Anda di halaman 1dari 11

Tugas Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Bahan Kajian : Pegadaian


Dosen : Ibu Merlyana Dwinda Yanthi, S.E., S.T., M.SA.Ak.
Kelas : S1 Akuntansi 2018B

Kelompok 2:

1. Ninis Dwi Evayanti (18080684022)


2. Dina Rohanisa (18080694028)
3. Eva Dwi Astutik (18080694032)
4. Fitria Ramadhani (18080694035)
5. Fifi Arida Yahya (18080694057)

Pegadaian
A. Pengertian

Pengertian gadai dan PT Pegadaian (Persero) di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Gadai
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak
yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang
bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang
mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang.
Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk
menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak
yang berutang dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
2. PT Pegadaian (Persero)
PT Pegadaian (Persero) adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara
resmi mempunyai izizn untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa
pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hokum gadai seperti
dimana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas. Tugas
pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hokum gadai agar
masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung
memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.

B. Kegiatan usaha
1. Penghimpunan Dana

Dana yang diperlukan oleh PT Pegadaian (Persero) untuk melakukan kegiatan


usahanya berasal dari:

a. Pinjaman jangka pendek dari perbankan.


b. Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari total
dana jangka pendek yang dihimpun).
c. Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang kepada
nasabah, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka
dan lain-lain).
d. Penerbitan obligasi.

Sampai dengan tahun 2009, PT Pegadaian (Persero) sudah 13 kali menerbitkan


obligasi.

e. Modal sendiri
Modal sendiri yang dimiliki oleh PT Pegadaian (Persero) terdiri atas:
 Modal awal
 Penyertaan modal pemerintah
 Laba ditahan
2. Penggunaan Dana

Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan
usaha PT Pegadaian (Persero). Dana tersebut antara lain digunakan untuk hal-hal
berikut.

a. Uang kas dan dana likuid lain


PT Pegadaian (Persero) memerlukan dana likuid untuk berbagai kebutuhan seperti:
kewajiban yang jatuh tempo, penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan atas dasar
hukum gadai, biaya operasional yang harus segera dikeluarkan, pembayaran pajak,
dan lain-lain.
b. Pembelian dan pengadaan berbagai bentuk asset tetap dan inventaris
Aset tetap berupa tanah dan bangunan serta inventaris ini tidak secara langsung dapat
menghasilkan penerimaan bagi PT Pegadaian (Persero), namun sangat penting agar
kegiatan usahanya dapat dijalankan dengan baik.
c. Pendanaan kegiatan operasional
Kegiatan operasional PT Pegadaian (Persero) memerlukan dana yang tidak kecil.
Dana ini antara lain digunakan untuk: gaji pegawai, honor, perawatan peralatan, dan
lain-lain.
d. Penyaluran dana
Penggunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan atas
dasar hukum gadai. Penyaluran dana diharapkan akan dapat menghasilkan
penerimaan dari bunga yang dibayarkan oleh nasabah.
e. Investasi lain
Kelebihan dana (idle fund), yang belum diperlukan untuk mendanai kegiatan
operasional ataupun belum dapat disalurkan kepada masyarakat, dapat ditanamkan
dalam berbagai macam bentuk investasi jangka pendek dan menengah. Investasi ini
dapat menghasilakn penerimaan bagi PT Pegadaian (Persero), namun bpenerimaan
ini bukan merupakan penerimaan utama yang diharapkan oleh PT Pegadaian
(Persero).
3. Produk dan Jasa PT Pegadaian (Persero)
Berikut akan dijelaskan mengenai berbagai prosuk dan jasa yang yang
ditawarkan oleh PT pegadaian (persero) kepada masyarakat.
a. Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai
Kredit cepat aman (KCA) adalah kredit dengan sistem gadai yang diberikan
kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun
kebutuhan produktif.Seperti diuraikan pada bagian awal di atas, pemberian pinjaman
atas dasar hukum, gadai berarti masyarakatkan pemberian pinjaman atas dasar
penyerahan barang bergerak oleh penerima pinjaman. Konsekuensinya pertamanya
adalah jumlah atau nilai pinjaman yang diberikan kepada masing-masing peminjam
sangat dipengaruhi oleh nilai barang bergerak yang akan digadaikan. Pinjaman ini
pada dasarnya adalah kredit jangka pendek dengan memberikan pinjaman uang tunai
dari Rp. 50.000 harga Rp. 200.000.000 atau lebih dengan jaminan benda bergerak
(perhiasaan emas, alat rumah tangga, kendaraan, barang elektronik, dan sebagainya
dengan prosedur mudah dan layanan cepat.
Sewa modal (bunga) pinjaman di pegadaian merupakan pinjaman dengan jangka
waktu selama 4 bulan (120 hari).Apabila melewati batas pinjaman nasabah dapat
memperpanjang dengan membayar sewa modal (bunga) atas mengangsur sebagaian
uang pinjaman.
Mengacu nialai barang jaminan yang digunakan oleh nasabah, maka untuk
mempermudah administrasi dilakukan penggolongan Uang Pinjaman (UP) yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi (SKD), yaitu berdasarkan pada Surat
Edaran Direksi (SED) No. 07/UG.2.00212/2012 tanggal 2 Februari 2012 tentang
Petunjuk Pelaksanaan SKD No. 35/UG.2.00212/2012 tentang perubahan
Penggolongan Uang Pinjaman, Pembulatan Uang Pinjaman, Tarif Biaya
Administrasi dan Penetapan Tarif Sewa Modal Pegadaian KCA, besarnya persentase
uang pinjaman terhadap taksiran nilai barang jaminan yang berlaku, ditetapkan
sebagai berikut.
Berdasarkan pada SKD No.349/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004
tentang penyesuaian Tarif Sewa Modal sebagaimana diubah dengan SKD No. 1024
U1.1.00211/2006 tanggal 30 januari 2008, serta beberapa perubahan lainnya hingga
yang terakhir ditetapkan SED No. 21/UG.2.00212/2012 tentang Penurunan Tarif
Sewa Modal Pengadaian KCA yang berlaku mulai 1 April 2012 maka tarif sewa
modal KCA ditetapkan sebagai berikut.
Tabel 15.1 Tarif Sewa Modal dan Persentase Pinjaman terhadap Taksiran Pengadaian
Golongan pagu kredit (Rp) tarif sewa modal % pinjaman
Pinjaman per 15 hari maksimal terhadap taksiran
A 50.000-500.000 0,75% 6,00% 95,00%
B1 550.000-1.000.000 1,15% 9,20% 92,00%
B2 1.050.000-2500.000 1,15% 9,20% 92,00%
B3 2.550.000-5.000.000 1,15% 9,20% 92,00%
C1 5.100.000-10.000.000 1,15% 9,20% 92,00%
C2 10.100.000-15.000.000 1,15% 9,20% 92,00%
C3 15.100.000-20.000.000 1,15% 9,20% 92,00%
D2 20.100.000 ke atas 1,00% 8,00% 93,00%
Persentase uang pinjaman terhadap taksiran nilai barang jaminan yang ditetapkan
berdasarkan pada SE No. 49/OP.1.00322/2004 tanggal 11 Oktober 2004 sebagaimana
telah diubah dengan SE No. 06/U1.1.00211/2008 tanggal 30 Januari 2008 dan terakhir
ditetapkan berdasarkan pada SKD No. 60/UG.2.00212/2011 tanggal Penurunan Tarif
Sewa Modal KCA dan Perubahan Penggolongan Uang Pinjaman. Besarnya persentase
uang pinjaman terhadap taksiran nilai barang jaminan yang berlaku mulai 1 April 2011
ditetapkan sesuai dengan yang tertera pada Tabel 13.1.
Selain pengenaan sewa modal, nasabah juga dikenakan biaya administrasi.
Besarnya biaya administrasi ditetapkan berdasarkan pada SKD No.
348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tentang Penyesuaian Tarif Biaya
Administrasi dan terakhir ditetapkan SED No. 07/UG.2.00212/2012 tanggal 2 Februari
2012 tentang Perubahan Penggolongan Uang Pinjaman, Pembulatan Uang Pinjaman,
Tarif Biaya Administrasi dan Penetapan Taris Sewa Modal Pengadaian KCA.
Besarnya pembulatan pinjaman dan tarif biaya administrasi yang berlaku mulai 1
Maret 2012 ditetapkan sebagai berikut.
Tabel 15.2 Pembulatan Pinjaman dan Tarif Biaya Administrasi Pengadaian
Tarif biaya
No. Golongan agu kredit pembulatan pinjaman administrasi
Pinjaman (Rp) (Rp)
1. A 50.000-500.000 10.000 2.000
2. B1 550.000-1.000.000 50.000 8.000
3. B2 1.050.000-2.500.000 50.000 15.000
4. B3 2.550.000-5.000.000 50.000 25.000
5. C1 5.100.000-10.000.000 100.000 40.000
6. C2 10.100.000-15.000.000 100.000 50.000
7. C3 15.100.000-20.000.000 100.000 80.000
8. D2 20.100.000 ke atas 100.000 100.000

Selanjutnya, berdasarkan pada SKD No. 312/U1.3.00213/2007 tanggal 9 Mei


2007 dan SED No. 32/U1.300213/2007 tanggal 7 Juni 2007 tentang Perubahan Tarif
Biaya Administrasi Ulang Gadai yang mulai berlaku pada 1 Juli 2007, maka pengenaan
biaya administrasi dibedakan antara gadai baru dan ulang gadai seperti yang tersaji dalam
tabel tersebut.
Tabel 15.3 Tarif Biaya Administrasi Gadai Baru dan Ulang Gadai

Pemberian Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai


No. Kredit Lama Berlanjut Tarif Biaya Administrasi (Rp)
1. semua potongan (A,B,C, dan D) 1% dari UP
2. khusus barang jaminan modal 1% dari Rp. 50.000
Ulang Gadai
No. Kredit Lama BerlanjutTarif Biaya Administrasi (Rp)
1. T – 30 hari u,2% dari UP
2. 31 – 60 hari 0,4% dari UP
3. 61 – 90 hari 0,6% dari UP
4. 91 – 120 hari 0,8% dari UP

b. Penaksiran nilai barang


Selain memberikan pinjaman atas dasar hukum gadai, PT Pengadaian (persero
adalah penitipan barang memberikan jasa penaksiran nilai suatu barang. Jasa ini dapat
diberikan oleh pengadain (Persero) karena perusahaan ini mempunyai perlatan
penaksiran petugas-petugas yang sudah berpengalaman dan terlatih dalam menaksir
nilai barang yang akan digadaikan. Barang yang akan ditaksir pada dasarnya meliputi
semua barang bergerak yang bisa digadaikan, terutama emas, berlian, batu permata
dan intan. Masyarakat yang memerlukan jasa ini biasanya ingin mengetahui nilai jual
wajar atas barang berharganya yang akan dijual. Atas jasa penaksiran yang diberikan
PT Pengadaian (Persero) memperoleh penerimaan dari pemilik barang berupa ongkos
penaksiran.
c. Penitipan barang
Jasa lain yang ditawarkan oleh PT Pengadaian (Persero) adalah penitipan barang.
Layanan ini ditunjukan untuk nasabah yang ingin menitipan barang berharga yang
dimilikinya seperti perhiasan emas, berlian, surat berharga, ataupun kendaraan
bermotor. Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe deposit box.PT
Pengadaian (Persero)dapat menyelenggarakan jasa tersebut karena perusahaan ini
mempunyai tempat penyimpanan barang bergerak yang culup memadai. Gudang dan
tempat penyimpanan barang bergerak lain milik pengadaian terutama digunakan untuk
menyimpan barang-barang yang digadailkan oleh masyarakat. Mengingat gudang dan
tempat penyimpanan lain ini tidak selalu dimanfaatkan penuh atau ada kalanya
terdapat kapasitas menganggur, maka kapasitas menganggur tersebut dapat di
manfaatkan untuk memberikan jasa lain berupa penitipan barang. Masyarakat
menitipkan barang di pegadaian pada dasarnya karena alasan keamanan penyimpanan,
terutama bagi masyarakat yang akan meninggalkan rumahnya jangka waktu yang
lama, misalnya saat akan dinas ke luar kota atau luar negeri, menunaikan ibadah haji,
berlibur, sekolah di luar negeri, dan kepentingan lainnya. Atas jasa penitipan yang
diberikan, PT Pengadaian (Persero) memperoleh penerimaan dari pemilik barang
berupa ongkos penitipan.Tarif penitipan saat ini adalah sebagai berikut.

C. Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai

1. Barang yang Dapat Digadaikan


Pada dasarnya, hampir semua barang bergerak dapat digadaikan di pegadaian dengan
pengecualian untuk barang-barang tertentu. Barang-barang yng dapat digadaikan
meliputi:
1. Barang perhiasan
2. Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan batu mulia.
3. Kendaraan
4. Mobil, sepeda motor, sepeda,dan lain-lain
5. Barang elektronik
6. Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video player, televise,dan lain-
lain
7. Barang rumah tangga
8. Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain
9. Mesin-mesin
10. Tekstil
11. Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum pegadaian.
Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, keterbatasan sumber daya
manusia di pegadaian, perlunya meminimalkan resiko yang ditanggung oleh Perum
Pegadaian, serta memperhatikan peraturan yang berlaku, maka ada barang-barang
tertentu yang tidak dapat digadaikan. Barang-barang yang tidak dapat digadaikan
meliputi :
1. Binatang ternak, karena memerlukan tempat penyimpanan khusus dan
memerlukan cara pemeliharaan khusus.
2. Hasil bumi, karena mudah busuk atau rusak
3. Barang dagangan dalam jumlah besar, karena memerlukan tempat penyimpanan
sangat besar yang tidak dimiliki oleh pegadaian.
4. Barang yang cepat rusak, busuk, atau susut
5. Barang yang amat kotor
6. Kendaraan yang sangat besar
7. Barang-barang seni yang sulit ditaksir
8. Senjata api, amunisi, dan mesiu
9. Barang yang disewabelikan
10. Barang milik pemerintah
11. Barang illegal
2. Penaksiran
Pinjaman atas dasar hukum gadai mensyaratkan penyerahan barang bergerak
sebagai jaminan pada loket yang telah ditentukan pada kantor.pegadaian setempat.
Mengingat besarnya jumlah pinjamna sangat tergantung pada nilai barang yang akan
digadaikan, maka barang yang diterima dari calon peminjam terlebih dahulu harus
ditaksir nilainya oleh petugas penaksir. Petugas penaksir adalah orang-orang yang
sudah mendapatkan pelatihan khusus dan berpengalaman dalam melakukan
penaksiran barang-barang yang akan digadaikan. Pedoman dasar penaksiran telah
ditetapkan oleh Perum Pegadaian agar penaksiran atas suatu barang bergerak dapat
sesuai dengan nilai sebenarnya. Pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar
jenis barang adalah sebagai berikut :
1. Barang Berkantong
1) Emas
a. Petugas menaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standar taksiran
logamyang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Harga pedoman untuk
keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan perkembangan harga
yang terjadi.
b. Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat.
c. Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
2) Permata
a. Petugas penaksir melihat standar taksiran permata yang telah ditetapkan
oleh kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan dengan perkembangan
pasar permata yang ada.
b. Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas dan berat permata
c. Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
2. Barang gudang (mobil, mesin, barang elektronik, tekstil, dan lain-lain)
a. Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari barang. Harga
pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan
perkembangan harga yang terjadi.
b. Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
Nilai taksiran terhadap suatu objek barang yang akan digadaikan tidak
ditentukan sebesar harga pasar, melainkan setelah dikalikan dengan
presentase tertentu. Sebagai contoh, emas yang menurut harga pasar adalah
senilai Rp 100.00, nilai taksirannya tidak sebesar Rp 100.000.Nilai taksiran
emas tersebut adalah sebesar Rp 88.000.angka pengali sebesar 88%
ditentukan oleh Perum Pegadaian, dan angka ini bukanlah angka baku yang
tetap sepanjang masa, dengan kata lain angka ini bisa mengalami perubahan.
Perum pegadaian sudah menetapkan pengali untuk berlian adalah 45%,
angka pengali untuk tekstil adalah 83%, dan seterusnya. Nilai taksiran inilah
yang dijadikan acuan untuk menentukan besarnya pinjaman yang akan
diberikan kepada nasabah.
3. Pemberian Pinjaman

Jumlah uang pinjaman yang akan diberikan berdasarkan presentase nilai taksiran,
selain itu presentase juga ditentukan Penggadaian berdasarkan golongan yang besarnya
antara 80-90%. Kemudian pinjaman digolongkan berdasarkan jumlah,guna menentukan
syarat pinjaman seperti, jangka waktu pelunasan ,sewa modal, waktu pelelangan dan lain-
lain. Contoh, pinjaman senilai Rp. 88.000 termasuk kelompok pinjaman Rp.40.500
sampai Rp.150.000 termasuk Golongan C. Peminjam ditetapkan sewa modal 2% per 15
hari dengan jangka waktu 4 bulan dan pelelangan bulan ke-5. Barang yang digadai
diasuransikan oleh penggadai yang dana pembayaran preminya diperoleh dari pinjaman.
Pemberian pinjaman kepada nasabah dilakukan oleh kasir tanpa potongan biaya selain
premi asuransi. Jumlah dalam persyaratan dan penggolongan dana pinjaman bukan
satuan baku dan berlaku selamanya. Nilai uang pinjaman yang diberikan lebih kecil dari
pada nilai barang yang digadai, untuk mencegah kerugian Pegadaian. Apabila saat jatuh
tempo nasabah tidak mampu menebus barang yang digadai, akan dilakukan pelelangan
dengan harga lebih tinggi, sama, atau lebih rendah daripada nilai pinjaman. Apabila
ketika pelelangan nilai barang merosot, maka pihak Pegadaian akan mengalami kerugian
karena tidak dapat menutup pinjaman yang diberikan. Kerugian akan lebih besar ketika
debitur juga tidak melakukan pembayaran sewa modal atau bunga pinjaman. Hal ini
menjadi daar penetapan pinjaman yang diberikan kepada debitur lebih kecil dari harga
pasar pada nilai taksir barang.

4. Pelunasan

Nasabah memiliki kewajiban untuk melakukan pelunasan pinjaman yang diterima


sesuai jangka waktu yang diberikan sesuai syarat yang diberikan pada awal melakukan
pinjaman.Nasabah dapat melakukan peunasan kapan saja tanpa menunggu waktu jatuh
tempo. Pelunasan pinjaman beserta bunga dibayarkan di kasir disertai surat gadai. Setelah
semua lunas, nasabah dapat mengambil kembali barang yang digadai.

5. Pelelangan

Penjualan barang yang digadaikan pada pelelangan dapat melalui PT. Pegadaian
(Persero) pada saat yang telah ditentukan apabila:

a) Pada saat jatuh tempo , nasabah tidak mampu menebus barang yang digadaikan dan
membayar kewajiban lainnnya karena berbagai alas an.
b) Pada saat masa pinjam habis, nasabah tidak memperanjang batas waktu pinjaman
karena berbagai alasan.
Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk menutup seluruh
pinjaman nasabah pada Pegadaian, yang terdiri atas:

1. Pokok pinjaman
2. Bunga
3. Biaya lelang

Apabila barang yang digadai tidak laku dilelang dengan harga yang lebih rendah
daripada nilai taksiran yang telah ditentukan pada awal pemberian pinjaman , maka barang
yang tidak laku dilelang tersebut dibeli oleh negara dan kerugian ditanggung oleh
Pegadaian.

Anda mungkin juga menyukai