Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tumor di esofagus bisa berupa tumor jinak maupun tumor ganas.
Tumor jinak jarang dijumpai dan ditemukan pada lebih kurang 10% dari neoplasmaesofagus.
Sebagian besar tumor jinak esofagus tidak menimbulkan gejala klinisdan ditemukan secara
kebetulan waktu pemeriksaaan diagnostic. Tumor jinakdapat berasal dari epitel seperti polip,
atau dari jaringan lunak seperti kista.
Dalam dua decade terakhir ini, keganasan di esofagus sering dilaporkan,mungkin karena
cara diagnostic yang lebih baik. Keganasan yang paling seringmenyerang esofagus ialah jenis
karsinoma epidermoid. Keganasan dibagian distalesofagus terutama di batas esofagus-lambung
sering berupa adenokarsinomakarena mukosa esofagus berasal dari lambung (Barret).
Perkembangan bedah esofagus agak terlambat dibandingkan dengan bedahsaluran cerna
lainnya karena pembedahan melalui rongga dada hanya dapatdilakukan dalam pembiusan
endotrakeal. Kemajuan bedah esofagus dirongga
dada berkembang pesat sejalan dengan kemajuan dalam bidang anastesi, transfusedarah, dan
teknik pembedahan untuk mengganti esofagus setelah direseksisehingga angka kesakitan dan
kematian bisa ditekan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Esofagus
2.1.1 Anatomi
Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan dan menyalurkan darirongga mulut
ke lambung. Didalam rongga dada, esofagus berada di
mediastinum posterior mulai dibelakang lengkung aorta dan bronkus cabang utama kiri,kemudia
n agak membelok ke kanan berada di samping kanan di depan aorathorakalis bawah dan masuk
ke dalam rongga perut melalui hiatus esofagus dandiafragma dan berakhir di kardial lambung.
Panjang esofagus yang berada dirongga perut berkisar antara 2-4 cm.(1)

Otot esofagus sepertiga bagian atas adalah otot serat lintang


dan berhubungan erat dengan otot-otot faring, sedangkan dua pertiga bagian bawahadalah otot
polos yang terdiri atas otot sirkular dan otot longitudinal sepertiditemukan pada saluran cerna
lainnya. Esofagus menyempit pada tiga tempat, penyempitan pertama bersifat spingter, terletak
setinggi tulang rawan krikoid
pada batas antara faring dan esofagus, yaitu tempat peralihan otot serat lintan menjadiotot polos.
Penyempitan kedua terletak dirongga dada bagian tengah, akibattertekan lengkung aorta dan
bronkus utama kiri. Penyempitan ini tidak bersifatspingter. Penyempitan terakhir terletak pada
hiatus esofagus diafragma, yaitutempat esofagus berakhir di kardia lambung. Otot polos pada
bagian ini murni bersifat spingter.(1)

