1. GAGAL TUMBUH
- kenaikan berat badan dibawah persentil 5 dari tabel kenaikan berat badan
(weight increament WHO) → risiko gagal tumbuh
- berdasarkan kurva BB/U terdapat tren kurva cenderung menurun , flat
atau menurun
- berdasarkan kurva BB/U terdapat berat badan kurang (underweight),
berat badan sangat kurang (severly underweight)
- biasanya status gizi masih baik
2. STUNTING (bagian dari perawakan pendek ( stunted) yang disebabkan
gangguan gizi pada usia 2 tahun pertama kehidupan )
3. GIZI KURANG (wasted)
4. GIZI BURUK (severly wasted)
Permenkes no 29/2019
CARA MENILAI GAGAL TUMBUH
BB bayi usia 1 bln 3800 g → kontrol usia 4 bulan 5000 g (5000-3800=1200 →< P5
CARA MENILAI UNDERWEIGHT,SEV UNDERWEIGHT,STUNTED,SEV STUNTED
GIZI KURANG DAN GIZI BURUK
Indikator Pertumbuhan menurut WHO
Z-score
PB/U BB/U BB/TB BMI/U
Di atas +3 Obese Obese
(kegemukan) (kegemukan)
Di atas +2 Overweight Overweight
(BB lebih) (BB lebih)
Di atas +1 Possible risk Possible risk
of overweight of overweight
(Berisiko (Berisiko
BB lebih) BB lebih)
Median
(nol)
Di bawah -1
Di bawah -2 Perawakan BB kurang Gizi kurang Gizi kurang
pendek (underweight)
Di bawah -3 Perawakan BB sangat Gizi buruk Gizi buruk
sangat pendek kurang (severly
Apa yang dimaksud dengan stunting?
Genetik Stunting
Kelainan kromosom
Kelainan metabolik
Masukan makanan
yang tidak adekuat
Mengubah lingkungan
Kebutuhan nutrisi dalam sistem pencernaan
meningkat namun terjadi Menurunkan
penurunan ketersediaan sistem imunitas
nutrisi dalam tubuh
Kondisi Infeksi
Emergency Nutrition work 2019
Bagaimana perjalanan seorang bayi yang terlahir normal
sampai menjadi stunting?
Diawali dengan berat badan yang tetap, tidak naik atau turun akibat
kurangnya asupan makanan karena kemiskinan, ketidak tahuan komposisi
makanan yang bergizi dan atau disertai adanya penyakit infeksi, dll
Three phase of Growth velocity pattern of childhood
Bozzola 2012
Optimalisasi nutrisi untuk pertambahan berat badan →pertambahan panjang badan usia
0-2 tahun → mencegah stunting
BAGAIMANA CARA MENCEGAH DAN MENEMUKAN STUNTING DAN
GANGGUAN KEKURANGAN GIZI LAINNYA UNTUK TATALAKSANA LEBIH LANJUT
▪ Kelainan pada pemeriksaan fisik jantung yang mengarah pada kelainan jantung
bawaan (murmur, edema)
▪ Keterlambatan perkembangan
▪ Wajah dismorfik
▪ Kenaikan berat tidak adekuat walaupun asupan kalori cukup
▪ Organomegali atau limfadenopati
▪ Infeksi saluran napas, kulit atau infeksi saluran kemih yang berulang atau berat
▪ Muntah atau diare berulang
YA TIDAK
skrining stunting Aksi cegah stunting→DETEKSI GAGAL TUMBUH
Rujuk dokter puskesmas BB/U -2 s.d +1SD BB/U <-2SD s.d <-3SD
terlatih untuk mendeteksi
Gagal tumbuh
penyakit penyerta Lihat tren kurva
(berat badan
kurang/sangat
Rujuk SpA untuk BB naik tidak sesuai
BB naik kurang → risiko
konfirmasi diagnosis grafik/flat/turun →
sesuai grafik stunting →
Bila terdiagnosis penyakit risiko gagal tumbuh tanda bahwa ASI
kronik misal TBC→ selain MPASI tidak cukup
terapi OAT → tatalaksana +ASI lanjut MPASI tekstur halus (tidak adekuat)
stunting diberikan PKMK → (telur, ikan) +ASI lanjut dan atau MPASI
membuat resep diserahkan Evaluasi tidak adekuat →
ke dokter puskesmas bln depan Evaluasi 2 minggu berikan MPASI
Puskesmas mengambil PKMK BB tetap → MPASI + telur ikan dan
dari dinkes kota➔ pasien ASI + susu standart PKMK
Pendekatan Penyebab penurunan berat badan (weight faltering)
untuk mencegah berlanjut menjadi stunting
GAGAL TUMBUH (Weight Faltering)
Kenaikan BB tidak adekuat (lambat)
atau tetap, penurunan BB
BB/U <-2SD
BB ideal 6 kg
Indikator Pertumbuhan
Z-score
TB/U BB/U BB/TB BMI/U
g >-2SD
< -2 SD
Menemukan Menemukan
redflag - redflag +
BB tetap
CONTOH KASUS 2
WASPADA
YA TIDAK
skrining stunting Aksi cegah stunting→DETEKSI GAGAL TUMBUH
Rujuk dokter puskesmas BB/U -2 s.d +1SD BB/U <-2SD s.d <-3SD
terlatih untuk mendeteksi
Gagal tumbuh
penyakit penyerta Lihat tren kurva
(berat badan
kurang/sangat
Rujuk SpA untuk BB naik tidak sesuai
BB naik kurang → risiko
konfirmasi diagnosis grafik/flat/turun →
sesuai grafik stunting →
Bila terdiagnosis penyakit risiko gagal tumbuh tanda bahwa ASI
kronik misal TBC→ selain MPASI tidak cukup
terapi OAT → tatalaksana +ASI lanjut MPASI tekstur halus (tidak adekuat)
stunting diberikan PKMK → (telur, ikan) +ASI lanjut dan atau MPASI
membuat resep diserahkan Evaluasi tidak adekuat →
ke dokter puskesmas bln depan Evaluasi 2 minggu berikan MPASI
Puskesmas mengambil PKMK BB tetap → MPASI + telur ikan dan
dari dinkes kota➔ pasien ASI + susu standart PKMK
CONTOH KASUS 3
• Tari, anak perempuan usia 11 bulan hari ini ditimbang dan diukur di
posyandu berat badannya 6,5 kg dengan PB 68 cm. Saat ini tidak ada
keluhan sakit hanya mau imunisasi yang terlambat. Menurut ibunya,
beratnya tetap sejak usia 8 bulan, padahal saat usia 6 bulan berat badannya
naik meskipun tidak banyak
• Saat ini mendapatkan ASI dan MPASI diberikan sejak usia 6 bulan. MPASI
saat ini nasi tim dengan lauk sayur daun bayam,kaldu dan tempe.
• Jarang makan ayam atau daging karena anak tidak suka. Ikan masih mau
namun anak cepat bosan
BB/U < -2SD : BB kurang
(underweight)
PB/U= -2SD NORMAL
BB IDEAL 8 kg
APA TINDAKAN SELANJUTNYA ?
g <-2SD
< -2 SD
Menemukan Menemukan
redflag - redflag +
Protein
Karbohidrat (utamakan
sumber hewani)
ASI
BB IDEAL 9 kg
PB/U= <-2SD STUNTED
g <-3SD
< -2 SD
Menemukan Menemukan
redflag - redflag +