Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI

Disusun Oleh :

Adinda Rosa Amalia P07220218001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020
A. Analisis UU No.31 Tahun 1999 :

1. Pasal 2 :

Pada pasal 2 ini mengatur tentang tindak pidana korupsi yang


diperuntukan bagi setiap orang. Dengan sanksi, dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling
lama 20 tahun, dan denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)

2. Pasal 3 :

pada pasal 3 mengatur tentang tindak pidana korupsi yang ditunjukan


pada setiap orang yang menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau
sarana yang apa adanya karena jabatan atau kedudukan sehingga pasal 3 ini
ini lebih diperuntukan pada pejabat dan/atau pegawai negeri yang padanya
melekat kewenangan dan jabatan yang ada padanya. Dengan sanksi, pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling
lama 20 tahun atau denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)

3. Pasal 5 :

Yang dimaksud dengan “penyelenggara negara” dalam pasal ini adalah


penyelengara negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.

4. Pasal 13 :

Dalam pasal ini dituliskan “ setiap orang yang memberikan hadiah atau
janji kepada pegawai negeri” sama saja hanya orang-orang yang gratifikasi
yang dihukum sedangkan yang menerima tidak.

5. Pasal 15 :

Pada pasal ini semua orang yang mencoba, membantu atau bersepakat
untuk melakukan kejahatan korupsi akan dipidana dengan pidana yang sama
seperti yang dijelaskan pada pasal 2, pasal 3, pasal 5 sampai dengan pasal 14.
B. Tanggapan mengenai konsep sebagai :

1. Memperkaya :

Menjadikan lebih kaya, seperti kegiatan koruptor yang korupsi untuk


kepentingan pribadi yang memperkaya diri sendiri.

2. Keuangan negara :

Semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta
segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Maksudnya segala sesuatu milik negara yang dapat bernilai seperti uang atau
barang.

3. Perekonomian negara :

Suatu sistem yang digunakan untuk mengalokasikan sumber daya yang


dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi dinegara tersebut.
Artinya suatu sistem yang digunakan untuk menggunakan segala sumber
daya yang ada didalam suatu negara.

4. Mencari keuntungan :

Mencari keuntungan dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai


peningkatan kekayaan seseorang investor sebagai hasil penanam modalnya,
setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modsal
tersebut sedangkan mencari keuntungan dalam akuntansi didefinisikan
sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.

5. Menyalahgunakan kewenangan :

Penyalahgunaan wewenang adalah tindakan pejabat yang menyimpang


dari kewenangannya tetapi tindakannya benar ditujukan untuk kepentingan
umum.

6. Kesempatan :

Kesempatan adalah waktu. Keluasaan, peluang dan sebagainya untuk


melakuakan sesuatu yang baik atau buruk tergantung dari orang yang
mempunyai niat tersebut.

7. Sarana :

Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk
mencapai maksud dan tujuan tertentu. Jika ada niat buruk sarana bisa saja
disalah gunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai