(Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya)
Disusun oleh :
IKHWAN RIDHO
NIM : 03111006027
PEMBIMBING :
Anjuma Perkasa Jaya, ST, MSc.
197707242003121005
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas segala Rahmat yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi Tugas Akhir dengan judul
“Pusat Industri Kreatif di Palembang” sebagai salah satu syarat Yudisium Strata-1
Program Studi Arsitektur Universitas Sriwijaya ini dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Anjuma Perkasa Jaya, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan tuntunan selama proses penulisan ketika pra Tugas Akhir dan tahap
desain ketika Tugas Akhir, sehingga segalanya dapat terwujud.
3. Seluruh Dosen dan staff Teknik Arsitektur yang banyak membantu penulis dalam
proses studi dan penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan semangat, motivasi biar cepat
selesai kuliahnya, doa, kasih sayang, dorongan dan bimbingan baik secara moral
maupun materiil, dan terus memotivasi penulis mulai dari awal perkuliahan sampai
dengan berakhirnya Tugas Akhir ini.
5. Adik veza yang juga tak henti-hentinya memberikan semangat, dorongan yang
positif agar kakaknya bisa menyelesaikan kuliahnya, terima kasih ya.
6. Fariza tiara ayu, yang juga menjadi alasan penulis untuk menyelesaikan studi
kuliahnya. Terima kasih untuk support, semangat, dorongan, yang di berikan dari
awal hingga akhir Tugas Akhir ini, terima kasih ya.
7. Teman-teman sejawat dari SMA, seperti jonathan, randy, riki yang ikut
mendoakan dari jauh agar penulis menyelesaikan kuliahnya yang hampir 7 tahun
ini.dan dapat menyusul mereka dalam dunia kerja.
8. Teman-teman satu angkatan arsitektur 2011 yang ikut mensupport terutama laki-
lakinya. Arrin, Rifky, Derri, Kukuh, Edwin, Jenhori, Andreas,Yayan, terima kasih
ya.
9. Adik-adik tingkat angkatan 2013 sebagai teman di studio Tugas akhir, terima
kasih bantuan dan masukannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, namun segala
kritik dan saran tetap penulis harapkan untuk menjadi sesuatu yang lebih baik di
kemudian hari. Semoga skripsi yang jauh dari sempurna ini dapat berguna dan
bermanfaat, serta menambah informasi bagi pembaca.
Penulis,
Ikhwan Ridho
iv
DAFTAR ISI
Universitas Sriwijaya
v
Universitas Sriwijaya
vi
Universitas Sriwijaya
vii
Universitas Sriwijaya
viii
DAFTAR GAMBAR
Universitas Sriwijaya
ix
Universitas Sriwijaya
x
DAFTAR TABEL
Universitas Sriwijaya
xi
DAFTAR BAGAN
Universitas Sriwijaya
xii
Universitas Sriwijaya
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Selain itu, dewasa ini perkembangan perekonomian telah sampai pada tahap
dimana kegiatan perekonomian harus mampu untuk inovatif dan menampilkan
kreativitas yang selalu baru. Ekonomi kreatif yang dipresentasikan oleh industri
kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam
perekonomian suatu negara, karena kreativitas manusia adalah sumber daya
ekonomi utama dan bahwa industri abad ke dua puluh satu akan tergantung pada
produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. (wikipedia,industri
kreatif,2017)
Universitas Sriwijaya
2
Pentingnya ekonomi kreatif bagi indonesia terlihat dari arahan presiden bahwa
ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi nasional serta pemerintah
telah melakukan sejumlah terobosan dan kebijakan terkait ekonomi kreatif.
Diantaranya telah diprioritaskannya pengembangan ekonomi kreatif dalam RPJM
nasional 2015-2019 serta telah dibentuknya badan ekonomi kreatif sebagai lembaga
yang akan mengawal pengembangan ekonomi kreatif secara khusus.
Sementara untuk kota palembang sendiri industri kreatif sudah menjadi salah
satu pilar ekonomi untuk masyrakat nya dimana subsektor kerajinan berupa tenun
songket dan kuliner berupa pempek merupakan produk unggulan dari sub sektor
industri kreatif di kota palembang.( http://www.kemenperin.go.id )
Sementara sub sektor industri kreatif lainnya juga mulai ditekuni masyarakat
kota palembang dan tersebar di kawasan urban kota palembang sebagai ukm-ukm.
Diantaranya adalah sub sektor sektor kerajinan, desain, video,film dan fotografi,
penerbitan&percetakan, tv dan radio, serta layanan komputer & peranti lunak yang
memiliki tingkat persebaran cukup banyak dikawasan kota palembang. Hal ini
mengindikasikan bahwa sub sektor sub sektor tersebut mulai dilirik sebagai
penopang perekonomian kehidupan masyarakat Palembang.(jurnal online
mahasiswa arsitektur “langkau betang”,2013)
Universitas Sriwijaya
3
Sub sektor-sub sektor tersebut akan sangat disayangkan apabila dibiarkan saja
dan tidak ditindak lanjuti secara bijak karena hal ini tentu berpotensi memajukan
taraf hidup masyarakat kota palembang apabila subsektor industri kreatif tersebut
mampu dikembangkan dan menghasilkan produk yang mempunyai pasar tersendiri
seperti songket dan pempek yang telah menembus pasar global. Terlebih dikota
palembang sendiri telah bermunculan komunitas-komunitas kreatif dan keinginan
anak muda nya untuk merintis bidang usaha industri kreatif secara profesional.
Hanya saja tetap ada kendala yang dihadapi pelaku industri kreatif di kota
palembang yaitu minimnya investor dan masalah permodalan.
Karena kesadaran bahwa industri kreatif tidak akan pernah terlepas dari
tantangan globalisasi ekonomi dimana untuk bersaing diperlukan inovasi dan SDM
yang berkualitas yang mengandalkan ide dan stock of knowledge pada masing-
masing sub sektor industri kreatif agar mampu tetap bersaing dan mengikuti
perkembangan zaman , hal tersebut kemudian mendasari pemikiran bahwa para
pelaku industri kreatif di palembang yang sedang berkembang di palembang
membutuhkan sarana dan prasarana untuk mengembangkan industri kreatif mereka
agar tetap mampu bersaing dan eksis dalam sektor industri kreatif nya masing-
masing untuk masa-masa yang akan datang. Para pelaku industri kreatif perlu
difasilitasi guna menambah pengetahuan mereka dibidang sub sektor industri
kreatif masing-masing sehingga tidak layu sebelum berkembang. Dengan begitu
diharapkan industri kreatif dikota palembang mampu unggul dalam kualitas produk
dan berdaya saing tinggi serta tetap mampu melestarikan industri kreatif kerajinan
seperti tenun songket yang merupakan warisan budaya (heritage) kota palembang
serta fasih menggunakan kemajuan zaman untuk keuntungan di bidang subsektor
industri kreatif masing-masing. Selain itu juga kota palembang telah diusulkan
menjadi sebuah kota kreatif sehingga menjadi salah satu alasan kuat lainnya
mengapa dikota palembang diperlukan sarana untuk mendukung berkembangnya
sektor-sektor industri kreatif yang sejalan dengan visi misi menjadi kota kreatif.
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
6
BAB I PENDAHULUAN
Uraian tentang dasar atau tema perancangan yang berisikan dasar teori untuk
mengatasi permasalahan atau tema perancangan yang digunakan. Selain itu
terdapat pula uraian tentang elaborasi tema perancangan yang berisi
pendalaman dan penerapan tema terhadap obyek perancangan.
Terdapat penjelasan mengenai data dan analisis fungsional dan spasial yang
berisikan data, analisis dan respon. Data dan analisis kontekstual yang
berisikan data, analisis dan respon. Data dan analisis arsitektural berisikan data,
analisis dan respon. Data dan analisis fungsional stuktural berisikan terhadap
stuktural. Data dan analisis fungsional utilitas berisikan data, analisis dan
respon.
Universitas Sriwijaya
7
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka yang berisi mengenai sumber buku, jurnal, tesis,disertasi, web
(tidak boleh blog) serta terdapat pula lampiran serta relevan dan mendukung
proses perancangan.
Universitas Sriwijaya
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Berikut ini merupakan uraian definisi terhadap judul dari perancangan pusat
industri kreatif di Palembang :
Universitas Sriwijaya
9
sumber daya penting dalam proses produksi. Tingkat pembentukan modal yang
tinggi akan membantu perekonomian untuk berproduksi dalam skala lebih besar
dan lebih efisien.
Ekonomi kreatif akan menjadi penting di masa depan karena bersumber pada
kreativitas yangmerupakan sumber daya terbarukan. Dengan demikian, negara-
negara yang berlimpah ketersediaan orang kreatifnya tidak memiliki batasan
Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
12
Menurut dzikri prakasa putra, M. Ridha alhyamdani & ivan gunawan dalam
jurnal online mahasiswa arsitektur “pusat industri kreatif di pontianak” pusat
industri kreatif merupakan sebuah tempat yang mewadahi berbagai jenis kegiatan
yang mendukung perkembangan industri kreatif. Karena perkembangan sendiri
mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari
sebelumnya (kasiram, 1983 : 23), maka pusat industri kreatif merupakan tempat
dimana industri kreatif yang diwadahi dirangsang/didorong agar menghasilkan
produk-produk yang baru serta inovatif guna menghadapi persaingan pasar global.
Universitas Sriwijaya
13
memperkaya wawasan terkait bidang industri kreatif terkait yang ditekuni tersebut.
Sementara subsektor industri kreatif yang diwadahi didalam Pusat industri kreatif
di kota palembang dibatasi pada subsektor industri kreatif yang sedang berkembang
di kota palembang saja.
Workshop dan Produksi | Kegiatan workshop dapat juga disebut dengan bengkel
sebagai tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar keterampilan. Workshop
berfungsi sebagai bengkel tempat praktik para pelaku industri kreatif dalam
mengembangkan produk mereka dan tempat para instruktur mengajarkan
keterampilan kepada para pelaku industri kreatif terkait bidang industri kreatif yang
ditekuni. Workshop juga sebagai tempat para pelaku industri kreatif menuangkan
ide mereka dalam bentuk prototype/mockup tergantung subsektor industri kreatif
yang ditekuni pada saat melakukan kegiatan pelatihan.
Seminar dan diskusi | Kegiatan seminar dan forum diskusi dapat diselenggarakan
oleh masing-masing subsektor industri kreatif yang dapat mengundang masyarakat
Universitas Sriwijaya
14
Kegiatan seminar dan diskusi juga dilakukan oleh para pelaku industri
kreatif di bidang industri kreatif yang sama, dengan tujuan untuk bertukar pikiran
mengenai potensi dan kendala mengenai industri kreatif yang ditekuni. Yang
nantinya bisa membentuk kelompok bersama sebagai suatu perkumpulan yang
mampu mensejahterakan anggota perkumpulan tersebut.
Universitas Sriwijaya
15
• Kantor pengelola
• Workshop pelatihan (subsektor industri kreatif terkait.)
• Exhibition hall
• Workshop retail (subsektor industri kreatif terkait.)
• Perpustakaan digital
• Ruang seminar & diskusi
• Fasilitas penunjang lainnya seperti rest area, mushola, km/wc, tempat
parkir, dan lobi sebagai tempat penerimaan tamu dan pusat informasi.
Universitas Sriwijaya
16
Selain itu, Adanya otonomi daerah mengharuskan tiap daerah untuk selalu
mengembangkan potensi-potensi ekonomi yang dimilikinya. Kota Palembang
sebagai kota yang sedang berkembang juga perlu mengidentifikasi potensi-potensi
industri kreatif yang ada. Seiring dengan adanya arus pertumbuhan yang tinggi
menyebabkan ekonomi dikawasan urban berkembang sangat kompetitif.
Universitas Sriwijaya
17
Dari tabel tersebut diatas didapatkan fakta bahwa ada 6 subsektor industri
kreatif yang memiliki persebaran cukup baik di kawasan urban kota palembang.
Hal ini mendasari penulis untuk menetapkan batasan perancangan menjadi
mewadahi perkembangan ke 6 subsektor industri kreatif tersebut.
Adapun ke 6 subsektor industri kreatif tersebut antara lain :
Kerajinan, merupakan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan
distribusi produk yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal
dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain
meliputi barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, serat alam maupun
buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi)
Universitas Sriwijaya
18
kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. (departemen perdagangan
RI, 2008)
Video,film dan fotografi | merupakan kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi
produksi video, film, dan jasa fotografi serta distribusi rekaman video dan film.
Termasuk didalamnya penulisan naskah, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan
eksibisi film. (departemen perdagangan RI, 2008)
Layanan komputer & piranti lunak | merupakan meliputi kegiatan kreatif yang
terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer,
pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain
arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain
portal. Sementara konten-konten dari industri kreatif ini adalah meliputi aplikasi
Internet, aplikasi web, software bisnis, kreatif, dan sains. Sementara konten
mencakup e-content, business intelligence, iklan, customer service, games, animasi,
berita, edukasi dan lainnya. (departemen perdagangan RI, 2008)
Desain | meruapakan kegiatan industri kreatif yang terkait dengan kreasi desain
grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusaan
Universitas Sriwijaya
19
dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan. (departemen
perdagangan RI, 2008)
Hal lain yang tidak kalah penting dalam perencanaan sebuah adalah segi
fisik bangunan itu sendiri, seperti pencahayaan, penghawaan, struktur, teknologi
bangunan, utilitas, system keamanan dan lain sebagainya. Selain dari segi
fungsional faktor-faktor.
Universitas Sriwijaya
20
Universitas Sriwijaya
21
secara teori. Juga disediakan exhibition hall sebagai tempat pameran hasil karya
peserta pelatihan setelah mengikuti kegiatan pelatihan. Serta perpustakaan digital
sebagai tempat referensi dan sumber data bagi peserta pelatihan.
2.3 Ruang Workshop
Gambar 2.3 contoh lay out ruang kelas untuk 35-40 siswa
Sumber : time saver standar for building types
Universitas Sriwijaya
22
Gambar 2.5 viewing area dan maksimum sudut pandang terhadap layar lcd pada ruang seminar
Sumber : time saver standar for building types
Gambar 2.6 layout ruang seminar dengan 3 ruangan seminar dan preparation area
Sumber : time saver standar for building types
Universitas Sriwijaya
23
2.5 Perpustakaan
Menurut Ernst Neufert dalam Data Arsitek Jilid 3, exhibiton hall atau ruang
pameran harus memenuhi keadaan sebagai berikut :
1. Terlindung dari gangguan, pencurian, kelembaban, kering, dan debu.
2. Suatu pameran yang baik seharusnya dapat dilihat publik tanpa rasa lelah.
Penyusunan ruang dibatasi dengan perubahan dan kecocokan dengan bentuk
ruangan.
3. Sudut pandang normal adalah 54º atau 27º pada sisi bagian dinding bagian yang
akan dipamerkan diberikan cahaya yang cukup dari jarak 10 meter atau sama
dengan 4,9m (kurang lebih 70cm).
Universitas Sriwijaya
24
a. Ruang Kantor
a. Diantara baris-baris meja itu disediakan loprong untuk keperluan lalu lintas
para pegawai. Sebaiknya di tengah ruangan terdapat sebuah lorong utama
yang lebarnya 120 cm. Lorong-lorong lainnya cukup selebar 80 cm. Lebar
120 cm itu dibuat berdasar4kana perhitungan bahwa lebar badan seseorang
yang normal kira-kira 60 cm sehingga lorong tersebut dapat dijalani 2 orang
tanpa bersinggungan waktu berpapasan, sedang perhitungan lorong yang 80
cm didasarkan pada tebal tubuh seseorang yang rata-rata 40 cm. Dengan
demikian kalau lorong itu dipakai untuk berpapasan 2 orang, masing-
masing dapat lewat dengan memiringkan dirinya.
Universitas Sriwijaya
25
b. Jarak antara sesuatu meja dengan meja yang dimuka atau di belakangnya
(ruang untuk duduk pegawai) selebar 80 cm. Berdasarkan jarak ini, maka
bagi setiap pegawai yang memakai meja ukuran 70 x 120 cm hendaknya
disediakan ;luas lantai sekitar 3½ m2. jadi ruang seluas 5 x 5 m (25 m2)
dapat dipakai oleh maksimum l7 pegawai.
c. Pejabat pimpinan bagian yang bersangkuatan ditempatkan di belakang para
pegawainya. Di satu pihak ini akan memudahkan pengawasan, di pihak lain
akan mencegah para pegawai mengangkat kepala untuk melihat siapa yang
menemui pejabat pimpinan.
Universitas Sriwijaya
26
Sebuah fasilitas komersil merupakan wadah bagi aktivitas pertukaran barang dan
atau jasa yang ditujukan untuk menghasilkan keuntungan. Dalam aktivitas ini
secara umum pelakuknya dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pihak penjual
(pihak yang menawarkan barang atau jasa dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan) dan pembeli (pihak yang menerima tawaran barang atau jasa yang
ditawarkan).
Menurut Rubenstein (1978), pusat komersil merupakan gambaran dari kota yang
terbentuk oleh elemen-elemen:
Anchor (magnet) merupakan transformasi dari “node” dapat pula berfungsi sebagai
landmark, perwujudan berupa plaza dalam bangunan komersil.
Prinsip dasar bangunan komersil terletak pada peran dan pola hubungan antara unit
retail dan mall. Lebih sekedar street of shop melainkan sebagai penghubung,
pengontrol, pengorganisir unit retail serta mengidentifikasi area (memberikan
kejelasan orientasi). (Baddington, Nadine., 1982)
Mencapai komunitas flow melalui efek ping pong sehingga semua ruang bernilai
strategis. Control zone dicapai dengan :
Universitas Sriwijaya
27
Pola linier sederhana, dengan jalur utama tanpa pembagi agar semua ruang sewa
strategis dan orientasi sirkulasi jelas.
Magnet / Anchor, unit utama sebagai obyek penarik pengunjung. Kuncinya adalah
perancangan key tenant yaitu pemilihan dan penempatan anchor tenant. Penyewa
seperti supermarket, bioskop, restoran, amusement dan lainnya, penempatannya
harus mampu menjadi magnet bagi pengunjung
Tenan Mix
Design Criteria
Design dari masing - masing unit sewa telah ditentukan sebelumnya kepada para
tenant, menyangkul perwujudan fisik seperti ketentuan mengenai bahan, warna,
design interior dll yang mengutamakan kesesuaian bukan kesenangan.
Menurut Northen, F. R Yang menjadi faktor utama perencanaan tata letak bangunan
komersil, antara lain :
Jumlah, ukuran, dan penempatan anchor atau magnet pertokoan tergantung pada
tipe pedagang dalam memilih ruang.
Distribusi, jumlah, dan ukuran standart unit toko dan persyaratan service.
Tempat keluar masuk bangunan komersil dapat berelasi dengan area transportasi
umum,area parkir kendaraan, dan area sirkulasi umum.
Universitas Sriwijaya
28
Mall center with only one magnet Mall center with magnet centrally placed
Introverted center
Cluster-type center
Universitas Sriwijaya
29
Universitas Sriwijaya
30
2.2.4.2 Klimatologi
Iklim Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbi,
kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara
23,4 - 31,7 derajat celsius. Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000
mm. Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran
matahari 45%. Topografi tanah relatif datar dan rendah. Sebagian besar tanah
adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut tergenang.
Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 m dpl.
2.2.4.3 Indeks Pembangunan Manusia
Pembangunan manusia dalam dimensi ekonomi, pendidikan dan sosial yang
diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dapat menjadi indikasi bahwa
kesejahteraan masyarakat kota Palembang dari waktu ke waktu mengalami
peningkatan. IPM kota Palembang terus mengalami peningkatan sebagaimana
terlihat pada grafik diatas indeks pembangunan manusia kota Palembang tahun
2015 telah mencapai 76.29.
Universitas Sriwijaya
31
Universitas Sriwijaya
32
Ketika tingkat pendapatan atau PDB per kapita rendah akibat dari
pertumbuhan ekonomi yang rendah, menyebabkan pengeluaran rumah tangga
untuk peningkatan pembangunan manusia menjadi turun. Begitu juga sebaliknya,
tingkat pendapatan yang relatif tinggi cenderung meningkatkan belanja rumah
tangga untuk peningkatan pembangunan manusia. Sebagaimana yang dinyatakan
oleh Ranis (2004), bahwa pertumbuhan ekonomi memberikan manfaat langsung
terhadap peningkatan pembangunan manusia melalui peningkatan pendapatan.
Peningkatan pendapatan akan meningkatkan alokasi belanja rumah tangga untuk
makanan yang lebih bergizi dan pendidikan, terutama pada rumah tangga miskin.
Universitas Sriwijaya
33
Universitas Sriwijaya
34
Bali creative industry center berada di jalan W.R Supratman no. 302 (tohpati),
Denpasar Bali merupakan pusat pengembangan industri kreatif di Bali yang berada
di bawah pengelolaan badan Biklat Industri (Bdi) Bali. Dulunya Menteri
perindustrian menerbitkan Keputusan No. 146/M-IND/Kep/3/2014 tentang
Pemberdayaan Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Denpasar sebagai Pusat
Pengembangan Industri Kreatif, atau disebut Bali Creative Industry Center (BCIC).
Bcic berfokus pada pengembangan industri kreatif di subsektor kerajinan dan
fesyen agar mempunyai nilai tambah dan berdaya saing. (bcic-ikm.net, 2017).
Universitas Sriwijaya
35
Ruangan workshop :
BCIC memiliki tiga unit bangunan 3 lantai dengan masing-
masing unit bangunan memiliki luasan ± 240 m2 sebagai
fasilitas para pelaku industri kreatif di sektor kerajinan dan
fesyen untuk menciptakan desain dan membuat prototype dari
desain-desain yang mereka buat.
Fasilitas asrama :
Untuk menunjang fungsinya sebagai tempat pengembangan
industri kreatif, maka BCIC menyediakan fasilitas asrama
untuk para pelaku industri kreatif yang ingin mengikuti
program pelatihan yang diadakan oleh BCIC. Keberadaan
dari asrama sendiri sangat mendukung program kegiatan
pelatihan yang diadakan oleh BCIC mengingat program
pelatihan memakan waktu 2-3 bulan. Dengan adanya asrama
maka memudahkan akomodasi para peserta pelatihan.
Universitas Sriwijaya
36
Universitas Sriwijaya
37
Universitas Sriwijaya
38
Design lab
Untuk meningkatkan daya saing produk IKM, maka BCIC
menyiapkan Design Lab yang berfungsi wadah kegiatan
pengembangan desain, inovasi, tren yang dibutuhkan sentra-
sentra IKM.
Kegiatan di desain lab berupa pembuatan mock up/ prototype
sebagai langkah awal untuk menghasilkan produk-produk
kreatif ikonik tingkat nasional. Kegiatan di design lab juga
diharapkan menjadi pusat interaksi antara pelaku desain, ikm
Universitas Sriwijaya
39
Bandung Digital Valley adalah salah satu tempat inkubasi bisnis dan
merupakan ekosistem lokal,developer, komunitas dan industri perangkat untuk
mendukung percepatan penetrasi ekosistem ICT di Indonesia,ekosistem yang
dimaksud adalah pengembang aplikasi, penyedia konten hingga industri perangkat
telekomunikasi . BDV terbentuk atas inisisasi program INDIGO yang merupakan
salah satu program CSR PT Telekomunikasi Indonesia Tbk pada bulan Desember
2011 terletak di R&D Center Telkom Gegerkalong Bandung, berdirinya BDV
terinspirasi dari Sillicon Valley di Amerika Serikat dimana menjadi lokasi tempat
bernaungnya perusahaan IT terkemuka, BDV akan membawa para teknopreneur ke
dalam sebuah platform kerjasama yang saling menguntungkan. Kerjasama ini
merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi kelangsungan bisnis ICT di
Indonesia yang diharapkan akan menjadi sentra-sentra bisnis besar di masa depan,
Telkom memutuskan untuk mendirikan BDV di Bandung karena memiliki sumber
daya dan lingkungan yang baik yang dapat mendorong masyarakat lebih kreatif dan
didukung tenaga ahli yang banyak di berbagai universitas.
Universitas Sriwijaya
41
Bridge BDV, merupakan media penghubung proses bisnis antara developer dan
investor dalam bidang IT, khususnya dalam pengembangan web,mobile
apps,graphic design. (Bandung Digital Valley, 2014)
Program inkubator yang diberikan Bandung Digital Valley adalah sebagai berikut.
Universitas Sriwijaya
42
Selain itu,untuk mendukung tempat inkubator yang tenang dan nyaman bagi
tenant, BDV juga menyediakan beberapa fasilitas, antara lain:
Co working space, tempat yang disediakan oleh BDV untuk tempat kerja tenant
yang dapat menampung 50 developer dan dilengkapi fasilitas ruang kerja yang
nyaman dan internet yang cepat.
Gadget room, ruangan yang berisikan berbagai macam gadget yang digunakan
untuk mengetes aplikasi yang dibuat tenant.
Creative desk, tempat khusus bagi start up untuk mengembangkan aplikasi dan
konten.
Universitas Sriwijaya
43
Universitas Sriwijaya
44
2. SIRKULASI PENCAPAIAN
PMQ dapat dicapai dengan menggunakan moda transportasi motor,
ataupun kendaraan umum, namun menurut informasi dari website resmi
www.pmq.org.hk ada 3 moda transportasi yang bisa digunakan untuk
mencapai PMQ. Yang pertama adalah menggunakan MTR. Ada 3 stasiun
MTR yang bisa digunakan yaitu Sheung Wan Station, Central Station, dan
Hongkong Station. Ketiganya berada sedikit jauh dari PMQ dan oleh
karena itu untuk mencapai PMQ masih harus dilanjutkan dengan berjalan
kaki menggunakan The Central-Mid-Levels Escalator yang disediakan
sekitar 5-15 menit.
Universitas Sriwijaya
45
Universitas Sriwijaya
46
Universitas Sriwijaya
47
Universitas Sriwijaya
48
4. KONSEP BANGUNAN
Universitas Sriwijaya
49
Bangunan 8 lantai ini memiliki layout denah seperti gambar diatas, dimana
disetiap lantai memiliki tenant-tenant, koridor, dan sirkulasi seperti lift dan
tangga untuk mendukung kegiatan komersil para pengusaha muda.
Sehingga pengunjung yang melewati koridor tidak akan melewatkan
satupun tenant yang ada. Yang disayangkan adalah ukuran koridor yang
cukup kecil sehingga kenyamanan pengunjung yang datang sedikit
terganggu.
Universitas Sriwijaya
50
Konsep yang kedua adalah a stage for creative happenings, dimana itu
berarti PMQ dimaksudkan untuk meyelenggarakan sesuatu yang
mempunyai unsur kreatif terjadi. Sesuatu tersebut dapat berupa even-even
seperti exhibitions, seminar,fashion shows,pesta makan, workshops, dan
bazar.
Untuk mendukung hal-hal tersebut dapat terjadi, PMQ telah menyediakan
space berupa multi function hall dan marketplace serta courtyard.
Universitas Sriwijaya
51
Universitas Sriwijaya
52
Untuk menjaga agar air hujan tidak menyebabkan genangan pada open
space, maka disediakan surface channel pada buffer zone.
5. ZONASI VERTIKAL BANGUNAN
PMQ memiliki dua bangunan utama yang dinamakan berdasar arah hadap
bangunan terhadap jalan yang ada didepanya, yaitu satu bangunan
menghadap hollywood street dan satu lagi menghadap staunton street.
Zonasi vertikal pada bangunan dibagi berdasar fungsi ruang yang ada
didalam bangunan. Berikut pembagiannya :
Universitas Sriwijaya
53
Universitas Sriwijaya
54
Universitas Sriwijaya
55
Fungsi ruang sebagai area terbuka. Terletak di level lantai yang lebih
rendah dan area terbuka di lantai 4 yang bisa digunakan untuk bersantai
dan menghirup udara segar.
6. SIRKULASI DALAM BANGUNAN
Kesimpulan
Bali Industry Creative Center (BCIC) pada awalnya merupakan gedung
balai diklat industri yang kemudian diresmikan oleh kemenperin sebagai bali
creative industry center sebagai salah satu langkah strategis untuk mendukung
perkembangan industri kreatif nasional dengan berfokus pada sub sektor
pengembangan di sub sektor kerajinan, fesyen, dan animasi.
Maka, dengan adanya studi preseden pada kedua bangunan tersebut dapat
diambil perbandingan bahwa BCIC lebih berupa tempat pengembangan SDM di
bidang industri kreatif melalui kegiatan-kegiatan pelatihan, kompetisi, maupun
workshop. Lebih mengedapankan unsur edukasi agar kelak SDM yang diberi
pelatihan di BCIC dapat terjun ke pasar industri kreatif dengan modal yang cukup.
Universitas Sriwijaya
56
Secara garis besar terdapat beberapa fungsi pada Pusat industri kreatif di
kota palembang ini, antara lain :
Fungsi edukasi | dimana para pelaku industri kreatif dapat belajar lebih lanjut dan
memahami terkati sub sektor industri kreatif yang ditekuni. Edukasi dapat diberikan
secara langsung dengan mendatangkan instruktur untuk memberi pelatihan kepada
para peserta pelatihan diruangan workshop dan ruang seminar maupun mengakses
perpustakaan digital yang disediakan di proyek tugas akhir. Adapun bagi
masyarakat umum (perguruan tinggi, komunitas ) dapat mendapatkan edukasi
dengan cara mengikuti seminar maupun diskusi yang diadakan diruang seminar.
Fungsi edukasi ini dibagi lagi menjadi fungsi workshop dan produksi serta fungsi
pameran. Pembagian ini didasari atas aktivitas yang terjadi pada fungsi edukasi
tersebut. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut :
Fungsi komersil | dimana para pelaku industri kreatif memiliki ruangan untuk
memajang hasil karya mereka yang bisa diakses oleh masyarakat umum untuk
mereka beli. Selain sebagai media promosi dan pemasaran.
Universitas Sriwijaya
57
Universitas Sriwijaya
58
Universitas Sriwijaya
59
Pameran yang cukup jarang dilakukan. Kalau pun dilakukan membutuhkan tempat
yang khusus dan terbatas.
2. Berdasarkan Jenisnya
a. Pameran barang
Pameran ini mempertunjukkan produk benda dalam bentuk aslinya. Tujuanya
adalah untuk memperkenalkan dan menanamkan brand image tentang keunggulan
berbagai macam produk kepada publik sehingga pengunjung pameran menjadi
mengerti dan termotivasi untuk membeli.
b. Pameran Jasa
Hal utama yang dipamerkan adalah proses, maupun pelayanan yang ditawarkan
kepada publik. Contohnya adalah pameranperbankan.
3. Berdasarkan Sifatnya
a. Pameran Umum
Pameran ini dapat dilakukan oleh siapa saja dan jenis barang apa saja.
b. Pameran Khusus
Pameran yang berdasarkan tema tertentu, seperti pameran khusus komputer.
c. Pameran Bersama
Untuk menghemat biaya, beberapa perusahaan yang bernaung dalam satu grup atau
organisasi pada bidang yang sama mengadakan pameran bersama.
d. Pameran Patungan
Pameran ini biasanya gabungan dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam suatu
negara dan sejenis.
4. Berdasarkan frekuensi
a. Pameran berkala
Pameran yang secara rutin dan berkala diselenggarakan dan jadwalnya sudah
ditetapkan sama dalam setiap tahun.
b. Pameran insidental
Pameran ini sifatnya sewaktu-waktu saja apabila dianggap perluatau ada
kesempatan.
Universitas Sriwijaya
60
6. Berdasarkan skala
a. Pameran berskala besar
Pameran yang biasanya diadakan di area khusus untuk pameran dan membutuhkan
ruang yang besar.
b. Pemaran berskala kecil
Pameran semacam ini biasanya diadakan pada area yang tidak terlalu besar, yaitu
dibawah 100 meter dan diikuti sekitar 10 stand pameran.
7. Berdasarkan lokasi
a. Pameran di luar ruangan
Pameran yang mengadakan acaranya pada ruang terbuka / tidak di dalam gedung.
b. Pameran terbatas
Pameran yang diadakan di dalam ruangan.
c. Pameran keliling (road show)
Pameran ini biasanya dilakukan untuk memamerkan produk atau jasa di tempat-
tempat yang dianggap dapat meraih target pasar yang besar.
8. Berdasarkan waktu
a. Pameran jangka waktu lama
Misalanya pameran yang diadakan dalam waktu sebulan atau bahkan dalam satu
tahun.
Universitas Sriwijaya
61
Adapun aktivitas yang diwadahi dalam palembang creative industry center ini
antara lain adalah sebagai berikut :
Universitas Sriwijaya
62
Aktivitas jual beli | Merupakan aktivitas dari para pelaku industri kreatif yang
memiliki peran sebagai penjual dan pengunjung sebagai pembeli.
Mengacu pada paparan terkait fungsi dan aktivitas yang diwadahi serta hasil
studi preseden bangunan sejenis, maka didapatkan jenis-jenis fasilitas yang harus
dimiliki oleh sebuah bangunan pusat industri kreatif dalam perancangannya guna
mendukung kegiatan perkembangan terkait subsektor industri kreatif yang
diwadahi, seperti :
Universitas Sriwijaya
63
Ruang workshop
Ruang utama, harus mempermudah individu untuk berkonsentrasi, dan kelompok
untuk berinteraksi. Terdiri dari: ruang workshop merupakan ruang kelas dimana
para peserta pelatihan dapat memperoleh pelatihan dan pengarahan sebelum
produksi.
Ruang produksi
Ruang produksi merupakan ruang yag mewadahi jalannya kegiatan produksi dari
masing-masing sektor.
Ruang pameran
Ruang galeri merupakan ruangan yang berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan
pameran dan galeri yang diadakan oleh masing-masing subsektor yang terkait.
Ruang seminar
Adalah ruang dimana kegiatan pelatihan secara teori dan diskusi diadakan.
Pelatihan secara teori oleh para instruktur kepada para peserta pelatihan dilakukan
Universitas Sriwijaya
64
Ruang additional
Tempat pemrosesan kertas (fotokopi, printer, dll)
tempat menyimpan file
tempat bersantai
toilet
Ruang pendukung
Ruang informasi
Perpusatakaan digital Hall / auditorium
Perpustakaan Tempat arsip
Universitas Sriwijaya
65
Tujuan dari Pusat Industri Kreatif di Palembang ini adalah untuk dapat
mewadahi dan menjadi pusat dari berbagai macam kegiatan yang terkait dari sektor-
sektor industri kreatif yang sedang berkembang dikota palembang. Adapun
berbagai macam kegiatan tersebut adalah kegiatan produksi, komersil, edukasi yang
kesemua kegiatan tersebut bertujuan mendukung perkembangan sektor-sektor
industri kreatif tersebut di satu tempat. Maka dari itu dibutuhkan suatu lokasi yang
strategis dan dan aksesbilitas menuju lokasi mudah dicapai.
Universitas Sriwijaya
66
Universitas Sriwijaya
67
Universitas Sriwijaya
68
Palembang di Seberang Ilir. Lebih dari itu, pengembangan kawasan ini juga akan
memberi ruang bagi pertumbuhan sektor ekonomi. Oleh karena itu, jakabaring
direncanakan menjadi kawasan strategis pertumbuhan ekonomi. Yaitu sebagai
pusat perkantoran, sport city, perumahan, pusat perbelanjaan dan lainnya.
Terdapat dua alternatif tapak untuk perancangan ini yang keduanya berada
dikawasan jakabaring seberang ulu 1. Dibawah dilampirkan pola ruang dari
kawasan seberang Ulu 1 yang peruntukan lahannya didominasi oleh kawasan sport
center, kawasan perkantoran, dan kawasan perdagangan dan jasa.
Gambar 2.22 Detail peruntukan lahan perdagangan & jasa kecamatan seberang ulu 1
Sumber : Bappeda kota Palembang
Site untuk proyek tugas akhir akan berada di peruntukan lahan untuk
perdagangan dan jasa mengingati aktivitas yang terjadi pada proyek tugas akhir
mencakup aktivitas komersil disamping mencakup aktivitas edukasi juga.
Universitas Sriwijaya
69
Universitas Sriwijaya
70
ALTERNATIF TAPAK 1
ALTERNATIF TAPAK 2
Universitas Sriwijaya
71
Berdasarkan pembobotan tapak diatas, alternatif tapak pertama memiliki skor lebih
tinggi daripada alternatif tapak pertama yaitu sebesar 875.
Universitas Sriwijaya
72
Tapak terpilih ini memiliki luasan sekitar 1,8 Ha, bersebelahan langsung dengan
kantor kejaksaan tinggi dan berada persis di pinggir jalan gub. H Bastari.
Universitas Sriwijaya
73
BAB III
METODE PERANCANGAN
Menurut william pena dan parshall (1994), ada beberapa langkah -langkah
yang harus dilakukan untuk menyusun sebuah programming, yaitu : menetapkan
tujuan (goals) yang ingin dicapai, mengumpulkan dan menganalisis fakta (facts)
yang diketahui, mengembangkan konsep (concepts) sebagai cara untuk mencapai
tujuan, menetapkan segala kebutuhan (needs) dalam perancangan dan menegaskan
permasalahan (problem). (Peña & Parshall, 1994).
Goals
Sebagai tempat pengembangan industri kreatif yang ada dikota palembang
dan sekitar nya.
Sebagai tempat berkumpulnya para pelaku industri kreatif sehingga tercipta
kreativitas yang akan menghasilkan produk-produk berkualitas yang dapat
bersaing pada skala nasional dan internasional.
Sebagai tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas yang lengkap dan
Function
memadai untuk mengakomodasi pelaku-pelaku industri kreatif (young
creative entrepreneur)menghasilkan karya-karya mereka, memamerkan
Universitas Sriwijaya
74
hasil karya mereka, dan mengembangkan hasil karya mereka (promosi dan
pemasaran juga termasuk).
Sebagai tempat untuk workshop, pelatihan, riset mengenai industri kreatif.
Merancang massa bangunan pusat industri kreatif di palembang yang
menciptakan iklim kreatif,meningkatkan kreatifitas, dan produktivitas para
Form
pelakunya serta representatif terhadap kegiatan industri kreatif yang ada
didalamnya.
Facts
Belum terdapatnya tempat atau bangunan yang mewadahi
pengembangan (inovation) kegiatan industri kreatif di kota
palembang.
Palembang dengan kota internasional sebagai city brandingnya
membutuhkan sebuah tempat yang menunjukkan jati diri mereka
Function sebagai kota internasional, karena kreatifitas dari masyarakatnya
adalah salah satu unsur penting dalam city branding sebagai kota
internasional.
Tenun songket dan kuliner khas palembang merupakan industri
kreatif yang menjadi fokus utama di kota palembang.
Needs
Bangunan didesain agar kreatifitas para pelaku nya dalam
menghasilkan maupun mengembangkan suatu produk di sektor
industri kreatifnya masing-masing berada pada tingkat yang
maksimal sehingga tatanan massa, fasad bangunan, interior bangunan
Universitas Sriwijaya
75
Concepts
Massa bangunan yang mengakomodir kegiatan pengelolaan,kegiatan
pendidikan,kegiatan pengembangan (inovation),
kegiatan menciptakan produk,
kegiatan promosi & exhibition terhadap masing-masing sektor
industri kreatif tersebut.
Function Beberapa fasilitas yang dibutuhkan antara lain :
Lobi
Showroom retail untuk industri kreatif.
Ruang workshop
Ruang pameran/exhibition
Problems
Universitas Sriwijaya
76
Data primer
Fisik Alamiah
Fisik alamiah meliputi ukuran, bentuk dan batas-batas tapak, topografi, klimatologi,
hidrologi, view, kebisingan, polusi, vegetasi dan potensi tapak.
Fisik Binaan
Fisik Binaan meliputi: kondisi sarana dan prasarana pada tapak, lalu lintas dan
transportasi di sekitar tapak, pencapaian menuju tapak. keamanan sekitar tapak,
bangunan sekitar tapak, sosial dan budaya masyarakat sekitar tapak.
Metode wawancara
Universitas Sriwijaya
77
Metode dokumentasi
Data sekunder
Untuk mendapatkan hasil rancangan yang baik dan benar sesuai dengan fungsi
maka dalam perancangan ini dilakukan studi banding. Dalam hal ini yang dimaksud
dengan studi banding yaitu melakukan studi terhadap objek sejenis dan objek
tematik. Metode studi banding dilakukan untuk mendapatkan data atau gambaran
umum, kelebihan dan kekurangan dari objek studi banding.
Universitas Sriwijaya
78
komersil (jual beli produk kreatif), dan kegiatan pameran (awards) yang ketiganya
bertujuan memicu perkembangan industri kreatif dikota palembang. Kegiatan-
kegiatan tersebut pada akhirnya memiliki tujuan akhir untuk menciptakan produk-
produk kreatif yang layak jual baik di pasar lokal maupun global melalui kreativitas
dan inovasi dari para pelakunya. Oleh karena itu, pusat industri kreatif palembang
mewadahi para pelaku industri kreatif dalam segi edukasi terhadap bidang industri
kreatif yang ditekuni, segi komersil dengan menjadi pusat dari aktivitas jual beli
produk industri kreatif, serta dari segi pameran sebagai ajang promosi produk-
produk kreatif kepada masyarakat umum.Tujuan akhir tersebut dapat diwujudkan
apabila ada sinergi yang erat dan simbiosis mutualisme antara pemerintah,
akademisi (mentor/instruktur), para pelaku industri kreatif (ikm, mahasiswa,
designer), dan masyarakat (masyarakat umum, komunitas kreatif) yang sering
disebut dengan quadro helix yang diharapkan menjadi penggerak tumbuhnya
industri kreatif yang berkesinambungan. Pada dasarnya, sinergi antara ke empat
aktor pelaku tersebut akan mampu membantu perkembangan industri kreatif secara
signifikan.
Universitas Sriwijaya
79
Bila mengacu pada pendekatan ruang yang terdapat dalam buku Zahnd,
2009, Pendekatan dalam Perancangan Arsitektur, Yogyakarta, Kanisius maka
nantinya pendekatan ruang yang dipakai pada pusat industri kreatif palembang
adalah pendekatan visualisasi ruang dengan pertimbangan bahwa ruang harus
memiliki fungsi yang jelas karena pusat industri kreatif palembang memiliki ruang-
Universitas Sriwijaya
80
ruang yang berbeda fungsinya, yaitu fungsi edukasi, komersil, dan pameran
sehingga semakin jelas fungsi ruang akan semakin jelas user nya.
Universitas Sriwijaya
81
Intangible Metaphors (metafora yang tidak diraba) yang termasuk dalam kategori
ini misalnya suatu konsep, sebuah ide, kondisi manusia atau kualitas-kualitas
khusus (individual, naturalistis, komunitas, tradisi dan budaya) .
Tangible Metaphors (metafora yang dapat diraba) Dapat dirasakan dari suatu
karakter visual atau material.
Berusaha memindahkan makna-makna dari makna yang umum ke arah yang lebih
spesifik.
Berusaha untuk menjadikan bangunan agar dapat dirasakan memiliki makna yang
lain.
Berusaha memiliki banyak makna arti kiasan atau perlambang atau perumpamaan
Memungkinkan untuk melihat suatu karya arsitektural dari sudut pandang lain.
Mempengeruhi pengertian terhadap suatu hal yang kemudian dianggap menjadi hal
yang tak dapat dimengerti atau sama sekali belum ada pengertiannya.
Universitas Sriwijaya
82
Melalui metafora, Pusat Industri Kreatif akan menjadi bangunan yang memiliki
banyak interpretasi, sesuai dari rangkuman pengertian dan tujuan dari metafora
yang telah penulis jelaskan diatas.
Dengan menjadikan arsitektur sebagai bentuk dari bahasa maka akan dapat
memberikan kemudahan bagi metafora untuk berkomunikasi langsung dengan
arsitektur salah satu contoh memetaforakan bentuk-bentuk arsitektur seperti
konsep, analisa dan sebagainya
Universitas Sriwijaya
83
Istirahat Objek yang mudah dikenali, garis-raris yang mengalir,stabilat struktur jelas,
elemen horizontal, tekstur dan cahaya lembut, suara sayup-sayup, warna putih,
abu-abu, biru dan hijau.
Kegembiraan Pola dan bentuk halus mengalir, gerakan dan irama terlihat pada struktur,
sedikit batasan, warna hangat dan cerah, cahaya berkelap-kelip.
Perenungan Terisolasi, pribadi, terpisah, cahaya dan warna lembut berpendar, suara benada
rendah dan konstan, tanpa elemen dekorasi, tanpa gangguan
kekontrasan.
Universitas Sriwijaya
84
budayanya, dimana dunia semakin sibuk, waktu terasa semakin cepat dan
memburu. Suasana hiruk pikuk seperti ini merupakan termasuk kedalam jenis
kategori metafora abstrak (intangible metaphor), karena hiruk pikuk merupakan
sebuah kualitas objek (alami, tradisi, budaya) yang tidak dapat dilihat dan tidak
dapat diraba (abstrak). Dalam desainnya Gehry tidak hanya memetaforakan satu
sifat melainkan ada penambahan lainnya, yaitu Gehry memetaforakan bentuk dan
pergerakan ikan dalam air dan bekas yang ditinggalkannya dapat dijadikan ide
rancangan, selain didasari dengan hal tersebut Gehry memang menyukai bentuk
pergerakan ikan. Bila dilihat dari sudut pandang ini pergerakan ikan temasuk
kedalam jenis kategori metafora konkrit (tangible metaphor).
Universitas Sriwijaya
85
Penampilan museum dengan bagian sculptural yang terlapis titenium dan bagian lain berlapis
limestone dianggap cocok karena Bilbao adalah penghasil biji besi dan Spanyol terkenal akan
hasil batu alamnya.
Gambar 3.5 Contoh konsep dalam metafora
Sumber : KILAS Jurnal Arsittektur FTUI
Dari studi banding yang berhubungan dengan tema metafora yang telah dijelaskan
penulis mengambil kesimpulan yaitu :
Bentuk yang diambil tidak hanya satu bentuk malainkan bisa mengambil dari
banyak bentuk yaitu dengan cara melakukan kombinasi.
Pengambilan sifat atau bentuk dapat dituangkan dari potensi lingkungan sekitar dan
bentuk visual lainnya yang masih berhubungan dengan judul dan tema proyek.
Universitas Sriwijaya
86
Rumusan Masalah
Bagaimana merancang sebuah tempat pengembangan terhadap industri kreatif di kota palembang yang
mampu mewadahi aktifitas pengembangan, produksi karya, pameran, edukasi dan promosi hingga
pemasaran di bidang industri kreatif?
Bagaimana merancang sebuah bangunan dengan tema ecosystem of creative industry sehingga
diharapkan mampu memberikan kenyamanan sehingga mampu memunculkan kreativitas dari masing-
masing para pelaku industri kreatif tersebut ?
TRANSFORMASI KONSEP.
Universitas Sriwijaya
87
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
1. Kegiatan tetap merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari. Kegiatan
tetap meliputi :
a. Kegiatan edukasi : merupakan kegiatan pembelajaran dan pelatihan
terhadap industri kreatif. Bagaimana industri kreatif dijalankan, proses-
proses menemukan dan membuat ide dan gagasan hingga menjadikan
ide tersebut menjadi sebuah produk yang bersifat komersil.
Pada Kegiatan edukasi tersebut terdapat 3 kegiatan utama yaitu
kegiatan pelatihan, workshop, seminar dan diskusi.
b. Kegiatan produksi : merupakan kegiatan dimana para pelaku bisnis
kreatif yang telah berpengalaman difasilitasi dengan sebuah workshop
retail untuk melakukan kegiatan menciptakan, menghasilkan, dan
membuat karya/produk berdasarkan sub sektor industri kreatif yang
mereka tekuni. Kegiatan produksi ini nantinya bersifat komersil karena
proses produksi tersebut dapat dilihat oleh pengunjung yang datang.
c. Kegiatan komersil : merupakan kegiatan dimana terjadi interaksi jual
beli antara pengunjung dan pelaku industri kreatif terhadap produk-
produk/ karya yang diproduksi oleh para pelaku industri kreatif.
Universitas Sriwijaya
88
2. Kegiatan temporer adalah kegiatan yang hanya dilakukan pada jangka waktu
berkala atau pada event-event tertentu saja, seperti :
a. Kegiatan exhibition/ eksebisi
merupakan kegiatan puncak dari seluruh rangkaian kegiatan pelatihan.
Setelah diadakan pelatihan diadakan kegiatan eksibisi guna memamerkan
karya/produk yang dibuat ketika workshop. Eksibisi melingkupi kegiatan
pameran dan promosi karya-karya dari masing-masing subsektor industri
kreatif. Kegiatan pameran juga bisa berdiri sendiri dalam arti kata terlepas
dari kegiatan pelatihan. Di adakan sendiri untuk memamerkan dan
mempromosikan produk-produk dari masing-masing subsektor industri
kreatif.
b. Kegiatan kompetisi
Yang merupakan kegiatan berkala guna mengukur kemampuan para peserta
pelatihan. Kompetisi juga dilakukan untuk memacu para peserta untuk
mengeluarkan setiap potensi dan kreativitas mereka mengenai bisnis di
bidang industri kreatif yang kelak akan berguna untuk menambah daya
saing mereka di era perdagangan global yang telah bergeser ke era ekonomi
kreatif.
c. Kegiatan komunitas kreatif
Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas-komunitas kreatif yang ada di kota
palembang. Dimana mereka berkumpul untuk melakukan kegiatan-kegiatan
kreatif yang difasilitasi di pusat industri kreatif kota palembang tersebut.
3. Adapun kegiatan tambahan pada pusat industri kreatif palembang yang turut
mendukung kelangsungan fungsi pusat industri kreatif di Palembang meliputi
a. Kegiatan perkantoran
b. Kegiatan ibadah
c. Kegiatan parkir.
Jadi, apabila ditotalkan jumlah kegiatan yang terdapat pada pusat industri
kreatif di palembang terdapat 7 kegiatan yang dibagi berdasar 3 kategori yang
Universitas Sriwijaya
89
4.1.Analisa Fungsional
a. Pelaku kegiatan :
Para pebisnis pemula.
Mahasiswa perguruan tinggi.
Komunitas.
Instansi terkait.
Mentor/ instruktur.
b. Waktu kegiatan
dilakukan pada setiap hari pada jam operasional pusat industri kreatif
tersebut. Waktu operasional pusat industri kreatif di Palembang adalah pada
senin – minggu pukul 09.00 – 22.00 WIB. Kegiatan pelatihan dilakukan
direntang waktu tersebut dengan durasi pelatihan tidak menentu namun
tetap berada di rentang waktu operasional. Utamanya pada pukul 10.00 –
12.00 WIB , 13.00 WIB – 17.00 WIB.
Universitas Sriwijaya
90
c. Pola kegiatan
PERSIAPAN
PELATIHAN
SEMINAR
DISKUSI
Universitas Sriwijaya
91
yang mereka tekuni. Kegiatan produksi ini nantinya bersifat komersil karena proses
produksi tersebut juga dapat dilihat oleh pengunjung yang datang.
a. Pelaku kegiatan :
Pengunjung.
b. Waktu kegiatan : setiap hari ketika jam operasional workshop retail buka. Yaitu
pada jam 09.00 – 22.00 WIB. Pada rentang waktu tersebut jumlah kegiatan proses
produksi tergantung pada seberapa banyak pengunjung yang datang. Semakin
banyak pengunjung yang datang ke workshop retail maka semakin sering kegiatan
proses produksi produk dilakukan. Namun apabila tidak ada pengunjung, kegiatan
produksi tetap dilakukan oleh para pebisnis untuk kelangsungan perkembangan
bisnis mereka.
c. Pola kegiatan :
MELAKUKAN PERSIAPAN
Universitas Sriwijaya
92
Pengunjung :
MENGUNJUNGI WORKSHOP
RETAIL
d. Karakter dan suasana kegiatan : suasana kegiatan cenderung santai, namun juga
edukatif. Karakter kegiatan sendiri bersifat komersil.
e. Kebutuhan fasilitas : adapun kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan adalah
tempat-tempat yang mendukung kegiatan produksi , yaitu :
Tempat untuk memamerkan hasil produk.
Tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi (workshop) yang
dilakukan oleh para pelaku industri kreatif dan dilihat oleh pengunjung.
Tempat untuk memarkir kendaraan.
Universitas Sriwijaya
93
c. Pola kegiatan :
MEMBUKA RETAIL
MELAKUKAN PERSIAPAN
Pengunjung
MENGUNJUNGI RETAIL
Universitas Sriwijaya
94
e. Kebutuhan fasilitas :
Tempat untuk melakukan interaksi jual beli.
Tempat untuk menjual hasil produk.
Tempat untuk memarkir kendaraan.
Tempat untuk menyimpan produk.
b. Waktu kegiatan :
Waktu pelaksanaan : hari minggu (minggu ke 4) pada pukul 10.00 WIB – 22.00
WIB (asumsi)
Universitas Sriwijaya
95
c. Pola kegiatan :
pebisnis pemula
PERSIAPAN
Mentor / instruktur
MEMBERI PUJIAN,
SARAN/KRITIK
Komunitas kreatif
DOKUMENTASI ACARA
DATANG PARKIR PULANG
Universitas Sriwijaya
96
Masyarakat umum
Universitas Sriwijaya
97
c. Pola kegiatan
Peserta kompetisi
MENCARI IDE
MELAKUKAN PROTOTYPE
MENDAFTAR MENGIKUTI
TERHADAP IDE TERSEBUT
KOMPETISI
MENJADIKAN PROTOTYPE
TERSEBUT MENJADI PRODUK
YANG LAYAK IKUT KOMPETISI
Universitas Sriwijaya
98
e. Kebutuhan fasilitas :
Tempat melakukan prototype terhadap ide
Tempat mendaftar
Tempat membantu mencari ide
Tempat berkompetisi
b. Waktu kegiatan
Dengan asumsi kegiatan kompetisi berlangsung pada pukul 10.00-22.00 WIB.
Maka pembagian waktunya adalah sebagai berikut :
10.00 - 12.00 WIB kegiatan pameran terhadap karya yang ikut kompetisi.
12.00 - 13.30 WIB istirahat solat makan.
13.30 – 18.00 WIB sesi penjurian.
18.00 – 20.00 WIB penentuan pemenang.
20.00 – 22. 00 WIB acara puncak.
Maka kegiatan penjurian berlangsung pada pukul 13.30 – 18.00 WIB pada hari
kompetisi tersebut berlangsung.
Universitas Sriwijaya
99
c. Pola kegiatan
Peserta kompetisi
MEMAMERKAN KARYA
Tim juri
MELAKUKAN PENJURIAN
MENGIKUTI ACARA
PENGUMUMAN PEMENANG
Universitas Sriwijaya
100
kreatif yang ada di palembang tercatat ada 53 komunitas yang tergabung dalam
palembang creative youth forum (pcyf).
Komunitas kreatif
MELAKUKAN KEGIATAN
KREATIF
DATANG PARKIR PULANG
MEMPERKENALKAN
KOMUNITAS KREATIF
e. Kebutuhan fasilitas :
Tempat promosi.
Universitas Sriwijaya
101
Universitas Sriwijaya
102
b. Waktu kegiatan
Meskipun kegiatan tambahan, namun kegiatan pengelolaan berlangsung
setiap hari pada pukul 09.00 WIB – 22.00 WIB yang merupakan waktu
operasional kegiatan di pusat industri kreatif di palembang.
Universitas Sriwijaya
103
c. Pola kegiatan
PERSIAPAN ACARA
RAPAT
ISHOMA
KEGIATAN
PENUNJANG
e. Kebutuhan fasilitas :
Tempat untuk bekerja.
Tempat untuk mempersiapkan kegiatan.
Tempat untuk melakukan rapat.
Tempat untuk makan solat.
Tempat untuk memarkir kendaraan.
Pelaku kegiatan pada perancangan pusat industri kreatif kota palembang ini
digolongkan menjadi 3 kategori utama yang terdiri dari :
Universitas Sriwijaya
104
Kementerian perindustrian
Kementerian perdagangan
Kementerian pariwisata
Dinas perindustrian
Dinas pariwisata
Wisatawan
Wisatawan lokal
Wisatawan mancanegara
Pengelola
Pengelola administratif
Pengelola operasional
Universitas Sriwijaya
105
Berdasarkan hasil survey dari dinas perindustrian dan dinas umkm dan
koperasi kota palembang serta mengacu pada Dina Mellita & Deni Erlansyah
(2014) didapat pelaku industri kreatif dari ke 7 subsektor industri kreatif yang akan
diwadahi di proyek tugas akhir yang berbentuk unit-unit usaha (ikm) yang ada
dikota palembang, yaitu sebagai berikut :
Periklanan :
Kerajinan :
Desain :
Total
Data dari dinas perindustrian dan dinas umkm kota palembang sejatinya
merupakan data keseluruhan unit-unit usaha yang ada dikota palembang untuk
kemudian diolah lagi oleh penulis untuk mendapatkan unit-unit usaha yang
bergerak dibidang industri kreatif.
Wisatawan
Universitas Sriwijaya
106
berkunjung dan berkreasi saja. Wisatawan yang datang dibagi menjadi dua bagian
yaitu pengunjung lokal dan pengunjung mancanegara.
Wisatawan lokal
3.480.217
Wisatawan mancanegara
15.107
Universitas Sriwijaya
107
Rata-rata kunjungan wisatawan per harinya = 1.740.108 + 7554 : 365 (jumlah hari
dalam 1 tahun)
= 1.747.662 : 365
Dari data dan analisa yang telah diuraikan diatas maka didapat jumlah
wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang akan datang ke Pusat Industri
Kreatif kota Palembang per harinya yaitu 718 orang.
Pengelola
Universitas Sriwijaya
108
Universitas Sriwijaya
109
Berikut kebutuhan fasilitas yang ada mengacu pada jenis jenis kegiatan
yang di analisa berdasarkan pola pergerakan pelaku pada tahapan analisa fungsional
sehingga didapatkan dasar-dasar ruang yang dibutuhkan pada proyek bangunan
tugas akhir, yaitu :
Universitas Sriwijaya
110
Universitas Sriwijaya
111
Berdasar tabel diatas dapat dilihat dasar-dasar ruang yang dibutuhkan didapat dari
7 kegiatan yang terdapat pada Pusat Industri Kreatif kota Palembang. Namun dasar-
dasar ruang tersebut hanya menjadi acuan untuk mencari besaran ruang yang
dibutuhkan secara lebih mendetail. Untuk mendapatkan besaran ruang tersebut
dilakukanlah analisa besaran ruang, yaitu analisa besaran ruang dalam dan analisa
besaran ruang luar.
Universitas Sriwijaya
112
1. Kegiatan pelatihan
2. Kegiatan produksi
3. Kegiatan komersil
4. Kegiatan eksibisi
5. Kegiatan kompetisi
6. Kegiatan komunitas kreatif
7. Kegiatan perkantoran
Untuk memudahkan mengelompokkan kebutuhan ruang berdasarkan kegiatan
yang terjadi di proyek tugas akhir, maka diasumsikan kegiatan yang memiliki
ruangan yang fungsinya sama digabung menjadi satu kategori kegiatan. Maka dari
itu pembagian dari kegiatan yang diwadahi proyek tugas akhir untuk mengetahui
kebutuhan ruang adalah :
1. Kegiatan pelatihan
2. Kegiatan produksi & komersil
3. Kegiatan eksibisi, kompetisi, dan komunitas kreatif
4. Kegiatan perkantoran
Universitas Sriwijaya
113
Mengacu pada buku pengembangan industri kreatif menuju visi ekonomi kreatif
indonesia 2025 oleh departemen perdagangan RI aktivitas utama yang terjadi pada
subsektor periklanan adalah:
2. Production.
Tahap ini akan dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu: produksi, post
produksi & tahap akhir. Tahap produksi merupakan tahap pembuatan
materi/ide/gagasan yang telah disepakati pada tahap sebelumnya. Jika materi akan
didistribusikan melalui media TV, maka perlu dibuat iklan TV yang biasanya
dilakukan oleh rumah produksi tertentu. Jika materi akan didistribusikan melalui
media cetak, maka perlu dibuatkan desain grafisnya untuk kemudian dicetak oleh
bagian penerbitan dan percetakan. Tahap post production merupakan tahap editing
Universitas Sriwijaya
114
untuk mengkompilasi seluruh materi yang ada. Dan akhirnya adalah tahap finalisasi
yang merupakan tahap penyensoran materi dan memasukkan produk (berupa iklan)
ke dalam media optik tertentu, untuk kemudian didistribusikan ke media placement
yang akan digunakan sebagai media distribusi.
