3) Penilaian Risiko
Penilaian Risiko adalah tahapan untuk menentukan besarnya risiko dengan
mempertimbangkan keparahan yang terjadi untuk nantinya dapat dikendalikan.
Adapun sebagai tindak lanjut dari proses ini yakni mengevaluasi risiko. Salah satu
bentuk nyatanya adalah apakah risiko dapat diterima atau tidak dengan level risiko
sesuai dengan standar yang digunakan.
4) Pengendalian Risiko
Tahapan ini sebagai penentu keseluruhan manajemen risiko dimana upaya-upaya
dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya risiko. Beberapa cara mengendalikan
yakni dengan:
o Eliminasi: menghilangkan sumber bahaya.
o Substitusi: mengganti bahan atau alat kerja.
o Pengendalian engineering: rekayasa teknik pada alat, mesin, lingkungan, atau
bangunan.
o Administratif: rotasi penempatan kerja maupun perawatan secara berkala.
o Alat Pelindung Diri (APD): menggunakan helm keselamatan, masker, sepatu
keselamatan, pakaian pelindung, serta kacamata keselamatan.
5) Pemantauan dan Tinjauan Ulang
Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui perubahan dan seberapa efektif sistem
dilaksanakan. Pemantauan pengendalian risiko perlu dilakukan minimal setiap tiga
bulan.
6) Komunikasi dan Konsultasi
Komunikasi adalah bagian terpenting dimana setiap informasi mengenai menajemen
risiko harus diketahui oleh semua pihak. Adapun pihak tersebut diantaranya:
manajemen, pekerja, pemasok, kontraktor, dan masyarakat di sekitar perusahaan.
Adapun tujuan dari komunikasi agar semua pihak dapat berhati-hati dan tentunya
terus mengutamakan keselamatan dalam bekerja. Terakhir adalah konsultasi. Yakin
dan percaya lah bahwa setiap perusahaan memiliki risikonya masing-masing dan
tentu dengan perlakuan yang tepat sasaran. Pastikan perusahaan Anda berkonsultasi
dengan ahlinya.
Tugas 2