1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH Metodologi dasar yang biasa digunakan dalam analisa tentang pembangunan ekonomi daerah untuk mengetahui potensi dan sektor strategis dalam perekonomian daerah adalah analisa sektor basis (dengan menggunakan model Location Quotient /LQ), analisa spesialisasi regional (dengan menggunakan Indeks Krugman), dan analisa shift-share. 1. Anal!a Location Quotient "L#$ Pada dasarnya sektor-sektor dalam perekonomian dapat dibagi ke dalam dua sektor besar, yaitu sektor basis dan non basis. ektor basis adalah sektor-sektor yang mampu memenuhi atau melayani kebutuhan atau pasar di daerah sendiri, bahkan dapat mengekspor barang dan !asanya ke luar daerah yang bersangkutan. edangkan sektor non basis adalah sektor-sektor yang hanya mampu memenuhi atau melayani kebutuhan atau pasar daerahnya sendiri, bahkan harus mengimpor dari luar daerah yang bersangkutan. alah satu pendekatan yang digunakan untuk menentukan sektor-sektor basis ini adalah pendekatan Location Quotient atau sering disingkat LQ . LQ merupakan indikator a"al untuk menentukan posisi surplus/de#sit suatu daerah dalam hal konsumsi/produksi tertentu. $nalisa LQ merupakan suatu metode statistik yang menggunakan karakteristik output/nilai tambah atau kesempatan ker!a untuk menganalisis dan menentukan keberagaman dari basis ekonomi masyarakat daerah. %asis ekonomi di&irikan oleh karakteristik pendapatan dan kesempatan ker!a. $nalisis LQ memberikan kerangka pengertian tentang stabilitas dan 'eksibilitas perekonomian masyarakat untuk merubah kondisi melalui penyelidikan terhadap dera!at sektor- sektor yang ada di lingkungan masyarakat ((eilbrun, )*+,). 2 $sumsi yang digunakan pada saat menganalisis dengan menggunakan analisis LQ antara lain adalah- - emua penduduk di setiap daerah mempunyai pola permintaan yang sama dengan pola permintaan nasional (daerah re.erensinya), kondisi ini mengasumsikan bah"a pola pengeluaran se&ara geogra#s adalah sama - Produkti/itas tenaga ker!a di seluruh daerah adalah sama - etiap sektor dalam perekonomian menghasilkan output atau produk yang homogen Kegunaan utama dengan menggunakan analisis LQ adalah- - 0ntuk mengestimasi !umlah/kapaistas ekspor 1baik barang/!asa atau tenaga ker!a1 yang ter!adi di masyarakat atau daerah dengan mudah dan murah, dibandingkan apabila harus melakukan sur/ey se&ara langsung ke lapangan - Melihat seberapa besar suatu sektor mampu memenuhi kebutuhannya sendiri (self sufcient) dalam produksi atau tenaga ker!a - 0ntuk melihat stabilitas perekonmomian suatu daerah se&ara keseluruhan, dimana kestabilan ini selalu dikaitkan dengan keragaman pada basis ekonomi yaitu bah"a output atau tenaga ker!a tidak terkonsentrasi pada beberapa sektor sa!a. %asis ekonomi seharuisnya tersebuar pada beberapa sektor dengan tu!uan agar masyarakat dapat menikmati pelayanan yang lebih baik dari pemerintah daerahnya dan dapat terhindar dari kondisi buruk apabila terdapat atau mun&ul gangguan terhadap sektor- sektor basis tersebut $nalisis LQ pada suatu sektor tertentu dilakukan dengan membandingkan share sektor tertentu - bisa dengan menggunakan nilai output atau !umlah tenaga ker!a 1 terhadap totalnya pada tingkat daerah/lokal dengan share sektor yang sama tersebut terhadap totalnya pada tingkat nasional (sering disebut !uga "ilayah re.erensi, 3 yaitu "ilayah yang lebih luas dari daerah/lokal yang dianalisa atau supra-daerah). 2imana !ika nilai share sektor di daerah lebih besar dari pada share sektor pada tingkat nasional maka porsi kelebihannya tersebut dapat men!elaskan tentang besarnya nilai ekspor (dikirim ke daerah lain) yang ter!adi. 3adi, dalam prakteknya, data yang digunakan untuk analisis LQ bisa berma&am-ma&am, tergantung pada keperluannya. 2ata nilai output atau nilai tambah dari suatu sektor tertentu dapat digunakan apabila analisa dimaksudkan untuk mengatahui tentang aspek perekonomian atau pendapatan daerah, sedangkan data !umlah tenaga ker!a setiap sektor dapat digunakan untuk mengatahui tentang aspek kesempatan ker!a di daerah. Pada dasarnya data yang dibutuhkan untuk analisis LQ hanya berupa data di suatu (satu) tahun tertentu, baik data daerah maupun nasionalnya. 2ata time series (runtun "aktu) !uga dapat digunakan, tetapi metode perhitungannya dilakukan dengan &ara yang sama, yaitu setiap tahun. $nalisa dengan menggunakan data time series dilakukan dengan maksud untuk mengetahui arah (trend) perkembangan dari "aktu ke "aktu dari sektor-sektor dalam perekonomian suatu daerah. Perhitungan dengan menggunakan data time series !uga berguna untuk memonitor keberagaman ekonomi masyarakat yang dihubungkan dengan tingkat kestabilan ekonomi masyarakat daerah. 4ormula LQ , sebagai &ontoh dengan menggunakan nilai output, adalah sebagai berikut - iR R iN N S S LQ S S =
dimana-
iR S - !umlah P25% sektor i pada daerah 5
R S - !umlah total P25% pada daerah 5
iN S - !umlah P2% sektor i pada "ilayah nasional 4
N S - !umlah total P2% pada "ilayah nasional $da tiga kondisi yang dapat di&irikan dalam perhitungan dengan metode LQ pada suatu "ilayah, yaitu- 3ika nilai LQ 6 ), menun!ukkan sektor tersebut disamping dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, !uga memberikan peluang untuk diekspor ke "ilayah lainnya. 2apat dikatakan pula bah"a "ilayah tersebut terspesialisasi pada sektor yang bersangkutan (sektor tersebut merupakan sektor basis). 3ika nilai LQ 7 ), menun!ukkan sektor tersebut hanya dapat memenuhi kebutuhan "ilayah itu sendiri. $tau dengan kata lain, sektor yang bersangkutan di daerah tersebut memiliki tingkat spesialisasi yang sama dibandingkan dengan sektor yang sama pada "ilayah nasional. 3ika nilai LQ 8 ), menun!ukkan bah"a sektor tersebut tidak &ukup memenuhi kebutuhan "ilayahnya sendiri, sehingga "ilayah tersebut harus mengimpor dari "ilayah lain. 2apat dikatakan !uga bah"a "ilayah tersebut tidak terspesialisasi pada sektor yang bersangkutan (sektor tersebut merupakan sektor non basis) 2. Anal!a S%e!al!a! Re&onal Penggunaan alat analisis indeks spesialisasi regional adalah untuk mengetahui tingkat spesialisasi antar daerah di suatu sistem perekonomian. $nalisis indeks spesialisasi regional dilakukan dengan menggunakan Indeks Krugman sebagaimana yang ditetapkan oleh Kim ()**9 - ++)-*:+), untuk menganalisis spesialisasi regioanl di "ilayah $merika erikat. 5 5umus perhitungan Indeks Krugman adalah - 2imana - I !k - Indeks pesialisasi 2aerah ! dan k ; !k - P25% ektor i pada 2aerah ! ; ! - <otal P25% 2aerah ! ; ik - P25% ektor i pada 2aerah k ; k - <otal P25% 2aerah k Kriteria pengukurannya menurut Kim ()**9- ++=) adalah bah"a bila indeks spesialisasi regional mendekati nilai nol, maka kedua daerah ! dan k tidak memiliki spesialisasi, dan bila indeks spesialisasi regional mendekati nilai dua maka kedua daerah ! dan k memiliki spesialisasi. %atas tengah antara angka nol dan dua tersebut adalah satu, dan oleh karena itu bila suatu sektor memiliki nilai indeks spesialisasi regional yang lebih besar dari satu maka sektor tersebut dapat dianggap sebagai sektor yang memiliki spesialisasi. 0ntuk melihat tinggi rendahnya tingkat spesialisasi suatu daerah terhadap daerah lainnya, dipergunakan nilai rata-rata indeks spesialisasi regional dari seluruh daerah sebagai pembanding. %ila dalam analisanya menggunakan datanya time series, maka kenaikan nilai indeks spesialisasi regional menun!ukkan semakin terspesialisasinya suatu sektor/lapangan usaha antar daerah yang bersangkutan. '. Anal!a Shift- Share Potensi ekonomi suatu "ilayah dapat dilihat dari kapasitas kemampuan pertumbuhan output/produksi !ika dibandingkan dengan kapasitas perekonomian sekitarnya, misalnya sa!a perekonomian nasional. etiap daerah seharusnya memiliki strategi pembangunan sektoral yang dapat berbeda sesuai dengan karakteristik daerah dan 6 keunggulan komparati. yang dimiliki. 3ika suatu daerah mengalami pertumbuhan ekonomi di ba"ah pertumbuhan ekonomi nasional, berarti kapasitas pertumbuhan ekonomi belum ter&apai se&ara optimal. alah satu &ara untuk men&apai kapasitas yang optimal yaitu dengan mendorong masuknya in/estasi di sektor yang men!adi prioritas pembangunan. $nalisis shift-share merupakan salah satu model yang memiliki kelebihan dalam melihat pola pertumbuhan daerah dan besarnya angka pertumbuhan yang seharusnya dapat di&apai atau ter!adi. $nalisis shift-share adalah suatu teknik yang digunakan untuk menganalisa data statistik regional, baik berupa pendapatan per kapita, output, tenaga ker!a maupun data lainnya. 2alam analisis ini, akan diperlihatkan bagaimana keadaan pertumbuhan di daerah dengan dibandingkan pada pertumbuhan nasional. <u!uan dari analisis shift- share adalah untuk melihat dan menentukan kiner!a atau produkti/itas ker!a perekonomian daerah dengan membandingkan dengan "ilayah yang lebih luas ("ilayah re.erensi). 2engan demikian, analisis ini akan memberikan hasil perhitungan yang dapat menentukan posisi, baik berupa kelemahan maupun kekuatan, dari suatu sektor-sektor dalam perekonomian di daerah dibandingkan dengan sektor-sektor yang sama di tingkatan "ilayah re.erensinya. $nalisis shi.t-share tidak dapat men!elaskan mengapa dan bagaimana proses perubahan di setiap sektor tersebut ter!adi. $nalisis ini hanya memberikan gambaran bagi para pengambil keputusan untuk menentukan mengapa suatu sektor tertentu dalam perekonomian memiliki kekuatan yang lebih baik dibandingkan dengan sektor yang sama di "ilayah re.erensinya, dan sektor yang lainnya tidak. $sumsi yang digunakan pada analisis shift-share adalah bah"asanya pertumbuhan perekonomian suatu daerah dapat dibagi men!adi tiga komponen, yaitu- ()) komponen pertumbuhan regional (regional share), yaitu pertumbuhan daerah dibandingkan dengan pertumbuhan nasional> (?) komponen pertumbuhan proporsional 7 (proportional shift), yaitu perbedaan antara pertumbuhan daerah dengan menggunakan pertumbuhan nasional sektoral dengan pertumbuhan daerah dengan menggunakan pertumbuhan nasional total> dan (=) komponen pergeseran pertumbuhan di.erensial (diferential shift), yaitu perbedaan antara pertumbuhan daerah se&ara aktual dengan pertumbuhan daerah !ika menggunakan pertumbuhan sektoral nasional. %erdasarkan asumsi di atas, maka dibuat perumusan shift-share se&ara kuantitati., yaitu-
p G R S Sd = + +
dimana- G 7 Perubahan total di daerah R 7 Regional share
p S 7 Proporsional shift Sd 7 Diferential shift @leh karena itu, dapat dikatakan bah"a pertumbuhan daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh regional share, proportional shift, dan diferential shift. Regional share suatu daerah diukur dengan &ara menganalisis perubahan agregat se&ara sektoral di daerah dibandingkan dengan perubahan pada sektor yang sama di perekonomian "ilayah re.erensinya (dalam hal ini nasional). 3ika suatu "ilayah tumbuh dengan tingkat yang sama dengan pertumbuhan nasionalnya maka "ilayah daerah tersebut akan mempertahankan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Proportional shift mengukur perubahan relti., tumbuh lebih &epat atau lebih lambat, suatu sektor di daerah dibandingkan dengan perekonomian "ilayah re.erensinya (nasional). Pengukuran ini memungkinkan untuk mengetahui apakah perekonomian daerah terkonsentrasi pada sektor- sektor yang tumbuh lebih &epat dibandingkan dengan perekonomian 8 nasionalnya. Pertumbuhan sektoral yang berbeda dengan nasionalnya bisa disebabkan karena komposisi a"al ekonominya yang dikaitkan dengan bauran sektoralnya (component mix). edangkan diAerential shi.t membantu dalam menentukan seberapa !auh daya saing sektoral suatu daerah dibandingkan dengan perekonomian yang di!adikan re.erensi (nasional). @leh sebeb itu, !ika diAerential shi.t dari suatu sektor bernilai positi., maka sektor tersebut memiliki daya saing yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor yang sama pada perekonomian nasional, dan sebaliknya. Komponen ini biasanya dikaitkan dengan adanya keunggulan atau ketidakunggulan kompetiti. suatu daerah dibandingkan dengan "ilayah nasional. (al tersebut dapat ter!adi karena adanya lingkungan sekitar yang kondusi. atau tidak kondusi. terutama dalam mendukung pertumbuhan setiap sektoralnya. $dapun perumusan dari ketiga /ariabel, yaitu regional share, proportional shift, dan diferential shift adalah-
dimana - X menun!ukkan data statistik yang digunakan. n menun!ukkan simbol nasional. r menun!ukkan simbol regional i menun!ukkan simbol sektor. t menun!ukkan simbol tahun obser/asi yang terakhir. 0 menun!ukkan simbol tahun obser/asi a"al. 2ari perumusan tersebut, untuk menentukan keunggulan komoditas, komponen p S dan Sd merupakan kriteria kiner!a komoditas pada tahap pertama. Komponen p S yang positi. menun!ukkan bah"a 9 komposisi industri sudah relati. baik dibandingkan dengan nasional dan nilai p S yang negati. menun!ukkan yang sebaliknya. Komponen Sd yang positi. menun!ukkan keunggulan komoditas tertentu dibandingkan dengan komoditas serupa di daerah lain. $nalisis shift-share !uga merupakan salah satu model yang memiliki kelebihan dalam melihat pola pertumbuhan daerah dan besarnya angka pertumbuhan yang seharusnya dapat di&apai atau ter!adi. $nalisis shift-share dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan perekonomian daerah (propinsi) terhadap perekonomian nasional. (. St)* Ka!)!+ Perekono,an Pro%n! Ja-a .arat Kondisi perekonomian 3a"a %arat dari "aktu ke "aktu mengalami perkembangan yang &ukup bagus dan membuktikan telah ter!adinya proses trans.ormasi struktural dalam perekonomian daerahnya, yaitu dari perekonomian yang berbasiskan sumber daya alam (resources base) atau sektor primer menu!u perekonomian yang berbasiskan sektor sekunder dan tersier. Balaupun demikian, sektor primer (sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian) masih berkontribusi besar dalam perekonomian, meskipun peranannya makin menurun. (al tersebut dapat terlihat dari perkembangan nilai dan distribusi pendapatan domestik regional bruto (P25%) 3a"a %arat di tahun )*** dan ?::= dalam <abel ) berikut ini - Tabel 1 Pen*a%atan Do,e!tk Re&onal .r)to Pro%n! Ja-a .arat Men)r)t La%an&an /!a0a Ata! Da!ar Har&a Kon!tan 111' Ta0)n 1111 *an 200' No La%an&an /!a0a Nla O)t%)t "R%. J)ta$ D!trb)! "2$ 1111 200' 1111 200' ) Pertanian ,,C9C,D):.+, ,,*:+,*:D.=) )C.:) )?.9: ? Pertambangan dan Penggalian =,9=C,?+=.C) =,::9,:?D.?, D.DC C.,9 = Industri Pengolahan ?:,*9),:+:.) ?C,9?+,,=9.: =*.=, =+.,+ 10 + ? C Listrik, Eas dan $ir %ersih ),D?D,,=*.9= ?,)?C,:*?.?? =.:D =.=D 9 %angunan ),+)D,9?*.+: ?,)+?,=,*.D) =.C) =.C9 D Perdagangan. (otel dan 5estoran +,C*9,9)).:? ):,+99,*C+.D + )9.*D ),.)D , Pengangkutan dan Komunikasi ?,9D,,???.C9 =,C*9,9=*.:D C.+? 9.9= + Keuangan, Perse"aan dan 3asa Perushn ?,:+=,??:.99 =,::,,)D=.)D =.*) C.,9 * 3asa-!asa C,D+D,*++.:D D,)C?,)=C.:D +.+) *.,)
Pro*)k Do,e!tk Re&onal .r)to 5',213,145 .44 3',2(1,12( .'1 100.00 100.00 Sumber : Jawa Barat Dalam Angka tahun 1999-200! B"S %erdasarkan <abel ) di atas, terlihat bah"a perekonomian 3a"a %arat terdiri dari * (sembilan) sektor/lapangan usaha, seperti kondisi perekonomian nasional. e&ara umum, menurut harga konstan )**=, sektor yang mendominasi perekonomian 3a"a %arat di tahun )*** dan ?::= adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor pertanian. ementara itu sektor yang peranannya paling ke&il, adalah sektor listrik, gas dan air bersih. <erlihat dari nilai output dan distribusinya, berdasarkan harga konstan )**=, pada tahun )***, sektor industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar terhadap P25% 3a"a %arat, yakni sebesar 5p. ?:,*9 trilyun (=*,=,F), diikuti dengan sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 5p. +,9 trilyun ()9,*DF) dan sektor pertanian sebesar 5p. ,,C9 trilyun ()C,:)F). Pola yang sama ter!adi pada tahun ?::=, dimana sektor industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar terhadap P25% 3a"a %arat. e&ara umum, peranan sektor pertanian terlihat semakin menurun, "alaupun nilai outputnya meningkat. edangkan sektor pertambangan dan penggalian, selain peranannya menurun, nilai outputnya !uga menurun dalam periode tahun )*** dan ?::=. edangkan sektor sekunder dan tersier, mengalami peningkatan, baik dalam peranan maupun nilai outputnya. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang 11 ter!adi pada suatu "ilayah. Pertumbuhan ekonomi menun!ukkan se!auh mana akti/itas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada dasrnya akti/itas perekonomian adalah suatu proses penggunaan .aktor-.aktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas !asa terhadap .aktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. 2engan adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemiliki .aktor produksi !uga akan turut meningkat. %erdasarkan perkembangan nilai P25% atas dasar harga konstan )**=, perekonomian 3a"a %arat se&ara umum mengalami pertumbuhan yang positi., dan semen!ak tahun ?::: selalu mengalami pertumbuhan di atas CF. Pada tahun ?::= , perekonomian 3a"a %arat mengalami pertumbuhan sebesar C,=+F. $ngka tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun ?::: yang sebesar C,,*F. %ila dilihat dari pertumbuhan sektoralnya pada tahun ?::=, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor !asa-!asa dan disusul oleh sektor keuangan, perse"aan dan !asa perusahaan. ektor yang terke&il pertumbuhannya adalah sektor pertambangan dan penggalian dan disusul oleh sektor pertanian, bahkan menurut harga konstan sektor tersebut mengalami pertumbuhan yang negati.. 0ntuk lebih rin&inya mengenai pertumbuhan sektoral P25% 3a"a %arat dapat dilihat dalam <abel ? berikut ini - Tabel 2 Pert),b)0an PDR. Ja-a .arat Ata! Da!ar Har&a Kon!tan 111' Men)r)t La%an&an /!a0a Ta0)n 11115200' "Dala, 2$ No. La%an&an /!a0a 111 1 200 0 200 1 200 2 200 ' ) Pertanian +.9, C.*9 =.)) -:.C* -).,? ? Pertambangan dan Penggalian -=.)D -).=C -D.)C -C.CC -=.*= = Industri Pengolahan ).C, C.:C C.*? =.)D =.+: C Listrik, Eas dan $ir %ersih +.?C *.D= D.D) +.:? ?.C, 9 %angunan -C.:, C.DC -).9D +.=, ,.=* 12 D Perdagangan. (otel dan 5estoran C.:: ,.:9 =.*= *.DC C.?= , Pengangkutan dan Komunikasi :.D= 9.?? D.,: )).+ 9 +.)C + Keuangan, Perse"aan dan 3asa Perushn -:.=) ?.C) *.*? )9.* = ):.9 9 * 3asa-!asa ).D, :.DC D.9C 9.,+ )9.9 C Pro*)k Do,e!tk Re&onal .r)to 2.54 (.61(.03(.61 (.'4
Sumber : Jawa Barat Dalam Angka tahun 1999-200! B"S (.1. Anal!a Shift-Share Potensi pertumbuhan ekonomi sektoral dapat dianalisa dengan menggunakan metode dekomposisi analisa shift-share, dimana petumbuhan merupakan .ungsi identitas dari regional share (5), proportional shift (p) dan diferential shift (d). $nalisis shift-share merupakan salah satu model yang memiliki kelebihan dalam melihat pola pertumbuhan daerah dan besarnya angka pertumbuhan yang seharusnya dapat di&apai atau ter!adi. $nalisa shift-share 3a"a %arat dilakukan dengan membandingkannya terhadap perekonomian nasional. %erikut ini, adalah metode dan hasil perhitungan analisa shift-share perekonomian 3a"a %arat dengan rentang "aktu antara tahun )*** dan ?::=. Tabel ' PDR. Ja-a .arat Ata! Da!ar Har&a Kon!tan 111' Men)r)t La%an&an /!a0a Ta0)n 1111 *an 200' La%an&an /!a0a Ta0)n 1111 R%. J)ta Per)ba0a n Ta0)n 200' R%. J)ta Pertanian ,,C9C,D):.+, ).:D ,,*:+,*:D.=) Pertambangan dan Penggalian =,9=C,?+=.C) :.+9 =,::9,:?D.?, Industri Pengolahan ?:,*9),:+:.) + ).), ?C,9?+,,=9.: ? Listrik, Eas dan $ir %ersih ),D?D,,=*.9= ).=) ?,)?C,:*?.?? %angunan ),+)D,9?*.+: ).?: ?,)+?,=,*.D) Perdagangan. (otel dan 5estoran +,C*9,9)).:? ).?+ ):,+99,*C+.D + Pengangkutan dan Komunikasi ?,9D,,???.C9 ).=D =,C*9,9=*.:D Keuangan, Perse"aan dan 3asa Perushn ?,:+=,??:.99 ).CC =,::,,)D=.)D 13 3asa-!asa C,D+D,*++.:D ).=) D,)C?,)=C.:D Pro*)k Do,e!tk Re&onal .r)to 5',213,14 5.44 1.11 3',2(1,12( .'1
Sumber : Jawa Barat Dalam Angka tahun 1999-200! B"S Tabel ( PD. In*one!a Ata! Da!ar Har&a Kon!tan 111' Men)r)t La%an&an /!a0a Ta0)n 1111 *an 200' La%an&an /!a0a Ta0)n 1111 R%. Ml7ar Per)ba0a n Ta0)n 200' R%. Ml7ar Pertanian DC,*+9.=: ).:+ ,:,=,C.C: Pertambangan dan Penggalian =D,+D9.+: ).): C:,9*:.+: Industri Pengolahan **,:9+.9: ).), ))9,*::.,: Listrik, Eas dan $ir %ersih D,))?.*: ).=? +,:9?.?: %angunan ??,:=9.D: ).?= ?,,)*D.?: Perdagangan. (otel dan 5estoran D:,:*=.,: ).)+ ,:,+*).=: Pengangkutan dan Komunikasi ?D,,,?.): ).C: =,,C,9.9: Keuangan, Perse"aan dan 3asa Perushn ?D,?CC.D: ).?C =?,9)?.9: 3asa-!asa =,,)+C.:: ).)) C),C9*.*: Pro*)k Do,e!tk Re&onal .r)to '61,'52.5 0 1.16 (((,(5'.50
Sumber : B"S! Stati#tik $n%one#ia! 2002 Tabel 5 Ha!l Anal!! Shift-Share Ja-a .arat Ta0)n 1111 8 200' "R%. J)ta$ ro!th " # ):,:==,,=+.9) &egional Share : & ' *,)=?,C,C.?: Shift : S ' *:),?DC.=) No Sektor R S% S* 9 ) Pertanian ),?,*,?*?. :) - DD),:*D.) 9 - )D=,*::.C ? C9C,?*9.CC ? Pertambangan dan Penggalian D:D,9?).== - ?C*,C:*., ) - ++D,=D+., , -9?*,?9,.)C 14 = Industri Pengolahan =,9*9,C=?. C: - ==,?,).+C )9,C*C.?, =,9,,,D9C.+C C Listrik, Eas dan $ir %ersih ?,*,)DD.)= ?=D,*)?.= ? - )+,,?9.,D C*,,=9?.D* 9 %angunan =)),,=D.?: ))=,D+=., C - 9*,9,:.)C =D9,+C*.+) D Perdagangan. (otel dan 5estoran ),C9,,*?). ,D D+,9CD.9, +==,*D*.= = ?,=D:,C=,.DD , Pengangkutan dan Komunikasi CC:,9D=.)* 9+9,+:C.) C - *+,:9:.,? *?+,=)D.D) + Keuangan, Perse"aan dan 3asa Perushn =9,,9:=.?? )C:,:?C.9 + C?D,C)C.+ ) *?=,*C?.D) * 3asa-!asa +:C,==,.*C - ?D9,=D,.: * *)D,),9.) C ),C99,)CD.:: *,)=?,C,C. ?: - DC,),=.C= *D9,C=,., 9 ):,:==,,=+.9 )
$umber" %a!a &arat Dalam 'ng(a dan $tatisti( )ndonesia, diolah* 2ari analisis, didapatkan hasil bah"a pertumbuhan (ro!th 7 E) 3a"a %arat adalah sebesar ):,:==,,=+.9) se!ak pas&a krisis ekonomi ()***) hingga tahun ?::=, dengan menggunakan kedua tahun tersebut sebagai titik tahun. Perubahan itu se&ara umum memiliki persentase yang hampir sama ("alaupun lebih besar sedikit) dengan pertumbuhan ekonomi nasional dalam periode yang sama. $pabila 3a"a %arat tumbuh seperti nasional (Indonesia) maka regional share (5) 3a"a %arat sebesar *,)=?,C,C.?:. edangkan selisih antara pertumbuhan aktual dengan pertumbuhan nasional sebesar *:),?DC.=) menun!ukkan bah"a 3a"a %arat tumbuh lebih &epat dibandingkan dengan pertumbuhan nasional. Gilai proportional shift (p) sebesar -DC,),=.C= menun!ukkan bah"a 3a"a %arat menyumbangkan distribusi yang ke&il untuk sektor- sektor yang tumbuh se&ara &epat di tingkat nasional. 2apat dikatakan bah"a strategi pembangunan 3a"a %arat dengan nasional berbeda se&ara sektoral. 2engan kata lain, komposisi sektor yang diandalkan oleh 3a"a %arat berbeda dengan komposisi sektor yang diandalkan oleh nasional. Gilai diferential shift (d) sebesar *D9,C=,.,9 menun!ukkan bah"a sektor-sektor ekonomi di 3a"a %arat se&ara umum mengalami 15 kema!uan dibandingkan dengan nasional. ektor-sektor yang mampu mengungguli daerah lain dalam peranannya terhadap perekonomian nasional adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor keuangan, perse"aan dan !asa perusahaan, dan sektor !asa-!asa . (.2. Anal!a Sektor .a!! Pembahasan mengenai model basis ekonomi diarahkan untuk memahami bagaimana suatu "ilayah sebagai bagian dari suatu "ilayah yang lain dapat terbentuk, dan berbagai akti#tas yang menyertai dari pembentukan dan pengisian kota. $nalisis tersebut dapat !uga di!adikan sebagai landasan bagi analisis pengembangan potensi sektor ekonomi di suatu "ilayah. $nalisis LQ pada 3a"a %arat diterapkan dengan membandingkannya dengan dan terhadap "ilayah nasional (Indonesia). (al tersebut dikarenakan 3a"a %arat merupakan bagian integral dari sistem perekonomian nasional dengan propinsi-propinsi yang lain. <abel D berikut merupakan hasil perhitungan besaran nilai LQ per sektor dalam perekonomian 3a"a %arat untuk tahun )*** dan ?::= - Tabel 3 Ha!l Per0t)n&an Mo*el L# Ja-a .arat Ta0)n 1111 *an 200' No Sektor Nla L# 1111 200' ) Pertanian :.+? :.,* ? Pertambangan dan Penggalian :.D+ :.9? = Industri Pengolahan ).9) ).C* C Listrik, Eas dan $ir %ersih ).*: ).+9 9 %angunan :.9* :.9D D Perdagangan, (otel dan 5estoran ).:) ).:+ , <ransportasi dan Komunikasi :.D+ :.DD + Keuangan, Perse"aan dan 3asa Perusahaan :.9, :.D9 * 3asa-!asa :.*: ).:C
$umber" %a!a &arat Dalam 'ng(a dan $tatisti( )ndonesia, diolah* 16 2ari <abel D di atas terlihat dari nilai LQ-nya, dapat ditun!ukkan bah"a pada tahun )***, 3a"a %arat hanya memiliki = (tiga) sektor andalan (basis) bila dibandingkan dengan "ilayah nasional yang lain, yaitu sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. ampai pada tahun ?::=, sektor yang men!adi andalan 3a"a %arat dibandingkan dengan "ilayah nasional yang lain meningkat men!adi C (empat) sektor, yaitu selain ketiga sektor andalan sebelumnya yang masih tetap bertahan, ditambah dengan sektor !asa-!asa. (.'. Anal!a S%e!al!a! Re&onal $nalisa spesialisasi regional yang diukur dengan menggunakan Indeks Krugman dilakukan untuk mengatahui tingkat spesialisasi daerah dalam perekonomian sektoralnya. %ila nilai indeks spesialisasi regional mendekati nol, maka antara kedua daerah tidak memiliki spesialisasi, dan bila indeks spesialisasi regional mendekati nilai dua, maka kedua daerah masing-masing memiliki spesialisasi. %erdasarkan hasil perhitungan, dengan menggunakan 3a"a %arat dan 2KI 3akarta sebagai &ontoh perhitungan untuk tahun )*** dan ?::=, maka terlihat bah"a antara 3a"a %arat dan 2KI 3akarta tidak terdapat spesialisasi khusus di masing-masing daerah. (al itu terlihat dari nilai Indeks Krugman yang nilainya kurang dari satu. 2an bila dilihat dari perkembangannya (dari tahun )*** ke tahun ?::=), nilai indeks masing-masing sektoralnya dan total nilai Indeks Krugman mengalami penurunan. Gilai indeks yang lebih ke&il dari satu menun!ukan bah"a struktur dan pola spesialisasi perekonomian di 3a"a %arat dan 2KI 3akarta tidak !auh berbeda. edangkan nilai indeks yang semakin menurun menun!ukan bah"a semakin terdi/ersi#kasinya sektor-sektor lapangan usaha antara 3a"a %arat dan 2KI 3akarta. 17 <abel , berikut adalah hasil perhitungan analisa spesialisasi regional dengan menggunakan Indeks Krugman, untuk 3a"a %arat dan 2KI 3akarta pada tahun )*** dan ?::= - Tabel 6 In*ek! Kr)&,an Ja-a .arat *an DKI Jakarta Ta0)n 1111 *an 200' No. La%an&an /!a0a Nla In*ek! Sektoral 1111 200' ) Pertanian :.)=+: :.)?=C ? Pertambangan dan Penggalian :.:DDC :.:C,9 = Industri Pengolahan :.),,) :.),D+ C Listrik, Eas dan $ir %ersih :.:):= :.:)?: 9 %angunan :.:,,+ :.:,:, D Perdagangan. (otel dan 5estoran :.:,,? :.:,)D , Pengangkutan dan Komunikasi :.:CD? :.:C9* + Keuangan, Perse"aan dan 3asa Perusahaan :.)+?9 :.),9: * 3asa-!asa :.::+? :.::=9 Total In*ek! Kr)&,an 0.64'6 0.6235
$umber" %a!a &arat dan D+) %a(arta Dalam 'ng(a, diolah* 18
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro