Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dari masing-masing tiap kegiatan yang
telah dilakukan pada praktek keperawatan kebidanan komunitas di wilayah Desa
Ranah Baru, Kecamatan Kampar.

Dalam pembahasan ini dibahas faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada
selama pelaksanaan kegiatan-kegiatan berdasarkan Planning Of Action (POA).

1. TAHAP PERSIAPAN
Kegiatan praktek keperawatan kebidanan komunitas bertujuan untuk
membantu pelayanan kesehatan komunitas dan memberdayakan masyarakat
(community empowerment) dalam mengidentifikasi dan menanggulangi masalah
kesehatan yang ada di komunitas. Sebagai tahap awal memulai pelaksanaan praktek
profesi komunitas. Sebagai tahap awal memulai pelaksanaan keperawatan kebidanan
komunitas, terdapat beberapa hal yang dilakukan antara lain : menerima informasi,
arahan, bimbingan dan akademik, dan penyerahan mahasiswa dari pembimbing
akademik pada pihak kelurahan dan orientasi daerah yang dijadikan lahan praktek.

Dalam tahap ini, faktor pendukung yang ada yaitu dari lintas sektoral, seperti
dari pihak kecamatan, kepala desa dan kepala dusun setempat juga dari lintas program
yaitu dari pihak puskesmas yang menyangkut kegiatan-kegiatan yang sudah
direncanakan dan terprogram dari puskesmas Air Tiris.

Faktor penghambat yang ditemui dalam tahap persiapan ini yaitu kurangnya
pemahaman mahasiswa tentang wilayah yang akan digunakan sebagai lahan praktek.

2. TAHAP PENGKAJIAN
Tahap pengkajian merupakan langkah pertama dan utama dalam proses
keperawatan kebidanan komunitas, metoda yang telah dilakukan adalah winsheld
survey, observasi dan wawancara. Hal ini sesuai dengan teori Neuman yang
dimodifikasi oleh Mc.Farlane dan Anderson (2000) yaitu model community as
partner dimana melihat masyarakat dalam satu wilayah sebagai core atau ingti dan
pengkajian harus dilakukan pada masyarakat tersebut secara sistematis dan ilmiah.
Mc.Farlane dan Anderson (2000) juga berpendapat bahwa core akan dipengaruhi oleh
sub sistem komunitas yaitu lingkungan fisik, pelayanan sosial dan kesehatan ekonomi,
transportasi, keamanan politi dan pemerintahan, komunikasi, pendidikan serta
rekreasi.
Pada tahap pengkajian ini telah dilakukan kegiatan antara lain sosialisasi
dengan tokoh masyarakat dan warga desa Ranah, penyebaran kuisoner pada 948
Kepala Keluarga (KK) di desa Ranah sekaligus observasi dan wawancara pada
masyarakat di wilayah Ranah pada tanggal 25 Februari - 28 februari 2022. Data yang
diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisa serta dirumuskan masalah keperawatan
kebidanan komunitas pada tanggal 1 Maret- 5 Maret 2022. Kemudian rumusan yang
diperoleh disepakati bersama dengan masyarakat pada saat Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD I) pada tanggal 11 Maret 2022.

Proses pengkajian yang dilakukan pada masyarakat telah memberikan


informasi sehingga diketahui masalah dan ancaman kesehatan yang ada di
masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Stanhope (1989) dimana pada saat kita
melakukan pengkajian komunitas perlu adanya persiapan serta bagaimana kita
melakukan pengkajian komunitas sehingga di dapatkan suatu masalah.

Pada tahap ini faktor pendukung yang ada yaitu masyarakat berpartisipasi aktif
dalam memberikan informasi saat dilakukan wawancara dan juga adanya dukungan
dari masyarakat baik ketua kelompok, kepala Dusun, ketua RT dan RW serta tokoh
masyarakat.

Faktor penghambat yang ditemui yaitu banyak masyarakat yang bekerja dipagi
hari sehingga perlu melakukan wawancara di sore hari.
3. TAHAP DIAGNOSA KEPERAWATAN
Terdapat tiga golongan diagnosa keperawatan kebidanan yaitu bersifat aktual,
resiko dan potensial. Dimana diagnosa yang bersifat aktual adalah diagnosa
keperawatan yang masalahnya benar-benar terjadi. Diagnosa yang bersifat resiko
adalah diagnosa keperawatan kebidanan yang masalahnya belum terjadi tetapi
ditemukan data-data yang mendukung untuk timbulnya masalah. Sedangkan diagnosa
yang bersifat potensial adalah diagnosa keperawatan kebidanan yang mengacu kepada
peningkatan derajat kesehatan.

