Anda di halaman 1dari 9

I - E»ENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Perkembangan usaha perhotelan di Indonesia makin


hari makin menggembirakan, hal ini ditandai dengan
makin meningkatnya pembangunan hotel-hotel baru di
seluruh pelosok Indonesia. Perkembangan tersebut
sangat ditunjang oleh usaha pemerintah di bidang
pariwisata yaitu dalam hal penambahan jumlah wisatawan
Dalam usaha menggalakkan pariwisata tersebut,
Menparpostel menyatakan Jtekadnya untuk menjadikan
tahun 1989 sebagai "Tahun Sadar Wisata Internasional"
dan tahun 1991 sebagai "Tahun Kunjungan Wisata
Indonesia (sumber: Memorandum 11 Oktober 1988).
Menurut Ditjen Parpostel, jumlah wisatawan asing
ke Indonesia pada tahun 1989 telah mencapai 1,6 juta
berarti mengalami kenaikan sebesar 23 % jika
dibandingkan tahun 1988 yang tercatat sebesar 1,3 juta
atau naik lebih menyolok lagi jika dibandingkan tahun
1987 maupun tahun 1986 yang hanya mencapai 1,0 juta
dan 0,8 juta (sumber: Laporan Bisnis Indocommercial 11
Mei 1990, hal. 53).
2

Kenaikan ini tampaknya akan terus berlanjut


dalam beberapa tahun mendatang, mengingat dewasa ini
Pemerintah masih terus mempromosikan pariwisata
Indonesia ke berbagai negara, bahkan pemerintah
mentargetkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Indonesia diharapkan dapat mencapai 2,5 juta setiap
tahunnya. Hal ini merupakan suatu peningkatan yang
sangat besar dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya (sumber: Laporan Bisnis Indocommercial 11
Mei 1990, hal. 53).

Berdasarkan data Statistik Tahun 1987 tentang


pola pengeluaran wisatawan asing selama berada di
Indonesia, diketahui bahwa pengeluaran terbesar adalah
untuk akomodasi dengan perbandingan sebagai berikut:
Akomodasi = 34,90%

Makanan/minuman = 17,66%
Belanja dan souvenir = 15,22%
Lain-lain (transportasi, rekreasi)= 32,22%
Demikian pula dengan perkembangan dunia
perdagangan di Indonesia yang semakin meningkat
akan membawa akibat banyaknya pusat-pusat pertokoan
dan perbelanjaan, hal ini terutama terlihat di banyak
kota-kota besar seperti Jakarta.

Propinsi Lampung yang terletak pada 103°40'-


105°50' Bujur Timur dan 3°45'-6°45' Lintang Selatan
dengan luas sekitar 3.301.5 km 2 , sejak tahun 1989
dijadikan sebagai Daerah Tujuan Wisata ke-18. Oleh
3

karenanya pemerintah daerah tingkat I Lampung berusaha


mengadakan paket-paket wisata ke tempat-tempat yang
menarik (gambar 1) disamping juga sarana akomodasi
yang memadai. Hal ini tentu saja membawa angin segar
bagi dunia pariwisata pada khususnya dan perhotelan
pada umumnya.
Sebagai pintu gerbang dari pulau Jawa ke pulau
Sumatra, Propinsi Lampung mempunyai jarak yang relatif
dekat dan mudah dikunjungi dengan pesawat udara dari
Jakarta atau kapal Ferry dari Merak (gambar 2)
sehingga sangat menguntungkan dunia pariwisata
termasuk perhotelan di dalamnya serta dunia
perdagangan dan industri.
Demikian pula dengan dibukanya jalan Trans
Sumatra yang sangat menunjang berkembangnya obyek-
obyek wisata di Pulau Sumatra.

TUJUAN

Tujuan pengadaan proyek Hotel Transit & Pusat


Pertokoan di Bandar Lampung ini antara lain:
- Untuk memenuhi kebutuhan sarana akomodasi beserta
sarana rekreasi bagi para pengunjung kota Bandar
Lampung baik yang bertujuan bisnis, ikut seminar,
berlibur, atau,yang lain.
- Menjadi magnit bagi 2 pusat kota Tanjung Karang
Teluk Betung dimana kota tersebut berfungsi sebagai
pusat perdagangan dan industri.
4

- Memberikan fasilitas berbelanja bagi masyarakat


sekitar sehingga secara tidak langsung akan lebih
mengembangkan dunia perdagangan dan industri di
Bandar Lampung.
- Membantu mensukseskan program pariwisata pemerintah.
- Meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak
sehingga akan menambah devisa negara melalui sektor
non migas (pariwisata).
- Menambah lapangan pekerjaan baru sehingga akan
mengurangi jumlah pengangguran.

SASARAN

Sasaran yang ingin dicapai proyek tersebut adalah:


- Ingin menciptakan suatu bangunan multi fungsi
(Hotel, Pertokoan, dan sarana rekreasi) berupa suatu
kompleks yang lengkap dan terpadu sehingga akan
menjadi identitas kota Bandar Lampung.
- Memperkenalkan seni budaya Indonesia pada umumnya
dan Bandar Lampung pada khususnya kepada para
wisatawan.
- Investasi ekonomi bagi investor.

LINGKUP PBLAYANAN

Proyek Hotel Transit dan Pusat Pertokoan di


Bandar Lampung ini mempunyai lingkup pelayanan bagi:
- Para pedagang, industriawan, dan para pendatang
dengan tujuan bisnis, seminar, lokakarya, atau untuk
tujuan lain.
- Wisatawan domestik dan Wisatawan mancanegara dengan
tujuan wisata, berbelanja atau bisnis.
- Masyarakat sekitar dengan tujuan berbelanja,
rekreasi, dll.

BATASAN

Batasan-batasan untuk proyek tersebut adalah:


- Harus sesuai dengan Rencana Induk Kota (RIK) Bandar
Lampung tahun 1983-2004
- Sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pariwisata No.
Kep 14/U/II/1988 tanggal 25 Februari 1988 tentang
Pelaksanaan Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel
- Sesuai dengan Pola Dasar Pembangunan Daerah
Kotamadya Dati II Bandar Lampung (Perda No. 7 Tahun
1989)
- Sesuai dengan Repelita V Dati II Bandar Lampung
1989/1990 - 1993/1994 buku I sampai dengan III.
- Studi Awal Tentang Hotel Transit dan Pusat Pertokoan
di Bandar Lampung dari PT Megan Express
Intercontinental dianggap benar dan dapat digunakan
sebagai data dalam rangka perencanaan dan
perancangan berikutnya.
- Pendekatan perencanaan dititikberatkan pada bangunan
sebagai wadah kegiatan, sedangkan masalah penanaman
6

dan pengembalian modal dilakukan perhitungan secara


global dengan asumsi-asumsi yang spekulatif.

METODB PEMYUSUHAN

Dalam menyusun Laporan Perencanaan dan


Perancangan ini dilakukan metode penyusunan sebagai
berikut:
- Studi Literatur, merupakan metode pengenalan masalah
yang berguna untuk melengkapi data
- Studi Komparatif, merupakan pengamatan lapangan yang
berguna untuk memperoleh gambaran obyektif
- Questioner & Wawancara, merupakan proses tanya
jawab yang berguna untuk melengkapi data lapangan.

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika Pembahasan dibagi menjadi beberapa


tahap yang berurutan dan berhubungan satu sama lain.
Tahapan-tahapan tersebut antara lain sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar • belakang, tujuan,
sasaran, lingkup pelayanan, batasan, metode
penyusunan dan sistematika pembahasan.
BAB II : TINJAUAN UMUM
Berisi tentang pengenalan terhadap Hotel
Transit, Pusat Pertokoan dan keadaan kota
7

Bandar Lampung.
PERENCANAAN
Berisi tentang tahapan perencanaan yang
meliputi program dasar dan program kebutuhan.
PERANCANGAN
Berisi tentang konsep pemikiran yang
digunakan untuk perancangan tapak, bangunan
dan utilitasnya.
r
AR.500

en
c
HOTEL TRANSIT & Pusat Pertokoait di Bandar Lav^y 03
9

AK. 500

JARAK TRANSPORTASI

TRANSPORTATION NETWORK
TO L A M P U N G
LAKE RANAU
6 Hours 1
A CC H
MEDAN, LAKE
BUKI1 TINCGI
PADANG

/ A HOURS
/ BY BOAT
I
i
• NATIONAL PARK
K NATURE i WILDLIFE RESERVE
- SUMATRAN RHINOE
- THE BIGGEST TLOWER IN THE WORLD, RArLESIA
- 1B79 LIGHT HOUSE
- SUMATRAN TIGER, BEAR, WILD GOAT
6
KRAKATAU
- TURTLE
- HUGE TROPIGAL RAIN TOREST. VOLCANO ISLAND

sumber : Diparda Oati I Lampung

HOTEL &TRANSIT *** „


Gbr. 2 Pusat Pertokoan di Bandar L a ^

Anda mungkin juga menyukai