasaran
awal untuk memperkenalkan produk yang bersangkutan di pasar.
6. Analisis bisnis, dalam analisis bisnis ini manajemen harus menelaah hal-
hal yang berkaitan dengan biaya, penjualan, dan proyeksi laba untuk
menentukan apakah mereka berhasil mencapai sasaran perusahaan.
7. Pengembangan prototype, apabila konsep produk telah lulusn dari
pengujian bisnis, selanjutnya diteruskan ke bagian penelitian dan
pengembangan dan perekayasa untuk dikembangkan menjadi suatu produk
fisik.
8. Pengujian pasar
9. Komersialisasi
Nama : Nursyadar Akbar
Nim : 18TIA452
Kelas : 3B
PRAKTEK MANAJEMEN PEMASARAN
ANALISIS SWOT PRODUK ES KRIM KULIT PISANG
1) Strengths (kekuatan)
 Produk yang alami
 Banyaknya manfaat dari produk kami
 Pabrik yang terintegrasi dan steril
 Pemasaran yang luas
 Kemasan produk yang menarik dan harga yang kompetitif
 Memiliki rasa yang khas dan berbeda dari produk lain.
 Bahan baku yang mudah didapatkan.
 Inovasi rasa yang beragam.
2) Weakness (kelemahan)
 Pesaing dari produk Es KrimKulit Pisanglain yang menjual secara kecil-
kecilan.
 Memerlukan promosi lebih luas.
 Lokasi produksi yang jauh dari tempat bahan baku.
3) Opportunitiaes (Peluang)
 Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.
 Semakin sadarnya masyarakat akan produk-produk alami ketimbang kimia.
 Produk Es Krim Kulit Pisang yang masih jarang ditemui sehingga
berpeluang untuk mengembangkan usaha besar.
 Banyak bahan baku tersedia.
 Produk es krim banyak digemari masyarakat.
 Bekerja sama dan memasarkan di sekolah-sekolah.
4) Threat (Ancaman)
 Konsumen beralih ke produk yang dimiliki pesaing.
 Adanya pesaing yang membuat produk kulit pisang dengan inovasi yang
lebih menarik dan memasang iklan yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai