Anda di halaman 1dari 9

SEBATIK 1410-3737 59

PEMBUATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAYANAN


DOMAIN DAN HOSTING MENGGUNAKAN METODE ANALISIS
KESENJANGAN (STUDI KASUS: DPTSI ITS)

Ervina Chintia 1), Hanim Maria Astuti2), Febriliyan Samopa3), Sholiq4), dan Almira Filiazsanti5)
1,2,3,4,5
Departemen Sistem Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1,2,3,4,5
Jl. Raya ITS, Keputih, Kec. Sukolilo, Surabaya, 60111
E-mail : ervinachintia@gmail.com1), hanim@is.its.ac.id2), iyan@is.its.ac.id3), sholiq@is.its.ac.id4),
almira.filias@gmail.com5)

ABSTRAK
Direktorat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) merupakan direktorat yang bertugas menyediakan dan
mengelola layanan SI/TI di ITS. Dalam mengelola layanan diperlukan tata kelola untuk memastikan layanan dapat
diberikan dengan baik. Tata Kelola Organisasi diterapkan untuk meningkatkan kinerja, keunggulan kompetitif, dan
pencapaian tujuan bisnis. Sehingga bila tata kelola jelas, hal tersebut akan mempermudah kinerja DPTSI dalam
memberikan layanan. Saat ini, DPTSI masih memiliki berbagai permasalahan terkait prosedur layanan SI. Maka dari itu
diperlukan sebuah pengembangan SOP dan pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode analisis
kesenjangan (Gap Analysis), dengan hasil akhir berupa prosedur. Pengembangan SOP yang dilakukan berupa
penyempurnaan SOP yang sudah ada namun tidak bisa secara maksimal digunakan karena isi kurang jelas. Dalam
pembuatan SOP akan dilakukan pengamatan terhadap kondisi dari sisi organisasi (management perception) dengan kondisi
yang diharapkan dari sisi pengguna (customer expectation) terhadap SOP untuk keseluruhan layanan SI/TI yang dimiliki
oleh DPTSI. Metode Analisis Kesenjangan dipilih dengan mempertimbangkan kebutuhan pengguna bertujuan untuk dapat
memberikan kepuasan kepada customer. Hasil pengamatan terhadap kedua kondisi tersebut, selanjutnya akan dilakukan
analisis kesenjangan untuk mengetahui perbedaan antara kedua kondisi untuk selanjutnya akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pembuatan SOP layanan.

Kata Kunci: SOP, Analisis Kesenjangan, Tata Kelola Organisasi

1. PENDAHULUAN penelitian ini adalah berupa prosedur, atau suatu


Dalam dunia pendidikan keberadaan SI/TI dokumen prosedur operasi standar untuk seluruh layanan
merupakan salah satu komponen yang tidak dapat SI/TI di DPTSI ITS. Dan fokus studi kasus utama dari
dipisahkan dari aktivitas pendidikan (Sudibyo, 2011). penelitian ini adalah sub direktorat Layanan Teknologi
Bahkan kini, setiap instansi pendidikan memiliki sebuah Sistem Informasi – LTSI, yang masih berada dibawah
organisasi atau unit yang mengelola SI/TI secara DPTSI ITS.
mandiri. Salah satunya yakni Institut Teknologi Sepuluh Standard Operating Procedure (SOP) merupakan
Nopember yang memiliki Direktorat Pengembangan serangkaian panduan yang terdokumentasi secara jelas,
Teknologi dan Sistem Informasi – DPTSI, sebagai unit lengkap, dan rinci mengenai proses, tugas, dan peran
khusus yang bertugas untuk melakukan pengelolaan dan setiap individu atau kelompok yang dilakukan sehari-hari
pengembangan terhadap SI/TI di lingkungan ITS. di dalam suatu organisasi (Herdiyanti dkk., 2018;
Tata kelola teknologi informasi dibutuhkan oleh Rachmi dkk., 2014). SOP berupa dokumen/instrumen
institusi pendidikan tinggi tujuannya yaitu agar tercipta dari gambaran langkah-langkah kerja (sistem,
proses penyebaran ilmu dalam kegiatan pembelajaran mekanisme dan tata kerja internal) yang diperlukan
yang lebih interaktif dan dinamis, transparansi tata kelola dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan
operasional kegiatan institusi, serta peningkatan kinerja yang memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan
berbasis evaluasi dengan penilaian yang transparan, serta yang bersifat efektif dan efisien berdasarkan suatu
keamanan data serta informasi yang berhubungan dengan kerangka kerja ter standar (Armoko, 2012). Dengan
hak intelektual seseorang (Albrecht and Pirani, 2004) begitu, dengan adanya SOP maka dapat menjamin bahwa
(Bianchi and Sousa, 2016). Bentuk dari tata kelola semua operator melakukan tugas dengan cara yang sama,
bermacam-macam, diantaranya adalah kebijakan, dengan mengacu pada panduan yang ada sehingga
prosedur, instruksi kerja, dan petunjuk pedoman kerja mendapatkan hasil yang diharapkan dari proses.
untuk membantu dalam pengelolaan layanan (Greene, Pada kenyataannya dalam menjalankan tugas
2014). Dan bentuk tata kelola yang akan dihasilkan dari memberikan layanan, LTSI memiliki beberapa
60 SEBATIK 2621-069X

permasalahan SOP yang telah ada, terutama untuk mencapai tujuan bisnis. Tata Kelola TI merupakan
layanan domain, web hosting, VPS, dan colocation keputusan yang paten dan dalam bingkai yang bisa
server permasalahan yang ditemukan diantaranya, SOP dipertanggung jawabkan untuk mendorong keinginan
yang ada membingungkan operator dalam melakukan dan kebiasaan penggunaan Teknologi Informasi (Henderi
operasi layanan, dan terdapat kesenjangan antara kondisi and Sunarya, 2008). Tata Kelola Teknologi Informasi
prosedur yang ada dari sisi organisasi dan dari sisi juga dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengelola
keinginan yang diharapkan pengguna sehingga antara penggunaan TI agar menghasilkan keluaran yang
operator dan pengguna memiliki perspektifnya masing- maksimal dalam organisasi, membantu proses
masing yang berbeda terhadap layanan. pengambilan keputusan dan membantu proses
Berdasarkan permasalahan itu, muncul indikasi pemecahan masalah. Tata kelola TI merupakan tanggung
kebutuhan untuk melakukan perbaikan terhadap SOP jawab dewan direksi dan manajemen eksekutif dan juga
layanan domain dan hosting yang telah ada agar SOP merupakan bagian yang terintegrasi yang menjadi bagian
dapat digunakan sebagai panduan operasional layanan dari tata kelola perusahaan (De Haes and Van
dengan menggunakan analisis kesenjangan antara Grembergen, 2015).
harapan customer dan persepsi manajemen.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dibuat 3.2 Penyedia Layanan TI
sebuah dokumen SOP mengenai layanan domain, web Penyedia layanan TI atau IT Service Provider adalah
hosting, VPS, dan Colocation Server pada subdirektorat sebuah organisasi atau perusahaan atau unit yang
LTSI. Dalam pembuatannya akan dilakukan analisis menyediakan layanan Teknologi Informasi untuk
kesenjangan (gap analysis) untuk mengetahui pelanggan.
kesenjangan antara kondisi dari sisi organisasi
(management perception) dengan kondisi yang 3.3. Pengguna Layanan TI
diharapkan dari sisi pengguna (customer expectation). Dalam konteks layanan TI, tentunya terdapat istilah
Kesenjangan adalah perbedaan antara kondisi ideal user dan customer. Namun dalam hal ini customer
dengan kondisi yang sebenarnya terjadi. Kesenjangan dibedakan dari user, karena tidak semua customer
diamati dengan melihat terhadap kondisi SOP yang ada, menggunakan secara langsung layanan TI (tidak semua
baik dari sisi organisasi dengan melihat SOP layanan customer adalah user), dan user tidak memiliki autoritas
yang sudah dimiliki dan melihat apa yang menjadi penuh terhadap layanan TI seperti halnya customer
harapan dari sisi pengguna terhadap SOP layanan yang sebagai pihak pembeli layanan TI. Untuk lebih jelasnya,
dimiliki dengan mempertimbangkan bentuk SOP yang customer dalam hal ini adalah yang memakai, membeli
baik. Dokumen SOP yang dihasilkan ini, diharapkan layanan TI sedangkan user adalah staf-staf perusahaan
dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman yang yang bertugas sebagai operator sistem layanan TI
terstruktur oleh DPTSI dalam memberikan layanan (Susanto, 2016). Ada 2 kategori customer yaitu:
dengan baik. 1. Internal Customer
2. Eksternal Customer
2. RUANG LINGKUP
Adapun permasalahan yang diselesaikan dalam 3.4. Analisis Kesenjangan (Gap Analysis)
penelitian ini yakni bagaimana membuat dokumen SOP Gap Model adalah perbedaan antara kondisi aktual
yang dapat mewakili DPTSI sebagai penyedia layanan TI dengan kondisi ideal (Hermana, 2015). Sedangkan
dan user yakni civitas ITS sebagai pengguna layanan TI. analisis kesenjangan merupakan aktivitas
Penelitian ini memiliki batasan yakni SOP yang membandingkan antara kondisi aktual dan kondisi ideal
dihasilkan hanya mencakup domain Layanan Domain untuk membantu dalam memahami kualitas layanan
dan Hosting. Hasil dari penelitian ini akan digunakan suatu organisasi. Pada aktivitas ini dapat dijadikan
sebagai dokumen acuan bagi penyedia layanan TI dan sebagai evaluasi bisnis untuk mengurangi kesenjangan
pengguna layanan TI dalam keseharian provisi layanan agar tercapainya kondisi yang ideal. Di lingkungan TI,
Domain dan Hosting di ITS. analisis kesenjangan dapat menentukan investasi TI yang
efektif dan efisien bagi proses bisnis organisasi. Analisis
3. BAHAN DAN METODE kesenjangan di dalam bidang TI digambarkan menjadi 2
Bab ini berisikan beberapa kajian teoretis yang poin, yaitu:
dibutuhkan untuk penelitian. 1. AS-IS, menggambarkan posisi dimana saat ini
berada.
3.1. Tata Kelola Teknologi Informasi 2. TO-BE, menggambarkan keinginan yang ingin
Teknologi Informasi adalah suatu bagian yang dituju.
penting dari sebagian besar organisasi yang ada saat ini Dua poin yang ada TO-BE dan AS-IS dianalisis
dan akan menjadi hal kritis di masa mendatang. Oleh apakah gap diantara dua poin tersebut cukup jauh atau
karena itu, Tata Kelola TI harus menjadi bagian utuh dari dekat (Ali, 2013). Ada 5 macam Gap Model. Satu gap
Tata Kelola Organisasi dan diterapkan untuk adalah kesenjangan dari sisi pelanggan dan keempat
meningkatkan kinerja, keunggulan kompetitif, dan lainnya adalah dari sisi kesenjangan penyedia. Berikut
SEBATIK 1410-3737 61

ini adalah gambaran dari kelima gap tersebut yang


ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Gap Model menurut Boundless

Model kesenjangan yang digunakan dalam penelitian dari aktivitas yang dilakukan, kemudian expectation
ini adalah model kesenjangan gap 1 (Knowledge Gap) yang berarti gambaran yang ingin dicapai oleh organisasi
yang merupakan gap antara harapan pelanggan dan di masa yang akan datang, di lanjut dengan gap yang
persepsi manajemen, dimana pihak manajemen merupakan gambaran kesenjangan yang terjadi antara
memersepsikan ekspektasi pelanggan terhadap kualitas kondisi saat ini dengan kondisi di masa yang akan
layanan tidak akurat. Beberapa kemungkinan datang, berikutnya adalah langkah problem yang
penyebabnya antara lain: informasi yang didapatkan dari menjelaskan gambaran permasalahan yang terjadi akibat
riset pasar dan analisis permintaan kurang akurat atau kesenjangan yang terjadi, dan terakhir adalah
tidak adanya aliran informasi yang jelas antara staf ke recommendations yang merupakan solusi yang mungkin
pihak manajemen. dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi atau
Langkah-langkah untuk melakukan analisis ini, yaitu menghilangkan kesenjangan yang telah. Gambaran
current state yang merupakan aktivitas pada saat ini langkah-langkah dari proses analisis kesenjangan secara
yang dilakukan yang menggambarkan kondisi terkini umum dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Langkah Analisis Kesenjangan

3.5. SOP (Standard Operating Procedure) dengan kebutuhan) (Akyar, 2012). Format umum SOP
SOP memiliki tujuan untuk mencapai operasi dengan yang dapat digunakan, antara lain:
benar dan selalu dengan cara yang sama. SOP dapat 1. Langkah Sederhana (Simple Steps)
menandakan persetujuan dengan kebutuhan organisasi 2. Tahapan Berurutan (Hierarchical Steps)
dan pemerintah dan dapat digunakan sebagai bagian dari 3. Grafik(Graphic)
program pelatihan personil, karena harus memberikan 4. Diagram Alir(Flowcharts)
instruksi kerja yang terperinci. Terdapat tujuh kriteria Dokumen SOP Aparatur Negara yang pada
SOP yang baik sesuai dengan aturan PERMENPEN, hakikatnya merupakan dokumen berisi prosedur-
antara lain harus specific (harus spesifik dan jelas), prosedur yang distandarkan dan secara keseluruhan
complete (lengkap, tidak ada kekurangan), under stable membentuk satu kesatuan proses, sehingga informasi
(mudah dipahami), applicable (dapat diterapkan), yang dimuat dalam dokumen SOP meliputi: Unsur
controllable (dapat dikontrol dan mampu mengontrol), Dokumentasi dan Unsur Prosedur. Unsur Dokumentasi
auditable (dapat diaudit kembali apabila terjadi terdiri dari 4 bagian, yaitu halaman judul, halaman
permasalahan), dan changeable (dapat diubah sesuai pengesahan, daftar isi, dan penjelasan singkat
penggunaan. Sedangkan pada unsur Prosedur terdiri dari
62 SEBATIK 2621-069X

2 bagian yaitu bagian identitas dan bagian flowchart. 3.6. Tahapan Penelitian
SOP yang telah dirumuskan oleh tim harus melalui Metodologi penelitian merupakan acuan dalam
tahapan pengujian yang dilakukan melalui penerapan melakukan penelitian sehingga alur penelitian dapat
langsung pada unit pengguna atau pelaksana prosedur. terstruktur. Berikut metodologi penelitian ditampilkan
Proses pengujian bertujuan untuk mendapatkan informasi pada di bawah ini. Alur pengerjaan penelitian dengan
lebih lanjut yang belum ditampung dalam prosedur atau menggunakan model konseptual bertujuan untuk
yang diperlukan oleh tim sebagai bentuk peninjauan atas memberikan rancangan terstruktur tentang konsep
SOP, sehingga SOP yang dihasilkan dapat memenuhi relevan dalam pengerjaan penelitian. Gambar 3
kebutuhan organisasi dan customer sebagai pengguna merupakan bagan metodologi penelitian.
layanan.

Gambar 3. Bagan Metodologi Penelitian

1. Tahapan Persiapan 3. Tahap Pembuatan SOP


Tahapan pertama penelitian adalah tahap persiapan. Kemudian hasil dari penggalian data dan informasi,
Tahapan ini dilakukan untuk memahami kebutuhan yang maka selanjutnya adalah tahap pembuatan SOP. Pada
akan digunakan untuk pembuatan dan pengembangan tahap ini akan dihasilkan SOP sementara dengan
SOP. Namun sebelum melakukan aktivitas pada tahap menggunakan metode Gap Analysis. Dalam proses
persiapan, terlebih dahulu harus memahami latar pembuatannya akan mempertimbangkan hasil dari
belakang permasalahan penelitian. analisis kesenjangan pada tahap sebelumnya yaitu gap
antara kondisi existing SOP layanan yang ada di LTSI
2. Tahap Penggalian Data dan Informasi dengan harapan atau perspektif dari sisi customer
Tujuan dari pengambilan data dan informasi layanan.
mengenai kondisi kekinian manajemen layanan TI pada
LTSI yaitu untuk mengetahui ketersediaan dokumen 4. Tahap Verifikasi dan Validasi
SOP yang ada di LTSI. Tahapan ini dilakukan dengan Proses verifikasi SOP dilakukan untuk menguji
mengumpulkan semua data dan informasi terkait kesesuaian dokumen SOP yang dibuat dengan kondisi
penelitian. Untuk melakukan pengambilan data untuk yang ada di LTSI dan sesuai dengan kondisi customer.
mengetahui kondisi existing manajemen dilakukan Dalam tahap ini SOP sementara akan disampaikan
beberapa aktivitas, yaitu dengan melakukan wawancara, kepada pengguna dan manajemen guna memperoleh
dan forum group discussion untuk mendapatkan data dan masukan dari pihak-pihak yang terlibat dalam prosedur.
informasi mengenai kondisi kekinian atau persepsi Serta juga akan dilakukan simulasi terhadap SOP
manajemen terhadap SOP layanan. Sebagai masukan sementara untuk melihat sejauh mana SOP yang telah
untuk analisis kesenjangan, maka data dan informasi dirumuskan akan dapat berjalan sesuai dengan kondisi
yang ingin didapatkan untuk mengetahui persepsi senyatanya. Untuk selanjutnya akan dilakukan
manajemen mengacu pada prinsip pembuatan SOP penyempurnaan rumusan SOP atas dasar hasil yang
sebagaimana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya ditemukan pada saat simulasi. Pelaksanaan uji coba
seperti kemudahan dan kejelasan, efisiensi dan untuk melihat sampai sejauh mana tingkat kemudahan,
efektivitas, keselarasan, keteraturan, dinamis, kesesuaian dan ketepatan SOP dalam pelaksanaannya.
berorientasi pada pihak yang dilayani, kesesuaian dengan
peraturan perundang-undangan, kepatuhan hukum dan 5. Tahap Akhir
kepastian hukum. Tahap akhir ini bertujuan untuk melakukan
perumusan kesimpulan mengenai aktivitas pembuatan
SEBATIK 1410-3737 63

dokumen SOP terhadap layanan LTSI ITS dengan antara kedua pihak yaitu pihak manajemen dan pihak
menggunakan analisis kesenjangan. Dokumen SOP yang customer.
telah ter validasi dan ter verifikasi akan digunakan
sebagai bahan untuk menyusun kesimpulan dimana salah 4.2 Identifikasi Tindakan
satu hasil kesimpulan yang diperoleh adalah dokumen Identifikasi tindakan merupakan tahapan
SOP layanan LTSI dibutuhkan oleh pihak DPTSI dalam mengidentifikasi keadaan terhadap perbedaan antara
memberikan pelayanan dan supaya penyampaian layanan pihak manajemen dan customer dengan melakukan
dapat tersampaikan dengan baik kepada customer maka akomodasi terhadap perbedaan tersebut. Akomodasi
perlu dilakukan analisis kesenjangan dengan adalah suatu keadaan di mana suatu konflik untuk
memperhatikan dari sisi harapan customer. mendapat penyelesaian, sehingga terjalin kerja sama
yang baik kembali. Sehingga dimaksudkan dengan
4. PEMBAHASAN melakukan akomodasi dimana orang atau kelompok
Analisis kesenjangan adalah aktivitas manusia yang mulanya saling bertentangan, dapat
membandingkan antara kondisi proses bisnis saat ini melakukan penyesuaian diri untuk mengatasi perbedaan
dengan kondisi di masa yang akan datang terkait SOP tersebut. Proses akomodasi memiliki berapa bentuk yang
Layanan Domain dan Hosting yang telah ada. Pada terdiri dari:
bagian pendahuluan telah dijelaskan bahwa perlu 1) Coercion yaitu yang dilaksanakan karena adanya
dilakukan perbaikan terhadap dokumen SOP tersebut, paksaan.
agar LTSI dapat menyediakan layanan sesuai dengan 2) Compromise yaitu dimana pihak-pihak
kebutuhan pelanggan secara baik. Salah satu perbaikan mengurangi/mengalah.
yang dilakukan adalah dengan melakukan analisis 3) Arbitration, yaitu suatu cara untuk mencapai
terhadap bentuk SOP yang sudah ada berdasarkan hasil compromise.
kesenjangan antara kondisi persepsi manajemen dengan 4) Conciliation, yaitu usaha untuk mempertemukan
kondisi harapan customer terkait kondisi existing SOP keinginan-keinginan.
layanan domain dan hosting. Pada tahap analisis 5) Toleration, yaitu persetujuan.
kesenjangan ini dimulai dengan memetakan kondisi 6) Stalemate, dimana pihak memiliki kekuatan
persepsi manajemen saat ini dengan kondisi harapan seimbang sehingga perselisihan berhenti pada satu
customer, untuk selanjutnya dicari kesenjangan antara titik tertentu.
keduanya. 7) Adjudication, penyelesaian konflik melalui jalur
pengadilan.
4.1 Analisis Current State dan Expectations Hasil identifikasi terhadap kesenjangan dapat dilihat
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui bentuk SOP pada tabel 2.
seperti apa yang baik dan mudah untuk digunakan.
Aspek pembanding yang digunakan ada 6 yaitu: aspek
bentuk SOP, aspek penulisan di dalam alur proses, aspek
visualisasi alur, isi SOP, formatting dokumen SOP, dan
tingkat ke rincian. Hasil dari analisis kesenjangan ini
berupa solusi-solusi sebagai masukan dalam melakukan
perbaikan SOP yang didasarkan pada hasil kesenjangan
antara harapan customer dengan persepsi manajemen
pada tiap-tiap aspek yang ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Analisis Kesenjangan


Kode Kesenjangan antara
Aspek
Aspek Manajemen dan Customer
P01 Bentuk SOP Tidak terjadi kesenjangan.
P02 Penulisan pada
Terjadi kesenjangan
Alur Proses
P03 Visualisasi Alur Terjadi Kesenjangan
P04 Isi SOP Tidak Terjadi Kesenjangan
P05 Formatting
Tidak Terjadi Kesenjangan
Dokumen
P06 Tingkat Ke
Terjadi Kesenjangan
rincian

Ditemukan pada aspek pembanding adanya


kesenjangan antara kedua kondisi. Untuk kondisi-kondisi
yang terjadi kesenjangan, maka akan dilakukan
identifikasi tindakan untuk mengakomodasi kesenjangan
64 SEBATIK 2621-069X

Tabel 2. Hasil Identifikasi Kesenjangan 4.5 Identifikasi Recommendations


Kode Identifikasi solusi diperoleh berdasarkan identifikasi
Aspek Tindakan
Kesenjangan perubahan dan dampak yang telah dilakukan, dari
Tidak dibutuhkan dampak yang ditimbulkan maka dibuatlah solusi yang
P011
tindakan dapat menangani dampak. Identifikasi solusi digunakan
Tidak dibutuhkan untuk memberikan solusi seperti apa yang dapat
Bentuk SOP P012
tindakan
dilakukan untuk mengatasi dampak yang terjadi. Solusi
Tidak dibutuhkan
P013
tindakan
yang diberikan mengacu kepada proses analisis
Tidak dibutuhkan kesenjangan yang telah di analisis. Solusi yang diberikan
P021 dapat mempengaruhi aktivitas bisnis organisasi, baik
Penulisan pada tindakan
Alur Proses P022 Akomodasi: Conciliation dalam menambah atau mengurangi terhadap isi dari
P023 Akomodasi: Compromise dokumen SOP yang ada. Solusi yang ditawarkan
Tidak dibutuhkan mengacu kepada Berikut harapan customer sebagai
P031
tindakan pengguna layanan. Beberapa poin perubahan terhadap
Visualisasi Alur
Tidak dibutuhkan dokumen SOP Layanan Domain dan Hosting
P032
tindakan ditunjukkan pada tabel 3.
Tidak dibutuhkan
P041
tindakan Tabel 3. Poin Perubahan Dokumen SOP
Isi SOP Tidak dibutuhkan Aspek Kode Solusi yang dihasilkan
P042
tindakan Kesenjangan
P043 Akomodasi: Compromise Membuat 2 Jenis SOP untuk
Formatting Tidak dibutuhkan P011 customer internal dan customer
P051
Dokumen tindakan eksternal
Tidak dibutuhkan Membedakan hasil bentuk SOP.
P061
tindakan Bentuk Untuk Internal berupa dokumen
Tingkat Ke
Tidak dibutuhkan SOP P012 dalam format .pdf dan untuk
rincian P062
tindakan Eksternal berupa SOP yang
P063 Akomodasi: Compromise akan di publish di website
SOP yang dibuat akan menarik
4.3 Identifikasi Perubahan P013
dan mudah dipahami
Identifikasi perubahan dibutuhkan apabila pada suatu Penyederhanaan terhadap
organisasi ingin melakukan perubahan menjadi lebih bentuk flowchart pada SOP
baik dari kondisi pada saat ini. Perubahan dilakukan agar P021 sebelumnya, yaitu kolom
kinerja suatu organisasi dapat menjadi lebih baik dari pelaksana dan kolom aktivitas
Penulisan
dilakukan penggabungan.
kondisi sebelumnya. Perubahan dapat diketahui pada Alur
Penulisan dalam proses sesuai
berdasarkan kondisi saat ini dibandingkan dengan Proses P022
kaidah SPOK
kondisi yang ingin diharapkan sehingga dari situlah di Penulisan terhadap segala
dapatkan kesenjangan antara kondisi keduanya. P023 muatan di dalam alur proses
Kesenjangan inilah yang akan menjadi acuan untuk dipastikan harus konsisten
mengetahui perubahan apa saja yang akan dilakukan oleh Bentuk visual alur proses dibuat
suatu organisasi untuk menuju kondisi yang ingin P031 kedalam bentuk flowchart yang
Visualisasi
diharapkan. Hal ini diketahui dengan melihat SOP sederhana
Alur
layanan yang akan diubah berdasarkan kesenjangan Bentuk visual alur proses
P032
antara kondisi persepsi manajemen dibandingkan kondisi menarik dan sederhana.
harapan customer. Identifikasi perubahan pada penelitian Dokumen SOP akan dibuat
ini dilakukan dengan melihat dari beberapa aspek, antara P041 lebih ringkas dan tidak terlalu
banyak isi
lain bentuk SOP, penulisan di dalam alur proses,
Menghilangkan definisi-definisi
visualisasi alur, isi SOP, formatting dokumen SOP, dan Isi SOP P042 yang sudah diketahui orang
tingkat ke rincian. umum.
Informasi penting yang harus
4.4 Identifikasi Dampak P043 ada alur proses, syarat dan
Dampak merupakan hal yang muncul dari adanya ketentuan, serta formulir
perubahan yang dilakukan oleh suatu organisasi. Begitu Formatting
Tampilan dokumen dibuat
juga dengan kondisi existing terkait penanganan layanan P051 menarik, rapi, dan mudah
Dokumen
domain dan hosting yang dilakukan perubahan menjadi dipahami
bentuk SOP kondisi ideal menurut hasil analisis SOP tidak harus menjawab
P061
semua pertanyaan
kesenjangan antara persepsi manajemen dan harapan Tingkat
SOP yang dibutuhkan untuk
customer, maka dapat menimbulkan suatu dampak yang Ke rincian
P062 customer eksternal tidak perlu
terjadi. rinci
SEBATIK 1410-3737 65

