Anda di halaman 1dari 34

Tugas : Metodologi keperawatan

Dosen : Ns, Jamilah Mirayanti,S.Kep

PROPOSAL

PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM PADA


PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN
KENYAMANAN

DI SUSUN OLEH:

NAMA : RIRI RINAYANTI IDUL

NIM : 218031

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN PELAMONIA
KESDAM XIV HASANUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2018/2019
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Riri Rinayanti Idul

Nim : 218031

Program studi : DIII Keperawatan

Instutisi : Akper Pelamonia Kesdam XVI Hasanuddin

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis ilmiah ini yang saya

tulis ini ada benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan

merupakan pengambilan alih tulisan atau fikiran orang lain yang saya akui

sebagai hasil tulisan atau fikiran sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini

diciplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, Desember 2019

Pembuat pernyataan

Riri RInayanti Idul

Mengetahui

Pembimbing utama Pemimpin pendamping


(...................................) (.........................................

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah oleh Riri Rinayanti Idul 218031 dengan judul

“Penarapan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien dengan kebutuhan

kenyamanan pada RS TK.II pelamonia” telah diperiksa dan disetujui untuk

diujikan

Makassar, Desember 2019

Pembimbing utama Pembimbing pendamping


(.................................) (....................................... )

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah Subahana Wataallah

yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya dengan judul “penerapan

teknik relaksasi nafas dalam pada pasien dengan gangguan kebutuhan

kenyamanan di Rumah Sakit TK. II Pelamonia Kesdam XIV/Hasanuddin

Makassar.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih jauh

dan kata sempurna, oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati

penulis mengucapkan kepada semua pihak yang telah berpatisipasi dalam

pembuatan proposal yang senantiasa memberikan kritik dan saran demi

kesempurnaan proposal ini.

Akhir kata dari penulis semoga segala bantuan dan kebaikan yang

telah diberikan kepada penulis merupakan menjadi amal jariyah

dihadapan Allah dan semoga proposal ini dapat bermanfaat dan dijadikan

sebagai pedoman bagi rekan perawat dalam mencapai profesionalisme

dalam meningkatkan mutu pelayanan terkhusus bagi penuis sendiri

Makassar, Desember 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...............................................................................i

HALAMAN KEASLIAN TULISAN ...........................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................iii

KATA PENGANTAR................................................................................iv

DAFTAR ISI..............................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................vi

DAFTAR SINGKATAN ...........................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................1

C. Tujuan studi Kasus.........................................................................2

D. Manfaat Studi Kasus......................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan Kebutuhan

kenyamanan .................................................................................3

1. Pengkajian ...............................................................................3

2. Diagnosa ..................................................................................4

3. Perencanaan ...........................................................................8

4. Pelaksanaan ...........................................................................14

5. Evaluasi ..................................................................................14

B. Penerapan Prosedur teknik relaksasi nafas dalam .....................12

iv
1. Pengertian................................................................................14

2. Tujuan .....................................................................................15

3. Indikasi /kontraindikasi ............................................................16

4. Manfaat ...................................................................................16

5. Prosedur .................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
LAMPIRAN

Lampiran 1 jadwal kegiatan


Lampiran 2 infoned condend
Lampiran 3 format pengkajian
Lampiran 4 daftar riwayat hidup

vi
DAFTAR SINGKATAN

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan kebutuhan


kenyamanan
A. Latar belakang
Nyeri adalah konsep yang sulit untuk dikomunikasikan oleh
seorang klien. Nyeri merupakan masalah yang memiliki prioritas
tinggi, nyeri menandakan bahwa fisiologi dan psikologis bagi
kesehatan dan pemulihan nyeri yang dianggap sebagai darurat
yang patut mendapat perhatian dan penangannan yang tepat.
[ CITATION Bar10 \l 1033 ]
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak
menyenangkan bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri
berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya dan
hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. [ CITATION AAz14 \l 1033 ]
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan
sangat
individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri
dapat memenuhi
seluruh pikiran seseorang, mengubah kehidupan orang
tersebut. Akan tetapi,
nyeri adalah konsep yang sulit dikomunikasikan oleh klien

B. Rumusan masalah

Berdasarkan pendahuluan diatas dapat diketahui bahwa


tingkat pengetahuan perawat tentang nyeri sangat penting untuk
perawat sehingga dirumuskan masalah penelitian : “Adakah

1
hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang nyeri dengan
prilaku pengkajian nyeri pada pasien

C. Tujuan studi kasus

a. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat
tentang nyeri dengan prilaku pengkajian nyeri pada pasien
b. Tujuan khusus
1) Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat
tentang nyeri
2) Mengetahui gambaran tindakan perawat dalam
melakukan pengkajian nyeri
3) Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

dengan tindakan keperawatan dalam pengkajian nyeri

D. Manfaat studi kasus

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :


a. Bagi Institusi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan Kesehatan dan asuhan keperawatan bagi
pasiennya serta meningkatkan pengetahuan bagi perawat
di rumah sakit tersebut.
b. Bagi institusi kependidikan
Sebagai bahan tambahan pengetahuan untuk bisa
membantu penelitian dalam mencapai tujuan penelitian.
Bagi perawat Sebagai bahan masukan untuk lebih
meningkatkan dalam asuhan keperawatan dalam
mengelola ataupun pelayanan bagi pasien.
c. Bagi peneliti

2
Sebagai informasi untuk penelitian lebih lanjut pada
umumnya dan khususnya bagi peneliti memperoleh
pengetahuan tentang prilaku pengkajian respon nyeri

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengkajian
a. Nyaman [ CITATION AAz14 \l 1033 ]
Pengkajian pada masalah kenyamanan yang dapat dilakukan
adalah adanya riwayat nyeri, serta keluhan nyeri seperti lokasi
nyeri, intensitas nyeri, kualitas dan waktu serangan. Pengkajian
dapat dilakukan dengan cara PQRST, yaitu sebagai berikut:
1) P (Pemacu), yaitu faktor yang mempengaruhi gawat atau
ringannya nyeri
2) Q (Quality) dan nyeri, seperti apakah rasa tajam, tumpul,
atau tersayat
3) R (Region) yaitu daerah perjalanan nyeri
4) S (Severity) adalah keparahan atau intensitas nyeri
5) T (Time) adalah lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri
Intensitas nyeri dapat diketahui dengan bertanya kepada
pasien
melalui skala nyeri berikut :
a. Skala nyeri menurut (Hayward)
Pengukuran intensistas nyeri dengan menggunakan skala
menurut Hayward dilakukan dengan meminta penderita
untuk memilih salah satu bilangan 0-10 yang menurutnya
paling menggambarkan pengalaman nyeri yang sangat ia
rasakan.

3
b. Skala nyeri menurut (gill)
Pengukuran intensistas nyeri dengan menggunakan skala
(gill) dilakukan dengan meminta penderita untuk meminta

salah satu bilangan dari 0-5 yang menurutnya paling


menggambarkan pengalaman nyeri yang sangat ia
rasakan.
Skala nyeri menurut (gill) dapat dituliskan sebagai berikut:
0 = tidak nyeri
1 = nyeri ringan
2 = nyeri sedang
3 = nyeri berat atau parah
4 = nyeri sangat berat
5 = nyeri hebat

B. Diagnosa Keperawatan [ CITATION Tim174 \l 1033 ]

Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis terhadap


pengalaman atau respon individu, keluarga, atau komunitas pada
masalah kesehatan, pada resiko masalah kesehatan atau pada
proses kehidupan. Diagnosis keperawatan merupakan bagian vital
dalam menentukan asuhan keperawatan sesuai untuk membantu
klien mencapai kesehatanyang optimal. Mengingat pentingnya
diagnosis keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan ,
maka dibutuhkan standar diagnosis keperawatan yang dapat

4
diterapkan secara nasional di Indonesia dengan mengacu pada
strandar diagnosis internasional yang telah dibakukan
sebelumnya.
a. Gangguan Rasa Nyaman
1) Definisi
Perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi
fisik,psikospiritual, lingkungan dan sosial.
2) Penyebab
a) Gejala penyakit
b) Kurang pengendalian situasional/lingkungan
c) Ketidakadekuatan sumber daya (mis. dukungan finansial,
sosial dan pengetahuan)
d) Kurang privasi
e) Gangguan stimulus lingkungan
f) Efek samping terapi (mis. medikasi, radiasi, kemoterapi)
g) Gangguan adaptasi kehamilan
3) Tanda Dan Gejala Mayor
Subjektif
a) Mengeluh tidak nyaman
Objektif
a) Gelisah
4) Tanda Dan Gejala Minor
Subjektif
a) Mengeluh sulit tidur
b) Tidak mampu rileks
c) Mengeluh kedinginan/kepanasan
d) Merasa gatal
e) Mengeluh mual
f) Mengeluh lelah
Objektif
a) Menunjukkan gejala distress

5
b) Tampak merintih/menangis
c) Pola eliminasi berubah
d) Postur tubuh berubah
e) Iritabilitas
5) Kondisi Klinis Terkait
a) Penyakit kronis
b) Keganasan
c) Distres psikologis
d) Kehamilan
b. Nyeri Akut
1) Difinisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat
yang berlangsung kurang dari 3 bulan
2) Penyebab
a) Agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi, inskemia,
neoplasma)
b) Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kima iritan)
c) Agen pencedera fisik (mis. abses, amputasi, terbakar,
terpotong, mengangkat berta, prosedur operasi, trauma,
latihan fisik berlebihan)
3) Gejala Dan Tanda Mayor
Subjektif
a) Mengeluh nyeri
Obyektif
a) Tampak meringis
b) Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari
nyeri)
c) Gelisah
d) Frekuensi nadai meningkat

6
e) Sulit tidur
4) Gejala Dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
a) Tekanan darah meningkat
b) Pola nafas berubah
c) Nafsu makan berubah
d) Proses beroikir terganggu
e) Menarik diri
f) Berfokus pada diri sendiri
g) Diaforesis
5) Kondisi Klinis Terkait
a) Kondisi pembedahan
b) Cedera traumatis
c) Infeksi
d) Sindrom koroner akut
e) Glaukoma
c. Nyeri Kronik
1) Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan
denagn kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan
onset mendadak atau lambat dan berinternsitas ringan
hingga berat dan konstan, yang berlangsung lebih dari 3
bulan.
2) Penyebab
a) Kondisi musculoskeletal
b) Kerusakan system saraf
c) Penekanan saraf
d) Inflintrasi tumor

7
e) Ketidakseimbangan neurotransmitter, neuromodulator,
dan reseptor
f) Gangguan imunitas (mis. Neuropati terkait HIV, virus
varicella-zoster)
g) Gangguan fungsi metabolic
h) Riwayat posisi kerja statis
i) Peningkatan indeks massa tubuh
j) Kondisi pasca trauma
k) Tekanan emosional
l) Riwayat penganiayaan (mis. Fisik, psikologis, seksual)
m) Riwayat penyalahgunaan obat/zat
3) Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(1) Mengeluh nyeri
(2) Merasa depresi (tertekan)
Objektif
(1) Tampak meringis
(2) Gelisah
(3) Tidak mampu menuntaskan aktivitas
4) Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(1) Merasa takut mengalami cedera berulang
Objektif
(1) Bersikap protektif (mis. Posisi menghindari nyeri)
(2) Waspada
(3) Pola tidur berubah
(4) Anoreksia
(5) Focus menyempit
(6) Berfokus pada diri sendiri
5) Kondisi Klinis Terkait
a) Kondisi kronis ( mis. Athitis rheumatoid)

8
b) Infeksi
c) Cedera mdulla spinalis
d) Kondisi pasca trauma
e) Tumor

C. Intervensi Keperawatan [ CITATION Tim184 \l 1033 ]

Intervensi keperawatan merupakan segala bentuk terapi


yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan
dan penilaian klinis untuk mencapai peningkatan, pencegahan
dan pemulihan kesehatan klien individu, keluarga dan komunitas.
Beberapa diantaranya diuraikan dalam pasal 30 Undang-Undang
No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan bahwa dalam
menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan,perawat
berwenang merencanakan dan melaksanakan tindakan
keperawatan, melakukan rujukan,memberi tindakan gawat
darurat, memberikan konsultasi, berkolaborasi, melakukan
penyuluhan dan konseling, pemberian obat sesuai resep dokter
atau obat bebas dan bebas terbatas, mengelola kasus dan
melakukan penatalaksanaan intervensi komplementer dan
alternatif.
a. Gangguan Rasa Nyaman
1) Tujuan
a) Kesejahteraan fisik meningkat
b) Kesejahteraan psikologi meningkat
c) Dukungan sosial meningkat
d) Perawatan sesuai keutuhan meningkat
e) Keluhat tidak nyaman menurun
f) Gelisah menurun
g) Kebisingan menurun
h) Keluhan sulittidur menurun
i) Mual menurun

9
j) Memori masa lalu membaik
k) Pola eliminasi membaik
l) Postur tubuh membaik
m) Pola tidur membaik
2) Tindakan
Observasi
a) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
b) Identifikasi skala nyeri
c) Identifikasi respon nyeri nonverbal
d) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
e) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
f) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
g) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
h) Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
a) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri(mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi music,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
b) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
c) Fasilitas istrahat dan tidur
d) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
a) Jelaskan penyebab, periode, dan pemcu nyeri
b) Jelaskan strategi meredakan nyeri
c) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
d) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

10
e) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
b. Nyeri Akut
1) Tujuan
a) Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
b) Keluhan nyeri menurun
c) Meringis menurun
d) Sikap protektif menurun
e) Gelisah menurun
f) Kesulitan tidur menurun
g) Menarik diri menurun
h) Diaphoresis menurun
i) Muntah munurun
j) Mual menurun
k) Frekuensi nadi membaik
l) Pola napas membaik
m) Proses berpikir membaik
n) Focus membaik
o) Fungsi berkemih membaik
p) Perilaku membaik
2) Tindakan
Observasi
(1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
(2) Identifikasi skala nyeri
(3) Identifikasi respons nyeri non verbal
(4) Identifikasi identifikasi factor yang memperberat dan
memperingan nyeri.
(5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri.

11
(6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
(7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
(8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
(9) Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
(1) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi
music, biofeedback, terapi piajt, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
(2) Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
(3) Fasilitasi istirahat dan tidur
(4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
(1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
(2) Jelaskan strategi meredakan nyeri
(3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
(4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
(5) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
(1) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
c. Nyeri Kronis
1) Tujuan
a) Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
b) Keluhan nyeri menurun
c) Meringis menurun
d) Sikap protektif menurun

12
e) Gelisah menurun
f) Kesulitan tidur menurun
g) Menarik diri menurun
h) Diaphoresis menurun
i) Muntah munurun
j) Mual menurun
k) Frekuensi nadi membaik
l) Pola napas membaik
m) Proses berpikir membaik
n) Focus membaik
o) Fungsi berkemih membaik
p) Perilaku membaik

2) Tindakan
Observasi
(1) Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis.
Mual, nyeri, gatal, sesak)
(2) Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan
perasaannya
(3) Identifikasi masalah emosional dan spiritual
Terapeutik
(1) Berikan posisi yang nyaman
(2) Berikan kompres dingin atau hangat
(3) Ciptakan lingkungan yang nyaman
(4) Berikan pemijatan
(5) Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam
terapi/pengobatan
(6) Diskusikan mengenai situasi dan pilihan
terapi/pengobatan yang diinginkan
Edukasi

13
(1) Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan
terapi/pengobatan
(2) Ajarkan terapi relaksasi
(3) Ajarkan latihan pernapasan
(4) Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
(1) Kolaborasi pemberian analgesic, antipruritus,
antihistamin, jika perlu
D. Implementasi Keperawatan [ CITATION Tar156 \l 1033 ]
Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan

dalam rencana perawatan. Tindakan keperawatan mencakup

tindakan mandiri (independen) dan tindakan kolaboratif

E. Evaluasi [ CITATION Tar156 \l 1033 ]

Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan untuk


dapat menentukan keberhasilan dalam asuhan keperawatan.
Evaluasi pada dasarnya adalah membandingkan status keadaan
kesehatan pada pasien dengan tujuan atas criteria hasil yang
ditetapkan.
S Subjektif : Informasi berupa ungkapan yang di dapat dari klien
setelah tindakan
O Objektif : Informasi yang didapat berupa hasil pengamatan
penilaian, pengukuran yang dilakukan perawat setelah tindakan
A Analisis : suatu kesimpulan bahwa masalah teratasi sebagian
atau tidak teratasi
P Planning : rencana tindakan yang akan dilakukan

2. Penerapan prosedur relaksasi nafas dalam

1. Pengertian relaksasi nafas dalam


Relaksasi adalah satu bentuk aktivitas yang dapat
membantu mengatasi stres. Teknik relaksasi ini melibatkan

14
pergerakan anggota badan secara mudah dan boleh dilakukan di
mana-mana saja. Dalam Relaksasi dapat ditambahkan dengan
melakukan visualisasi. Visualisasi adalah suatu cara untuk
melepaskan gangguan dalam pikiran dengan cara membayangkan
gangguan itu sebagai sesuatu benda, dan kemudian kita
melepaskannya.
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk
asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan
kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas
lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan napas secara perlahan, Selain dapat
menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga
dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi
darah (Smeltzer & Bare, 2002).
Mekanisme relaksasi nafas dalam (deep breathing) pada
sistem pernafasan berupa suatu keadaan inspirasi dan ekspirasi
pernafasan dengan frekuensi pernafasan menjadi 6-10 kali
permenit sehingga terjadi peningkatan regangan kardiopulmonari
(Izzo, 2008:138). Stimulasi peregangan di arkus aorta dan sinus
karotis diterima dan diteruskan oleh saraf vagus ke medula
oblongata (pusat regulasi kardiovaskuler), selanjutnya merespon
terjadinya peningkatan refleks baroreseptor (Gohde, 2010,
Muttaqin, 2009:12-17).
2. Tujuan Teknik Relaksasi Napas Dalam
Tujuan teknik relaksasi napas dalam adalah untuk
meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,
mencegah atelektasi paru, meningkatkan efesiensi batuk,
mengurangi stres baik stres fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan.

15
Teknik relaksasi napas dalam dipercaya dapat menurunkan
intensitas nyeri melalui mekanisme yaitu:

1) .Dengan merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami


spasme yang disebabkan oleh peningkatan prostaglandin
sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan
meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme
dan iskemik.
2) Teknik relaksasi napas dalam dipercayai mampu merangsang
tubuh untuk melepaskan opoiod endogen yaitu endorphin dan
enkefalin
3) Mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat Relaksasi
melibatkan sistem otot dan respirasi dan tidak membutuhkan
alat lain sehingga mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu-
waktu.
Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh teknik
relaksasi terletak pada fisiologi sistem syaraf otonom yang
merupakan bagian dari sistem syaraf perifer yang
mempertahankan homeostatis lingkungan internal individu.
3. Indikasi / Kontraindikasi
a. Terdapat penumpukan sekret pada saluran nafas yang
dibuktikan dengan pengkajian fisik, X-Ray, dan data klinis.
b. sulJt mengeluarkan atau membatukkan sekret yang terdapat
pada saluran pernapasan.
4. Manfaat Relaksasi Nafas Dalam
a. Manfaat dari teknik relaksasi nafas dalam;
b. Ketentraman hati,
c. Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah,
d. Tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah,
e. Detak jantung lebih rendah,
f. Mengurangi tekanan darah,

