Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH

Jakarta, 20 Oktober 2005


1
ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH
Metodologi dasar yang biasa digunakan dalam analisa tentang
pembangunan ekonomi daerah untuk mengetahui potensi dan sektor
strategis dalam perekonomian daerah adalah analisa sektor basis
(dengan menggunakan model Location Quotient /LQ), analisa
spesialisasi regional (dengan menggunakan Indeks Krugman), dan
analisa shift-share.
1. Anal!a Location Quotient "L#$
Pada dasarnya sektor-sektor dalam perekonomian dapat dibagi ke
dalam dua sektor besar, yaitu sektor basis dan non basis. ektor basis
adalah sektor-sektor yang mampu memenuhi atau melayani kebutuhan
atau pasar di daerah sendiri, bahkan dapat mengekspor barang dan
!asanya ke luar daerah yang bersangkutan. edangkan sektor non basis
adalah sektor-sektor yang hanya mampu memenuhi atau melayani
kebutuhan atau pasar daerahnya sendiri, bahkan harus mengimpor dari
luar daerah yang bersangkutan.
alah satu pendekatan yang digunakan untuk menentukan
sektor-sektor basis ini adalah pendekatan Location Quotient atau sering
disingkat
LQ
.
LQ
merupakan indikator a"al untuk menentukan posisi
surplus/de#sit suatu daerah dalam hal konsumsi/produksi tertentu.
$nalisa LQ merupakan suatu metode statistik yang menggunakan
karakteristik output/nilai tambah atau kesempatan ker!a untuk
menganalisis dan menentukan keberagaman dari basis ekonomi
masyarakat daerah. %asis ekonomi di&irikan oleh karakteristik
pendapatan dan kesempatan ker!a. $nalisis LQ memberikan kerangka
pengertian tentang stabilitas dan 'eksibilitas perekonomian masyarakat
untuk merubah kondisi melalui penyelidikan terhadap dera!at sektor-
sektor yang ada di lingkungan masyarakat ((eilbrun, )*+,).
2
$sumsi yang digunakan pada saat menganalisis dengan
menggunakan analisis LQ antara lain adalah-
- emua penduduk di setiap daerah mempunyai pola permintaan
yang sama dengan pola permintaan nasional (daerah
re.erensinya), kondisi ini mengasumsikan bah"a pola
pengeluaran se&ara geogra#s adalah sama
- Produkti/itas tenaga ker!a di seluruh daerah adalah sama
- etiap sektor dalam perekonomian menghasilkan output atau
produk yang homogen
Kegunaan utama dengan menggunakan analisis LQ adalah-
- 0ntuk mengestimasi !umlah/kapaistas ekspor 1baik barang/!asa
atau tenaga ker!a1 yang ter!adi di masyarakat atau daerah
dengan mudah dan murah, dibandingkan apabila harus
melakukan sur/ey se&ara langsung ke lapangan
- Melihat seberapa besar suatu sektor mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri (self sufcient) dalam produksi atau tenaga
ker!a
- 0ntuk melihat stabilitas perekonmomian suatu daerah se&ara
keseluruhan, dimana kestabilan ini selalu dikaitkan dengan
keragaman pada basis ekonomi yaitu bah"a output atau tenaga
ker!a tidak terkonsentrasi pada beberapa sektor sa!a. %asis
ekonomi seharuisnya tersebuar pada beberapa sektor dengan
tu!uan agar masyarakat dapat menikmati pelayanan yang lebih
baik dari pemerintah daerahnya dan dapat terhindar dari kondisi
buruk apabila terdapat atau mun&ul gangguan terhadap sektor-
sektor basis tersebut
$nalisis LQ pada suatu sektor tertentu dilakukan dengan
membandingkan share sektor tertentu - bisa dengan menggunakan
nilai output atau !umlah tenaga ker!a 1 terhadap totalnya pada tingkat
daerah/lokal dengan share sektor yang sama tersebut terhadap
totalnya pada tingkat nasional (sering disebut !uga "ilayah re.erensi,
3
yaitu "ilayah yang lebih luas dari daerah/lokal yang dianalisa atau
supra-daerah). 2imana !ika nilai share sektor di daerah lebih besar dari
pada share sektor pada tingkat nasional maka porsi kelebihannya
tersebut dapat men!elaskan tentang besarnya nilai ekspor (dikirim ke
daerah lain) yang ter!adi.
3adi, dalam prakteknya, data yang digunakan untuk analisis LQ
bisa berma&am-ma&am, tergantung pada keperluannya. 2ata nilai
output atau nilai tambah dari suatu sektor tertentu dapat digunakan
apabila analisa dimaksudkan untuk mengatahui tentang aspek
perekonomian atau pendapatan daerah, sedangkan data !umlah tenaga
ker!a setiap sektor dapat digunakan untuk mengatahui tentang aspek
kesempatan ker!a di daerah. Pada dasarnya data yang dibutuhkan
untuk analisis LQ hanya berupa data di suatu (satu) tahun tertentu, baik
data daerah maupun nasionalnya. 2ata time series (runtun "aktu) !uga
dapat digunakan, tetapi metode perhitungannya dilakukan dengan &ara
yang sama, yaitu setiap tahun. $nalisa dengan menggunakan data time
series dilakukan dengan maksud untuk mengetahui arah (trend)
perkembangan dari "aktu ke "aktu dari sektor-sektor dalam
perekonomian suatu daerah. Perhitungan dengan menggunakan data
time series !uga berguna untuk memonitor keberagaman ekonomi
masyarakat yang dihubungkan dengan tingkat kestabilan ekonomi
masyarakat daerah.
4ormula
LQ
, sebagai &ontoh dengan menggunakan nilai output,
adalah sebagai berikut -
iR
R
iN
N
S
S
LQ
S
S
=

dimana-

iR
S
- !umlah P25% sektor i pada daerah 5

R
S
- !umlah total P25% pada daerah 5

iN
S
- !umlah P2% sektor i pada "ilayah nasional
4

N
S
- !umlah total P2% pada "ilayah nasional
$da tiga kondisi yang dapat di&irikan dalam perhitungan dengan
metode
LQ
pada suatu "ilayah, yaitu-
3ika nilai LQ 6 ), menun!ukkan sektor tersebut disamping dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri, !uga memberikan peluang
untuk diekspor ke "ilayah lainnya. 2apat dikatakan pula bah"a
"ilayah tersebut terspesialisasi pada sektor yang bersangkutan
(sektor tersebut merupakan sektor basis).
3ika nilai LQ 7 ), menun!ukkan sektor tersebut hanya dapat
memenuhi kebutuhan "ilayah itu sendiri. $tau dengan kata lain,
sektor yang bersangkutan di daerah tersebut memiliki tingkat
spesialisasi yang sama dibandingkan dengan sektor yang sama
pada "ilayah nasional.
3ika nilai LQ 8 ), menun!ukkan bah"a sektor tersebut tidak
&ukup memenuhi kebutuhan "ilayahnya sendiri, sehingga "ilayah
tersebut harus mengimpor dari "ilayah lain. 2apat dikatakan !uga
bah"a "ilayah tersebut tidak terspesialisasi pada sektor yang
bersangkutan (sektor tersebut merupakan sektor non basis)
2. Anal!a S%e!al!a! Re&onal
Penggunaan alat analisis indeks spesialisasi regional adalah untuk
mengetahui tingkat spesialisasi antar daerah di suatu sistem
perekonomian. $nalisis indeks spesialisasi regional dilakukan dengan
menggunakan Indeks Krugman sebagaimana yang ditetapkan oleh Kim
()**9 - ++)-*:+), untuk menganalisis spesialisasi regioanl di "ilayah
$merika erikat.
5
5umus perhitungan Indeks Krugman adalah -
2imana -
I
!k
- Indeks pesialisasi 2aerah ! dan k
;
!k
- P25% ektor i pada 2aerah !
;
!
- <otal P25% 2aerah !
;
ik
- P25% ektor i pada 2aerah k
;
k
- <otal P25% 2aerah k
Kriteria pengukurannya menurut Kim ()**9- ++=) adalah bah"a
bila indeks spesialisasi regional mendekati nilai nol, maka kedua daerah
! dan k tidak memiliki spesialisasi, dan bila indeks spesialisasi regional
mendekati nilai dua maka kedua daerah ! dan k memiliki spesialisasi.
%atas tengah antara angka nol dan dua tersebut adalah satu, dan oleh
karena itu bila suatu sektor memiliki nilai indeks spesialisasi regional
yang lebih besar dari satu maka sektor tersebut dapat dianggap
sebagai sektor yang memiliki spesialisasi. 0ntuk melihat tinggi
rendahnya tingkat spesialisasi suatu daerah terhadap daerah lainnya,
dipergunakan nilai rata-rata indeks spesialisasi regional dari seluruh
daerah sebagai pembanding. %ila dalam analisanya menggunakan
datanya time series, maka kenaikan nilai indeks spesialisasi regional
menun!ukkan semakin terspesialisasinya suatu sektor/lapangan usaha
antar daerah yang bersangkutan.
'. Anal!a Shift- Share
Potensi ekonomi suatu "ilayah dapat dilihat dari kapasitas
kemampuan pertumbuhan output/produksi !ika dibandingkan dengan
kapasitas perekonomian sekitarnya, misalnya sa!a perekonomian
nasional. etiap daerah seharusnya memiliki strategi pembangunan
sektoral yang dapat berbeda sesuai dengan karakteristik daerah dan
6
keunggulan komparati. yang dimiliki. 3ika suatu daerah mengalami
pertumbuhan ekonomi di ba"ah pertumbuhan ekonomi nasional,
berarti kapasitas pertumbuhan ekonomi belum ter&apai se&ara optimal.
alah satu &ara untuk men&apai kapasitas yang optimal yaitu dengan
mendorong masuknya in/estasi di sektor yang men!adi prioritas
pembangunan. $nalisis shift-share merupakan salah satu model yang
memiliki kelebihan dalam melihat pola pertumbuhan daerah dan
besarnya angka pertumbuhan yang seharusnya dapat di&apai atau
ter!adi.
$nalisis shift-share adalah suatu teknik yang digunakan untuk
menganalisa data statistik regional, baik berupa pendapatan per kapita,
output, tenaga ker!a maupun data lainnya. 2alam analisis ini, akan
diperlihatkan bagaimana keadaan pertumbuhan di daerah dengan
dibandingkan pada pertumbuhan nasional. <u!uan dari analisis shift-
share adalah untuk melihat dan menentukan kiner!a atau produkti/itas
ker!a perekonomian daerah dengan membandingkan dengan "ilayah
yang lebih luas ("ilayah re.erensi). 2engan demikian, analisis ini akan
memberikan hasil perhitungan yang dapat menentukan posisi, baik
berupa kelemahan maupun kekuatan, dari suatu sektor-sektor dalam
perekonomian di daerah dibandingkan dengan sektor-sektor yang sama
di tingkatan "ilayah re.erensinya.
$nalisis shi.t-share tidak dapat men!elaskan mengapa dan
bagaimana proses perubahan di setiap sektor tersebut ter!adi. $nalisis
ini hanya memberikan gambaran bagi para pengambil keputusan untuk
menentukan mengapa suatu sektor tertentu dalam perekonomian
memiliki kekuatan yang lebih baik dibandingkan dengan sektor yang
sama di "ilayah re.erensinya, dan sektor yang lainnya tidak.
$sumsi yang digunakan pada analisis shift-share adalah
bah"asanya pertumbuhan perekonomian suatu daerah dapat dibagi
men!adi tiga komponen, yaitu- ()) komponen pertumbuhan regional
(regional share), yaitu pertumbuhan daerah dibandingkan dengan
pertumbuhan nasional> (?) komponen pertumbuhan proporsional
7
(proportional shift), yaitu perbedaan antara pertumbuhan daerah
dengan menggunakan pertumbuhan nasional sektoral dengan
pertumbuhan daerah dengan menggunakan pertumbuhan nasional
total> dan (=) komponen pergeseran pertumbuhan di.erensial
(diferential shift), yaitu perbedaan antara pertumbuhan daerah se&ara
aktual dengan pertumbuhan daerah !ika menggunakan pertumbuhan
sektoral nasional.
%erdasarkan asumsi di atas, maka dibuat perumusan shift-share
se&ara kuantitati., yaitu-

p
G R S Sd = + +

dimana-
G 7 Perubahan total di daerah
R 7 Regional share

p
S
7 Proporsional shift
Sd 7 Diferential shift
@leh karena itu, dapat dikatakan bah"a pertumbuhan daerah
pada dasarnya dipengaruhi oleh regional share, proportional shift, dan
diferential shift. Regional share suatu daerah diukur dengan &ara
menganalisis perubahan agregat se&ara sektoral di daerah
dibandingkan dengan perubahan pada sektor yang sama di
perekonomian "ilayah re.erensinya (dalam hal ini nasional). 3ika suatu
"ilayah tumbuh dengan tingkat yang sama dengan pertumbuhan
nasionalnya maka "ilayah daerah tersebut akan mempertahankan
kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Proportional shift
mengukur perubahan relti., tumbuh lebih &epat atau lebih lambat,
suatu sektor di daerah dibandingkan dengan perekonomian "ilayah
re.erensinya (nasional). Pengukuran ini memungkinkan untuk
mengetahui apakah perekonomian daerah terkonsentrasi pada sektor-
sektor yang tumbuh lebih &epat dibandingkan dengan perekonomian
8
nasionalnya. Pertumbuhan sektoral yang berbeda dengan nasionalnya
bisa disebabkan karena komposisi a"al ekonominya yang dikaitkan
dengan bauran sektoralnya (component mix). edangkan diAerential
shi.t membantu dalam menentukan seberapa !auh daya saing sektoral
suatu daerah dibandingkan dengan perekonomian yang di!adikan
re.erensi (nasional). @leh sebeb itu, !ika diAerential shi.t dari suatu
sektor bernilai positi., maka sektor tersebut memiliki daya saing yang
lebih tinggi dibandingkan dengan sektor yang sama pada perekonomian
nasional, dan sebaliknya. Komponen ini biasanya dikaitkan dengan
adanya keunggulan atau ketidakunggulan kompetiti. suatu daerah
dibandingkan dengan "ilayah nasional. (al tersebut dapat ter!adi
karena adanya lingkungan sekitar yang kondusi. atau tidak kondusi.
terutama dalam mendukung pertumbuhan setiap sektoralnya.
$dapun perumusan dari ketiga /ariabel, yaitu regional share,
proportional shift, dan diferential shift adalah-



dimana -
X menun!ukkan data statistik yang digunakan.
n
menun!ukkan simbol nasional.
r
menun!ukkan simbol regional
i menun!ukkan simbol sektor.
t
menun!ukkan simbol tahun obser/asi yang terakhir.
0 menun!ukkan simbol tahun obser/asi a"al.
2ari perumusan tersebut, untuk menentukan keunggulan
komoditas, komponen
p
S
dan Sd merupakan kriteria kiner!a komoditas
pada tahap pertama. Komponen
p
S
yang positi. menun!ukkan bah"a
9
komposisi industri sudah relati. baik dibandingkan dengan nasional dan
nilai
p
S
yang negati. menun!ukkan yang sebaliknya. Komponen Sd yang
positi. menun!ukkan keunggulan komoditas tertentu dibandingkan
dengan komoditas serupa di daerah lain.
$nalisis shift-share !uga merupakan salah satu model yang
memiliki kelebihan dalam melihat pola pertumbuhan daerah dan
besarnya angka pertumbuhan yang seharusnya dapat di&apai atau
ter!adi. $nalisis shift-share dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan perekonomian daerah (propinsi) terhadap
perekonomian nasional.
(. St)* Ka!)!+ Perekono,an Pro%n! Ja-a .arat
Kondisi perekonomian 3a"a %arat dari "aktu ke "aktu mengalami
perkembangan yang &ukup bagus dan membuktikan telah ter!adinya
proses trans.ormasi struktural dalam perekonomian daerahnya, yaitu
dari perekonomian yang berbasiskan sumber daya alam (resources
base) atau sektor primer menu!u perekonomian yang berbasiskan
sektor sekunder dan tersier. Balaupun demikian, sektor primer (sektor
pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian) masih
berkontribusi besar dalam perekonomian, meskipun peranannya makin
menurun.
(al tersebut dapat terlihat dari perkembangan nilai dan distribusi
pendapatan domestik regional bruto (P25%) 3a"a %arat di tahun )***
dan ?::= dalam <abel ) berikut ini -
Tabel 1
Pen*a%atan Do,e!tk Re&onal .r)to Pro%n! Ja-a .arat
Men)r)t La%an&an /!a0a Ata! Da!ar Har&a Kon!tan 111'
Ta0)n 1111 *an 200'
No La%an&an /!a0a Nla O)t%)t "R%. J)ta$ D!trb)! "2$
1111 200' 1111 200'
) Pertanian ,,C9C,D):.+, ,,*:+,*:D.=) )C.:) )?.9:
? Pertambangan dan Penggalian =,9=C,?+=.C) =,::9,:?D.?, D.DC C.,9
= Industri Pengolahan ?:,*9),:+:.) ?C,9?+,,=9.: =*.=, =+.,+
10
+ ?
C Listrik, Eas dan $ir %ersih ),D?D,,=*.9= ?,)?C,:*?.?? =.:D =.=D
9 %angunan ),+)D,9?*.+: ?,)+?,=,*.D) =.C) =.C9
D Perdagangan. (otel dan 5estoran +,C*9,9)).:?
):,+99,*C+.D
+ )9.*D ),.)D
,
Pengangkutan dan Komunikasi ?,9D,,???.C9 =,C*9,9=*.:D C.+? 9.9=
+
Keuangan, Perse"aan dan 3asa
Perushn ?,:+=,??:.99 =,::,,)D=.)D =.*) C.,9
* 3asa-!asa C,D+D,*++.:D D,)C?,)=C.:D +.+) *.,)

Pro*)k Do,e!tk Re&onal
.r)to
5',213,145
.44
3',2(1,12(
.'1 100.00 100.00
Sumber : Jawa Barat Dalam Angka tahun 1999-200! B"S
%erdasarkan <abel ) di atas, terlihat bah"a perekonomian 3a"a
%arat terdiri dari * (sembilan) sektor/lapangan usaha, seperti kondisi
perekonomian nasional. e&ara umum, menurut harga konstan )**=,
sektor yang mendominasi perekonomian 3a"a %arat di tahun )*** dan
?::= adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel,
dan restoran, dan sektor pertanian. ementara itu sektor yang
peranannya paling ke&il, adalah sektor listrik, gas dan air bersih.
<erlihat dari nilai output dan distribusinya, berdasarkan harga
konstan )**=, pada tahun )***, sektor industri pengolahan merupakan
penyumbang terbesar terhadap P25% 3a"a %arat, yakni sebesar 5p.
?:,*9 trilyun (=*,=,F), diikuti dengan sektor perdagangan, hotel, dan
restoran sebesar 5p. +,9 trilyun ()9,*DF) dan sektor pertanian sebesar
5p. ,,C9 trilyun ()C,:)F). Pola yang sama ter!adi pada tahun ?::=,
dimana sektor industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar
terhadap P25% 3a"a %arat. e&ara umum, peranan sektor pertanian
terlihat semakin menurun, "alaupun nilai outputnya meningkat.
edangkan sektor pertambangan dan penggalian, selain peranannya
menurun, nilai outputnya !uga menurun dalam periode tahun )*** dan
?::=. edangkan sektor sekunder dan tersier, mengalami peningkatan,
baik dalam peranan maupun nilai outputnya.
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat
penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang
11
ter!adi pada suatu "ilayah. Pertumbuhan ekonomi menun!ukkan se!auh
mana akti/itas perekonomian akan menghasilkan tambahan
pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada
dasrnya akti/itas perekonomian adalah suatu proses penggunaan
.aktor-.aktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada
gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas !asa terhadap .aktor
produksi yang dimiliki oleh masyarakat. 2engan adanya pertumbuhan
ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemiliki
.aktor produksi !uga akan turut meningkat.
%erdasarkan perkembangan nilai P25% atas dasar harga konstan
)**=, perekonomian 3a"a %arat se&ara umum mengalami pertumbuhan
yang positi., dan semen!ak tahun ?::: selalu mengalami pertumbuhan
di atas CF. Pada tahun ?::= , perekonomian 3a"a %arat mengalami
pertumbuhan sebesar C,=+F. $ngka tersebut mengalami penurunan
dibandingkan dengan tahun ?::: yang sebesar C,,*F.
%ila dilihat dari pertumbuhan sektoralnya pada tahun ?::=,
sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor !asa-!asa
dan disusul oleh sektor keuangan, perse"aan dan !asa perusahaan.
ektor yang terke&il pertumbuhannya adalah sektor pertambangan dan
penggalian dan disusul oleh sektor pertanian, bahkan menurut harga
konstan sektor tersebut mengalami pertumbuhan yang negati..
0ntuk lebih rin&inya mengenai pertumbuhan sektoral P25% 3a"a
%arat dapat dilihat dalam <abel ? berikut ini -
Tabel 2
Pert),b)0an PDR. Ja-a .arat Ata! Da!ar Har&a Kon!tan 111'
Men)r)t La%an&an /!a0a Ta0)n 11115200'
"Dala, 2$
No. La%an&an /!a0a
111
1
200
0
200
1
200
2
200
'
) Pertanian +.9, C.*9 =.)) -:.C* -).,?
? Pertambangan dan Penggalian -=.)D -).=C -D.)C -C.CC -=.*=
= Industri Pengolahan ).C, C.:C C.*? =.)D =.+:
C Listrik, Eas dan $ir %ersih +.?C *.D= D.D) +.:? ?.C,
9 %angunan -C.:, C.DC -).9D +.=, ,.=*
12
D Perdagangan. (otel dan 5estoran C.:: ,.:9 =.*= *.DC C.?=
,
Pengangkutan dan Komunikasi :.D= 9.?? D.,:
)).+
9 +.)C
+ Keuangan, Perse"aan dan 3asa Perushn -:.=) ?.C) *.*?
)9.*
=
):.9
9
* 3asa-!asa ).D, :.DC D.9C 9.,+
)9.9
C
Pro*)k Do,e!tk Re&onal .r)to 2.54 (.61(.03(.61 (.'4

Sumber : Jawa Barat Dalam Angka tahun 1999-200! B"S
(.1. Anal!a Shift-Share
Potensi pertumbuhan ekonomi sektoral dapat dianalisa dengan
menggunakan metode dekomposisi analisa shift-share, dimana
petumbuhan merupakan .ungsi identitas dari regional share (5),
proportional shift (p) dan diferential shift (d). $nalisis shift-share
merupakan salah satu model yang memiliki kelebihan dalam melihat
pola pertumbuhan daerah dan besarnya angka pertumbuhan yang
seharusnya dapat di&apai atau ter!adi.
$nalisa shift-share 3a"a %arat dilakukan dengan
membandingkannya terhadap perekonomian nasional. %erikut ini,
adalah metode dan hasil perhitungan analisa shift-share perekonomian
3a"a %arat dengan rentang "aktu antara tahun )*** dan ?::=.
Tabel '
PDR. Ja-a .arat Ata! Da!ar Har&a Kon!tan 111'
Men)r)t La%an&an /!a0a Ta0)n 1111 *an 200'
La%an&an /!a0a
Ta0)n
1111
R%. J)ta
Per)ba0a
n
Ta0)n
200'
R%. J)ta
Pertanian ,,C9C,D):.+, ).:D ,,*:+,*:D.=)
Pertambangan dan Penggalian =,9=C,?+=.C) :.+9 =,::9,:?D.?,
Industri Pengolahan
?:,*9),:+:.)
+ ).),
?C,9?+,,=9.:
?
Listrik, Eas dan $ir %ersih ),D?D,,=*.9= ).=) ?,)?C,:*?.??
%angunan ),+)D,9?*.+: ).?: ?,)+?,=,*.D)
Perdagangan. (otel dan 5estoran +,C*9,9)).:? ).?+
):,+99,*C+.D
+
Pengangkutan dan Komunikasi ?,9D,,???.C9 ).=D =,C*9,9=*.:D
Keuangan, Perse"aan dan 3asa
Perushn ?,:+=,??:.99 ).CC =,::,,)D=.)D
13
3asa-!asa C,D+D,*++.:D ).=) D,)C?,)=C.:D
Pro*)k Do,e!tk Re&onal
.r)to
5',213,14
5.44
1.11
3',2(1,12(
.'1

Sumber : Jawa Barat Dalam Angka tahun 1999-200! B"S
Tabel (
PD. In*one!a Ata! Da!ar Har&a Kon!tan 111'
Men)r)t La%an&an /!a0a Ta0)n 1111 *an 200'
La%an&an /!a0a
Ta0)n
1111
R%. Ml7ar
Per)ba0a
n
Ta0)n
200'
R%. Ml7ar
Pertanian DC,*+9.=: ).:+ ,:,=,C.C:
Pertambangan dan Penggalian =D,+D9.+: ).): C:,9*:.+:
Industri Pengolahan **,:9+.9: ).), ))9,*::.,:
Listrik, Eas dan $ir %ersih D,))?.*: ).=? +,:9?.?:
%angunan ??,:=9.D: ).?= ?,,)*D.?:
Perdagangan. (otel dan 5estoran D:,:*=.,: ).)+ ,:,+*).=:
Pengangkutan dan Komunikasi ?D,,,?.): ).C: =,,C,9.9:
Keuangan, Perse"aan dan 3asa
Perushn ?D,?CC.D: ).?C =?,9)?.9:
3asa-!asa =,,)+C.:: ).)) C),C9*.*:
Pro*)k Do,e!tk Re&onal
.r)to
'61,'52.5
0 1.16 (((,(5'.50

Sumber : B"S! Stati#tik $n%one#ia! 2002
Tabel 5
Ha!l Anal!! Shift-Share Ja-a .arat Ta0)n 1111 8 200'
"R%. J)ta$
ro!th "
#
):,:==,,=+.9)
&egional
Share : & '
*,)=?,C,C.?:
Shift
: S '
*:),?DC.=)
No Sektor R S% S* 9
) Pertanian
),?,*,?*?.
:)
-
DD),:*D.)
9
-
)D=,*::.C
?
C9C,?*9.CC
? Pertambangan dan Penggalian
D:D,9?).== -
?C*,C:*.,
)
-
++D,=D+.,
,
-9?*,?9,.)C
14
= Industri Pengolahan
=,9*9,C=?.
C:
-
==,?,).+C
)9,C*C.?, =,9,,,D9C.+C
C Listrik, Eas dan $ir %ersih
?,*,)DD.)= ?=D,*)?.=
?
-
)+,,?9.,D
C*,,=9?.D*
9 %angunan
=)),,=D.?: ))=,D+=.,
C
-
9*,9,:.)C
=D9,+C*.+)
D Perdagangan. (otel dan 5estoran
),C9,,*?).
,D
D+,9CD.9, +==,*D*.=
=
?,=D:,C=,.DD
, Pengangkutan dan Komunikasi
CC:,9D=.)* 9+9,+:C.)
C
-
*+,:9:.,?
*?+,=)D.D)
+
Keuangan, Perse"aan dan 3asa
Perushn
=9,,9:=.?? )C:,:?C.9
+
C?D,C)C.+
)
*?=,*C?.D)
* 3asa-!asa
+:C,==,.*C -
?D9,=D,.:
*
*)D,),9.)
C
),C99,)CD.::
*,)=?,C,C.
?:
-
DC,),=.C=
*D9,C=,.,
9
):,:==,,=+.9
)

$umber" %a!a &arat Dalam 'ng(a dan $tatisti( )ndonesia, diolah*
2ari analisis, didapatkan hasil bah"a pertumbuhan (ro!th 7 E)
3a"a %arat adalah sebesar ):,:==,,=+.9) se!ak pas&a krisis ekonomi
()***) hingga tahun ?::=, dengan menggunakan kedua tahun tersebut
sebagai titik tahun. Perubahan itu se&ara umum memiliki persentase
yang hampir sama ("alaupun lebih besar sedikit) dengan pertumbuhan
ekonomi nasional dalam periode yang sama.
$pabila 3a"a %arat tumbuh seperti nasional (Indonesia) maka
regional share (5) 3a"a %arat sebesar *,)=?,C,C.?:. edangkan selisih
antara pertumbuhan aktual dengan pertumbuhan nasional sebesar
*:),?DC.=) menun!ukkan bah"a 3a"a %arat tumbuh lebih &epat
dibandingkan dengan pertumbuhan nasional.
Gilai proportional shift (p) sebesar -DC,),=.C= menun!ukkan
bah"a 3a"a %arat menyumbangkan distribusi yang ke&il untuk sektor-
sektor yang tumbuh se&ara &epat di tingkat nasional. 2apat dikatakan
bah"a strategi pembangunan 3a"a %arat dengan nasional berbeda
se&ara sektoral. 2engan kata lain, komposisi sektor yang diandalkan
oleh 3a"a %arat berbeda dengan komposisi sektor yang diandalkan oleh
nasional.
Gilai diferential shift (d) sebesar *D9,C=,.,9 menun!ukkan
bah"a sektor-sektor ekonomi di 3a"a %arat se&ara umum mengalami
15
kema!uan dibandingkan dengan nasional. ektor-sektor yang mampu
mengungguli daerah lain dalam peranannya terhadap perekonomian
nasional adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel,
dan restoran, sektor keuangan, perse"aan dan !asa perusahaan, dan
sektor !asa-!asa .
(.2. Anal!a Sektor .a!!
Pembahasan mengenai model basis ekonomi diarahkan untuk
memahami bagaimana suatu "ilayah sebagai bagian dari suatu "ilayah
yang lain dapat terbentuk, dan berbagai akti#tas yang menyertai dari
pembentukan dan pengisian kota. $nalisis tersebut dapat !uga di!adikan
sebagai landasan bagi analisis pengembangan potensi sektor ekonomi
di suatu "ilayah.
$nalisis LQ pada 3a"a %arat diterapkan dengan
membandingkannya dengan dan terhadap "ilayah nasional (Indonesia).
(al tersebut dikarenakan 3a"a %arat merupakan bagian integral dari
sistem perekonomian nasional dengan propinsi-propinsi yang lain. <abel
D berikut merupakan hasil perhitungan besaran nilai LQ per sektor
dalam perekonomian 3a"a %arat untuk tahun )*** dan ?::= -
Tabel 3
Ha!l Per0t)n&an Mo*el L# Ja-a .arat
Ta0)n 1111 *an 200'
No Sektor
Nla L#
1111 200'
) Pertanian :.+? :.,*
? Pertambangan dan Penggalian :.D+ :.9?
= Industri Pengolahan ).9) ).C*
C Listrik, Eas dan $ir %ersih ).*: ).+9
9 %angunan :.9* :.9D
D Perdagangan, (otel dan 5estoran ).:) ).:+
, <ransportasi dan Komunikasi :.D+ :.DD
+
Keuangan, Perse"aan dan 3asa
Perusahaan :.9, :.D9
* 3asa-!asa :.*: ).:C

$umber" %a!a &arat Dalam 'ng(a dan $tatisti( )ndonesia, diolah*
16
2ari <abel D di atas terlihat dari nilai LQ-nya, dapat ditun!ukkan
bah"a pada tahun )***, 3a"a %arat hanya memiliki = (tiga) sektor
andalan (basis) bila dibandingkan dengan "ilayah nasional yang lain,
yaitu sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, dan
sektor perdagangan, hotel, dan restoran. ampai pada tahun ?::=,
sektor yang men!adi andalan 3a"a %arat dibandingkan dengan "ilayah
nasional yang lain meningkat men!adi C (empat) sektor, yaitu selain
ketiga sektor andalan sebelumnya yang masih tetap bertahan,
ditambah dengan sektor !asa-!asa.
(.'. Anal!a S%e!al!a! Re&onal
$nalisa spesialisasi regional yang diukur dengan menggunakan
Indeks Krugman dilakukan untuk mengatahui tingkat spesialisasi
daerah dalam perekonomian sektoralnya. %ila nilai indeks spesialisasi
regional mendekati nol, maka antara kedua daerah tidak memiliki
spesialisasi, dan bila indeks spesialisasi regional mendekati nilai dua,
maka kedua daerah masing-masing memiliki spesialisasi.
%erdasarkan hasil perhitungan, dengan menggunakan 3a"a %arat
dan 2KI 3akarta sebagai &ontoh perhitungan untuk tahun )*** dan
?::=, maka terlihat bah"a antara 3a"a %arat dan 2KI 3akarta tidak
terdapat spesialisasi khusus di masing-masing daerah. (al itu terlihat
dari nilai Indeks Krugman yang nilainya kurang dari satu. 2an bila
dilihat dari perkembangannya (dari tahun )*** ke tahun ?::=), nilai
indeks masing-masing sektoralnya dan total nilai Indeks Krugman
mengalami penurunan.
Gilai indeks yang lebih ke&il dari satu menun!ukan bah"a struktur
dan pola spesialisasi perekonomian di 3a"a %arat dan 2KI 3akarta tidak
!auh berbeda. edangkan nilai indeks yang semakin menurun
menun!ukan bah"a semakin terdi/ersi#kasinya sektor-sektor lapangan
usaha antara 3a"a %arat dan 2KI 3akarta.
17
<abel , berikut adalah hasil perhitungan analisa spesialisasi
regional dengan menggunakan Indeks Krugman, untuk 3a"a %arat dan
2KI 3akarta pada tahun )*** dan ?::= -
Tabel 6
In*ek! Kr)&,an Ja-a .arat *an DKI Jakarta Ta0)n 1111 *an
200'
No. La%an&an /!a0a
Nla In*ek! Sektoral
1111 200'
) Pertanian
:.)=+: :.)?=C
? Pertambangan dan Penggalian
:.:DDC :.:C,9
= Industri Pengolahan
:.),,) :.),D+
C Listrik, Eas dan $ir %ersih
:.:):= :.:)?:
9 %angunan
:.:,,+ :.:,:,
D Perdagangan. (otel dan 5estoran
:.:,,? :.:,)D
,
Pengangkutan dan Komunikasi
:.:CD? :.:C9*
+
Keuangan, Perse"aan dan 3asa
Perusahaan
:.)+?9 :.),9:
* 3asa-!asa
:.::+? :.::=9
Total In*ek! Kr)&,an 0.64'6 0.6235

$umber" %a!a &arat dan D+) %a(arta Dalam 'ng(a, diolah*
18

Anda mungkin juga menyukai