Anda di halaman 1dari 22

MODUL TUTORIAL

(PEGANGAN MAHASISWA)

BLOK TUMBUH KEMBANG &


GERIATRI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG – NTT
2017
IDENTITAS PEMILIK MODUL TUTORIAL

NAMA : .........................................................

NIM : .........................................................
Pas Foto 2x3
ANGKATAN : .........................................................

MOTTO:

...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................

Kupang, ...............................................
Pemilik,

...................................................
TTD

2
TIM PENYUSUN

1. Penanggung Jawab : DEKAN FK UNDANA


2. Ketua : dr. Debora S. Liana, Sp.A
3. Anggota : dr. Herman P. L. Wungouw, SpRad
Rahel Rara Woda, S.Si., MKM
dr. Dyah G. R. Kareri, SpKFR, M.St.Med
dr. Kresnawati W. Setiono, MCTM
dr. Elisabeth De Haan, SpPD
Dr. Klemens Kolo, M.Pd
4. Editing :Magdarita Riwu, S.Farm., M.Farm., Apt
5. Kontributor : dr. Kartini Lidia, M.Sc
Magdarita Riwu, S.Farm., M.Farm., Aptt

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa, sehingga Modul tutorial Blok Tumbuh Kembang dan Geriatri
dapat selesai dengan baik. Modul ini diharapkan dapat menjadi
acuan dalam pencapaian capaian belajar melalui bagian dari proses
pembelajaran yaitu diskusi aktif mahasiswa dalam tutorial.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan modl ini. Akhir kata kami
mengharapkan saran dan masukannya bagi penyempurnaal modul
ini.

Kupang, Juni 2017


Penyusun

4
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ................................................................................. 1
IDENTITAS PEMILIK MODUL TUTORIAL 2
............................
TIM PENYUSUN ................................................................... 3
KATA PENGANTAR 4
..............................................................
DAFTAR ISI........................................................................... 5
TATA TERTIB TUTORIAL..................................................... 6
STRATEGI PEMBELAJARAN............................................... 7
KEGIATAN DALAM TUTORIAL............................................ 7
TUGAS KETUA KELOMPOK................................................ 7
TUGAS SEKRETARIS 1........................................................ 8
TUGAS SEKRETARIS 2........................................................ 8
TUGAS MAHASISWA........................................................... 8
LEMBAR PRESENTASI DAN PENILAIAN TUTORIAL......... 9
JADWAL KEGIATAN............................................................. 10
METODE 7 JUMPS............................................................... 11
CAPAIAN PEMBELAJARAN TUTORIAL.............................. 14
CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS................................. 14
SKENARIO............................................................................ 15
REFERENSI DAN SUMBER INFORMASI LAIN 18
....................

5
TATA TERTIB TUTORIAL

Tutorial adalah diskusi kelompok kecil dimana setiap kelompok


beranggotakan 10 - 15 orang mahasiswa dan dibantu oleh satu tutor
yang bertugas sebagai fasilitator.
1. Mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan tutorial pada blok
berjalan.
2. Mahasiswa wajib berdoa menurut agama dan kepercayaannya
masing-masing, sbelum dan sesudah mengikuti semua kegiatan
tutorial pada blok berjalan.
3. Mahasiswa wajib membaca dan mempersiapkan bahan untuk
modul tutorial.
4. Mahasiswa wajib berpakaian sesuai ketentuan dan memakai
tanda pengenal resmi.
5. Keterlambatan lebih dari 15 menit tidak diperkenankan masuk
dan mengikuti tutorial.
6. Mahasiswa tidak diperkenankan membuka laptop kecualiuntuk
keperluan menjelaskan dalam diskusi dan wajib meminta ijin
terlebih dahulu kepada tutor.
7. Mengikuti kaidah tutorial yang berlaku.
8. Pengelola tutorial tidak mentolerir ketidakjujuran, kecurangan,
dan pelanggaran tata tertib selama kegiatan pembelajaran.

6
9. Pelanggaran terhadap tata tertib tutorial akan dikenai sanksi
berupa teguran lisan, hukuman kerja, pengurangan nilai atau
pembatalan nilai dan dinyatakan tidak lulus

STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor
2. Diskusi kelompok tanpa tutor
3. Konsultasi pada pakar
4. Aktifitas pembelajaran individual di Perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape atau video,
internet

KEGIATAN DALAM TUTORIAL:


1. Tentukan ketua kelompok.
2. Tentukan sekretaris 1 dan 2.
3. Berdoa sebelum diskusi tutorial.
4. Diskusi tutorial dengan metode 7 jumps.
5. Refleksi dan sharing oleh tutor.
6. Berdoa setelah selesai diskusi tutorial.

TUGAS KETUA KELOMPOK:


1. Menghubungi tutor/peer tutor.
2. Memastikan diskusi tutorial berjalan tepat waktu.
3. Memastikan setiap anggota kelompok mematuhi tata tertib
tutorial.
4. Memimpin diskusi tutorial.
7
5. Mengajak setiap anggota kelompok terlibat aktif dalam
tutorial.
6. Memastikan setiap anggota mengerti LO yang disepakati.
7. Memimpin kelompok untuk berdiskusi mandiri di luar waktu
tutorial.
8. Memastikan semua LO terjawab dan menyerahkan kepada
Tutor pada awal sesi tutorial 2 (langkah 7).
9. Menyepakati bersama perwakilan kelompok yang ditugaskan
untuk mempresentasikan hasil diskusi pada saat pleno.

TUGAS SEKRETARIS 1:
1. Merangkum hasil diskusi.
2. Menuliskan hasil diskusi di flipchart atau papan tulis.
3. Ikut terlibat aktif dalam diskusi.

TUGAS SEKRETARIS 2:
1. Menyalin hasil diskusi yang ditulis oleh sekretaris 1 di buku.
2. Membacakan ulang LO yang disepakati di akhir tutorial.

TUGAS MAHASISWA :
1. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, mahasiswa
mendiskusikannya dalam satu kelompok diskusi yang dipimpin
oleh seorang ketua dan memilih seorang notulen untuk
mencatat semua hasil diskusi.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual dengan mencari
bahan informasi yang mendukung diskusi.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor).
8
4. Berkonsultasi pada narasumber yang ahli pada permasalahan
dimaksud untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.
5. Mengikuti kuliah (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang
belum jelas.

9
10
JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan
tutor, mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang
terdiri dari 10-15 orang tiap kelompok
1. Modul tutorial dibagikan kepada mahasiswa paling lambat 3 (tiga)
hari sebelum jadwal pelaksanaan tutorial
2. Penjelasan terkait modul tutorial dijelaskan dalam kelas besar
oleh penghubung blok saat kuliah pendahuluan
3. Pertemuan pertama: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa
yang terpilih menjadi ketua dan sekretaris kelompok, serta
difasilitasi tutor. Tujuan: 1) memilih ketua dan sekretaris
kelompok 2) brainstorming untuk proses 1-5, 3) Pembagian tugas
4. Pertemuan kedua: diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1.
Tujuan: untuk melaporkan informasi- baru yang diperoleh dari
pembelajaran mandiri dan melakukan klasifikasi, analisa, dan
sintesa dari semua informasi
5. Belajar mandiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan
6. Diskusi mandiri; dengan proses sama dengan diskusi turorial. Bila
informasi telah cukup, diskusi mandiri digunakan untuk membuat
laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi mandiri disa
dilakukan berulang-ulang di luar jadwal.
7. Pertemuan ketiga (Pleno): Presentasi hasil diskusi penyelesaian
masalah terkait skenario oleh masing – masing kelompok dengan
diskusi panel bersama pakar/ahli. Tujuan: Memberi ruang diskusi
dan konsultasi terkait penyelesaian masalah dalam skenario
bersama pakar/ahlinya.
11
Catatan:
Masing – masing kelompok membuatkan laporan yang
ditulis dalam bentuk laporan penyajian (.ppt) dan laporan
lengkap (makalah) yang diserahkan satu rangkap paling
lambat 1(satu) minggu setelah pertemuan ketiga (Pleno) ke
koordinator PBL MEU melalui ketua kelompok.

METODE 7 JUMPS
1. Mengklarifikasi kata kata sulit dalam skenario.
Pada tahap ini mahasiswa mengidentifikasi kata-kata sulit yang
ada di dalam skenario, lalu mencoba mendiskusikannya dengan
anggota kelompok yang lain.
2. Mengidentifikasi masalah.
Kelompok mencoba mengidentifikasi masalah yang ada pada
skenario dengan membuat pertanyaan-pertanyaan berdasarkan
skenario tersebut, yang akan digunakan sebagai penuntun
dalam diskusi selanjutnya di dalam kelompok.
3. Curah Pendapat (Brainstorming).
Pada tahap ini masing masing anggota kelompok mencoba
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat
sebelumnyasecara singkat. Jawaban dari setiap anggota yang
menjawab tidak boleh disanggah oleh anggota kelompok yang
lain, walaupun pendapat yang diutarakan tersebut tidak benar.
Melalui tehnik brainstorming ini, pengetahuan yang ada
sebelumnya (prior knowledge)anggota diaktivasi, dan setiap
anggota bebas mengutarakan pendapatnya.

12
4. Diskusi dalam kelompok
Pada tahap ini kelompok berdiskusi tentang jawaban-jawaban
yang ada yang telah dilakukan pada tahapbrainstorming,
sehingga bila ada anggota kelompok yang tidak setuju dengan
jawaban anggota yang lain dapat dilakukan adu argumentasi
pada tahap ini. Setelah tahap ini selesai, diharapkan seluruh
anggota kelompok sudah memiliki pendapat yang sama
terhadap jawaban dari setiap pertanyaan yang dibuat. Bila masih
ada yang dibingungkan dapat dimasukkan menjadi learning
objective.
Pada tahap ini mahasiswa diharapkan dapat belajar untuk
mempertahankan pendapatnya. Agar mahasiswa dapat
mempertahankan pendapatnya, mahasiswa tersebut diharapkan
sudah membaca pengetahuan terkait skenario tersebut sebelum
masuk dalam diskusi tutorial. Selain itu, mahasiswa juga belajar
untuk menerima masukan dari teman satu kelompok bila
masukan tersebut diangggap benar atau baik.
5. Merumuskan tujuan pembelajaran (learning objective).
Pertanyaan-pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh anggota
kelompok, ataupun terjadi perbedaan pendapat yang belum
dapat disepakati bersama, dapat digunakan sebagai tujuan
pembelajaran atau learning objective. Pada tahap ini ketua
kelompok diharapkan jeli untuk menganalisis pertanyaan mana
yang belum terjawab, mana yang sudah ada jawaban pasti, dan
pertanyaan mana yang masih mempunyai berbagai jawaban dari
berbagai anggota kelompok.

13
6. Mencari informasi tambahan di luar kelompok (active
learning/ self learning).
Berdasarkan pada tujuan pembelajaranyang sudah disepakati
bersama maka pada tahapan ini setiap anggota kelompok
belajar secara mandiri dan aktif untuk menjawab semua tujuan
pembelajaran yang sudah disepakati. Anggota kelompok dapat
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber acuan seperti
dari materi kuliah, perpustakaan, e-book, jurnal, maupun artikel
pendidikan dari internet. Masing-masing anggota kelompok
mempunyai kewajiban untuk mempelajari seluruh tujuan
pembelajaran yang sudah disepakati, bukan hanya sebagian
saja dari tujuan pembelajaran tetapi semua tujuan pembelajaran
yang sudah disepakati. Pada tahap ini masing-masing
mahasiswa belajar untuk mencari dan mengumpulkan informasi
yang relevan tetang suatu masalah dan belajar untuk bisa
belajar secara mandiri.
7. Diskusi lanjutan setelah belajar mandiri
Pada tahapan ini mahasiswa berdiskusi kembali setelah
melakukan belajar mandiri. Mereka kembali mendiskusikan
tujuan pembelajaran yang sudah disepakati sebelumnya dan
melaporkan hasil belajar mandiri mereka. Pada tahap ini
masing-masing informasi dikumpulkan dari berbagai sumber,
sehingga bila ada kesalahan pemahaman dapat dikoreksi dan
pengetahuan setiap anggota kelompok dapat diperdalam
dengan cara pertukaran informasi secara aktif.

14
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini dan melaksanakan tutorial pada blok
Tumbuh Kembang dan Geriatri, mahasiswa diharapkan:
Mampu menganalisa etiologi, patogenesis, gejala klinik,
menegakkan diagnosis dan diagnosis banding, menentukan
pemeriksaan penunjang yang tepat dan merencanakan tata
laksana farmakoterapi dan nonfarmakoterapi termasuk upaya
preventif serta menjelaskan prognosa penyakit terkait kasus
dalam skenario.

CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS:


Setelah mempelajari modul ini dan melaksanakan tutorial pada blok
Tumbuh Kembang dan Geriatri, mahasiswa diharapkan:
1. Mampu menjelaskan konsep dasar tumbuh kembang dan
pediatri sosial
2. Mampu menjelaskan cara pemeriksaan dan menganalisis
pertumbuhan dan perkembangan anak serta mengidentifikasi
kelainan pertumbuhan anak sebelum melakukan rujukan
3. Mampu menjelaskan tentang imunisasi, jadwal pemberian, jenis
vaksin, penyimpanan vaksin, efek samping, dan Kejadian ikutan
paska imunisasi
4. Mampu menjelaskan perubahan fisiologik dan patologik dari
proses menua; mampu mengidentifkasi sindroma kerapuhan
dan gagal pulih pada pasien geriatri; mampu menjelaskan
perubahan aspek imunolgik pada usia lanjut
5. Mampu menjelaskan sindroma geriatri jatuh

15
6. Mampu menjelaskan berbagai menjelaskan patofisiologi pada
sistem urogenital pada pasien geriatri; hiperaktif kandung kemih
dan hiperplasia prostat

TUTORIAL 1: TUMBUH KEMBANG BAYI


SKENARIO 1:
Anak laki – laki umur 11 bulan BB: 6000 gram, PB 70 Cm dibawa
oleh ibunya karena batuk pilek. Riwayat kelahiran: ditolong oleh
bidan dengan BB: 2,6 kg, Panjang Badan 50 Cm, Lingkar kepala 33
cm, tidak langsung menangis, setelah 5 menit baru menangis
lemah.Penimbangan 3bulan terakhir berturut – turut beratnya stabil
6000 gram, lingkar kepala 39 cm, saat ini anak sehari –hari makan
nasi dengan sayur, lauk pauk tahu tempe kadang telur. Mulai umur 3
bulan sudah diberi susu formula, pisang, bubur bayi karena sering
menangis. Imunisasi BCG 2 bulan, polio 5 kali terakhir waktu PIN,
Hepatitis B umur 40 hari dan 3 bulan, DPT umur 4 bulan dan 6
bulan. Bayi sudah bisa tengkurap bolak balik, belum bisa duduk dan
berdiri sendiri. Bayi mengoceh kadang – kadang, tangan belum bisa
memegang kerincingan. Belum bisa makan biskuit sendiri, tak tahu
main cilukba. Jendela kamar selalu ditutup, takut bayi masuk angin,
lubang angin ditutup kertas, boneka, dan sepeda roda tiga. Ibunya
tak banyak bicara.

16
TUTORIAL 2: INKONTINENSIA DAN JATUH
SKENARIO 1: INKONTINENSIA URIN
Seorang laki – laki umur 79 tahun dibawa ke Puskesmas dengan
keluhan selalu buang air kecil sedikit – sedikit. Namun walaupun
buang air kecilnya berlangsung lama, tetapi selesai buang air kecil ia
merasa tidak puas. Keadaan ini sudah dialaminya sejak 5 hari yang
lalu. Selama ini penderita berjalan tidak stabil, karena keluhan pada
lututnya yang sering sakit dan bengkak. Menurut keluarganya,
setahun terakhir ini, pembawaan bapak ini selalu marah dan sering
lupa setelah mengerjakan sesuatu yang baru saja dilakukannya.
Sejak 7 tahun terakhir ini penderita mengkonsumsi obat-obat
kencing manis, tekanan darah tinggi, jantung, dan rematik. Tiga
tahun yang lalu penderita mendapat serangan strok.

SKENARIO 2: INKONTINENSIA URIN


Perempuan 68 tahun dibawa ke Puskesmas oleh keluarganya.
Menurut yang membawanya, ia tiba-tiba jatuh terpeleset di dekat
tempat tidurnya tadi pagi karena menginjak air seninya sendiri.
Beberapa hari ini penderita sebentar – sebentar ke toilet untuk
buang air kecil. Sejak seminggu yang lalu penderita terdengar batuk-
batuk dan agak sesak napas, serta nafsu makannya sangat
berkurang, tetapi tidak demam. Penderita selama ini mengidap
kencing manis dan tekanan darah tinggi, untuk penyakitnya itu ia
mendapat obat dari dokter. Setahun yang lalu ia mendapat serangan
strok.

17
SKENARIO 3: JATUH
Seorang perempuan umur 65 tahun dibawa ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri pada pangkal paha kanan sehingga tidak dapat
berjalan. Keadaan ini dialami sejak 5 hari yang lalu setelah jatuh
terduduk di kamar mandi pada saat penderita berjalan tertatih – tatih.
Sejak 7 tahun terakhir ini penderita mengkonsumsi obat – obat
kencing manis, tekanan darah tinggi, jantung, dan rematik. Penderita
pernah mengalami serangan strok 3 tahun yang lalu..

SKENARIO 5: JATUH
Laki – laki 68 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan menurut
keluarganya tiba – tiba terpeleset dan jatuh terduduk di depan kamar
mandi tadi pagi. Setelah itu kedua tungkai tak dapat digerakkan
tetapi kalau diraba atau dicubit masih dirasakan oleh penderita.
Sejak seminggu penderita batuk – batuk dan agak sesak napas
serta nafsu makan sangat berkurang tetapi tidak demam. Penderita
selama ini mengidap dan minum obat penyakit kencing manis dan
tekanan darah tinggi, kedua mata dianjurkan untuk operasi tetapi
penderita selalu menolak.

18
REFERENSI DAN SUMBER INFORMASI LAIN

A. Buku Ajar
1. Gillman,G.(2011). The Pharmacological Base of
th
Therapeutics 12 Edition.Mc.GrawHill.
2. Farmakologi dan Terapi, ed.5.,Departemen Farmakologi
FK UI.
rd
3. Katzung,B.G.,(2015) Basic and Clinical Pharmacology 13
Edition.
4. BennethN.P,Brown,J.M.,Sharma,P.(2014). Clinical
th
Pharmacology 11 International Edition.China:Elsevier.
5. Daftar Obat Esensial Nasional (2015), Farmakope
Indonesia V. Kemenkes RI. Catherine R. Modern Nutrition
th
in Health and Disease, 11 edition (2014), Lippincott
Williams & Wilkin.
6. Whitney E, Rolfes SR. Understanding Nutrition (2008).
USA:International Student
7. Nichols, Richardson SM. William’s Essentials of Nutrition
th
and Diet Therapy. 9 Edition (2007), Mosly Elsevier.
8. Elia JM, Ljungvist GM. Clinical Nutrition (2006), USA:
Blackwell Publishing.
9. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka
Utama.
10. Nelson Essential of Pediatric Edisi ke 7.
11. Pedoman Pelayanan Medis IDAI (PPM IDAI) Buku I dan II
Tahun 2011.
19
12. Pedoman Imunisasi Satgas Imunisasi IDAI tahun 2014.
13. Pemeriksaan Fisis Pada Anak. Wahidiyat, Sudigdo S
(2014) Diagnosis fisis pada anak. Jakarta: CV. Sagung
Seto.
14. Pedoman Resusitasi Perinasia AAP 2015 akan dikeluarkan
pedoman resusitasi dari UKK Neonatologi.
15. AHA guideline 2010.
th
16. Jawetz Melnick & Adelbergs Medical Microbiology 27
Edition. Karen C. Carroll, Janet Butel, Stephen Morse.
Publisher: McGraw-Hill Education/ Medical. 2015.
th
17. Medical Microbiology, 8 Edition. Patrick R. Murray, Ken S.
Rosenthal, Michael A. Pfaller. Publisher: Elsevier. 2015.
18. Mandell, Douglas, and Bennett's Principles and Practice of
th
Infectious Diseases, 8 Edition. John E. Bennett, Raphael
Dolin and Martin J. Blaser. Publisher: Churchill Livingstone
Elsevier. 2014.
19. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran (edisi Revisi). Staf
Pengajar FKUI. Penerbit Bina Rupa Aksara. 2010.
20. Inge Sutanto, Is Suhariah, Pudji K. Sjarifudin, Saleha
Sungkar. 2011. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Edisi
keempat. Balai Penerbit UI.
21. Permenkes No 5 (2013). Pedoman Tatalaksana Malaria.
22. Gordon C. Cook and Alimuddin I. Zumla. (2009). Manson’s
rd
tropical diseases 23 ed. Saunders Elsevier.
th
23. Garcia L S., (2011). Diagnostic Medical Parasitology 4
edition, ASM Press Washington, D.C.

20
24. Murray Patrick R. Rosenthal Ken S. and Pfaller, Michael
A.Medical Microbiology (2013). Medical microbiology.
Philadelphia, Elsevier/Saunders.
25. Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins and Cotran :
Pathology basis of disease. Edisi Philadelphia : Elsevier
2014.
26. Klatt. Robbins and Cotran Atlas of Pathology. Saunders
Elsevier. Edisi terakhir.
27. Simon S Cross. Underwood’s Pathology, a clinical
approach. Edisi 6. Edinburgh: Churchill Livingtone. 2013.
28. Henry’s Clinical Diagnosis And Management by Laboratory
Method, 22ed, Richard McPherson, Matthew
R.Pincus,2011, Saunders Elsevier
29. Clinical Chemistry: Principles, Techniques, and
th
Correlations, MichaelL Bishop, 7 edition,2013,LWW.
30. Urinalysis And Body Fluids, 5th edition, Susan King
Strasinger, Marjorie Schab Di Lorenzo, 2008, F.A Davis
Company, Philadelphia.
31. Clinical Immunology & Serology, A Laboratory
Perspective,3rd edition, 2010 F.A Davis Company,
Philadelphia.
rd
32. Clinical Laboratory Hematology, Shirlyn B McKenzie, 3
edition,2014, Pearson.
33. Sjahriar Rasad. Buku Ajar Radiologi Diagnostik.Editor:Iwan
nd
Ekajuda. 2 edition. BP FKUI. 2005.
34. David Sutton. Radiology and Imaging for Medical Students.
th
7 ed. Churchill Livingstone. 2001.
21
35. William Herring. Learning Radiology-Recognize the Basic.
rd
3 ed. Elsevier. 2015.
36. The WHO Manual of Diagnostic Imaging. Radiographic
Anantomy and Interpretation of The Musculoskeletal
System. Subtopik Terminology, Normal Anatomy, Trauma,
Infection, Arthritis. 2002.
37. Erskine J. Holmes, Rakesh R. Misra. A to Z Emergency
Radiology. Cambridge University Press. 2004.

B. Sumber Lain
1. Internet
2. VCD
3. Journal
4. Majalah-majalah ilmiah lainnya

22

Anda mungkin juga menyukai