PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. OPC, APC, Routing sheet dan MPPC
Dalam industri manufaktur, perancangan tata letak dan fasilitas
menjadi masalah satu faktor penyebab terjadinya overbudget.
Peletakkan lantai produksi,gudang bahan baku,gudang barang
jadi,kantor, dan fasilitas- fasilitas lainnya adalah salah satu faktor
penentu tinggi rendahnya biaya produksi.Efektifitas dan efisiensi
dalam sebuah perusahaan adalah salah satu faktor penting dalam
kegiatan produksi. Oleh karenaitu,perancangan tata letak dan fasilitas
yang baik amat dibutuhkan untuk mewujudkannya Kesalahan tata
letak dalam sebuah pabrik akan menyebabkan banyak
kerugian,seperti tambahan biaya transportasi,waktu produksi yang
lebih lama,dan sebagainya.
Perancangan tata letak dan fasilitas yang baik sangat dibutuhkan
oleh sebuah perusahaan untuk dapat mewujudkan perusahaan yang
efektif dan efisien.Perbaikan desain tata letak pabrik diperlukan
karena adanya beberapa kondisi yang terjadi dalam perusahaan
misalnya karena adanya kebijakan-kebijakan dari top level
management terkait dengan target perusahaan untuk menaikkan atau
menurunkan output produksi, atau perubahan pada tipe produksi
sehingga diperlukan perbaikan desain tata letak agar bisa memberikan
output produksi yang lebih baik dengan biaya produksi yang sama
atau lebih sedikit. Beberapa kondisi tersebut bisa digunakan sebagai
alasan untuk memperbaiki desain tata letak pabrik
B. RUMUSAN MASALAH
1. OPC, APC, Routing Sheet dan MPPC
a. Apa yang dimaksud dengan OPC, APC, Routing Sheet dan MPPC ?
b. Bagaimana cara pembuatan OPC, APC, Routing Sheet dan MPPC ?
c. Bagaimana cara memahami tantang analisa penggunaan OPC, APC,
Routing Sheet dan MPPC ?
2. Luas Lantai Produksi
a. Apa yang dimaksud dengan Luas Lantai Produksi ?
b. Bagaimana cara mengetahui kebutuhan luas lantai gudang bahan
baku, model tumpukan dan model rak ?
c. Bagaimana cara memahami dalam memperkirakan kebutuhan luas
lantai gudang barang jadi dan luas lantai mesin ( fabrikasi dan
perakitan ) ?
C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. OPC, APC, Routing Sheet dan MPPC
a. Membantu praktikan mengetahui secara garis besar pengertian
OPC, APC, Routing Sheet dan MPPC.
b. Memberikan pembelajaran bagi praktikan mengenai cara
pembuatan OPC, APC, Routing Sheet dan MPPC.
c. Memberikan penjelasan tentang analisa penggunaan OPC, APC,
Routing Sheet dan MPPC.
2. Luas Lantai Produksi
a. Membantu praktikan mengetahui secara garis besar pengertian
memperkirakan kebutuhan luas lantai bagian produksi.
b. Untuk mengetahui kebutuhan luas lantai gudang bahan baku,
model tumpukan dan model Rak.
c. Membantu praktikan memperkirakan kebutuhan luas lantai gudang
barang jadi dan luas lantai mesin ( fabrikasi dan perakitan ).
3. Ongkos Material Handling
a. Mengetahui secara garis besar pengertian dan tujuan OMH dalam
perancangan tata letak pabrik.
b. Mengetahui cara melakukan perhitungan Ongkos Material
Handling.
c. Memberikan penjelasan mengenai analisa Ongkos Material
Handling.
LANDASAN TEORI
= = 30,03
= = 31,62
= = 0,84
d. MPPC
1) Buat rangka awal tabel
Keterangan :
(1),(2),(3),(4),(5) Diketahui
(6) Produk per minggu; = 30 x hari kerja/minggu x V.ass
(7) Kolom (6)/Kolom (5)
(8) Kolom (7) x jumlah minggu kerja/bulan
(9) Hasil perkalian kolom (4)
(10) Kolom (8) x Kolom (9)
(11) Kolom (10)/tinggi max model rak = 2 Meter
(12) Kolom (11) x Allowance 300%
(13) Kolom (11) + Kolom (12)
Keterangan :
(1),(2),(3),(4) Diketahui
(5) Hasil perkalian Kolom (4)
(6) Kolom (3) x Kolom (5)
(7) Kolom(6) x Toleransi bahan (100%)
(8) Kolom (6) x Allowance 300%
(9) Kolom (6) + Kolom (7) + Kolom (8)
Keterangan :
(1),(2) Diketahui
(3) Hasil perkalian kolom (2)
(4) Dari kapasitas produksi x hari kerja/minggu
(5) Kolom (3) x Kolom (4)
(6) Diketahui = 1 meter
(7) Kolom (5) / Kolom (6)
(8) Kolom (7) x Allowance 300 %
(9) Kolom (7) + Kolom (8)
Mulai
Tujuan
MODUL I
OPC, APC, ROUTING
SHEET DAN MPPC
Pengolahan Data
Analisa Data
Kesimpulan
Selesai
Mulai
Tujuan
MODUL II
LUAS LANTAI PRODUKSI
Pengolahan data
Analisa data
Kesimpulan
Selesai
Mulai
Tujuan
MODUL III
ONGKOS MATERIAL
HANDLING (OMH)
YES
EFISIENSI PERPINDAHAN
MATERIAL
Kesimpulan
Selesai
Gambar 4.1.
Operation Control Chart (OPC) Kursi Lipat
b. Routing Sheet
Tabel 4.1 Routing Sheet
30
b. Menandai
1) Alat yang digunakan yaitu spidol
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus
c. Memotong
1) Alat yang digunakan yaitu gergaji
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus
d. Menghaluskan
1) Alat yang digunakan yaitu kikir
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus :
e. Mengecat
1) Alat yang digunakan yaitu spray cat
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus :
boleh lebih dari 1 dimana nilai sisa pada pengerjaan ini yaitu
30
c. Memotong
1) Alat yang digunakan yaitu gergaji
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus :
d. Menghaluskan
1) Alat yang digunakan yaitu kikir
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus :
e. Mengecat
1) Alat yang digunakan yaitu spray cat
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus :
30
c. Menghaluskan
1) Alat yang digunakan yaitu kikir
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus :
d. Mengecat
1) Alat yang digunakan yaitu spray cat
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus:
4. 004 Bantalan
a. Mengukur
1) Alat yang digunakan yaitu meteran
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus :
30
b. Memotong
1) Alat yang digunakan yaitu gergaji
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus :
5. 005 Kain
a. Mengukur
1) Alat yang digunakan yaitu meteran
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus
30
b. Memotong
1) Alat yang digunakan yaitu gergaji
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus :
c. Merapikan
1) Alat yang digunakan yaitu mesin jahit
2) Produksi mesin/jam dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
a. Berdasarkan hasil pengolahan data pada alat meteran yang digunakan
membutuhkan 2 buah pada proses produksi.
b. Berdasarkan hasil pengolahan data pada spidol yang dibutuhkan adalah
2 buah.
c. Berdasarkan hasil pengolahan data pada alat gerinda yang dibutuhkan
adalah 3 buah.
d. Berdasarkan hasil pengolahan data pada alat cutter yang dibutuhkan
adalah 1 buah.
e. Berdasarkan hasil pengolahan data pada alat gunting yang dibutuhkan
adalah 1 buah.
c. Meteran ke Spidol
1) Kaki kursi (4x) - Besi
a) Potongan material = (3.14x (0.01)2x1.5) / (3.14x (0.01)2x1.2) =
1.25 buah
b) Produk Per Hari = Bahan diminta/(1-%Scrap)
= 121.09 / (1-0%) = 121.09 buah
c) Jumlah tiap bentuk = produk per hari/potongan material
= 121.09/1.25 = 97 buah
d) Berat Total = Jumlah tiap bentuk x berat bentuk
= 97 x 4 kg = 387 kg
e) Alat angkut = Hand Truck = Rp.1500/meter
f) Jarak antar departemen = ½ √A + ½ √B
= ½ √0.006+ ½ √0.020 = 0.11 m
g) Total ongkos = OMH x Jarak antar Departemen
= Rp.1.500 x 0.11 m= Rp. 165.36/meter
e. Spidol ke Cutter
1) Bantalan (1x) - Spons
a) Potongan material = (3.14x (0.01)2x0.01) / (3.14x (0.01)2x0.01) =
1 buah
b) Produk Per Hari = Bahan diminta/(1-%Scrap)
= 30.15 / (1-0%) = 30.15 buah
c) Jumlah tiap bentuk = produk per hari/potongan material
= 30.15/1= 30.15 buah ~ 30 buah
d) Berat Total = Jumlah tiap bentuk x berat bentuk
= 30 x 0.02 kg = 0.6 kg
e) Alat angkut = Hand Truck = Rp.500/meter
f) Jarak antar departemen = ½ √A + ½ √B
= ½ √0.020+ ½ √0.018 = 0.14 m
g) Total ongkos = OMH x Jarak antar Departemen
= Rp.500 x 0.14 m= Rp. 68.43/meter
f. Spidol ke Gerinda
1) Kaki kursi (4x) - Besi
a) Potongan material = (3.14x (0.01)2x1.5) / (3.14x (0.01)2x1.2) =
1.25 buah
b) Produk Per Hari = Bahan diminta/(1-%Scrap)
= 121.09 / (1-0%) = 121.09 buah
c) Jumlah tiap bentuk = produk per hari/potongan material
= 121.09/1.25 = 97 buah
d) Berat Total = Jumlah tiap bentuk x berat bentuk
= 97 x 3.98 kg = 386 kg
g. Gerinda ke Kikir
1) Kaki kursi (4x) - Besi
a) Potongan material = (3.14x (0.01)2x1.5) / (3.14x (0.01)2x1.2) =
1.25 buah
b) Produk Per Hari = Bahan diminta/(1-%Scrap)
= 121.09 / (1-0%) = 121.09 buah
c) Jumlah tiap bentuk = produk per hari/potongan material
= 121.09/1.25 = 97 buah
d) Berat Total = Jumlah tiap bentuk x berat bentuk
= 97 x 3.964 kg = 384 kg
e) Alat angkut = Hand Truck = Rp.1500/meter
f) Jarak antar departemen = ½ √A + ½ √B
= ½ √0.060+ ½ √0.018 = 0.19 m
g) Total ongkos = OMH x Jarak antar Departemen
= Rp.1.500 x 0.19 m= Rp. 285.38/meter
a. Dari Receiving ke Meja Fabrikasi berjarak 2.93 m dengan total ongkos Rp.
4387.64
b. Dari Meja Fabrikasi ke ruang meteran berjarak 0.11 m dengan total
ongkos Rp. 158.51
c. Dari ruang meteran ke ruang spidol berjarak 0.11 m dengan total ongkos
Rp. 165.63
d. Dari ruang spidol ke ruang gunting berjarak 0.14 m dengan total ongkos
Rp. 68.43
e. Dari ruang spidol ke ruang cutter berjarak 0.14 m dengan total ongkos Rp.
68.43
f. Dari ruang spidol ke ruang gerinda berjarak 0.14 m dengan total ongkos
Rp. 207.73
g. Dari ruang gerinda ke ruang kikir berjarak 0.19 m dengan total ongkos
Rp. 285.38
h. Dari ruang kikir ke ruang spray cat berjarak 1.37 m dengan total ongkos
Rp. 1055.13
i. Dari ruang spray cat ke meja assembling berjarak 1.17 m dengan total
ongkos Rp. 2057.28
j. Dari receiving ke meja assembling berjarak 2.27 m dengan total ongkos
Rp. 1136.90
k. Dari meja assembling ke shipping berjarak 5.03 m dengan total ongkos
Rp. 7549.82
Jadi, Alat angkut yang digunakan untuk material yaitu hand truck karena
beratnya lebih besar dari 150 kg dengan OMH Rp. 1500,00/meter. Total
ongkos material handling yang dibutuhkan adalah Rp. 16.855 dengan jarak
12.55 meter.
A. Kesimpulan
1. OPC dan APC
Berdasarkan data OPC dan APC pada proses pembuatan kursi lipat
dibutuhkan 5 komponen yaitu kaki kayu (4), penahan kursi (1), penahan
dudukan (1), bantalan (1) dan kain (1). Membutuhkan waktu 103 menit
untuk 27 operasi dan 2 menit untuk 1 pemeriksaan.
Berdasarkan Routing Sheet terdapat 31 mesin yang terhitung
secara aktual.
Berdasarkan MMPC terdapat 17 mesin yang terhitung secara
aktual.
B. Saran
1. Sebaiknya praktikum ini dapat dilaksanakan secara real agar dapat
diketahui dan dilihat secara nyata alat dan bahan yang digunakan serta
prosedur kerjanya.
2. Sebaiknya digunakan aplikasi yang dapat memudahkan praktikan dalam
mengolah data.