Anda di halaman 1dari 15

Nama: Fardiansyah Dibyantoro

Nim: 035017182190026

Tingkat : II

Laporan Jurnal Komunikasi Farmasi

I. Judul : STANDAR PELAYANAN FARMASI APOTEK, RUMAH SAKIT, PUSKESMAS


SOP PELAYANAN RESEP
ALUR PELAYANAN RESEP

II. Tujuan : A. agar mengetahui standar pelayanan kefarmasian, dan dapat mengetahui
bagaimana SOP pelayanan resep dan Alur pelayanan resep dengan baik dan benar.
B. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian
C. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan
D. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak
rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety)

III. Teori :
1. Standar pelayanan farmasi apotek, rumah sakit dan puskesmas
a. Standar pelayanan Kefarmasian diapotek
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek telah memuat kebijakan pelayanan
kefarmasian termasuk pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan
pelayanan farmasi klinik yang harus dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab
seorang apoteker. Standar pelayanan Kefarmasian diapotek meliputi:
1) pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai (bmhp)
2) pelayanan farmasi klinik
3) pembinaan dan pengawasan

Standar Pelayanan kefarmasian diatur pada :

- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 72 tahun 2016


tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 74 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 73 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
1) pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai (bmhp)

perencanaan pengadaan penerimaan

penyimpanan pemusnahan pengendalian

pencatatan
dan pelaporan

2) pelayanan farmasi kliniik

pengkajian dan
pelayanan dispensing pelayanan
resep informasi obat

pelayanan
pemantauan
konseling kefarmasian
terapi obat
dirumah

monitoring
efek samping
obat

3) pembinaan dan pengawasan

pembinaan pengawasan
b. Standar pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Pelayanan Kefarmasian yang diselenggarakan di Rumah Sakit haruslah mampu
menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat dan sesuai
dengan amanat Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
diselenggarakan sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian. Selanjutnya,
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Rumah Sakit diterbitkan, meliputi pengelolaan sediaan obat dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP), pelayanan farmasi klinik serta pengawasan obat dan BMHP.
Standar pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi:
1) Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
2) Pelayanan Farmasi Klinik
3)

Pengelolaan Sediaan Pelayanan farmasi klinik


Farmasi, Alat Kesehatan, sebagaimana dimaksud meliputi:
dan Bahan Medis Habis a. pengkajian dan pelayanan Resep;
Pakai sebagaimana b. penelusuran riwayat penggunaan
dimaksud meliputi: Obat;
a. pemilihan; c. rekonsiliasi Obat;
b. perencanaan d. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
kebutuhan; e. konseling;
c. pengadaan; f. visite;
d. penerimaan; g. Pemantauan Terapi Obat (PTO);
e. penyimpanan; h. Monitoring Efek Samping Obat
f. pendistribusian; (MESO);
g. pemusnahan dan i. Evaluasi Penggunaan Obat
penarikan; (EPO);
h. pengendalian; dan j. dispensing sediaan steril; dan
i. administrasi. k. Pemantauan Kadar Obat dalam
Darah (PKOD).
1) Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai

pemilihan perencanaan pengadaan

pendistribusian
penerimaan penyimpanan

pemusnahan
pengendalian administrasi
dan penarikan

2) Pelayanan Farmasi Klinik


penelunsuran
pengkajian dan riwayat
pelayanan resep penggunaan obat rekonsiliasi obat

pelayanan visite/ronde
konseling
informasi obat bangsal

evaluasi
pemantauan monitoring efek
penggunaan obat
terapi obat samping obat

pemeriksaan pelayanan
dispensing
kadar obat dalam kefarmasian di
sediaan steril
darah rumah

c. Standar pelayanan Kefarmasian di Puskesmas


Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas memuat aktifitas pengelolaan sediaan
farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan pelayanan farmasi klinik yang harus
dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab seorang apoteker atau tenaga teknik
kefarmasian di Puskesmas. Namun, masih terdapat beberapa aspek pelayanan
kefarmasian yang memerlukan penjelasan lebih lanjut yang belum dimuat dalam standar
pelayanan kefarmasian.
Standar pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi:
1) pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP
2) pelayanan farmasi klinik

Pengelolaan Sediaan Pelayanan farmasi klinik


Farmasi dan Bahan Medis sebagaimana dimaksud
Habis Pakai sebagaimana meliputi:
dimaksud meliputi: a. pengkajian resep,
a. perencanaan penyerahan Obat, dan
kebutuhan; b. permintaan; pemberian informasi
c. penerimaan; Obat; b. Pelayanan
d. penyimpanan: Informasi Obat (PIO);
e. pendistribusian; c. konseling;
f. pengendalian; d. ronde/visite pasien
g. pencatatan, pelaporan, (khusus Puskesmas rawat
dan pengarsipan; dan inap);
h. pemantauan dan e. pemantauan dan
evaluasi pengelolaan. pelaporan efek samping
Obat;
f. pemantauan terapi
Obat; dan
g. evaluasi penggunaan

1) pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP


perencanaan pengadaan penerimaan

pemusnahan
penyimpanan pendistribusian
dan penarikan

pengendaalian administrasi

2) pelayanan farmasi klinik

pengkajian dan
pelayanan
pelayanan konseling
informasi obat
resep

evaluuasi
visite (pasien pemantauan
penggunaan
rawat inap) terapi obat
obat

monitoring
home
efek samping
pharmacy care
obat

2. SOP pelayanan resep :


 SOP pelayanan resep Puskesmas

SOP PELAYANAN FARMASI


PUSKESMAS
PELAYANAN OBAT DAN PERBEKALANKESEHATAN
Pengertian Proses kegiatan yang meliputi aspek teknis
dan non teknis yang harus dikerjakan mulai
dari menerima resep dokter sampai
penyerahan obat kepada pasien

Tujuan Agar pasien menerima obat dengan jenis,


jumlah dan dosis yang tepat disertai
carapemakaian yang benar dan jelas.

Kebijakan 1.pelayanan resep berdasarkan entry datadari


poli.
2.memberikan pelayanan informasi obat
kepada pasien rawat jalan dan rawat inap

prosedur tetap
1) identifikasi resep :
1. menerima resep bagi pasien rawat inap dan kartu identitas bagi pasien
rawat jalan
2. memeriksa keaslian resep pasien rawat inap
3. membaca / pemahaman isi resep dan entry data
4. memeriksa kelengkapan isi resep
5. konsultasi penulis resep bila : ragu / kekosongan / penggantian
6. pastikan resep dapat dilayani
2) resep dibedakan menurut jenis kunjungan
1. menulis etiket obat : informasi pada etiket harus jelas. rapi , singkat.
mudah dibaca
2. persiapan etiket
3. etiket putih untuk sediaan oral atau diminum
4. etiket biru untuk sediaan obat luar
5. informasi yang harus ada pada etiket:
6. nama unit pelayanan
7. tanggal pelayanan resep
8. nama pasien
9. dosis pemakaian sehari
10. diminum sebelum . sesudah makan
11. waktu minum obat ( pagi , siang , malam / obat tertentu)
12. bila sakit , bila perlu

3) mencari dan mengumpulkan obat , baca etiket pada wadah , mengamati


tanggal kedaluarsa , pengamatan visual obat: ( bau , berubah warna ,
basah , lengket, pecah , retak , berbintik - bintik / syr ada endapan / inj ada partikel lain /
berubah warna ) penghitungan obat dilakukan
menggunakan sendok , sisa kembalikan ke wadah . kemas obat dalam
kantong plastik , beri label eviket
4) pastikan obat yang diberi label etiket benar dan sesuai resep dokter
5) resep formulasi v. perhatikan kekuatan dan dosis obat 4 perhatikan usiapasien ,
pastikan jumlah obat dalam racikan benar , gerus dan di kemas
6) verivikasi resep
panggil nama pasien
- cocokan alamat dan umur pasien
-kesamaan nama & alamat tidak jelas , konfirmasi asal resep
7) penyerahan obat kepada pasien
pada saat penyerahan obat , diberi penjelasan atau informasi yang
cukup berkaitan dengan obat yang diserahkan :
1. obat diminum sampai habis
2. obat diminum bila perlu
3. waktu minum dijelaskan lagi ( pagi , siang , malam )
4. interaksi obat dengan jarak waktu minum obat
5. efek amping 1 bila ada
6. cara menggunakan obat( oles , supp , tab vag , dll)
7. cara penyimpanan obat
 SOP pelayanan resep di Apotek :

SOP PELAYANAN FARMASI


PELAYANAN APOTIK
PELAYANAN OBAT DAN PERBEKALANKESEHATAN
Pengertian Pelayanan Apotik adalah proses kegiatan yang meliputi aspek
teknis dan nonteknis yang harus dikerjakan mulai dari
menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien
Tujuan Pedoman kerja unit Apotik dalam melakukan pelayanan
distirbusi obat untuk mendukung pelayanan yang bermutu
untuk mencapai kepuasan pelanggan

Kebijakan 1.pelayanan resep berdasarkan entry datadari poli.


2.memberikan pelayanan informasi obat
kepada pasien rawat inap

Referensi 1.Manajemen Pelayanan Farmasi, Subroto, Gramedia, 2000


2.Pedoman Pelayanan Farmasi, Depkes, 2003
Persiapan Dokumen: 1) Resep dokter, 2) Etiket obat, 3) Blangko catatan
harian penggunaan obat, 4) Buku Formularium
Prosedur 1. Terima resep dari pasien
2. Periksalah kelengkapan pasien
3. Lakukanlah penilaian terapi obat pasien
4. Konsultasikan dengan dokter penulis resep, bila 5. terapi
obat terdapat permasalahan
6. Konsultasikan dengan dokter penulis resep, bila 7. dalam
resep terdapat obat yang tidak tersedia
8. Siapkan obat sesuai kebutuhan
9. Periksa obat: jenis, dosis, jumlah, tanggal kadaluarsa,
organoleptis
10. Raciklah obat sesuai kebutuhan
11. Berilah label/etiket
12. Serahkan obat disertai dengan KIE
13. Lakukan pencatatan pengeluaran obat pada catatan harian
pengeluaran obat.
SPO
ALUR RESEP PASIEN RAWAT INAP

Prosedur No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari


Tetap 321/Dir- 3
SPO/XII/2016

Tgl Terbit. Tangerang,


30 Desember 2016

                            
Direktur                              

Pengertian Alur pelayanan resep untuk rawat inap yang terdiri dari pasien baru,
pengerjaan dispensing harian, pasien yang akan pulang.

Tujuan Agar pasien dapat ditangani secepat dan seoptimal mungkin .

Kebijakan Surat Peraturan Direktur rumah sakit  Nomor 176 tentang Pelayanan
Instalasi Farmasi.

Prosedur Ø  UNTUK PASIEN BARU :


1.      Dokter menuliskan resep..
2.      Resep tersebut diserahkan kepada perawat ruangan.
3.      Antarkan resep ke instalasi farmasi oleh perawat ruangan,
kemudian Asisten Apoteker akan melakukan pengecekan untuk
memastikan resep tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan seperti:
(BPJS/PRIBADI/ASURANSI PERUSAHAAN/JAMKESDA/KARTU
TANGERANG SEHAT).
4.      Konfirmasikan kepada dokter yang menuliskan resep bila resep
tersebut tidak sesuai standar olehApoteker/ Asisten Apoteker untuk
mengajukan penggantian obat yang sesuai standar.
5.      Lakukan input ke program komputer serta beri harga bila resep
tersebut sesuai standar oleh  Asisten Apoteker dan resep yang tertulis
maksimal pemakaian untuk 3 hari.
6.      Siapkan obat- obat tersebut dalam bentuk ONE  DAY DOSE
(pemakaian dalam 1 hari) dan diberikan selama 3 hari berturut-turut oleh
Asisten Apoteker.
7.      Beri etiket dan verifikasi resep untuk menghindari terjadinya
kesalahan dalam jumlah dan penulisan pemakaian obat.
8.      Lakukan serah terima obat oleh Asisten Apoteker kepada perawat
ruangan.
9.      Lakukan identifikasi resep dan obat yang diserahkan dari Asisten
Apoteker oleh perawat.
10.  Tanda tangani buku serah terima obat jika sudah benar oleh perawat.
 SOP pelayanan resep di Rumah Sakit:

SPO
ALUR RESEP PASIEN RAWAT INAP

No.Pokok No. Revisi Halaman 2


321//Dir-SPO/XII/2016 dari 3

Ø  PENGERJAAN DISPENSING HARIAN ( hari ke empat dan


seterusnya)
1.       Catat pemakaian obat pasien oleh Perawat ruangan di formulir
pemakaian obat rawat inap.
2.       Tuliskan resep baru bila ada terapi baru oleh
dokter yang kemudian diberikan kepada perawat ruangan.
3.       Antarkan resep resep ke instalasi farmasi oleh Perawat ruangan,
kemudian Asisten Apoteker akan melakukan pengecekan untuk
memastikan resep tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan seperti :
(BPJS/PRIBADI/ASURANSI PERUSAHAAN/JAMKESDA/KARTU
TANGERANG SEHAT).
4.       Konfirmasikan kepada dokter yang menuliskan resep bila resep
tersebut tidak sesuai standar oleh Asisten Apoteker untuk mengajukan
penggantian obat yang sesuai standar.
5.       Lakukan input ke program komputer serta beri harga bila resep
tersebut sesuai standar oleh  Asisten Apoteker.
6.       Siapkan resep dan beri etiket serta verifikasi resep untuk
menghindari terjadinya kesalahan dalam jumlah dan penulisan pemakaian
obat.
7.       Lakukan serah terima obat oleh Asisten Apoteker kepada perawat
ruangan.
8.       Lakukan identifikasi resep dan obat yang diserahkan dari Asisten
Apoteker oleh perawat.
9.       Tanda tangani buku serah terima obat jika sudah benar oleh
perawat.
SPO
ALUR RESEP PASIEN RAWAT INAP

No.Pokok No. Revisi Halaman 3


321/Dir-SPO/XII/2016 dari 3

Ø  UNTUK PASIEN YANG AKAN PULANG


1.       Pastikan bahwa pasien sudah siap pulang oleh dokter yang datang
ke ruangan dan menuliskan resep untuk obat yang akan di bawa pulang.
2.       Konfirmasikan resep kepada IFRS dan kasir mengenai pasien yang
akan pulang oleh Perawat ruangan.
3.       Antarkan resep pulang dan retur obat atau alkes jika ada ke instalasi
farmasi oleh Perawat ruangan.
4.       Lakukan pengecekan resep untuk memastikan resep tersebut sesuai
standar dan melakukan pengecekan apakah jumlah obat yang diretur
sesuai dengan yang dilampirkan di formulir retur obat (jika ada) oleh
Asisten Apoteker.
5.       Lakukan input ke program komputer serta beri harga bila resep
tersebut sesuai standar oleh  Asisten Apoteker.
6.       Siapkan resep dan beri etiket dan verifikasi resep untuk
menghindari terjadinya kesalahan dalam jumlah dan penulisan pemakaian
obat.
7.       Lakukan serah terima obat oleh Asisten Apoteker kepada perawat
ruangan.
8.       Lakukan identifikasi resep dan obat yang diserahkan dari Asisten
Apoteker oleh perawat.
9.       Tanda tangani buku serah terima obat jika sudah benar oleh
perawat.
10.    Hubungi bagian IFRS untuk mengonfirmasi pasien yang akan
pulang dan mengonfirmasi  ada atau tidaknya resep baru, retur obat dari
ruangan oleh bagian Kasir.

Unit ·         IFRS
terkait ·         Semua unit terkait
3. Alur pelayanan resep
 Alur pelayanan resep Puskesmas

 Alur pelayanan resep Apotek


 Alur pelayanan resep Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai