Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM MIKROBIOLOGI

MORFOLOGI KAPANG DAN KHAMIR

DOSEN PEMBIMBING:
Heriyenni,S.Pd,M.Si

INSTRUKTUR:
Defniwita Yuska, SKM, M.Biomed
Sri Nofriyanti, S.Si

OLEH:
Anisa Fadila Sari Lubis
(Nim 202210602)

SARAJANA TERAPAN GIZI & DIETETIK 1B


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
JURUSAN GIZI
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Judul Praktikum : Morfologi Kapang dan Khamir

Praktikum ke/golongan : 3/6

Hari/tanggal praktikum : Sabtu, 6 Februari 2021

Tujuan Praktikum : Mahasiswa dapat mengetahui morfologi kapang dan khamir.

Tinjauan Pustaka :

Kapang dan khamir dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai makanan pada
kondisi dimana bakteri dan khamir dihambat pertumbuhannya. Misalnya kapang pada kondisi
Aw yang rendah, Pada Ph rendah atau suhu rendah. Sebaliknya pada jenis makanan tertentu
kapang digunakan untuk industry makanan sebagai hasil dari fermentasi. Seperti tempe, tauco
, roti dan lain-lain.
Kapang adalah fungi multiselular yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada
makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya
mula-mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna
tergnatung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus yang tersusun dari filamen yang
bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa tersebut di sebut miselium (Pelczar, 2005).
Tubuh atau talus kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian yaitu miselium dan spora
(sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang
dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya
berdiameter 1 μm.Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama (Syamsuri, 2004).
Kapang mempunyai ciri-ciri morfologi yang sangat spesifik secara makroskopik dan
mikroskopik. Ciri–ciri tersebut dapat digunakan sebagai identifikasi dan determinasi.
Pengamatan secara mikroskopik dapat berupa bersekat atau tidaknya hifa, bentuk percabangan
hifa, stolon, rizoid, sel kaki badan buah, dasar badan buah, pendukung badan buah, dan bentuk
spora (Gandjar, 2009).
Khamir merupakan jenis jamur uniseluler. Istilah khamir umumnya digunakan untuk
bentuk-bentuk yang menyerupai jamur dari kelompok Ascomycetes yang tidak berfilamen
tetapi uniseluler berbentuk ovoid atau spheroid. Bentuk khamir dapat sperikal sampai ovoid,
kadang dapat membentuk miselium semu. Ukuran juga bervariasi. Struktur yang dapat
diamati meliputi dinding sel, sitoplasma, vakuol air, globula lemak dan granula. Kebanyakan
khamir melakukan reproduksi secara aseksual melalui pembentukan tunas secara multilateral
ataupun polar. Reproduksi secara seksual menghasilkan askospora melalui konjugasi dua sel
atau konjugasi dua askospora yang menghasilkan sel anakan kecil. Jumlah spora dalam askus
bervariasi tergantung macam khamirnya. Khamir digunakan dalam industri Misalnya :
Produksi protein sel tunggal, alkohol dan lain-lain. Sifat khamir menentukan jenis-jenis
makanan yang ditumbuhinya, tapi tidak dapat ditumbuhi oleh kapang dan bakteri

Reagen :
1. Gliserol 10 %,
2. Aquades steril,
3. Alkohol 70 %
4. Laktofenol
5. Methylen Blue
Bahan :
1. Makanan yang mengandung kapang : Touco

2. Makanan yang mengandung khamir : Madu

Alat :
1. Kaca preparat
2. Jarum ose
3. Spiritus
4. Mikroskop
Hasil dan Pembahasan :

 KAPANG : TOUCO

Prosedur Pemeriksaan Kapang:

1. Bersihkan kaca preparat dengan alcohol sampai lemaknya hilang.

2. Keringkan di atas lampu spiritus.

3. Ambil 1 tetes gliserol /laktofenol dgn jarum yg lebih tebal dari jarum ose.

4. Ambil pertumbuhan kapang dgn hari-hati agar dapat dilihat sampai miceliumnya.
Tutup dengan gelas objek.

5. Amati dibawah mikroskop dan Gambarkan bentuk micelium (septat, nonseptat,


bentuk cabang), bentuk spora aseksual (konidia,sporangiospora,arthrospora) serta
besar wan warnya.
 Hasil dan Pembahasan Pratikum
Tauco adalah salah satu jenis makanan tradisional yang khas, mempunyai nilai gizi
yang baik serta mempunyai aroma yang khas pula. Dapat digunakan sebagai bumbu penyedap
makanan. Tauco adalah produk kedelai berbentuk pasta yang berwarna kecoklatan, rasanya
agak asindan dibuat dengan cara fermentasi. Tauco berfungsi sebagai penyedap masakan
karena bau dan rasanya yang khas. Tauco dapat disimpan lama karena kadar garamnya cukup
tinggi (diatas 15%). Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop, diketahui bahwa
organisme yang berperan dalam pembuatan tauco adalah Rhizopus oryzae yang memiliki
peran dalam proses fermentasi kapang.

Pada umumnya tauco dibuat secara spontan sehingga jenis mikroba yang tumbuh akan
bermacam-macam jenisnya dan keadaan yang demikian ini akan berpengaruh terhadap mutu
dari tauco yang dihasillkan baik dar segi flavor maupun pun kandungan proteinya. Sel Selama
proses fermentasi kapang mikroba yang berperan adalah kapang dari jenis spergillus oryzae.
Dari hasil pengamatan yang kami peroleh tidak nampak bagian hifa atau benang dan
sporangium menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 kali. Yang terlihat hanya bintik-
bintik hitam dan bulatan yang berwaran hijau lumut. Tetapi jika diperbesar sampai 10 kali.
Jamur sama sekali tidak terlihat.
Berdasarkan hasil pengamatan yaitu morfologi kapang pada tauco dan di dapatkan hasil
positif dan berbentuk batang, koloninya berkelompok berurutan mirip untaian mutiara dan
konidium-konidium nya berwarna agak hijau.

(
1
)
 KHAMIR : MADU

Prosedur (Pembuatan preparat basah) Khamir :

1. Bersihkan kaca preparat dengan alcohol sampai lemaknya hilang.

2. Keringkan di atas lampu spiritus.


3. Ambil/letakkan 1 tetes methylen blue, kemudian tambahkan sampel. Tutup dengan
gelas penutup (cover glass)

4. Hindari adanya gelembung udara antara gelas objek dan gelas penutup

5. Letakkan dan amati preparat di bawah kaca mikroskop.

6. Laporkan juga bentuk khamir, misalnya ovoidal, silindrikal dll.

 Hasil dan Pembahasan Pratikum


Madu dengan kadar air yang yang tinggi mudah berfermentasi oleh khamir dari
genus Zygosaccharomyces yang tahan terhadap konsentrasi gula tinggi. Sel khamir akan
mendegradasi gula dalam madu (khususnya glukosa dan fruktosa) menjadi alkohol
(etanol).

Apabila alkohol bereaksi dengan oksigen, alkohol tersebut akan membentuk asam
asetat yang mempengaruhi kadar keasaman, rasa dan aroma madu (Harjo, Radiati, dan
Rosyidi,2015). Sel-sel berbentuk bulat.

Hasil dari pengamatan yang dilakukan adalah tampak sebagian sel yang telah mati
yang ditandai dengan bewarna biru yang muncul jika diamati menggunakan mikroskop
dengan pemberian pengecetan menggunakan methylen blue hal ini disebabkan oleh
membrane selnya sudah tidak memiliki sifat selektif pemeabel sehingga cat dapat masuk,
dan menyebabkan selnya berwarna biru, sedangkan sel yang masih hidup kan berwarna
bening karena membran selnya masih memiliki sel selektif sehingga cat tidak dapat masuk.

Pertanyaan :

1. Sebutkan 5 (lima ) contoh kapang yang digunakan dalam fermentasi makanan.


Jawab :
a. Rhizoporus sp →Tempe
b. Neurospora sitophila → Oncom merah
c. Aspergillus Oryzae→ Kecap
d. Aspergillus Oryzae→ Tauco
e. Rhizoporus sp → Oncom hitam
2. Sebutkan 3 (tiga) contoh kapang yang sering tumbuh pada makanan dan
memproduksi mikotoksin.
Jawab :
Fusarium sp, Aspergillus sp, dan Penicillium sp
3. Sebutkan 3 (tiga) macam makanan/minuman yang difermentasi menggunakan
khamir. Sebutkan jenis khamir yang digunakan.
Jawab :
a. Yogurt → Kluyveromycesmarxianus, Saccharomyces cerevisiae
b. Tapai → Saccharomyces cerevisiae
c. Mentega→ Rhodotorula rubra, R. glutinis, Candida famata, C. diffluens, C.
lipolytica, Cryptococcus laurenti

Kesimpulan :

 Kapang : Touco

Adapun kesimpulan yang didaptakan dari hasil praktikum Morfologi Kapang pada Touco
adalah sebgai berikut :
1. Kapang pada hasil pencarian di internet berbentuk batang dan berwarna hijau.
2. Kapang yang tumbuh pada tauco adalah Aspergillus oryzae, bakteri ini juga banyak
terdapat dalam bahan makanan yang lainnya.
 Khamir : Madu

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pengamatan khamir dapat
dilakukan dengan pewarnaan terlebih dahulu. Dengan menggunakan methyl blue, khamir dapat
dibedakan dengan selk hidup dan sel yang telah mati, sel yang hidup akan berwarna transparan
dan sel yang mati akan bewarna biru.

Saran :

Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan laporan praktikum ini


akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu saya perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu tanggapan serta
saran yang membangun dari para bapak dan ibu dosen serta instruktur pratikum dan tak lupa
juga teman-teman sangat saya harapkan sebagai evaluasi untuk kedepannya bagi saya.
Daftar Pustaka :
Gandjar . 2009. Mikrobiologi. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Pelczar, M. J. 2005. Dasar – Dasar Mikrobiologi. UI Press, Jakarta.
Syamsuri. I. 2004. Biologi. Erlangga, Jakarta.
http://dimasrobisatria99.blogspot.com/2016/04/bioproses-stula-pembuatan-tauco.html
https://id.scribd.com/document/324663624/Laporan-Akhir-Kapang-Tempe-Dan-Tauco
https://www.academia.edu/29327480/Morfologi_khamir
http://scholar.unand.ac.id/33423/2/BAB%201%20Pendahuluan.pdf
http://nutritionscienevv.blogspot.com/2012/04/zygosaccharomyces-nussbaumeri.html

Pasaman , 6 Februari 2021


Pembuat Laporan

Anisa Fadila Sari Lubis


NIM: 202210602

Anda mungkin juga menyukai