A. ANALISIS RATIO
1. Ratio - Ratio Profitabilitas
ROI (Return On Investment) atau ROA (Return On Assets)
19.410 .295.985
Tahun 2008 = x 100% = 4,49%
432.191 .714 .490
20.260 .227 .896
Tahun 2009 = x 100% = 3,99%
507.226.402 .680
ROE (Return of Equity)
19.410 .295 .985
Tahun 2008 = x 100% = 10,80%
179.741.708 .241
20.260.227 .896
Tahun 2009 = x 100% = 11.27%
179.729.698 .846
GPM (Gross Profit Margin)
479.934 .277 .855−387.973.205 .917
Tahun 2008 = x 100% = 19,16%
479.934 .277 .855
537.142.366 .438−430.587 .812.168
Tahun 2009 = x 100% = 19,84%
537.142 .366 .438
NPM (Net Profit Margin)
19.410 .295.985
Tahun 2008 = x 100% = 4,04%
479.934 .277 .855
20.260 .227 .896
Tahun 2009 = x 100% = 3,77%
537.142.366 .438
OPM (Operative Profit Margin)
29.002 .900 .612
Tahun 2008 = x 100% = 6,04%
479.934 .277 .855
23.436.022 .100
Tahun 2009 = x 100% = 4,36%
537.142.366 .438
2. Ratio - Ratio Likuiditas
CR (Current Ratio)
222.590.916 .504
Tahun 2008 = x 100% = 233,32%
95.401.908 .386
283.629.394 .467
Tahun 2009 = x 100% = 151,20%
187.579 .972.997
QIR (Quick Ratio)
222.590.916 .504−55.005 .371.771
Tahun 2008 = x 100% = 175,66%
95.401 .908.386
283.629.394 .467−67.051 .716 .483
Tahun 2009 = x 100% = 115,46%
187.579 .972 .997
Cash Ratio
44.263 .794 .531
Tahun 2008 = x 100% = 46,40%
95.401 .908.386
48.390.657 .594
Tahun 2009 = x 100% = 25,80%
187.579.972 .997
1
Inventory to Networking Capital
55.005.371 .771
Tahun 2008 = x 100% = 43,25%
222.590.916 .504−95.401 .908 .386
67.051 .716 .483
Tahun 2009 = x 100% = 69,81%
283.629.394 .467−187.579 .972.997
3. Ratio - Ratio Aktivitas
ITO (Inventory Turnover atau Perputaran Inventory)
479.934 .277 .855
Tahun 2008 = x 1 kali = 8,72 kali
55.005 .371.771
537.142.366 .438
Tahun 2009 = x 1 kali = 8,01 kali
67.051.716 .483
CATO (Current Asset Turnover atau Perputaran Aktiva Lancar)
479.934 .277 .855
Tahun 2008 = x 1 kali = 2,16 kali
222.590 .916.504
537.142.366 .438
Tahun 2009 = x 1 kali = 1,89 kali
283.629.394 .467
NWCTO (Networking Capital Turnover atau Perputaran Modal Kerja
Netto)
479.934 .277 .855
Tahun 2008 = x 1 kali = 3,77 kali
222.590.916 .504−95.401 .908 .386
537.142 .366 .438
Tahun 2009 = x 1 kali = 5,59 kali
283.629.394 .467−187.579 .972.997
FATO (Fixed Assets Turnover atau Perputaran Aktiva Tetap)
479.934 .277 .855
Tahun 2008 = x 1 kali =2,40 kali
199.933 .558.336
537.142.366 .438
Tahun 2009 = x 1 kali = 2,51 kali
214.233.768 .452
TATO (Total Assets Turnover atau Perputaran Total Aset)
479.934 .277 .855
Tahun 2008 = x 1 kali = 1,11 kali
432.191 .714 .490
537.142.366 .438
Tahun 2009 = x 1 kali = 1,06 kali
507.226.402 .680
CASTO (Cash Turnover atau Perputaran Kas)
479.934 .277 .855
Tahun 2008 = x 1 kali = 10,84 kali
44.263 .794 .531
537.142.366 .438
Tahun 2009 = x 1 kali = 11,10 kali
48.390.657 .594
4. Ratio - Ratio Leverage
DR (Debt to Assets Ratio)
231.752.087 .719
Tahun 2008 = x 100% = 53,62%
432.191 .714 .490
305.972.833 .038
Tahun 2009 = x 100% = 60,32%
507.226.402 .680
DER (Debt to Equity Ratio)
2
231.752.087 .719
Tahun 2008 = x 100% = 128,94%
179.741.708 .241
305.972.833 .038
Tahun 2009 = x 100% = 170,24%
179.729.698 .846
LDER (Long Term Debt to Equity Ratio)
1.050 .873 .849
Tahun 2008 = x 100% = 0,58%
179.741.708 .241
103.829.435 .714
Tahun 2009 = x 100% = 57,77%
179.729.698 .846
CDER (Short Term Debt to Equity Ratio)
95.401.908 .386
Tahun 2008 = x 100% = 53,08%
179.741.708 .241
187.579.972 .997
Tahun 2009 = x 100% = 104,37%
179.729.698 .846
LDAR (Long Term Debt to Assets Ratio)
1.050 .873.849
Tahun 2008 = x 100% = 0,24%
432.191 .714 .490
103.829.435 .714
Tahun 2009 = x 100% = 20,47%
507.226 .402.680
3
209.600.797 .986
X4 2008 = = 0,90
231.752.087 .719
223.597.008 .213
2009 = = 0,73
305.972.833 .038
479.934 .277 .855
X5 2008 = = 1,11
432.191 .714 .490
537.142.366 .438
2009 = = 1,06
507.226.402 .680
4
atau EBIT) dengan penjualan. Pada data diatas OPM mengalami penurunan di
tahun 2008 ke tahun 2009.
2. Pengukuran kinerja keuangan menggunakan ratio likuiditas
a. Menggunakan CR (Current Ratio)
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current assets)
dengan hutang lancar (current liabilities). Pada data diatas, current ratio
mengalami penurunan di setiap tahunnya.
b. Menggunakan QIR (Quick Ratio)
Quick ratio merupakan rasio atau perimbangan antara jumlah aktiva lancar
dikurangi persediaan dengan jumlah hutang lancar. Pada data diatas QIR
mengalami penurunan setiap tahun dari tahun 2008 sampai 2009. Dengan
demikian, semakin tinggi quick ratio, faktor keamanan bagi perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya menjadi semakin tinggi.
c. Menggunakan Cash Ratio
Cash ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dengan aktiva lancar
yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Cash Ratio
mengalami penurunan dari tahun 2008 ke tahun 2009.
d. Menggunakan Inventory to Networking Capital
Pada data diatas, Inventory to Networking Capital mengalami peningkatan
setiap tahunya dari tahun 2008 ke tahun 2009.
3. Pengukuran kinerja keuangan menggunakan ratio Aktivitas
a. Menggunakan ITO (Perputaran Inventory)
Besarnya hasil perhitungan rasio perputaran persediaan menunjukkan tingkat
kecepatan persediaan menjadi kas atau piutang dagang. Rasio perputaran
persediaan digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
mengelola persediaan. Semakin tinggi rasio perputaran persediaan, maka akan
semakin cepat persediaan perusahaan menjadi kas atau piutang. ITO dari
tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan.
b. Menggunakan CATO (Perputaran Aktiva Lancar)
Ratio perputaran Aktiva Lancar yang disebut WCTO dalam data diatas
mengalami penurunan setiap tahun dari tahun 2008 sampai tahun 2009.
c. Menggunakan NWCTO (Perputaran Modal Kerja)
Ratio perputaran Modal Kerja menurut data diatas mengalami peningkatan
dari tahun 2008 ke tahun 2009.
d. Menggunakan FATO (Perputaran Aktiva Tetap)
Rasio perputaran aktiva tetap digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas
penggunaan aktiva tetap sebagai sarana menghasilkan barang yang dijual
maupun dalam mendapatkan penghasilan. Rasio perputaran aktiva tetap
merupakan perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap yang dimiliki
perusahaan. Dilihat dari data diatas FATO mengalami peningkatan pada setiap
tahunnya.
e. Menggunakan TATO (Perputaran Total Asset)
Rasio perputaran aktiva total mengukur perputaran dari semua aktiva atau
asset perusahaan dan dihitung dengan cara membagi penjualan dengan aktiva
5
total. Total assets turnover merupakan ukuran efektivitas pemanfaatan total
aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dilihat pada data diatas, TATO
mengalami penurunan dari tahun 2008 ke tahun 2009.
f. Menggunakan CASTO (Perputaran Kas)
Ratio perputaran kas berdasarkan data di atas mengalami peningkatan pada
tahun 2008 ke 2009.
4. Pengukuran kinerja keuangan menggunakan ratio leverage
a. Menggunakan DR (Debt Ratio)
DR digunakan untuk mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari
hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Pada data diatas, terjadi
peningkatan pada tahun 2008 ke tahun 2009. Hal ini menunjukkan semakin
tinggi rasio hutang total hutang semakin besar dan risiko keuangan yang
dihadapi perusahaan semakin tinggi.
b. Menggunakan DER (Debt to Equity Ratio)
DER merupakan rasio leverage yang menunjukkan besarnya hutang jangka
panjang dibanding dengan ekuitas atau modal sendiri. Pada data diatas DER
dari tahun 2008 sampai tahun 2009 mengalami peningkatan.
c. Menggunakan LDER (Long Term Debt to Equity Ratio)
LDER merupakan rasio leverage yang membandingkan hutang jangka panjang
dengan modal sendiri atau Equity. Pada data diatas, LDER mengalami
peningkatan dari tahun 2008 sampai tahun 2009.
d. Menggunakan CDER (Short Term Debt to Equity Ratio)
CDER merupakan rasio leverage yang membandingkan hutang lancar atau
hutang jangka pendek dengan Equity atau Modal Sendiri. Pada data diatas,
CDER mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai 2009.
e. Menggunakan LDAR (Long Term Debt to Assets Ratio )
Dari data diatas, LDAR juga mengalami peningkatan dari tahun 2008 ke tahun
2009.
5. Pengukuran kinerja keuangan menggunakan ratio pertumbuhan
a. Pertumbuhan penjualan
Ratio pertumbuhan penjualan pada tahun 2008-2009 sebesar 11,92%.
Pertumbuhan penjualan akan meningkatan terjadinya peningkatan atau
penurunan penjualan yang di alami oleh PT. Berlina Tbk.
b. Pertumbuhan dalam laba
Ratio pertumbuhan laba pada tahun 2008-2009 sebesar 4,38%. Hal ini
nantinya akan menunjukkan terjadinya peningkatan atau penurunan tingkat
laba perusahaan yang akan berdampak positif ataupun negatif bagi
perusahaan.
c. Pertumbuhan dalam asset
Total aktiva pada tahun 2008 sebesar 432.191.714.490 sedangkan total aktiva
pada tahun 2009 sebesar 507.226.402.680. Hal tersebut menyebabkan
terjadinya pertumbuhan dalam aset pada tahun 2008-2009 sebesar 17,36%.
6
B. ANALISIS SWOT
1. Strengh (Kekuatan)
Lokasi PT. Berlina Tbk cukup strategis karena berada di daerah industri,
selain itu lokasi dipilih atas dasar pertimbangan untuk menjamin eksistensi
perusahaan ditinjau dari beberapa faktor tenaga kerja, transportasi,
lingkungan, tenaga listrik, air, dan pengaruh sosial.
Keselamatan karyawan yang dilakukan PT. Berlina memasang alat pemadam
kebakaran pada setiap area kerja disamping itu menyediakan alat pelindung
diri bagi karyawan, dengan kondisi Alat pelindung diri yang baik.
PT. Berlina melakukan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan
seperti memberikan THR tiap tahun, cuti tahunan, cuti hamil, cuti haid,
jamsostk, biaya transportasi bagi karyawan shift malam, dan upah lembur
PT. Berlina Tbk menjalankan dan mengimplementasikan kesempatan yang
sama bagi semua karyawan untuk pengembangan dan pelatihan perusahaan
berdasarkan perhitungan jam sehingga setiap tahunya karyawan yang
diikutkan training lebih dari satu kali dengan tujuan sebagai semangat untuk
mencapai tujuan perusahaan
Jenis bahan baku PT. Berlina Tbk yang tidak berbahaya
Hasil produksi PT. Berlian yang bermacam-macam seperti kosmetik, farmasi,
makanan dan minuman, pestisida, barang-barang kimia,minyak pelumas, suku
cadang otomotif, alat-alat rumah tangga, sikat gigi, dan laminated tube.
Kondisi mesin dan peralatan yang dginakan sangat baik karena kualitas dari
setiap mesin melewati pemeriksaan disetiap tahap mesin
Dalam memasarkan produknya PT. Berlina membagi segementasi pasar dalam
beberapa bagian yaitu kosmetik, farmasi, pestisidan dan insktisida, otomotif,
dan barang-barang industri serta peralatan rumah tangga.
Harga yang relatif murah
2. Weaknesses (Kelemahan)
Pendidikan karyawan yang relatif rendah dilihat dari 369 karyawan 50%
masih dalam tingkat lulusan sd (54), smp (52), dan sma (194)
3. Opportunities (Peluang)
Kerjasama PT. LPI, sebagai anak perusahaan PT Berlina dengan sebuah
perusahaan dari Swiss dengan teknologi unggulan telah menempatkan PT. LPI
sebagai pemimpin pasar dalam industri di bidangnya. Selain itu, Shanghai
Paragon Plastic Co. Ltd yang bergerak di bidang yang sama dengan PT.
Berlina adalah anak perusahaan yang berkedudukan di Shanghai-China
dengan kepemilikan saham 100%
Daerah pemasaran PT. Berlina Tbk tidak terbatas pada pasar domestic tetapi
juga pasar luar negeri
7
PT. Berlina Tbk memiliki situs di internet yang berfungsi sebagai media
promosi online, selain itu juga melakukan promosi melalui pemberian
kalender kepada yayasan sosial
Peningkatan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun biasanya selalu
diikuti dengan meningkatnya permintaan akan sebuah produk barang maupun
jasa tanpa terkecuali plastik
4. Threats (Ancaman)
Adanya pendatang baru
Adanya pesaing dalam hasil produksi yang sama
C. ALTERNATIVE STRATEGY
a. Corporate Strategy
Growth Strategy
Diversification Strategy
Membuat produk yang bermacam-macam untuk melayani berbagai segmen
pasar seperti casing hp, pelindung hp
b. Business (SBU) Strategy
Market penetration
Peningkatan usaha pemasaran melalui promosi memlalui iklan tv dan koran
D. KESIMPULAN
Dilihat dari segi keuangannya, aspek financial Perusahaan Sepatu Fifas secara
umum dinilai cukup. Bila dikaitkan dengan prospek perusahaan dilihat dari aspek
keuangan menggunakan Z score, Perusahaan ini masih layak melakukan investasi
namun akan memiliki risiko kebangkrutan (keuangan yang tidak sehat). karena
jumlah Z score pada tahun 2008 adalah 2,241 yang artinya dalam kondisi tanda tanya,
dan kemudian dari tahun 2009 adalah 1,905 yang artinya juga masih dalam berada
kondisi tanda tanya. Dapat disimpulkan, maka kondisi keuangannya dilihat dari Z
score adalah dalam kondisi yang kurang baik (tidak aman) dan krang sehat serta akan
memiliki risiko dari kebangkrutan.
Dilihat dari analisis SWOT, diperkirakan posisi PT. Berlina Tbk dalam
kuadran SWOT, yang didasarkan atas proporsi jumlah butir S-W-O-T dari setiap garis
koordinatnya. Jumlah kekuatan ada 9 dan kelemahan ada 1 , maka posisinya ada di (9-
1) = 8 pada garis kekuatan. Jumlah peluang ada 4 dan ancaman 2 ada sehingga pada
garis berada pada (4-2) = 2 pada garis peluang. Hasil perpaduan diatas diperoleh nilai
koordinat (8,2) yang memperlihatkan bahwa PT. Berlina Tbk berada pada kuadran I.
Dari posisi tersebut, terlihat bahwa strategi yang cocok untuk PT. Berlina Tbk adalah
8
dengan growth strategy (Diversification Strategy) dalam corporate strategy serta
menggunakan market penetration dalam Bussiness Strategy (SBU).