Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1

1. Apakah yang dimaksud dengan Risiko dan Manajemen Risiko?


 Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah
proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang
asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika
terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
 Manajemen Risiko adalah segala proses kegiatan yang dilakukan semata untuk
meminimalkan bahkan mencegah terjadinya risiko perusahaan. Di dalamnya ada
kegiatan identifikasi, perencanaan, strategi, tindakan, pengawasan dan evaluasi
terhadap hal-hal negatif yang kemungkinan akan menimpa usaha.

2. Sebutkan & jelaskan tahap – tahap dalam Manajemen Risiko!


1) Penentuan Konteks
Sebelum mengidentifikasi risiko, hal pertama dan utama kali yang harus dilakukan
perusahaan adalah menetapkan Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja
Anggaran (RKAP), dan Key Performance Indicator (KPI). Penetapan konteks akan
memudahkan perusahaan mengidentifikasi dan melakukan tahapan-tahapan
selanjutnya. Beberapa penetapan konteks bisa berupa:
o Konteks lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
o Menetapkan tujuan, strategi, ruang lingkup dan parameter dimana proses
manajemen risiko harus dilaksanakan.
o Menentukan kriteria risiko seperti tingkat kemungkinan dan keparahan risiko.
2) Identifikasi risiko
Identifikasi risiko bertujuan untuk mengenali dan mengetahui segala bentuk sumber
bahaya serta aktivitas yang berisiko pada proses kerja. Adapun beberapa hal yang
dilakukan yakni:
o Membuat daftar risiko lengkap dari kejadian yang berdampak pada bisnis
perusahaan.
o Mencatat faktor-faktor yang memengaruhi risiko secara rinci.
o Membuat skenario proses kejadian berdasarkan informasi gambaran hasil
identifikasi.

3) Penilaian Risiko
Penilaian Risiko adalah tahapan untuk menentukan besarnya risiko dengan
mempertimbangkan keparahan yang terjadi untuk nantinya dapat dikendalikan.
Adapun sebagai tindak lanjut dari proses ini yakni mengevaluasi risiko. Salah satu
bentuk nyatanya adalah apakah risiko dapat diterima atau tidak dengan level risiko
sesuai dengan standar yang digunakan.
4) Pengendalian Risiko
Tahapan ini sebagai penentu keseluruhan manajemen risiko dimana upaya-upaya
dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya risiko. Beberapa cara mengendalikan
yakni dengan:
o Eliminasi: menghilangkan sumber bahaya.
o Substitusi: mengganti bahan atau alat kerja.
o Pengendalian engineering: rekayasa teknik pada alat, mesin, lingkungan, atau
bangunan.
o Administratif: rotasi penempatan kerja maupun perawatan secara berkala.
o Alat Pelindung Diri (APD): menggunakan helm keselamatan, masker, sepatu
keselamatan, pakaian pelindung, serta kacamata keselamatan.
5) Pemantauan dan Tinjauan Ulang
Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui perubahan dan seberapa efektif sistem
dilaksanakan. Pemantauan pengendalian risiko perlu dilakukan minimal setiap tiga
bulan.
6) Komunikasi dan Konsultasi
Komunikasi adalah bagian terpenting dimana setiap informasi mengenai menajemen
risiko harus diketahui oleh semua pihak. Adapun pihak tersebut diantaranya:
manajemen, pekerja, pemasok, kontraktor, dan masyarakat di sekitar perusahaan.
Adapun tujuan dari komunikasi agar semua pihak dapat berhati-hati dan tentunya
terus mengutamakan keselamatan dalam bekerja. Terakhir adalah konsultasi. Yakin
dan percaya lah bahwa setiap perusahaan memiliki risikonya masing-masing dan
tentu dengan perlakuan yang tepat sasaran. Pastikan perusahaan Anda berkonsultasi
dengan ahlinya.

3. Sebutkan & jelaskan cara mengelola Risiko!


Adapun beberapa jenis cara mengelola risiko, yaitu:
o Dikontrol (Risk Control) artinya Anda melakukan upaya-upaya agar probabilitas
terjadinya risiko yang telah diidentifikasi menjadi berkurang. Mengontrol risiko
ini juga dimaksudkan untuk mengurangi dampak yang mungkin terjadi.
o Ditransfer ke pihak lain (Risk Transfer) artinya strategi pengelolaan risiko
dengan cara ditransfer ke pihak lain ini dilakukan dengan upaya -upaya yang
secara sadar dengan jalan memindahkan risiko yang dihadapi terhadap pihak lain.
Untuk melakukan hal ini, dapat dilakukan dengan memindahkan risiko terjadinya
kebakaran toko pada perusahaan asuransi.
o Dibiayai sendiri (Risk Retention) artinya strategi pengelolaan risiko yang
dilakukan dengan upaya -upaya mendanai dampak yang mungkin ditimbulkan
oleh risiko. Maksudnya, konteks mendanai risiko ini dapat dilakukan dengan dua
cara, yakni dengan menyiapkan dana cadangan (allowance) khusus guna
mendanai risiko, atau tanpa membuat dana cadangan.
o  Dihindari (Risk Avoidance) yakni suatu tindakan yang dilakukan secara sadar
untuk menghindari risiko yang dihadapi. Sebagai contoh, apabila selama satu
minggu ke depan ada prediksi hujan akan turun dengan lebat, maka apabila Anda
memiliki bisnis restoran, Anda akan disarankan untuk menghindari penjualan
berbagai macam minuman dingin atau aneka es.
o Penangguhan (Risk Reduction) disebut juga dengan risk mitigation merupakan
metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun
mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko.

4. Apakah pentingya mempelajari Manajemen Risiko?


Manajemen risiko digunakan untuk memetakan berbagai risiko yang dapat timbul dengan
mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko,
memonitor adanya risiko, dan mengendalikan penanganan atau pencegahan risiko.
Manajemen risiko bisa mengurangi kemungkinan gagal sehingga dampak kerugian
internal dan eksternal yang akan terjadi terhadap laba perusahaan, pelanggaran hukum,
penurunan produktivitas SDM, dan penurunan reputasi perusahaan dapat berkurang.
Manajemen risiko sangat penting untuk dilakukan karena bisa mempersiapkan
perusahaan untuk menghadapi kondisi tertentu yang menyebabkan kerugian bagi
perusahaan.

Tugas 2

 Implementasi Manajemen Risiko pada perusahaan


Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai