Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE STUDI KASUS

3.1 Rencana Studi Kasus

Studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan

keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan keluarga remaja.

3.2 Subjek Studi Kasus

Subjek studi dalam kasus ini adalah pada satu keluarga dengan tahap

perkembangan keluarga remaja di Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.

3.3 Fokus Studi

Fokus studi pada Karya Tulis Ilmiah ini adalah pemberian penyuluhan

kesehatan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada keluarga dengan

tahap perkembangan keluarga remaja.

3.4 Definisi Operasional

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan

kedekatan oleh emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari

keluarga. Didalam keluarga terdapat anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan

anak. Masing-masing anggota keluarga tersebut mempunyai tugas dan peran. Tahap

perkembangan keluarga dengan anak remaja dimulai saat anak berusia 13 tahun dan

berakhir pada usia 19 – 20 tahun, pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya.

45
46

PHBS dikalangan remaja menjadi perhatian yang berkaitan dengan minuman

alkohol, merokok di tempat umum dan membuang sampah sembarangan mencuci

tangan dengan sabun, mengkonsumsi buah dan sayur, tidak merokok, menggunakan

jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur, menimbang berat badan dan

mengukur tinggi badan setiap bulan dan membuang sampah pada tempatnya.

Kegiatan pendidikan kesehatan tentang PHBS dalam bentuk penyuluhan sangat

penting dilakukan sejak dini untuk menyampaikan materi kebersihan diri dan perilaku

hidup bersih dan sehat agar remaja mampu melakukan pencegahan dan mampu

melindungi diri dari penyakit.

3.5 Tempat dan Waktu Studi Kasus

Tempat dan waktu studi kasus direncanakan akan dilakukan di Puskesmas

Gondangrejo Kabupaten Karanganyar pada tanggal 17 Februari 2020 – 29 Februari

2020 dengan minimal 4 kali kunjungan rumah.

3.6 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah :

1) Wawancara

Teknik pengumpulan data ini adalah pertanyaan untuk pasien yang

akan diajukan dalam studi kasus ini yang meliputi latar belakang keluarga

pasien, tentang gangguan yang diderita pasien, dan aspek-aspek beban dan

perasaan pasien yang dirasakan selama ini.

Latar belakang keluarga pasien perlu ditanyakan guna untuk

mengetahui background orangtua dan saudara-saudara pasien. Pertanyaan

tentang gangguan subjek meliputi, pengetahuan, pandangan pasien

terhadap gangguan yang diderita keluarganya, dukungan yang diterima


47

pasien dan keinginan pasien untuk sembuh dari gangguan yang

dideritanya. Aspek-aspek beban stress yang dialami pasien selama

merawat penderita sendiri, mencangkup perasaan dan ekspresi emosi

pasien selama ini serta harapan-harapan pasien.

Sedangkan pertanyaan untuk significant others meliputi: latar

belakang pasien, pendapat tentang gangguan yang dialami pasien, aktivitas

pasien sehari-hari, dan bagaimana cara pasien mengapresiasikan hidupnya.

Observasi dilakukan dengan cara mengamati pasien , sikap pasien saat

wawancara, kontak mata, ekspresi wajah, cara bicara, gesturetubuh pasien

saat wawancara

2) Observasi

Observasi selalu menjadi bagian dalam studi kasus psikologis,

dapat berlangsung dalam konteks laboratorium (eksperimental) maupun

dalam konteks alamiah. Observasi ini menggunakan modul observasi yang

telah dibuat.

3) Studi Dokumentasi

Dokumentasi dalam kasus ini adalah berupa dokumen-dokumen

yang dapat diaksesyang dapat menambah informasi data.

3.7 Penyajian Data

Dalam studi kasus ini data disajikan dalam bentuk tekstural yaitu penyajian

data berupa tulisan atau narasi dan hanya dipakai untuk data yang jumlahnya kecil

serta memerlukan kesimpulan yang sederhana dapat disertai cuplikan ungkapan

verbal dari pasien yang merupakan data pendukung.


48

3.8 Etika Studi Kasus

Etika studi kasus adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap

kegiatan studi kasus. Sebelum melakukan studi kasus, peneliti terlebih dahulu

mendapat rekomendasi dari institusi untuk mengajukan permohon ijin kepada

institusi/lembaga tempat studi kasus. Menurut Hidayat (2008), dalam melaksanakan

studi kasus ini penulis menekankan masalah etika yang meliputi:

1) Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Inforemed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

tersebutdiberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar

subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika

subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.Jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa

informasi yang harus ada dalam informed consent tersebutantara lain: partisipasi

responden, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,

prosedur pelaksanaan, potensial yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,

informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain (Hidayat, 2008).

2) Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitiandengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanyamenuliskan kode

pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat,

2008). Untuk menjaga kerahasiaan pada lembar yang telah diisi oleh responden,
49

penulis tidak mencantumkan nama secara lengkap, responden cukup

mencantumkan namainisial saja.

3) Kerahasiaan (Confidentiality)

Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi

yang telah dikampulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2008). Peneliti

menjelaskan bahwa data yang diperoleh dari responden akan dijaga kerahasiaanya

Anda mungkin juga menyukai