Anda di halaman 1dari 8

Nama : Yopy Dwi Krisanti

Prodi : D3 Keperawatan
Nim : 01.1.20.00891
Matkul : Ilmu Biomedik Dasar
TUGAS MERANGKUM

MATERI 1 : PENGANTAR METABOLISME TUBUH


Metabolisme dalam bahasa Yunani adalah seluruh reaksi kimis yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan yang terjadi dalam suatu organisme. Metabolisme mempunyai 3
tujuan utama, salah satunya adalah mengonversi makanan menjadi energi untuk menjalankan
proses pada tingkat seluler. Metabolisme punya 2 arah lintasan metabolic, yaitu :
 Katabolisme : penguaraian zat menjadi partikel yang lebih kecil untuk dijadikan energi
 Anabolisme : reaksi untuk merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu
agar dapat diserap tubuh

A. Karbohidrat.
Berfungsi sebagai sumber energi, dan karbohidrat ini penting untuk kita dapatkan dalam
tubuh kita agar membantu penyerapan dan merangsang pertumbuhan bakteri usus.
Contoh karbohidrat yang bisa kita dapatkan adalah roti, nasi, jagung, kentang, dan masih
banyak lagi.
Proses pencernaan karbohidrat ini adalah menguraikan polisakarida menjadi
monosakarida lalu hasil akhirnya adalah menjadi berbagai macam senyawa, salah satunya adalah
glukosa. Nantinya senyawa-senyawa itu akan diabsorsi untuk dibawa ke hati oleh darah. Di
dalam karbohidrat, jika kalori yang dikonsumsi lebih sedikiit dari kalori yang digunakan, maka
berat badan akan berkurang. Sebaliknya, jika kalori yang dikonsumsi lebih banyak dari
kebutuhan yang seharusnya, maka berat badan akan meningkat dan kelebihan energi akan
disimpan sebagai lemak.
B. Protein
1. Pengertian Protein
Merupakan senyawa polipeptida yang mana senyawa ini tersusun atas asam
amino sebagai komponen kecil. G Mulder sendiri berpendapat bahwa senyawa ini
ditemukan pada semua organisme hidup seperti tumbuhan dan hewan, unsur
penyusunnya terdiri dari C, H, O, N.
2. Asam Amino
Asam amino adalah senyawa yang tersusun atas gugus karboksil(COOH) dan
gugus amin(NH2). Jenisnya sendiri terdiri atas 3, yaitu asam amino esensial, asam
amino non esensial, dan asam amino semi esensial.
Protein ini memiliki beberapa fungsi yaitu :
-Sebagai sumber energi
-Membentuk struktur sel
-Membentuk sistem pertahanan tubuh.
Pencernaannya protein terjadi di 2 organ pencernaan yaitu :
-Di lambung, disini terjadi denaturasi protein oleh HCI, sehingga protein mudah dipecah oleh
enzim.
-Di usus halus, disini pemecahan proteinnya terjadi secara efektif.
3. Metabolisme Protein
Metabolisme protein prosesnya ada 2 macam, yaitu:
-Proses Transaminasi, yaitu proses pemindahan gugus amin dari satu asam amino
untuk membentuk asam amino baru.
-Proses Deaminais, yaitu proses penghilangan gugus amin sehingga akan
membentuk senyawa baru.
C. Lemak/Lipid
Lemak adalah senyawa heterogen rrelatif yang tidak larut dalam air tapi larut dalam
pelarut organik non polar. Jika diklasifikasikan, lemak terdiri dari 3 macam, yaitu lemak
sederhana(minyak, lilin), lemak majemuk(fosfolifid, aminolipid), dan turunan lipid(asam
lemak, gliserol). Ada beberapa fungsi lemak, yaitu :
-Komponen struktur membbran sel
-Lapisan pelindung berbagai organ/jasad
-Sebagai cadangan energi
1. Asam Lemak adalah asam karboksilat yang dihasilkan dari hidrolisis lemak dan
punya rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang. Ada 2 jenis asam
lemak yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
2. Lemak Darah
3. Kolesterol, berfungsi sebagai bahan pembentuk membran sel. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol, salah satunya adalah makanan yang
mengandung lemak jenuh. Kolesterol berasal dari semua jaringan hewan(daging,
hati, otak, kuning telur).
4. Trigliserida, terdiri dari 2 kelompok, yaitu trigliserida sederhana dan trigliserida
campura. Yang membedakan keduanya adalah sama tidaknya lemak penyusun
yang ada didalamnya.
Proses metabolisme lemak terjadi di usus dengan bantuan lipase pankreas untuk
membebaskan asam-asam lemaknya. Selain itu, usus juga mengandung esterase yang
akan dibebaskan asam-asam lemak. Lalu asam lemak yang mempunyai atom C sampai
12 diikatkan ke albumin dan langsung dibawa ke peredaran darah portal. Nantinya asam
lemak akan dinamai Khilomikron karena asam lemak akan menglami esterifikasi dengan
kolesterol dan kemudian masuk cairan limpa dalam bentuk partikel.
D. Vitamin, merupakan komponen minor tetapi penting bagi bahan pangan. Vitamin ini
dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dan menjaga fungsi tubuh. Vitamin terdiri
dari vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, D, E, dan K.
E. Mineral
Adalah zat anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Fungsinya
adalah sebagai zat pembangun dan pengatur. Contoh dari mineral adalah air. Air berperan
penting dalam tubuh, fungsinya adalah pembawa gizi, pembawa oksigen dan hasil
metabolismeke seluruh tubuh. Sedangkan fungsi air dalam BM adalah pembawa
komponen BM, sebagai medium reaksi kimia dan enzimatis, dll.

 Metabolisme Nukleotida Purin dan Primidin


Merupakan senyawa heterosiklis yang sangat penting dalam tubuh.
 Nukleotida dan Nukleosida merupakan derivat dari basa purin dan primidin yaitu
sebagai unsur pembangun untuk asam nukleat(Dna, Rna) dan berfungsi dalam
melaksanakan reaksi esensial dalam metabolisme.
 Fungsi Biokimiawi :
-Reaksi pemindahan fosfat pada atp dan trifosfat lainnya(Udp-glukosa, Udp-
galaktosa)
-Sebagai Koenzim : Nad, Fad, Dsb
-Berbagai senyawa analognya dibuat secara sintetik untuk terapi.
 Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin
Konsumsi nukleotida kebanyakan berupa nukleoprotein
Manusia mampu mensintesis nukleotida secara de novo/dari awal dari senyawa
amfibolik. Pencernaan nukleotida purin dan pirimidin :
-Nukleotida purin dan pirimidin dipecah oleh enzim-enzim dalam tr. Digestivus.
-Hasil akhirnya salah satunya adalah asam urat.

MATERI 2 : PEMERIKSAAN KARBOHIDRAT METODE FEHLING


 Karbohidrat didefinisikan sebagai senyawa yang unsur-unsurnya terdiri dari karbon(C),
hidrogen(H), oksigen(O), dengan perbandingan empiris unsur-unsurnya(CH2O).
Senyawa karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan utama, yaitu :
1. Monosakarida merupakan suatu senyawa polihidroksi aldehid(aldosa) dan polihidroksil.
Contoh senyawac ini adalah glukosa, galaktosa, fruktosa, dsb.
2. Oligosakarida adalah senyawa yang terdiri dari dua atau lebih monosakarida yang
dihubungkan dengan ikatan glikosida. Contohnya adalah sukrosa, laktosa, dam maltosa.
3. Polisakarida adalah polimer dari monosakarida, contohnya adalah amilum, selulosa, dan
glikogen.
 Pemeriksaan Karbohidrat
Uji Fehling
1. Analisa Kualitatif Karbohidrat
Reagen dan Bahan :
 Larutan gula 1% terdiri dari glukosa, laktosa, sukrosa.
 Larutan polisakarida pati
 Larutan fehling
 Larutan lodin
 Larutan standar glukosa
 Uji Fehling, metode yang dipakai pada percobaan ini dengan memberikan 5 tetes sukrosa
ke tabung reaksi A dan B serta mencampurkan fehling A dan B pada masing-masing
tabung reaksi lalu mencampurkan 5 tetes fehling yang telah dicampur ke dalam. Lalu
tabung reaksi dimasukkan dalam air mendidih. Amati perubahannya. Dari hasil
pencobaan, fehling A warnanya bening, fehling B warnanya biru laut, glukosa warnanya
bening dan fruktosa warnanya bening. Setelah fehling A dan B dicampur akan menjadi
warna biru, lalu dicampur lagi dengan flukosa maka akan menjadi warna kuning
kemerah-merahan. Dan setelah larutan fruktosa dicampur fehling yang menjadi warna
biru tadi lalu dipanaskan akan terdapat endapan warna merah pada larutan tersebut. Jadi,
kesimpulannya adalah glukosa dan fruktosa merupakan gula reduksi karena dengan
penambahan fehling yang tediri dari CuSO4 7% dan NaOH 12% warna larutan setelah
dipanaskan terdapat endapan warna merah.

MATERI 3 : PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENUNJANG UNTUK


MENDETEKSI KELAINAN GIZI PADA STRES METABOLIK
 Stres metabolik merupakan perubahan metabolisme dalam tubuh karena penyakit berat
bila tidak diterapi dan penatalaksanaan nutrisi yang benar akan mengakibatkan
peningkatan mortalitas. Berdasarkan penyakitnya, stres metabolik terbagi menjadi 2,
yaitu stres metabolik umum dan stress metabolik khusus. Kurang kalori dan protei pada
pasien sakit berat tidak hanya karena penyakitnya, namun akibat pemberian nutrisi yang
tidak adekuat, dan tidak tahunya dimana kebutuhan nutrisi meningkat akibat stres
metabolik.
 Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar mendapat dukungan nutrisi yang
adekuat, salah satunya adalah pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan
perubahan metabolisme. Suatu penelitian mengatakan orang dengan stres kronik ,
peningkatan cortisol dalam serum nantinya akan mengalami resistensi insulin,
dislipidemia, dll.
 Adapun pemeriksaan laboratotium yang penting pada gangguan metabolisme
karbohidrat, yaitu peemriksaan urin, glukosa darah, Hb A1 C/Hb A1 total, dan lain
sebagainya.
 Pemeriksaan Urin
Urinalisa
a) Protein : albumin mikroalbuminuria lebih kecil dibanding 60 mg%
Ada test rebus = urin 5 cc dipanaskan. Penilaian test rebus(protein) :
 Kekeruhan –
 Kekeruhan seperti awan +
 Kekeruhan seperti pasir ++
 Kekeruhan seperti gumpalan +++
 Kekeruhan seperti putih telur ++++
b) Pemeriksaan reduksi
Test Benedict : 5cc benedict + 5-8 tetes urin, dipanaskan sampai mendidihdilihat
dari perubahan warna. Penilaian test benedict :
 Warna hijau –
 Warna hijau endapan kuning +
 Warna hijau kuning kehijauan ++
 Warna kuning keruh +++
 Warna merah bata ++++
Sekarang ada test strip, yaitu BM test, test ini memang menilai pereduksi(glukosa) dan zat-zat
pereduksi lainnya.
c) PH Urin, dengan kertas lakmus
d) Keton Bodies
 Pemeriksaan Glukosa Darah
a) Sampel : plasma, serum, whole blood
b) Darah : kapiler, vena, arteri
 Ada yang pakai alat Point of Care Testing=POCT, dapat dipakai sendiri
 Oral Glucosa Tolerance Test(OGTT), ditujukan bagi penderita yang hasil
gulanya sedikit meningkat. Ada beberapa yang mengindikasi OGTT, salah
satunya adalah adanya riwayat DM dalam keluarga.
 HbA1C atau HbA1 Total, digunakan untuk mengetahui apakah gula darah
penderita tersebut terkontrol atau tidak dalam waktu 3 bulan(120 hari sesuai
dengan umur eritrosit).
 Penilaian HbA1C :
-seseorang pradiabetes : HbA1C 5,7-6,4%
-tidak diabetes : HbA1C lebih kecil dibanding 5,5%
-diabetes : HbA1C lebih sedikit dibanding 7%
 Salah satu keuntungan memakai peemeriksaan ini adalah pasien tidak perlu
puasa. Ada beberapa metode dalam pemeriksaan ini, yaitu metode affinity
chromatographic, metode omunokimia, dll.
 Analisa Gas Darah
-Sampel adalah darah arteri dengan antikoagulan heparin.
-Hasil analisis gas darah pada diabetes adalah asidosis metabolik.
MATERI 4 : PERCOBAAN PROTEIN
 Protein adalah senyawa organik yang punya berta molekul besar antara ribuan hingga
jutaan satuan(g/mol). Konponen protein terdiri atas atom karbon, hydrogen, oksigen,
nitrogen, dan beberapa ada yang mengandung sulfur dan fosfor. Salah datu faktor yang
dapat mempengaruhi kualitas protein adalah pemanasan, karena kandungannya bisa
mengalami kerusakan atau denaturasi. Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum
adalah pipet ukur, pipet tetes, karet, penjepit, rak tabung reaksi, penangas air, konpor
listrik, stopwatch.
 Pemanasan, putih telur masuk dalam tabung reaksi dengan bantuin spuit sebanyak 1ml.
Diamati dan dicatat sifat fisiknya. Tabung rekasi masuk dalam air mendidih selama 5
menit. Prosedur yang sama dilakukan pada sampel susu murni, dan sari kedelai. Diamati
dan dicatat perubahan yang terjadi.
 Reaksi dengan formaldehyde, putih telur masuk ke masing-masing 5 tabung reaksi
dengan bantuin spoit sebanyak 1ml, diamati dan dicatat fisiknya. Larutan formaldehyde
masuk ke masing-masing 5 tabung reaksi sebanyak 2, 4, 6, 8, dan 10 tetes, diamati dan
dicatat fisiknya. Tabung reaksi masuk kedalam air mendidih selama 5 menit lalu diamati
dan dicatat perubahan yang terjadi. Prosedur yang sama dilakukan pada sampel susu
murni dan sari kedelai, diamati dan dicatat perubahannya.
 Pengendapan protein dengan logam berat, putih telur masuk ke tabung reaksi dengan
bantuan spoit 1 ml, diamati dan dicatat fisiknya. Lalu tambahkan larutan HgCI2 jenuh, di
ulangi 3x dengan tetesan yang berbeda yaitu 1 tetes, 5 tetes, dan 10 tetes, diamati dan
dicatat perubahannya. Lakukan prosedur tersebut pada susu murni dan susu kedelai juga,
jangan lupa diamati dan dicatat perubahannya.

MATERI 5 : PEMERIKSAAN BILIRUBINE URINE


 Bilirubine adalah zat yang terbentuk secara normal dari proses penguraian sel darah
merah di dalam tubuh. Zat inilah yang membuat warna menjadi kuning pada tinja dan
urine. Jika bilirubine terlalu banyak, akan menyebabkan penyakit dan fatal jika tidak
segera diobati. Secara normal, bilirubine ini terbentuk dari penguraian hemogoblin dan
ditranspor ke hati. Ada 2 tipe bilirubine, yaitu bilirubine terkonjugasi dan bilirubine tak
terkonjugasi. Untuk mengatahui kadar bilirubine dalam tubuh, maka dibutuhkan
pemeriksaan darah. Kadar untuk orang normal pada orang dewasa adalah 0,2 hingga
1,2mg/dL(miliagram per desiliter), sedangkan pada anak-anak dibawah usia 18 tahun
adalah 1ml/Dl.
 Gangguan Hati, jumlah bilirubine dapat meningkat jika terdapat kerusakan pada hati. Di
dalam hati, bilirubine akan diolah dan disimpan didalam empedu. Yang kedua yang
menyebabkan kadar bilirubine meningkat adalah penyakit pada empedu juga akan
menyebabkan kadar bilirubine meningkat. Yang ketiga adalah kerusakan sel darah merah,
dan ketika ada orang yang mendapat transfusi darah dari orang lain itu juga dapat
meningkatkan bilirubine meningkat jika darahnya tidak cocok. Yang keempat adalah efek
samping obat-obatan, ada beberapa obat yang dapat meningkatkan kadar bilirubine naik,
yaitu antibiotik, kortikosteroid, pil KB, dan obat antikejang, obat herbal. Pada bayi
kuning juga seperti itu, jika bilirubine meningkat maka harus segera ditangani secara
khusus karena dapat menyebabkan kerusakan pada otak, masalah saraf, hingga kematian.
 Prosedur Pemeriksaan Bilirubine
1. Uji bilirubinuria dapat menggunakan reaksi diazo(tablet atau dipstick) atau fouchet
dengan feri klorida asam (FeCI2). Yang lebih praktis dan sensitif adalah dengan reaksi
diazo dan yang lebih sensitif adalah diazo tablet.
2. Reaksi diazo, kumpulkan spesimen urin pagi atau urin random. Celupkan stik
reagen(dipstick) atau tablet ictotest. Tunggu 30 detik, lalu bandingkan warnanya dengan
bagan warna pada botol reagen. Untuk menghindari kesalahan dalam pembacaan hasil,
gunakan pembacaan dipstick dengan instrumen otomatis.
 Uji Fouchet, tambahkan 3 ml barium klorida dan 3 tetes ammonium sulfat jenuh pada
urin 12 ml, centrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 3500 rpm. Buang supernatant,
tambah 2 tetes larutan fouchet pada endapan, amati perubahan warnanya. Jika tidak ada
perubahan berarti negatif, dan warna hijau atau biru berarti positif. Bilirubinuria
mengindikasikan gangguan hati atau saluran empedu, seperti pada kanker hati, ikterus
parenkimatosa, CHF disertai ikterik. Urin yang mengandung bilirubine tinggi akan
berwarna kuning pekat, dan jika di goncang-goncangkan akan timbul busa.
 Syarat diet, untuk karbohidrat cukup 300-400g, untuk vitamin dan mineral diperlukan
suplemen vit B kompleks, K, C, dan Zn, dan untuk bentuk makanannya adalah lunak bila
ada mual dan muntah dan cairan lebih tinggi.

MATERI 6 : PEMERIKSAAN KETON BODIES


 Benda keton terdiri dari 3 senyawa, yaitu aseton, asam aseto asetat, dan asam b-
hidroksibutirat yang merupakan produk metabolisme lemak dan asam lemak yang
berlebihan. Keton sendiri adalah produk sampingan dari pemecahan lemak. Pada pasien
diabetes, glukosa dan keton menumpuk dalam darah, ginjal menyaringnya dan
membuang bersama urine, ini menyebabkan gula dan keton berada dalam
urine(ketonuria). Ada beberapa penyebab benda keton diproduksi ketika karbohidrat
tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi, salah satunya adalah gangguan absorsi
karbohidrat. Pada ketoasidosis diabetik keton serum meningkat hingga lebih dari
50mg/dl. Keton punya struktur kecil dan dapat diekskresikan dalam urin. Benda keron
yang dijumpai di urin pertama adalah aseton dan asam aseto asetat.
 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil laborat, yaitu adanya bakteri dalam urin
dan diet rendah karbohidrat atau tinggi lemak. Prinsip percobaan, keton bodies dapat
ditemukan pada urine penderita DM, alkoholisme, dan kelaparan panjang. Keton ini diuji
dengan metode Rothera akan memberikan warna ungu.
 Alat dan bahannya adalah tabung reaksi dan raknya, pipet ukur, bola hisap, pot urine,
urine patologis , urine normal, pereaksi rothera. Untuk pengerjaannya adalah siapkan 2
tabung reaksi, pipet sample urine patologis dan urine normal sebanayk 5 ml ke dalam
tabung reaksi, tambah pereaksi rothera, lalu amati perubahannya.
 Prosedur menggunakan dipstrick, letakkan tablet acetest di atas kertas saring atau tissue,
lalu teteskan urin segar di atas tablet itu. Tunggu 30 detik, amati perubahan warnanya,
jika berubah warna lembayung terang gelap maka dinyatakan positif.
 Uji ketonuria dengan strip reagen lebih sensitif pada asam asetoasetat daripada aseton.
Celupkan strip reagen dalam urin, tunggu 15 detik, lalu amati perubahan warnanya dan
bandingkan dengan bagan warna.

MATERI 7 : PERCOBAAN HEMOLISIS


 Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, sehingga hemogoblin bebas ke dalam
medium sekelilingnya(plasma). Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan oleh
penambahan larutan hipotonis, hipertonis ke dalam darah, dll. Jika medium di sekitar
eritrosit menjadi hipotonis medium itu akan masuk ke erirosit lewat membran yang
bersifat semipermiabel dan menyebabkan sel eritrosit menggembung. Sel akan pecah
jika membran tidak kuat menahan dan hemogoblin akan bebas ke dalam medium
sekelilingnya.
 Alat dan bahannya adalah darah sapi dan antikoagulans, NaCI fisiologis, larutan NaCI
5%;3%, gelas arloji, larutan ureum 1,8% dalam NaCI 0,9%, larutan ureum 1,8% dalam
aquades, spuit/pipet, kaca benda dan penutup, mikroskop, natrium sitrat 3,8%, tabung
reaksi dan raknya. Tata pengerjaannya adalah :
1. Tekanan osmotik eritrosit(test fragilitas)
Ambil 6 tabung reaksi, beri tanda nomor 1-6. Secara berurutan masukkan larutan NaCI
5% sebanyak 0,8; 0,7; 0,6; 0,5; 0,4; dan 0,3ml menggunakan pipet hisap kap. 1ml. Lalu
pada tiap tabung, secara berurutan tambahkan aquades 4,2; 4,3; 4,4; 4,5; 4,6; 4,7 ml
menggunakan pipet hisap kap. 5ml. Aduk dan taruh pada rak tabung. Teteskan darah sapi
5 tetes dalam tiap tabung. Campur hingga homogen, taruh pada rak. Tunggu sampai 1
jam, amati pada lapis atas di tiap tabung. Dari tabung 1 larutan tampak 2 lapis dimana
lapis atas warnanya jernih(darah tidak mengalami pecah membran), Lalu amati pada
tabung mana yang lapis atasnya warna merah(mulai terjadi pecah membran=titik
fragilitas eritrosit). Pada tabung no. 6 terjadi hemolisis total yang ditandai warna merah
transparan pada semua bagian.

Anda mungkin juga menyukai

  • Materi 3
    Materi 3
    Dokumen7 halaman
    Materi 3
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Yopy Dwi K - Imun
    Yopy Dwi K - Imun
    Dokumen18 halaman
    Yopy Dwi K - Imun
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Materi 1
    Materi 1
    Dokumen5 halaman
    Materi 1
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Askep Urtikaria
    Askep Urtikaria
    Dokumen17 halaman
    Askep Urtikaria
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    kartikagustirahmadhani
    Belum ada peringkat
  • Kriteria Hidup Sehat
    Kriteria Hidup Sehat
    Dokumen2 halaman
    Kriteria Hidup Sehat
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diare ,.
    Leaflet Diare ,.
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Diare ,.
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Tygas
    Tygas
    Dokumen3 halaman
    Tygas
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • MANAJEMEn
    MANAJEMEn
    Dokumen17 halaman
    MANAJEMEn
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • DHSJHDJSHDJHDJHJHFJX
    DHSJHDJSHDJHDJHJHFJX
    Dokumen6 halaman
    DHSJHDJSHDJHDJHJHFJX
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Cover Integumen
    Cover Integumen
    Dokumen1 halaman
    Cover Integumen
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • MANAJEMEn
    MANAJEMEn
    Dokumen17 halaman
    MANAJEMEn
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Askep Keluarga
    Askep Keluarga
    Dokumen16 halaman
    Askep Keluarga
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen5 halaman
    Bab 1
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Jumlah Cairan Yg Di Butuhkan
    Jumlah Cairan Yg Di Butuhkan
    Dokumen1 halaman
    Jumlah Cairan Yg Di Butuhkan
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Dokumen9 halaman
    Analisa Data
    Chrismon Arek Kene
    Belum ada peringkat
  • Dosan
    Dosan
    Dokumen9 halaman
    Dosan
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Makalah Terapi Modalitas Lansia
    Makalah Terapi Modalitas Lansia
    Dokumen12 halaman
    Makalah Terapi Modalitas Lansia
    Anonymous Y1HvrBLUlA
    100% (4)
  • Peran Perawat
    Peran Perawat
    Dokumen15 halaman
    Peran Perawat
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Yosaj
    Yosaj
    Dokumen38 halaman
    Yosaj
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Terapi Kompleme-Wps Office
    Terapi Kompleme-Wps Office
    Dokumen4 halaman
    Terapi Kompleme-Wps Office
    Elfa Khaerunia
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen37 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • k3 2019 Mei
    k3 2019 Mei
    Dokumen2 halaman
    k3 2019 Mei
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Mempertahankan Perfusi Jaringan Yang Adekuat. Pasien Dipantau Terhadap
    Mempertahankan Perfusi Jaringan Yang Adekuat. Pasien Dipantau Terhadap
    Dokumen11 halaman
    Mempertahankan Perfusi Jaringan Yang Adekuat. Pasien Dipantau Terhadap
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Tinjauan Teori
    Bab 2 Tinjauan Teori
    Dokumen7 halaman
    Bab 2 Tinjauan Teori
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Mempertahankan Perfusi Jaringan Yang Adekuat. Pasien Dipantau Terhadap
    Mempertahankan Perfusi Jaringan Yang Adekuat. Pasien Dipantau Terhadap
    Dokumen11 halaman
    Mempertahankan Perfusi Jaringan Yang Adekuat. Pasien Dipantau Terhadap
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Krishna Bayu Pramudya
    Belum ada peringkat