PENDAHULUAN
1
tumbuh berkembang dengan kepribadian yang menyertai setiap langkah
dalam hidupnya.
2
BAB II
ISI
2.1 Pengertian
Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli beberapa definisi
kepribadian menurut para ahli sosiologi antara lain :
Theodore R. Newcombe, Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap
yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Yinger, Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu
dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan
serangkaian instruksi.
Cuber, Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang
tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
M.A.W Bouwer, Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang
meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini & sikap-sikap
seseorang.
Koetjaraningrat, Kepribadian adalah beberapa ciri watak yang
diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam
bertingkah laku, sehigga individu memiliki identitas khusu yang
berbeda dengan orang lain.
Gordon W. Allport, pengertian kepribadian adalah organisasi sistem
jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan
penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.
John F. Cuber, kepribadian adalah keseluruhan sifat yang tampak dan
dapat dilihat oleh seseorang.
J. Milton Yinger: Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang
individu dengan sistem kecenderungan tertentu dengan berinteraksi
dengan serangkaian situasi.
3
Aspek-aspek peribadian menurut Abin Syamsuddin (2003) yang
mengemukakan mengenai aspek-apek kerpibadian yaitu:
a. Karakter adalah konsekuen tidaknya mematuhi etika perilaku konsiten
tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
b. Temperamen adalah disposisi rekatif seorang, atau cepat lambatnya
mengenai mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan akan yang
datang dari lingkungannya.
c. Sikap, ialah sambutan terhadap objek yang sifatnya positif, negatif
atau ambivalen.
d. Stabilitas emosi yaitu ukuran kestabilan reaksi emosional terhadap
rangsangan lingkungannya, Misalnya mudah tidak tersinggung, marah,
putus asah atau sedih.
e. Responsibilitas (tanggung jawab) yaitu kesiapan untuk menerima risiko
dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Misalnya mau menerima
risiko yang wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang
dihadapi.
f. Sosiabilitas adalah disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan
interpersonal. Misalnya, sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
4
tidak menjadi sombong, angkuh, atau mengalami superiority
compelx jika memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan.
c. Kemandirian; mempunyai sifat yang mandiri dalam cara berfikir,
dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan
mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang
berlaku dilingkungannya.
d. Mampu menilai secara realistik; dapat menghadapi situasi dengan
kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau
menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan
sebagai sesuatu yang sempurna.
e. Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya dengan
berdasarkana filsafat hidup berakar dari keyakinan agama yang
dianutnya.
f. Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap
orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-
masalah yang terdapat dilingkungannya dan bersifat fleksibel
dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain misalnya
dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak
membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang
lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
g. Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai dengan kebahagian,
yang didukung faktor-faktor achiement (prestasi), acceptance
(penerimaan), dan affection (kasih sayang).
h. Penerimaan sosial; mau berpartisipasi aktif di kegiatan sosial dan
mempunyai sikap bersahabat dalam berhubungan terhadap orang
lain.
i. Berorientasi tujuan; dapat memutuskan tujuan-tujuan dalam
setiap aktivitas dan kehidupannya yang berdasarkan pertimbangna
secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan
berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan
kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
5
j. Mampu mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya,
dapat menghadapi situasi frustasi, depresi, atau stress secara
positif atau konstrutik, tidak desktruktif (merusak).
k. Menerima tanggung jawab; dia memiliki keyakinan terhadap
kemampuannya untuk mengatasi berbagai masalah yang
dihadapinya.
6
malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik
genetis bawaan.
b. Berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir.
Kepribadian anak kembar yang dibesarkan dikeluarga yang berbeda
ternyata lebih mirip dengan saudara kembarnya dibandingkan
kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara
kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.
c. Meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam
berbagai situasi.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan adalah dimana tempat kita tumbuh dan dibesarkan;
norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok social; dan
pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Budaya membentuk norma,
sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya serta menghasilkan kosistensi berjalannya waktu. Ideology
yang secara instens berakar disuatu kultur mungkin hanya akan
berpengaruh sedikit pada kultur yang lain akan tetapi pada
umummnya stabil dan kosisten, dapat berubah tergantung pada situasi
dan kondisi yang dihadapinya.
Akan tetapi faktor keturunan membekali kita dengan sifat dan
kemampuan bawaan, tetapi potensi penuh kita ditentukan oleh
seberapa baik kita menyesuaikan diri dengan lingkungan.
7
a. Pengetahuan
Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan
konsep-konsep yang lahir dari pengamatan dan pengalaman
mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dari dalam lingkungan
individu tersebut. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit demi
sedikit diungkapkan oleh individu dalam bentuk perilaku.
b. Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan kesadaran manusia dengan
menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap suatu. Bentuk
penilaian itu dipengaruhi oleh pengetahuannya. Sehingga perasaan
selalu bersifat subjektif dengan adanya unsur penilaian sebelumnya,
yang dapat jadi berbeda dengan penilaian orang lain. Perasaan
mengisi penuh kesadaran manusia ditiap saat dalam hidupnya.
c. Dorongan Naluri
Dorongan naluri adalah kemauan yang suda menjadi naluri bagi
setiap manusia. Sedikitnya terdapat tujuh macam dorongan naluri
antara lain sebagai berikut :
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
2. Dorongan seksual
3. Dorongan untuk mencari makan
4. Dorongan untuk berbakti
5. Dorongan untuk bergaul dan juga berinteraksi antar sesama
manusia
6. Dorongan dalam meniru setiap tingkah laku dari sesamanya
7. Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak
8
Introvert atau interoversion adalah kepribadian manusia yang
mengutamakan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Jadi manusia
dengan sifat atau jenis kepribadian introvert adalah cenderung
menutup diri dari kehidupan luar yang lebih senang berada di
kesunyian atua kondisi tenang, dari pada tempat yang banyak orang.
Ciri-Ciri Introvert
1. Pemikir
2. Pendiam
3. Senang menyendiri
4. Pemalu
5. Susah bergaul (kuper)
6. Lebih senang bekerja sendirian
7. Lebih suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang (1 on 1
interaction)
8. Berpikir dulu baru berbicara/melakukan
9. Senang berimajinasi
10. Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan
11. Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi
12. Jarang berbicara, tetapi suka mendengarkan orang bercerita
13. Senang dengan kegiatan tenang misalnya membaca, memancing,
bermain komputer dan bersantai.
b. Extrovert (Extraversion)
Extrovert atau Extraversion adalah kepribadian manusia yang
mengutamakan dunia luar manusia tersebut. Extrovert merupakan
kebalikan dari introvert. Jadi manusia dengan sifat atau jenis
kepribadian extrovert adalah kepribadian yang cenderung membuka
diri dengan kehidupan luar yang lebih beraktivitas dan lebih sedikit
berpikir serta orang yang senang berada di keramaian atau kondisi
yang terdapat banyak orang, dari pada di tempat yang sunyi.
9
1. Aktif
2. Senang bersama orang
3. Percaya diri (kadang dapat berlebihan)
4. Senang beraktivitas
5. Lebih senang jika bekerja kelompok
6. Gampang bergaul (supel)
7. Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang dibanding dengan
sekaligus
8. Lebih mudah mengungkapkan perasaan melalui kata-kata
9. Berbicara/melakukan dulu baru berpikir
10. Lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi
11. Lebih senang untuk bercerita, dari pada mendengarkan orang
yang bercerita
12. Senang dengan kegiatan yang banyak orang seperti jalan-jalan,
nongkrong, berpesta, dan pergi konser
c. Ambievert (Ambiversion)
Ambievert atau Ambiversion adalah kepribadian manusia yang
dapat berubah-ubah dari introver menjadi extrovert atau sebaliknya.
Ambiever merupakan kepribadian manusia dengan dua kepribadian
yaitu introvert dan extrovert. Mempunyai kepribadian ambievert yang
dapat dibilang baik karena manusia tersebut bersifat fleksibel untuk
beraktivitas sebagai introvert mapun extrovert serta berinteraksi
dengan introvert dan extrovert dengan baik. Ambievert sering terlihat
moody, karena sifat yang sering berubah-ubah.
10
Terdapat dua macam cara untuk menghilangkan ketidak enakan
dari Das Es yaitu:
1. Refleks dan reaksi otomatis seperti bersin, berkedip dsb
2. Proses primer kalau orang lapar seperti orang yang
membayangkan makanan.
b. Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologi
Das Ich, kepribadian ini timbul dari kebutuhan orang untuk dapat
berhubungan dengan dunia luar secara realistis kuncinya berpegangan
pada prinsip “realitas” tujuan masih dalam garis kepentingan
organisme yaitu mendapatkan keenakan dan menghindari diri dari
ketidak enakan yang sesuai dengan kondisi dunia pada saat ini.
c. Das Ueber Ich , yaitu aspek sosiologinisme
Aspek sosiologis dari kepribadian ini merupakan wakil nilai-nilai
tradisional serta cita-cita masyarakat seperti berbagai perintah dan
larangan yang ditafsirkan orang tua kepada anak fungsinya yaitu
menentukan apakah sesuatu susila atau tidak susila, pantas atau tidak
pantas, benar atau salah dengan berpedoman yang sesuai dengan
moral masyarakat.
11
tidak tepat karena kondisi emotional sangat mempengaruhi waktu
pengisian.
2. Survey peringkat oleh pengamat
Survey peringkat bisa dilakukan dengan melakukan penilaian yang
dilakukan teman sejawat, survey ini bisa dijadikan pertimbangan yang
lebih baik atas keberhasilan suatu pekerjaan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku
terhadap lingkungan sekitarnya, yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap
dan minat, serta pandangan hidup yang khas.
13
Daftar Pustaka
1. http://arie5758.blogspot.co.id/2011/10/4-kepribadian-manusia-sanguin-
koleris.html#axzz4KIuvzqLa
2. http://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-kepribadian.html
3. http://www.pengertianku.net/2014/06/pengertian-kepribadian-secara-
umum.html
4. http://www.artikelsiana.com/2015/07/kepribadian-pengertian-ciri-ciri-unsur-
macam.html
5. https://pendidikaniniuntukmu.wordpress.com/2012/04/23/beberapa-segi-
psikologi-kepribadian-kepribadian-manusia/
6. http://sehatnesia.com/1575/dari-4-tipe-kepribadian-manusia-berikut-
termasuk-yang-manakah-kamu/
7. https://www.academia.edu/11346073/Perilaku_Organisasi_-
KEPRIBADIAN_DAN_NILAI?auto=download
8. http://ciputrauceo.net/blog/2015/2/5/contoh-makalah-mahasiswa-yang-
benar-beserta-pedoman-pembuatan-makalah
9. http://kurniawaalex.blogspot.co.id/2014/10/makalah-kepribadian.html
10. http://stiebanten.blogspot.com/2011/07/pengertian-perkembangan-
kepribadian.html
11. Ewintribengkulu.blogspot.com/2012/10/karakteristik-kepribadian-yang-
sehat.html#UZpCAYEl7IU
12. http://catatanbk.blogspot.com/2012/04/karakteristik-kerbibadian-sehat-
dan.htmlhttp://tukinfo.net/susunan-makalah/
14
15