Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada BAB ini akan membahas pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas

di RW I Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji dari tanggal 27 April 2020

sampai dengan 23 Mei 2020 yang akan dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan,

dimana masing-masing tahap tersebut akan dibahas berdasarkan analisa SWOT

yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap masing

masing tahap.

A. Tahap Persiapan

Pelaksanaan kegiatan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas

bertujuan untuk membantu pelayanan kesehatan di komunitas dan

memberdayakan masyarakat (Community Empowerment) dalam

mengidentifikasi dan menanggulangi masalah kesehatan yang ada

dikomunitas. Dalam melakukan persiapan praktek profesi keperawatan

komunitas yaitu melakukan pengurusan izin pemakaian lokasi praktek dan

izin lainnya di Puskesmas dan Kantor Lurah Anduring.

Sebagai tahap awal untuk memulai pelaksanaan praktek profesi

keperawatan di komunitas, maka terdapat beberapa hal yang dilakukan yaitu:

1. Serah terima secara resmi mahasiswa di Puskesmas dari pembimbing

akademik ke pembimbing klinik. Selanjutnya mahasiswa diserah

terimakan ke pihak kelurahan Anduring untuk diorientasikan secara


umum gambaran daerah tempat mahasiswa praktek, khususnya di RW I

Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji.

2. Mengadakan pertemuan dengan ketua RW 0I, Ketua-ketua RT, kader,

dan Tokoh Masyarakat sebagai upaya dalam menggerakkan peran serta

masyarakat dengan melakukan pendekatan pada Key Person.

3. Mahasiswa juga langsung mencari posko yang akan ditempati oleh

mahasiswa dalam 7 minggu kedepan dalam pelaksanaan kegiatan praktek

profesi keperawatan komunitas.

Tahap persiapan yang telah dilakukan tersebut sesuai dengan teori

oleh Stanhope (2006) yang mengatakan bahwa sebelum melakukan kegiatan

kita harus terlebih dahulu mengetahui bagaimana keadaan lingkungan

kemudian melibatkan orang-orang yang cocok serta membuat komitmen

untuk bekerjasama. Setelah lahan praktek ditinjau mahasiswa mulai

melakukan winshield survey yaitu melihat secara garis besar situasi dan

keadaan wilayah RW I Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji dengan

format kuesioner yang telah dibuat. Kuesioner didiskusikan dengan

pembimbing klinik dan pembimbing akademik setelah melakukan winshield

survey dan menemukan hasil gambaran permasalahan di RW I Kelurahan

Anduring Kecamatan Kuranji.

1. Analisa Swot Tahap Persiapan

a. Kekuatan

a) Adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa untuk

mempersiapkan kegiatan bersama-sama .


b) Bimbingan yang diberikan oleh pembimbing akademik dan klinik.

c) Mendapat dukungan penuh dari aparat aparat kelurah, dimana

menghadiri kegiatan yang dilakukan mahasiswa.

d) Mendapat dukungan, informasi, dan saran mendukung dari kader

posyandu yang ada di RW I Kelurahan Anduring Kecamatan

Kuranji serta dukungan dari ketua RW I dan masing-masing ketua

RT dari Kelurahan Anduring.

e) Masyarakat dengan senang hati menerima Mahasiswa di lingkungan

wilayah RW I Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji.

b. Kelemahan

a) Dana kegiatan sebagian besar berasal dari mahasiswa.

b) Hanya sebagian masyarakat RW I Kelurahan Anduring Kecamatan

Kuranji berpartisipasi menghadiri acara MMK 1 yang diadakan

mahasisw

c. Peluang

a) Dukungan dari lintas sektoral dan lintas program (kelurahan,

RT/RW, dan puskesmas)

b) Mahasiswa diterima dengan baik oleh masyarakat.

d. Ancaman

a) Beberapa masyarakat ada yang tidak bisa mengikuti kegiatan yang

diadakan oleh mahasiswa, karena masyarakat banyak yang bekerja.

Selain itu masyarakat juga tergolong kurang aktif dalam mengikuti

kegiatan sosial di masyarakat.


b) Kegiatan MMK dilakukan pada sore hari sehingga banyak

masyarakat yang memiliki kegiatan untuk keluarga masing-masing.

Berdasarkan analisa pada tahap persiapan terdapat beberapa kelemahan

yaitu dana kegiatan yang memang berasal dari mahasiswa. Selain itu

kelemahan lainnya adalah kurangnya swadaya dari masyarakat sehingga

menyebabkan kurangnya dukungan masyarakat untuk terjadinya peningkatan

perilaku kesehatan masyarakat. Ini sesuai dengan teori WHO yang mengatakan

sumber daya (resources) yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya

perilaku kesehatan seorang atau masyarakat. Kelemahan yang lainnya

sebagian besar masyarakat di RW I tidak menghadiri MMK I. Hal ini terjadi

karena kurangnya keaktifan masyarakat dalam mengikuti kegiatan RW I

Kelurahan Anduring yang diadakan oleh mahasiswa Praktek Profesi

Keperawatan Komunitas serta beberapa masyarakat juga kurangnya keinginan

untuk mengetahui masalah yang ada di dalam masyarakat RW I Kelurahan

Anduring Kecamatan Kuranji sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat

dalam menerima informasi kesehatan yang diberikan. Ini juga sesuai dengan

teori WHO yang mengatakan bahwa perilaku diawali dengan adanya keinginan

sehingga menimbulkan motivasi untuk bertindak dan akhirnya terjadilah

perwujudan niat yang berupa perilaku.

B. Tahap Pengkajian / Pengumpulan Data

Kelompok ini melakukan pengkajian atau pengumpulan data

kemasyarakat seperti penyebaran angket dan melakukan kegiatan winshield

survey untuk melihat gambaran umum keadaan komunitas di RW I Kelurahan


Anduring. Kelompok mengambil data dengan teknik wawancara dengan

pedoman kuesioner dan hasilnya disampaikan dalam MMK I.

Dalam tahap pengkajian, masyarakat dapat memberikan informasi

mengetahui tujuan pengkajian yang dilakukan dari rumah ke rumah, dalam

hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2008) yang menyatakan bahwa

total sampling hasilnya lebih representatif.

1. Analisa Swot Tahap Pengkajian

a. Kekuatan

1) Adanya partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan informasi

untuk pengumpulan data.

2) Dukungan dari Puskesmas , Bapak Lurah serta perangkat, ketua RW,

ketua RT, kader dan Tokoh masyarakat RW I Kelurahan Anduring.

3) Tersedianya alat pengumpulan data yang berupa kuesioner.

4) Anggota kelompok bersemangat untuk menyebarkan kuesioner

b. Kelemahan

1). Jenis pekerjaan warga bervariasi sehingga sulit ditemui pada siang

hari

2). Sebagian warga tidak ada dirumah saat dilakukan pengkajian

c. Peluang

1). Adanya dukungan dari lintas program dan lintas sektoral dalam

pelaksanaan kegiatan
d. Ancaman

1) Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan

kegiatan tidak memberikan manfaat sehingga sulit bekerja sama dan

berpendapat bahwa kegiatan sepenuhnya tanggung jawab

mahasiswa.

2) Ditemukan beberapa masalah kesehatan tapi kurang dirasakan/

sadari oleh masyarakat.

Berdasarkan data yang di dapatkan dari hasil wawancara dengan

masyarakat untuk menilai keakuratan data maka kelompok mengklarifikasi

kembali data yang telah ada bersama dengan pihak RW dan RT serta tokoh

masyarakat yang ada di RW I Kelurahan Anduring. Berdasarkan analisa

SWOT pada tahap pengkajian terdapat ancaman yaitu adanya beberapa

masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan kegiatan tidak memberikan

manfaat sehingga sulit bekerja sama dan berpendapat bahwa kegiatan

sepenuhnya tanggung jawab mahasiswa, dan ditemukan beberapa masalah

kesehatan tapi kurang dirasakan oleh masyarakat. Untuk menghadapai

ancaman tersebut kelompok merumuskan strategi yaitu promosi kesehatan,

pemberdayaan masyarakat dan kerja kelompok (Mc Farley, Anderson 2002).

C. Tahap Perumusan Diagnosa Keperawatan dan Perencanaan

Data dan informasi tentang keadaan kesehatan di wilayah RW I

Kelurahan Anduring Padang, akan dirumuskan perencaaan untuk mengatasi

masalah kesehatan tersebut. Bersama masyarakat mahasiswa merencanakan


beberapa kegiatan yang berorientasi untuk mengatasi masalah kesehatan

tersebut.

Pada perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dari intervensi

mahasiswa dan masyarakat, perlu adanya penyusunan rencana yang matang

seperti merancang kegiatan yang akan dilakukan kemudian sasaran untuk

dilakukan intervensi serta jenis alat-alat yang dibutuhkan. Untuk

mengembangkan rencana yang strategis perlu adanya penjelasan tentang

bagaimana bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan, adanya alat-alat serta

masyarakat. Menurut Mc. Farley dan Anderson (2002), strategi intervensi

terdiri dari promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, kegiatan kelompok dan

pemberdayaan masyarakat. Penggunaan rencana kegiatan difokuskan pada

kegiatan promosi kesehatan, pencegahan penyakit tanpa mengabaikan kuratif

dan rehabilitatif. Penyusunan rencana ini sesuai dengan model keperawatan

komunitas yang digunakan yaitu dengan pendekatan intervensi primer,

sekunder dan rehabilitatif (Betty Neuman).

Perumusan masalah kesehatan dan diagnosa keperawatan dilakukan serta

disepakati bersama dengan masyarakat melalui kegiatan Musyawarah

Masyarakat Kelurahan

Adapun rencana intervensi dari kegiatan yang akan dilakukan adalah :

1. Promosi kesehatan

a. Penyuluhan pada lansia tentang Hipertensi

b. Penyuluhan pada dewasa tentang Tuberculosis dan pengobatan


c. Penyuluhan pada remaja sekolah tentang dampak media social media dan

kecanduan game online

d. Penyuluhan pada anak tentang mengenal pemenuhan dan peningkatan

gizi

e. Penyuluhan pada ibu hamil tentang anemia pada masa kehamilan

2. Pelayanan kesehatan

a) Pemeriksaan kesehatan tekanan darah

b) Pemeriksaan kesehatan gula darah

c) Pemeriksaan kesehatan penimbangan berat badan dan pengukuran

tinggi badan anak.

3. Kegiatan kelompok

a) Penyuluhan Anemia Pada Ibu Hamil

b) Penyuluhan tentang gizi pada bayi dan balita

c) Kegiatan gotong royong Minggu Bersih

d) Penyuluhan tentang penyakit pada lanjut usia (Hipertensi)

e) Penyuluhan tentang penyakit menular pada dewasa (TB Paru)

f) Pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan gula darah, tekanan darah

pada lansia serta penimbangan BB, dan pengukuran berat badan anak.

4. Pemberdayaan kesehatan

a. Pelaksanaan gotong royong masal pada kesehatan lingkungan dan

gedung serba guna.

b. MMK I
Untuk pelaksanaan kegiatan yang telah disepakati tersebut di atas, maka

diperlukan kerjasama dengan kader kesehatan RW I. Kader kesehatan diikut

sertakan dalam setiap kegiatan yang diadakan mahasiswa sehingga anggota

kader kesehatan mengetahui gambaran kegiatan yang akan diangkat

dikemudian hari setelah berakhirnya praktek profesi komunitas mahasiswa

Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.

1. Analisa Swot Tahap Perumusan Diagnosa Keperawatan dan

Perencanaan

a) Kekuatan

1) Pengetahuan mahasiswa dalam menyusun rencana keperawatan dan

Planning Of Action (POA)

2) Telah terbina kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan masyarakat

RW I Kelurahan Anduring.

3) Dukungan dari lintas program yaitu pihak Puskesmas Anduring.

b. Kelemahan

1) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam penyusunan rencana

tindakan.

2) Kesibukan warga/jenis pekerjaan yang sebagian besar adalah petani,

pedagang dan PNS yang bekerja pada pagi hari sehingga sebagian besar

warga memiliki waktu luang pada siang dan sore hari

3) Kurangnya dana yang dimiliki mahasiswa sehingga mempersulit

pembuatan rencana yang mungkin dilaksanakan.

c. Peluang
1) Adanya kegiatan mahasiswa praktik profesi keperawatan komunitas.

2) Dukungan lintas sektoral dalam pelaksanaan kegiatan dari pihak

kelurahan dan puskesmas.

3) Dukungan dari tokoh masyarakat di RW I Kelurahan Anduring.

4) Partisipasi masyarakat dan kader kesehatan.

d. Ancaman

Dalam menyusun diagnosa keperawatan dan perencanaan kegiatan yang

akan dilakukan, mahasiswa mengalami kendala karena ada beberapa

permintaan yang diajukan oleh masyarakat saat pelaksanaan Musyawarah

Masyarakat Kelurahan I, yaitu warga meminta sebaiknya kegiatan

penyuluhan dilakukan dalam satu hari dan dibuat semenarik mungkin

agar warga bisa menghadiri kegiatan. Oleh sebab itu dari berbagai

macam saran yang diberikan warga, akhirnya bisa diputuskan beberapa

kegiatan yang akan dilaksanakan atas bantuan kader kesehatan setempat

dan kerjasama dari berbagai lintas sektor.

Pada perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dari intervensi,

mahasiswa dan masyarakat berharap kegiatan tersebut dapat terlaksana

seluruhnya dengan baik.

D. Tahap Implementasi

Setelah disusun perencanaan yang telah disepakati oleh masyarakat,

maka dilakukan implementasi dari rencana tersebut. Dari perencanaan

kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahap implementasi selama ± 1 minggu,

sebagian telah dapat dilakukan kegiatan dengan baik, hal ini disebabkan
karena adanya perencanaan yang baik, matang serta kesempatan yang

mendukung.

Menurut teori dijelaskan bahwa dalam melakukan suatu tindakan perlu

adanya manajemen strategi agar tindakan yang dilakukan tercapai. Thomas

Wheelen and Co (2010) menjelaskan manajemen strategi merupakan

serangkaian keputusan manajerial dan juga berbagai kegiatan atau aktivitas

yang menentukan keberhasilan kegiatan atau aktivitas tersebut termasuk

perumusan/perencanaan strategi, pelaksanaan/ implementasi strategi, serta

evaluasi. Strategi yang digunakan dalam implementasi ini berupa promosi

kesehatan, pelayanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kerja

kelompok (Mc Farley, Anderson, 2002).

1. Analisa Swot Tahap Implementasi

a) Kekuatan

a) Kerjasama yang baik dengan tokoh masyarakat serta masyarakat

setempat untuk melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan.

b) Keterampilan, kemampuan, persiapan, dan pengetahuan mahasiswa

dalam melaksanakan kegiatan.

c) Adanya partisipasi dari lintas sektoral dan tenaga ahli dalam

pelaksanaan kegiatan

b. Kelemahan

a) Tidak lengkapnya kehadiran masyarakat saat kegiatan.

b) Dana untuk kegiatan yang sebagian besar berasal dari mahasiswa

c) Ketidaksediaan waktu masyarakat


c. Peluang

a) Dukungan dari lintas sektoral dan lintas program (Kelurahan, Sekolah,

Puskesmas serta Pembimbing Akademik)

b) Adanya kesempatan-kesempatan yang mendukung pelaksanaan

kegiatan seperti kegiatan program posyandu, kegiatan senam pagi dari

puskesmas.

d. Ancaman

a) Aktifitas yang beragam dari masyarakat sehingga partisipasi

masyarakat dalam kegiatan masih rendah

b) Aktifitas masyarakat yang banyak bekerja dari pagi sampai sore

sehingga kurang berpartisipasi dalam kegiatan.

c) Kurangnya motivasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan.

