Kelompok 2:
Pegadaian
A. Pengertian
1. Gadai
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak
yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang
bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang
mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang.
Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk
menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak
yang berutang dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
2. PT Pegadaian (Persero)
PT Pegadaian (Persero) adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara
resmi mempunyai izizn untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa
pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hokum gadai seperti
dimana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas. Tugas
pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hokum gadai agar
masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung
memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.
B. Kegiatan usaha
1. Penghimpunan Dana
e. Modal sendiri
Modal sendiri yang dimiliki oleh PT Pegadaian (Persero) terdiri atas:
Modal awal
Penyertaan modal pemerintah
Laba ditahan
2. Penggunaan Dana
Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan
usaha PT Pegadaian (Persero). Dana tersebut antara lain digunakan untuk hal-hal
berikut.
Jumlah uang pinjaman yang akan diberikan berdasarkan presentase nilai taksiran,
selain itu presentase juga ditentukan Penggadaian berdasarkan golongan yang besarnya
antara 80-90%. Kemudian pinjaman digolongkan berdasarkan jumlah,guna menentukan
syarat pinjaman seperti, jangka waktu pelunasan ,sewa modal, waktu pelelangan dan lain-
lain. Contoh, pinjaman senilai Rp. 88.000 termasuk kelompok pinjaman Rp.40.500
sampai Rp.150.000 termasuk Golongan C. Peminjam ditetapkan sewa modal 2% per 15
hari dengan jangka waktu 4 bulan dan pelelangan bulan ke-5. Barang yang digadai
diasuransikan oleh penggadai yang dana pembayaran preminya diperoleh dari pinjaman.
Pemberian pinjaman kepada nasabah dilakukan oleh kasir tanpa potongan biaya selain
premi asuransi. Jumlah dalam persyaratan dan penggolongan dana pinjaman bukan
satuan baku dan berlaku selamanya. Nilai uang pinjaman yang diberikan lebih kecil dari
pada nilai barang yang digadai, untuk mencegah kerugian Pegadaian. Apabila saat jatuh
tempo nasabah tidak mampu menebus barang yang digadai, akan dilakukan pelelangan
dengan harga lebih tinggi, sama, atau lebih rendah daripada nilai pinjaman. Apabila
ketika pelelangan nilai barang merosot, maka pihak Pegadaian akan mengalami kerugian
karena tidak dapat menutup pinjaman yang diberikan. Kerugian akan lebih besar ketika
debitur juga tidak melakukan pembayaran sewa modal atau bunga pinjaman. Hal ini
menjadi daar penetapan pinjaman yang diberikan kepada debitur lebih kecil dari harga
pasar pada nilai taksir barang.
4. Pelunasan
5. Pelelangan
Penjualan barang yang digadaikan pada pelelangan dapat melalui PT. Pegadaian
(Persero) pada saat yang telah ditentukan apabila:
a) Pada saat jatuh tempo , nasabah tidak mampu menebus barang yang digadaikan dan
membayar kewajiban lainnnya karena berbagai alas an.
b) Pada saat masa pinjam habis, nasabah tidak memperanjang batas waktu pinjaman
karena berbagai alasan.
Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk menutup seluruh
pinjaman nasabah pada Pegadaian, yang terdiri atas:
1. Pokok pinjaman
2. Bunga
3. Biaya lelang
Apabila barang yang digadai tidak laku dilelang dengan harga yang lebih rendah
daripada nilai taksiran yang telah ditentukan pada awal pemberian pinjaman , maka barang
yang tidak laku dilelang tersebut dibeli oleh negara dan kerugian ditanggung oleh
Pegadaian.