Otot esofagus sepertiga bagian atas adalah otot serat lintang dan berhubungan erat dengan otot-
otot faring, sedangkan dua pertiga bagian bawahadalah otot polos yang terdiri atas otot sirkular
dan otot longitudinal sepertiditemukan pada saluran cerna lainnya. Esofagus menyempit pada
tiga tempat, penyempitan pertama bersifat spingter, terletak setinggi tulang rawan krikoid
pada batas antara faring dan esofagus, yaitu tempat peralihan otot serat lintan menjadiotot polos.
Penyempitan kedua terletak dirongga dada bagian tengah, akibattertekan lengkung aorta dan
bronkus utama kiri. Penyempitan ini tidak bersifatspingter. Penyempitan terakhir terletak pada
hiatus esofagus diafragma, yaitutempat esofagus berakhir di kardia lambung. Otot polos pada
bagian ini murni bersifat spingter.(1)
Esofagus mendapat darahnya dari banyak arteri kecil. Bagian atas esofagus yang berada
di leher dan rongga dada mendapat darah dari arteria.tiroidea inferior, beberapa cabang arteri
bronkialis dan beberapa arteri kecil dariaorta. Esofagus di hiatus esofagus dan rongga perut
mendapat darah dari arterifrenika inferior kiri dan cabang arteri gastrika kiri. Pembuluh vena
dimulai sebagai pleksus di submukosa esofagus. Di esofagus bagian atas dan tengah,aliran vena
dari pleksus esofagus berjalan melalui vena esofagus ke vena azygos dan hemiazygos untuk
kemudian masuk ke vena kava superior.
Diesofagus bagian bawah, semua pembuluh vena masuk ke dalam vena koronaria, yaitu cabang
vena porta sehingga terjadi hubungan langsung antara sirkulasi antara vena porta dan sirkulasi
esofagus bagian bawah melalui vena lambung tersebut.(1)
Pembuluh limfe esofagus membentuk pleksus dalam mukosa, submukosa,lapisan otot,
dan tunika adventitia. Di bagian sepertiga cranial, pembuluh ini berjalan secara longitudinal
bersama dengan pembuluh limf dari faring ke kelenjardi leher, sedangkan dari bagian dua pertiga
kaudal dialirkan ke kelenjar seliakus,seperti pembuluh linf dari lambung.(1)

2.1.2 Fisiologi
Fungsi utama esophagus adalah menyalurkan makanan dan minuman dari mulut ke lambung.
Proses ini dimulai dengan pendorongan makanan oleh lidah kebelakang. Penutupan glottis dan
nasofaring, setara relaksasi spingter faring esophagus. Proses ini diatur oleh otor serat lintang di
daerah faring. Di dalam esophagus, makanan turun oleh peristaltic primer dan gaya berta
terutama untuk maanan padat dan setengah padat, serta peristaltic ringan. Makanan dari
esophagus masuk ke lambung karena relaksasi spingter ini kembali ke keadaan semula sehingga
mencegah makanan masuk kembali ke esophagus. Proses muntah terjadi karena tekanan di
dalam rongga perut dan lambung meningkat serta terjadi relaksasi sementara spingter
esofakardia sehingga secara reflex makanan dan cairan dari dalam lambung dan esophagus naik
ke faring dan dikeluarkan melalui mulut. (1)

2. 2 Tumor esophagus
2.2.1 defenisi
Tumor esophagus adalah massa yang terdapat pada esophagus. Kelainan ini dapat
bersifat jinak maupun ganas.(2)

2.2.2 Epidemiilogi
Kanker esofagus merupakan peringkat ke enam penyebab kematian karena kanker.
Sekitar 80 persen kematian terjadi di Negara berkembang seperti Afrika Selatan dan Cina. Di
Amerika pada tahun 2000, angka kejadian kasus barumencapai angka 12.300 sedangkan angka
kematian mencapa 12.100 dalam 25 tahun terakhir ini, terjadi peningkatan kejadian
adenokarsinoma esofagus distalyang cukup signifikan.(2)
Kanker esofagus merupakan jenis kanker yang sering ditemukan di daerah yang dikenal
dengan julukan Asian Esophageal Cancer Belt yang terbenntang daritepi elatan laut Kaspia di
sebelah barat sampai ke Utara Cina meliputi Iran, AsiaTengah, Afganistan, Siberia, dan
Mongolia. Selain kanker esofagus banyak terdapat di Finlandia, Afrika Tenggara,
dan Perancis barat Laut. Di Amerika Utara dan Eropa Barat, Kanker esofagus lebih sering terjadi
pada orang kulithitam dibandingkan dengan orang kulit putih Squamous cell carcinoma
adalah jenis kanker yang sering terjadi pada orang kulit hitam, sedangkanadenokarsinoma sering
terjadi pada kulit putih. Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki berisiko terkena kanker esofagus 3
hingga 4 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita. Hal ini terutama dikaitkan dengan
tingginya kos dan pada konsumsi alkohol dan rokok pada pria. Berdasarkan tingkat usia, usia
lebih 65 tahun memiliki resiko paling tinggi untuk menderita kanker esofagus. Sekitar
15% penderita didiagnosa menderita kanker esofagus pada usia kurang dari 55 tahun.(2)

2.2.3 Faktor Risiko


Adapun factor risiko dari tumor esofagus adalah:
 Umur
Kejadian tumor esofagus cenderung lebih rendah pada usia muda danmeningkat seiring
peningkatan usia. Hanya kurang dari 15% kasusditemukan dibawah umur 55 tahun
 Jenis Kelamin
Dibandingkan dengan perempuan, laki-laki lebih rentan terkena
tumoresofagus 3 kali lipat.
 Gastroesophageal Reflux Disease(GERD)
Orang dengan GERD mempunyai risiko yang lebih tinggi untukmendapat
adenokarsinoma esofagus. Risiko meningkat seiring denganlamanya kejadian GERD dan
keparahan gejalanya. GERD jugamenyebabkan Barret esofagus yang juga dikaitkan
dengan peningkatanrisiko.
 Barret Esofagus
Pasien yang menderita Barret esophagus lebih berisiko untukmendapatkan tumor
esofagus walaupun tidak semua pasien Barretesofagus menderita tumor esofagus.
 Rokok dan Alkohol
 Obesitas 
 Diet
Diet buah dan sayuran dapat menurunkan risiko terkena tumoresofagus. Kebalikannya
diet tinggi lemak dapat meningkatkan risiko.Selain itu meminum minuman yang panas
terlalu sering juga dapatmeningkatkan risiko kejadian tumor esofagus
 Akalasia
Pasien dengan kondisi spingter bagian bawah esofagus yang
tidak berelaksasi optimal menyebabkan makanan lama tertahan di esofagussehingga
menyebabkan iritasi pada esofagus. Hal ini meningkatkankejadian tumor esofagus.
 Paparan zat kimia
 Trauma pada esofagus
 Bakteri pada lambung

2.2.4.Gejala Klinis
Keterlambatan antara awitan gejala-gejala dini serta waktu ketika pasienmencari bantuan medis
seringkali antara 12-18 bulan, biasanya ditandai denganlesi ulseratif esofagus tahap lanjut.
 Disfagia
Gejala utama dari kanker esofagus adalah masalah menelan, seringdirasakan oleh pasien
seperti ada makanan yang trsangkut ditenggorokan atau dada. Ketika menelan menjadi
sulit, maka
pasien biasanya mengganti makanan dan kebiasaan makannya secara tidaksadar, pasien
makan dengan jumlah gigitan yang lebih sedikit danmengunyah makanan dengan lebih
pelan dan hati-hati. Seiring dengan pertumbuhan kanker yang semakin besar pasien mulai
mekan-makananyang lebih lembut dengan harapan makanan dapat dengan lebih
mudahmasuk melewati esofagus, hingga akhirnya pasien
berhentimengkonsumsi makanan padat dan mulai mengkonsumsi makanancair. Akan
tetapi, jika kanker tetap terus tumbuh, bahkan makanan cair pun tidak bisa melewati
esofagus. Untuk membantu makanan melewatiesofagus biasanya tubuh mengkompensasi
dengan menghasilkan salivaluarkan. Hal ini juga yang menyebabkan orang yang
menderita kankeresofagus sering mengeluh banyak mengeluarkan mucus atau saliva.
 Merasakan benjolan pada tenggorokan dan rasa nyeri saat menelan. 
 Nyeri
Pada dada Nyeri dada sering di deskripsikan dengan perasaan tertekan atauterbakar di
dada, gejala ini sering sekali diartikan dengan gejala yang berkaitan denngan organ lain
seperti jantung.
 Kehilangan berat badan
Sekitar sebagian dari pasien yang menderita kanker esofagusmengalami penurunan berat
badan. Hal ini terjadi karena masalahmenelan sehingga pasien mendapat masukan
makanan yang kuranguntuk tubuhnya. Penyebab lain dikarenakan berkurangnya
nafsumakan dan meningkatnya proses metabolism kanker yang diderita oleh pasien.
 Pendarahan
Pendarahan juga bisa terjadi pada pasien kanker esofagus. Sel tumormampu tumbuh
keluar aliran darah, menyebabkan terjadinya nekrosisdan ulserasi pada mukosa dan
meghasilkan pendarahan di daerahgastrointestinal, jika pendarahan terjadi dalam jumlah
yang banyakmaka feses juga bisa berubah menjadi hitam, tapi hal ini bukan berartitanda
bahwa kanker esofagus pasti ada.(3)
Diagnosis
Diagnosis kanker esofagus dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan penunjang
termasuk didalamnya imaging studies dan endoskopi.1.
 
 LaboratoriumPada pemeriksaan darah rutin didapatkan diantaranya LEDmeningkat,
terdapat gangguan faal hati dan ginjal, dilihat dari nilai SGOT,SGPT, ureum dan
creatinin yang mengalami peningkatan.2.
 Imaging Studies
- Barrium Swallow
Pada uji ini, cairan yang disebut barium di telan. Barium akanmelapisi dinding
esofagus. Ketika dilakukan penyinaran (sinar X), bariumakan membentuk
esofagus dengan jelas. Tes ini dapat digunakan untukmelihat apakah ada kelainan
pada permukaan dinding
esofagus.Tes barium biasanya menjadi pilihan utama untuk melihat penyebab disf
agia.Bahkan sebagian kecil tumor, dapat terlihat dengan menggunakan tes ini.Tes
barium tidak dapat digunakan untuk menentukan seberapa jauh kankertelah
bermetastase. 
- CT Scan
CT Scan biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis kankeresofagus, tetapi CT
Scan dapat membantu dalam menentukan penyebarandari kanker esofagus. CT
Scan dapat menunjukkan lokasi dimana kankeresofagus berada dan dapat
membantu dalam menentukan
apakah pembedahan merupakan tatalaksana terbaik untuk kanker esofagus.
Sebelum gambar diambil, pasien diminta untuk minum cairan kontras,sehingga
esofagus dan bagian usus dapat terlihat jelas sehingga tidakterjadi pembiasan pada
daerah sekitarnya.c.
 Upper Endoscopy
Endoskopi merupakan uji diagnostic yang paling utama untukmendiagnosis kanker
esofagus. Dengan bantuan endoskopi, dokter dapatmelihat kanker melalui selang dan
melakukan biopsy terhadap jaringankanker maupun jaringan lain yang ada di sekitar
kanker yang tampak tidaknormal. Contoh jaringan yang telah diambil kemudian dikirim
kelaboratorium, dan dengan bantuan mikroskop dapat ditentukan
apakah jaringan tersebut merupakan jaringan yang bersifat ganas (kanker). Jikakanker
esofagus menutupi lumen esofagus, maka lumen tersebut dengan bantuan alat
dan endoskopi dapat dilebarkan sehingga makanan dan cairandapat melaluinya.d.
 Endoscopic Ultrasound 
Merupakan jenis endoskopi yang menggunakan gelombang suarauntuk melihat gambar
bagian dalam tubuh. Endoskopi jenis ini sangat berguna untuk menentukan ukuran dari
kanker esofagus dan seberapa jauhkanker tersebut telah menyebar ke jaringan lain. Uji ini
tidak memilikidampak radiasi, sehingga aman untuk digunakane. Bronkoskopi dan
MediastinoskopiBronkoskopi biasanya dilakukan, khususnya pada tumor padasepertiga
tengah dan atas esofagus, untuk menentukan apakah trakea telahterkena dan untuk
membantu dalam menentukan apakah lesi dapatdiangkat. Sedangkan mediastinoskopi
digunakan untuk menentukanapakah kanker telah menyebar ke nodus dan struktur
mediastinal lain.
 Pemeriksaan histopatologi
Untuk menentukan jenis sel yang mengalami dysplasia, dapat berupa squamus sel
karsinoma ataupun adenokarsinoma

Anda mungkin juga menyukai