Objektif :
Strategi :
1. Sebelum memasuki lokasi, semua penolong
harus mengenakan APD untuk menjaga dari
kontak dengan partikel udara dan tetesan.
Konsultasikan dengan masing-masing standar
sistem layanan kesehatan darurat atau medis
(EMS) karena rekomendasi APD dapat sangat
bervariasi berdasarkan data epidemiologis dan
ketersediaan saat ini.
2. Batasi personil di ruangan atau di tempat
kejadian hanya yang ikut dalam perawatan
pasien.
Cont…..
Alasan
Hasil untuk henti jantung pada COVID-19 masih
belum diketahui, mortalitas untuk pasien kritis
dengan COVID-19 tinggi dan meningkat dengan
bertambahnya usia dan komorbiditas, khususnya
penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, penting
untuk mempertimbangkan usia, komorbiditas, dan
keparahan penyakit dalam menentukan resusitasi dan
untuk menyeimbangkan kemungkinan keberhasilan
terhadap risiko untuk penolong dan pasien
Cont…..
Strategi
1. Tentukan tujuan perawatan pada pasien dengan
COVID-19 untuk mengantisipasi kebutuhan dalam
peningkatan mutu perawatan.
2. Membuat kebijakan untuk menentukan
kesesuaian dalam memulai dan mengakhiri CPR
untuk pasien dengan COVID-19, dengan
mempertimbangkan faktor risiko pasien. kebijakan
risiko harus dikomunikasikan kepada pasien atau
keluarga waktu diskusi.
3, Belum ada data untuk CPR ekstrakorporeal
(ECMO) untuk pasien dengan COVID-19.
RANTAI KELANGSUNGAN HIDUP
EWS
2020
RJP ERA PANDEMI
- April 2020
- Safety
- Utamakan PPE
Personal
Protective
Euipment
PPE (Personal Protective Equipment)
Langkah-langkah BHDTindakan RJP/ CPR
D= DANGER !!
Pastikan keamanan penolong
Pastikan keamanan pasien
Is it safe
Apakah aman
What happened
Apa yang terjadi
How many victims are there
Berapa jumlah korban
Can bystanders help
Orang disekitar dapat
membantu?
Once you reach the victim
Saat menghampiri
korban?
R = NILAI RESPON PASIEN
Segera setelah aman
“Are you all right ?”
Hati-hati kemungkinan trauma leher
Jaga jarak/Distancing
Jangan pindahkan / mobilisasi pasien
bila tidak perlu
AKTIFKAN EMS
CALL FOR HELP
( MINTA TOLONG )
Fungsi :
1. Mencari Bantuan
2. Mencari Saksi buat Penolong
MEMPERBAIKI POSISI
PENOLONG
Memastikan ada tidaknya
denyut jantung
Arteri brakhialis Arteri karotis
NILAI SIRKULASI
Nadi carotis < 5-10 detik
ADA / TIDAK
(-)
Cek Napas (-) Kompresi >100x/mt
Ventilasi 2x
Rasio 30 : 2 5 siklus
Nafas buatan
10-12 x/mnt don’t Mouth to Mouth
Tanpa kompresi (PJL)
GUNAKAN BAG MASK
DENGAN HEPA FILTER
PIJAT JANTUNG LUAR
pada pertengahan bawah
sternum
Kompresi /tekanan 5-6 cm
Frekwensi >100x/mt
Hand only
Rasio Pijat Jantung Luar /
Nafas Bantu dg bag mask
30 : 2
MEMBERIKAN BANTUAN
SIRKULASI
KOMPRESI JANTUNG LUAR
PERBANDINGAN 30 : 2 selama 2 menit
RECOIL DADA 100%
TINDAKAN KOMPRESI YANG BENAR AKAN
MENGHASILKAN TEKANAN SISTOLIK 60 – 80
mmHg (25 % DARI CURAH JANTUNG
NORMAL)
PRINCIPAL OF ECC
( KOMPRESI JANTUNG LUAR )
AIRWAY (JALAN NAFAS)
PEMERIKSAAN JALAN NAFAS
AIRWAY
Bila pasien tidak memberikan respon
supine, permukaan datar dan keras
bila perlu pindahkan pasien dengan cara:
kepala, bahu dan badan bergerak bersamaan
(in-line) bila curiga cedera spinal
posisi penolong : di samping pasien / di atas
kepala (kranial) pasien
Buka jalan nafas
MEMBUKA JALAN NAFAS
Head tild - Chin lif atau Jaw thrust
PISTOL GRIP TECHNICS
On Pandemic ….XXX
MULUT KE
HIDUNG
MULUT KE MULUT
Mouth to mouth
MULUT KE
STOMA
MULUT KE MASK
MEMBERIKAN BANTUAN NAFAS
1. MULUT KE MULUT
2. MULUT KE HIDUNG
3. MULUT KE STOMA
Bantuan nafas awal ini
diberikan sebanyak 2 kali
konsentrasi O 2 yang dihasilkan
16 – 17 %
BREATHING
Sebelum intubasi :
Dewasa (>8 th) = Rasio 30 : 2 (utk 1 & 2 penolong)
Anak (1-8 th) 30 : 2 (1 penolong)
Bayi (<1 th ) 15 : 2 (2 penolong)
Setelah terintubasi :
Asincron ,kompresi > 100xmt dan Ventilasi 10-12x/mt
Evaluasi airway & breathing
Bila pasien kembali bernafas spontan dan
normal tetapi tetap belum sadar, ubah
posisi pasien ke posisi miring mantap, bila
pasien muntah tidak terjadi aspirasi .
EVALUASI
Sesudah 5 siklus ventilasi dan kompresi kemudin
pasien dievaluasi kembali.
Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali
kompresi dan bantuan nafas dengan rasio 30:2.
Jika ada nafas dan denyut nadi teraba letakan pasien
pada posisi mantap.
Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba, berikan
bantuan nafas sebanyak 10- 12 x/menit dan monitor
nadi setiap 2 menit
Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuat
serta nadi teraba, jaga agar jalan nafas tetap terbuka.
Orang awam : RJP Hand Only....kompresi saja,jika sudah
ada alat petugas menggunakan bag mask untuk ventilasi
RJP DIHENTIKAN
1.Kembalinya ventilasi & sirkulasi spontan
2.Ada bantuan yg.> ahli datang menolong.
3.Penolong lelah atau OVER EXHAUSTED.
4.Adanya DNAR
5.Tanda kematian yang irreversibel / Waktu
sudah 30 menit atau lebih
RJP TIDAK DILAKUKAN
DNAR (Do Not Attempt Resuscitation)
Tanda kematian : rigor mortis, dekapitasi
Sebelumnya dengan fungsi vital yang sudah sangat
jelek dengan terapi maksimal
Bila menolong korban akan membahayakan
penolong
KOMPLIKASI RJP
Fraktur iga & sternum,sering terjadi terutama pada
orang tua, RJP tetap diteruskan walaupun terasa ada
fraktur iga. Fraktur mungkin terjadi bila posisi
tangan salah.
Pneumothorax, Regurgitasi lambung
Hemothorax, Perdarahan Intra abdomen
Kontusio paru
Laserasi hati dan limpa, posisi tangan yang terlalu
rendah akan menekan procesus xipoideus ke arah
heper (limpa)
Emboli
D S C A
R B
(response) (shout for (circulatio (breathing)
(danger)
help) n)
(airway)
Napas buatan dengan ambu bag dan Memberi napas buatan dari mulut ke
Hepa filter mulut/hidung
TERIMA KASIH