Anda di halaman 1dari 86

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu masalah rutin yang umumnya

dilaksanakan guru di kelas, bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri akan tetapi

terkait dengan berbagai faktor dan unsur. Oleh karena itu eksistensi seorang guru

tidak hanya diukur dari penguasaan materi pelajaran atau menyiapkan perangkat-

perangkat media yang diperlukan akan tetapi juga kemampuan menciptakan

kondisi belajar yang kondusif.

Selama ini perhatian sangat besar ditujukan pada upaya memberikan materi

sebanyak-banyaknya kepada siswa, sangat jarang diperhatikan perbedaan-

perbedaan individu dan suasana kelas yang sesungguhnya sangat mempengaruhi

proses belajar mengajar.

Berdasar pengamatan di lapangan, proses pembelajaran di sekolah dewasa

ini kurang meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa. Masih banyak tenaga

pendidik yang menggunakan tipe konvensional secara monoton dalam kegiatan

pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi

oleh guru. Dalam penyampaian materi biasanya guru menggunakan tipe ceramah

dimana siswa hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan

guru dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian suasana

pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif.

Proses pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

menuntut adanya partisifasi aktif dari seluruh siswa. Jadi kegiatan belajar berpusat
2

pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator didalamnya agar suasana kelas

lebih hidup.

Belajar kooferatif merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Belajar

kooperatif memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berinteraksi. Siswa

yang saling menjelaskan pengertian suatu konsep pada temannya sebenarnya

sedang mengalami proses belajar yang sangat efektif yang bisa memberikan hasil

belajar yang jauh lebih maksimal daripada kalau dia mendengarkan penjelasan

guru.

Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang diperoleh siswa

kelas VIIIA SMP Negeri 2 Riung Barat, juga diakibatkan dari cara belajar siswa

yang masih salah. Selama ini siswa belajarnya dengan cara menghafal (rote

learning) bukan dimengerti atau dipahami sehingga tidak menghasilkan

pembelajaran yang bermakna (meaningful learning). Berdasarkan pengalaman

tahun-tahun sebelumnya perolehan skor nilai hasil belajar dari ulangan harian

sangat rendah, yaitu berkisar antara 60% sampai dengan 70% di bawah KKM

(Kriteris Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan. Berarti hanya sekitar 30%

sampai dengan 40% yang sudah tuntas. Belajar dikatakan tuntas bila siswa telah

mencapai prestasi belajar atau nilai dengan skor ≥ 60. Dengan demikian hasil

belajar IPA siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Riung Barat masih dianggap rendah.

Bertolak dari pandangan bahwa belajar adalah mengalami sesuatu,

prosesnya dapat berupa berbuat, bereaksi, mengalami sesuatu, menghayati

sesuatu. Mengalami sesuatu berarti menghayati situasi-situasi yang sebenarnya


3

dan mereaksi terhadap berbagai aspek situasi itu untuk tujuan-tujuan yang nyata

bagi siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diperlukan suatu metode

pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Maka untuk

memecahkan permasalahan pembelajaran konsep IPA yang sulit dipahami,

peneliti akan mencoba memberikan upaya melalui pembelajaran kooperatif

dengan tipe jigsaw.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, peneliti dapat

mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Situasi belajar siswa akan lebih kondusip dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membangkitkan motivasi

belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membangkitkan aktivitas

belajar siswa.

4. Motivasi belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar.

5. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah.

a. Masalah dalam penelitian ini penulis batasi pada :

1. Proses pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya pada

konsep energi dan usaha.


4

2. Proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil

belajar IPA khususnya pada konsep energi dan usaha.

b. Dalam penelitian ini penulis memberikan perumusan masalah sebagai

berikut :

1. Apakah proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa pada mata pelajara IPA khususnya dalam konsep

energi dan usaha.

2. Apakah proses kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA khususnya dalam konsep energi dan usaha.

D. Tujuan Penelitian

Dari permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan motivasi belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui

proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIIIA SMP

Negeri 2 Riung Barat Tahun Pelajaran 2018/2019.

2. Meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui proses

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Riung Barat Tahun Pelajaran 2018/2019

E. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru, kegiatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menciptakan

situasi belajar mengajar yang efektif dan efisien (suasana belajar yang

kondusif), mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi dan inovatif

serta meningkatkan pemahaman guru dalam melakukan tindakan kelas.


5

Sebagai upaya untuk mengatasi pembelajaran yang konvensional, dan pada

akhirnya dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas.

2. Bagi siswa, kegiatan pembelajaran dengan tipe jigsaw dapat meningkatkan

motivasi belajar, dan meningkatkan kegairahan belajar, karena bisa menarik

perhatian siswa dengan anggota kelompoknya yang akan menimbulkan

suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup, maka hasil belajarnya

pun meningkat.

3. Bagi sekolah, penelitian ini dapat membantu memperbaiki proses

pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA, sehingga sekolah bisa

memfasilitasi segala keperluan untuk kelancaran proses pembelajaran

tersebut.
6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar

Belajar pada dasarnya merupakan peristiwa yang bersifat individual yakni

terjadinya perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman individu.

Pengalaman dapat berupa situasi belajar yang sengaja diciptakan oleh orang lain

atau situasi yang tercipta begitu adanya. Peristiwa belajar yang terjadi karena

dirancang oleh orang lain di luar diri individu sebagai pebelajar biasa disebut

proses pembelajaran. Proses ini biasa dirancang oleh guru.

Istilah belajar berarti suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku pada

diri individu yang biasanya terjadi setelah adanya interaksi dengan sumber belajar,

sumber belajar ini dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman.

Menurut pendapat Nana Sudjana ( 1985 : 5) mengemukakan bahwa : “Belajar

adalah sesuatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, dan

tingkahlaku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain

yang ada pada individu yang belajar”.

Adapun istilah mengajar adalah menciptakan situasi yang mampu

merangsang siswa untuk belajar. Hal ini tidak harus berupa proses transformasi

pengetahuan dari guru kepada siswa. Aa Rooyakkers (1984 : 13 ) mengatakan

bahwa : “Proses mengajar adalah menyampaikan bahan pelajaran yang berarti


7

melaksanakan beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut tidak ada gunanya jika tidak

mengarah pada tujuan tertentu”

Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu bentuk pendidikan yang

multi variable sudah tentu dalam proses penyelenggaraannya akan turut

dipengaruhi serta melibatkan faktor-faktor lain.

Faktor tersebut menurut Muhibin Syah (1995 : 132) secara umum terbagi

atas tiga macam berupa :

(1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti
halnya minat, bakat dan kemampuan.
(2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan disekitar
siswa seperti keadaan keluarga, latar belakang ekonomi dan
kemampuan guru dalam mengajar.
(3) Faktor pendekatan mengajar, berupa upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.

Dengan demikian, untuk menciptakan proses pembelajaran yang tepat

dibutuhkan suatu formula bentuk pembelajaran yang utuh dan tentu saja

menyeluruh, dalam arti proses pembelajaran melibatkan aktivitas siswa. Jadi pada

hakekatnya, belajar adalah wujud keaktifan siswa walaupun derajatnya tidak sama

antara siswa satu dengan yang lainnya dalam suatu proses belajar mengajar di

kelas. Tetapi terdapat banyak keaktifan yang tak dapat dilihat dengan mata atau

tak dapat diamati, misalnya menggunakan hasanah ilmu pengetahuannya untuk

memecahkan masalah, memilih teorama-teorama untuk membuktikan proposisi,

melakukan asimilasi dan atau akomodasi untuk memperoleh ilmu pengetahuan

baru. Jadi yang dimaksud siswa belajar secara aktif adalah belajar dengan

melibatkan keaktifan mental walaupun dalam banyak hal diperlukan keaktifan

fisik.
8

Setelah berakhirnya proses pembelajaran biasanya diperoleh hasil belajar

yang merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.

Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar (Dimyati, 1999 : 3).

Sementara itu, Ahmadi (1984 : 35) mengemukakan bahwa hasil belajar

adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha hasil belajar

berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap

mengikuti tes.

Menurut Sudjana (1999 : 25), hasil belajar pada dasarnya adalah perubahan

tingkah laku atau keterampilan yang berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan

aspek lain lewat serangkaian kegiatan membaca, mengamati, mendengar, meniru,

menulis, dan lain sebagainya, sebagai bentuk pengalaman individu dengan

lingkungan. Hasil belajar dipengaruhi 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)

Faktor ini meliputi faktor fisiologis maupun psikologis. Faktor fisiologis

antara lain: cacat badan, kesehatan dan sebagainya. Faktor psikologis antara

lain berupa motivasi, minat, reaksi, konsentrasi, organisasi, repetisi,

komprehensif, dan sebagainya.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa)

Faktor ini datangnya dari luar diri siswa, faktor ini melipui faktor keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Ketersediaan sarana dan prasarana atau adanya

laboratorium.
9

Hasil belajar dapat digolongkan pada hasil yang bersifat penguasaan sesaat

dan penguasaan berkelanjutan. Penguasaan sesaat contohnya pengetahuan tentang

fakta, teori, istilah-istilah, pendapat dan sebagainya. Hasil belajar yang bersifat

berkelanjutan harus dilakukan terus menerus dalam hampir setiap kegiatan

belajar. Penguasaan berkelanjutan misalnya keterampilan tertentu dalam

mengolah suatu produk, menyelesaikan perhitungan dan sebagainya.

Agar hasil belajar yang dicapai oleh siswa tinggi dan berkualitas, tujuan

pengajaran yang dicapai juga tinggi, sangat dipengaruhi oleh proses interaksi

antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa akan baik bila komunikasi

antara guru dan siswa juga berjalan dengan baik.

Kemudian untuk mengukur hasil belajar dalam penentuan keberhasilan

siswa dalam suatu proses pembelajaran yang sering digunakan adalah berupa tes

hasil belajar. Tes hasil belajar disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes itu

sendiri, misalnya dalam bentuk pretes dan postes. Pretes adalah tes yang

diberikan sebelum suatu pelajaran dimulai yang bertujuan untuk mengetahui

sejauhmana siswa telah menguasai bahan yang akan diberikan. Sedangkan postes

adalah tes yang diberikan sesudah suatu pelajaran selesai diajarkan, tujuannya

adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa tersebut telah menguasai bahan yang

telah diajarkan. Perbedaan hasil kedua jenis tes ini akan ditentukan oleh kualitas

pembelajarannya. Jika proses pembelajaran baik maka pengaruhnya ialah

terdapat perbedaan yang besar antara postes dengan pretes. Pertanyaan-

pertanyaan pada pretes harus dibuat sama dengan pertanyaan-pertanyaan pada

postes, supaya kedua hasil tes ini dapat dibandingkan.


10

B. Motivasi Belajar

Menurut Tita Rosita (1995 : 102) “Motivasi adalah dorongan dasar yang

menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri

seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan

dorongan dalam dirinya”.

Agar pembelajaran menjadi lebih berkualitas maka guru harus dapat

membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, sebab jika tidak ada dorongan

dalam diri siswa untuk belajar, maka proses pembelajaran tidak akan efektif.

Siswa yang termotivasi belajar akan berpartisipasi secara aktif dalam pelajaran

yang berlangsung tanpa rasa terpaksa, tetapi secara sukarela atas inisiatif sendiri.

Sebagai akibat dari hal ini maka hasil belajar yang dicapai akan lebih lama

diserap, karena dengan adanya motivasi belajar tersebut maka dorongan dalam

diri siswa akan terpenuhi; dan siswa akan merasa puas dengan hasil belajar yang

dirasakan sebagai pemenuhan kebutuhan.

Dalam kegiatan belajar di kelas ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan

yaitu: 1) kemana siswa menuju pada akhir kegiatan, 2) bagaimana caranya agar

siswa tiba pada sasaran yang dituju, 3) bagaimana agar dapat diketahui apakah

sasaran yang dituju itu sudah tercapai atau belum. Agar melalui ketiga hal tersebut

guru harus menciptakan kondisi yang dapat merangsang timbulnya motivasi

belajar siswa.

Menurut Ratna Wilis Dahar (1985 : 8) “Motivasi berfungsi mengikat

perhatian siswa, menggiatkan semangat belajar, menyediakan kondisi yang

optimal untuk belajar”. Oleh karena itu maka guru harus membangkitkan motivasi
11

belajar siswa terlebih dahulu sebelum proses pembelajaran dimulai. Selanjutnya

Ratna Wilis Dahar (1985 : 8) mengemukakan bahwa Motivasi juga dapat

berfungsi untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya,

khususnya untuk menemukan jalan untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini

diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dalam kelompoknya

mengenai materi pelajaran yang dipelajarinya.

Berdasarkan penyebab timbulnya, ada dua jenis motivasi; yaitu motivasi

ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul

dari luar diri individu, baik yang disebabkan oleh orang lain maupun oleh keadaan

alam dan lingkungan. Seperti keluarga, masyarakat, sekolah. Motivasi instrinsik

yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa tekanan dari

luar.

Menurut Ratna Wilis Dahar (1985 : 13) “Motivasi instrinsik jauh lebih kuat

dari pada motivasi ekstrinsik, karena timbulnya motivasi instrinsik ini sepenuhnya

disadari oleh individu yang terlibat, tanpa desakan atau dorongan apapun”.

Motivasi instrinsik dapat mengubah sikap seseorang dari malas menjadi giat

belajar. Motivasi ekstrinsik dapat membantu timbulnya motivasi instrinsik, yang

berpengaruh lebih kuat terhadap keberhasilan belajar.

Kemungkinan penyebab rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya,

siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPA itu sulit. kemungkinan lainnya

adalah model pembelajaran yang digunakan masih berorientasi pada guru

sehingga siswa belum terlibat aktif secara maksimal dalam proses pembelajaran,

oleh karena itu maka perlu upaya untuk membangkitkan motivasi belajar dan
12

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA agar hasil pembelajaran menjadi

bermakna perlu menggunakan pendekatan yang sesuai, antara lain dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning).

C. Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

yang mendukung pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kooperatif adalah salah

satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran

kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota

kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas

kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan

saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran

kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok

belum menguasai bahan pelajaran.

Menurut Anita Lie (2004 : 29), “Model pembelajaran cooperative learning

tidak sama dengan sekedar belajar kelompok. Ada unsur-unsur dasar

pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian

kelompok yang dilakukan asal-asalan”.

Penerapan pembelajaran kooperatif akan memberikan hasil yang efektif

kalau memperhatikan dua prinsip inti berikut. Yang pertama adalah adanya saling

ketergantungan yang positif. Semua anggota dalam kelompok saling bergantung

kepada anggota lain dalam mencapai tujuan kelompok, misalnya menyelesaikan

tugas dari guru. Prinsip yang kedua adalah tanggungjawab pribadi (individual
13

accountability). Di sini setiap anggota kelompok harus memiliki kontribusi aktif

dalam bekerja sama.

D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ( Model Tim Ahli )

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran

kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw

didesain untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap

pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya

mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan

dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya . Dengan demikian,

jigsaw juga dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Menurut Anita Lie (2004 : 69), “siswa bekerja dengan sesama siswa dalam

suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah

informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi”.

Para anggota dari kelompok yang berbeda dengan topik yang sama bertemu

untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lian tentang topik

pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali

pada kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya apa yang

telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

Langkah-langkah Jigsaw adalah sebagai berikut :

1. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompok beranggotakan

4 sampai dengan 6 orang. Sebaiknya kelompok terdiri atas siswa dengan


14

beragam latar belakang, misalnya dari segi prestasi, jenis kelamin, suku,

agama, status sosial dan lain-lain. Kelompok ini disebut kelompok asal.

2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

3. Setiap siswa yang mendapat sub topik yang sama berkumpul

membentuk tim ahli. Tim ahli membahas sub topik masing-masing dan

menjadi ahli dalam topik itu.

4. Setelah selesai berdiskusi dalam tim ahli, anggota kembali ke kelompok

asal masing-masing. Kemudian secara bergantian, tiap siswa yang telah

menjadi ahli mengajar teman satu tim mereka tentang sub topik yang

mereka kuasai.

5. Kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, atau

membuat rangkuman. Guru bisa juga memberikan tes pada kelompok.

Tapi pada saat mengerjakan tes siswa tidak boleh bekerja sama.

Bagan pengelolaan siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

I ABCD ABCD ABCD ABCD

II AAAA BBBB CCCC DDDD

Keterangan :

I : Kelompok asal

II : Kelompok ahli
15

E. Gambaran Umum Konsep Energi dan Usaha

Kompetensi dasar yang harus disampaikan pada konsep energi dan usaha

yang tercantum dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di

kelas VIII semester genap adalah : Menjelaskan hubungan bentuk energi

dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Energi

merupakan besaran skalar, energi bersifat kekal yang berarti tidak dapat

diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat berubah dari bentuk

energi yang satu ke bentuk yang lain.

1. Bentuk-bentuk Energi

Beberapa bentuk energi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,

antara lain energi kimia, energi kalor, energi bunyi, energi cahaya, energi listrik,

energi nuklir, dan energi mekanik.

2. Perubahan energi (Konversi Energi).

Konversi energi adalah perubahan suatu bentuk energi ke bentuk energi

lain. Alat atau benda yang melakukan konversi energi disebut converter.

3. Hukum Kekekalan Energi

Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya

dapat berubah bentuk dari energi yang satu ke energi yang lain.

4. Sumber-sumber Energi.

Sumber energi ada yang dapat diperbarui dan ada yang tidak dapat

diperbarui. Sumber energi yang tidak dapat diperbarui ialah sumber energi yang
16

jika sudah habis tidak dapat diadakan lagi. Sumber energi yang dapat diperbarui

ialah sumber energi yang jika sudah habis, dapat diadakan kembali.

5. Usaha

Usaha (W) adalah hasil kali antara gaya dengan perpindahan yang searah

gaya. Benda dikatakan melakukan usaha jika ada gaya (F) yang bekerja dan ada

perpindahan (S).

Usaha dirumuskan W = F X S
17

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa

Inggris disebut Classroom Action Research ( CAR ). Penelitian ini dimaksudkan

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa yang berkaitan

dengan proses pembelajaran di kelas, khususnya pada pemahaman konsep energi

dan konsep usaha dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw . Langkah-langkah yang ditempuh mulai dari perencanaan sampai dengan

pelaksanaan penelitian akan dijabarkan dalam uraian berikut ini.

A. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2018-2019 di SMP Negeri 2 Riung Barat Lindi mulai dari bulan Januari sampai

dengan Maret sebanyak 4 kali pertemuan yang dibagi menjadi 2 siklus. Siklus I

sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan. Jumlah jam

pelajaran IPA dalam satu minggu adalah 4 jam pelajaran dimana satu jam

pelajaran waktunya 40 menit.

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII A Perempuan sebanyak 27

siswa yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 15 orang perampuan. Peneliti

mengambil subjek siswa kelas VIIIA mengingat karakteristiknya cenderung lebih

pasif dibandingkan dengan kelas yang lain dan berdasarkan dari hasil belajar pada

konsep materi sebelumnya masih dianggap relatif rendah. .


18

B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun tahapan

yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang dikembangkan

oleh Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18) bahwa tahap-

tahap tersebut atau biasa disebut siklus (putaran) terdiri dari empat komponen

yang meliputi : (a) perencanaan (planning), (b) aksi/tindakan (acting), (c)

observasi (observing), (d) refleksi (reflecting).

Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat dilihat

dalam tabel berikut ini :

Tabel 1 : Siklus Kegiatan Penelitian

Siklus Perencanaan  Merencanakan pembelajaran yang akan


I diterapkan dilaksanakan.
 Menentukan pokok bahasan
 Mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
 Menyiapkan sumber belajar seperti buku
 Mengembangkan format evaluasi
Tindakan  Melaksanakan KBM yang mengacu pada
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
disiapkan.
 Melakukan evaluasi dalam bentuk tes
kemampuan pemahaman konsep yang
dipelajari.
Pengamatan Melakukan observasi dengan menggunakan
format observasi
Refleksi  Melakukan evaluasi tindakan yang telah
dilakukan meliputi efektifitas waktu yang
telah dilaksanakan.
 Membahas hasil tindakan.
 Memperbaiki pelaksanaan tindakan yang
telah dilakukan yang belum mencapai
sasaran.
 Evaluasi tindakan.
Indikator  Instrument-instrumen yang telah disiapkan
keberhasilan siklus I pada siklus I dapat dilaksanakan semua
19

 Siswa mampu melaksanakan KBM dengan


aktifitas yang tinggi.
 Siswa mampu menunjukan bentuk-bentuk
energi dan contohnya dalam kehidupan
sehari-hari.
Siklus Perencanaan  Identifikasi masalah dan penetapan alternatife
II pemecahan masalah
 Pengembangan program tindakan II
Tidakan  Pelaksanaan program tindakan II
Pengamatan  Pengumpulan data tindakan II
Refleksi  Evaluasi tindakan II
Indicator  Instrument-instrumen yang telah disiapkan
keberhasilan siklus II pada siklus II dapat terlaksanakan semua
 Aktifitas siswa dalam KBM meningkat.
 Motivasi siswa dalam KBM meningkat
 Hampir 100 % pencapaian hasil belajar
menunjukan peningkatan.

C. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data

Sumber data penelitian ini adalah siswa, sedangkan jenis data yang

didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang

meliputi :

 Data hasil pretes dan postes

 Hasil observasi terhadap proses Kegiatan Belajar-Mengajar

 Jawaban angket

 Jurnal harian/catatan lapangan

 Foto kegiatan

2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, pretes, dan postes

pada tiap siklus dan dilengkapi jurnal harian (catatan harian).


20

a. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung, dari observasi tersebut dapat dilihat peningkatan

aktivitas belajar yang meliputi frekuensi aktivitas dan peningkatan kerjasama

antar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

b. Angket

Angket digunakan untuk melihat motivasi siswa dari pembelajaran yang

telah dilakukan, dimana angket adalah merupakan tanggapan dari seluruh siswa

terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, bermanfaat atau dapat

dirasakan oleh siswa dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

c. Jurnal Harian (Catatan Harian)

Seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran tidak semuanya tercantum

dalam lembar observasi. Oleh karena itu di lengkapi lagi dengan jurnal harian /

catatan harian yang merupakan alat bantu perekam yang paling sederhana yang

memuat perilaku khusus siswa maupun permasalahan yang dapat di jadikan

pertimbangan bagi pelaksanaan langkah-langkah berikutnya.

d. Data Tes Hasil Belajar

Data tes hasil belajar berupa data kuantitatif yang di peroleh melalui pretes

sebelum diadakan tindakan pada masing-masing siklus dan postes setelah

berakhirnya setiap siklus. Hal ini dimaksudkan agar setiap berakhirnya disetiap

siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan yang didapat oleh siswa

melalui pembelajaran pemahaman materi pembelajaran melalui pembelajaran


21

kooperatif tipe jigsaw. Data hasil tes tersebut bisa di jadikan acuan, pertimbangan,

bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan pada siklus berikutnya.

3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Data Observasi

Data obsevasi ini di ambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh

kolaborator sebagai observer, yang dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan

pembelajaran di kelas. Pengolahannya dengan menggunakan rumus :

A
− X 100% , dimana A = Jumlah siswa yang melakukan
B kegiatan
B = Jumlah siswa keseluruhan

b. Data Angket

Menganalisis data hasil angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Jumlah responden actual


−−−−−−−−−−−−−−−−−−− X 100 %
Jumlah seluruh responden
c. Data Tes Hasil Belajar

Peneliti menentukan nilai setiap siswa dari hasil pretes dan postes masing-

masing siklus dengan pemberian nilai skala 100, dimana KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) untuk pelajaran IPA adalah 60. Kemudian menentukan

banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan 60 (siswa yang

sudah tuntas). Banyaknya siswa yang mendapat nilai ≥ 60 di hitung prosentasenya

dengan menggunakan rumus :


22

Jumlah siswa yang tuntas


X 100 %
Jumlah seluruh siswa

Sementara skor nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan skor

nilai seluruh siswa dibagi dengan jumlah siswa.

d. Data Jurnal Harian

Peneliti sebagai orang yang terlibat secara aktif dalam pelaksanaan

tindakan, dan juga guru lain sebagai observer menyimpulkan dan

mendeskripsikan kejadian selama penelitian berlangsung baik pada siklus I

maupun siklus II.


23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan hasil implementasi dari

proses pembelajaran dengan model kooperatif learning tipe jigsaw dalam rangka

meningkatkan motivasi serta aktivitas siswa dan hasil belajar yang diperoleh

siswa.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yaitu siklus I dan

siklus II. Di awal setiap siklus diadakan pretes I dan pretes II, demikian pula

diakhir setiap siklus diadakan postes yaitu postes I dan postes II setelah proses

pembelajaran berakhir atau setelah diberi tindakan.

Hasil penelitian dan beberapa temuan saat pelaksanaan berlangsung

beserta pembahasannya akan diuraikan pada masing-masing siklus berikut ini :

A. Siklus I.

1. Aktivitas Belajar

Pada pertemuan pertama di siklus I, yaitu hari Senin tanggal 8 Februari

2019, dilakukan pretes siklus I, setelah melakukan pretes siswa berada pada

tatanan kelompok masing-masing yang terdiri dari enam kelompok yang

beranggotakan empat orang setiap kelompok dan tiga kelompok terdiri dari lima

orang dan dua kelompok terdiri dari enam orang, kemudian guru membagikan

LKS kepada setiap siswa dalam kelompok tersebut, setelah siswa mendapatkan

bagian LKS masing-masing siswa bergabung dalam kelompok ahli sesuai dengan
24

LKS yang akan dikerjakannya, terbagi dalam empat kelompok ahli untuk

melakukan diskusi.

Dalam melaksanakan pembelajaran dengan diskusi di kelompok ahli

peneliti dibantu oleh observer mengamati beberapa aktivitas siswa, diantaranya

kerjasama dalam kelompok, bertanya, mengemukakan pendapat pada saat

berlangsungnya diskusi kelompok dan membuat rangkuman yang ditulis dalam

buku catatan masing-masing. Pada pertemuan pertama ini belum nampak adanya

aktivitas siswa yang mencolok, namun siswa lebih cenderung untuk

memperhatikan penjelasan temannya yang dianggap lebih pandai dari dirinya.

Berdasar data hasil observasi, diperoleh 8 orang siswa (30 %) yang bekerjasama,

4 orang siswa (14.8 %) yang bertanya, 7 orang siswa (26 %) yang mengemukakan

pendapat dalam diskusi dan 6 orang siswa yang membuat rangkuman (26 %).

Prosentase aktivitas kelas keseluruhannya mencapai 37 %.

Data tersebut diperoleh melalui lembar observasi kegiatan siswa.

Pada pertemuan kedua di siklus I yang dilaksanakan pada hari senin

tanggal 11 Februari 2019 guru meminta siswa untuk berada pada tatanan

kelompok asal, kemudian secara bergiliran siswa diminta untuk menjelaskan hasil

diskusi pada kelompok ahli kepada temannya di kelompok asal. Pada pertemuan

kedua ini siswa sudah mulai terlihat aktif. Aktivitas kelas pada pertemuan kedua

ini sudah ada peningkatan dibandingkan pertemuan pertama. Aktivitas kerjasama

11 orang siswa (41 %), bertanya 9 orang siswa (33 %), aktivitas yang

mengemukakan pendapat 10 orang siswa (37 %), dan yang membuat rangkuman

12 orang siswa (44 %).Prosentase aktivitas kelas keseluruhannya mencapai 70 %.


25

2. Hasil Belajar.

Pada awal kegiatan penelitian, sebelum pelaksanaan pembelajaran pada

pertemuan pertama siklus I, tepatnya hari Jumad, 8 Februari 2019 , siswa

diberikan tes awal berupa pretes I yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan

awal sebelum diadakan proses pembelajaran tentang energi dan perubahannya.

Hasil pretes I ternyata diperoleh skor nilai rata-rata 50 dan prosentase ketuntasan

belajar sebesar 26 % yaitu hanya 7 orang siswa yang sudah tuntas dari 27 siswa.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep energi dan

perubahannya secara umum masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang

telah ditetapkan yaitu 60. Walaupun demikian skor nilai ini masih dianggap wajar,

karena memang belum diajarkan (belum dilakukan proses pembelajaran di kelas).

Waktu yang digunakan untuk pretes I adalah 30 menit.

Berdasarkan hasil pretes I yang diperoleh, yaitu ketuntasan belajar hanya

26 %, maka dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam melakukan suatu upaya

untuk meningkatkan pemahaman konsep energi dan perubahannya dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Setelah proses pembelajaran yang berlangsung di siklus I, sebanyak 2 kali

pertemuan maka untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar setelah diberi

tindakan, siswa diberikan postes I yang dilaksanakan hari Rabu tanggal 11

Februari 2019. Berdasarkan hasil dari postes I diperoleh skor nilai rata-rata 64,00

dan prosentase ketuntasan belajar mencapai 70 %, yaitu sebanyak 19 siswa yang

sudah tuntas, dan hanya 8 orang siswa yang belum tuntas.


26

3. Refleksi

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi di

siklus I, bahwa setelah proses pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 kali

pertemuan ( setelah diberi tindakan ), ternyata penerapan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw konsep energi dan

perubahannya memberikan hasil yang cukup memuaskan sesuai dengan target

yang diharapkan. Hal ini dapat dikatakan adanya peningkatan prosentase aktivitas

kelas. Secara keseluruhan aktivitas belajar di siklus I meningkat dari 37 %

menjadi 70 %. Dalam hal ini aktivitas kelas sudah termasuk kategori aktif, karena

kriteria keaktifan kelas dikatakan cukup apabila proses aktivitas kelas berkisar

antara 50 – 75%. Namun ada beberapa jenis aktivitas siswa yang masih dianggap

rendah, yaitu aktivitas dalam hal aktivitas mengemukakan pendapat. Hasil

prediksi diperkirakan bahwa siswa masih belum menguasai betul materi pelajaran

yang sedang dibahas, sehingga timbul rasa tidak percaya diri atau suatu keragu-

raguan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri ataupun menyanggah pendapat

orang lain. Oleh karena itu nampaknya perlu ada pendekatan guru terhadap siswa

untuk bisa merangsang atau menumbuhkan rasa percaya diri bagi siswa dengan

cara belajar yang maksimal dan menjelaskan bahwa hal ini masih sedang taraf

belajar. Siswa juga perlu dilatih keberanian mentalnya untuk mau mencoba aktif

dalam hal mengemukakan pendapat, ataupun ada keberanian menyanggah, apabila

hal itu tidak sesuai dengan konsep yang dia yakini (misalkan dari buku sumber).

Adapun hasil belajar yang diperoleh melalui postes I, setelah berakhirnya

pembelajaran pada pertemuan di siklus I, diperoleh skor nilai rata-rata kelas


27

sebesar 64,00 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 70 %. Apabila

dibandingkan dengan hasil pretes I, terdapat peningkatan nilai rata-rata kelas

sebesar 14,00 dan peningkatan prosestase ketuntasan belajar sebesar 44 %.

Peningkatan ini cukup besar dan bisa dikatakan memenuhi kategori berhasil,

karena siswa yang mencapai nilai diatas 60 (diatas KKM yang telah ditetapkan)

sudah lebih dari 75%. Dengan demikian bahwa pengaruh proses pembelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cukup besar sehingga dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa dan pada akhirnya hasil belajarnyapun

meningkat. Berbeda dengan hasil belajar yang diperoleh sebelumnya selalu

dibawah target (dibawah KKM) dimana proses pembelajarannya hanya penjelasan

langsung dari guru melalui papan tulis. Dengan demikian hal ini perlu

dipertahankan untuk proses pembelajaran pada pertemuan selanjutnya di siklus II.

B. Siklus II

1. Aktivitas Belajar

Pada pertemuan pertama di siklus II, yaitu hari Senin tanggal 18 Februari

2019 dilanjutkan kembali proses pembelajaran mengenai konsep usaha dan daya.

Prosentase aktivitas siswa secara keseluruhan meningkat dari pertemuan

sebelumnya yaitu 70 % menjadi 74 %. Peningkatannya sebesar 4 %. Pada

pertemuan ini, yang bekerjasama sebanyak 13 orang siswa (48 %), bertanya 9

orang siswa (33 %), yang mengemukakan pendapat 12 orang siswa (44 %) dan

yang membuat rangkuman sebanyak 16 orang siswa (59 %). Prosentase aktivitas

keseluruhan 74 %
28

Kemudian dilanjutkan dengan petemuan kedua di siklus II, sekaligus

sebagai pertemuan terakhir dari seluruh aktivitas penelitian ini, yang dilaksanakan

pada hari Senin tanggal 25 Februari 2019. Ternyata suasana belajar semakin

terlihat kondusif, karena hampir seluruhnya siswa terlibat dalam aktivitas

pembelajaran baik yang bertanya, yang menjawab, yang menyanggah ataupun

yang mengemukakan pendapat. Hasil yang diperoleh dari lembar observasi

bahwa yang bekerjasama yaitu sebanyak 14 orang siswa (52 %) yang bertanya

dan 13 orang siswa (48 %) yang mengemukakan pendapat 14 orang siswa (52 %)

dan yang membuat rangkuman sebanyak 20 orang siswa (74 %). Prosentase

aktivitas kelas keseluruhannya mencapai 89 %.

2. Hasil Belajar

Pretes II dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran di siklus II.

Konsep yang dipelajari di siklus II ini adalah usaha dan daya. Hasil yang

diperoleh dari pretes II memberikan skor nilai rata-rata kelas sebesar 54 dan

ketuntasan belajar siswa mencapai 63 %, yaitu 17 orang siswa yang sudah tuntas

dari 27 orang siswa. Setelah pembelajaran dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan,

diperoleh hasil dari postes II dengan ketuntasan belajar sebesar 93 % dan nilai rata

– rata sebesar 72,00. Kenaikan dari pretes ke postes sebesar 30 % dan kenaikan

nilai rata – ratanya sebesar 18,00

3. Motivasi

Setelah proses pembelajaran ditempuh sebanyak 4 kali pertemuan mulai

dari siklus I sampai siklus II, siswa diberikan angket isian untuk mengetahui
29

motivasi siswa dalam model pembelajaran tipe jigsaw, karena dengan adanya

motivasi belajar tersebut akan ada dorongan belajar dalam diri siswa. Dari angket

yang diberikan pada siswa diantaranya ditanyakan merasa senang kegiatan belajar

IPA, belajar IPA dengan diskusi kelompok menyenangkan, merasa senang belajar

dari teman, merasa lebih mudah memahami penjelasan dari teman dan perlunya

kegiatan seperti yang dilakukan dikembangkan, dengan opsi pilihan setuju, ragu-

ragu dan tidak setuju.

Berdasar hasil angket yang diberikan kepada siswa diperoleh hasil siswa

yang senang dengan kegiatan belajar IPA 19 orang siswa setuju (70 %), 5 orang

siswa ragu-ragu (19 %) dan 3 orang siswa tidak setuju 11 %), sedangkan belajar

dengan diskusi kelompok 23 orang siswa setuju (85 %), 4 orang siswa ragu-ragu

(15 %), yang merasa senang belajar dari penjelasan teman 23 orang siswa setuju

(85 %), 4 orang siswa ragu-ragu (15 %), yang merasa mudah memahami

penjelasan teman 20 orang siswa setuju (74 %), 4 orang siswa ragu-ragu (15 %),

dan 3 orang siswa tidak setuju 11 %), dan yang berpendapat perlu dikembangkan

sebanyak 21 orang siswa setuju (78 %), sedangkan 4 orang siswa ragu-ragu (15

%) dan tidak setuju 2 orang siswa (7%)

4. Refleksi

Setelah proses pembelajaran ditempuh sebanyak 4 kali pertemuan mulai

dari siklus I sampai siklus II maka berdasarkan analisis data kegiatan siswa

diperoleh peningkatan aktivitas siswa yang cukup berarti. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2 : Prosentase Aktivitas Kelas


30

Siklus Siklus I Siklus II

Pertemuan 1 2 1 2
Prosen Aktivitas Kelas (%) 37 70 74 89

Peningkatan prosentase aktivitas kelas ini, ternyata bisa terwujud apabila

proses pembelajarannya diperbaiki dan disempurnakan.

Adapun hasil belajar (ketuntasan belajar dan skor nilai rata-rata) yang

diperoleh setelah proses pembelajaran di siklus I dan siklus II melalui postes I dan

postes II dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3 : Prosentase Ketuntasan Belajar

Siklus Pretes Postes Perbedaan

I 26 % 70 % 44 %

II 63% 93 % 30 %

Tabel 4 : Skor Nilai Rata-rata Kelas

Skor Nilai Rata-rata Skor Nilai Rata-rata


Siklus Perbedaan
Pretes Postes
I 50,00 64,00 14,00

II 54,00 72,00 18,00

Berdasarkan data tabel tersebut di atas, secara umum dikatakan bahwa

hasil belajar meningkat. Kenyataan ini bisa dijelaskan bahwa proses pembelajaran

pada konsep eneri dan perubahannya serta usaha dan daya dengan menggunakan
31

model pembelajaran tipe jigsaw menarik bagi siswa, sehingga siswa termotivasi

untuk mempelajari materi pembelajaran secara sungguh-sungguh dengan belajar

sendiri disamping memperhatikan penjelasan temannya dan penjelasan guru yang

memberikan bimbingan dalam diskusi.

Hal ini juga terlihat dari hasil angket siswa yang dapat dilihat pada tabel

angket siswa berikut ini :

Tabel 5 : Motivasi Siswa

Prosentase
Jumlah
Pernyataan
No Pernyataan Responden
Responden
S RR TS % % %
1 Saya senang dengan kegiatan belajar IPA 19 5 2 70 19 11
Belajar IPA dengan diskusi kelompok
2 23 4 - 85 15 0
menyenangkan
Saya merasa senang belajar dari
3 23 4 - 85 15 0
penjelasan teman
Saya merasa mudah memahami
4 20 4 3 74 15 11
penjelasan dari teman
Menurut saya kegiatan belajar ini perlu
5 21 4 2 78 15 7
dikembangkan
Jumlah 393 78 30
Rata-rata Prosentase (%) 79 16 6

Dari tabel diatas terlihat motivasi yang dimiliki siswa dengan belajar tipe

jigsaw sangat menyenangkan, maka pembelajaran akan dirasakan lebih efektif dan

efisien dalam menyampaikan materi pelajaran atau mengajarkannya, sehingga

tercipta suasana belajar yang kondusif.

Berdasarkan uraian, bahwa proses pembelajaran konsep energi dan usaha

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdapat

hubungan antara motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan

hasil belajar setelah proses pembelajaran dilaksanakan. Jadi bisa dikatakan


32

apabila siswa aktif pada saat diskusi membahas materi pembelajaran, baik dalam

hal bertanya ataupun mengemukakan pendapat, maka berarti siswa sudah

mengerti dan paham apa yang sedang dipelajarinya, sehingga hasil belajarnya pun

cukup memuaskan. Dengan demikian apabila pemahaman konsep sudah

baik/meningkat, maka bisa dipastikan hasil belajarnya pun baik pula / meningkat.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
33

Berdasarkan analisis, temuan dan pembahasan yang diuraikan pada Bab

IV tentang proses pembelajaran pada konsep energi dan usaha dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan

motivasi belajar siswa dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa dan angket

siswa. Di siklus I dari 37 % menjadi 70 %. Di siklus II dari 74 % menjadi

89 %. Dan dari hasil angket siswa rata-rata 79 % setuju.

2. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dapat meningkatkan hasil belajar konsep energi dan usaha. Peningkatan

hasil belajar dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Ternyata di siklus

I ada peningkatan ketuntasan belajar sebesar 44 % , yaitu dari 26 %

menjadi 70 %. Dan di siklus II meningkat sebesar 30 % , yaitu dari 63 %

menjadi 93 %.

B. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut :


34

1. Guru hendaknya mengadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, agar siswa lebih termotivasi

minat belajarnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Siswa hendaknya lebih bergairah dan lebih termotivasi serta lebih aktif

dalam berfartisifasi dalam diskusi dengan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw.

3. Sekolah hendaknya lebih membantu menyediakan fasilitas sarana alat dan

bahan untuk kegiatan proses pembelajaran yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.


35

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. (1984), Didaktik Metodik, Semarang, C.V. Toha Putera

Anita Lie, (2004), Cooperative Learning, Jakarta, Grasindo.

Dimyati, (1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, P.T. Rineka Cipta.

Mendiknas, (2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta


Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

Muhibin Syah, (1995), Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru,


Bandung, Remaja Rosdakarya

Ratna Wilis Dahar (1986), Interaksi Belajar Mengajar IPA, Jakarta,


Universitas Terbuka, Depdikbud

Rooyakkers, A. (1984), Mengajar dengan Sukses, Bandung, Gramedia.

Sudjana, N. (1989), Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar


Mengajar, Bandung, Sinar Baru.

Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996) Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah di


Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi
Widyaiswara. Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen.

Suhardjono, (2006), Laporan Penelitian Sebagai KTI, makalah pada


pelatihan peningkatan mutu guru dalam pengembangan profesi di
Pusdiklat Diknas Sawangan, Jakarta, Februari 2006.

Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2006) , Penelitian Tindakan


Kelas, Jakarta, Bumi Aksara.

Tita Rosita, (1994), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka,


Depdikbud
1

SILABUS
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : IPA
Semester : 2 (dua)

Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

Materi
Kompetensi Penilaian
Pokok/ Alokasi Sumber
Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
an Instrumen Instrumen
Melukiskan Gaya  Memetakan gaya-gaya Tes tulis Tes uraian Bila A memiliki gaya 10 N 4 x 40’ Buku siswa, neraca
5.1 Mengiden penjumlahan gaya yang ada pada suatu dan B 20 N yang arahnya lengan dan neraca
tifikasi dan selisih gaya- benda sama, Hitung resultan pegas, LKS
jenis-jenis gayanya ?
gaya segaris baik  Menentukan jenis-jenis
gaya, yang searah maupun Tes unjuk Uji petik kerja
gaya yang bekerja
penjumlah berlawanan. kerja produk Lakukan percobaan tentang
pada suatu benda
an gaya gaya gesek pada
Membedakan besar  Menghitung resultan
dan permukaan licin dan
gaya gesekan pada gaya segaris yang
pengaruhn permukaan kasar lalu
berbagai permukaan searah
ya pada bandingkan hasil dari
yang berbeda  Menghitung resultan
suatu Tes tulis Tes isian kedua percobaan tsb.
kekasarannya yaitu gaya segaris yang
benda
pada permukaan berlawanan arah
yang
benda yang licin,  Melakukan percobaan
dikenai Sebutkan contoh gaya
agak kasar, dan gaya gesek pada
gaya gesek yang
kasar permukaan yang kasar
 Menunjukkan dan licin Tes tulis Tes uraian menguntungkan dan yang
beberapa contoh  Merumuskan adanya merugikan dalam
adanya gaya gaya gesek yang kehidupan sehari-hari.
gesekan yang menguntungkan dan
menguntungkan dan merugikan dalam Apakah perbedaan berat
gaya gesekan yang kehidupan sehari-hari dan massa suatu benda?
merugikan Mencari perbedaan berat
dan masa menggunakan
2
Materi
Kompetensi Penilaian
Pokok/ Alokasi Sumber
Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
an Instrumen Instrumen
 Membandingkan alat
berat dan massa
suatu benda
 Mendemonstrasikan Hukum  Melakukan percobaan Tes unjuk Uji petik kerja Lakukan percobaan tentang 4x40’ Buku siswa, LKS,
5.2 Menera hukum I Newton secara Newton hukum I, II, III Newton kerja prosedur Hukum I Newton buku referensi
pkan sederhana dan dengan menggunakan
hukum penerapannya dalam alat-alat. Uji petik kerja
Newton kehidupan sehari-hari Tes unjuk prosedur Lakukan percobaan tentang
untuk kerja hukum II Newton.
 Mendemonstrasikan
menjela
hukum II Newton dan
skan
penerapannya dalam
berbagai
kehidupan sehari-hari
peristiw Tes tulis Tes uraian Berikan contoh penerapan
a dalam hukum Newton dalam
 Mendemonstrasikan  Mengaplikasikan hukum
kehidup kehidupan sehari-hari
hukum III Newton dan newton dalam kehidupan
an
penerapannya dalam sehari-hari
sehari-
kehidupan sehari-hari
hari

 Menunjukkan Energi  Studi pustaka untuk Tes lisan Daftar Apakah yang kamu ketahui 8x40‘ Buku siswa, buku
5.3 Menjela bentuk-bentuk energi mendeskripsikan Tes tulis pertanyaan tentang bentuk-bentuk referensi, LKS
skan dan contohnya dalam pengertian energi dan PG energi ?
hubunga kehidupan sehari- bentuk-bentuk energi
n bentuk hari Tes uraian
energi Jelaskan perbedaan antara
 Mengaplikasikan
dan energi kinetik dan energi
konsep energi dan
perubah potensial.
perubahannya dalam
annya, Tes tulis Tes uraian
kehidupan sehari-
prinsip Jelaskan hukum kekekalan
hari  Studi referensi untuk
“usaha energi dan berikan
 Membedakan konsep membadingkan pengertia
dan contohnya dalam
energi kinetik dan energi kinetik dan energi
energi” Tes tulis Tes uraian kehidupan sehari-hari.
energi potensial pada pitensial
serta
suatu benda yang
penerap Apakah perbedaan antara
bergerak  Mencari informasi
annya energi dan usaha ?
dalam  Mengenalkan hukum tentang hukum
kekekalan energi kekekalan energi
kehidup
an melalui contoh dalamUsaha Tes tulis PG
kehidupan sehari-
3
Materi
Kompetensi Penilaian
Pokok/ Alokasi Sumber
Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
an Instrumen Instrumen
hari  Studi pustaka untuk
sehari- menemukan hubungan Tes tulis
hari  Menjelaskan kaitan antara daya, usaha dan
antara energi dan kecepatan
usaha

 Menunjukkan
penerapan daya
dalam kehidupan
sehari-hari

 Menunjukkan  Melakukan percobaan Tes unjuk Uji petik kerja Lakukan percobaan dengan 6x40’ Buku siswa, LKS,
5.4 Melakuk penggunaan tentang pesawat kerja prosedur dan menggunakan alat-alat Alat-alat praktek
an beberapa pesawat sederhana (Tuas, Katrol, produk untuk menemukan konsep
percoba sederhana yang bidang miring) pesawat sederhana
an sering dijumpai
tentang dalam kehidupan
pesawat sehari-hari misalnya
sederha tuas (pengungkit),
na dan katrol tunggal baik
penerap yang tetap maupun
annya yang bergerak,
dalam bidang miring, dan Untuk memudahkan
kehidup roda gigi (gear) Tes tulis Isian melakukan pekerjaan
an digunakan ....
 Diskusi untuk
sehari-
 Menyelesaikan memecahkan masalah
hari
masalah secara yang berhubunan
kuantitatif sederhana dengan pesawat
yang berhubungan sederhana
dengan pesawat
sederhana

 Menemukan  Melakukan percobaan Tes unjuk Uji petik kerja Lakukan percobaan untuk 8x 40’ Buku siswa, LKS,
5.5 Menyeli hubungan antara tentang tekanan sampai kerja prosedur dan menemukan konsep Alat-alat praktikum
diki gaya, tekanan, dan menemukan konsep produk tekanan !
tekanan luas daerah yang tekanan Tes tulis Tes isian
pada dikenai gaya melalui  Melakukan percobaan
benda
4
Materi
Kompetensi Penilaian
Pokok/ Alokasi Sumber
Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran
Pembelajar Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
an Instrumen Instrumen
percobaan bejana berhubungan Tes unjuk Uji petik kerja Sebutkan contoh peristiwa
padat,  Mengaplikasikan  Melakukan percobaan kerja prosedur dalam kehidupan sehari-
cair, dan prinsip bejana tentang hukum pascal, hari berdasarkan prinsip
gas berhubungan dalam hukum Archimides Tes tulis Tes Uraian bejana berhubungan.
serta Lakukan percobaan untuk
kehidupan sehari-  Mencari informasi melalui
penerap hari menemukan konsep hukum
lingkungan alat-alat yang
annya Pascal dan Hukum
 Mendeskripsikan prinsip kerjanya
dalam archimides.
hukum Pascal dan berdasarkan hukum
kehidup Tes tulis Tes isian
Hukum Archimedes Pascal dan Hukum
an
melalui percobaan Archimides
sehari- Kelompokkan alat-alat yang
sederhana serta  Studi lapangan untuk
hari prinsip kerjanya
penerapannya dalam menemukan konsep
kehidupan sehari- tekanan berdasarkan hukum
hari Pascal ?
 Menunjukkan
beberapa produk
teknologi dalam
kehidupan sehari-
hari sehubungan
dengan konsep Mengapa tanggul di tepi
benda terapung, sungai pada bagian bawah
melayang dan dibuat agak lebih kuat dari
tenggelam pada bagian atas ?

 Mengaplikasikan
konsep tekanan
benda padat, cair,
dan gas pada
peristiwa alam yang
relevan (dalam
penyelesaian
masalah sehari- hari)
5
1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / 2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

Standar Kompetensi 5
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar 5.3.


Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan
energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat:

1. Mendeskripsikan pengertian energi dalam besaran fisika


2. Menunjukkan bentuk-bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari
3. Menyebutkan sumber energi dalam dalam kehidupan
sehari-hari
4. Membandingkan sumber energi yang dapat diperbaharui
dan yang tidak dapat diperbaharui
5. Membandingkan pengertian energi kinetik dan energi
potensial
Melalui percobaan sederhana rangkaian listrik satu batu dan satu lampu,
siswa dapat

6. Menunjukkan perubahan energi yang terjadi


7. Memberikan contoh perubahan energi dalam bentuk lain
8. Membedakan antara konversi energi dengan konventer
energi
2

B. Materi Pembelajaran
Energi dan Perubahannya

C. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
2. Metode : Eksperimen, Diskusi dan Informasi
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran
Kooperatif

D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pretes
2. Kegiatan Pendahuluan
a. Prasarat Pengetahuan
- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran minggu
yang lalu, yaitu gerak dengan pertanyaan;
a. Apa yang dimaksud dengan gerak?

b. Motivasi
- Guru mendemonstrasikan mengangkat meja, lalu bertanya
mengapa dapat mengangkat meja?

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal
b. Guru membagikan LKS
c. Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan
d. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok ahli untuk
mendiskusikan LKS. dengan membaca buku paket IPA
e. Guru melakukan pembimbingan kerja siswa
f. Meminta siswa menggaris bawahi kata-kata yang penting,
kemudian menuliskan dalam buku masing-masing
3

4. Kegiatan Penutup
Menugaskan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan dan
membuat rangkuman

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Prasarat Pengetahuan
- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran yang lalu,
yaitu energi dengan pertanyaan;

Apa yang dimaksud dengan energi ?

b. Motivasi
- Guru mendemonstrasikan benda dijatuhkan, lalu bertanya
kecepatan benda semakin ke bawah?.

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal
b. Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dalam tim
ahli kepada temannya di kelompok asal
c. Melakukan diskusi dalam kelompok asal
d. Menyediakan waktu kepada kelompok yang meminta bimbingan
e. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran
kooperatif
3. Kegiatan Penutup
a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi
mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain.
b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran
kooperatif hari ini
c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan
4

d. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam


pembelajaran kooperatif.
4. Mengadakan postes

E. Alat dan Bahan

- Batu Baterai - Saklar

- Lampu Baterai - kabel

- Bel Listrik

F. Sumber Belajar
1. Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007.
Jakarta. Erlangga.
2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan

G. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian.
3. Instrumen Soal : Soal Pretes dan Postes

Mengetahui Lindi, Februari 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA

Drs. Ardianus Sila Emirentiana Naa, S.Pd.


NIP. NIP. 19721221 200604 2 012
5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / 2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

Standar Kompetensi 5
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar 5.3.


Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan
energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat:

a. Menjelaskan pengertian usaha


b. Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha
c. Menjelaskan bagaimana benda dikatakan melakukan usaha
d. Menemukan hubunngan antara gaya dan perpindahan
e. Memecahkan masalah tentang hubungan antara gaya, usaha
dan kecepatan
f. Menunjukan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari

E. Materi Pembelajaran
Usaha dan Daya
6

F. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
2. Metode : Diskusi dan Informasi
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran
Kooperatif

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Melakukan pretes.
2. Kegiatan Pendahuluan
a. Prasarat Pengetahuan
- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran minggu
yang lalu, yaitu energi dan perubahannya;
Apa yang dimaksud dengan energi ?

b. Motivasi
- Guru mendemonstrasikan mengangkat kursi, lalu bertanya
mengapa dapat mengangkat kursi?

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal.
b. Guru membagikan LKS
c. Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan
d. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok ahli untuk
mendiskusikan LKS dengan membaca buku paket IPA
e. Guru melakukan pembimbingan kerja siswa
f. Meminta siswa menuliskan kata-kata yang penting dalam buku
masing-masing
4. Kegiatan Penutup
Menugaskan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan dan
membuat rangkuman
7

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Prasarat Pengetahuan
- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang hasil diskusi
pelajaran minggu yang lalu, yaitu usaha dengan pertanyaan;

Apa yang dimaksud dengan usaha ?

b. Motivasi
- Guru mendemonstrasikan mendorong meja, lalu bertanya
mengapa meja berpindah?.

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal
b. Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dari
kelompok ahli kepada temannya dikelompok asal
c. Melakukan diskusi dalam tatanan kelompok asal untuk
menanggapi hasil diskusi di kelompok ahli
d. Guru menyediakan waktu kepada kelompok yang meminta
bimbingan
e. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran
kooperatif
3. Kegiatan Penutup
a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi
mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain.
b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran
kooperatif hari ini
c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan
d. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam
pembelajaran kooperatif.
8

E. Sumber Belajar
1. Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007.
Jakarta. Erlangga.
2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan

F. Penilaian
2. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian.
3. Instrumen Soal : Soal Pretes dan Postes

Mengetahui Lindi, Februari 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA

Drs. Ardianus Sila Emirentiana Naa, S.Pd.


NIP. NIP. 19721221 200604 2 012
9

LKS 1

Diskusikan dengan kelompok “pengertian energi” dan “bentuk-bentuk


energi”, kemudian buatlah rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
Apa yang dimaksud dengan energi (tenaga)
1. Energi adalah
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………..
Satuan energi dinyatakan dalam …………atau …………
2. Macam-macam energi :
Energi Sumber Energi Contoh
Energi Bunyi Benda yang bergetar Senar gitar
Energi ……….. Makanan ………………..
………………….. ………………….. ………………..
………………….. ……………………. …………………
…………………. ……………………… …………………
………………… …………………….. …………………

3. Energi apa saja yang dihasilkan matahari …………….. dan ……………


4. Tuliskan contoh energi yang tidak dapat diperbarui ……………….
5. Tuliskan contoh energi yang dapat diperbarui……………………
10

LKS 2

1. Lakukan kegiatan dibawah ini.

Alat dan bahan : - batu baterai, - lampu baterai


- saklar - kabel
- bel. listrik
Cara kerja :
1. Rangkailah alat seperti gambar.
2. Setelah peralatan terpasang, pijitlah saklar,
3. Apa yang terjadi ? Bagaimana hubungannya dengan perubahan energi
4. Ganti lampu dengan belajar listrik
5. Apa yang terjadi ? Bagaimana hubungannya dengan perubahan energi
6. Buatlah laporan tertulis beserta kesimpulan !
2. Diskusikan dengan kelompok “pengertian perubahan energi”, kemudian
buatlah rangkuman.
3. Tuliskan pengertian konversi energi dan konventer energi
4. Tuliskan beberapa contoh perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari
Energi Menjadi energi Contoh
Listrik Panas Ketika menyetrika
…………….. ………………… Kipas angin
……………… Listrik Generator
…………………. ………………… ………………………………
Dst ……………. ……………………………
11

LKS 3

Diskusikan dengan kelompok “pengertian energi kinetik” kemudian buatlah


rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
1. Energi kinetik adalah
……………………………………………………………….
…………..
…………………………………………………………………………
2. Tuliskan contoh-contoh benda yang memiliki energi
kinetik……………………….
3. Selesaikan persoalan berikut !
Sebuah mobil yang bermassa 1 ton sedang bergerak dengan kecepatan 20
m/s. Berapakah energi kinetiknya ?.
Penyelesaian :
Diketahui : m = ………ton = ………..Kg
V = ………m/s
Ditanya : Ek = ……….?
Jawab : Ek = ½ mV2
Ek = ½ x …………Kg x (…………m/s)2
Ek = …………….Joule
Jadi besarnya energi kinetik mobil tersebut sebesar ………….. Joule.
4. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energi kinetik.
5. Hitunglah energi kinetik mobil tadi jika massanya 1,5 Ton ?
12

LKS 4

Diskusikan dengan kelompok “pengertian energi potensial ” kemudian buatlah


rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
1. Energi potensial adalah
………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………
2. Tuliskan contoh-contoh benda yang memiliki energi
potensial……………………….
3. Selesaikan persoalan berikut !
Sebuah kelapa yang bermassa 2 Kg berada di pohonnya setinggi 10 m. Jika
percepatan grafitasi bumi 9,8 m/s2. Berapakah energi potensial kelapa.
Diketahui : m = ……….. Kg
H = ……….. m
g = ……….. m/s2
Ditanya : Ep = ………….?
Jawab : Ep = m.g.h
Ep = ………..Kg x …………m/s2 x ………… m
Ep = ……………….Joule
Jadi besarnya energi potensial buah kelapa tersebut sebesar …………. Joule.
4. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energi potensial ?.
5. Hitunglah besarnya energi potensial buah kelapa tadi pada ketinggian 5 m ?
13

LKS 1

Diskusikan dengan kelompok “pengertian usaha” kemudian buatlah rangkuman.


Isilah pertanyaan dibawah ini.
1. Usaha adalah ………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………..
2. Satuan usaha dalam SI adalah ……………………………………
3. Jika kamu mendorong meja dan meja berpindah, apakah kamu melakukan
usaha …………………………………….
4. Untuk melakukan usaha perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Ada …………. yang menyebabkan ……………………
b. Arah ……….. harus searah dengan arah ……………….
5. Selesaikan persoalan berikut :
Berapa usaha yang dilakukan untuk mendorong peti dengan gaya sebesar 100
N, jika peti berpindah sejauh 3 meter ?
Penyelesaian :
Diketahui : F = ………..
s = ………..
Ditanya : W = ……?
Jawab : W =Fxs
W = ………. X ………
W = …………..joule
Jadi usaha yang dilakukan sebesar ……………. Joule
14

LKS 2

Diskusikan dengan kelompok “pengertian usaha” kemudian buatlah rangkuman.


Isilah pertanyaan dibawah ini.
1. Usaha adalah ……………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
2. Usaha bernilai positif, jika …………………searah dengan …………………
3. Usah bernilai negatife, jika ……………………………………………………
4. Usaha bernilai nol, jika…………………………………………………………
5. Berapa usaha yang dilakukan oleh anak untuk mengangkat benda yang
bermassa 5 kg setinggi 2 m, jika percepatan gravitasi 10 N/kg ?
Penyelesaian :
Diketahui : m = …………
s = …………
g = …………
Ditanya : W = ……….. ?
Jawab : F =m x g
F = …………. x …………….
F = …………… N
W = F x s
W = …………. x ……………..
W = …………….. joule
Jadi usaha yang dilakukan sebesar ………… joule
15

LKS 3

Diskusikan dengan kelompok “pengertian usaha” kemudian buatlah rangkuman.


Isilah pertanyaan dibawah ini.
1. Usaha adalah ……………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
2. Usaha bersama adalah ……………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
3. Selesaikan persoalan berikut :
Adi dan Eri mendorong mobil ke kanan dengan gaya masing-masing 150 N
dan 200 N bergerak sejauh 6 meter.
Tentukan : 1. Arah mobil bergerak
2. Usaha yang dilakukan setiap anak
3. Usaha yang dilakukan bersama-sama oleh Adi dan Eri.
Penyelesaian :
1. Gaya Adi dan Eri kekanan = …………. + …………… = ……….. N
2. Diketahui : F Adi = …………… N
F Eri = …………… N
s = …………… m
Ditanya : WAdi = ……………?
W Eri = …………… ?
Jawab : W = F x s
W Adi = ………….. N x …………. m
W Adi = ………………J
W Eri = ………….. N x ………… m
W Eri = …………… J
3. Usaha bersama = ( W Adi + W Eri )
= ………. J + ……. J = ………. J
16

Jadi mobil bergerak ke …………, besar usaha Adi dan Eri masing-masing
……….. joule dan ………….. joule, besar usaha bersama Adi dan Eri
adalah …………. Joule.
17

LKS 4
Diskusikan dengan kelompok “pengertian daya” kemudian buatlah rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
1. Daya adalah
…………………………………………………………………
2. Satuan daya menurut satuan SI adalah ……../…….. atau …….. (W).
3. Amir yang memiliki berat badan 500 N berlari sejauh 100 m selama 10
detik. Jika Amir berjalan jarak tersebut ditempuh dalam waktu 100 detik.
1. Berapa usaha yang dilakukan Amir ketika berjalan maupun berlari ?
2. samakah usaha Amir ketika berlari dan berjalan
3. Samakah usaha dibagi waktu (laju perubahan energi) ketika Amir berjalan
dengan ketika berlari
Penyelesaian :
1. Usaha ketika Amir berlari sejauh 100 m
W = F x s
W = ……….N x ………m = …….. J
Usaha ketika Amir berjalan sejauh 100 m
W = F x s
W = ……….N x …….. m = ……… J
2. Kesimpulan :
Usaha yang dilakukan Amir berjalan dan berlari sama besar yaitu …… J
3. Usaha dibagi waktu adalah laju
usaha
Laju = --------
Waktu
…………. J
Laju Amir berjalan = = ………… j/detik
……… detik

………….J
Laju Amir berlari = = ………… j/detik
……… detik

4. Kesimpulan : usaha yang dilakukan akan sama, karena selama gaya dan
perpindahan sama, usaha juga sama. Akan tetapi laju untuk melakukan
usaha berbeda. Laju melakukan usaha disebut daya.
Jadi, daya (P) dapat dirumuskan :
……….
P =
……….
18

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA


Siklus :I
Pertemuan Ke : 1 Satu)
Kompetensi Dasar : Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya,
prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Hari / Tanggal : Rabu / 8 Februari 2019
Aktivitas
No Prosen
No Urut Membuat aktivita
Kerjasam Bertany Mengemukaka
Siswa rangkuma s
a a n pendapat
n
1 I          
2 II   V v v 75
3 III          
4 IV v V v   75
5 V          
6 VI          
7 VII v V v   75
8 VIII          
9 IX          
10 X v     v 50
11 XI          
12 XII          
13 XIII v     v 50
14 XIV          
15 XV          
16 XVI          
17 XVII v   v v 75
18 XVIII          
19 XIX   V v v 75
20 XX          
21 XXI v   v v 75
22 XXII          
23 XXIII v     v 50
24 XXIV          
25 XXV          
26 XXVI v   v   50
27 XXVII          
  ∑siswa 8 4 7 7  
Prosen Aktivitas (%) 30 15 26 26  
Prosen Aktivitas Kelas (%) 37
19

Keterangan :

Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v)


Frekuensi aktivitas yang teramati X 100
- Prosen aktivitas siswa =
Frekuensi seluruh aktivitas %

Jumlah siswa yang aktif X 100


- Prosen aktivitas kelas =
Jumlah seluruh siswa %

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA


20

Siklus :I
Pertemuan Ke : 1 Satu)
Kompetensi Dasar : Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya,
prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Hari / Tanggal : Senin / 11 Februari 2019
Aktivitas
No
Prosen
No Urut Mengemukakan Membuat
Kerjasama Bertanya aktivitas
Siswa pendapat rangkuman

1 I v   v v 75
2 II   v v v 75
3 III          
4 IV v v v   75
5 V v   v   50
6 VI          
7 VII   v v v 75
8 VIII v       25
9 IX          
10 X v     v 50
11 XI          
12 XII v     v 50
13 XIII   v   v 50
14 XIV       v 25
15 XV v v v   75
16 XVI          
17 XVII v   v v 75
18 XVIII          
19 XIX   v v v 75
20 XX          
21 XXI v   v v 75
22 XXII          
23 XXIII v     v 50
24 XXIV   v     25
25 XXV   v   v 50
26 XXVI v   v   50
27 XXVII   v     25
  ∑siswa 11 9 10 12  
Prosen Aktivitas (%) 41 33 37 44  
Prosen Aktivitas Kelas (%) 70
Keterangan :

Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v)


- Prosen aktivitas siswa = Frekuensi aktivitas yang teramati X 100
21

Frekuensi seluruh aktivitas %

Jumlah siswa yang aktif X 100


- Prosen aktivitas kelas =
Jumlah seluruh siswa %

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA


Siklus : II
Pertemuan Ke : 1 Satu)
22

: Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya,


Kompetensi Dasar

prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam


kehidupan sehari-hari
Hari / Tanggal : Senin / 11 Februari 2019
Aktivitas
No Prosen
No Urut Membuat aktivita
Kerjasam Bertany Mengemukaka
Siswa rangkuma s
a a n pendapat
n
1 I     v v 50
2 II v v v v 100
3 III   v   v 50
4 IV v   v v 75
5 V v v v   75
6 VI     v v 50
7 VII v v v v 100
8 VIII v       25
9 IX         -
10 X v     v 50
11 XI         -
12 XII       v 25
13 XIII v v   v 75
14 XIV       v 25
15 XV v v v   75
16 XVI         -
17 XVII v   v v 75
18 XVIII         -
19 XIX v v v   75
20 XX         -
21 XXI v   v v 75
22 XXII         -
23 XXIII v   v v 75
24 XXIV   v   v 50
25 XXV   v   v 50
26 XXVI v   v v 75
27 XXVII          
  ∑siswa 13 9 12 16  
Prosen Aktivitas
48 33 44 59  
(%)
Prosen Aktivitas Kelas (%) 74

Keterangan :

Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v)


23

Frekuensi aktivitas yang teramati


X 100
- Prosen aktivitas siswa =
%
Frekuensi seluruh aktivitas

Jumlah siswa yang aktif X 100


- Prosen aktivitas kelas =
Jumlah seluruh siswa %

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA


Siklus : II
24

Pertemuan Ke : 2 (Dua)
Kompetensi Dasar : Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya,
prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Hari / Tanggal : Senin / 18 Februari 2019
Aktivitas
No Prosen
No Urut Membuat aktivita
Kerjasam Bertany Mengemukaka
Siswa rangkuma s
a a n pendapat
n
1 I     v v 50
2 II v   v v 75
3 III   v   v 50
4 IV v   v v 75
5 V v v v   75
6 VI     v v 50
7 VII v v v v 100
8 VIII v v   v 75
9 IX       v 25
10 X v   v v 75
11 XI         -
12 XII   v   v 50
13 XIII v v   v 75
14 XIV       v 25
15 XV v v v   75
16 XVI       v 25
17 XVII v   v v 75
18 XVIII         -
19 XIX v v v   75
20 XX         -
21 XXI v   v v 75
22 XXII       v 25
23 XXIII v v   v 75
24 XXIV   v v v 75
25 XXV v v   v 75
26 XXVI v v v v 100
27 XXVII   v v   75
  ∑siswa 14 13 14 20  
Prosen Aktivitas
52 48 52 74  
(%)
Prosen Aktivitas Kelas (%) 89

Keterangan :

Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v)


25

Frekuensi aktivitas yang teramati


X 100
- Prosen aktivitas siswa =
%
Frekuensi seluruh aktivitas

Jumlah siswa yang aktif X 100


- Prosen aktivitas kelas =
Jumlah seluruh siswa %

Daftar Nilai Pretes dan Postes Pada Hasil Belajar Konsep Usaha dan Daya
26

Siklus I
No Urut Pretest I Postest I
No
Siswa Tanggal Tanggal
T/TT T/TT
15/02/2019 18/02/2019
Tidak
1 I 35 65 Tuntas
Tuntas

2 II 65 Tuntas 85 Tuntas

Tidak
3 III 30 65 Tuntas
Tuntas

4 IV 65 Tuntas 85 Tuntas

5 V 55 Tuntas 80 Tuntas

Tidak
6 VI 45 60 Tuntas
Tuntas

7 VII 60 Tuntas 85 Tuntas

Tidak
8 VIII 45 70 Tuntas
Tuntas
Tidak Tidak
9 IX 30 55
Tuntas Tuntas

10 X 65 Tuntas 85 Tuntas

Tidak Tidak
11 XI 25 55
Tuntas Tuntas
Tidak
12 XII 45 65 Tuntas
Tuntas

13 XIII 50 Tuntas 80 Tuntas

Tidak Tidak
14 XIV 35 55
Tuntas Tuntas

15 XV 50 Tuntas 85 Tuntas

Tidak
16 XVI 25 60 Tuntas
Tuntas

17 XVII 35 Tuntas 80 Tuntas

Tidak Tidak
18 XVIII 30 45
Tuntas Tuntas

19 XIX 60 Tuntas 85 Tuntas


27

Tidak
20 XX 30 65 Tuntas
Tuntas

21 XXI 60 Tuntas 85 Tuntas

Tidak
22 XXII 35 60 Tuntas
Tuntas

23 XXIII 30 Tuntas 85 Tuntas

Tidak
24 XXIV 40 75 Tuntas
Tuntas

25 XXV 60 Tuntas 85 Tuntas

26 XXVI 60 Tuntas 65 Tuntas

Tidak
27 XXVII 55 60 Tuntas
Tuntas
Rata – rata skor
45   71  
nilai
Jumlah siswa
  13   23
yang tuntas
Prosentase
Ketuntasan 26   85  
Belajar (%)
Keterangan :
-         Nilai di isi dengan skala 100
-        SKBM (standar ketuntasan belajar minimal) untuk mata pelajaran IPA adalah 60
-         Siswa dikatakan tuntas jika skor nilai ≥ 60
-         T = Tuntas ; TT = tidak tuntas
∑ siswa yang tuntas
Prosentase ketuntasan belajar = X 100%
Jumlah seluruh siswa

LEMBAR PENGAMATAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
28

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Riung Barat Mata Pelajaran : IPA


Nama Guru : Emerentiana Naa, S.Pd Kelas : VIII
Tanggal : ……………….. Konsep :………
Pertemuan ke : ………………. Sub Konsep :…………
Petunujk.
Berilah tanda ceklis (v) pada kolom yang sesuai menurut penilaian anda.
Penilaian
No Aspek yang dinilai
0 1 2 3 4
I PENGAMATAN PBM
A. Pendahuluan
1. Mengaitkan pelajaran sekaranng dengan
pelajaran sebelunnya
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memotivasi siswa
B. Kegiatan Inti
1. Mempresentasikan informasi
2. Mengorganisasi siswa dalam kelompok-
kelompok belajar
3. a. Membimbing kelompok
b. Mengajukan pertanyaan
c. Menjawab / menanggapi pertanyaan
d. Menyampaikan ide / pendapat
e. Mendengarkan secara aktif
f. Bekerja dan belajar bersama
C. Penutup
Membimbing siswa merangkum pelajaran
II. SUASANA KELAS
1. Siswa antusias
2. Guru antusias
3. Waktu sesuai dengan alokasi
4. PBM sesuai dengan skenario dalam RPP
Jumlah
Keterangan :
0 = tidak melakukan Pandeglang, Februari 2019
1 = kurang baik Pengamat,
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik

………………………………
29

Lembar Jurnal Harian ( Catatan Harian )

Pertemuan ke : …………………………

Hari/ Tanggal : …..……………………..

Pukul : …..……………………..

Guru : …..……………………..

I. Penguasaan Konsep

…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………….…………………..

II. Relevansi Materi dengan Metode Pembelajaran

…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………

III. Diskusi/ Lain-lain

…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………..………….
30

Angket siswa

Berilah tanda ceklis (v) pada kolom S, RR atau TS

No Pernyataan S RR TS

1 Saya senang dengan kegiatan belajar IPA.      

Belajar IPA dengan diskusi kelompok


2      
menyenangkan.
Saya merasa senang belajar dari penjelasan
3      
teman
Saya merasa mudah memahami penjelasan
4      
dari teman
Menurut saya kegiatan belajar ini perlu
5      
dikembangkan.

Keterangan :

S = Setuju

RR = Ragu-ragu

TS = Tidak Setuju
31

Hasil angket siswa terhadap minat siswa belajar dengan tipe jigsaw

Jumlah Responden pada setiap Prosentase Pernyataan


No Pernyataan pernyataan Responden
S RR TS % % %

Saya senang dengan


1 19 5 3 70 19 11
kegiatan belajar IPA.

Belajar IPA dengan


2 diskusi kelompok 23 4   85 15 0
menyenangkan.
Saya merasa senang
3 belajar dari penjelasan 23 4   85 15 0
teman
Saya merasa mudah
4 memahami penjelasan 20 4 3 74 15 11
dari teman
Menurut saya kegiatan
5 belajar ini perlu 21 4 2 78 15 7
dikembangkan.
  Jumlah       393 78 30
  Rata-rata Prosentase       79 16 6
Keterangan :
S = Setuju
RR = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju

Soal Test Hasil Belajar Sub Konsep energi dan perubahannya


(Dilakukan pada Pretest dan Postest Siklus I)
32

I. Pilihan
Ganda !
1. Energi yang terkandung dalam setiap zat, misalnya didalam makanan dan
bahan bakar, disebut energi ……..
a. kimia c. potensial
b. kinetik d. kalor
2. Satuan energi dalam SI adalah ………
a. Newton c. Joule
b. kalori d. dyne
3. Berikut ini merupakan sumber energi, kecuali……..
a. lilin c. matahari
b. angin d. mata
4. Energi yang diperoleh dari gerakan partikel-partikelnya disebut energi ..
a. kalor c. bunyi
b. listrik d. nuklir
5. Energi yang dapat dihasilkan bila dua benda bergesekan adalah ……..
a. energi cahaya dan energi listrik
b. energi pegas dan energi cahaya
c. energi panas dan energi bunyi
d. energi kimia dan nuklir
6. Sebuah mobil yang melaju kencang, tiba-tiba di rem. Perubahan energi
yang terjadi adalah …….
a. energi kimia --- energi listrik --- energi bunyi.
b. energi listrik --- energi gerak --- energi bunyi
c. energi gerak --- energi panas --- energi bunyi
d. energi panas --- energi bunyi --- energi gerak
7. Alat yang mengubah energi surya menjadi energi kalor adalah ……..
a. panel surya c. baterai matahari
b. sel surya d. aki matahari

8. Buah apel yang tergantung dipohonnya memiliki energi ………..


a. kimia c. potensial
33

b. kinetik d. kalor
9. Energi kinetik yang dimiliki oleh sebuah benda makin besar bila ……
a. letaknya makin tinggi c. jarak tempuhnya makin jauh
b. kecepatannya makin besar d. percepatan gravitasi makin besar.
10. Di antara sumber energi berikut yang termasuk sumber energi yang tidak
dapat diperbarui adalah ……..
a. BBM, panas bumi, gas alam c. batu bara, gas alam, BBM
b. BBM, batu bara, panas bumi d. gas alam, nuklir, BBM
11. Sumber energi berikut yang merupakan sumber energi alternatife
adalah…………….
a. angin, matahari, gas alam c. panas bumi, gas alam, air
b. biomassa, panas bumi, air d. panas bumi, gas alam, nuklir
12. Pernyataan berikut yang benar adalah ………
a. energi potensial bergantung pada kecepatan benda
b. energi potensial bergantung pada letak benda terhadap acuan tertentu.
c. energi potensial di Bumi dan Bulan sama besar
d. energi potensial bergantung pada massa benda.
13. Perhatikan pernyataan berikut :
I. Energi yang dimiliki oleh benda merupakan hasil perubahan bentuk
energi.
II. Energi yang baru dapat diciptakan tanpa harus ada perubahan energi.
III. Energi yang dihasilkan dari perubahan energi selalu sama dengan
energi yang diubah.
Pernyataan di atas yang benar mengenai hokum kekekalan energi
adalah……
a. I dan II c. II dan III
b. I dan III d. III saja

14. Massa sebuah benda 10 kg. Apabila benda berada pada ketinggian 5 meter
dari atas tanah dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2, maka energi
potensial benda tersebut adalah ………
a. 500 J c. 5000 J
34

b. 20 J d. 200 J
15. Seorang anak menendang bola dengan kecepatan 10 m/s. Jika massa bola
tersebut 1,5 kg maka energi kinetik bola adalah ………
a. 75 J c. 150 J
b. 100 J d. 250 J

II. Essay.
Kerjakan soal dibawah ini.
Sebuah mobil truk bermassa 2 ton. Mobil ini bergerak dengan kecepatan
20 m/s. Hitunglah energi kinetik yang dimiliki mobil tersebut ?

Diketahui : m = ……………
v = ……………
Ditanya : Ek = …………… ?
Jawab : Ek = ……….……
Ek = ……………
Ek = …………….

Soal Test Hasil Belajar Sub Konsep Usaha dan Daya


(Dilakukan pada Pretest dan Postest Siklus II)
II. Pilihan
Ganda !
35

1. Peristiwa berikut yang menggambarkan adanya usaha menurut fisika


adalah ………
a. Dewi belajar hingga larut malam
b. Wati menarik mobil-mobilan
c. Tina mendorong tembok dengan sekuat tenaga
d. Rina mengagumi bunga yang tumbuh di halaman rumah
2. Dua komponen yang terdapat pada besaran usaha adalah ……..
a. gaya dan kecepatan c. gaya dan perpindahan
b. gaya dan waktu d. gaya dan daya
3. Usaha sama dengan ………
a. gaya kali jarak c. jarak dibagi gaya
b. gaya dibagi jarak d. gaya ditambah jarak
4. Manakah yang bukan usaha ………
a. mengangkat tas c. menjinjing tas
b. melempar bola d. mendorong sepeda
5. Besar usaha yang dilakukan jika gaya satu Newton bekerja pada jarak satu
meter sama dengan satu ……..
a. joule c. derajat celcius
b. kilogram d. watt
6. Sebuah gaya dikatakan melakukan usaha bernilai positif bila ………..
a. arah gaya tegak lurus dengan arah perpindahan benda
b. arah gaya sama dengan arah perpindahan benda
c. arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan benda
d. terjadi perpindahan pada benda
7. Gaya yang selalu menghasilkan usaha bernilai negatif adalah ………
a. gaya gravitasi c. gaya pegas
b. gaya otot d. gaya gesekan
8. Gaya yang diberikan dikatakan tidak melakukan usaha jika ……..
a. gaya tersebut tidak menyebabkan benda berpindah
b. gaya tersebut menyebabkan benda berpindah
c. gaya tersebut lebih besar dari berat benda
d. gaya tersebut merupakan gaya dorong
36

9. Ali dan Amir saling mendorong meja. Ali dengan gaya 50 N kekanan,
sedangkan Amir dengan gaya 70 N kekiri, ternyata meja bergerak sejauh 2
m. usaha bersama ialah sebesar ………
a. 240 J ke arah Amir c. 40 J ke arah Amir
b. 240 J ke arah Ali d. 40 J ke arah Ali
10. Mahmud mengangkat benda yang massanya 5 kg dari lantai ke meja
setinggi 70 cm. Usaha yang dilakukan Mahmud ialah sebesar ……..
(percepatan gravitasi 10 N/kg).
a. 3.500 J c. 35 J
b. 350 J d. 3,5 J
11. Daya adalah …………
a. Usaha yang dilakukan tiap satuan waktu
b. keuntungan mekanik alat
c. gaya yang dikerjakan pada jarak tertentu
d. energi yang berpindah
12. Satuan daya adalah …………….
a. joule c. Newton
b. watt d. sekon
13. Daya dapat dihitung dengan rumus …….
a. P = W x t c. P = W / t
b. P = t / w d. P = w – t
14. Daya tidak bergantung pada ……………..
a. gaya c. waktu
b. jarak d. arah gaya
15. Lampu-lampu berikut yang akan menyala paling terang adalah lampu yang
mengeluarkan energi sebesar …………
a. 100 joule tiap 20 detik c. 50 joule tiap 2 detik
b. 45 joule tiap 3 detik d. 60 joule tiap detik

III. Essay.
Kerjakan soal dibawah ini
37

Berapa daya yang diperlukan untuk menaikan beban 150 kg setinggi 15 meter
selama 20 sekon ? (gravitasi Bumi 10 m/s2)

Diketahui : m = ……………
h = ……………
t = ……………
g = ……………
Ditanya : P = …………… ?
Jawab : …………..
P =
……….……

…………...
P =
……………
P = …………….

Jadi dayanya adalah………………… watt

Rubrik Penilaian Hasil Belajar Sub Konsep Energi dan


Perubahannya
( Siklus I )
38

I. Pilihan Ganda
Kunci
No Soal Skor
Jwb
1 Energi yang terkandung dalam setiap zat, misalnya A 1
didalam makanan dan bahan bakar, disebut energi …..
a. kimia c. potensial
b. kinetik d. kalor

2 Satuan energi dalam SI adalah ……… C 1


a. Newton c. Joule
b. kalori d. dyne

3 Berikut ini merupakan sumber energi, kecuali…….. D 1


a. lilin c. matahari
b. angin d. mata

4 Energi yang diperoleh dari gerakan partikel-partikelnya D 1


disebut energi ……..
a. kalor c. bunyi
b. listrik d. nuklir

5 Energi yang dapat dihasilkan bila dua benda C 1


bergesekan adalah ……..
a. energi cahaya dan energi listrik
b. energi pegas dan energi cahaya
c. energi panas dan energi bunyi
d. energi kimia dan nuklir
6 Sebuah mobil yang melaju kencang, tiba-tiba di rem. C 1
Perubahan energi yang terjadi adalah …….
a. energi kimia --- energi listrik --- energi bunyi.
b. energi listrik --- energi gerak --- energi bunyi
c. energi gerak --- energi panas --- energi bunyi
39

d. energi panas --- energi bunyi --- energi gerak

7 Alat yang mengubah energi surya menjadi energi kalor A 1


adalah ……..
a. panel surya c. baterai matahari
b. sel surya d. aki matahari

8 Buah apel yang tergantung dipohonnya memiliki energi C 1


…..
a. kimia c. potensial
b. kinetik d. kalor

9 Energi kinetik yang dimiliki oleh sebuah benda makin B 1


besar bila ……
a. letaknya makin tinggi
b. kecepatannya makin besar
c. jarak tempuhnya makin jauh
d. percepatan gravitasi makin besar.

10 Di antara sumber energi berikut yang termasuk sumber C 1


energi yang tidak dapat diperbarui adalah ……..
a. BBM, panas bumi, gas alam
b. BBM, batu bara, panas bumi
c. batu bara, gas alam, BBM
d. gas alam, nuklir, BBM

11 Sumber energi berikut yang merupakan sumber energi B 1


alternatife adalah…………….
a. angina, matahari, gas alam
b. biomassa, panas bumi, air
c. panas bumi, gas alam, air
d. panas bumi, gas alam, nuklir
40

12 Pernyataan berikut yang benar adalah ……… D 1


a. energi potensial bergantung pada kecepatan benda
b. energi potensial bergantung pada letak benda
terhadap acuan tertentu.
c. energi potensial di Bumi dan Bulan sama besar
d. energi potensial bergantung pada massa benda.

13 Perhatikan pernyataan berikut : B 1


I. Energi yang dimiliki oleh benda merupakan hasil
perubahan bentuk energi.
II. Energi yang baru dapat diciptakan tanpa harus ada
perubahan energi.
III. Energi yang dihasilkan dari perubahan energi selalu
sama dengan energi yang diubah.
Pernyataan di atas yang benar mengenai hokum
kekekalan energi adalah……
a. I dan II c. II dan III
b. I dan III d. III saja

14 Massa sebuah benda 10 kg. Apabila benda berada pada A 1


ketinggian 5 meter dari atas tanah dan percepatan
gravitasi bumi adalah 10 m/s2, maka energi potensial
benda tersebut adlah ………

a. 500 J c. 5000 J
b. 20 J d. 200 J
15 Seorang anak menendang bola dengan kecepatan 10 A 1
m/s. Jika masa bola tersebut 1,5 kg maka energi kinetik
bola adalah ………
a. 75 J c. 150 J
b. 100 J d. 250 J
41

Jumlah 20

II. Essay.

Jawaban Skor
Diketahui :
m = 2 ton = 2000 kg
v = 20 m/s
………………………………….. 1
Ditanya : Ek = ?
Jawab : Ek = ½ m.v2 ………………………..
1
2
Ek = ½ x 2000 kg x (20m/s) ………….
1
Ek = 400.000 J ………………………
2
Jumlah 5

Penilaian : Skor total = Skor PG + Skor Esay


= 15 + 5 = 20
Skor Perolehan Siswa
Nilai = X 100
Skor Total

Skor Perolehan Siswa


= X 100
20

Rubrik Penilaian Hasil Belajar Sub Konsep Usaha dan Daya


( Siklus II )
II. Pilihan Ganda
Kunci
No Soal Skor
Jwb
1 Peristiwa berikut yang menggambarkan adanya usaha B 1
menurut fisika adalah ………
42

a. Dewi belajar hingga larut malam


b. Wati menarik mobil-mobilan
c. Tina mendorong tembok dengan sekuat tenaga
d. Rina mengagumi bunga yang tumbuh di halaman
rumah
2 Dua komponen yang terdapat pada besaran usaha C 1
adalah ……..
a. gaya dan kecepatan c. gaya dan perpindahan
b. gaya dan waktu d. gaya dan daya
3 Usaha sama dengan ……… A 1
a. gaya kali jarak c. jarak dibagi gaya
b. gaya dibagi jarak d. gaya ditambah jarak
4 Manakah yang bukan usaha ……… C 1
a. mengangkat tas c. menjinjing tas
b. melempar bola d. mendorong sepeda
5 Besar usaha yang dilakukan jika gaya satu Newton A 1
bekerja pada jarak satu meter sama dengan satu ……..
a. joule c. derajat celcius
b. kilogram d. watt
6 Sebuah gaya dikatakan melakukan usaha bernilai positif B 1
bila ………..
a. arah gaya tegak lurus dengan arah perpindahan benda
b. arah gaya sama dengan arah perpindahan benda
c. arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan benda
d. terjadi perpindahan pada benda
7 Gaya yang selalu menghasilkan usaha bernilai negatif D 1
adalah ………
a. gaya gravitasi c. gaya pegas
b. gaya otot d. gaya gesekan
8 Gaya yang diberikan dikatakan tidak melakukan usaha A 1
jika ……..
a. gaya tersebut tidak menyebabkan benda berpindah
43

b. gaya tersebut menyebabkan benda berpindah


c. gaya tersebut lebih besar dari berat benda
d. gaya tersebut merupakan gaya dorong
9 Ali dan Amir saling mendorong meja. Ali dengan gaya D 1
50 N kekanan, sedangkan Amir dengan gaya 70 N
kekiri, ternyata meja bergerak sejauh 2 m. usaha
bersama ialah sebesar ………
a. 240 J ke arah Amir c. 40 J ke arah Amir
b. 240 J ke arah Ali d. 40 J ke arah Ali
10 Mahmud mengangkat benda yang massanya 5 kg dari C 1
lantai ke meja setinggi 70 cm. Usaha yang dilakukan
Mahmud ialah sebesar …….. (percepatan gravitasi 10
N/kg).
a. 3.500 J c. 35 J
b. 350 J d. 3,5 J
11 Daya adalah ………… A 1
a. Usaha yang dilakukan tiap satuan waktu
b. keuntungan mekanik alat
c. gaya yang dikerjakan pada jarak tertentu
d. energi yang berpindah
12 Satuan daya adalah ……………. B 1
a. joule c. Newton
b. watt d. sekon
13 Daya dapat dihitung dengan rumus ……. C 1
a. P = W x t c. P = W / t
b. P = t / w d. P = w – t
14 Daya tidak bergantung pada …………….. D 1
a. gaya c. waktu
b. jarak d. arah gaya
15 Lampu-lampu berikut yang akan menyala paling terang D 1
adalah lampu yang mengeluarkan energi sebesar
…………
44

a. 100 joule tiap 20 detik c. 50 joule tiap 2 detik


b. 45 joule tiap 3 detik d. 60 joule tiap detik
Jumlah 20

II. Essay

Jawaban Skor
Diketahui :
m = 150 kg
h
= 15 m
t
= 20 s
= 10 m/s2
g
………………………..………….. 1
Ditanya :P = ?
m.g.h
Jawab :P = …….…….……….. 1
t
150 . 10 . 15
P = ……………..…… 1
20
P = 1.125 W ………………….. 1
Jadi dayanya adalah 1.125 watt ………………….. 1
Jumlah 5

Penilaian : Skor total = Skor PG + Skor Esay


= 15 + 5 = 20
Skor Perolehan Siswa
Nilai = X 100
Skor Total

Skor Perolehan Siswa


= X 100
20
45
46

Anda mungkin juga menyukai