3.Placement Media
Universitas Sriwijaya
115
Universitas Sriwijaya
116
Universitas Sriwijaya
117
Universitas Sriwijaya
118
Universitas Sriwijaya
119
Universitas Sriwijaya
120
Universitas Sriwijaya
121
Universitas Sriwijaya
122
Perlengkapan Circulation
dan bahan space
1,25 m2/
org
(Asumsi)
Ruang instruktur 1 5 org Meja kerja 2,25 11.5
,Kursi, Sofa, m2/org m2
Rak dinding (NAD)
Lemari,
Televisi
Perpustakaan 1 20 org Meja Ruang 64 m2
digital baca,Kursi, baca 2 m2/
Komputer orang
Area
sirkulasi
1.2 m2/ org
(NAD)
Ruang fasilitas 1 50 Rak kaca 1 m2/ 50 m2
display kerajinan produk produk
(Asumsi)
Tempat cuci 4 4 org Wastafel 1,25 5 m2
m2/org
(Asumsi)
Toilet 2 6 org/ Urinoir 30 m2/ unit 60 m2
unit Wastafel (NAD)
Kloset
Ruang 4 6 org Rak 1,25 m2/ 10 m2
penyimpanan Lemari org
(Asumsi)
Ruang perakitan 4 30 org Meja 240 240 m2
(mockup/prototype) kursi m2/unit
(BCIC)
Total luasan 770 m2
Sirkulasi 30 % x 770 m2 =
231 m2
Total luas keseluruhan 1000 m2
Universitas Sriwijaya
123
Universitas Sriwijaya
124
Universitas Sriwijaya
125
Kegiatan produksi & komersil dari proyek tugas akhir dilakukan oleh para
pelaku industri kreatif yang diwadahi didalam proyek tugas akhir tersebut.
Kegiatan tersebut terdiri dari : Kegiatan produksi, yaitu kegiatan menciptakan suatu
produk kreatif dan kegiatan komersil yang merupakan kegiatan komersialiasi dari
produk kreatif tersebut. Pelaku kegiatan nya adalah para pelaku industri kreatif
sebagai seller produk kreatif dan masyarakat/pengunjung sebagai buyer dari produk
kreatif tersebut. Yang menjadi acuan adalah data dari dinas perindustrian kota
palembang dan jurnal pemetaan industri kreatif di kota Palembang untuk
menentukan industri kecil dan menengah yang termasuk ke dalam industri kreatif
yang diwadahi di proyek tugas akhir. Untuk mengakomodir kegiatan-kegiatan
tersebut, maka dibutuhkan ruang -ruang yang akan dijabarkan dalam tabel berikut
:
Universitas Sriwijaya
126
32 m2/unit
(asumsi)
Universitas Sriwijaya
127
30 : 2 = 15 unit
workshop (NAD)
retail
32 m2/unit
(asumsi)
Universitas Sriwijaya
128
lainnya. Adapun kegiatan komunitas kreatif sebagai wadah anak-anak muda kota
palembang untuk tergabung dalam suatu komunitas yang sesuai dengan kreatifitas
mereka masing-masing. Kegiatan komunitas kreatif merupakan sebuah sarana
untuk memperkenalkan industri kreatif kepada anak-anak muda di kota Palembang.
Untuk mengakomodir kegiatan-kegiatan tersebut, maka dibutuhkan ruang -ruang
yang akan dijabarkan dalam tabel berikut :
Universitas Sriwijaya
129
Universitas Sriwijaya
130
Sirkulasi 30 % x 357,75 m2 =
107,25 m2
Total luas keseluruhan 465 m2
Universitas Sriwijaya
131
Jumlah 273,5 m2
Sirkulasi 20 % 55 m2
Total 328,5 m2
Universitas Sriwijaya
132
Jumlah 124 m2
Sirkulasi 20 % 25 m2
Total 149 m2
Tabel 4.7 Asumsi Total kebutuhan ruang secara keseluruhan (luar & dalam
Sumber : Analisis Pribadi
Universitas Sriwijaya
133
Universitas Sriwijaya
134
Site berada di daerah seberang ulu 1 dan berada di peruntukan lahan untuk
perdagangan dan jasa dengan batas-batas sebagai berikut :
Luas site adalah 1,9 Ha atau 19.000 m2. Site dinilai berada dilokasi yang
strategis karena berada di kawasan seberang ulu 1 yang difungsikan sebagai
pertumbuhan ekonomi baru dikota Palembang dan berada di jalan arteri gub. H.
Bastari dimana perkembangan daerah seberang ulu 1 sekarang ini mempunyai
kecenderungan berada linier di sekitaran jalan arteri primer yang terdapat di daerah
seberang ulu 1.
Universitas Sriwijaya
135
Oleh karena itu site yang berada persis di sebelah jalan gub. H. Bastari dan
dekat dengan kawasan komersial seperti OPI mall dan Hypermart dirasa cocok
untuk dijadikan site proyek tugas akhir. Adapun Peran dan fungsi Seberang Ulu I
di masa yang akan datang sebagai Sub Pusat Pelayanan kota dan sebagai Pusat
Pelayanan Kota dengan fungsi sebagai kawasan sport centre, kawasan perkantoran,
perdagangan untuk skala regional, kota, maupun kecamatan dan pelayanan sosial
(khususnya pendidikan) untuk skala kecamatan seperti tertera pada RDTR
kecamatan seberang ulu 1 diatas.
Analisa regulasi tapak perancangan meliputi analisa KDB, KLB, dan GSB.
Mengacu pada RDTR Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang, KDB pada
kawasan perdagangan menengah sampai tinggi, namun tidak lebih dari 60%. Jadi
ditetapkan lah KDB sebesar 60 %
KDB = 60 % x Luas Tapak
= 60 % x 19.000 m2
= 11.400 m2
Universitas Sriwijaya
136
d. KDH
Sintesa :
Universitas Sriwijaya
137
Berdasarkan regulasi tapak yang berlaku pada daerah seberang ulu 1, maka
terbentuk batasan-batasan yang menjadi acuan dalam menentukan KDB, GSB, dan
KDH pada tapak sehingga regulasi pada tapak menjadi jelas dan sesuai dengan
peraturan yang berlaku pada daerah tersebut.
Pada tapak terdapat beberapa view out seperti ke arah timur terdapat
kawasan olahraga jakabaring dan arah selatan terdapat kawasan komersial OPI
mall. Lebih makro lagi terdapat view out terhadap tugu prameswara dan komplek
JSC. Namun dirasa tidak terlalu terlihat dari area tapak dikarenakan lokasi yang
sedikit jauh.
Sintesa :
Orientasi bangunan dibuat mengarah pada arah timur dan selatan bangunan.
Karena view out yang bagus berada di arah ini
Universitas Sriwijaya
138
Sintesa :
Menempatkan massa pengelola dan edukasi di sisi barat tapak dengan asumsi
bahwa sisi barat merupakan sisi yang kebisingannya rendah.
Massa komersil berada di timur site. Dengan begitu dekat dengan entrance masuk
dan menjadi magnet bagi pengunjung.
Universitas Sriwijaya
139
Sementara zona parkir dan zona hijau berada di sisi utara dan selatan site. Berfungsi
sebagai buffer zone pada site.
Tapak hanya berdampingan dengan jalan pada arah utara saja sehingga
akses keluar masuk pada tapak difokuskan pada jalan tersebut. Jalan yang dimaksud
adalah jalan Gub. H. Bastari yang merupakan jalan arteri primer didaerah seberang
ulu 1 dan perkembangan kawasan seberang ulu 1 senantiasa berada linier dengan
Universitas Sriwijaya
140
jalan Gub. H Bastari. Jalan memiliki ROW 20 m dengan median taman dan dilalui
kendaraan dari dua arah. Menuju seberang ulu 1 dan meninggalkan seberang ulu 1.
Potensi kepadatan pada jam sibuk terjadi pada saat even-even olahraga di kawasan
Jakabaring Sport City berlangsung. Utamanya pada Asian Games 2018 nanti dan
ketika Sriwijaya fc bertanding.
Lokasi tapak yang berada di daerah seberang ulu 1 yang notabene sedang
giat-giatnya berkembang membuat tapak menjadi mudah dalam sistem pencapaian.
Tapak dapat dengan mudah dicapai melalui jl. Gub. H. Bastari dan Stasiun LRT.
Sintesa :
1. Membuat jalur masuk dari jalan arteri primer yaitu jl. Gub. H. Bastari
baik untuk pejalan kaki maupun pengguna kendaraan. Letaknya dinilai sangat tepat
karena berada di ruas jalan utama.
Universitas Sriwijaya
141
Melihat potensi kegiatan yang diwadahi serta bangunan potensial sekita tapak,
maka analisa ini digunakan untuk memperlancar, memperindah, mempermudah
serta mempernyaman kegiatan yang ada didalam tapak perancangan.
Sintesa:
Dengan kondisi topografi seperti ini, maka beberapa hal di bawah dapat diterapkan
saat penyusunan konsep, yakni sebagai berikut.
Universitas Sriwijaya
142
Tata massa bangunan adalah suatu pola organisasi kelompok yang terdiri dari
betuk-bentuk secara visual disusun menjadi suatu bentuk pola tata massa yang
koheren (Ching, 2000).
Universitas Sriwijaya
143
Universitas Sriwijaya
144
Bentuk dasar merupakan aspek prinsip yang membantu kita mengidentifikasi serta
mengkategorikan bentuk.
Universitas Sriwijaya
145
Sintesa : Bentukan dasar yang digunakan adalah gabungan antara dua bentukan
dasar, yaitu bujur sangkar dan lingkaran yang menandakan adanya hasil bentukan
yang memberi kesan fleksibel dan dinamis sehingga mendukung pendekatan
metafora intangible yang dipakai.
Universitas Sriwijaya
146
a. Struktur bawah
No.
Lokasi perencanaan dan perancangan Pusat Industri Kreatif di
Palembang berada di kawasan Jakabaring dimana lahan terdiri
atas tanah timbunan. Oleh karena itu diperlukan perlakuan
Fakta khusus / antisipasi untuk lahan timbunan dengan struktur
bawah atau pondasi yang mempertimbangkan kekuatan tanah
agar tidak terjadi penurunan/pergeseran pondasi yang
disebabkan tidak cocoknya pondasi yang dipakai dengan jenis
tanah.
Analisa Jenis pondasi yang sesuai dengan kondisi perkerasan tanah.
Menggunakan pondasi tapak pada massa dengan ukuran
sedang dan ketinggian 1-2 lantai.
Sintesa
Menggunakan pondasi borpole pada massa dengan ukuran
cukup besar dan ketinggian 2-3 lantai.
Universitas Sriwijaya
147
B. Struktur Badan
No.
Struktur tengah sebagai penopang yang disesuaikan dengan
kebutuhan ruang berdasarkan aktifitas yang terjadi pada setiap
Fakta ruang, juga ditentukan dari tinggi dan lebar bangunan proyek
tugas akhir.
Analisa Struktur badan nantinya berupa grid-grid modul yang
disesuaikan dengan besaran dan fungsi ruang.
Sistem rangka menggunakan dua balok yaitu balok anak dan
balok induk yang digunakan pada massa bangunan dengan
bentangan yang tidak terlalu lebar.
Kolom, balok, dan plat lantai menggunakan struktur beton
bertulang dan dimensi kolom balok tersebut disesuaikan
dengan ketinggian serta jarak antar kolom.
Sistem struktur rangka badan yang digunakan adalah rangka
Sintesa kaku berupa balok kolom beton dengan bentang modul 6x6.
Penggunaan bentang lebar pada massa eksibisi dan pameran.
C. Struktur Atas
No.
Struktur atas atau struktur atap adalah bagian atau elemen
Fakta sistem struktur yang terdapat pada bagian atas bangunan.
Struktur ini digunakan untuk melindungi secara keseluruhan
baik fungsi ataupun fisik bangunan itu sendiri.
Analisa System struktur yang mampu menaungi kegiatan
didalam bangunan.
System struktur yang mampu mendukung instalasi
Universitas Sriwijaya
148
1. Pencahayaan alami
2. Pencahayaan buatan
lampu TL untuk ruangan yang memiliki luasan yang cukup besar seperti galeri,
ruang workshop, lobby, dan juga lounge.
Universitas Sriwijaya
149
lampu LED untuk ruangan yang kecil seperti kantor pengelola dan ruangan servis,
dan workshop retail.
B. Sistem Penghawaan
Penghawaan alami yaitu penghawaan yang berasal dari energi alam berupa angin
dan sirkulasi udara salah satu cara untuk menanggapi respon terhadap penghawaan
alami yaitu dengan cara membuat dan menempatkan bukaan-bukaan seperti
ventilasi dan jendela memotong arah pergerakan arah angin yang bertiup dari barat
laut ke barat daya sehingga angin yang datang dapat masuk secara maksimal ke
bangunan.
Universitas Sriwijaya
150
Untuk distribusi air bersih pada bangunan Pusat Industri Kreatif di Palembang
ini menggunakan dua sumber yaitu yang pertama dari PDAM dan yang kedua
menggunakan sumur bor.
DISTRIBUSI AIR
SUMUR POMPA GROUNDTANK KEDALAM BANGUNAN
Sistem pembuangan air kotor dapat dibuang melalui alat-alat saniter lalu
dialirkan melalui pipa pembuangan air kotor ke septic tank atau unit pengolahan air
kotor melalui riool kota. Sistem air kotor dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
Air kotor yang mengandung lemak berasal dari dapur dan tempat pencucian
peralatan makanan, air ini terlebih dahulu harus diproses digrease trase trap baru
kemudian dialurkan menuju roil kota.
Bak penampungan
Dapur Bak penyimpanan Bak kontrol atau riol kota
lemak
Universitas Sriwijaya
151
Air ini berasal dari toilet, urinoir dan wastafel. Air kotor ini dialirkan melalui pipa
khusus, setiap lantai dibuat ruang khusus pemipaan (shaft). Dari shaft ini kemudian
disalurkan menuju ke drainase.
Air tinja berasal dari kloset, dialirkan menggunakan sistem yang sama dengan air
kotor yang tidak mengandung lemak yaitu melalui shaft, tetapi menggunakan pipa
yang berbeda. Dari shaft air tinja dialirkan ke septic tank.
Untuk mengalirkan air hujan dari atap dapat menggunakan sistem talang, air dari
atap dialirkan menggunakan talang menuju drainase, kemudian baru ke riol kota.
Pada bangunan Pusat Industri Kreatif di Palembang ini memiliki ketinggian dua
hingga tiga lantai. Pemakaian alat penangkal petir akan dipasang pada atap
bangunan berupa limas dan akan dikombinasikan dengan elemen penghias atap
Universitas Sriwijaya
152
limas yaitu simbar atau tanduk sehingga unsur ornamen tradisional terpenuhi dan
juga fungsional terhadap bangunan
Sistem distribusi listrik pada Pusat Industri Kreatif di Palembang ini mencakup
penyediaan energi listrik yang akan digunakan sebagai sumber energi untuk
berbagai macam aktivitas yang ada pada bangunan ini. Sumber energi yang
digunakan tersebut dapat berasal dari PLN dan juga Genset
Genset akan digunakan pada saat terjadi pemadaman listrik oleh PLN sehingga
aktivitas yang sedang berlangsung pada bangunan ini tidak terganggu oleh
pemadaman listrik.
G. Sistem persampahan
Dan pada salah satu sudut kawasan terdapat satu kotak sampah besar untuk
mengumpulkan keseluruhan sampah-sampah yang ada pada banguan baik yang
indoor maupun outdoor untuk diambil petugas kebersihan kota dan dibawa ke
tempat pembuangan akhir.
Universitas Sriwijaya
153
1. Pencahayaan alami
2. Pencahayaan buatan
lampu TL untuk ruangan yang memiliki luasan yang cukup besar seperti galeri,
ruang workshop, lobby, dan juga lounge.
lampu LED untuk ruangan yang kecil seperti kantor pengelola dan ruangan servis,
dan workshop retail.
Universitas Sriwijaya
154
B. Sistem Penghawaan
Penghawaan alami yaitu penghawaan yang berasal dari energi alam berupa angin
dan sirkulasi udara salah satu cara untuk menanggapi respon terhadap penghawaan
alami yaitu dengan cara membuat dan menempatkan bukaan-bukaan seperti
ventilasi dan jendela memotong arah pergerakan arah angin yang bertiup dari barat
laut ke barat daya sehingga angin yang datang dapat masuk secara maksimal ke
bangunan.
Untuk distribusi air bersih pada bangunan Pusat Industri Kreatif di Palembang
ini menggunakan dua sumber yaitu yang pertama dari PDAM dan yang kedua
menggunakan sumur bor.
Universitas Sriwijaya
155
DISTRIBUSI AIR
SUMUR POMPA GROUNDTANK KEDALAM BANGUNAN
Sistem pembuangan air kotor dapat dibuang melalui alat-alat saniter lalu
dialirkan melalui pipa pembuangan air kotor ke septic tank atau unit pengolahan air
kotor melalui riool kota. Sistem air kotor dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
Air kotor yang mengandung lemak berasal dari dapur dan tempat pencucian
peralatan makanan, air ini terlebih dahulu harus diproses digrease trase trap baru
kemudian dialurkan menuju roil kota.
Bak penampungan
Dapur Bak penyimpanan Bak kontrol atau riol kota
lemak
Air ini berasal dari toilet, urinoir dan wastafel. Air kotor ini dialirkan melalui pipa
khusus, setiap lantai dibuat ruang khusus pemipaan (shaft). Dari shaft ini kemudian
disalurkan menuju ke drainase.
Universitas Sriwijaya
156
Air tinja berasal dari kloset, dialirkan menggunakan sistem yang sama dengan air
kotor yang tidak mengandung lemak yaitu melalui shaft, tetapi menggunakan pipa
yang berbeda. Dari shaft air tinja dialirkan ke septic tank.
Untuk mengalirkan air hujan dari atap dapat menggunakan sistem talang, air dari
atap dialirkan menggunakan talang menuju drainase, kemudian baru ke riol kota.
Pada bangunan Pusat Industri Kreatif di Palembang ini memiliki ketinggian dua
hingga tiga lantai. Pemakaian alat penangkal petir akan dipasang pada atap
bangunan berupa limas dan akan dikombinasikan dengan elemen penghias atap
limas yaitu simbar atau tanduk sehingga unsur ornamen tradisional terpenuhi dan
juga fungsional terhadap bangunan
Sistem distribusi listrik pada Pusat Industri Kreatif di Palembang ini mencakup
penyediaan energi listrik yang akan digunakan sebagai sumber energi untuk
berbagai macam aktivitas yang ada pada bangunan ini. Sumber energi yang
digunakan tersebut dapat berasal dari PLN dan juga Genset
Genset akan digunakan pada saat terjadi pemadaman listrik oleh PLN sehingga
aktivitas yang sedang berlangsung pada bangunan ini tidak terganggu oleh
pemadaman listrik.
Universitas Sriwijaya
157
G. Sistem persampahan
Dan pada salah satu sudut kawasan terdapat satu kotak sampah besar untuk
mengumpulkan keseluruhan sampah-sampah yang ada pada banguan baik yang
indoor maupun outdoor untuk diambil petugas kebersihan kota dan dibawa ke
tempat pembuangan akhir.
Universitas Sriwijaya
158
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
Universitas Sriwijaya
159
Tapak perancangan berlokasi di Jalan gub. H Bastari yang merupakan lahan rawa
yang telah diberi perkerasan. Tapak dirasa memiliki kelebihan untuk dijadikan
tapak pada perancangan karenan sesuai dengan penggunaan tata lahan, dekat
dengan kawasan komersial, dan rencana terhadap peran dan fungsi seberang ulu 1
di masa yang akan datang dirasa cocok dengan fungsi bangunan.Dalam
merumuskan konsep tapak dalam perancangan, konsep dasar tahapan-tahapan
dalam menciptakan sebuah produk kreatif menjadi pertimbangan utama dalam
perancangan.
Universitas Sriwijaya
160
kesan dinamis dan tidak flat. Didesain rindang dengan pepohonan, bunga,
rerumputan serta kolam di sekelilling pedestrian way guna mengakomodir
kenyamanan dan memberikan pengalaman yang menarik bagi ppengunjung
sebelum mencapai massa-massa bangunan. Pedestrian way dilengkapi dengan light
poles yang unik untuk mengakomodir kegiatan pada malam hari.
Jalur servis didesain berada di area terluar kawasan namun mengililingi kawasan
sehingga tidak berebut akses masuk dan keluar dengan entrance utama. Jalur servis
diperuntukkan untuk pemadam kebakaran, servis massa komersial, pelatihan
pengelola, food court dan perawatan landscape.
Universitas Sriwijaya
161
Universitas Sriwijaya
162
Universitas Sriwijaya
163
Tata masssa didesain untuk mempertegas konsep dasar yang diangkat. Oleh karena
itu, orientasi tata massa cenderung mengarah pada entrance dan titik parkir yang
terdapat pada tapak sebagai titik dimana pengunjung & pengguna bangunan
memasuki kawasan bangunan.
2.2.3 Konsep Gubahan Massa
Universitas Sriwijaya
164
Bentukan didesain 1 lantai sebagai semi buffer bagi pengunjung yang datang dari
titik parkir sehingga pengunjung masih dapat melihat massa yang lain meskipun
tidak seutuhnya. Hal ini didesain secara sengaja untuk memberi feel lebih dalam
lagi pada kawasan
3. Bentukan massa komersial merupakan interpretasi dari tahapan produksi.
Didesain secara atraktif namun tegas guna memberi kesan bentukan merupakan
interpretasi dari sebuah tahapan akhir. Sesuai dengan fungsi bentukan sebagai
wadah jual beli produk kreatif dengan pengalaman untuk melihat langsung proses
produksinya. Bentukan didesain sebagai open shopping center dengan memiliki
open space yg berada pada center bentukan massa dan jalur-jalur keluar menuju
pedestrian way sehingga pedestrian pada kawasan tetap connect.
Universitas Sriwijaya
165
Bentukan didesain sebagai open shopping center dengan memiliki open space yg
berada pada center bentukan massa dan jalur-jalur keluar menuju pedestrian way
sehingga pedestrian pada kawasan tetap connect.
Universitas Sriwijaya
166
Pada massa pameran, ruang ditata menjadi ruang utama dan pendukung. Ruang
utama adalah
Ruang pameran sebagai pusat dari massa dan didukung dengan ruang pengelolaan
dan juga lobby sebaagai penyambung kedua ruangan tersebut. Untuk kemudahan
akses pengunjung, alur sirkulasi diarahkan langsung menuju ruang pameran.
Pada massa pengelola lantai 1 merupakan area seminar dan lobby sementara lantai
2 adalah area pengelolaan dan servis. Sirkulasi cenderung berpusat pada lobby
untuk kemudian terpecah.
Universitas Sriwijaya
167
Pada massa pelatihan lantai 1 2 & 3 adalah area workshop dan pendukung kegiatan
workshop tersebut. Sirkulasi cenderung mengarah pada ruang workshop dengan
lajur sirkulasi yang dinamis.
Pada massa komersil lantai 1,2,3,4 merupakan area komersil. sirkulasi didisesain
agar area-area komersil dapat terhubung dan dilewati pengunjung.
Universitas Sriwijaya
168
Secara estetika, acp-acp ini memberi kesan dinamis pada bangunan. Secara
konsep, acp-acp yg dipakai sebagai pembungkus bangunan memberi
harmonisasi pada kawasan dan mempertegas fungsi bangunan sebagai tempat
industri kreatif berkembang.
Universitas Sriwijaya
169
D. Struktur Badan
Struktur badan nantinya berupa grid-grid modul yang disesuaikan dengan
besaran dan fungsi ruang.
Sistem rangka menggunakan dua balok yaitu balok anak dan balok induk
yang digunakan pada massa bangunan dengan bentangan yang tidak terlalu
lebar.
Universitas Sriwijaya
170
Kolom, balok, dan plat lantai menggunakan struktur beton bertulang dan dimensi
kolom balok tersebut disesuaikan dengan ketinggian serta jarak antar kolom.
Sistem struktur rangka badan yang digunakan adalah rangka kaku berupa balok
kolom beton dengan bentang modul disesuaikan dengan bentukan bangunan.
E. Struktur Atas
Menggunakan sistem struktur rangka atap dak beton pada massaX dengan kapasitas
orang dan kegiatan yang terbatas.
Universitas Sriwijaya
171
DAFTAR PUSTAKA
Arumaisa, Nadia dan Wawan A.S., 2014, “Pendekatan Rancang Metafora dalam
Perancangan Kafe da Karaoke”, Jurnal Sains dan Seni Pomits, Vol. 3, No. 3
Badan Pusat Statistik. 2015. Indeks Pembangunan Manusia Kota Palembang, 2010-
2015, Palembang: Badan Pusat Statistik.
BCIC-IKM.net, 2017
Ching, Francis D. K., 2008. Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan, Jakarta,
Erlangga.
De Chiara, Joseph & John Callendar. 1983. Time Saver Standar For Building
Types, 2nd Edition
Dinas Perindustrian. 2017. Data IKM dan UMKM di Kota Palembang. Palembang:
Dinas Perindustrian.
Dinas UMKM dan Koperasi. 2017. Data IMKM dan UMKM di Kota Palembang.
Palembang: Dinas UMKM dan Koperasi.
Gunawan, Ivan, 2013, “Pusat Industri Kreatif di Kota Pontianak”, Jurnal Online
Mahasiswa Arsitektur “Langkau Betang”, Vol. 1, No. 1
Lumbantoruan, Eka Pratiwi dan Paidi H., 2015, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi
dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi-Provinsi di Indonesia
(Metode Kointegrasi)”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan , Vol. 2, No. 2
Melita, Dina dan Deni E., 2014, “Pemetaan Industri Kreatif dalam Meningkatakan
Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban di Kota Palembang”, Jurnal Online
Universitas Sriwijaya
172
Perda No. 15 Tahun 2013 Tentang Recana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang
Tahun 2012-2032
Kemenperin.go.id
Wikipedia.co.id/Industri Kreatif
Universitas Sriwijaya
173
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
174
LAPORAN PERANCANGAN
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PUSAT INDUSTRI KREATIF DI
PALEMBANG
(Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Disusun oleh :
IKHWAN RIDHO
NIM : 03111006027
DOSEN PEMBIMBING :
Anjuma Perkasa Jaya, S.T., M.Sc
Husnul Hidayat, S.T., M.Sc
Universitas Sriwijaya
175
ABSTRAK
Dewasa ini Industri kreatif di kota palembang mulai ditekuni masyarakat kota
palembang dan tersebar di kawasan urban kota palembang sebagai ukm-ukm.
Diantaranya adalah sub sektor sektor kerajinan, desain, video,film dan fotografi,
penerbitan&percetakan, tv dan radio, serta layanan komputer & peranti lunak.
Namun akan sangat disayangkan apabila hanya jalan ditempat karena hal ini tentu
berpotensi memajukan taraf hidup masyarakat kota palembang apabila mampu
dikembangkan dan menghasilkan produk yang mempunyai pasar tersendiri dan
mampu menembus pasar global. tetap ada kendala yang dihadapi pelaku industri
kreatif di kota palembang yaitu minimnya investor dan masalah permodalan. Pusat
industri kreatif di palembang merupakan sebuah pusat pelatihan, produksi, kegiatan
pameran, dan komersil yang bergerak dalam kegiatan dibidang industri kreatif
dalam upaya untuk memajukan pertumbuhan ekonomi utamanya dalam lingkupan
ekonomi kreatif di Kota Palembang. Pendekatan metafora intangible dirasa cocok
untuk diimplementasikan. Untuk membawa dan menghadirkan industri kreatif
bukan hanya pada ruang dalam namun juga ruang luar, menghadirkan suatu tatanan
yang kondusif untuk mendukung perkembangan industri kreatif itu sendiri. dengan
begitu, diharapkan dapat mampu menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif
dan sektor-sektor industri kreatif yang sedang berkembang untuk mengembangkan
diri dan saling terhubung antara satu sama lain diantara sub sektor sub sektor dan
juga diharapkan mampu menjadi ikon bangunan berkembangnya industri kreatif
dipalembang yang menyambut perkembangan industri kreatif di masa yang akan
datang.
Kata Kunci : Industri kreatif, Metafora Intangible, Palembang
Universitas Sriwijaya
176
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas segala Rahmat yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi Tugas Akhir dengan judul
“Pusat Industri Kreatif di Palembang” sebagai salah satu syarat Yudisium Strata-1
Program Studi Arsitektur Universitas Sriwijaya ini dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Anjuma Perkasa Jaya, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan tuntunan selama proses penulisan ketika pra Tugas Akhir dan tahap
desain ketika Tugas Akhir, sehingga segalanya dapat terwujud.
3. Seluruh Dosen dan staff Teknik Arsitektur yang banyak membantu penulis dalam
proses studi dan penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan semangat, motivasi biar cepat
selesai kuliahnya, doa, kasih sayang, dorongan dan bimbingan baik secara moral
maupun materiil, dan terus memotivasi penulis mulai dari awal perkuliahan sampai
dengan berakhirnya Tugas Akhir ini.
5. Adik veza yang juga tak henti-hentinya memberikan semangat, dorongan yang
positif agar kakaknya bisa menyelesaikan kuliahnya, terima kasih ya.
6. Fariza tiara ayu, yang juga menjadi alasan penulis untuk menyelesaikan studi
kuliahnya. Terima kasih untuk support, semangat, dorongan, yang di berikan dari
awal hingga akhir Tugas Akhir ini, terima kasih ya.
7. Teman-teman sejawat dari SMA, seperti jonathan, randy, riki yang ikut
mendoakan dari jauh agar penulis menyelesaikan kuliahnya yang hampir 7 tahun
ini.dan dapat menyusul mereka dalam dunia kerja.
Universitas Sriwijaya
177
8. Teman-teman satu angkatan arsitektur 2011 yang ikut mensupport terutama laki-
lakinya. Arrin, Rifky, Derri, Kukuh, Edwin, Jenhori, Andreas,Yayan, terima kasih
ya.
9. Adik-adik tingkat angkatan 2013 sebagai teman di studio Tugas akhir, terima
kasih bantuan dan masukannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, namun segala
kritik dan saran tetap penulis harapkan untuk menjadi sesuatu yang lebih baik di
kemudian hari. Semoga skripsi yang jauh dari sempurna ini dapat berguna dan
bermanfaat, serta menambah informasi bagi pembaca.
Penulis,
Ikhwan Ridho
Universitas Sriwijaya
178
DAFTAR ISI
Universitas Sriwijaya
179
DAFTAR GAMBAR
Universitas Sriwijaya
180
BAB 1 PENDAHULUAN
Selain itu, dewasa ini perkembangan perekonomian telah sampai pada tahap
dimana kegiatan perekonomian harus mampu untuk inovatif dan menampilkan
kreativitas yang selalu baru. Ekonomi kreatif yang dipresentasikan oleh industri
kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam
perekonomian suatu negara, karena kreativitas manusia adalah sumber daya
ekonomi utama dan bahwa industri abad ke dua puluh satu akan tergantung pada
produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. (wikipedia,industri
kreatif,2017)
Universitas Sriwijaya
181
bahwa pada periode 2010-2013 ekonomi kreatif secara rata-rata menyumbang 7,8%
terhadap PDB indonesia.
Pentingnya ekonomi kreatif bagi indonesia terlihat dari arahan presiden bahwa
ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi nasional serta pemerintah
telah melakukan sejumlah terobosan dan kebijakan terkait ekonomi kreatif.
Diantaranya telah diprioritaskannya pengembangan ekonomi kreatif dalam RPJM
nasional 2015-2019 serta telah dibentuknya badan ekonomi kreatif sebagai lembaga
yang akan mengawal pengembangan ekonomi kreatif secara khusus.
Sementara untuk kota palembang sendiri industri kreatif sudah menjadi salah
satu pilar ekonomi untuk masyrakat nya dimana subsektor kerajinan berupa tenun
songket dan kuliner berupa pempek merupakan produk unggulan dari sub sektor
industri kreatif di kota palembang.( http://www.kemenperin.go.id )
Sementara sub sektor industri kreatif lainnya juga mulai ditekuni masyarakat
kota palembang dan tersebar di kawasan urban kota palembang sebagai ukm-ukm.
Diantaranya adalah sub sektor sektor kerajinan, desain, video,film dan fotografi,
penerbitan&percetakan, tv dan radio, serta layanan komputer & peranti lunak yang
memiliki tingkat persebaran cukup banyak dikawasan kota palembang. Hal ini
mengindikasikan bahwa sub sektor sub sektor tersebut mulai dilirik sebagai
penopang perekonomian kehidupan masyarakat Palembang.(jurnal online
mahasiswa arsitektur “langkau betang”,2013)
Sub sektor-sub sektor tersebut akan sangat disayangkan apabila dibiarkan saja
dan tidak ditindak lanjuti secara bijak karena hal ini tentu berpotensi memajukan
Universitas Sriwijaya
182
taraf hidup masyarakat kota palembang apabila subsektor industri kreatif tersebut
mampu dikembangkan dan menghasilkan produk yang mempunyai pasar tersendiri
seperti songket dan pempek yang telah menembus pasar global. Terlebih dikota
palembang sendiri telah bermunculan komunitas-komunitas kreatif dan keinginan
anak muda nya untuk merintis bidang usaha industri kreatif secara profesional.
Hanya saja tetap ada kendala yang dihadapi pelaku industri kreatif di kota
palembang yaitu minimnya investor dan masalah permodalan.
Karena kesadaran bahwa industri kreatif tidak akan pernah terlepas dari
tantangan globalisasi ekonomi dimana untuk bersaing diperlukan inovasi dan SDM
yang berkualitas yang mengandalkan ide dan stock of knowledge pada masing-
masing sub sektor industri kreatif agar mampu tetap bersaing dan mengikuti
perkembangan zaman , hal tersebut kemudian mendasari pemikiran bahwa para
pelaku industri kreatif di palembang yang sedang berkembang di palembang
membutuhkan sarana dan prasarana untuk mengembangkan industri kreatif mereka
agar tetap mampu bersaing dan eksis dalam sektor industri kreatif nya masing-
masing untuk masa-masa yang akan datang. Para pelaku industri kreatif perlu
difasilitasi guna menambah pengetahuan mereka dibidang sub sektor industri
kreatif masing-masing sehingga tidak layu sebelum berkembang. Dengan begitu
diharapkan industri kreatif dikota palembang mampu unggul dalam kualitas produk
dan berdaya saing tinggi serta tetap mampu melestarikan industri kreatif kerajinan
seperti tenun songket yang merupakan warisan budaya (heritage) kota palembang
serta fasih menggunakan kemajuan zaman untuk keuntungan di bidang subsektor
industri kreatif masing-masing. Selain itu juga kota palembang telah diusulkan
menjadi sebuah kota kreatif sehingga menjadi salah satu alasan kuat lainnya
mengapa dikota palembang diperlukan sarana untuk mendukung berkembangnya
sektor-sektor industri kreatif yang sejalan dengan visi misi menjadi kota kreatif.
Universitas Sriwijaya
183
sektor industri kreatif yang sedang berkembang di kota palembang dan juga sebagai
tempat para pelaku industri kreatif untuk dapat bernaung, berkembang,
berinovasi,belajar dan memamerkan serta memasarkan produk-produk industri
kreatifnya. Pusat Industri Kreatif di Palembang ini diharapkan mampu menjadi
wadah bagi para pelaku industri kreatif dan sektor-sektor industri kreatif yang
sedang berkembang dikota untuk mengembangkan diri dan saling terhubung antara
satu sama lain diantara sub sektor sub sektor industri kreatif tersebut. Adapun
subsektor-subsektor industri kreatif yang dimaksud adalah : kerajinan, desain,
video,film dan fotografi, penerbitan&percetakan, periklanan, serta layanan
komputer & software. Pusat Industri Kreatif di Palembang ini juga diharapkan
mampu menjadi ikon bangunan berkembangnya industri kreatif dipalembang yang
akan mampu menghadapi perkembangan zaman dan menyambut perkembangan
industri kreatif di masa yang akan datang.
Universitas Sriwijaya
184
Luas site adalah 2,1 Ha atau 21.000 m2. Site dinilai berada dilokasi yang
strategis karena berada di kawasan seberang ulu 1 yang difungsikan sebagai
pertumbuhan ekonomi baru dikota Palembang dan berada di jalan arteri gub. H.
Bastari dimana perkembangan daerah seberang ulu 1 sekarang ini mempunyai
kecenderungan berada linier di sekitaran jalan arteri primer yang terdapat di daerah
seberang ulu 1.
Universitas Sriwijaya
185
Oleh karena itu site yang berada persis di sebelah jalan gub. H. Bastari dan
dekat dengan kawasan komersial seperti OPI mall dan Hypermart dirasa cocok
untuk dijadikan site proyek tugas akhir. Adapun Peran dan fungsi Seberang Ulu I
di masa yang akan datang sebagai Sub Pusat Pelayanan kota dan sebagai Pusat
Pelayanan Kota dengan fungsi sebagai kawasan sport centre, kawasan perkantoran,
perdagangan untuk skala regional, kota, maupun kecamatan dan pelayanan sosial
(khususnya pendidikan) untuk skala kecamatan seperti tertera pada RDTR
kecamatan seberang ulu 1 diatas.
Universitas Sriwijaya
186
BAB II
TRANSFORMASI KONSEP PERANCANGAN
Universitas Sriwijaya
187
Tapak perancangan berlokasi di Jalan gub. H Bastari yang merupakan lahan rawa
yang telah diberi perkerasan. Tapak dirasa memiliki kelebihan untuk dijadikan
tapak pada perancangan karenan sesuai dengan penggunaan tata lahan, dekat
dengan kawasan komersial, dan rencana terhadap peran dan fungsi seberang ulu 1
di masa yang akan datang dirasa cocok dengan fungsi bangunan.Dalam
merumuskan konsep tapak dalam perancangan, konsep dasar tahapan-tahapan
dalam menciptakan sebuah produk kreatif menjadi pertimbangan utama dalam
perancangan.
Universitas Sriwijaya
188
memunculkan kesan dinamis dan tidak flat. Didesain rindang dengan pepohonan,
bunga, rerumputan serta kolam di sekelilling pedestrian way guna mengakomodir
kenyamanan dan memberikan pengalaman yang menarik bagi ppengunjung
sebelum mencapai massa-massa bangunan. Pedestrian way dilengkapi dengan
light poles yang unik untuk mengakomodir kegiatan pada malam hari.
Jalur servis didesain berada di area terluar kawasan namun mengililingi kawasan
sehingga tidak berebut akses masuk dan keluar dengan entrance utama. Jalur
servis diperuntukkan untuk pemadam kebakaran, servis massa komersial,
pelatihan pengelola, food court dan perawatan landscape.
Universitas Sriwijaya
189
Universitas Sriwijaya
190
Universitas Sriwijaya
191
Tata masssa didesain untuk mempertegas konsep dasar yang diangkat. Oleh
karena itu, orientasi tata massa cenderung mengarah pada entrance dan titik parkir
yang terdapat pada tapak sebagai titik dimana pengunjung & pengguna bangunan
memasuki kawasan bangunan.
2.2.3 Konsep Gubahan Massa
Universitas Sriwijaya
192
Universitas Sriwijaya
193
Bentukan didesain sebagai open shopping center dengan memiliki open space yg
berada pada center bentukan massa dan jalur-jalur keluar menuju pedestrian way
sehingga pedestrian pada kawasan tetap connect.
Universitas Sriwijaya
194
nya memiliki zonasi lantai yang berbeda sesuai dengan levelling lantai massa
masing-masing dan fungsi massa nya.
Universitas Sriwijaya
195
Pada massa pengelola lantai 1 merupakan area seminar dan lobby sementara lantai 2
adalah area pengelolaan dan servis. Sirkulasi cenderung berpusat pada lobby untuk
kemudian terpecah.
Pada massa pelatihan lantai 1 2 & 3 adalah area workshop dan pendukung kegiatan
workshop tersebut. Sirkulasi cenderung mengarah pada ruang workshop dengan lajur
sirkulasi yang dinamis.
Pada massa komersil lantai 1,2,3,4 merupakan area komersil. sirkulasi didisesain agar
area-area komersil dapat terhubung dan dilewati pengunjung.
Universitas Sriwijaya
196
Secara estetika, acp-acp ini memberi kesan dinamis pada bangunan. Secara
konsep, acp-acp yg dipakai sebagai pembungkus bangunan memberi
harmonisasi pada kawasan dan mempertegas fungsi bangunan sebagai
tempat industri kreatif berkembang.
Universitas Sriwijaya
197
F. Struktur Badan
Struktur badan nantinya berupa grid-grid modul yang disesuaikan dengan
besaran dan fungsi ruang
Universitas Sriwijaya
198
Sistem rangka menggunakan dua balok yaitu balok anak dan balok induk
yang digunakan pada massa bangunan dengan bentangan yang tidak terlalu
lebar.
Kolom, balok, dan plat lantai menggunakan struktur beton bertulang dan
dimensi kolom balok tersebut disesuaikan dengan ketinggian serta jarak
antar kolom.
Sistem struktur rangka badan yang digunakan adalah rangka kaku berupa
balok kolom beton dengan bentang modul disesuaikan dengan bentukan
bangunan.
G. Struktur Atas
Menggunakan sistem struktur rangka atap dak beton pada massaX dengan kapasitas
orang dan kegiatan yang terbatas.
Universitas Sriwijaya
199
BAB III
HASIL PERANCANGAN
Universitas Sriwijaya
200
Universitas Sriwijaya
201
Universitas Sriwijaya
202
Universitas Sriwijaya
203
Universitas Sriwijaya
204
Universitas Sriwijaya
205
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Arumaisa, Nadia dan Wawan A.S., 2014, “Pendekatan Rancang Metafora dalam Perancangan
Kafe da Karaoke”, Jurnal Sains dan Seni Pomits, Vol. 3, No. 3
Badan Pusat Statistik. 2015. Indeks Pembangunan Manusia Kota Palembang, 2010-2015,
Palembang: Badan Pusat Statistik.
BCIC-IKM.net, 2017
Bappeda. Penyusunan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Seberang Ulu I Kota
Palembang. Palembang
Ching, Francis D. K., 2008. Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan, Jakarta, Erlangga.
De Chiara, Joseph & John Callendar. 1983. Time Saver Standar For Building Types, 2nd
Edition
Dinas Perindustrian. 2017. Data IKM dan UMKM di Kota Palembang. Palembang: Dinas
Perindustrian.
Dinas UMKM dan Koperasi. 2017. Data IMKM dan UMKM di Kota Palembang. Palembang:
Dinas UMKM dan Koperasi.
Gunawan, Ivan, 2013, “Pusat Industri Kreatif di Kota Pontianak”, Jurnal Online Mahasiswa
Arsitektur “Langkau Betang”, Vol. 1, No. 1
Lumbantoruan, Eka Pratiwi dan Paidi H., 2015, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi-Provinsi di Indonesia (Metode Kointegrasi)”,
Jurnal Ekonomi dan Keuangan , Vol. 2, No. 2
Melita, Dina dan Deni E., 2014, “Pemetaan Industri Kreatif dalam Meningkatakan
Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban di Kota Palembang”, Jurnal Online
Pangestu, Mari E., 2008. Rencana Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif 2009-20015,
Departemen Perdagangan, Jakarta
Perda No. 15 Tahun 2013 Tentang Recana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-
2032
Pena, W. M. Dan Parshall S. A., 1994. Problem Seeking Fourth Edition An Architectural
Programing Primer, New york, John Wiley & Sons, Inc
Kemenperin.go.id
Wikipedia.co.id/Industri Kreatif
LAMPIRAN
1
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1.1 Pendahuluan
Struktur ekonomi perekonomian dunia telah mengalami pergeseran dari yang mulanya
berbasis pada sumber daya alam (sda) menjadi berbasis pada sumber daya manusia (sdm).
Kegiatan perekonomian yang berbasis pada sdm inilah yang disebut dengan ekonomi kreatif.
Gelombang Ekonomi kreatif sendiri muncul karena tantangan globalisasi, yang mendorong
suatu negara untuk lebih mengembangkan kreativitas untuk mendukung kehidupan
perekonomian mereka. Diramalkan nantinya ekonomi kreatif akan menjadi trend eknomi dunia
baru yang mengutamakan daya saing dalam bentuk produk yang berkualitas. Kualitas produk
tersebut dapat diperoleh melalui pencitraan ataupun menciptakan produk-produk inovatif yang
berbeda dari wilayah-wilayah lainnya. Diperlukan kreativitas yang tinggi untuk dapat
menciptakan produk-produk inovatif. (salman,2010)
Selain itu, dewasa ini perkembangan perekonomian telah sampai pada tahap dimana
kegiatan perekonomian harus mampu untuk inovatif dan menampilkan kreativitas yang selalu
baru. Ekonomi kreatif yang dipresentasikan oleh industri kreatif dipandang semakin penting
dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian suatu negara, karena kreativitas
manusia adalah sumber daya ekonomi utama dan bahwa industri abad ke dua puluh satu akan
tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. (wikipedia,industri
kreatif,2017)
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki potensi kekayaan alam, budaya,
dan sdm yang jumlahnya sangat besar. Apabila ketiga hal tersebut dipadupadankan dengan
kreativitas maka dapat memberikan sumbangsih tidak hanya terhadap perekonomian nasional,
tetapi juga dalam penguatan citra dan identitas bangsa. Indonesia akan memiliki kreativitas
sebagai sumber daya terbarukan yang tidak ada habisnya.
Pentingnya ekonomi kreatif bagi indonesia terlihat dari arahan presiden bahwa ekonomi
kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi nasional serta pemerintah telah melakukan
Universitas Sriwijaya
2
sejumlah terobosan dan kebijakan terkait ekonomi kreatif. Diantaranya telah diprioritaskannya
pengembangan ekonomi kreatif dalam RPJM nasional 2015-2019 serta telah dibentuknya
badan ekonomi kreatif sebagai lembaga yang akan mengawal pengembangan ekonomi kreatif
secara khusus.
Saat ini, terdapat 15 subsektor industri kreatif di Indonesia, antara lain: periklanan,
arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fesyen, video, film dan fotografi, permainan
interaktif,musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan peranti
lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan; serta kuliner. Dari ke 15 subsektor industri
kreatif tersebut, terdapat 6 subsektor industri kreatif yang menjadi fokus dari departemen
perdagangan RI yang difokuskan untuk dikembangkan yaitu subsektor arsitektur, film, video
dan fotografi, fashion, musik, kerajinan, dan desain.
Sementara untuk kota palembang sendiri industri kreatif sudah menjadi salah satu pilar
ekonomi untuk masyrakat nya dimana subsektor kerajinan berupa tenun songket dan kuliner
berupa pempek merupakan produk unggulan dari sub sektor industri kreatif di kota
palembang.( http://www.kemenperin.go.id )
Sementara sub sektor industri kreatif lainnya juga mulai ditekuni masyarakat kota
palembang dan tersebar di kawasan urban kota palembang sebagai ukm-ukm. Diantaranya
adalah sub sektor sektor kerajinan, desain, video,film dan fotografi, penerbitan&percetakan, tv
dan radio, serta layanan komputer & peranti lunak yang memiliki tingkat persebaran cukup
banyak dikawasan kota palembang. Hal ini mengindikasikan bahwa sub sektor sub sektor
tersebut mulai dilirik sebagai penopang perekonomian kehidupan masyarakat
Palembang.(jurnal online mahasiswa arsitektur “langkau betang”,2013)
Sub sektor-sub sektor tersebut akan sangat disayangkan apabila dibiarkan saja dan tidak
ditindak lanjuti secara bijak karena hal ini tentu berpotensi memajukan taraf hidup masyarakat
kota palembang apabila subsektor industri kreatif tersebut mampu dikembangkan dan
menghasilkan produk yang mempunyai pasar tersendiri seperti songket dan pempek yang telah
menembus pasar global. Terlebih dikota palembang sendiri telah bermunculan komunitas-
komunitas kreatif dan keinginan anak muda nya untuk merintis bidang usaha industri kreatif
secara profesional. Hanya saja tetap ada kendala yang dihadapi pelaku industri kreatif di kota
palembang yaitu minimnya investor dan masalah permodalan.
Karena kesadaran bahwa industri kreatif tidak akan pernah terlepas dari tantangan
globalisasi ekonomi dimana untuk bersaing diperlukan inovasi dan SDM yang berkualitas yang
Universitas Sriwijaya
3
mengandalkan ide dan stock of knowledge pada masing-masing sub sektor industri kreatif agar
mampu tetap bersaing dan mengikuti perkembangan zaman , hal tersebut kemudian mendasari
pemikiran bahwa para pelaku industri kreatif di palembang yang sedang berkembang di
palembang membutuhkan sarana dan prasarana untuk mengembangkan industri kreatif mereka
agar tetap mampu bersaing dan eksis dalam sektor industri kreatif nya masing-masing untuk
masa-masa yang akan datang. Para pelaku industri kreatif perlu difasilitasi guna menambah
pengetahuan mereka dibidang sub sektor industri kreatif masing-masing sehingga tidak layu
sebelum berkembang. Dengan begitu diharapkan industri kreatif dikota palembang mampu
unggul dalam kualitas produk dan berdaya saing tinggi serta tetap mampu melestarikan industri
kreatif kerajinan seperti tenun songket yang merupakan warisan budaya (heritage) kota
palembang serta fasih menggunakan kemajuan zaman untuk keuntungan di bidang subsektor
industri kreatif masing-masing. Selain itu juga kota palembang telah diusulkan menjadi sebuah
kota kreatif sehingga menjadi salah satu alasan kuat lainnya mengapa dikota palembang
diperlukan sarana untuk mendukung berkembangnya sektor-sektor industri kreatif yang sejalan
dengan visi misi menjadi kota kreatif.
Sehingga melalui berbagai pertimbangan serta issue utama mengenai belum adanya sarana
dan prasarana untuk mengembangkan sektor-sektor industri kreatif serta melihat adanya
potensi pengembangan industri kreatif dikota palembang di masa mendatang, menjadi dasar
perencanaan dan perancangan sebuah Pusat Industri Kreatif di Palembang. Sebuah
perencanaan pusat pengembangan sektor-sektor industri kreatif yang sedang berkembang di
kota palembang dan juga sebagai tempat para pelaku industri kreatif untuk dapat bernaung,
berkembang, berinovasi,belajar dan memamerkan serta memasarkan produk-produk industri
kreatifnya. Pusat Industri Kreatif di Palembang ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi
para pelaku industri kreatif dan sektor-sektor industri kreatif yang sedang berkembang dikota
untuk mengembangkan diri dan saling terhubung antara satu sama lain diantara sub sektor sub
sektor industri kreatif tersebut. Adapun subsektor-subsektor industri kreatif yang dimaksud
adalah : kerajinan, desain, video,film dan fotografi, penerbitan&percetakan, periklanan, serta
layanan komputer & software. Pusat Industri Kreatif di Palembang ini juga diharapkan mampu
menjadi ikon bangunan berkembangnya industri kreatif dipalembang yang akan mampu
menghadapi perkembangan zaman dan menyambut perkembangan industri kreatif di masa
yang akan datang.
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
Luas site adalah 2,1 Ha atau 21.000 m2. Site dinilai berada dilokasi yang strategis
karena berada di kawasan seberang ulu 1 yang difungsikan sebagai pertumbuhan ekonomi baru
dikota Palembang dan berada di jalan arteri gub. H. Bastari dimana perkembangan daerah
seberang ulu 1 sekarang ini mempunyai kecenderungan berada linier di sekitaran jalan arteri
primer yang terdapat di daerah seberang ulu 1.
Universitas Sriwijaya
6
Oleh karena itu site yang berada persis di sebelah jalan gub. H. Bastari dan dekat dengan
kawasan komersial seperti OPI mall dan Hypermart dirasa cocok untuk dijadikan site proyek
tugas akhir. Adapun Peran dan fungsi Seberang Ulu I di masa yang akan datang sebagai Sub
Pusat Pelayanan kota dan sebagai Pusat Pelayanan Kota dengan fungsi sebagai kawasan sport
centre, kawasan perkantoran, perdagangan untuk skala regional, kota, maupun kecamatan dan
pelayanan sosial (khususnya pendidikan) untuk skala kecamatan seperti tertera pada RDTR
kecamatan seberang ulu 1 diatas.
Universitas Sriwijaya
7
BAB II
TRANSFORMASI KONSEP PERANCANGAN
Universitas Sriwijaya
8
Tapak perancangan berlokasi di Jalan gub. H Bastari yang merupakan lahan rawa yang telah
diberi perkerasan. Tapak dirasa memiliki kelebihan untuk dijadikan tapak pada perancangan
karenan sesuai dengan penggunaan tata lahan, dekat dengan kawasan komersial, dan rencana
terhadap peran dan fungsi seberang ulu 1 di masa yang akan datang dirasa cocok dengan fungsi
bangunan.Dalam merumuskan konsep tapak dalam perancangan, konsep dasar tahapan-
tahapan dalam menciptakan sebuah produk kreatif menjadi pertimbangan utama dalam
perancangan.
Universitas Sriwijaya
9
Jalur servis didesain berada di area terluar kawasan namun mengililingi kawasan sehingga
tidak berebut akses masuk dan keluar dengan entrance utama. Jalur servis diperuntukkan
untuk pemadam kebakaran, servis massa komersial, pelatihan pengelola, food court dan
perawatan landscape.
Tata massa diolah sedemikian rupa. Tidak kaku dan tidak umum. Tidak mengikuti bentukan
tapak namun berdiri sendiri. Untuk menegaskan fungsi perancangan sebagai wadah bagi para
pelaku dan penikmat industri kreatif.
Tatanan massa mempertimbangkan konsep dasar sehingga menciptakan suasana dari
tahapan-tahapan penciptaan produk industri kreatif itu sendiri. Dan pedestrian way sebagai
sarana untuk mempertegas suasana tersebut.
Tata masssa didesain untuk mempertegas konsep dasar yang diangkat. Oleh karena itu,
orientasi tata massa cenderung mengarah pada entrance dan titik parkir yang terdapat pada
tapak sebagai titik dimana pengunjung & pengguna bangunan memasuki kawasan bangunan.
Universitas Sriwijaya
11
Keterkaitan kedua tahapan tersebut secara tidak langsung menghemat penggunaan massa
yang berlebihan pada tapak dari yang semula 4 menjadi 3. Kolom-kolom masif juga
ditonjolkan pada bentukan ini sebagai penegas integrasi antar tahapan.
2.Bentukan massa pameran merupakan interpretasi dari konsep dasar tahapan desain. Sesuai
dengan fungsi massa untuk memamerkan desain-desain dari produk industri kreatif.
Universitas Sriwijaya
12
Bentukan didesain 1 lantai sebagai semi buffer bagi pengunjung yang datang dari titik parkir
sehingga pengunjung masih dapat melihat massa yang lain meskipun tidak seutuhnya. Hal ini
didesain secara sengaja untuk memberi feel lebih dalam lagi pada kawasan
3. Bentukan massa komersial merupakan interpretasi dari tahapan produksi. Didesain secara
atraktif namun tegas guna memberi kesan bentukan merupakan interpretasi dari sebuah
tahapan akhir. Sesuai dengan fungsi bentukan sebagai wadah jual beli produk kreatif dengan
pengalaman untuk melihat langsung proses produksinya. Bentukan didesain sebagai open
shopping center dengan memiliki open space yg berada pada center bentukan massa dan
jalur-jalur keluar menuju pedestrian way sehingga pedestrian pada kawasan tetap connect.
Universitas Sriwijaya
13
Bentukan didesain sebagai open shopping center dengan memiliki open space yg berada pada
center bentukan massa dan jalur-jalur keluar menuju pedestrian way sehingga pedestrian pada
kawasan tetap connect.
Konsep tata ruang dalam berkesinambungan dengan hubungan antar kelompok – kelompok
ruang yang diperoleh dari analisa spasial dengan mempertimbangkan sifat dan sirkulasi antar
ruang. Pusat industri kreatif ini sendiri dengan 3 massa nya memiliki zonasi lantai yang
berbeda sesuai dengan levelling lantai massa masing-masing dan fungsi massa nya.
Universitas Sriwijaya
14
Pada massa pameran, ruang ditata menjadi ruang utama dan pendukung. Ruang utama adalah
Ruang pameran sebagai pusat dari massa dan didukung dengan ruang pengelolaan dan juga
lobby sebaagai penyambung kedua ruangan tersebut. Untuk kemudahan akses pengunjung,
alur sirkulasi diarahkan langsung menuju ruang pameran.
Pada massa pengelola lantai 1 merupakan area seminar dan lobby sementara lantai 2 adalah area
pengelolaan dan servis. Sirkulasi cenderung berpusat pada lobby untuk kemudian terpecah.
Pada massa pelatihan lantai 1 2 & 3 adalah area workshop dan pendukung kegiatan workshop
tersebut. Sirkulasi cenderung mengarah pada ruang workshop dengan lajur sirkulasi yang dinamis.
Universitas Sriwijaya
15
Pada massa komersil lantai 1,2,3,4 merupakan area komersil. sirkulasi didisesain agar area-area
komersil dapat terhubung dan dilewati pengunjung.
Desain fasad bangunan erat kaitannya dengan tujuan dan konsep dasar
perancangan, dimana Pusat Industri Kreatif ini harus mempertegas feel yang ingin dicapai
melalui konsep dasar disertai pertimbangan spasial dan kontekstual. Pada
bangunan Pusat Industri Kreatif ini, terdapat beberapa fasad yang
dipilih dalam perancangan, antara lain:
1. Double skin facade
Didesain menyerupai arrow yang memberi kesan untuk mengikuti arah arrow
tersebut. Memberi harmonisasi pada bangunan. Bentukan arrow ini juga merupakan
implementasi dari tahapan-tahapan produk-produk kreatif.
Universitas Sriwijaya
16
Secara estetika, acp-acp ini memberi kesan dinamis pada bangunan. Secara konsep,
acp-acp yg dipakai sebagai pembungkus bangunan memberi harmonisasi pada
kawasan dan mempertegas fungsi bangunan sebagai tempat industri kreatif
berkembang.
Universitas Sriwijaya
17
B. Struktur Badan
Struktur badan nantinya berupa grid-grid modul yang disesuaikan dengan besaran dan
fungsi ruang.
Sistem rangka menggunakan dua balok yaitu balok anak dan balok induk yang
digunakan pada massa bangunan dengan bentangan yang tidak terlalu lebar.
Universitas Sriwijaya
18
Kolom, balok, dan plat lantai menggunakan struktur beton bertulang dan dimensi
kolom balok tersebut disesuaikan dengan ketinggian serta jarak antar kolom.
Sistem struktur rangka badan yang digunakan adalah rangka kaku berupa balok kolom
beton dengan bentang modul disesuaikan dengan bentukan bangunan.
C. Struktur Atas
Menggunakan sistem struktur rangka atap dak beton pada massaX dengan kapasitas orang dan
kegiatan yang terbatas.
Menggunakan skylight yang berfungsi sebagai media pemanfaatan pencahayaan alami pada
bangunan sehingga penggunaan pencahayaan buatan dapat diminimalisir.
Universitas Sriwijaya
19
BAB III
HASIL PERANCANGAN
Universitas Sriwijaya
20
Universitas Sriwijaya
21
Universitas Sriwijaya
22
Universitas Sriwijaya
23
Universitas Sriwijaya
24
Universitas Sriwijaya
25
Universitas Sriwijaya