Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS SHIFT SHARE

DAN
MODEL RASIO PERTUMBUHAN
Konsep Analisis Sumber
Pertumbuhan Wilayah

Mengapa struktur ekonomi yang


berbeda antar wilayah
menyebabkan perbedaan
pertumbuhan output produksi dan
kesempatan kerja antar wilayah?
Konsep Analisis Sumber Pertumbuhan
Wilayah
à Bila ada asumsi tidak ada perbedaan karakteristik antar
sektor maupun antar wilayah, maka perubahan
perekonomian, seperti inflasi, kebijakan perpajakan,
devaluasi, kebijakan ketenaga-kerjaan, dst., akan
memberikan perubahan yang sama besar antar sektor
ataupun wilayah.
à Tapi kenyataannya, saat suatu kebijakan diterapkan sama,
terjadi perubahan (pertumbuhan) yang berbeda antar
sektor atau wilayah, karena adanya perbedaan
karakteristik sektor/wilayah tersebut.

Perlu identifikasi sumber/komponen pertumbuhan wilayah


sehingga dapat diketahui sektor/wilayah mana yang cepat
atau lamban pertumbuhannya
Penting dalam perencanaan pembangunan
wilayah/pembuatan kebijakan, misalnya prioritisasi
Konsep Analisis Sumber Pertumbuhan
Wilayah
Pengertian penting!
Suatu wilayah/sektor dikatakan ‘lamban’ jika
pertumbuhan produksi/tenaga kerja
wilayah/sektor tersebut lebih rendah daripada
pertumbuhan produksi/tenaga kerja wilayah
yang lebih luas/total sektor. Sebaliknya
berlaku untuk wilayah/sektor yang dikatakan
‘cepat’

Teknik analisis untuk identifikasi: analisis shift


share dan MRP
Analisis Shift Share
Dalam beberapa penelitian, analisis ini digunakan untuk:
 identifikasi sektor/wilayah yang lamban atau cepat
pertumbuhannya
 identifikasi komponen pertumbuhan wilayah
 menduga dampak kebijakan wilayah pada ketenagakerjaan
atau produksi
 Inti analisis :
mengukur perubahan berbagai indikator suatu kegiatan
(ekonomi atau lainnya) pada dua titik waktu (tahun dasar
dan tahun akhir analisis), misalnya produksi (PDB atau PDRB)
dan jumlah tenaga kerja
Data PDB atau PDRB yang digunakan pada 2 titik waktu harus
didasarkan pada harga konstan tahun yang sama (ADH
konstan).
“ mengapa tidak pakai PDB atau PDRB ADH berlaku???”
Analisis Shift Share
Tahapan analisis Shift Share adalah sebagai
berikut:
 Menghitung besarnya pergeseran/perubahan
secara agregat di wilayah yang lebih luas,
misalnya tingkat kabupaten/regional (national
agregate shift share,RASS), yaitu pertumbuhan
PDRB tingkat regional/kabupaten.
 Menghitung besarnya pergeseran secara
sektoral, tanpa memperhatikan lokasi
(proportional shift share,PSS), yaitu rasio PDRB
per sektor tahun akhir dan tahun awal minus rasio
PDRB kabupaten tahun akhir dan tahun awal.
Dari hasil perhitungan ini akan didapatkan sektor-
sektor yang relatif ‘maju’ atau ‘lamban’ di tingkat
 Menghitung komponen
pertumbuhan pangsa lokal
(differential shift share, DSS), yaitu
rasio PDRB tiap sektor di setiap
kecamatan tahun akhir dan tahun awal
minus rasio PDRB per sektor tahun
akhir dan tahun awal. Dari hasil
perhitungan ini akan diketahui sektor-
sektor yang relatif ‘maju’ atau ‘lamban’
di setiap kecamatan atau pun
kecamatan-kecamatan yang relatif
‘maju’ atau ‘lamban’ dalam setiap
sektor.
Analisis Shift Share
X ' X '
. j X '
X ij'
X '. j
RASS   1 PSS j 
..  .. DSS ij  
X .. X . j X .. X ij X . j

Xij’ = PDRB kecamatan ke-i dan sektor ke-j tahun akhir analisis
Xij = PDRB kecamatan ke-i dan sektor ke-j tahun awal analisis
X.j’ = PDRB sektor ke-j tahun akhir analisis
X.j = PDRB sektor ke-j tahun awal analisis
X..’ = PDRB kabupaten tahun akhir analisis
X.. = PDRB kabupaten tahun awal analisis
i = indek kecamatan; i = 1, 2, 3, …, n
n = banyaknya kecamatan
j = indek sektor; j = 1, 2, 3, …, s
s = banyaknya sektor
Analisis Shift Share
Inti analisis adalah membandingkan laju pertumbuhan
suatu wilayah/sektor dengan laju pertumbuhan di wilayah
yang lebih besar/total sektor.

Kriteria untuk interpertasi:


 Jika RASS negatif: laju pertumbuhan wilayah yang lebih
luas(kabupaten) negatif (lamban), dan sebaliknya
 Jika PSSj negatif berarti pertumbuhan sektor ke j lamban,
artinya laju pertumbuhan sektor j lebih rendah daripada
laju pertumbuhan total/wilayah, dan sebaliknya
 DSSij negatif, berarti laju pertumbuhan sektor ke-j di
wilayah (kecamatan) ke-i lebih rendah (lamban) daripada
laju pertumbuhan sektor ke-j di seluruh wilayah
(kabupaten).

Untuk mengetahui wilayah lamban/maju, digunakan nilai


Pergeseran Bersih wilayah ke-i (PBi.). PBi. = PSSi. + DSSi.
Jika PBi. positif, berarti wilayah tersebut ‘maju’ dan
Dalam analisis shift share ini diasumsikan
bahwa perubahan tenaga kerja atau produksi
di suatu wilayah antara tahun dasar dengan
tahun analisis dibagi menjadi tiga komponen
pertumbuhan yaitu:

 komponen pertumbuhan nasional (national


growth component) atau disingkat PN,
 komponen pertumbuhan proporsional
(proportional or industrial mix growth
component) disingkat PP,
 komponen pertumbuhan pangsa wilayah
(regional share growth component) di singkat
PPW.
Rumus analisis shift share adalah:

∆ Yij = PNij +PPij+PPWij


atau
Y’ij- – Yij = Yij (Ra-1)+ Yij (Ri-Ra)+ Yij(ri-Ri)

Keterangan :
∆ Yij :Perubahan tenaga kerja/ produksi dari sektor i pada
wilayah ke-j.
Yij :Produksi/ tenaga kerja dari sektor i pada wilayah ke-j pada
tahun dasar analisis.
Y’ij : Produksi/ tenaga kerja dari sektor i pada wilayah ke-j pada
tahun akhir analisis.
Y’i. : PDB atau tenaga kerja (nasional) dari sektor i pada
tahun akhir analisis.
Yi : PDB atau tenaga kerja (nasional) dari sektor i pada tahun
dasar análisis
Y.. : PDB atau tenaga kerja (nasional) pada tahun dasar
analisis.
ri = Y’ij/Yij
Ri= Y’i./Yi
Ra= Y’../Y..

(Ra-1) = PNij : Persentase perubahan PDRB/


tenaga kerja yang disebabkan oleh komponen
pertumbuhan nasional.
(Ri-Ra)= PPij : Persentase perubahan PDRB/
tenaga kerja yang disebabkan oleh komponen
pertumbuhan proporsional.
(ri-Ri) = PPWij : Persentase perubahan PDRB/
tenaga kerja yang disebabkan oleh komponen
pertumbuhan pangsa wilayah (Budiharsono,
2005).
Kriteria:
 PPij < 0, maka pertumbuhan sektor i di
wilayah kej lambat.
 PPij > 0, maka pertumbuhan sektor i di
wilayah j cepat.
 PPWij < 0, maka sektor i di wilayah j
memiliki daya saing yang kurang baik
dibanding wilayah nasional
 PPWij > 0, maka sektor i di wilayah j
memiliki daya saing yang baik dibanding
wilayah nasional
FAKTOR_FAKTOR YANG MENYEBABKAN
SUATUDAERAH MEMILIKI
KEUNGGULANKOMPARATIF

1. Sumberdaya alam
2. Teknologi canggih
3. Teknologi unik
4. Dekat dengan pasar
5. Aksesibilitas tinggi
6. Sentra produk tertentu
7. Wilayah aglomerasi
8. Upah buruh rendah
9. Sikap mental masyarakat yang baik
10. Kebijakan pemerintah
Model Rasio Pertumbuhan
(MRP)
 MRP: alat analisa alternatif dengan
memodifikasi analisis shiftshare
 Kegunaan MRP = kegunaan shiftshare analisis.
UNTUK APA???? à identifikasi sektor/sub
sektor unggulan/potensial.
 MRP terdiri dari 2 rasio:
a. Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi
b. Rasio Pertumbuhan di wilayah studi
Model Rasio Pertumbuhan
(MRP)
Model Rasio Pertumbuhan
(MRP)
Model Rasio Pertumbuhan
(MRP)

Anda mungkin juga menyukai