Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PERCOBAAN KE-6

REAKSI REDOKS

Disusun oleh:
Wulan Purnama – Kelompok 10 (201904067)

PROGRAM STUDI GIZI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA
PALU
2020
PERCOBAAN 6
REAKSI REDOKS

I. Tujuan
Mahasiswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi reduksi oksidasi
II. Dasar Teori
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan
interkonvensi energi listrik menjadi energi kimia. Proses elektrokimia ini
merupakan reaksi reduksi oksidasi (redoks) dimana dalam rekasi ini energy
yang dapat dilepaskan oleh reaksi yang nonspontan dapat dikatakan terjadi
pada rekasi tersebut. (Chang, 2005 : 194). Salah satu dari pemanfaatan
elektrokimia ini adalah elektrokoagulasi yang merupakan metode koagulasi
dengan menggunakan arus listrik searah dengan melalui peristiwa
elektrokimia (Prabowo, 2012 : 352)
Reaksi oksidasi dan reduksi merupakan rekasi yang menggabungkan ion,
dalam hal ini bilangan oksidasi (valensi) spesi-spesi yang bereaksi tidak
mengalami perubahan. Namun, ada beberapa reaksi yang menunjukkan
keadaan oksidasi berubah yang disertai dengan pertukaran elektron antara
pereaksi, hal ini disebut reaksi oksidasi-reduksi atau disingkat reaksi redoks.
Berdasarkan sejarahnya istilah oksidasi diterapkan untuk proses-proses
ketika oksigen diambil oleh suatu zat dan reduksi dianggap sebagai proses
ketika oksigen diambil dari dalam suatu zat. Kehilangan hydrogen dapat
juga disebut sebagai oksidasi dan penangkapan hidrogen disebut sebagai
reduksi. (Svehla, dkk. 1997:107).
Salah satu contoh dari reaksi oksidasi reduksi yang dapat ditemui di alam
yaitu di perairan teluk manado yang bersifat garam-negatif batang, yang
umumnya dapat bersifat kemoorganotrof dan beberapa diantaranya bersifat
kemolitoautotrof. Isolat pseudomo-nas yang bersifat kemoorganotrof
cenderung mampu melakukan reduksi pada ion-ion merkuri, dan bersifat
kemitoautotrof ini cenderung mengoksidasi merkuri, kecepatan reaksinya
pada ion merkuri sangat bergantung pada tipe isolatnya. (Ijong, 2012 :71-72)
III. Alat
1. Tabung Reaksi
2. Rak Tabung
3. Labu Semprot
4. Pembakar Spiritus
5. Pipet ukur I ml
6. Penjepit
7. Pipet Tetes
IV. Bahan
1. KMNO4 0,1 M
2. H2SO4 1 M
3. FeSO4 0,1 M
4. H2C2O4 0,1 M
5. Na2S2O3 0,1 M
6. Korek Api
V. Prosedur Kerja/Cara Kerja
1. FeSO4

Cuci alat dan bahan dengan air, lalu dikeringkan

Masukkan kalium permanganat (KMnO4) 0,1 M kedalam tabung


reaksi sebanyak I ml dan ditambahkan asam sulfat (H2SO4) 1 M
sebanyak 1 ml

Teteskan ferro sulfat (FeSO4) pada tabung reaksi sebanyak 5 tetes


dan perubahan yang terjadi di amati
2. Na2S2O3

Cuci alat dan bahan dengan air, lalu dikeringkan

Masukkan kalium permanganat (KMnO4) 0,1 M kedalam tabung


reaksi sebanyak I ml dan ditambahkan asam sulfat (H2SO4) 1 M
sebanyak 1 ml

Teteskan natrium tiosulfat (Na2S2O3) pada tabung reaksi


sebanyak 5 tetes dan perubahan yang terjadi di amati

3. H2C2O4

Cuci alat dan bahan dengan air, lalu dikeringkan

Masukkan kalium permanganat (KMnO4) 0,1 M kedalam tabung


reaksi sebanyak I ml dan ditambahkan asam sulfat (H2SO4) 1 M
sebanyak 1 ml

Teteskan larutan asam oksalat (H2C2O4) pada tabung reaksi


sebanyak 5 tetes dan perubahan yang terjadi di amati
VI. Data Pengamatan
No Percobaan Hasil Pengamatan
1. KMnO4 + H2SO4 + FeSO4 Tidak terjadi perubahan
2. KMnO4 + H2SO4 + NaS2O3 Berwarna merah kecoklatan
3. KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4 Berwarna merah hati

VII. Pembahasan
Reaksi redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan
elekron secara berurutan dari satu sepsis kimia ke sepsis kimia lainnya, yang
dimana terdiri atas dua rekasi yang berbeda yaitu oksidasi (kehilangan
elektron) dan reduksi (memperoleh elektron). Reaksi ini merupakan
pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan
elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi.
Pada percobaan pertama dimana KMnO4 ditambahkan H2SO4 tidak ada
perubahan yang terjadi, lalu ditambahkan lagi FeSO4 tetap juga tidak ada
perubahan yang terjadi. Dan pada percobaan yang kedua KMnO4
ditambahkan dengan H2SO4 lalu ditmbahkan lagi NaS2O3 terjadi perubahan
warna menjadi merah kecoklatan. Pada percobaan yang ketiga KMnO4
ditambahkan dengan H2SO4 tidak ada terjadi perubahan warna sama seklai.
Namun saat ditambhakn dengan H2C2O4 warna berubah menjadi merah hati.
VIII. Tugas
1. Pada percobaan yang pertama KMnO4 + H2SO4 + FeSO4 tidak
mengalami reaksi sama sekali, percobaan kedua yaitu KMnO4 + H2SO4 +
Na2S2O3 mengalami suatu reaksi yang terjadi yaitu berbuah warna
menjadi merah kecoklatan. Dan percobaan ketiga KMnO4 + H2SO4 +
H2C2O4 mengalami suatu reaksi yaitu berwarna merah hati.
2. a. Kalium permanganate, asam sulfat dan ferro sulfat
2KMnO2 + 8H2SO4 + 10FeSO4 → 5Fe(SO4)3 + K2SO4 + 2MnSO4 + 8H2O

Reduksi
Oksidator
Pada reaksi ini dapat dilihat bahwa zat yang berperan sebagai oksidator adalah
KMnO4 dimana unsur Mn mengalami penurunan bilangan oksidasi dari 7+
menjadi 2+ dan FeSO4 merupakan reduktor dimana unsure Fe mengalami
penaikan bilangan oksidasi sebanyak +1.
b. Kalium permanganate, asam sulfat dan natrium tiosulfat
8KMnO4 + 7H2SO4 + 5NaS2O3 → 8MnSO4 + 5Na2SO4 + 4K2SO4 + 7H2O
Reduksi Oksidasi
Pada reaksi ini dinyatakan bahwa KMnO4 merupakan oksidator dimana
mengalami penurunan bilangan oksidasi dari 7+ ke 2+ sedangkan reduktornya
NaS2O3 mengalami kenaikan bilangan biloks dari +6 menjadi +8.
c. Kalium permanganate, asam sulfat dan asam oksalat
2KMnO4 + H2SO4 + 5H2C2O4 → 2MnSO4 + K2SO4 + 10CO2 + 8H2O

Reduksi Oksidator
Dapat kita lihat bahwa kalium permanganate mengalami penurunan bilangan
oksidasi dari +7 menjadi +2 (oksidator) dan H2C2O4 menjadi reduktor dan
mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari +3 menjadi +4.

IX. Kesimpulan
Rekasi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi disebut reaksi
reduksi oksidasi atau redoks. Pengertian reduksi dan oksidasi sendiri telah
mengalami perkembangan.
1. Reduksi
a. Reaksi pengikatan elektron
b. Rekasi penurunan bilangan oksidasi
c. Reaksi penurunan jumlah oksigen
2. Oksidasi
a. Reaksi pelepasan elektron
b. Reaksi kenaikan bilangan oksidasi
c. Reaksi kenaikan jumlah oksigen
Daftar pustaka
Chang, Raymond. Kimia Dasar Jilid dua. Ed 3. Jakarta: Erlangga, 2005. 194 p.
Probowo, dkk. Pengolahan Limbah Cair Yang Mengandung Minyak Dengan Proses
Elektrokoagulasi Dengan Elektron Besi. J Teknologi Kimia dan Industri. 2012 Mar 14;
1(1): 352.
Svehla, Dkk. Buku Teks Analisis Reaksi. Ed 5. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka,
1997. 107 p.
Ijong, Frans G. Laju reaksi merkuri oleh pseudomonas diisolasi dari perairan pantai
teluk manadovo. J Perikanan dan Kelautan. 2012 Sep 23; 7(2). 71-71.

Anda mungkin juga menyukai