Disusun Oleh:
2008020032
Pembimbing:
PENDAHULUAN
darah pada jantung adalah iskemia, sehingga PJK juga terkadang disebut
Ischemic Heart Disease (IHD). Secara klinis, ditandai dengan nyeri dada
atau terasa tidak nyaman di dada atau dada terasa tertekan berat ketika
angka perawatan rumah sakit dan angka kematian yang tinggi. (2)
seluruh dunia, tak terkecuali benua besar seperti Amerika dan Eropa.
dengan nyeri dada adalah salah satu alasan utama kunjungan gawat darurat.
disebabkan oleh penyakit kardiovaskular pada tahun 2010, lebih dari semua
Sementara untuk angka dari PJK sendiri, menyebabkan hampir 1,8 juta
kematian atau 20% dari semua kematian di Eropa setiap tahun, dan PJK
umur diatas 75 tahun, yaitu 4,7 %, diikuti oleh umur 65-74 tahun dengan
1,6%. (5)
Faktor risiko kejadian PJK adalah usia tua, pria, perokok, penderita
fisik serta obesitas, selain itu berdasarkan penelitian stres dan depresi yang
besar beban ini akan jatuh kepada negara-negara berpenghasilan rendah dan
orang dewasa dan tingkat tekanan darah dan kolestrol yang lebih rendah,
LAPORAN KASUS
Nama : Tn PP
Umur : 75 Tahun
Pekerjaan : Petani
Agama : Katolik
Ruang : Flamboyan
Bed : 3B7
2.2. Anamnesis
yang dirakan 1 hari SMRS dan memberat saat kurang lebih 1 jam SMRS.
sesak juga disertai batuk berdahak dengan warna dahak putih kekuningan,
kadang-kadang sulit keluar sejak kurang lebih 2 bulan. Sesak dirasakan saat
pasien berbaring dan berjalan, pasien merasa lebih enakkan saat duduk
dan kiri, lebih nyeri bagian kiri dan menjalar ke bahu kanan sejak kurang
lebih 1 hari SMRS dan memberat saat masuk IGD ini kali pertama pasien
merasa nyeri dada. Nyeri dada yang dirasakan seperti tertidih beban dan
terjadi terus menerus. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati yang muncul
Riwayat Kebiasaan : Riwayat perokok aktif saat masih muda dan sudah
berhenti dari 20 tahun yang lalu, sekitar 5-10 batang dalam 1 hari. Pasien
mengaku sering mengkonsumsi alkohol saat masih muda dan sudah berhenti
TTV
- TD : 110/60 mmHg
- Nadi : 86x/menit
- Suhu : 36 OC
- RR : 32 x/menit
- SpO2 : 94%
Status Generalisata
cekung (-/-)
mastoid (-)
Thorax
- Pulmo anterior
dinding dada
- Perkusi : sonor diseluruh lapangan paru
- Pulmo posterior
Cor
thrill (-)
- Perkusi :
Abdomen
Ekstermitas :
- Akral teraba hangat, CRT < 2 detik, Edema (-), jejas (-), nyeri pada
persendian (+)
- Kekuatan motorik
5 5
5 5
Radiologi
27/10/2020
Hasilnya :
ke konsolidasi pneumonia.
EKG
27/10/2020
2.5. Diagnosis
Diagnosis awal
4. Dyspepsia
5. Anemia ringan
Diagnosis akhir
3. CAP
4. Dyspepsia
5. Anemia ringan
2.6. Planning
a. Planning Diagnosis
b. Planning Terapi
1. Tirah Baring
4. Ambroxol 3 x 30 mg po
5. Furosemide 1 x 20 mg iv
6. Ranitidine 2 x 50 mg iv
7. Aspilet 1 x 80 mg po
9. Simvastatin 1 x 20 mg (malam) po
c. Planning Monitoring
1. EKG
2. Tanda-tanda Vital
3. Nyeri dada
4. Sesak
2.7. Edukasi
PEMBAHASAN
Sumber : Tortora, G.J., Derrickson, B., 2012. The Cardiovascular System: The Heart. In: Roesch, B., et al.,
eds. Principles of Anatomy and Physiology. 13th ed. USA: John Wiley & Sons, 763
Jantung adalah sebuah pompa muskular yang memiliki dua fungsi, yaitu
mengumpulkan darah dari jaringan tubuh dan dipompakan ke paru paru dan yang
tubuh. Jantung terletak di rongga toraks di antara paru – paru, yang dinamakan
yang cepat dan kuat. Perikardium terdiri dari dua bagian, yaitu perikardium
fibrosa dan perikardium serosa. Perikardium fibrosa terdiri dari jaringan ikat yang
kuat, padat, dan tidak elastis. Sedangkan perikardium serosa lebih tipis dan lebih
lembut dan membentuk dua lapisan mengelilingi jantung. Lapisan parietal dari
jantung. Di antara perikardium parietal dan viseral terdapat cairan serosa yang
diproduksi oleh sel perikardial. Cairan perikardial ini berfungsi untuk mengurangi
Bagian dalam dari anatomi jantung terdiri dari empat buah ruang yang
terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu
rigi atau krista terminalis. Bagian utama atrium yang terletak posterior terhadap
rigi terdapat dinding halus yang secara embriologis berasal dari sinus venosus.
Bagian atrium yang terletak di depan rigi mengalami trabekulasi akibat berkas
serabut otot yang berjalan dari krista terminalis. Permukaan dalam ventrikel
memperlihatkan alur-alur ototyang disebut trabekula. Beberapa alur tampak
dihubungkan dengan tepi daun katup atrioventrikuler oleh serat-serat yang disebut
korda tendinae
a. Atrium Kanan
Merupakan ruangan jantung yang menerima darah kaya CO2 dari vena
cava inferior dan vena cava superior. Vena cava superior mengirim
b. Atrium Kiri
Bagian dalam atrium sinistra halus dan bagian aurikula mempunyai rigi
darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena
c. Ventrikel Kanan
Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan. Ventrikel
kanan menerima darah dari atrium kanan dandipompakan ke paru-paru
d. Ventrikel Kiri
ventrikel sinistra 3 kali lebih tebal dari ventrikel kanan. Ventrikel kiri
melalui aorta.
searah melalui bilik-bilik jantung. Ada dua jenis katup: katup atrioventrikularis
(AV), yang memisahkan atrium dengan ventrikel dan katup semilunaris, yang
tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung. Katup trikuspidalis
yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup,
katup mitralis yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri merupakan katup
bikuspidalis dengan dua buah daun katup. Kedua katup semilunaris sama
bentuknya. Katup ini terdiri dari tiga daun katup simetris menyerupai corong yang
melekat pada anulus fibrosus. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta,
Setiap denyut jantung mempunyai dua fase (tahap), systole ketika jantung
memompa atau berkontraksi dan diastole ketika bilik-bilik jantung diisi dengan
darah pada saat otot jantung berelaksasi. Adapun proses sirkulasi darah pada
jantung, yaitu:
paru.
dioksida, dimana oksigen dibawa oleh darah dan sisa sisa hasil
jaringan-jaringan tubuh.
a. Nodus Sinoatrial
Nodus sinoatrial merupakan kepingan berbentuk sabit, yang
b. Nodus Atrioventricular
c. Berkas His
berkas kiri ( Left Bundle Branch) dan Cabang berkas kanan ( Right
Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537357/figure/article-28593.image.f1/
a. Vena Cava
dengan kapiler ateri. Ada 2 macam vena cava, yaitu vena cava
superior dan vena cava inferior, dimana vena cava superior adalah
salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah
kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama
b. Vena Pulmonalis
c. Arteri Pulmonalis
d. Aorta
e. Arteri Koroner
Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa
darah kaya oksigen dan nutrisi ke jaringan otot jantung. Arteri ini
keluar dari katup aorta tepat di atas katup aorta dan berjalan ke
arteri. Pada arteriol juga terdapat lebih banyak serabut otot dan
3.5.1 Definisi
darah koroner yang membuat jantung menjadi iskemik, yang secara klinis,
ditandai dengan nyeri dada atau terasa tidak nyaman di dada atau dada
penebalan yang disebut ateroma yang terdapat didalam tunika intima dan
pada bagian dalam tunika media. Proses ini dapat terjadi pada seluruh
arteri, tetapi yang paling sering adalah pada left anterior descendent arteri
3.5.2 Patofisiologi
lemak kolesterol dan trigliserida yang semakin lama semakin banyak dan
a. Pengertian
1. STEMI
2. NSTEMI
3. UAP
Diagnosis angina pektoris tidak stabil (APTS/UAP) dan infark miokard non ST
elevasi (NSTEMI) ditegakkan atas dasar keluhan angina tipikal yang dapat
disertai dengan perubahan EKG spesifik, dengan atau tanpa peningkatan marka
jantung. Jika marka jantung meningkat, diagnosis mengarah NSTEMI; jika tidak
dengan STEMI, prevalensi NSTEMI dan UAP lebih tinggi, di mana pasien-pasien
biasanya berusia lebih lanjut dan memiliki lebih banyak komorbiditas. Selain itu,
a. Presentasi Klinik
Angina atipikal yang sering dijumpai antara lain nyeri di daerah penjalaran
angina tipikal, gangguan pencernaan (indigesti), sesak napas yang tidak dapat
diterangkan, atau rasa lemah mendadak yang sulit diuraikan. Keluhan atipikal
ini lebih sering dijumpai pada usia muda (25-40 tahun) atau usia lanjut (>75
tahun). Wanita, penderita diabetes, gagal ginjal menahun, atau demensia.
Walaupun keluhan angina atipikal dapat muncul saat istirahat, keluhan ini
b. Pemeriksaan fisik
Regurgitasi katup mitral akut, suara jantung iga (S3), ronkhi basah halus dan
pneumotoraks, nyeri pleuritik disertai suara napas yang tidak seimbang perlu
c. Pemeriksaan Elektrokardiogram
EKG yang mungkin dijumpai pada pasien NSTEMI dan UAP antara lain:
3. Nondiagnostik
4. Normal
jantung dan menjadi biomarka untuk diagnosis infrk miokard. Troponin I/T
CKMB atau troponin I/T menunjukkan kadar yang normal dalam 4-6 jam
setelah awitan angina. Jika awitan SKA tidak dapat ditentukan dengan jelas,
kerusakan otot skeletal dengan waktu paruh yang singkat. Mengingat waktu
paruh yang singkat, CKMB lebih terpilih untuk mendiagnosis ekstensi infark
e. Tatalaksana
1. Anti Iskemia
a. Penyekat Beta (Beta blocker).
b. Nitrat.
Efek lain dari nitrat adalah dilatasi pembuluh darah koroner baik
atau >30 mmHg di bawah nilai awal, bradikardia berat (<50 kali
(Kelas III-C).
c. Calcium channel blockers (CCBs).
d. Antiplatelet
cerna atau ulkus peptikum, dan perlu diberikan pada pasien dengan
7 hari pertama pada pasien yang dilakukan Pada pasien yang telah
(Kelas III-A).
f. Antikogulan.
berbanding risiko yang paling baik. Dosis yang diberikan adalah 2,5
(UFH) dengan target aPTT 50-70 detik atau heparin berat molekul
yang risiko tinggi perdarahan, target INR 2- 2,5 lebih terpilih (Kelas
IIb-B).
dengan faktor risiko PJK atau yang telah terbukti menderita PJK,
atas (Kelas IIa-B). Pilih jenis dan dosis inhibitor ACE yang telah
fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤40%, dengan atau tanpa gejala klinis
i. Statin
untuk dicapai.
Algoritma Tatalaksana(11)
TATALAKSANA AWAL
3. Suplemen oksigen dapat diberikan pada semua pasien SKA dalam 6 jam
yang masih berlangsung saat tiba di ruang gawat darurat (Kelas I-C). jika
nyeri dada tidak hilang dengan satu kali pemberian, dapat diulang setiap
pada pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga dosis NTG sublingual
(kelas I-C). dalam keadaan tidak tersedia NTG, isosorbid dinitrat (ISDN)
7. Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang setiap 10-30 menit, bagi
pasien yang tidak responsif dengan terapi tiga dosis NTG sublingual (kelas
IIa-B)
1. Pertanda klinis. Selain dari berbagai pertanda klinis yang umum seperti
usia lanjut, adanya diabetes, gagal ginjal dan penyakit komorbid lain,
Selain itu, nyeri yang berkelanjutan atau sering serta adanya takikardia,
dengan EKG yang normal saat tiba di RS memiliki prognosis yang lebih
KESIMPULAN
seorang pria usia 75 tahun. Pasien ini didiagnosa unstable angina pectoris
2. Juzar DA, Danny SS, Irmalita, Tobing DP, Firdaus I, Widyantoro B, et al.
from: http://www.inaheart.org/upload/image/Buku-ACS-2018.pdf
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459157/
2014;35:2950–9.
http://dx.doi.org/10.1016/j.ehj.2014.11.005
9. Pausen, f dan Waschke, J. 2013. Sobota jilid 2. (Ed 23). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
10. O’Gara PT, Kushner FG, Ascheim DD, Casey DE, Chung MK, de Lemos JA,
Klinis & Clinical Pathway Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Edisi
Pertama. 2016.