Dari masalah keperawatan kebidanan yang ditemukan pada saat pengkajian


telah dapat dirumuskan diagnosa keperawatan kebidanan sebagai berikut :
1. Resiko kematian akibat tidak terpantaunya Kesehatan lansia di Desa Ranah
berhubungan dengan kurangnya pemberdayaan posyandu lansia
2. Resiko penurunan derajat Kesehatan dan kesejahteraan keluarga di Desa Ranah
3. Resiko penurunan derajat Kesehatan Balita akibat kurangnya pemberian ASI
Ekslusif pada Balita di Desa Ranah
4. Resiko penurunan derajat Kesehatan masyarakat Desa Ranah yang di akibatkan
oleh pencemaran lingkungan .

Dari 4 diagnosa keperawatan kebidanan yang ditemukan diatas ditentukan 4


diagnosa prioritas, yaitu :

1. Resiko kematian akibat tidak terpantaunya Kesehatan lansia di Desa Ranah


berhubungan dengan kurangnya pemberdayaan posyandu lansia
2. Resiko penurunan derajat Kesehatan dan kesejahteraan keluarga di Desa Ranah
3. Resiko penurunan derajat Kesehatan Balita akibat kurangnya pemberian ASI
Ekslusif pada Balita di Desa Ranah
4. Resiko penurunan derajat Kesehatan masyarakat Desa Ranah yang di akibatkan
oleh pencemaran lingkungan .

4. TAHAP INTERVENSI
Setelah didapatkan data dan informasi tentang keadaan kesehatan diwilayah
Desa Ranah, Kecamatan Kampar, maka dirumuskan perencanaan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang ada tersebut bersama masyarakat dan anggota maju bersama,
mahasiswa merencanakan beberapa kegiatan yang berorientasi untuk mengatasi
masalah yang ditemukan.

Pada perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dari intervensi mahasiswa


dan masyarakat perlu adanya penyusunan rencana yang matang, seperti merancang
kegiatan yang akan dilakukan, sasaran dan target intervensi serta peralatan yang
dibutuhkan. Hal ini sangatlah cocok dengan pendapat Standhope 1987, dimana untuk
mengembangkan rencanaa yang strategis perlu adanya penjelasan tentang bagaimana
bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan, adanya alat-alat dan peran serta
masyarakat.

Adapun kendala yang ditemukan dalam merumuskan interventensi yaitu


adanya anggota masyarakat yang kurang mendukung perencanaan kegiatan terutama
menyangkut dana. Dalam menyusun intervensi, mahasiswa bersama-sama masyarakat
menyusun intervensi pada saat Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD I).

Adanya pengetahuan mahasiswa dalam menyusun rencana keperawatan


kebidanan (POA) dan telah terbinanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dan
tokoh masyarakat dan tokoh pemuda akan mempermudah penyusunan rencana
tindakan berdasarkan diagnosa keperawatan kebidanan komunitas di desa Ranah
Baru.

Kesulitan juga ditemukan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan yaitu


sulitnya mengumpulkan masyarakat dalam waktu bersamaan karena pekerjaan dan
kesibukan yang berbeda-beda dari masing-masing keluarga. Untuk melaksanakan
perencanaan kegiatan yang telah disusun bersama membutuhkan dana yang cukup
besar, sedangkan dana yang dimiliki oleh siswa sangat terbatas.

Adapun intervensi keperawatan kebidanan komunitas untuk diagnosa keperawatan


kebidanan Resiko kematian akibat tidak terpantaunya Kesehatan lansia di Desa
Ranah berhubungan dengan kurangnya pemberdayaan posyandu lansia yang
dilaksanakan adalah :
1. Melakukan penyuluhan kesehatan lansia
2. Melakukan penyuluhan kader lansia
3. Melakukan pemeriksaan Kesehatan gratis
4. Melakukan senam lansia
5. TAHAP IMPLEMENTASI
Setelah disusun perencanaan yang telah disepekati oleh masyarakat maka
dilakukan implementasi dari rencana tersebut. Tahap implementasi dilaksanakan
dalam waktu 4 hari, dimana kegiatan tersebut melibatkan seluruh masyarakat yang
ada di desa Ranah bersama mahasiswa praktek keperawatan kebidanan komunitas
FIK universitas pahlawan.

Hal ini dijelaskan bahwa dalam melakukan tindakan perlu adanya rumusan
strategi untuk kegiatan serta bagaimana agar tindakan yang dilakukan dapat mencapai
suatu tujuan. Strategi yang digunakan yaitu promosi kesehatan, pelayanan kesehatan,
kerja kelompok, dan pemberdayaan masyarakaat (Mc.Farlan Anderson,2002).

Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa,prangkat desa,bidan desa,


kader yang aktif, partisipasi masyarakat serta adanya dana dari mahasiswa. Kegiatan
yang dilakukan dalam bentuk penyuluhan kesehatan dapat dilakukan di pagi hari
bersamaan dengan kegiatan rutin yang dilakukan oleh masyarakat setiap harinya.

Dukungan dari lintas sektoral dan lintas program dalam pelaksanaan kegiatan
yaitu: puskesmas, kelurahan, tersedianya kesempatan yang mendukung pelaksanaan
yaitu mesjid, musollah, kantor desa, rumah warga dan posko mahasiswa.

Namun masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan


kegiatan adalah tanggung jawab mahasiswa praktek bukan kegiatan masyarakat
sehingga seluruh persiapan kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa maju bersama.
Dari perencanaan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap implementasi telah
dilakukan dengan baik, adapun implementasi dari masing-masing diagnosa
keperawatan kebidanan antara lain:
Resiko kematian akibat tidak terpantaunya Kesehatan lansia di Desa Ranah
berhubungan dengan kurangnya pemberdayaan posyandu lansia yang
dilaksanakan adalah :
1. Melakukan penyuluhan kesehatan lansia
2. Melakukan penyuluhan kader lansia
3. Melakukan pemeriksaan Kesehatan gratis
4. Melakukan senam lansia

Resiko penurunan derajat Kesehatan dan kesejahteraan keluarga di Desa Ranah


yang dilaksanakan adalah :

1. Penyuluhan kader KB
2. Penyuluhan PUS tentang KB

Resiko penurunan derajat Kesehatan Balita akibat kurangnya pemberian ASI


Ekslusif pada Balita di Desa Ranah kegiatan yang laksanakan adalah :
1. Melakukan penyuluhan kader balita
2. Melakukan penyuluhan asi ekslusif

Faktor penghambat pada kegiatan ini yaitu adanya adanya lansia yang tidak
mempunyai kendaraan, adanya ibu yang memeliki kegiatan waktu tersebut.

Faktor pendukung yang di miliki kegiatan ini yaitu adanya dukungan dari pihak-
pihak terkait seperti dari desa Ranah Baru dusun I, dusun II, dusun III, dusun IV
dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.

Faktor pendukung yang dimiliki yaitu adanya dukungan dari pihak terkait dari
desa Ranah Baru dan dari tokoh masyarakat lainnya.

Faktor penghambat pada kegiatan ini yaitu masih banyak masyarakat yang tidak
hadir mengikuti penyuluhan sehingga informasi yang disampaikan tidak dapat
diterima seluruh warga serta masih kurangnya motivasi warga dalam menerapkan
dan menjaga kesehatan.

Faktor pendukung yang dimiliki adanya dukungan dari pihak-pihak terkait seperti
dari desa Ranah Baru dan tokoh masyarakat lainnya.

1. TAHAP EVALUASI
Tahap evaluasi merupakan kegiatan menilai pelaksanaan intervensi dan
implementasi yang telah dilaksanakan pada tahap ini masih banyak yang harus
dievaluasi karena membutuhkan waktu yang lama, sehingga perlu rencana tindak
lanjut bersama masyarakat sesuai dengan rencana keperawatan kebidanan yang ada.
Sedangkan untuk evaluasi singkat berupa respon verbal dan non verbal yang sudah
dilaksanakan seperti pada saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan, senam lansia,
ppemeriksaan Kesehatan gratis.

Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dan peran serta aktif dari
anggota masyarakat serta dukungan dari aparat Kelurahan, RT, RW dan Puskesmas
setempat sangat membantu untuk menetapkan kriteria kegiatan bersama, namun
karena beragamnya aktivitas dari masyarakat yang menyebabkan partisipasi
masyarakat sesuai dengan kriteria yang ditetapkan tidak maksimal.

Adanya masyarakat dan kader desa Ranah diharapkan akan dapat melanjutkan
program kegiatan mahasiswa praktek profesi keperawatan komunitas, serta adanya
dukungan dari lintas sektoral membantu kesinambungan kegiatan mahasiswa praktek
keperawatan kebidanan komunitas.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
- Pengkajian (Pengumpulan data melalui kuesioner, observasi metode wawancara
dengan masyarakat setempat) dilakukan terhadap 948 kepala keluarga di Desa
Ranah Baru Kecamatan Kampar. Oleh mahasiswa Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai Riau ruang lingkup pengkajian terhadap masyarakat dilakukan sesuai
masalah yang di dapat saat survei. Pengkajian menggunakan kuesioner dilakukan
dengan metode door to door (Rumah ke rumah) pengkajian meliputi data umum,
lingkungan rumah, air bersih, keluarga, PHBS, dan sebagainya.
- Berdasarkan pengkajian yang dilakukan tersebut dapat di tarik permasalahan
kesehatan komunitas di Desa Ranah Baru Kecamatan Kampar yaitu :
a. Resiko kematian akibat tidak terpantaunya Kesehatan lansia di Desa Ranah
berhubungan dengan kurangnya pemberdayaan posyandu lansia
b. Resiko penurunan derajat Kesehatan dan kesejahteraan keluarga di Desa
Ranah
c. Resiko penurunan derajat Kesehatan Balita akibat kurangnya pemberian ASI
Ekslusif pada Balita di Desa Ranah
d. Resiko penurunan derajat Kesehatan masyarakat Desa Ranah yang di
akibatkan oleh pencemaran lingkungan .

- Setelah ditemui masalah kesehatan komunitas, maka di susunlah suatu rencana


keperawatan kebidanan komunitas sekaligus membantu mengatasi masalah
tersebut. Adapun Pokjakes ini terdiri dari 4 sasaran yaitu : KIA, Bayi, Balita,
Kesehatan lingkungan dan Lansia. Kegiatan ini untuk dapat memberdayakan
masyarakat dusun I,II,III,IV Desa Ranah Kecamatan Kampar.
- Berdasarkan yang tercantum dalam POA maka mahasiswa bersama POKJAKES
maju bersama mulai melakukan kegiatan implementasi kesehatan meliputi :
1. Melakukan penyuluhan kesehatan lansia
2. Melakukan penyuluhan kader lansia
3. Melakukan pemeriksaan Kesehatan gratis
4. Melakukan senam lansia
5. Penyuluhan kader KB
6. Penyuluhan PUS tentang KB
7. Melakukan penyuluhan kader balita
8. Melakukan penyuluhan asi ekslusif

- Setiap selesai kegiatan implementasi keperawatan dan kebidanan komunitas


mahasiswa melakukan evaluasi (Terlampir Dalam Lampiran Kegiatan) dan
secara umum evaluasi dari implementasi keperawatan kebidanan komunitas
yang telah dilakukan mahasiswa.
9. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- Masyarakat yang di undang hadir di tempat yang telah di tentukan dengan
kehadiran sebagian besar masyarakat yang mengikuti kegiatan tepat waktu
tetapi ada juga masyarakat yang terlambat dalam mengikuti kegiatan yang
telah di adakan
- Tempat yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan sesuai rencana-rencana
baik tempat melakukan kegiatan penyuluhan, dan pelatihan atau penyegaran
kader dan lainnya.
- Alat-alat serta perlengkapan serta media yang dibutuhkan untuk setiap
kegiatan dapat tersedia sesuai rencananya.
- Peran dari setiap mahasiwa sesuai dengan uraian tugas yang telah di
rencanakan dan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang di
harapkan.
- Pengurus dan anggota terlibat setiap kegiatan
2. Evaluasi Proses
- Masyarakat mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dan
undangan yang hadir
- Masyarakat yang sangat antusias dan berperan aktif selama kegiatan
berlangsung.
3. Evaluasi Akhir
- Audien aktif dalam mengikuti kegiatan baik penyuluhan maupun kegiatan lain
yang di lakukan oleh mahasiswa dan mampu mengulang kembali apa yang
telah di jelaskan oleh mahasiswa

10. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat di ajukan beberapa saran yang dapat


menunjang perbaikan-perbaikan yang positif pada kemudian hari yaitu :

- PUSKESMAS

Kepala PUSKESMAS sebagai penanggung jawab wilayah Desa Ranah


sehinga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa Ranah
Kecamatan kampar di harapkan pula kepada PUSKESMAS lebih aktif
manjalankan program promotif dan preventif pada masyarakat dari pada
kuratif sehingga fungsi dasar dari PUSKESMAS tidak hilang.

- MAHASISWA UPTT

Diharapkan kepada mahasiswa yang akan menjalani praktek


keperawatan kebidanan komunitas dapat lebih meningkatkan kerjasama antar
kelompok dan dapat bekerja sama antar pihak lain sehingga dapat dilakukan
dan terselesaikan dengan sukses dan berhasil.

- INSTITUSI PENDIDIKAN

Diharapkan dapat meningkatkan fasilitas-fasilitas yang dapat


menunjang kegiatan praktek komunitas misalnya tenaga pembimbing,
mahasiswa, barang elektronik khusus untuk praktek komunitas, buku-buku
penunjang keperawatan komunitas dan sebagainya.

Semua rencana keperawatan komunitas dapat dilakukan sesuai rencana


berkat kerja sama antar mahasiswa. Tidak lupa pula kerja sama dari
masyarakat dusun I,II,III,IV Desa Ranah Kecamatan Kampar yang sangat
antusias sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai