Anda di halaman 1dari 6

Nama : Monica Sri Pamungkas

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan

Dosen : Fitri Apriyanti, M.Keb

Prodi : D IV Kebidanan

Hari/Tgl : Selasa/ 24 Maret 2020

Semester :2

TUGAS: Silahkan sebut dan jelaskan hormon-hormon yg bekerja pada saat


kehamilan beserta fungsinya!

Ketika terjadi kehamilan pada diri seorang perempuan, maka tubuh


bereaksi dengan membentuk perubahan-perubahan dan segera
memproduksi hormon-hormon kehamilan guna mendukung kelangsungan
kehamilan. Hormon-hormon kehamilan ini bertujuan guna mendukung kehamilan
yang berlangsung khususnya agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik dan sehat. Ada baiknya para ibu hamil mengetahui mengenai hormon yang
diproduksi selama kehamilan berikut fungsi dan efek yang dihasilkan olehnya,
agar tidak terjadi salah pengertian atau malah menjadikannya mitos
kehamilan terhadap perubahan-perubahan yangterjadi selama kehamilan.Berikut
ini adalah beberapa hormon yang diproduksi selama kehamilan, berikut fungsi
dan dampak yang dihasilkan, yaitu:

A. HORMON KEHAMILAN HCG (HUMAN CHORIONIC


GONADOTROPHIN)
Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita
hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena
pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh
villi choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron
oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan.
Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan
menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin
mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG
mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormon ini merupakan
indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan yang melalui air seni.
Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon
HCG dalam urine, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai
terjadinya kehamilan atau hasil test positif Dampak Kadar HCG yang
tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah (morning sickness).

B. HORMON KEHAMILAN HPL (HUMAN PLACENTAL LACTOGEN)


Adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, merupakan hormon
protein yang merangsang pertumbuhan dan menyebabkan perubahan
dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Hormon kehamilan ini 
berperan penting dalam produksi ASI. Kadar HPL yang rendah
mengindikasikan plasenta yang tidak berfungsi dengan baik. Dampak
Memberikan perubahan terhadap payudara. Perubahan ini berupa
pembesaran pada payudara,  serta membuat rasa ngilu dan sakit pada
puting jika disentuh.

C. HORMON KEHAMILAN RELAXIN


Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta.
Melembutkan leher rahim dan merelaksasikan sendi panggul Dampak
menimbulkan relaksasi pada ligamen dan sendi

D. HORMON KEHAMILAN ESTROGEN


Dihasilkan oleh ovarium dan mempengaruhi pertumbuhan
endometrium rahim, perubahan-perubahan histologi pada vagina.
Memperngaruhi pertumbuhan saluran kelenjar mammae sewaktu
menyusui, mengontrol pelepasan LH dan FSH, mensensitifkan otot-otot
uterus, mengendorkan serviks, vagina, vulva, serta menimbulkan kontraksi
pada rahim. Estrogen juga memperkuat dinding rahim untuk mengatasi
kontraksi saar persalinan. Hormon ini juga melembutkan jaringan tubuh,
sehingga jaringan ikat dan sendi tubuh menjadi lemah sehingga tidak dapat
menyangga tubuh dengan kuat. Berperan penting dalam menjaga
kesehatan sistem genital, organ reproduksi dan payudara. Dampak Dapat
mengganggu keseimbangan cairan tubuh sehingga terjadi penimbunan
cairan yang menyebabkan pembengkakan. Selain itu dengan peningkatan
hormon ini ibu hamil sering merasa sakit punggung. Dapat juga
menyebabkan varises.

E. HORMON KEHAMILAN PROGESTERON


Hormon ini berfungsi untuk membangun lapisan di dinding rahim
untuk menyangga plasenta di dalam rahim. Juga dapat berfungsi untuk
mencegah gerakan kontraksi atau pengerutan otot-otot rahim, sehingga
persalinan dini bisa dihindari. Hormon ini juga membantu menyiapkan
payudara untuk menyusui. Dampak Hormon ini dapat “mengembangkan”
pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah, itu penyebab
mengapa Anda sering pusing saat hamil. Hormon ini juga membuat sistem
pencernaan jadi lambat, perut menjadi kembung atau sembelit. Hormon ini
juga mempengaruhi perasaan dan suasana hati ibu, meningkatkan suhu
tubuh, meningkatkan pernafasan, mual, dan menurunnya gairah
berhubungan intim selama hamil.

F. HORMON KEHAMILAN MSH (MELANOCYTE STIMULATING


HORMONE)
Hormon kehamilan ini merangsang terjadinya pigmentasi pada kulit
Dampak Menggelapkan warna puting susu dan daerah sekitarnya.
Pigmentasi kecoklatan pada wajah, pada bagian dalam dan garis dari pusar
ke baeah (linea nigra)

G. HORMON PROLAKTIN
Satu-satunya fungsi Hormon prolaktin yang diketahui perannya dalam
memproduksi air susu ibu. Produksi hormon ini akan ditekan oleh otak
saat tidak hamil. Pada saat kehamilan, jumlah sel yang menghasilkan
hormon prolaktin ini akan ditekan oleh otak saat tidak hamil.Akibatnya,
kadar hormon ini dapat mendapat sepuluh kali lipat lebih tinggi dari
biasanya berkat kehadiran hormon ini, persediaan ASI terus dijaga. Kerja
prolaktin dipengaruhi oleh hormon estrogen.
H. OKSITOSIN
Oksitosin adalah hormon yang sangat berperan dalam kontraksi
rahim. Oleh karena itu, kehadiran hormon ini sangat penting dalam proses
persalinan. Hormon ini juga digunakan dalam proses induksi persalinan.
Hormon ini juga dihasilkan tubuh setelah proses persalinan sebagai
respon saat si kecil menghisap puting. Sebenarnya si kecil tidak dapat
begitu saja menghisap uting untuk mendapatkan ASI. Diperluhkan
dorongan dari dalam payudara. Oksitosin merangsang kontraksi jaringan-
jaringan di dalam payudarah untuk memompa ASI keluar.

ADAPTASI IBU TERHADAP KEHAMILAN

A. Kelenjar Hipofisis Ibu


Hormon-hormon kelenjar hipofisis anterior ibu hanya sedikit
berpengaruh terhadap kehamilan setelah implantasi. Kelenjar ini sendiri
bertambah besar kira-kira sepertiga di mana unsur utama pertambahan
besar ini adalah hiperplasia laktotrof sebagai respons terhadap kadar
estrogen plasma yang tinggi. PRL yaitu produk dari laktotrof, merupakan
satu-satunya hormon hipofisis anterior yang meningkat progresif selama
kehamilan, yaitu dengan kontribusi dari hipofisis anterior dan desidua.

Tampaknya mekanisme pengatur neuroendokrin normal tetap utuh.


Sekresi ACTH dan TSH tidak berubah. Kadar FSH dan LH turun hingga
batas bawah kadar yang terdeteksi dan tidak responsif terhadap stimulasi
GnRH. Kadar GH tidak berbeda bermakna dengan kadar tak hamil, tetapi
respons hipofisis terhadap hipoglikemia meningkat pada awal kehamilan.
Pada kasus kasus hiperfungsi hipofisis primer, janin tidak terserang.
B. Kelenjar Tiroid Ibu
Tiroid teraba membesar selama trimester pertama dan dapat
didengarkan adanya bruit. Bersihan iodida dari tiroid dan ambilan 131I
(secara klinis merupakan kontra indikasi pada kehamilan) meningkat.
Perubahan-perubahan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya
bersihan iodida ginjal yang menyebabkan suatu defisiensi iodium relatif.
Sementara kadar tiroksin total dalam serum meningkat akibat peningkatan
globulin pengikat hormon tiroid (TBG), kadar tiroksin bebas dan tri-
iodotironin adalah normal.

C. Kelenjar Paratiroid Ibu


Kebutuhan akan kalsium untuk perkembangan kerangka janin
diperkirakan sekitar 30 gr menjelang aterm. Kebutuhan ini dapat dipenuhi
melalui hiperplasia kelenjar paratiroid dan peningkatan kadar serum
hormon paratiroid. Kadar kalsium serum ibu menurun mencapai nadir
pada kehamilan 28-32 minggu, terutama karena hipoalbuminemia
kehamilan. Kalsium ion dipertahankan dalam kadar normal selama
kehamilan.

D. Pankreas Ibu
Kebutuhan nutrisi janin memerlukan beberapa perubahan dari kontrol
homeostatik metabolik ibu, dengan akibat perubahan-perubahan baik
struktural maupun fungsional dari pankreas ibu. Ukuran pulau-pulau
pankreas bertambah, dan sel-sel penghasil insulin mengalami hiperplasia.
Kadar insulin basal lebih rendah atau tidak berubah pada awal kehamilan,
namun meningkat pada trimester kedua. Sesudahnya kehamilan
merupakan keadaan hiperinsulinemik yang resisten terhadap efek
metabolik perifer dari insulin. Peningkatan kadar insulin telah dibuktikan
sebagai akibat dari peningkatan sekresi dan bukan karena berkurangnya
bersihan.
Produksi glukagon pankreas tetap responsif terhadap rangsang yang
umum dan dapat ditekan oleh beban glukosa, meskipun tingkat
responsivitas belum sungguh-sungguh dinilai. Peranan utama insulin dan
glukagon adalah transpor zat-zat gizi intraselular, khususnya glukosa,
asam amino, dan asam lemak. Insulin tidak dapat menembus plasenta
namun lebih memperlihatkan pengaruhnya terhadap metabolit-metabolit
yang ditranspor. Kadar glukosa puasa dipertahankan pada tingkat rendah
normal. Karbohidrat yang berlebih diubahkan menjadi lemak, dan lemak
akan segera dimobilisasi bila asupan kalori dikurangi.
Jadi pada kehamilan normal, kadar glukosa dikurangi secukupnya
namun mempertahankan glukosa untuk kebutuhan janin sementara
kebutuhan energi ibu dipenuhi dengan meningkatkan metabolisme asam
lemak perifer. Perubahanperubahan metabolisme energi ini
menguntungkan janin dan tidak berbahaya bagi ibu dengan diet yang
adekuat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber: https://bidanku.com/hormon-hormon-kehamilan | Bidanku.com
2. Anwar, Ruswana, SUBBAGIAN FERTILITAS DAN
ENDOKRINOLOGI REPRODUKSI, and BAGIAN OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI. "Endokrinologi Kehamilandan Persalinan." Bandung:
Fakultas Kedokteran UNPAD (2005).
3. Anwar, R., REPRODUKSI, S.F.D.E. and GINEKOLOGI, B.O.D., 2005.
Endokrinologi Kehamilandan Persalinan. Bandung: Fakultas Kedokteran
UNPAD.

Anda mungkin juga menyukai