Menghilangkan informasi- menjelaskan langkah-langkah kegiatan secara


P063
informasi tidak penting berurutan dan sistematis dari prosedur yang
distandarkan, yang berisi: nomor kegiatan, uraian
4.6 Pembuatan SOP kegiatan yang berisi langkah-langkah (prosedur),
Hasil dokumen SOP Layanan Domain dan Hosting pelaksana yang merupakan pelaku (aktor)
terdiri dari 2 bentuk yaitu dokumen SOP untuk customer kegiatan, mutu baku yang berisi kelengkapan,
internal dan bentuk SOP untuk customer internal. Bentuk waktu, output dan keterangan. Agar SOP ini
SOP customer internal yaitu berupa dokumen SOP terkait dengan kinerja, maka setiap aktivitas
Layanan Domain dan Hosting yang mengacu pada hasil hendaknya mengidentifikasikan mutu baku
dari analisis kesenjangan dan Permenpan 2012. Berikut tertentu, seperti: waktu yang diperlukan untuk
adalah unsur dokumentasi: menyelesaikan persyaratan yang diperlukan
1. Halaman Judul (Cover). Halaman ini merupakan (standar input) dan output. Mutu baku ini akan
halaman pertama dari dokumen SOP yang bertujuan menjadi alat kendali mutu sehingga produk
sebagai halaman identitas dokumen SOP. Pada akhirnya dari sebuah proses benar-benar
halaman ini mencantumkan komponen informasi memenuhi kualitas yang diharapkan,
yang terdiri dari judul, identitas instansi dan logo, sebagaimana ditetapkan dalam standar
tahun pembuatan, serta gambar sebagai pendukung. pelayanan.
2. Halaman Pengesahan. Halaman pengesahan perlu Selain itu untuk bentuk SOP customer eksternal
dimasukan karena dokumen SOP ini merupakan memiliki kode LTSI-E*(nomor SOP)*. Berdasarkan
pedoman setiap pegawai (baik pejabat struktural, hasil analisis kesenjangan yang telah dilakukan bentuk
fungsional, atau yang ditunjuk untuk melaksanakan SOP untuk customer eksternal dibuat lebih menarik.
satu tugas dan tanggung jawab tertentu) sehingga Penggunaan simbol dalam bentuk gambar dan
dokumen ini harus memiliki kekuatan hukum. Di penggunaan warna-warna dilakukan agar SOP yang
halaman pengesahan ini juga terdapat informasi lain dihasilkan dapat menyesuaikan dengan apa yang
yang perlu ada atau dimasukkan yaitu diantaranya diharapkan oleh customer eksternal. Selain dalam bentuk
deskripsi singkat mengenai dokumen SOP, kolom visualisasi SOP, bentuk SOP customer eksternal juga
revisi sebagai riwayat apabila terdapat perbaikan, dan memiliki informasi yang lebih sedikit. Customer
copyright dokumen. eksternal hanya membutuhkan informasi apa yang
3. Daftar Isi. Merupakan unsur utama yang harus ada di menjadi kebutuhan customer dalam memperoleh layanan
dalam sebuah dokumen. Pada umumnya, karena
prosedur-prosedur yang di SOP akan mencakup 4.7 Verifikasi
prosedur dan beberapa informasi penting terkait Selanjutnya akan dilakukan proses pengujian. Proses
sehingga mengakibatkan dokumen SOP ini sangat pengujian dibagi menjadi 2 yaitu tahap verifikasi dan
tebal. Oleh karena itu, dokumen ini dapat dibagi ke tahap validasi. Tahap yang pertama yaitu tahap
dalam beberapa bagian, yang masing-masing verifikasi. Verifikasi adalah sebuah aktivitas mengecek
memiliki daftar isi. Daftar isi digunakan di dalam dokumen SOP yang telah dibuat berdasarkan analisis
SOP Layanan Domain dan Hosting untuk membantu kesenjangan antara harapan customer dan persepsi
mempercepat pencarian informasi. manajemen. Tujuan dari tahap verifikasi ini adalah
4. Penjelasan Singkat Penggunaan. Sebagai sebuah memastikan bahwa SOP yang telah dibuat sudah benar
dokumen yang menjadi manual, maka dokumen SOP dan sesuai sehingga dapat diterapkan oleh LTSI sebagai
Layanan Domain dan Hosting harus memuat pedoman yang terstruktur dalam memberikan layanan
informasi-informasi penting yang dibutuhkan oleh yang baik. Tahap verifikasi dilakukan kepada customer
pengguna layanan. Informasi yang dimuat pada bab internal, yaitu Rizki selaku staf operasional LTSI.
ini berisi tentang peraturan layanan. Selain itu juga Berdasarkan hasil verifikasi, terdapat beberapa perbaikan
dijelaskan terkait komponen-komponen prosedur, pada dokumen SOP sebagai berikut:
termasuk simbol-simbol di dalam flowchart sebagai 1. Penambahan ketentuan pada penyediaan backup yang
keterangan informasi agar memudahkan pengguna disediakan oleh DPTSI.
dalam memahami alur aktivitas. Berikutnya adalah 2. Penambahan ketentuan template website dari tim
unsur dari bentuk prosedurnya: website ITS yang dapat digunakan oleh unit dan
1) Bagian Identitas. Bagian Identitas dari unsur department.
prosedur dalam SOP dapat dijelaskan yaitu, 3. Perubahan pada kapasitas penyimpanan server.
Nomor SOP, Judul SOP, Deskripsi Layanan, 4. Penambahan ketentuan subfolder arek, elib, sites, dan
Spesifikasi Layanan, Keterkaitan, Peralatan dan riset.
Perlengkapan dan Pencatatan dan Pendataan 5. Perubahan pada nama PIC menjadi PIC Domain dan
2) Bagian Flowchart. Merupakan uraian mengenai Hosting.
langkah-langkah (prosedur) kegiatan beserta 6. Penambahan alur pada pembuatan SOP Layanan
mutu baku dan keterangan yang diperlukan. Domain dan VPS.
Bagian flowchart ini berupa flowchart yang
66 SEBATIK 2621-069X

4.8 Validasi pengguna dapat melakukan pencatatan atau pengisian


Setelah melewati tahap verifikasi, didapatkan hasil pada formulir terkait, sesuai instruksi pada dokumen
bahwa validasi dokumen SOP Layanan Domain dan SOP.
Hosting dilakukan dengan cara pembuatan skenario dan
checklist yang harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk 6. SARAN
mengetahui kesesuaian dokumen SOP tepat jika nantinya Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapati
SOP ini diimplementasikan. bahwasanya terdapat turunan dari SOP yang dapat dibuat
Terdapat 2 bentuk SOP yang akan dilakukan tahap uji untuk melengkapi SOP layanan TI di studi kasus.
validasi, yaitu SOP untuk customer internal dan SOP Turunan SOP tersebut dapat dibentuk dalam instruksi
untuk customer eksternal. Untuk bentuk SOP customer kerja, checklist pengendalian kualitas serta bentuk
internal validasi dilakukan dengan 3 responden, yaitu turunan yang lain. Penelitian berikutnya dapat
Wiwin, Edo serta Rizki selaku staf SLTSI. Sedangkan difokuskan pada penggalian turunan SOP ini sehingga
untuk bentuk SOP customer eksternal validasi dilakukan tata kelola TI terkait Layanan Domain dan Hosting bisa
kepada Kemal selaku pengurus organisasi mahasiswa lebih lengkap dan komprehensif.
yang berkaitan langsung dengan layanan domain dan Selain itu, dengan metode yang sama yang dilakukan
hosting. di penelitian ini, ke depannya dapat juga dibuat SOP
layanan yang lain sehingga studi kasus mampu memiliki
5. KESIMPULAN dokumen tata kelola TI yang lengkap.
Hasil analisis kesenjangan pada penelitian ini
menunjukkan bahwa SOP yang ada tidak dapat 7. DAFTAR PUSTAKA
digunakan sebagai panduan dalam operasional layanan
karena DPTSI sebagai penyedia layanan tidak tepat Ali, A. H. N., dkk. 2013 ‘Evaluasi Kinerja Aplikasi
dalam memahami apa yang diinginkan atau dibutuhkan Indeks Pengajaran Dosen Dengan Menggunakan
customer Gap Analysis’, J. Tek. POMITS.
Berdasarkan hasil analisis kesenjangan yang Herdiyanti, A., Puspitaningrum, A. C., Astuti, H. M., &
dilakukan, maka terdapat 5 perubahan prosedur lama Yuhana, U. L. 2018. Pembuatan standard operating
yang dilakukan, terdiri dari prosedur yaitu, SOP procedure pengembangan sistem informasi
pembuatan layanan domain, Web Hosting, dan VPS yang manajemen: studi kasus DPTSI ITS. SISFO VOL 8
terdiri dari 2 prosedur yaitu Prosedur Pembuatan Domain NO 1, 8.
dan Web Hosting dan prosedur pembuatan domain dan Rachmi, A., Susanto, T. D., dan Herdiyanti, A. 2014.
VPS, SOP penitipan dan pengambilan server yang terdiri ‘Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP)
dari 2 prosedur yaitu prosedur penitipan server dan Service Desk Berdasarkan Kerangka Kerja Itil V3
prosedur pengambilan server, SOP Pembaruan Data dengan Menggunakan Metode Analisis Gap
Contact Person, SOP Perpanjangan dan Penghentian Layanan (Studi Kasus: PT. XYZ, Tangerang)’, J.
Kontrak yang terdiri dari prosedur Perpanjangan dan Tek. ITS, vol. 3, no. 2, pp. A175–A180.
Penghentian Kontrak, dan prosedur dan formulir Albrecht, B., & Pirani, J. A. 2004. ‘Using an IT
dibukukan secara terpisah menjadi sebuah dokumen Governance Structure to Achieve Alignment at the
produk dengan judul Dokumen Standard Operating University of Cincinnati’, Educ. Cent. Appl. Res.
Procedure (SOP) Layanan Domain dan Hosting LTSI Hermana, B. 2015. ‘Teknik Analisis Masalah: Gap
ITS. Analysis dan SWOT Analysis’. [Online].
Pengujian dokumen SOP dilakukan dengan cara Available:
verifikasi dan validasi. Pada verifikasi dilakukan https://id.scribd.com/document/396940694/Analisis
wawancara dengan pihak operasional Subdit LTSI -Gap. [Accessed: 22-Mar-2019].
sebagai customer internal. Dari verifikasi yang telah Boundless, ‘The GAP Model’. [Online]. Available:
dilakukan, terdapat beberapa perubahan yang dilakukan boundless.com. [Accessed: 22-Mar-2019].
seperti disebutkan sebelumnya. Sedangkan pada tahap Henderi dan Sunarya, A. 2008. ‘Peranan IT Governance
validasi, dilakukan 2 kali dengan menggunakan skenario Dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi ’:, vol. 2,
yang sama namun dengan orang dan SOP yang berbeda. no. 40, pp. 1–12.
Pengujian validasi dokumen SOP yang pertama Akyar, I. 2012. ‘Standard Operating Procedures (What
dilakukan kepada customer internal yaitu staf operator Are They Good For ?)’.
LTSI. Dan yang kedua dilakukan pengujian validasi SOP Bianchi, I. S., dan Sousa, R. D. 2016. ‘IT Governance
kepada pengurus Organisasi Mahasiswa. Mechanisms in Higher Education’, Procedia
Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan, Comput. Sci., vol. 100, pp. 941–946.
dengan menggunakan 4 skenario didapatkan hasil bahwa, Sudibyo, L. 2011. ‘Peranan dan Dampak Teknologi
pengguna dapat memahami cara kerja dan penggunaan Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia’, J.
dokumen SOP, pengguna dapat membaca alur yang WIDYATAMA Univ. Veteran Bangun Nusantara.
terdapat dalam dokumen SOP, pengguna dapat Sukoharjo, vol. 20, pp. 175–185.
melakukan instruksi yang terdapat dalam dokumen SOP,
SEBATIK 1410-3737 67

De Haes, S., dan Van Grembergen, W. 2015. Enterprise


Governance of Information Technology, UCAPAN TERIMA KASIH
Management for Professionals. Penelitian ini merupakan penelitian yang di danai oleh
Greene, S. S. 2014. Security Program and Policies: Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan skema
Principles and Practices. Pearson IT Certification. Penelitian Kebijakan 2019. Kami berterima kasih kepada
Armoko, T. 2012. ‘Standar Operasional Prosedur (SOP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut
dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah’. Teknologi Sepuluh Nopember atas kesempatan yang
Susanto, T. D. 2016. Manajemen Layanan Teknologi diberikan. Semoga penelitian ini membawa kemanfaatan
Informasi. AISINDO. untuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Anda mungkin juga menyukai