Prodi : D IV Kebidanan
Semester :2
G. HORMON PROLAKTIN
Satu-satunya fungsi Hormon prolaktin yang diketahui perannya dalam
memproduksi air susu ibu. Produksi hormon ini akan ditekan oleh otak
saat tidak hamil. Pada saat kehamilan, jumlah sel yang menghasilkan
hormon prolaktin ini akan ditekan oleh otak saat tidak hamil.Akibatnya,
kadar hormon ini dapat mendapat sepuluh kali lipat lebih tinggi dari
biasanya berkat kehadiran hormon ini, persediaan ASI terus dijaga. Kerja
prolaktin dipengaruhi oleh hormon estrogen.
H. OKSITOSIN
Oksitosin adalah hormon yang sangat berperan dalam kontraksi
rahim. Oleh karena itu, kehadiran hormon ini sangat penting dalam proses
persalinan. Hormon ini juga digunakan dalam proses induksi persalinan.
Hormon ini juga dihasilkan tubuh setelah proses persalinan sebagai
respon saat si kecil menghisap puting. Sebenarnya si kecil tidak dapat
begitu saja menghisap uting untuk mendapatkan ASI. Diperluhkan
dorongan dari dalam payudara. Oksitosin merangsang kontraksi jaringan-
jaringan di dalam payudarah untuk memompa ASI keluar.
D. Pankreas Ibu
Kebutuhan nutrisi janin memerlukan beberapa perubahan dari kontrol
homeostatik metabolik ibu, dengan akibat perubahan-perubahan baik
struktural maupun fungsional dari pankreas ibu. Ukuran pulau-pulau
pankreas bertambah, dan sel-sel penghasil insulin mengalami hiperplasia.
Kadar insulin basal lebih rendah atau tidak berubah pada awal kehamilan,
namun meningkat pada trimester kedua. Sesudahnya kehamilan
merupakan keadaan hiperinsulinemik yang resisten terhadap efek
metabolik perifer dari insulin. Peningkatan kadar insulin telah dibuktikan
sebagai akibat dari peningkatan sekresi dan bukan karena berkurangnya
bersihan.
Produksi glukagon pankreas tetap responsif terhadap rangsang yang
umum dan dapat ditekan oleh beban glukosa, meskipun tingkat
responsivitas belum sungguh-sungguh dinilai. Peranan utama insulin dan
glukagon adalah transpor zat-zat gizi intraselular, khususnya glukosa,
asam amino, dan asam lemak. Insulin tidak dapat menembus plasenta
namun lebih memperlihatkan pengaruhnya terhadap metabolit-metabolit
yang ditranspor. Kadar glukosa puasa dipertahankan pada tingkat rendah
normal. Karbohidrat yang berlebih diubahkan menjadi lemak, dan lemak
akan segera dimobilisasi bila asupan kalori dikurangi.
Jadi pada kehamilan normal, kadar glukosa dikurangi secukupnya
namun mempertahankan glukosa untuk kebutuhan janin sementara
kebutuhan energi ibu dipenuhi dengan meningkatkan metabolisme asam
lemak perifer. Perubahanperubahan metabolisme energi ini
menguntungkan janin dan tidak berbahaya bagi ibu dengan diet yang
adekuat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber: https://bidanku.com/hormon-hormon-kehamilan | Bidanku.com
2. Anwar, Ruswana, SUBBAGIAN FERTILITAS DAN
ENDOKRINOLOGI REPRODUKSI, and BAGIAN OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI. "Endokrinologi Kehamilandan Persalinan." Bandung:
Fakultas Kedokteran UNPAD (2005).
3. Anwar, R., REPRODUKSI, S.F.D.E. and GINEKOLOGI, B.O.D., 2005.
Endokrinologi Kehamilandan Persalinan. Bandung: Fakultas Kedokteran
UNPAD.