Anda di halaman 1dari 5

TUGAS STUDIO PERENCANAAN DESA

Dosen Pengampu: Dr. tech. Christia Meidiana, ST., M.Eng

Disusun Oleh :
Achmad Syafana Priastama 195060607111002
Ahmad Kamal 195060600111033
Alvian Wardhana 195060601111010
Deydra Ananda Fadilla 195060607111008
Fiko Virgin Septarina 195060600111043
Nur Cahyani 195060601111007
Sifra Aquila Putri 195060601111033
Wa Ode Safina Tunnaja 195060601111036

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Tabel 1 Avarage Stock of Vehicles per Union before & after RMP

Berdasarkan tabel 1 di atas, total kendaraan awal sebelum RMP adalah sebanyak 319
kendaraan sedangkan pada saat RMP jumlah kendaraan sebanyak 680 kendaraan, yang
artinya mengalami peningkatan sebesar 78%. Semua tipe kendaraan baik motorized dan non-
motorized mengalami peningkatan, kecuali pada Bullock / horse cart. Peningkatan pada
kendaraan motorized lebih besar dibanding kendaraan non-motorized.
Pada kendaraan non-motorized, jenis kendaraan rickshaw, van, dan push cart
mengalami peningkatan sedangkan pada jenis kendaraan bullock/horse cart mengalami
penurunan. Rickshaw mengalami peningkatan dari yang awalnya berjumlah 94 kendaraan
menjadi 179 kendaraan, yang berarti mengalami peningkatan sebesar 90%. Van mengalami
peningkatan dari yang awalnya 60 kendaraan menjadi 236 kendaraan yang artinya mengalami
peningkatan sebanyak 293%. Push cart mengalami peningkatan yang awalnya 13 kendaraan
menjadi 24 kendaraan yang artinya mengalami peningkatan sebesar 85%. Untuk
bullock/horse cart mengalami penurunan dari awal berjumlah 100 kendaraan menjadi 36
kendaraan dimana penurunannya sebesar 64%. Total kendaraan non-motorized mengalami
peningkatan yang awalnya berjumlah 267 kendaraan menjadi 475 kendaraan yang artinya
mengalami peningkatan sebesar 78%
Pada kendaraan motorized, semua jenis kendaraan mengalami peningkatan. Auto-
rickshaw yang awalnya berjumlah 6 kendaraan menglami peningkatan menjadi 13 kendaraan
yang artinya mengalami peningkatan sebesar 116%. Tempo (factory made 3-wheeler)
mengalami peningkatan yang awalnya berjumlah 3 kendaraan menjadi 5 kendaraan atau
mengalami peningkatan sebesar 67%. Nosinom/Votvoti (locally made 3-wheeler) mengalami
peningkatan yang awalnya berjumlah kurang dari 1 kendaraan menjadi 9 kendaraan yang
artinya mengalami peningkatan sebesar 800%. Motorcycle mengalami peningkatan yang
awalnya sebesar 29 kendaraan menjadi 94 kendaraan yang artinya mengalami peningkatan
sebesar 224%. Trailer vans mengalami peningkatan yang awalnya berjumlah 1 kendaraan
menjadi 7 kendaraan yang artinya mengalami peningkatan sebesar 600%. Total kendaraan
motorized awalnya berjumlah 52 kendaraan mengalami peningkatan menjadi 680 kendaraan
yang artinya mengalami peningkatan sebesar 113%.
Peningkatan jumlah kendaraan baik motorized dan non-motorized disebabkan karena
beberapa hal seperti biaya transportasi semakin murah, waktu tempuh ke lokasi tujuan
semakin cepat, dan mobilitas meningkat yang menyebabkan biaya transportasi produk
pertanian lebih murah. Hal-hal tersebut terjadi karena kondisi jaringan jalan yang semakin
baik. Kondisi jalan yang semakin baik ini disebabkan adanya pemeliharaan jalan. Penurunan
kendaraan bullock / horse cart disebabkan karena membutuhkan waktu tempuh yang lebih
lama ke lokasi tujuan dibanding kendaraan-kendaraan lainnya, tingkat kenyaman yang rendah
karena menimbulkan bau yang tidak sedap, serta muatan yang sedikit.
Tabel 2 RMP-Monetized and non-monetized benefits

Cara melakukan pengukuran terjadinya perubahan pada non-monetize dapat diukur


dengan menggunakan Benefit Analysis yaitu Payback Period dimana metode pengumpulan
data dapat dilakukan dengan social impact assesment. Disini kami akan memberikan 2 contoh
yaitu terjadinya peningkatan mobilitas masyarakat dan peningkatan penggunaan fasilitas
kesehatan.

Peningkatan mobilitas masyarakat diukur dengan metode pengumpulan data berupa


social impect assesment. Data-data yang dibutuhkan adalah jumlah dan jenis-jenis kendaraan
motorized dan non motorized pada saat awal program ingin dilaksanakan serta setelah
pelaksanaan program dilaksanakan. Kemudian, dilakukan pengambilan data kembali terkait
data yang sama. Dilakukan kembali social impact assesment dengan melihat kondisi yang
sekarang dimana kemudian dilakukan perbandingan antara sebelum ada program dan sesudah
ada program dengan benefit analysis yaitu payback period untuk membandingkan 2 waktu
yang berbeda. Hasilnya di studi kasus ini terjadi peningktan yang signifikan pada beberapa
kendaraan motorized sebesar 689 % yang awalnya 319 % sebelum RMP dilaksanakan.
Peningkatan dalam hal modal transportasi sebanding lurus dengan peningkatan
mobilitas/pergerakkan masyarakat desa karena peningkatan transportasi penunjang akan
meningkatkan dinamika pergerakkan atau mobilitas.

Di lain sisi terjadi peningkatan status kesehatan ditandai dengan peningkatan


perbaikan jalan pada program RMP dimana terjadi perubahan rata-rata ke aksesbilitas
kesehatan dalam segi peningkatan pemercepatan pada aksesbilitas kesehatan. Awalnya untuk
menmepuh fasilitas kesehatan memerlukan waktu 72 menit dan setelah ada program MRP
berupa perbaikan jalan ternyata untuk menempuh aksesbilitas kesehatan hanya perlu 51
menit. Perhitungan data yang ada diambil berdasarkan metode Health Impact Assessment
dengan variabelnya tentang jarak tempuh yang harus ditempuh untuk mendapatkan
aksesbilitas kesehatan dan dilakukan payback period dengan membandingkan hasil program
RMP sebelum dan sesudah

Anda mungkin juga menyukai