16
g. Ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit,
h. Tidur lelap,
i. Kesehatan mental menjadi lebih baik,
j. Daya ingat lebih baik,
k. Meningkatkan daya berpikir logis,
l. Meningkatkan kreativitas,
m.Meningkatkan keyakinan,
n. Meningkatkan daya kemauan,
o. Intuisi,
p. Meningkatkan kemampuan berhubungan dengan orang lain
5. Prosedur melatih nafas dalam
A. Tahap pra interaksi
1) Indikasi kebutuhan/ indikasi pasien
2) Cuci tangan siapkan alat
3) Siapkan alat
B. Tahap orietasi
1) Beri salam, panggil pasien dengan namanya
2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3) Beri kesempatan klien untuk bertanya
C. Prosedur
1) Mengatur posisi yang di rasa enak oleh klien, ( semi fowler )
dengan lutut du tekuk, punggung dan kepala di beri bantal,
atau posisi supinasi dengan kepala di beri bantal dengan
lutut di tekuk.
2) Menganjurkan klien meletakan tangan di dada dan satu di
abdomen
3) Melatih pasien melakukan penapasan perut ( memerntahkan
klien menarik napas melalui hidung dengan mulut di tutup
hingga 3 hitungan )
4) Menganjurkan klien agar tetap rileks, jangan melengkungkan
punggung dan kosentrasi pada pengembangan abdomen

17
sejauh yang dapat di lakukan. Minta klien menahan nafas
hingga 3 hitungan
5) Memerintahkan klien untuk mengerutkan bibir seperti
sedang bersiul dan mengeluarkan udara dengan pelan dan
tenang hingga 3 hitungan
6) Menganjurkan klien merasakan mengempisnya abdomen
dan kontraksi otot
7) Meraopikan klien
D. Tahap terminal
1) Mengevaluasi hasil / respon klien
2) Mendokumentasikan hasilnya
3) Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4) Mengakhiri kegiatan, membereskan alat
5) Mencuci tangan

18
BAB III
METODE PENULISAN

A. Jenis/Desain rancangan penelitian


Prosedur Keperawatan adalah studi untuk mengetahui perbedaan
yang terjadi pada dua pasien gangguan kebutuhan kenyamanan pada
RS. TK II Pelamonia Makassar.
B. Subjek studi kasus
Subjek yang digunakan pada studi kasus ini adalah dua orang
pasien gangguan kebutuhan kenyamanan dengan kriteria :
1. Kriteria Inklusi :
Adalah kriteria yang akan menyaring anggota populasi menjadi
sampel yang memenuhi kriteria teoriitis penelitian, yaitu kteteria yang
secara teori sesuai dan terkait dengan topik dan kondisi peneliti
(Notoadmojo,2010).
2. Kriteria Eksklusi :
Adalah kriteria yang dapat digunakan untuk mengeluarkan anggota
sampel yang telah didapatkan melalui proses kriteria inklusi dari
objek penelitian disebabkan adanya kriteria-kriteria tertentu yang
bersifat teknis pada anggota sampel tersebut yang dapat
menghambat jalannya penelitian (Notoadmojo,2010).
C. Fokus studi
Penerapan prosedur relaksasi napas dalam pada pasien gangguan
kebutuhan kenyamanan.

19
D. Definisi Operasional fokus studi
Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan untuk meningkatkan
ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru,
meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stres baik stres fisik
maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan
kecemasan.
Teknik Relaksasi Napas Dalam adalah mengajarkan kepada klien
bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan
inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas
secara perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik
relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2002).
E. Instrument studi kasus
Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian akan dilakukan di Ruang Melati RS Tk.II Pelamonia
Makassar
2. Waktu penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari 2020
F. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara
dengan mengguankan hasil data pengkajian dan aplikasi prosedural
penerapan teknik relaksasi napas dalam pada pasien dengan
gangguan kebutuhan kenyamanan.
G. Penyajian data
Penyajian data disesuaikan dengan penelitian studi kasus pada
prosedural tehnik relaksasi napas dalam etika studi kasus dalam
menjalankan penelitian, peneliti memandang perlu adanya rekomendasi
dari pihak intitusi atau pihak lain dengan mengajukan permohonan ijin
kepada institusi tempat penelitian dalam hal ini kepada RS Tk.II
Pelamonia Makassar.

20
H. Etika Studi Kasus
Setelah mendapat persetujuan kemudian dilakukan penelitian
dengan menekangkan masalah etika penelitian yang meliputi:
1. Informed consent (Lembar persetujuan)
Lembar persetujuan ini akan diberikan kepada responden yang
akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul dan
manfaat penelitian. Bila subjek menolak maka peneliti tidak akan
memaksa kehendak dan tempat menghormati hal-hal subjek.
2. Anonymity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasian penelitian tidak akan mencantumkan
nama responden, tetepi lembar tersebut diberikan kode.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Penelitian wajib merahasiakan data-data yang sudah di
kumpulkan. Kerahasian itu bukan tanpa alasan seringkali subjek
penelitian menghendaki agar dirinya tidak diekspos kepada khlayak
ramai. Oleh karena itu jawaban tampa nama dapat dipakai dan
sangat dianjurkan subjek peneliti tidak menyebutkan identitasnya.
Apabila sifat penelitian meman menuntuk peneliti mengetahui
identitas subjek, ia harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu
serta mengambil langkah-langkah dalam menjaga kerahasian dan
melindungi jawaban tersebut.

4. Beneficiency (memberikan kebaikan)

Kebaikan dan keuntungan bagi pasien dalam memberikan asuhan


keperawatan sangatlah penting dan tidak menimbulkan kerugian
bagi pasien.

21
Daftar Pustaka
Barbara Kozier, M. p. (2010). Buku Ajaran Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses Dan Praktik (Edisi 7 Buku I). Jakarta: EGC.

Chayatin, W. I. (2008). Buku Ajaran Kebutuhan Dasar. Teori Dan Aplikasi


Dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Kusnadi, E. M. (2013). Askep Pada Klien Dengan Gangguan Kebutuhan


Dasar Manusia. Garut: IN MEDIA.

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi


Dan Indikator Diagnostik Edisi 1 (Cetakan III). Jakarta Selatan: Dewan
Pengurus Pusat PPNI.

PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi


Dan Tindakan Keperawatan Edisi 1 (Cetakan II). Jakarta Selatan: Dewan
Pengurus Pusat PPNI.

Uliyah, A. A. (2014). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia (Edisi 2 - Buku


I). Jakarta: Salemba Medika.

Wartonah, T. &. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses


Keperawatan Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

22
INFORMED CONSENT

(Persetujuan menjadi partisipasi)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya

telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai

penelitian yang akan dilakukan oleh Riri rinayanti idul

Dengan judul penerapan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien

dengan gangguan kebutuhan nafas dalam

Saya memutuskan setuju dengan ikut berpartisipasi pada peneliti

ini dengan suka rela dan tampa paksaan bila selama peneliti saya

menginginkan mengundurkan diri maka saya dapat menguundurkan

sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.

Makassar, Desember 2019

saksi Yang memberikan

persetujuan

(...............................) (.................................)

23
Makassar, Desember 2019

Peneliti

(....................................)

24
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data pribadi

Nama : Riri Rinayanti idul

Tempat tanggal lahir: tanggawas 02 juni 2000

Suku : balantak

Bangsa : indonesia

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 19 tahun

No.telepon :082187953783

2. Riwayat pendidikan

1) Tamat SDN Impres tanggawas (2006-2011)

2) Tamat SMP Negeri 1 balantak selatan (2011-2014)

3) Tamat SMA Hang Tuah Makassar (2014-2017)

4) D III Keperawatan Akper Pelamonia (2017-sekarang)

25
26

Anda mungkin juga menyukai