metabolisme yang lebih tinggi, ekspresi gen yang berbeda, dan tumbuh lebih cepat daripada
embrio perempuan. Namun, saat dibawah stressor embrio laki-laki lebih rentan daripada
perempuan.
Sejak banyaknya bentuk dari hasil stressor akibat produksi ROS yang berlebih
Embrio perempuan yang terpapar stress karena panas memiliki H 2O2 yang relatif lebih
rendah daripada perempuan, dan embrio perempuan dapat bertahan lebih baik dalam kondisi
stres karena panas daripada laki-laki baik pada kultur in vivo maupun in vitro.
Selama periode preimplantasi, pada kultur in vitro, embrio laki-laki menunjukkan tingkat
metabolism yang lebih tinggi dan tumbuh lebih cepat daripada embrio perempuan.
Total metabolisme glukosa dua kali lebih tinggi pada embrio laki-laki dibandingkan
dengan embrio perempuan, dan aktivitas pentose phosphate pathway (PPP) empat kali lebih
tinggi pada blastokista perempuan daripada blastokista laki-laki.