Anda di halaman 1dari 24

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada BAB ini akan membahas pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas

di RW I Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji dari tanggal 15 April 2019

sampai dengan 1 Juni 2019 yang akan dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan,

dimana masing-masing tahap tersebut akan dibahas berdasarkan analisa SWOT

yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap masing

masing tahap.

A. Tahap Persiapan

Pelaksanaan kegiatan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas

bertujuan untuk membantu pelayanan kesehatan di komunitas dan

memberdayakan masyarakat (Community Empowerment) dalam

mengidentifikasi dan menanggulangi masalah kesehatan yang ada

dikomunitas. Dalam melakukan persiapan praktek profesi keperawatan

komunitas yaitu melakukan pengurusan izin pemakaian lokasi praktek dan

izin lainnya di Puskesmas Ambacang dan Kantor Lurah Lubuk Lintah.

Sebagai tahap awal untuk memulai pelaksanaan praktek profesi

keperawatan di komunitas, maka terdapat beberapa hal yang dilakukan yaitu:

1. Serah terima secara resmi mahasiswa di Puskesmas Ambacang dari

pembimbing akademik ke pembimbing klinik. Selanjutnya mahasiswa

diserah terimakan ke pihak kelurahan Lubuk Lintah untuk diorientasikan

164
secara umum gambaran daerah tempat mahasiswa praktek, khususnya di

RW I Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji.

2. Mengadakan pertemuan dengan ketua RW I, Ketua-ketua RT, kader, dan

Tokoh Masyarakat sebagai upaya dalam menggerakkan peran serta

masyarakat dengan melakukan pendekatan pada Key Person.

3. Mahasiswa juga langsung mencari posko yang akan ditempati oleh

mahasiswa dalam satu bulan kedepan dalam pelaksanaan kegiatan praktek

profesi keperawatan komunitas.

Tahap persiapan yang telah dilakukan tersebut sesuai dengan teori

oleh Stanhope (2006) yang mengatakan bahwa sebelum melakukan kegiatan

kita harus terlebih dahulu mengetahui bagaimana keadaan lingkungan

kemudian melibatkan orang-orang yang cocok serta membuat komitmen

untuk bekerjasama. Setelah lahan praktek ditinjau mahasiswa mulai

melakukan winshield survey yaitu melihat secara garis besar situasi dan

keadaan wilayah RW I Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji dengan

format kuesioner yang telah dibuat. Kuesioner didiskusikan dengan

pembimbing klinik dan pembimbing akademik setelah melakukan winshield

survey dan menemukan hasil gambaran permasalahan di RW I Kelurahan

Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji.

165
1. Analisa Swot Tahap Persiapan

a. Kekuatan

a) Adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa untuk mempersiapkan

kegiatan bersama-sama .

b) Bimbingan yang diberikan oleh pembimbing akademik dan klinik.

c) Mendapat dukungan penuh dari aparat aparat kelurah, dimana

menghadiri kegiatan yang dilakukan mahasiswa.

d) Mendapat dukungan, informasi, dan saran mendukung dari kader

posyandu yang ada di RW I Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan

Kuranji serta dukungan dari ketua RW I dan masing-masing ketua RT

dari Kelurahan Lubuk Lintah.

e) Masyarakat sangat senang dan Mahasiswa sangat diterima di lingkungan

wilayah RW I Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji.

f) Peserta yang datang antusias dan banyak menyumbangkan ide-ide

kegiatan yang dilakukan sesuai yang dirasakan perlu dan dibutuhkan

oleh masyarakat.

b. Kelemahan

a) Dana kegiatan sebagian besar berasal dari mahasiswa.

b) Proposal baru bisa di sebarkan ke pihak sponsor 3 hari sebelum acara

sehingga kepastian sponsor bari bisa diterima seminggu setelahnya.

c) Hanya sebagian masyarakat RW I Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan

Kuranji berpartisipasi menghadiri acara MMK 1 yang diadakan

mahasiswa.

166
c. Peluang

a) Dukungan dari lintas sektoral dan lintas program (kelurahan, RT/RW,

dan puskesmas)

b) Mahasiswa diterima dengan baik oleh masyarakat.

c) Adanya dukungan dari pihak yang mensponsori kegiatan mahasiswa.

d. Ancaman

a) Beberapa masyarakat ada yang tidak bisa mengikuti kegiatan yang

diadakan oleh mahasiswa, karena masyarakat banyak yang bekerja.

Selain itu masyarakat juga tergolong kurang aktif dalam mengikuti

kegiatan sosial di masyarakat.

b) Kegiatan MMk dilakukan pada dua hari sebelum bulan Ramadhan

sehingga banyak masyarakat yang memiliki kegiatan untuk keluarga

masing-masing.

Berdasarkan analisa pada tahap persiapan terdapat beberapa kelemahan

yaitu dana kegiatan sebagian besar berasal dari mahasiswa, hal ini terjadi karena

proposal yang dimasukkan pada beberapa instansi hanya belum ada yang

memberikan kepastian bantuan karena rata-rata instansi meminta seminggu untuk

memberikan jawaban. Selain itu kelemahan lainnya adalah kurangnya swadaya

dari masyarakat sehingga menyebabkan kurangnya dukungan masyarakat untuk

terjadinya peningkatan perilaku kesehatan masyarakat. Ini sesuai dengan teori

WHO yang mengatakan sumber daya (resources) yang tersedia merupakan

pendukung untuk terjadinya perilaku kesehatan seorang atau masyarakat.

Kelemahan yang lainnya sebagian besar masyarakat di RW I tidak menghadiri

167
MMK I. Hal ini terjadi karena kurangnya keaktifan masyarakat dalam mengikuti

kegiatan RW I Kelurahan Lubuk Lintah yang diadakan oleh mahasiswa Praktek

Profesi Keperawatan Komunitas serta beberapa masyarakat juga kurangnya

keinginan untuk mengetahui masalah yang ada di dalam masyarakat RW I

Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji sehingga mempengaruhi perilaku

masyarakat dalam menerima informasi kesehatan yang diberikan. Ini juga sesuai

dengan teori WHO yang mengatakan bahwa perilaku diawali dengan adanya

keinginan sehingga menimbulkan motivasi untuk bertindak dan akhirnya

terjadilah perwujudan niat yang berupa perilaku.

B. Tahap Pengkajian / Pengumpulan Data

Kelompok ini melakukan pengkajian atau pengumpulan data ke masyarakat

seperti penyebaran angket dan melakukan kegiatan winshield survey untuk

melihat gambaran umum keadaan komunitas di RW I Kelurahan Lubuk Lintah

Kecamatan Kuranji. Kelompok mengambil data dengan teknik wawancara

dengan pedoman kuesioner dan hasilnya disampaikan dalam MMK I.

Dalam tahap pengkajian, masyarakat dapat memberikan informasi

mengetahui tujuan pengkajian yang dilakukan dari rumah ke rumah, dalam hal ini

sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2008) yang menyatakan bahwa total

sampling hasilnya lebih representatif.

168
1. Analisa Swot Tahap Pengkajian

a. Kekuatan

a) Adanya partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan informasi

untuk pengumpulan data.


b) Dukungan dari Puskesmas Ambacang, Bapak Lurah serta perangkat,

ketua RW, ketua RT, kader dan Tokoh masyarakat RW I Kelurahan

Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji.


c) Tersedianya alat pengumpulan data yang berupa kuesioner.
d) Anggota kelompok bersemangat untuk menyebarkan kuesioner selama

1 minggu berturut- turut hari yaitu 22-28 April 2019 di RW I

Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji.

b. Kelemahan

a) Kesibukan warga/jenis pekerjaan yang sebagian besar adalah PNS

yang bekerja pada pagi hari sehingga sebagian besar warga ditemui

pada sore dan malam hari.

b) Batas wilayah per RT kurang terinterpretasi dengan baik.

c. Peluang

a) Dukungan dan kerjasama yang baik dari pihak RT, RW, kader, dan

kelurahan

d. Ancaman

a) Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan

kegiatan tidak memberikan manfaat sehingga sulit bekerja sama dan

berpendapat bahwa kegiatan sepenuhnya tanggung jawab mahasiswa.

b) Ditemukan beberapa masalah kesehatan tapi kurang dirasakan oleh

masyarakat.

169
Berdasarkan data yang di dapatkan dari hasil wawancara dengan masyarakat

untuk menilai keakuratan data maka kelompok mengklarifikasi kembali data yang

telah ada bersama dengan pihak RW dan RT serta tokoh masyarakat yang ada di

RW I Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji. Berdasarkan analisa SWOT

pada tahap pengkajian terdapat ancaman yaitu adanya beberapa masyarakat yang

beranggapan bahwa pelaksanaan kegiatan tidak memberikan manfaat sehingga

sulit bekerja sama dan berpendapat bahwa kegiatan sepenuhnya tanggung jawab

mahasiswa, dan ditemukan beberapa masalah kesehatan tapi kurang dirasakan

oleh masyarakat. Untuk menghadapai ancaman tersebut kelompok merumuskan

strategi yaitu promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kerja kelompok

(Mc Farley, Anderson 2002).

C. Tahap Perumusan Diagnosa Keperawatan dan Perencanaan

Data dan informasi tentang keadaan kesehatan di wilayah RW I Kelurahan

Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji, akan dirumuskan perencaaan untuk mengatasi

masalah kesehatan tersebut. Bersama masyarakat mahasiswa merencanakan

beberapa kegiatan yang berorientasi untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut.

Pada perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dari intervensi

mahasiswa dan masyarakat, perlu adanya penyusunan rencana yang matang

seperti merancang kegiatan yang akan dilakukan kemudian sasaran untuk

dilakukan intervensi serta jenis alat-alat yang dibutuhkan. Untuk mengembangkan

rencana yang strategis perlu adanya penjelasan tentang bagaimana bentuk-bentuk

kegiatan yang akan dilakukan, adanya alat-alat serta masyarakat. Menurut Mc.

Farley dan Anderson (2002), strategi intervensi terdiri dari promosi kesehatan,

170
pelayanan kesehatan, kegiatan kelompok dan pemberdayaan masyarakat.

Penggunaan rencana kegiatan difokuskan pada kegiatan promosi kesehatan,

pencegahan penyakit tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Penyusunan

rencana ini sesuai dengan model keperawatan komunitas yang digunakan yaitu

dengan pendekatan intervensi primer, sekunder dan rehabilitatif (Betty Neuman).

Perumusan masalah kesehatan dan diagnosa keperawatan dilakukan serta

disepakati bersama dengan masyarakat melalui kegiatan Musyawarah Masyarakat

Kelurahan (MMK I) pada tanggal 4 Mei 2019. Adapun rencana intervensi dari

kegiatan yang akan dilakukan adalah :

1. Promosi kesehatan

a. Penyuluhan pada ibu tentang imunisasi

b. Penyuluhan pada anak sekolah tentang jajanan sehat dan kebersihan

gigi

c. Penyuluhan pada remaja tentang SADARI dan HIV/AIDS

d. Penyuluhan pada dewasa wanita tentang kanker serviks

e. Penyuluhan pada lansia tentang Hipertensi dan Diabetes Mellitus

f. Penyuluhan pada seluruh lapisan masyarakat tentang CTPS (cuci

tangan pakai sabun)

2. Pelayanan kesehatan

a. Pemeriksaan kesehatan tekanan darah

b. Pemeriksaan kesehatan gula darah

c. Pemeriksaan kesehatan penimbangan berat badan dan pengukuran

lingkar perut.

171
3. Kegiatan kelompok

a. Penyuluhan deteksi dini IVA (Infeksi Vasual dengan Asam asetat) dan

Kanker Serviks

b. Penyuluhan Kesehatan Dongeng Kebersihan Gigi

c. Penyuluhan Kesehatan Jajanan Sehat

d. Penyuluha Kesehatan Imunisasi

e. Penyuluhan dan Demonstrasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

f. Penyuluhan tentang HIV/AIDS

g. Penyuluhan tentang SADARI

h. Kegiatan gotong royong Minggu Bersih

i. Penyuluhan tentang penyakit pada lanjut usia (Hipertensi dan

Diabetes Mellitus)

j. Pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan gula darah, tekanan darah,

penimbangan BB, dan pengukuran lingkar perut.

4. Pemberdayaan kesehatan

a. Pelaksanaan gotong royong masal pada kesehatan lingkungan dan

masjid.

b. MMK I

Untuk pelaksanaan kegiatan yang telah disepakati tersebut di atas, maka

diperlukan kerjasama dengan kader kesehatan RW I. Kader kesehatan diikut

sertakan dalam setiap kegiatan yang diadakan mahasiswa sehingga anggota kader

kesehatan mengetahui gambaran kegiatan yang akan diangkat dikemudian hari

172
setelah berakhirnya praktek profesi komunitas mahasiswa Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas.

1. Analisa Swot Tahap Perumusan Diagnosa Keperawatan dan Perencanaan

a. Kekuatan

a) Pengetahuan mahasiswa dalam menyusun rencana keperawatan dan

Planning Of Action (POA)

b) Telah terbina kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan

masyarakat RW I Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji.

c) Dukungan dari lintas program yaitu pihak Puskesmas Ambacang.

b. Kelemahan

a) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam penyusunan rencana

tindakan.

b) Kesibukan warga/jenis pekerjaan yang sebagian besar adalah PNS dan

wirausaha yang bekerja pada pagi hari sehingga sebagian besar warga

memiliki waktu luang pada malam hari dan hari minggu.

c) Kurangnya dana yang dimiliki mahasiswa sehingga mempersulit

pembuatan rencana yang mungkin dilaksanakan.

c. Peluang

a) Adanya kegiatan mahasiswa praktik profesi keperawatan komunitas.

b) Dukungan lintas sektoral dalam pelaksanaan kegiatan dari pihak

kelurahan dan puskesmas.

c) Dukungan dari tokoh masyarakat di RW I Kelurahan Lubuk Lintah

Kecamatan Kuranji.

173
d) Partisipasi masyarakat dan kader kesehatan.

d. Ancaman

a) Dalam menyusun diagnosa keperawatan dan perencanaan kegiatan

yang akan dilakukan, mahasiswa mengalami kendala karena ada

beberapa permintaan yang diajukan oleh masyarakat saat pelaksanaan

Musyawarah Masyarakat Kelurahan I, yaitu warga meminta sebaiknya

kegiatan penyuluhan dilakukan dalam satu hari dan dibuat semenarik

mungkin agar warga bisa menghadiri kegiatan. Oleh sebab itu dari

berbagai macam saran yang diberikan warga, akhirnya bisa diputuskan

beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan atas bantuan kader

kesehatan setempat dan kerjasama dari berbagai lintas sektor.

Pada perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dari intervensi,

mahasiswa dan masyarakat berharap kegiatan tersebut dapat terlaksana

seluruhnya dengan baik.

D. Tahap Implementasi

Setelah disusun perencanaan yang telah disepakati oleh masyarakat,

maka dilakukan implementasi dari rencana tersebut. Dari perencanaan

kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahap implementasi selama ± 1 minggu,

sebagian telah dapat dilakukan kegiatan dengan baik, hal ini disebabkan

karena adanya perencanaan yang matang serta kesempatan yang mendukung.

Menurut teori dijelaskan bahwa dalam melakukan suatu tindakan perlu

adanya merumuskan strategi untuk kegiatan serta bagaimana agar tindakan

yang kita lakukan mencapai suatu tujuan. Strategi yang digunakan yaitu

174
promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kerja

kelompok (Mc Farley, Anderson, 2002).

1. Analisa Swot Tahap Implementasi

a. Kekuatan

a) Kerjasama yang baik antar masyarakat untuk melaksanakan kegiatan

yang sudah direncanakan.

b) Keterampilan, kemampuan, persiapan, dan pengetahuan mahasiswa

dalam melaksanakan kegiatan.

c) Adanya partisipasi dari lintas sektoral dan tenaga ahli dalam

pelaksanaan kegiatan

d) Adanya bantuan pelaksanaan dari Preklinik Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas sehingga membuat acara berjalan lebih semarak.

b. Kelemahan

a) Tidak lengkapnya kehadiran peserta dari masyarakat.

b) Dana untuk kegiatan yang sebagian besar berasal dari mahasiswa

c. Peluang

a) Dukungan dari lintas sektoral dan lintas program (Kelurahan, serta

Puskesmas, Pembimbing Akademik)

b) Adanya kesempatan-kesempatan yang mendukung pelaksanaan

kegiatan seperti kegiatan program posyandu dari puskesmas.

d. Ancaman

a) Aktifitas yang beragam dari masyarakat sehingga partisipasi

masyarakat dalam kegiatan masih rendah

175
b) Aktifitas masyarakat yang memakan waktu sampai sore hari sehingga

kurang berpartisipasi dalam kegiatan.

c) Kurangnya motivasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan.

d) Ramainya masyarakat yang hadir ke salah satu stand sehingga membuat

keteteran pelaksana dalam melayani peserta

Pada tahap implementasi ini juga terdapat kekurangan-kekurangan

seperti kehadiran masyarakat yang tidak lengkap. Kehadiran masyarakat yang

tidak lengkap ini bisa disebabkan karena berbagai faktor kebutuhan

masyarakat terhadap kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan teori Maslow

yang mengatakan bahwa individu akan termotivasi untuk memenuhi

kebutuhan yang paling menonjol atau paling kuat bagi mereka pada waktu

tertentu (Kreitner & Kinicki, 2005). Dalam kegiatan tertentu, masyarakat

merasa tidak butuh untuk mengikutinya karena menganggap masih ada

kebutuhan lain yang harus dipenuhi seperti mencari nafkah.

E. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan kegiatan menilai pelaksanaan intervensi dan

implementasi yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini masih banyak kegiatan

yang harus dievaluasi karena membutuhkan waktu yang lama, sehingga perlu

rencana tindak lanjut bersama masyarakat sesuai dengan rencana keperawatan

yang ada. Sedangkan untuk evaluasi singkat berupa respon verbal dan non

verbal yang dilakukan seperti pada saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan,

penyebaran leaflet, diskusi, dan pemasangan selebaran kegiatan.

1. Analisa Swot Tahap Evaluasi

176
a. Kekuatan

a) Kemampuan mahasiswa dalam melakukan evaluasi dan memotivasi

masyarakat dalam menyusun rencana tindak lanjut.

b. Kelemahan

a) Evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi yang diperoleh pada setiap

kegiatan sehingga membutuhkan evaluasi lebih lanjut.

b) Adanya sebagian masyarakat yang belum menyadari dan termotivasi

sesuai dengan yang diharapkan.

c) Kurangnya motivasi dari masyarakat dalam menyusun rencana tindak

lanjut.

c. Peluang

a) Adanya kader kesehatan RW I Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan

Kuranji yang dapat melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap masalah

yang ditemukan dan dapat melakukan rencana tindak lanjut kegiatan

yang akan didampingi oleh pihak Puskesmas Ambacang/Pembina

wilayah Kelurahan Lubuk Lintah.

d. Ancaman

a) Adanya keterbatasan waktu yang dimiliki masyarakat

b) Kurangnya motivasi kader untuk melaksanakan rencana tindak lanjut

yang telah disepakati

Dalam tahap evaluasi ini terdapat kelemahan berupa kurangnya

motivasi masyarakat dalam menyusun kegiatan tindak lanjut. Hal ini terlihat

dalam pelaksanaan gotong royong dan pelaksanaan penyuluhan kesehatan.

177
Motivasi merupakan daya pendorong yang mengakibatkan seseorang mau

dan rela untuk menyerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau

keterampilan, tenaga, dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai

kegiatan yang menjadi tanggung jawab dan menunaikan kewajibannya dalam

rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan

sebelumnya (Notoadmodjo, 2008)

Selain dilakukan analisa pada tahap evaluasi juga dilakukan analisa

terhadap masing-masing masalah yang ditemukan di RW I Kelurahan Lubuk

Lintah Kecamatan Kuranji dan untuk tindak lanjut akan dilakukan oleh kader

kesehatan yang yang akan dikontrol oleh pihak Puskesmas Ambacang/

pembina wilayah Kelurahan Lubuk Lintah.

F. Tahap Analisa Masalah

Adapun analisa terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman

pada masing-masing masalah tersebut adalah sebagai berikut :


1. Unit Kesehatan Ibu Dan Anak
a. Defisiensi pengetahuan tentang IVA test berhubungan dengan

kurang informasi di RW I Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan

Kuranji Padang tahun 2019.


b. Defisiensi pengetahuan tentang imunisasi berhubungan dengan

kurang informasi di RW 1 Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan

Kuranji Padang Tahun 2019.


IMPLEMENTASI

a. Penyuluhan deteksi dini IVA (Infeksi Vasual dengan Asam asetat)

dan Kanker Serviks

b. Penyuluhan Gerakan Imunisasi

178
Kekuatan:

a) Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat seperti RW,

RT, kader kesehatan, serta pihak puskesmas.


b) Adanya media penyuluhan yang menarik berupa bentuk stan

yang menarik, flipchart, leaflet, serta audio visual dari

Laptop.

Kelemahan :

a) Kehadiran sasaran peserta yaitu ibu usia produktif kurang.

Yang hadir pada penyuluhan adalah 18 orang (Stan Kanker

Serviks) dan 7 orang (Stand Imunisasi).

Peluang:

a) Adanya ketersediaan tempat untuk melakukan kegiatan, yaitu

di Masjid Baiturrahman di antara RT 3 dan 4.

Ancaman:

a) Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini.

2. Unit Kesehatan Anak Usia Sekolah Dan Remaja


a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada anak sekolah berhubungan

dengan ketidakcukupan sumber daya pengetahuan di RW 1 Kelurahan

Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji Padang Tahun 2019.


b. Kerusakan gigi berhubungan dengan hambatan untuk perawatan diri di

RW 1 Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji Padang Tahun 2019.


c. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada remaja berhubungan

dengan ketidakcukupan sumber daya pengetahuan di RW 1 Kelurahan

Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji Padang Tahun 2019.

IMPLEMENTASI

179
a. Dongeng peri gigi pada anak usia sekolah.

Kekuatan:

a) Adanya dukungan dari RW, ketua masing-masing RT, kader kesehatan

di RW I dalam mengadakan penyuluhan pada anak .


b) Adanya dukungan dari pihak puskesmas dalam kegiatan penyuluhan,

seperti bantuan sarana dan prasarana untuk memperlancar kegiatan.


c) Kegiatan yang dilakukan dibuat semenarik mungkin dengan media

boneka audio visual yang disenangi anak-anak.


d) Anak-anak tertarik untuk mengikuti kegiatan karena adanya hadiah

yang diberikan

Kelemahan :

a) Jumlah partisipasi anak yang datang ke stan sedikit yaitu 18 orang.


b) Dana pembelian alat bantu dibebankan kepada mahasiswa

Peluang :

a) Pihak mesjid meluangkan waktu dan tempat bagi mahasiswa untuk

memberi kegiatan penyuluhan


b) Sarana dan prasarana masjid yang mendukung untuk melakukan

kegiatan.

Ancaman:

a) Tidak ada ancaman yang berarti selama kegiatan berlangsung

b. Melakukan penyuluhan tentang Jajanan Sehat

Kekuatan:

180
a) Adanya dukungan dari RW, ketua masing-masing RT, kader

kesehatan di RW I dalam mengadakan penyuluhan pada anak.


b) Adanya dukungan dari pihak puskesmas dalam kegiatan

penyuluhan.
c) Gaya penyampaian yang lebih interaktif, selain menyampaikan

materi juga ada dengan menonton video tentang gambar jajanan

sehat yang penuh warna dan menarik anak.

Kelemahan :

a) Partisipasi dari anak yang hadir kuyrang. Jumlah anak yang hadir

hanya 7 orang.

Peluang :

a) Pihak mesjid meluangkan waktu dan tempat bagi mahasiswa untuk

memberi kegiatan penyuluhan.

Ancaman:

a) Sebagian besar anak-anak susah diajak ke stand untuk

mendengarkan dongeng karna tidak ingin jauh dari orangtuanya.

c. Melakukan penyuluhan SADARI dan HIV/AIDS.

Kekuatan:

a) Adanya dukungan dari RW, ketua masing-masing RT, kader

kesehatan di RW I dalam mengadakan kegiatan

b) Adanya dukungan dari pihak Puskesmas dan Akademik dalam

kegiatan, seperti bantuan sarana dan prasarana untuk memperlancar

kegiatan.

181
c) Remaja tertarik dalam mendengarkan karena adanya gaya

penyampaian yang menarik dan pantom alat peraga langsung.

Kelemahan :

a) Sedikitnya kehadiran remaja yang hadir yaitu 18 orang.

Peluang :

a) Pihak mesjid meluangkan waktu dan tempat bagi mahasiswa untuk

memberi kegiatan penyuluhan

Ancaman:

a) Tidak ada ancaman yang berarti selama kegiatan berlangsung.

3. Unit Kesehatan Lansia


a. Defisiensi kesehatan komunitas pada Lansia berhubungan dengan

ketidakcukupan sumber daya pengetahuan di RW I Kelurahan Lubuk

Lintah Kecamatan Kuranji Padang Tahun 2019.

IMPLEMENTASI :

a. Melakukan penyuluhan hipertensi dan diabetes mellitus pada lansia, dan

pemeriksaan kesehatan gratis (pemeriksaan gula darah, tekanan darah,

penimbangan BB, dan pengukuran lingkar perut)


Kekuatan :
a) Adanya motivasi para lansia dalam mengikuti penyuluhan.
b) Lansia semangat dan antusias mengikuti jalannya penyuluhan karena

merasakan gejala penyakit tersebut.


c) Tersedianya sarana prasarana untuk melakukan pemeriksaan

kesehatan (gula darah dan tekanan darah).


d) Penyuluhan diikuti pemeriksaan kesehatan dapat menarik lansia untuk

mengikuti kegiatan.
e) Ramainya peserta yang hadir hingga mencapai 80 orang peserta.

182
Kelemahan :

a) Adanya lansia yang tidak mengikuti karena keterbatasan fisik untuk

menghadiri acara

Peluang :

a) Adanya dukungan dari lintas sektoral dan lintas program, seperti pihak

Puskesmas Ambacang.

Ancaman :

a) Keterbatasan waktu yang dimiliki padahal minat masyarakat yang

sangat tinggi untuk memeriksakan kesehatan dan mendapatkan

pemeriksaan kesehatan gratis sehingga ada beberapa masyarakat yang

dilayani diluar jadwal yang telah direncanakan.


4. Unit Kesehatan Lingkungan dan Pelayanan Kesehatan
a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lingkungan berhubungan

dengan sumber daya tidak cukup di RW 01 Kelurahan Lubuk Lintah

Kecamatan Kuranji Padang Tahun 2019.

IMPLEMENTASI

a. Pelaksanaan gotong royong massal Minggu Bersih

Kekuatan:

a) Adanya pemberitahuan pada masyarakat sehari sebelum kegiatan dan

pada hari kegiatan

b) Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat untuk memotivasi

warga

Kelemahan :

183
b) Kurang motivasi warga dalam melaksanakan gotong royong

lingkungan sekitar masjid


c) Kesibukan warga dalam aktivitas sehari–hari dan faktor hari libur

Peluang :

a) Adanya kesempatan untuk menyelenggarakan gotong royong pada hari

libur.

Ancaman:

a) Menurunnya minat warga dalam melakukan gotong royong massal.

Kesimpulan :

Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan dari setiap unit terdapat masalah

umum yang merupakan kelemahan dari kegiatan tersebut yaitu masalah motivasi

masyarakat yang kurang terhadap pelaksanaan kegiatan. Namun bila dimotivasi

dengan sesuatu yang menguntungkan masyarakat dan penghargaan seperti hadiah-

hadiah, masyarakat banyak yang ingin berpartisipasi. Menurut teori Herzberg

suatu pekerjaan yang menawarkan penghargaan yang sesuai dengan hasil yang

dicapai akan lebih menggairahkan di bandingkan pekerjaan yang tidak

menjanjikan penghargaan (Winardi, 2001)

E. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Unit KIA
a. Defisiensi pengetahuan tentang IVA test berhubungan dengan kurang

informasi di RW I Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji Padang

tahun 2019.

184
b. Defisiensi pengetahuan tentang imunisasi berhubungan dengan kurang

informasi di RW 1 Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji

Padang Tahun 2019.

Rencana tindak lanjut :

a) Melakukan penyuluhan tentang kesehatan ibu terkait pemeriksaan

dini kanker serviks melalui IVA test yang akan dilaksanakan oleh

pihak Puskesmas Ambacang atau pembina wilayah Kelurahan

Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji pada wanita usia subur yang

sudah menikah.
b) Melakukan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dan gerakan

bawa anak posyandu terkait dilaksanakan posyandu tiap bulannya

oleh pihak Puskesmas Ambacang atau pembina wilayah RW 1

Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji.


2. Unit Anak Sekolah dan Remaja
a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada anak sekolah

berhubungan dengan ketidakcukupan sumber daya pengetahuan di RW

1 Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji Padang Tahun 2019.


b. Kerusakan gigi berhubungan dengan hambatan untuk perawatan diri di

RW 1 Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji Padang Tahun

2019.
c. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada remaja berhubungan

dengan ketidakcukupan sumber daya pengetahuan di RW 1 Kelurahan

Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji Padang Tahun 2019.


Rencana tindak lanjut :
a) Melakukan pemeriksaan kebersihan gigi, pengontrolan tentang

jajanan sehat setiap 3 bulan sekali yang akan dilaksanakan oleh

185
kader yang dikontrol oleh pihak Puskesmas Ambacang atau

pembina wilayah Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji


b) Melakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS dan Gerakan SADARI

setiap 1 kali 6 bulan yang akan dilaksanakan oleh pihak Puskesmas

Ambacang atau pembina wilayah Kelurahan Lubuk Lintah

Kecamatan Kuranji.
3. Unit Lansia
a. Defisiensi kesehatan komunitas pada Lansia berhubungan dengan

ketidakcukupan sumber daya pengetahuan di RW I Kelurahan Lubuk

Lintah Kecamatan Kuranji Padang Tahun 2019.

Rencana tindak lanjut:

a) Mengadakan penyuluhan tentang penyakit degeneratif secara berkala

(1x 6 bulan) bulan yang akan dilaksanakan oleh pihak Puskesmas

Ambacang atau pembina wilayah Kelurahan Lubuk Lintah

Kecamatan Kuranji.
b) Mengadakan posyandu lansia 1x sebulan untuk pengontrolan

kesehatan lansia yang akan dilaksanakan oleh kader kesehatan

bersama pihak Puskesmas Ambacang atau pembina wilayah

Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji.

4. Kesehatan Lingkungan
a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lingkungan

berhubungan dengan sumber daya tidak cukup di RW 01 Kelurahan

Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji Padang Tahun 2019.

Rencana tindak lanjut :

186
a) Melakukan kegiatan gotong royong di lingkungan rumah di daerah

RW I minimal 1 kali sebulan yang akan dilaksanakan oleh seluruh

warga RW I yang dikontrol oleh pihak Kelurahan dan Puskesmas

Ambacang atau pembina wilayah Kelurahan Lubuk Lintah

Kecamatan Kuranji.
b) Melakukan gerakan kiat kebiasaan CTPS (cuci tangan pakai sabun)

di keluarga di daerah RW I yang dilakukan oleh kader kesehatan

dikontrol oleh pihak Puskesmas Ambacang atau pembina wilayah

Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji.

187

Anda mungkin juga menyukai