Pada tahap implementasi ini juga terdapat kekurangan-kekurangan

seperti kehadiran masyarakat yang tidak lengkap. Kehadiran masyarakat yang

tidak lengkap ini bisa disebabkan karena berbagai faktor kebutuhan

masyarakat terhadap kegiatan lain. Hal ini sesuai dengan teori Maslow yang

mengatakan bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dari yang terendah

hingga tertinggir, kebutuhan yang paling rendah harus dipenuhi terlebih

dahulu dari kebutuhan menengah sampai kebutuhan paling tinggi. Kebutuhan

Maslow tergambar dari sebuah piramida yang berisi tingkatan kebutuhan, ada

enam tingkatan kebutuhan Maslow, yaitu kebutuhan fisiologi, rasa aman, rasa

memiliki dan kasih sayang, penghargaan, serta aktualitas diri. Dalam hal ini

masyarakat merasa tidak butuh untuk mengikuti kegiatan karena menganggap


masih ada kebutuhan yang paling utama yang dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya seperti mencari nafkah untuk keluarganya

D. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan kegiatan menilai pelaksanaan intervensi dan

implementasi yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini masih banyak

kegiatan yang harus dievaluasi karena membutuhkan waktu yang lama,

sehingga perlu rencana tindak lanjut bersama masyarakat dan kader

puskesmas serta perwakilan puskesmas sesuai dengan rencana

keperawatan yang ada. Sedangkan untuk evaluasi singkat berupa respon

verbal dan non verbal yang dilakukan seperti setelah pelaksanaan kegiatan

penyuluhan, penyebaran leaflet, diskusi, dan pemasangan selebaran

kegiatan bersama dosen pembimbing atau pembimbing klinik dari

puskesmas.

1. Analisa Swot Tahap Evaluasi

a) Kekuatan

1) Kemampuan mahasiswa dalam melakukan evaluasi dan

memotivasi masyarakat dalam menyusun rencana tindak lanjut.

b) Kelemahan

1) Evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi yang diperoleh pada

setiap kegiatan sehingga membutuhkan evaluasi lebih lanjut.

2) Adanya sebagian masyarakat yang belum menyadari dan

termotivasi sesuai dengan yang diharapkan.


3) Kurangnya motivasi dari masyarakat dalam menyusun rencana

tindak lanjut.

c) Peluang

1) Adanya kader puskesmas RW I Kelurahan Anduring yang dapat

melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap masalah yang ditemukan

dan dapa tmelakukan rencana tindak lanjut kegiatan yang akan

didampingi oleh pihak Puskesmas Pauh Pembina wilayah

Kelurahan Anduring

d) Ancaman

a) Adanya keterbatasan waktu yang dimiliki masyarakat

b) Kurangnya motivasi kader untuk melaksanakan rencana tindak

lanjut yang telah disepakati

Dalam tahap evaluasi ini terdapat kelemahan berupa kurangnya

motivasi masyarakat dalam menyusun kegiatan tindak lanjut. Hal ini terlihat

dalam beberapa pelaksanaan kesehatan. Motivasi merupakan dayapendorong

yang mengakibatkan seseorang mau dan rela untuk menyerahkan kemampuan

dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga, dan waktunya untuk

menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggungjawab dan

menunaikan kewajibannya dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai

sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya (Notoadmodjo, 2008)

Selain dilakukan analisa pada tahap evaluasi juga dilakukan analisa

terhadap masing-masing masalah yang ditemukan di RW I KelurahanAndalas


dan untuk tindak lanjut akan dilakukan oleh kader kesehatan yang yang akan

dikontrol oleh pihak Puskesmas Andalas pembina wilayah Kelurahan.

E. Tahap Analisa Masalah

Adapun analisa terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman

pada masing-masing masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Unit Kesehatan Ibu hamil

Ketidakpatuhan Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Berhubungan

dengan Efek Samping Program Perawatan di Kelurahan Anduring Kecamatan

Kuranji Kota Padang.

IMPLEMENTASI :

1. Melakukan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil

2. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi Fe selama

kehamilan

3. Memberikan informasi tentang manfaat jika menjalani pengobatan

yang teratur

4. Memberikan informasi tentang pelayanan kesehatan yang ada untuk

mendapatkan Fe

1) Kekuatan :

a) Ibu hamil semangat dalam mengikuti jalannya penyuluhan

b) Tersedianya sarana prasarana (waktu dan tempat )

c) peserta yang hadir berjumlah 12 orang peserta.


2) Kelemahan :

a) Adanya ibu hamil yang tidak fokus selama proses penyuluhan

berlangsung

b) Kurangnya partisipasi aktif dari ibu-ibu dalam bertanya saat

penyuluhan

3) Peluang :

a) Adanya dukungan dari lintas sektoral dan lintas program, seperti

pihak dari puskesmas dan pembimbing akademik.

4) Ancaman :

a) Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini

5) Hasil Evaluasi Kegiatan

Hasil evaluasi kegiatan dilakukan dengan metode wawancara, di mana

hasilnya :

- 10 dari 12 ibu hamil memeriksakan kesehatan secara rutin

- 5 ibu hamil yang anemia kontrol kesehatan secara rutin

2. Unit Kesehatan Anak dan Balita

Defisit Kesehatan Komunitas pada anak dan balita di RW I Kelurahan

Anduring tahun 2020

IMPLEMENTASI

1. Mengadakan penyuluhan mengenai pemenuhan dan peningkatan gizi

sesuai tumbuh kembang anak dan balita

2. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dan penimbangan berat

badan serta tinggi badan anak dan balita


1) Kekuatan

a) .Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat seperti RW, RT,

kader kesehatan, serta pihak puskesmas

b) Adanya media penyuluhan yang menarik berupa bentuk stan yang

menarik , leaflet, serta audio visual dari Laptop

2) Kelemahan

a) Kehadiran sasaran peserta yaitu ibu yang memiliki anak dengan usia

balita kurang

3) Peluang

a) Adanya ketersediaan tempat untuk melakukan kegiatan, yaitu di

posyandu terdekat

b) Kemampuan anggota kelompok dalam memberikan penyuluhan

cukup baik

4) Ancaman

a) Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini

5) Evaluasi Kegiatan

a) Status kesehatan komunitas meningkat dengan kriteria nasil :

- Ketersediaan program promosi kesehatan meningkat dengan

adanya jadwal penyuluhan dan pojok informasi di posyandu berisi

leaflet tentang informasi kesehatan anak dan balita

- Partisipasi dalam program kesehatan komunitas cukup meningkat

dilihat dengan adanya peningkatan kunjungan posyandu


sebelumnya 40% menjadi 65% dari jumlah balita setelah

penyuluhan.

- Pemantauan standar kesehatan komunitas meningkat : telah

dilakukan koordinasi dengan pihak puskesmas dan Kader

posyandu dalam program kegiatan posyandu dan promosi

kesehatan.

b) Status koping komunitas

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 minggu, status

koping komunitas meningkat, dengan kriteria hasil :

- Perencanaan komunitas meningkat : dengan adanya keinginan dan

komitmen warga dan kader posyandu dalam melaksanakan PHBS

dan pojok informasi di lingkungan setempat.

- Insiden masalah masalah kesehatan danlam komunitas cukup

menurun : belum dapat dinilai dengan maksimal karena

keterbatasna waktu.

3. Unit Kesehatan Remaja

Gangguan interaksi sosial pada remaja berhubungan dengan

ketidakteraturan atau kekacauan lingkungan di SMA 4 Padang Tahun 2020.

IMPLEMENTASI :

1. Melakukan penyuluhan tentang dampak media sosial dan kecanduan

game online bagi remaja

1) Kekuatan :

a) Remaja semangat dan antusias mengikuti jalannya penyuluhan


b) Tersedianya sarana prasarana (waktu dan tempat )

c) peserta yang hadir berjumlah 15 orang peserta.

2) Kelemahan :

c) Adanya remaja yang tidak fokus selama proses penyuluhan

berlangsung

3) Peluang :

b) Adanya dukungan dari lintas sektoral dan lintas program, seperti

pihak sekolah dan pembimbing akademik.

4) Ancaman :

a) Kurangnya partisipasi dan minat remaja dalam mengikuti

kegiatan

5) Hasil Evaluasi Kegiatan dengan metode wawancara :

a) Kemampuan melakukan tindakan pencegahan masalah

kesehatan

1. Minat melakukan kontak fisik dengan orang lain

2. Kooperatif dalam bermain dengan teman sebaya

3. Kesiapan untuk meningkatkan belajar

4. Minat dalam melakukan aktifitas dan berinteraksi dengan

orang lain

b) Kemampuan peningkatan kesehatan

 3 dari sepuluh remaja mengurangi pemakaian media social

dan game Online


4. Unit Kesehatan Dewasa

Defisit pengetahuan tentang TB paru berhubungan dengan kurang

terpapar informasi di di RW 001 Kelurahan Anduring.

IMPLEMENTASI :

Penyuluhan pada warga dengan tema“ TB Paru”

 Kekuatan:

 Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat seperti Kelurahan,

RW, RT, kader kesehatan, serta pihak puskesmas ambcang.

 Adanya media penyuluhan yang menarik berupa bentuk leaflet,

Power Point dari Laptop.

 Kelemahan :

 Kehadiran sasaran peserta yaitu warga di RW 001 Kelurahan

Anduring, yang hadir pada penyuluhan adalah 14 orang

 Peluang:

 Adanya ketersediaan tempat untuk melakukan kegiatan, yaitu

masjid di di RW 001 Kelurahan Anduring

 Ancaman:

 Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini.

5. Unit Kesehatan Lansia

Defisiensi pengetahuan tentang Hipertensi pada lansia

berhubungan dengan kurang informasi di RW I Kelurahan Anduring

Padang tahun 2020.


IMPLEMENTASI

a. Senam pagi bersama

b. Penyuluhan Hipertensi dengan tema “ Semarak Masyarakat Sehat”

c. Pemeriksaan atau screening kesehatan berupa pemeriksaan tekanan

darah, lingkar perut dan pengukuran beratbadan

 Kekuatan:

a) Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat seperti Kelurahan, RW,

RT, kader kesehatan, serta pihak puskesmas.

b) Adanya media penyuluhan yang menarik berupa bentuk kegiatan

pemeriksaan, Power Point, leaflet, serta audio visual dari Laptop.

 Kelemahan :

a) Kehadiran sasaran peserta yaitu para lansia baik yang memang

hipertensi maupun yang tidak. Yang hadir pada penyuluhan adalah 15

orang

 Peluang:

a) Adanya ketersediaan tempa tuntuk melakukan kegiatan, yaitu di gedung

serbaguna Kelurahan Anduring

 Ancaman:

a) Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini.

 Hasil Evaluasi Kegiatan dengan metode observasi dan wawancara :

a) Kemampuan menjalankan perilaku sehat

- Enam dari lima belas lansia memeriksakan kesehatan secara rutin


- Enam dari lima belas lansia yang menderita hipertensi control

kesehatan secara rutin

- Tiga dari lima belas lansia dengan hipertensi melakukan olahraga

rutin

- Empat dari lima belas lansia yang menderita hipertensi mengetahui

makanan apa yang dianjurkan dan dikurangi.

- Delapan dari lima belas lansia yang hipertensi mengkonsusmsi obat

secara rutin

G. Rencana Tindak Lanjut

1. Unit Kesehatan Ibu Hamil

Ketidakpatuhan Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Berhubungan

dengan Efek Samping Program Perawatan di Kelurahan Anduring

Kecamatan Kuranji Kota Padang.

a. Melakukan penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil 1 x 6 bulan,

yang akan dilaksanakan oleh pihak Puskesmas ambcang /

pembina wilayah Kelurahan Anduring.

b. Pembuatan pojok informasi di puskesmas dan pemberian

fasilitas leaflet/ media informasi bagi pojok informasi di

posyandu setempat oleh pihak puskesmas.

c. Monitoring kunjungan dan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil


2. Unit Kesehatan Anak dan Balita

Defisit Kesehatan Komunitas pada anak dan balita di RW I

Kelurahan Anduring tahun 2020

Rencana Tindak Lanjut

a. Penyuluhan mengenai pemenuhan dan peningkatan gizi sesuai tumb

uh kembang anak dan balita serta penerapan perilaku hidup bersih d

an sehat setiap 1 kali 6 bulan yang akan dilaksanakan oleh pihak

puskesmas Andalas atau pembina wilayah kelurahanAndalas

b. Skreening tumbuh kembang balita setiap 1 kali 6 bulan yang akan

dilaksanakan oleh pihak puskesmas andalas

c. Pembuatan pojok informasi di puskesmas dan pemberian fasilitas

leaflet/ media informasi bagi pojok informasi di posyandu setempat

oleh pihak puskesmas.

d. Penegasan ulang komitmen warga dan keluarga tentang pemenuhan

kebutuhan gizi anak dan balita, pola hidup bersih dan sehat serta

keberadaan dan fungsi pojok informasi di posyandu setempat.

3. Unit Kesehatan Remaja

Gangguan interaksi sosial pada remaja berhubungan dengan

ketidakteraturan atau kekacauan lingkungan di SMA 4 Padang Tahun

2020.
Rencana tindak lanjut :

a. Melakukan penyuluhan tentang dampak negatif ketergantungan

media sosial dan game online pada anak remaja dengan sasaran

orang tua dan remaja yang sebaiknya dilaksanakan oleh pihak

Puskesmas ambcang atau pembina wilayah Kelurahan Ampang

Kecamatan Kuranji.

b. Merencanakan kegiatan pemuda-pemudi yang memberikan

manfaat positif pada diri remaja, seperti melakukan kegiatan

jasmani seperti bermain bola di sore hari atau wajib mengaji

setelah maghrib, dan untuk di sekolah dapat diadakan kegiatan

ekstrakurikuler setelah jam sekolah yang dapat me-refresh pikiran

dan jasmani remaja.

4. Unit Keehatan Dewasa

Defisit pengetahuan tentang TB paru berhubungan dengan kurang

terpapar informasi di RW 001 Kelurahan Anduring.

Rencana tindak lanjut :

c. Melakukan penyuluhan pada warga tentang TB Paru 1 bulan

sekali yang akan dilaksanakan oleh pihak puskesmas Andalas

atau pembina wilayah kerja RW 001 Kelurahan Anduring.

d. Skreening tuberculosis setiap 1 kali 6 bulan yang akan dilaksanak

an oleh pihak puskesmas ambcang.


5. Unit Keehatan Lansia

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada lansia di RW I Kelurahan

Anduring Kecamatan Kuranji Padang tahun 2020.

Rencana tindak lanjut:

1. Mengadakan posyandu lansia 1 kali dalam sebulan yang

dilaksanakan oleh pihak puskesmas Pauh atau Pembina wilayah

Kelurahan Anduring.

2. Screning kesehatan lansia 1 kali 1 bulan yang akan dilaksanakan

oleh pihak puskesmas Pauh.

3. Mengadakan senam lansia rutin 2 kali sebulan yang dilaksanakan

oleh pihak puskesmas Pauh.

4. Pembuatan pojok informasi di Puskesmas dan pemberian fasilitas

leafleat /media informasi di posyandu setempat oleh pihak

Puskesmas.

5. Penegasan ulang tentang komitmen warga dan keluarga tentang

perawatan Lansia , pola hidup sehat, serta keberadaan dan Fungsi

pojok informasi di Posyandu setempat.

6. Mengadakan penyuluhan tentang penyakit degeneratif secara

berkala (1x 3 bulan) yang akan dilaksanakan oleh pihak

Puskesmas Pauh, Kelurahan Anduring.

Anda mungkin juga menyukai