DISUSUN OLEH :
NURMA ANITA
2114901039
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini masih menjadi perhatian bagi
Tingkat kesehatan masyarakat yang tidak merata dan sangat rendah khususnya
yang masih tidak higienis ditambah lagi dengan tidak adanya sarana dan prasarana
mungkin akan timbul akibat perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan yang
bermasyarakat , limbah merupakan salah satu permasalahan yang cukup pelik dan
2019).
tahu, pengelolaan limbah tahu masih kurang baik, sehingga dapat mengancam
penduduk menjadi kumuh, aliran sungai dan got menjadi mampet, dan tanah
menjadi tidak subur. Hal tersebut sangat merugikan masyarakat setempat karena
mereka menjadi rentan terhadap penyakit terganggu oleh bau yang tidak sedap
penularan Covid-19 pada masa pandemi seperti ini adalah membiasan diri
luar daerah, terutama daerah-daerah yang sudah dinyatakan sebagai zona merah
yang bersifat massal dan menggunakan masker saat keluar rumah, aktifitas
bekerja, belajar dan beribadah pun juga dilaksanakan dirumah masing- masing.
kesehatan primer, skunder dan tersier kepada masyarakat. Namun, pada sisi lain
macam kendala dan isu penting terutama yang terkait dengan kebijakan
pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu : prevensi primer yang pelaksanaan
tersier.
faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi atau melakukan pengkajian secara langsung
Kota Langsa.
1. Individu
2. Keluarga
(usia sekolah dan pra sekolah), remaja, dewasa dan lanjut usia.
1.4. Teknik Penulisan dan Pendataan
studi perpustakaan dan studi lapangan. Adapun metode pengumpulan data yang
dilakukan adalah:
terhadap wilayah
pembantu
1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan Penulisan
e. Sistematika Penulisan
a. Pengkajian
b. Diagnosa keperawatan
c. Perencanaan
4. BAB IV PEMBAHASAN
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
5. BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
Istilah masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu syrak yang artinya saling
bergaul dan saling berperan serta. Menurut Maclev dan Page dalam santoso, dkk
(2010), masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara dari
dari masyarakat yang tingal di lokasi yang sama dengan pemerintahan yang sama
area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang
kesehatan primer, sekunder dan tersier kepada masyarakat. Namun, pada sisi lain
macam kendala dan isu penting terutama yang terkait dengan kebijakan
kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan
kapasitas yang mereka miliki dan tujuan khusus yaitu: mengidentifikasi masalah
kematian bayi, ibu dan balita serta tercapainya keluarga kecil bahagia dan
dan kelompok.
b. Saling bergantung
c. Menempati wilayah dengan batas tertentu
d. Adaanya adat istiadat, norma, hukum serta aturan yang mengatur pola
baik dan sehat maupun sakit yang mempunyai masalah atau perawatan. Sasaran
terdiri dari:
a. Individu
Individu adalah anggota yang unik sebagai kesatuan yang utuh dari
b. Keluarga
erat secara terus-menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik
c. Kelompok Khusus
a. Individu
Sasaran perioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu haml resiko
kusta, malaria, DBD, diare, dan ISPA atau pneumonia) dan penderita
penyakit degeneratif
b. Keluarga
penyakit menular
c. Kelompok
lapas.
d. Masyarakat
mempunyai:
daerah lain
daerah lain
akibat lainya.
a. Kemanfaatan
kerugian
b. Autonomi
c. Keadilan
komunitas.
rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga serta kelompok atau
keperawatan.
Dalam penerapan proses keperawatan terjadi proses alih peran dari tenaga
komunitas adalah:
1. Pengkajian
Pada tahap pengkajian ini terdapat beberapa kegiatan yaitu mulai dari
masalah perioritas. Aspek yang harus dikaji pada kelompok komunitas meliputi:
2. Diagnosa keperawatan
rencana tindakan untuk mengatasi masalah yang ada .Tujuan dirumuskan adalah
planning of action (POA) yang disusu dan disepakati bersama masyarakat saat
4. Implementasi
5. Evaluasi
dengan program kegiatan, karakteristik dan hasil yang telah dicapai. Program
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang diterapkan telah tercapai
dan apakah intervensi yang dilakukan efektif untuk masyarakat setempat sesuai
dengan kondisi dan situasi masyarakat, apakah sesuai dengan rencana atau apakah
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostik dan vital stastitik,
antara lain angka moralitas, angka mordibitas, IMR, MMR dan cangkupan
panca inderanya dalam melakukan observasi, ditunjang pula dengan data statistik
wilayah dan hasil wawancara dengan data stastitik wilayah dan hasil wawancara
jiwa, baik bagi umum maupun perorangan, dengan tujuan memberi dasar-dasar
kelanjutan hidup yang sehat serta mempertinggi kesejahteraan dan daya guna peri
kehidupan manusia. Sedangkan sanitasi adalah usaha pencegahan penyakit untuk
hygiene is the study of healt and the prefentation of the deases yang berarti adalah
ilmu kesehatan dan pencegahan timbulnya penyakit. Arti lain dari Hygiene adalah
Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk menjaga kesehatan jasmani, rohani dan
social untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Hygiene lebih
Hygiene mengandung arti segala hal yang berhubungan dengan kesehatan, baik
itu dalam hal pemeliharaan kesehatan, pencegahan terhadap suatu penyakit dan
kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sanitasi adalah upaya
tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang
sembarangan. Hygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain
karena erat kaitannya. Misalnya hygiene sudah baik karena mau mencuci tangan,
tetapi sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka
mencuci tangan tidak sempurna. Hygiene dan sanitasi merupakan hal yang penting
baik dari secara sehat fisik dan sehat psikologis.Tujuan pentingnya ialah untuk
percaya diri untuk pegawai dan pemilik rumah makan dalam melayani pelanggan.
antara lain adalah hygiene perorangan yang buruk, cara penanganan makanan
yang tidak sehat dan perlengkapan pengolahan makanan yang tidak bersih. Salah
faktor, yaitu faktor tempat atau bangunan, perlatan, orang atau penjamah makanan
dan bahan makanan. Kemudian aspek hygiene dan sanitasi makanan yang
dan pemalsuan. Jadi tempat pada lingkungan sekitar rumah makan, misalnya air,
sampah, pengendalian vektor serta keselamatan dan kesehatan pada saat kerja.
Semua hal tersebut harus diperhatikan karena itu merupakan dasar untuk
menjadikan makanan tersebut bersih, sehat dan layak santap (Topowijono, 2018).
dengan bantuan panas atau tidak untuk dapat dijadikan sesuatu barang ataupun
bahan, yang setelah jadi akan berubah wujud dan bentuknya, dan lebih tinggi nilai
atau barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah.
tangga, kerajinan, bahan bangunan, dan sebagainya. Dalam hal ini, kegiatan dalam
tiga jenis, yaitu kegiatan produksi, kegiatan distribusi, dan kegiatan konsumsi.
produk). Produksi juga didefinisikan sebagai hasil dari suatu proses atau
terbatas jumlahnya.
guna suatu barang dan jasa. Kegiatan pemenuhan kebutuhan yang sifatnya
dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal
dari Cina sepertihalnya, kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Tahu adalah kata
serapan dari Bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: hanyu pinyin: doufu) yang secara
Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahan lalu, Penemuanya adalah
Tahu merupakan salah satu produk kedelaidibuat dari bahan utama kedelai
banyak sekali produk tahu dengan kualitas yang berbeda-beda. Salah satu
parameter yang digunakan oleh orang-orang untuk menentukan baik atau tidaknya
suatu produk tahu adalah teksturnya. Masyarakat cenderung menyukai tahu yang
tekstur tahu adalah antara lain adalah komposisi tahu tersebut.(Heri, M, dan
syahril, A, 2019).
endapan tersebut terdapat juga lemak, karbohidrat, dan zat-zat gizi lain. Tahu juga
serta mempunyai daya cerna yang tinggi. Keuntungan lain pada pembuatan tahu
bersama dan rusak selama pemanasan. Disamping itu, adanya proses pemanasan
Terdapat dua macam jenis tahu yaitu tahu putih dan tahu takwa kuning.
Kedua macam tahu terdebut dibedakan berdasarkan cara pembuatanya. Pada tahu
takwa kuning ditambahkan kunyit yang berfungsi sebagai pewarna dan juga
berfungsi sebagai pengawet, tekstur dari tahu kuning biasanya lebih padat jika
kacang kedelai lokal. Sebagian besar pengrajin tahu menggunakan modal sendiri
yang digunakan dalam proses produksi tahu. Peralatan yang digunakan oleh
dengan prilaku pembuangan limbah tahu dan sampah rumah tangga adalah
sebagai berikut :
Partisipasi
keluarga dalam
perawatan
professional
Keluarga Keluarga
mampu mampu merawat
merawat keluarga
keluarga
5246 Konseling
1617 Manajemen nutrisi
diri : penyakit 1160 Monitoring
1622
Perilaku nutrisi
1280
kepatuhan diet Bantuan
yang penurunan BB
1400
1705 dianjurkan Manajemen nyei
5390
Orientasi Peningkatan
2006 kesehatan kesadaran diri
Status
kesehatan
personal
Keluarga Keluarga
mampu mampu
memodifikasi memodifikasi
lingkungan lingkungan
Keluaga
mampu
Keluarga
merawat/
mampu merawat
0005 membantu
keluarga dalam
melaksanakan membantu
0002 ADL melaksanakan
ADL
0003 Intoleransi
2006 aktivitas 0180
Pemeliharaan Manajemen
energi 0200 energi
Istirahat Peningkatan
2004 Status kegiatan
1627 7690
kesehatan olahraga
personal : Intervensi data
7710
kesehatan fisik lab
1617
Kualitas hidup Dukungan
Perilaku dokter / tenaga
menurunkan kesehatan
1622
berat badan 4360 linnya, mis, ahli
Manajemen gizi
diri : penyakit 1400 Modifikasi
ateri koroner perilaku
Prilaku Manajemen
kepatuhan : nyeri
diet yang
dianjurkan
Keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan
untuk
1929 mencegah,
mengurangi, Keluarga
1906 atau mampu
mengontrol memodifikasi
ancaman lingkungan
1931 kesehatan untuk
Kontrol resiko mengembalikan
1928 gangguan lipid fungsi
4350
Kontrol resiko psikososial dan
penggunaan 4490 memfasilitasi
tembakau perubhan gaya
Kontrol resiko hidup
stroke 4360 Manajemen
Kontrol resiko perilaku
hipertensi Bantuan untuk
4360 berhenti
1806 Keluarga merokok
mampu Modifikasi
1603 memanfaatkan 6485 perilaku
fasilitas
pelayana Modifikasi
kesehatan perilaku
lingkungan
Pengetahuan Manajemen
2605 tentang lingkungan
sumber-
sumber Keluarga
kesehatan 7910 mampu
Perilaku 8100 memanfaatkan
mencari 7400 fasilitas
pelayanan pelayanan
kesehatan kesehatan
Partisipasi
keluarga dalam Konsultasi
perawatan Rujukan
keluarga Bantuan sistem
kesehatan
Kurang Keluarga Keluarga
pengetahuan mampu mampu mampu
mengenai mengenal mengenal
proses masalah. masalah
penyakit 1803 Pengetahuan : 5510 Pendidikan
Proses Kesehatan
5602
penyakit Pengajaran
0855
Gaya hidup proses penyakit
5520
sehat Faslitas proses
1862
Managemen pembelajaran
stress
Keluarga Keluarga
mampu mampu
mengambil mengambil
1606 keputusan : 5250 keputusan
Berpartisipasi Dukungan
dalam dalam membuat
membuat 7040 keputusan
keputusan Dukungan
tentang 7140 caregiver
pemeliharaan Dukungan
2609
kesehatan keluarga
Dukungan
keluarga
selama
pengobatan
Keluarga Keluarga
2204 mampu mampu
5230
merawat: merawat:
Membina 5240 Peningkatan
hubungan 5270 koping
2205 dalam merawat Konseling
pasien 5430 Dukung
Penampilan emosional
2206 7040 Dukungan
caregiver
Perawatan kelompok
langsung 7110 Dukungan
Penampilan caregiver
caregiver : Peningkatan
7120 keterlibatan
Perawatan
tidak langsung keluarga
Koping Mobilitas
keluarga keluarga
Keluarga Keluarga
1501 mampu mampu
7040
modifikasi modifikasi
1502 lingkungan:
lingkungan:
Menunjukkan Dukungan
6482 7130 terhadap
perananya
Keterampilan pemberi
interaksi social 7140 perawatan
Manajemen Pemeliharaan
710 proses keluarga
lingkungan 5370 Dukungan
kenyamanan keluarga
Terapi keluarga
Role and
enhancement
Pada tahap ini, perawat yang mengasuh keluarga sebaiknya tidak bekerja
sendiri, tetapi perlu melibatkan secara integrasi semua profesi kesehatan yang
adalah sebagai koordinator. Namun, perawat juga dapat mengambil peran sebagai
peralatan yang perlu disiapkan keluarga. Kegiatan ini bertujuan agar keluarga dan
perawat mempunyai kesiapan secara fisik dan psikis pada saat implementasi.
benar-benar membantu.
2.5. Hipertensi.
2.5.1. Pengertian
peningkatan tekanan darah yang hanya sekali. Tekanan darah harus diukur dalam
darah normal seperti apa yang telah disepakati oleh para ahli yaitu lebih dari atau
hipertensi primer atau hipertensi esensial, yang merupakan 95% dari seluruh
lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
penggolongannya adalah :
tekanan darah tinggi. Lebih dari separuh atau sekitar 600 juta penderita, tersebar
hipertensi yang diobati dengan baik dengan hanya 12,5 persen. Padahal, hipertensi
Tekanan darah dinyatakandalam dua angka, yaitu sistolik dan diastolic. Angka
sistolik (atas) menggambarkan tekanan dalam pembuluh darah arteri saat jantung
antara dua denyutan dan terisi darah. Pencatatan hasil pengukuran tekanan darah
angka sistolik di atas angka diastolic. Tekanan darah normal bila angka sistolik
kurang dari 120 mmHg dan angka diastolic di bawah 80 mmHg (Sutanto, 2010).
hipertensi ringan, hipertensi sedang, dan hipertensi berat. Karena ketiga kelompok
tersebut memiliki risiko komplikasi sama besar, maka kategori WHO tidak lagi
Optimal <120/80
Normal 120-129/80-84
Borderline 130-139/85-89
Hipertensi ≥140/90
Stadium 1 140-159/90-99
Stadium 2 160-179/100-109
Stadium 3 ≥180/110
Pudiastuti, 2013
hipertensi primer). Hipertensi primer ini tidak dapat dikontrol. Kelompok lain dari
hipertensi pada pasien-pasien ini dapat disembuhkan secara potensial (Depkes RI,
2011).
Pudiastuti (2013) mengatakan bahwa 95% penderita hipertensi tergolong
yang primer, yang tidak jelas penyebabnya, penyebab hipertensi primer (esensial)
sampai saat ini masih spekulatif, termasuk di dalamnya adalah : aktifitas saraf
minuman berakohol, makanan yang bersifat panas, seperti daging kambing dan
Faktor genetis (riwayat keluarga) dan usia : Faktor genetik dan usia tidak
bisa diubah, sedangkan faktor lainnya dapat diubah. Penyakit ini menyebabkan
jantung koroner dan stroke. Yang diketahui penyebabnya, atau yang disebut
hipertensi secara umum. Salah satu saja mengenai tubuh kita maka dengan mudah
a. Toksin
dibuang karena bersifat racun. Dalam keadaan biasa, hati kita akan
b. Faktor genetik
dua kalilebih besar untuk menderita hipertensi dari pada individu yang
c. Umur
e. Etnis
tetapi pada orang kuli hitam ditemukan kadar rennin yang lbih rendah
f. Stress
dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Stres yang
dialami seseorang akan membangkitkan saraf simpatetis yang akan
Oleh karena itu, bagi mereka yang sudah memiliki riwayat sejarah
g. Kegemukan (obesitas)
hubungan antara berat badan dengan tekanan darah baik pada pasien
sentral).
h. Nutrisi
gram per hari atau jika dikonversi ke dalam takaran sendok makan
adalah lebih dari 2 sendok makan. Bukan berarti kita makan garam 2
sendok makan setiap hari tetapi garam tersebut terdapat dalm
i. Merokok
j. Narkoba
k. Alkohol
alkohol sangatlah baik, tidak hanya bagi hipertensi kita tetapi juga
l. Kafein
m. Kurang Olahraga
memicu kolesterol tinggi dan juga adanya tekanan darah yang terus
n. Kolesterol Tinggi
2.5.4. Patofisiologi
(Pudiastuti, 2013).
Angiotensin Converting Enzyme (ACE), memegang peran fisiologi penting
angiotensin II, peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi
utama, yaitu Meningkatkan sekresi hormone antidiuretik (ADH) dan rasa haus.
untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH sangat
sedikit urin yang dieksresikan keluar tubuh sehingga menjadi pekat dan tinggi
ditingkatkan dengan cara menarik cairan di bagian intra seluler akibatnya volume
hormone steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal untuk mengatur
diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstra seluler yang
pada giliranya akan meningkatkan volume dan tekanan darah (Astawan, 2011).
kelainan yang nyata selain tekanan darah yang tinggi. Akan tetapi dapat pula
khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan.
Tetapi penyakit arteri koroner dengan angina pectoris adalah gejala yang paling
Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama akan merusak endothel arteri dan
seperti jantung, mata, ginjal, otak, dan pembuluh darah besar. Hipertensi adalah faktor
risiko utama untuk penyakit serebrovaskuler (stroke, transient ischemic attack), penyakit
arteri koroner (infark miokard, angina), gagal ginjal, dementia, dan atrial fibrilasi. Bila
yang bermakna untuk penyakit koroner, stroke, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung
2.5.7. Penatalaksanaan
perhatian karena cara tersebut di anggap kurang efektif dan sukar untuk
dilaksanakan. Akan tetapi mengingat bahwa hipertensi derajat 1 mencakup
sebagian kasus hipertensi dan adanya efek samping akibat pengobatan yang
golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh melalui urin.
harus dilakukan. Jenis obat diuretic ini meliputi tablet hidrokloratiajide (HTC)
dan lasik (furosemide) dan obat non diuretik seperti jenis beta-blocker adalah
2011).
pengumpulan data dan analisis cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk
keluarga, struktur keluarga, fungsi fungsi keluarga dan koping keluarga, baik yang
Keluaga
mampu Keluarga
merawat/ mampu merawat
0005 membantu keluarga dalam
melaksanakan membantu
0002 ADL melaksanakan
ADL
0003 Intoleransi
2006 aktivitas 0180
Pemeliharaan Manajemen
energi 0200 energi
Istirahat Peningkatan
2004 kegiatan
1627 Status olahraga
kesehatan 7690 Intervensi data
personal : lab
1617 kesehatan fisik 7710 Dukungan
Kualitas hidup dokter / tenaga
Perilaku kesehatan
1622 menurunkan linnya, mis, ahli
berat badan gizi
4360
Manajemen Modifikasi
diri : penyakit perilaku
1400
ateri koroner Manajemen
Prilaku nyeri
kepatuhan :
diet yang
dianjurkan
Keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan
untuk
1929
mencegah, Keluarga
mengurangi, mampu
1906
atau memodifikasi
mengontrol lingkungan
1931 ancaman untuk
kesehatan mengembalikan
1928 Kontrol resiko fungsi
gangguan lipid psikososial dan
Kontrol resiko 4350
memfasilitasi
penggunaan perubhan gaya
tembakau 4490
hidup
Kontrol resiko Manajemen
stroke perilaku
4360
Kontrol resiko Bantuan untuk
hipertensi berhenti
1806 4360 merokok
Keluarga Modifikasi
1603 mampu perilaku
memanfaatkan 6485
fasilitas Modifikasi
pelayana perilaku
kesehatan lingkungan
Manajemen
Pengetahuan lingkungan
2605 tentang
sumber- Keluarga
sumber mampu
kesehatan memanfaatkan
7910
Perilaku fasilitas
8100
mencari pelayanan
7400
pelayanan kesehatan
kesehatan
Partisipasi Konsultasi
keluarga dalam Rujukan
perawatan Bantuan sistem
keluarga kesehatan
Kurang Keluarga Keluarga
pengetahuan mampu mampu mampu
mengenai mengenal mengenal
proses masalah. masalah
penyakit 1803 Pengetahuan : 5510 Pendidikan
Proses Kesehatan
5602
penyakit Pengajaran
0855
Gaya hidup proses penyakit
5520
sehat Faslitas proses
1862
Managemen pembelajaran
stress
Keluarga Keluarga
mampu mampu
mengambil mengambil
1606 keputusan : 5250 keputusan
Berpartisipasi Dukungan
dalam dalam membuat
membuat 7040 keputusan
keputusan Dukungan
tentang 7140 caregiver
pemeliharaan Dukungan
2609
kesehatan keluarga
Dukungan
keluarga
selama
pengobatan
Keluarga Keluarga
2204 mampu 5230 mampu
merawat: merawat:
5240 Peningkatan
Membina
5270 koping
hubungan
2205 Konseling
dalam merawat
5430 Dukung
pasien
Penampilan emosional
2206 7040
caregiver Dukungan
Perawatan kelompok
7110
langsung Dukungan
Penampilan caregiver
caregiver : Peningkatan
7120
Perawatan keterlibatan
tidak langsung keluarga
Koping Mobilitas
keluarga keluarga
Keluarga Keluarga
1501 7040 mampu
mampu
modifikasi modifikasi
1502
lingkungan: lingkungan:
Menunjukkan Dukungan
6482 7130
perananya terhadap
Keterampilan pemberi
7140 perawatan
interaksi social
Manajemen Pemeliharaan
710
lingkungan proses keluarga
5370
kenyamanan Dukungan
keluarga
Terapi keluarga
Role and
enhancement
sendiri, tetapi perlu melibatkan secara integrasi semua profesi kesehatan yang
adalah sebagai koordinator. Namun, perawat juga dapat mengambil peran sebagai
peralatan yang perlu disiapkan keluarga. Kegiatan ini bertujuan agar keluarga dan
perawat mempunyai kesiapan secara fisik dan psikis pada saat implementasi.
benar-benar membantu.
2.6.1. Defenisi
Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang
SARS-CoV-2 yang merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain
gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas hingga
pada kasus yang berat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal dan bahkan kematian. Manifestasi klinisnya muncul dalam 2 hari hingga 14
hari setelah terjadi pajanan. Hingga saat ini masih diyakini bahwa transmisi
penularan COVID-19 adalah melalui droplet dan kontak langsung, kecuali bila
ada tindakan medis yang memicu terjadinya aerosol (misalnya resusitasi jantung
paru, pemeriksaan gigi seperti penggunaan scaler ultrasonik dan high speed air
sampai berat. Setidaknya ada 2 jenis corona virus yang diketahui dapat
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya, virus
penyebab COVID 19 ini disebut dengan Sars-Cov-2. Seperti yang sudah diketahui
pada penelitian bahwa SARS dibawa atau ditransmisikan oleh luwak ke manusia
dan MERS dari unta ke manusia. Namun, sumber penularan COVID 19 sendiri
oleh jenis virus corona virus yag baru diketahui. Adapun gejala umum dari covid-
19 adalah deman, batuk, lemah dan berakibat adanya sesak nafas. Penyakit ini
dapat menular secara langsung melalui kontak langsung dari manusia satu ke
Awal mula penyebaran virus berawal dari kasus lokal, Covid-19 menyebar
ke seluruh dunia silih berganti dengan cara penularan yang disebut kasus impor
dari luar wilayah asal atau transmisi lokal antar penduduk. Sejauh ini, berbagai
peristiwa yang pertama kali terjadi berkaitan dengan Covid-19, setidaknya belum
memberikan gambaran utuh tentang virus ini. Kesimpulan sejauh ini, analisis para
ahli menduga bahwa Covid-19 lebih kuat bertahan hidup di daerah bersuhu
rendah dan kering walaupun virus ini juga mewabah di negara-negara dengan
kondisi suhu dan kelembaban udara yang sebaliknya. Virus ini juga lebih rentan
menyebabkan kematian pada penduduk usia lanjut. Namun, ada juga penduduk di
kelompok usia ini yang berhasil sembuh dan seorang bayi juga meninggal karena
Covid-19. Rangkaian peristiwa pertama juga menunjukkan upaya para ahli untuk
menemukan antivirus ini secepat mungkin. Sejauh ini, upaya tersebut belum
Covid-19 sudah tidak asing di telinga masyarakat dunia. China tercatat sebagai
negara yang pertama kali melaporkan kasus Covid-19 di dunia (Prasetya, 2021).
kali ditemukan pada sekitar tahun 1960an. Gejala virus ini hampir sama
seperti virus Corona yang telah menginfeksi banyak orang saat ini, yaitu
seperti batuk, demam dan rhinorrhoea, atau yang lebih serius seperti
bronchiolitis dan croup, yang diamati terutama pada anak-anak yang lebih
muda.
salah satu virus Corona yang paling umum menyebabkan infeksi pada
bisa timbul sebagai akibat dari virus ini. Durasi demam yang ditimbulkan
dari virus ini cenderung lebih singkat, yaitu hanya sekitar 1,7 hari.
Gejala COVID-19 yang paling umum terjadi adalah demam, batuk kering,
dan kelelahan. Gejala lain, termasuk hilangnya kemampuan indra perasa atau bau,
hidung tersumbat, konjungtivitis, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot atau
sendi, ruam kulit, mual atau muntah, diare, menggigil atau pusing. Beberapa
orang mungkin hanya mengalami gejala yang sangat ringan atau tidak spesifik,
sesak napas, nyeri dada, atau kebingungan. Komplikasi yang mungkin terjadi
yaitu gagal napas, gangguan pernapasan akut (ARDS), sepsis dan syok septik,
ginjal. Orang yang berumur lebih tua dan mereka yang memiliki masalah medis
atau kanker) berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius. Beberapa orang yang
kelelahan, gejala pernapasan, dan gejala neurologis. Saat ini, masih belum jelas
seutuhnya. Pada awalnya diketahui virus ini sama dengan SARS dan MERS,
Namun dari hasil evaluasi dari 10 pasien hanya didapatkan 99% kesamaan, hal ini
menunjukkan bahwa virus ini tergolong baru. Dari hasil analisis filogenetik
ke dalam tubuh mirip dengan proses masuknya SARS ke dalam sel. Hal ini
berdasar pada kesamaan struktur sebesar 76 % antara SARS dengan COVID 19.
Enzyme 2 (ACE 2), yang terikat pada aminopeptidase memiliki peran utama
dalam kardiovaskular dan sistem kekebalan. Selain itu ACE 2 juga dicurigai
sebagai reseptor fungsional dari COVID 19, termasuk Sar-Cov dan Sars-Cov2.
Sumber virus corona masih belum terkonfirmasi jelas hingga saat ini.
manusia, hal tersebut terjadi melalui percikan droplet yang dihasilkan saat orang
yang terinfeksi sedang batuk, bersin dan berbicara. Mirip dengan penyebaran
influenza dan patogen pernapasan. Beberapa data juga menyebutkan bahwa virus
ini dapat menular dengan jarak kurang dari 2 meter. Selain itu keputusan
dinilai dapat menjadi penyebab penularan virus ke negara lain (Safitri, 2021).
19 ditularkan melalui kontak dekat dan droplet, bukan melalui transmisi udara.
dekat dengan pasien COVID-19 atau yang merawat pasien COVID-19. Tindakan
meliputi:
tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat kotor
3. Menerapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut
dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat
sampah.
gangguan pernapasan.
6. Vaksinasi, dengan vaksinasi Covid-19 bisa melindungi tubuh dengan
tubuh dari sakit parah atau potensi hadirnya komplikasi serius. Dengan
baik.
c. Anggota keluarga yang lain sebaiknya tidur di kamar yang berbeda, dan
jika tidak memungkinkan maka jaga jarak minimal 1 meter dari pasien
d. Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Idelanya satu orang yang benar-
makan, setelah dari kamar mandi, dan kapanpun tangan kelihatan kotor.
Jika tangan tidak tampak kotor dapat menggunakan hand sanitizer, dan
g. Jika mencuci tangan menggunakan air dan sabun, handuk kertas sekali
bedah terutama jika berada dalam satu ruangan dengan pasien. Masker
tidak boleh dipegang selama digunakan. Jika masker kotor atau basah
segera ganti dengan yang baru. Buang masker dengan cara yang benar
(jangan disentuh bagian depan, tapi mulai dari bagian belakang). Buang
j. Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh terutama cairan mulut atau
pernapasan (dahak, ingus dll) dan tinja. Gunakan sarung tangan dan
masker jika harus memberikan perawatan mulut atau saluran nafas dan
ketika memegang tinja, air kencing dan kotoran lain. Cuci tangan sebelum
dan 9 bagian air). 13. Bersihkan pakaian pasien, sprei, handuk dll
menggunakan sabun cuci rumah tangga dan air atau menggunakan mesin
cuci dengan suhu air 60-900C dengan detergen dan keringkan. Tempatkan
permukaan pasien, baju, atau bahan-bahan lain yang terkena cairan tubuh
pasien. Sarung tangan (yang bukan sekali pakai) dapat digunakan kembali
setelah dicuci.
Partisipasi
keluarga
dalam
perawatan
professional
Keluarga Keluarga
mampu mampu
merawat merawat
keluarga keluarga
5246
1617 Manajemen Konseling nutrisi
diri : penyakit 1160 Monitoring
1622 Perilaku nutrisi
kepatuhan diet 1280 Bantuan
yang penurunan BB
1400
dianjurkan Manajemen
1705 5390
Orientasi nyei
kesehatan Peningkatan
2006
Status kesadaran diri
kesehatan
personal
Keluarga Keluarga
mampu mampu
memodifikasi memodifikasi
lingkungan lingkungan
Keluaga Keluarga
mampu mampu
0005 merawat/ merawat
membantu keluarga dalam
0002 melaksanakan membantu
ADL melaksanakan
0003 ADL
2006 Intoleransi
aktivitas 0180
Pemeliharaan Manajemen
energi 0200 energi
2004 Istirahat Peningkatan
1627 Status kegiatan
7690
kesehatan olahraga
personal : 7710 Intervensi data
1617 kesehatan fisik lab
Kualitas hidup Dukungan
Perilaku dokter / tenaga
1622 menurunkan kesehatan
berat badan 4360 linnya, mis, ahli
Manajemen gizi
1400
diri : penyakit Modifikasi
ateri koroner perilaku
Prilaku Manajemen
kepatuhan : nyeri
diet yang
dianjurkan
Keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan
untuk
1929
mencegah,
mengurangi, Keluarga
1906
atau mampu
mengontrol memodifikasi
ancaman lingkungan
1931
kesehatan untuk
1928 Kontrol resiko mengembalikan
gangguan lipid 4350 fungsi
Kontrol resiko psikososial dan
penggunaan 4490 memfasilitasi
tembakau perubhan gaya
Kontrol resiko hidup
stroke 4360
Manajemen
Kontrol resiko perilaku
hipertensi Bantuan untuk
4360
1806 berhenti
Keluarga merokok
mampu
1603 6485 Modifikasi
memanfaatkan perilaku
fasilitas
pelayana Modifikasi
kesehatan perilaku
lingkungan
Pengetahuan Manajemen
tentang lingkungan
2605 sumber-
sumber Keluarga
kesehatan mampu
7910
Perilaku memanfaatkan
8100
mencari fasilitas
7400
pelayanan pelayanan
kesehatan kesehatan
Partisipasi
keluarga Konsultasi
dalam Rujukan
perawatan Bantuan sistem
keluarga kesehatan
Kurang Keluarga Keluarga
pengetahuan mampu mampu mampu
mengenai mengenal mengenal
proses masalah. masalah
penyakit 1803 Pengetahuan : 5510 Pendidikan
Proses Kesehatan
5602
penyakit Pengajaran
0855
Gaya hidup proses penyakit
5520
sehat Faslitas proses
1862
Managemen pembelajaran
stress
Keluarga Keluarga
mampu mampu
mengambil mengambil
1606 keputusan : 5250 keputusan
Berpartisipasi Dukungan
dalam dalam membuat
membuat 7040 keputusan
keputusan Dukungan
tentang 7140 caregiver
pemeliharaan Dukungan
2609 kesehatan keluarga
Dukungan
keluarga
selama
pengobatan
Keluarga Keluarga
mampu mampu
2204 5230 merawat:
merawat:
Membina Peningkatan
5240
hubungan koping
5270
dalam Konseling
2205
merawat Dukung
5430
pasien emosional
Penampilan Dukungan
2206 7040
caregiver kelompok
Perawatan Dukungan
7110
langsung caregiver
Penampilan Peningkatan
caregiver : 7120 keterlibatan
Perawatan keluarga
tidak langsung Mobilitas
Koping keluarga
keluarga
Keluarga
Keluarga mampu
1501 7040
mampu modifikasi
modifikasi lingkungan:
1502
lingkungan: Dukungan
Menunjukkan terhadap
6482 7130
perananya pemberi
Keterampilan perawatan
7140
interaksi social Pemeliharaan
Manajemen proses keluarga
710
lingkungan Dukungan
5370
kenyamanan keluarga
Terapi keluarga
Role and
enhancement
2.6.8. Implementasi
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
2013).
2.6.9. Evaluasi
respons subjektif dan objektif keluarga yang dibandingkan dengan kriteria dan
standar yang telah ditentukan mengacu pada tujuan pada rencana keperawatan
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Kondisi fisik dasar Gampong Timbang Langsa dapat kita lihat dari segi
yaitu:
2. Jumlah Dusun yang ada di Gampong Timbang Langsa terdiri atas 5 (lima)
4. Geografis
a. Luas : ± 1.397 Ha
c. Batas Gampong
Timur
Timur
d. Pembagian wilayah : Jumlah dusun terdiri dari V dusun, yaitu Dusun
Dusun Industri.
g. Luas wilayah
b. Sarana transportasi : jalan kaki, roda dua, roda tiga/becak dan roda
empat.
malam hari.
kepala Gampong yang mengelola lima dusun, yaitu Dusun Nelayan, Dusun
jumlah penduduk 2.306 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sejumlah 1.142
jiwa dari perempuan sejumlah 1.164 jiwa, yang secara keseluruhan mencakup
dalam 665 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar dalam 5 (Lima) dusun. Namun
observasi karena dua dusun lainya berjarak lumayan jauh sehingga tidak
Baro berkembang dan berlangsung dengan baik kegitan sosial masyarakat seperti
yang menggunakan perumahan milik pribadi dengan jenis rumah semi permanen
yang memilki ventilasi, jenis atap yang digunakan seng, masyarakat pada
umumnya membuka jendela pada pagi hari dengan pencahayaan matahari yang
masuk kedalam rumah, penerangan rumah adalah menggunakan listirk, sumber air
masak dan minum dari air sumur dengan jenis air bersih untuk memasak, sumber
air untuk mandi dan mencuci menggunakan sumber air sumur, tempat
pembuangan limbah adalah got dengan kondisi yang kurang ter[elihara karna ada
sebagai tempat BAB, sarana informasi yaitu televisi, penyuluhan, koran, atau
Secara keseluruhan bayi atau balita memiliki KMS, keluarga menyiapkan sarapan
di pagi hari, bayi atau balita di beri imuninasi secara lengkap, memiliki tingkat
yang akan diisi oleh mahasiswa dengan melakukan wawancara struktur, dimana
kelengkapan dari kuesioner yang telah diisi dan dilakukan pendataan. Setelah
terkumpul data disajikan dalam bentuk Bar dan Pie untuk selanjutnya dianalisa.
Diagram 3.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Gampong Timbang Langsa
Kecamatan Langsa Baro Timur Kota Langsa
Tahun 2021
Jumlah Jiwa ; Series1;
2306
Gampong Timbang Langsa berjumlah 665 KK, dengan jumlah jiwa mencapai
berjumlah 1.142 jiwa dan 1.164 jiwa lainya berjenis kelamin perempuan
Diagram 3.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk pada 3 Dusun di Gampong Timbang
Langsa Kecamatan Langsa Baro Timur Kota Langsa
Tahun 2021
Dusun Emplasmen;
Series1; 895
Dusun Nelayan;
Series1; 687
Dusun Pendidikan;
Series1; 415
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah warga pada 3 dusun yang
diberikan asuhan keperawatan komunitas adalah 687 untuk Dusun Nelayan, 415
Diagram 3.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Balita pada 3 Dusun di Gampong Timbang
Langsa Kecamatan Langsa Baro Timur Kota Langsa
Tahun 2021
29 balita atau 49%
30 Balita atau 51%
Laki-Laki
Perempuan
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah balita yang ada pada 3
Diagram 3.4
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia pada 3 Dusun di Gampong Timbang
Langsa Kecamatan Langsa Baro Timur Kota Langsa
Tahun 2021
Laki-Laki Perempuan
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah lanisa yang ada pada 3
dusun adalah 561 lansia dengan prefelensi lansia berjenis kelamin perempuan
Diagram 3.5
Distribusi Frekuensi Penduduk Tingkat Pendidikan Warga pada 3 Dusun
di Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro
Kota Langsa
2021
SMU/MAN ; Series1;
1296
SLTP/MTSN; Series1;
526
Tidak Sekolah/Belum
SD/Min71
Sekolah ; Series1; ; Series1; 92
2 Series1;D3;
D1; Series1;D2; 0 Series1;S1;
5 Series1;S2;
4 Series1;S3;
1 Series1; 0
baik dikarenakan dari data tersebut sangat sedikit masyarakat yang tidak sekolah
terhadap masalah kesehatan di Gampong Timbang Langsa sudah cukup baik, dan
Diagram 3.6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Warga di Gampong Timbang
Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
Tidak Mempunyai
Pekerjaan Tetap;
Series1; 652
Petani ; Series1; 56
Industri Rumah TNI dan Polisi;
PNS2; Series1; 15
Tangga; Series1; Pedagang ; Series1;
Dosen6; Series1; Series1;
2 4
memiliki pekerjaan tetap sebanyak 652, kemudian di domisili dengan IRT yaitu
sebanyak 461 orang, selanjutnya petani dengan karyawan PTPN sebanyak 443
orang, TNI dan polisi sebanyak 4 orang, Industri rumah tangga sebanyak 2 orang
Diagram 3.7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Rumah Warga di Gampong
Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
Semi Permanen ;
Jumlah ; 271
Permanen ; Jumlah ;
193
Diagram 3.8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Rumah Yang Memiliki Ventilasi dan
Jendela di Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro
Kota Langsa 2021
Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa seluruh masyarakat
rumahnya, han ini cukup baik karna ventilasi dan jendela diperlukan sebagai
pertukaran udara yang baik didalam rumah, dan dapat meningkatkan kesehatan
Diagram 3.9
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pembuangan Limbah dan
Sampah Rumah Tangga di Gampong Timbang Langsa Kecamatan
Langsa Baro Kota Langsa
2021
Got ; Series1; 243
Tong Sampah ;
Series1; 174
Sungai ; Series1; 39
TPS; Series1; 28
Timbang Langsa masyarakat membuang sampah dan limbah hasil industry rumah
tangga pada got atau selokan. Perilaku masyarakat Gampong Timbang Langsa
dalam pengelolaan limbah dengan cara dibuang ke got, perilaku tersebut dapat
Diagram 3.10
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Saluran Pembuangan Limbah
Masyarakat di Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro
Kota Langsa
2021
Diagram 3.11
Distribusi Penduduk Berdasarkan Cara Pengelolaan sampah Masyarakat di
Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
Axis Title
Axis Title
Diagram 3.12
Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air yang Digunakan di Gampong
Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
air, tidak ada warga yang menggunakan air sungai, air sumur atau air PDAM
Diagram 3.13
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kualitas Sumber AIR yang Digunakan di
Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
Dilihat dari diagram diatas menunjukkan bahwa mayoritas kualitas Air
yang yang bersumber dari sumur bor jernih sebanyak 76%, sedangkan 24%
Diagram 3.14
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Air dengan Limbah yang
Digunakan di Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro
Kota Langsa 2021
Air dengan limbah yang ≤ 10 meter sebanyak 71% atau 90 rumah, sedangkan
29% atau sekitar 39 rumah lainya jarak air dengan limbah > 10 meter. Dapat
disipulkan bahwa jarak sumber air masyarakat dengan limbah mayoritas cukup
baik.
Diagram 3.15
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Penampungan Air yang Digunakan
di Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro
Kota Langsa 2021
penampungan Air yang digunakan oleh masyarakat adalah tangki sebanyak 63%
Diagram 3.16
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pembuangan Air Besar Masyarakat di
Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
masyarakat yang melakukan buang air besar di sungai. Hal ini menunjukkan
lingkungan
Diagram 3.17
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis WC yang digunakan Masyarakat di
Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
PAUD/TK sebanyak 1 unit, SD 1 unit, SMP tidak ada, SMA tidak ada, dan
pendidikan cukup bersih dan lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga.
Diagram 3.20
Distribusi Penduduk Berdasarkan penghasilan Gampong Timbang Langsa
Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
2.970.000 sebanyak 68%, dan sebanyak 32% berpenghasilan > 2.970.000. dapat
baik.
Diagram 3.21
Distribusi Penduduk Dalam Memenuhi Kebutuhan Pokok Gampong
Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
kesehatan di Gampong Timbang Langsa cukup baik, tidak ada masyarakat yang
Gampong Timbang Langsa mengatakan bahwa terdapat ronda atau jaga secara
sisanya sebanyak 5% yang mengatasi waktu luang dengan cara olahraga. Hal ini
kegiatan positif.
Diagram 3.27
Distribusi Penduduk berdasarkan Penyakit Masyarakat 6 bulan terakhir di
Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro
Kota Langsa 2021
Hipertensi ; Series1;
111
Diare ; Series1; 79
Gastritis ; Series1; 61
ISPA; Series1; 5
terdapat keluarga yang merokok sebanyak 297 orang dan 284 orang mengatakan
Gampong Timbang Langsa menjawab mandi 2 kali, hal ini menujukkan bahwa
jumlah
Ada; Series1; 59
memiliki bayi sebayak 59 orang dan sebanyak 522 orang menjawab tidak
memiliki bayi.
Diagram 3.37
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penolong Persalinan di Gampong
Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
Series1
tentang penolong persalinan adalah Bidan sebanyak 400 orang dan selebihnya
Caesar ; Se-
ries1; 64; 14%
tentang jenis persalinan adalah normal sebanyak 86% dan selebihnya seksio
ganguan kesehatan dan 361 lansia lainya sehat. Hal ini menunjukkan bahwa
kondisi lansia di Gampong Timbang Langsa didominasi oleh lansia yang sehat.
Diagram 3.41
Distribusi Penduduk Berdasarkan penyakit lansia Gampong Timbang
Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
Diabetes ; Se-
ries1; 20; 10%
selanjutnya katarak sebanyak 16%, Stroke 11% dan penyakit lainya 7%.
Diagram 3.42
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerapan Protokol Kesehatan dengan
Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah Beraktivitas Gampong Timbang
Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
2021
Ada Tidak Ada Ada; Se-
ries1;
100; 22%
.
Diagram 3.44
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerapan Protokol Kesehatan dengan
Menjaga Jarak di Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota
Langsa
2021
Ada;
Ada Tidak Ada Se-
ries1;
60;
13%
.
Diagram 3.45
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerapan Protokol Kesehatan dengan
Melakukan Vaksinasi di Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa
Baro Kota Langsa
2021
Ada Tidak Ada
Timbang Langsa sudah melakukan vaksinasi sebanya 56% sedangkan 44% lainya
.
B. Analisis data Komunitas Dan Perioritas Masalah
Do:
- Terdapat 56% masyarakat
yang melakukan vaksinasi
dosis pertama dan kedua.
- Terdapat 87% masyarakat
Timbang Langsa tidak
menerapkan protokol
kesehatan seperti menjaga
jarak sebanyak
- Terdapat 66% masyarakat
Timbang Langsa tidak
menerapkan protokol
kesehatan seperti
memakai masker
- Terdapat 78% masyarakat
Timbang Langsa tidak
menerapkan protokol
kesehatan seperti mencuci
tangan sebelum dan
sesudah beraktivitas
3 Ds: Kurang Informasi Ganguan rasa
- Sebagian lansia masyarakat terhadap nyaman nyeri b/d
menderita penyakit penyebab terjadinya kurang
hipertensi Hipertensi pengetahuan
- Masayarakat mengatakan mengenai
tidak tahu penyebab, hipertensi.
tanda dan gejala
hipertensi
- Masyarakat juga
mengatakan tidak tahu
tentang cara diet
hipertensi
Do:
- Mayoritas lansia
mengalami hipertensi
sebanyak 56%
- Tekanan darah rata rata
lebih dari 140/90 mmHg
kesehatan
cenderung
beresiko
2 Ketidakefektifan 5 5 5 5 4 24
pemeliharaan
kesehatan
3 Ganguan rasa 5 5 3 4 5 22
nyaman nyeri
b/d kurang
pengetahuan
mengenai
hipertensi.
Tabel 3.3. Format Penyusunan POA (Plain Of Aaction)
vaksinasi
Langsa Baro.
63
BAB IV
A. Pengkajian
sirkulasi, dan pepadatan rumah. Pendidikan apakah sarana pendidikan yang dapat
ada. Sistem komunikasi sarana komunikasi apa saja yang dapat dipergunakan oleh
anggotanya. Sarana rekreasi merupakan salah satu media untuk mengurangu stress
terjadi pada masyarakat serta resiko penyakit yang akan terjadi pada masyarakat,
sering terjadi masyarakat, sedang terjadi masyarakat serta resiko penyakit yang
64
akan terjadi pada masyarakat. Inspeksi juga meliputi lingkungan rumah, keadaan
angket.
pertukaran udara.
sumber air, tidak ada warga yang menggunakan air sungai, air sumur atau
air PDAM sebagai sumber air masyarakat, keadaan air mayoritas jernih,
pekerjaan tetap.
interprestasi data dan selanjutnya dianalisa. Hasil pengolahan data di analisa yaitu
pengkajian seperti tidak ada waktu yang tepat pada masyarakat dikarnakan
tidak perlu dilakukan pengkajian dengan tekhnik door to door karena masyarakat
beranggapan bahwa seluruh data tentang keluarga mereka ada dikantor kecamatan
dan kantor geuchik sehingga hal ini membuat masyaraka malas untuk melakukan
yang tepat pada keluarga yang memiliki kesibukan tersendiri dan berusaha agar
kesalahan komunikasi.
126
ANALISA SWOT
1. Mendapatkan dukungan dari 1. Kesibukan masyarakat 1. Adanya izin dari 1. Masih kurangnya
masyarakat 2. Masih adanya masyarakat kampus masyarakat dalam
2. Sikap masyarakat mulai terbuka yang belum terdata dan 2. Adanya izin dari memanfaatkan
3. Antusias masyarakat yang cukup baik memiliki KK perangkat dusun sarana kesehatan
untuk mendapatkan pengetahuan 3. Terdapatnya sarana 2. Masih ada
tentang kesehatan kesehatan seperti masyarakat yang
polindes di sekitar kurang
tempat tinggal warga motivasinya
dalam mencari
informasi
kesehatan
3. Masyarakat
masih takut
dalam melakukan
vaksinasi.
4. Masyarakat
kurang
menerapkan
protokol
kesehatan
127
B. Diagnosa
penunjang.
masyarakat diberikan pilihan nilai dari 1-5 dimana setiap angka memiliki arti
makna seperti 1 sangat tidak penting, 2 tidak penting, 3 biasa saja, 4 penting, 5
oleh kepala desa, tuha peut, kadus, kades, bides, warga serta dosen pembimbing
128
motivator dan fasilitator bagi masyarakat agar dapat menentukan kegiatan untuk
Baro Kota Langsa dan menentukan perioritas masalah dengan tekhnik Harlon.
perangkat desa Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa
dan limbah hasil industry rumah tangga pada got atau selokan. Perilaku
antara lain masi kurang mengetahui tentang cara skoring dengan teknik skala
akibat yang ditimbulkan jika tidak ditangani secara serius, dan terkadang
C. Intervensi Keperawatan
serta tindakan untuk mengatasi masalah yang ada. Tujuan dirumuskan adalah
Planing Of Action (POA) yang disusun dan disepakati bersama masyarakat saat
dengan menggunakan skala Harlon, menentukan kriteria hasil yang ingin dicapai
130
kecil warga yang datang, mungkin karena lelah dan adanya halangan atau
pekerjaan, namun dalam penyusuna POA tidak adanya kendala karena adanya
kegiatan yang akan dilakukan, tujuan kegiatan yang akan dilakukan , sasaran,
waktu, tempat serta penanggung jawab kegiatan warga. Bentuk kegiatan yang
ANALISA SWOT
1. Peran aktif kader 1. Keterbatasan waktu dari 1. Dukungan dari puskesmas, 1. Kurangnya sumber daya
2. Adanya dukungan dari perangkat desa dalam puskesdes dan bidan desa manusia
perangkat desa menentukan pelaksanaan 2. Pengetahuan masyarakat 2. Kurang fasilitasnya
3. Antusias masyarakat yang jadwal kegiatan sudah mulai meningkat 3. Kesadaran masyarakat
cukup baik 2. Kurangnya pemahaman dalam menentukan masalah masih kurang
masyarakat dalam
menggunakan skala Harlon
3. Kesibukan masyarakat.
132
yang akan dilakukan oleh masyarakat sehingga tidak tercapai secara langsung
D. Implementasi Keperawatan
yag berhubungan dengan masalah yang terjadi dimsyarakat, adanya dukungan dan
disepakati bersama warga dengan tujuan yang akan dicapai dalam permasalahan
yang telah dihadapi oleh warga tanpa megabaikan kerja sama semua pihak baik
Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa pada hari
Jum’at dan Sabtu pada pukul 15.00 WIB. Dan perencanaan demonstrasi dilakukan
Analisa SWOT
- Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan Kurang displinnya masyarakat dalam menerapkan protokol
kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, melakukan vaksinasi dan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas.
1. Adanya dukungan dari 1. Masih banyak masyarakat 1. Masyarakat mengetahui 1. Adanya masyarakat yang
perangkat desa yang belum mengerti cara penerapan protokol tidak perduli dengan
2. Adanya sarana dan tentang manfaat dari kesehatan pentingnya penerapan
prasarana dalam menerapkan protokol 2. Masyarakat menerima protokol kesehatan pada
penerapan protokol kesehatan pada masa kehadiran mahasiswa masa Covid-19
kesehatan Covid-19 untuk melakukan kegiatan
3. Warga kooperatif 2. Masyarakat masih kurang penyuluhan mengenai
disiplin dalam menerapkan pentingnya penerapan
protokol kesehatan. protokol kesehatan
3. Masyarakat banyak
berpartisipasi dalam
kegiatan penyuluhan
135
Analisa SWOT
2. Prilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan Kurangnya penyuluhan dalam pengelolaan sampah agar tidak
menimbulkan bahaya penyakit di Gampong Timbang Langsa berhubungan dengan Kurang menjaga kebersihan lingkungan.
1. Adanya dukungan dari 1. Masih banyak masyarakat 1. Masyarakat menerima 1. Adanya masyarakat yang
perangkat desa yang bekum mengerti kehadiran mahasiswa tidak perduli dengan
2. Adanya sarana dan tentang dampak dari untuk melakukan kegiatan lingkungan
prasarana kegiatan alat membakar sampah gotong royong 2. Masih ada masyarakat
gotong royong. 2. Kurangnya motivasi dari 2. Masyarakat banyak yang membakar sampah
3. Warga kooperatif masyarakat untuk gotong berpartisipasi dalam sembarangan.
royong. kegiatan gotong royong
3. Pemilik UMKM tidak
menyadari mengenai
dampak buruk dari
pembuangan limbah tahu
bagi lingkungan
136
Analisa SWOT
3. Kurang Informasi masyarakat terhadap penyebab terjadinya Hipertensi berhubungan dengan Meningkatnya penyakit
hipertensi khususnya pada lansi di Gampong Timbang Langsa.
1. Adanya dukungan dari - Sebagian besar masyarakat 3. Tersedianya leaflet untuk 1. Adanya masyarakat yang
perangkat desa menderita penyakit menambah pengetahuan tidak perduli dengan
2. Warga kooperatif. hipertensi masyarakat tentang kesehatannya.
4. Motivasi masyarakat yang - Masayarakat mengatakan penyebab terjadinya
tinggi untuk menjaga tidak tahu penyebab, tanda hipertensi
kesehatan. dan gejala hipertensi 4. Masyarakat menerima
3. Antusiasme masyarakat - Masyarakat juga kehadiran mahasiswa
dalam mengikuti mengatakan tidak tahu
penyuluhan tentang tentang cara diet hipertensi
kesehatan dengan resiko
hipertensi.
137
E. Evaluasi Keperawatan.
kegiatan. Karakteristik dan hasil yang telah dicapai, progam evaluasi dilakukan
seberapa jauh tujuan yang ditetapkan telah tercapaidan apakah intevensi yang
dilakukan evektif untuk masyarakat setempat sesuai dengan kondisi dan situasi
masyarakat, apakah sesuai dengan rencana atau apakah dapat mengatasi masalah
di masyarakat.
Pada tahap evaluasi adalah tahapan yang terakhir pada proses keperawatan
komunitas yang mengacu pada tujuan tahap evaluasi ini untuk menilai
cara mencegah, dan merawat penyakit atau masalah keluarga yang dialaminya
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
perawat komunitas mengikut sertakan peran dari tim kesehatan lain dan
dan fokus utama (core) klien individu keluarga dan masyarakat yang ada di
sebagai berikut:
1. Pengkajian
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi
dengan baik dan sukses, hal ini dapat dilihat dari dari daftar kehadiran
B. Saran
Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro pada tahun 2021, maka saran yang
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Mahasiswa