1 Pendahuluan
2 Prinsip BHD
3 Defenisi
“3 – 8” menit
tidak dapat O2
mati
Prinsip BHD
Defenisi
Tujuan RJP
Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya pernafasan
Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi
Respon (-)
Respon (+)
DANGER
1. Circulation
Cek nadi carotis bersamaan cek
Breathing < 10 detik
Stop sumber perdarahan
Bila nadi (-) CPR selama 2 menit = 5
siklus
1 siklus = 30 (compresi) : 2 (Ventilasi)
.... Evaluasi
2. Breathing – Pernafasan
Cek pernafasan korban
Head Tilt – Tekan Kepala
Chin Lift – Angkat Dagu
Look - adanya pergerakan dada
Listen - suara nafas korban
Feel - hembusan udara yang keluar
Strategi:
a. Sebelum memasuki lokasi, semua penyelamat harus mengenakan
APD yang sesuai (disarankan level 3) untuk menjaga dari kontak
dengan partikel udara dan droplet. ‘
b. Batasi personil di ruangan resusitasi.
c. Pertimbangkan untuk mengganti kompresi dada manual dengan
perangkat CPR mekanis untuk mengurangi jumlah penyelamat yang
diperlukan untuk orang dewasa dan remaja yang memenuhi kriteria
tinggi dan berat sesuai dengan mesin mekanis.
d. Berkomunikasi tentang status pasien COVID-19 ke tenaga kesehatan
yang akan datang sebelum kedatangan mereka di tempat kejadian
atau menerima pasien saat mentransfer ke rumah sakit rujukan.
2. Prioritaskan strategi oksigenasi dan ventilasi dengan risiko
aerosolisasi yang lebih rendah
Strategi:
a. Pasang filter HEPA dengan aman (jika tersedia) ke perangkat
ventilasi manual atau mekanis di jalur exhalation sebelum
memberikan napas.
b. Setelah menilai ritme dan melakukan defibrilasi aritmia ventrikel,
pasien yang mengalami henti jantung harus diintubasi dengan ET
yang memiliki cuff sesegera mungkin. Hubungkan ET ke ventilator
dengan HEPA filter.
c. Minimalkan kemungkinan gagal intubasi dengan:
1) Menetapkan orang yang paling mahir dalam untuk intubasi
untuk melakukan intubasi
2) Menghentikan kompresi dada saat intubasi
3) Gunakan video laringoskopi untuk mengurangi paparan
intubator pada partikel aerosol dan hal ini harus
dipertimbangkan (jika tersedia).
3. Pertimbangkan ketepatan untuk memulai dan melanjutkan
resusitasi.
Strategi:
Dalam konteks COVID-19, risiko terhadap tim meningkat dan
sumber daya dapat jauh lebih terbatas, terutama di daerah yang
mengalami beban penyakit yang tinggi.
Hasil untuk henti jantung pada COVID-19 masih belum diketahui,
sementara mortalitas untuk pasien COVID-19 yang sakit kritis
adalah tinggi dan meningkat dengan bertambahnya usia dan
komorbiditas, khususnya penyakit kardiovaskular. ‘
Akibat kompresi :
fraktur iga, pneumothoraks, hemothoraks,
kontusio paru, laserasi hati dan limpa serta
emboli lemak
Automated External Defibrillator (AED) aman dan efektif bila
digunakan oleh orang awam dengan pelatihan minimal.