Anda di halaman 1dari 26

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI

KITA WAJIB UJI KENDARAAN


(PENINGKATAN PENGELOLAAN PENGUJIAN)

Nama : Ramdani Bahmid, S.Sos


Instansi : Dinas Perhubungan
Jabatan : Kepala Seksi Keselamatan Lalu Lintas

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa
bagian atau komponen kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan dalam
rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan. Pengukuran layak jalan
kendaraan bermotor wajib menggunakan alat uji yang merupakan salah satu komponen
terpenting dalam menetapkan standar kelayakan bagi kendaraan yang menggunakan sarana
jalan raya. Sesuai dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan Bermotor,
serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 133 Tahun 2015 tentang Pengujian Berkala
Kendaraan Bermotor, diatur bahwa setiap kendaraan bermotor wajib uji berkala yang telah
dinyatakan lulus pemeriksaan teknis dan pengujian laik jalan kendaraan bermotor. Pengujian
Kendaraan Bermotor dilaksanakan secara berkala 6 (enam) bulan sekali dalam rangka
menjamin keselamatan, kelestarian lingkungan dan pelayanan umum. Uji berkala Kendaraan
Bermotor dilaksanakan dengan tujuan untuk :

a. Memberi jaminan keselamatan secara teknis terhadap pengguna kendaraan bermotor,


kereta gandengan dan lereta tempelan di jalan.
b. Mendukung terwujutnya kelestarian lingkungan dari kemungkinan pencemaran yang di
akibatkan oleh penggunaan kendaraan bermotor, kereta gandengan dan kereta
tempelandi jalan.
c. Memberikan pelayaan umum kepada masyarakat.
Pengujian kendaraan bermotor atau yang biasa disebut KIR merupakan aturan yang dibuat
untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan yang tidak laik jalan.
Meskipun begitu, kesadaran akan uji KIR dirasa masih kurang umumnya di Kabupaten Banggai.
Prosedur melakukan uji KIR seharusnya dilakukan ketika habis masanya, dengan cara pemilik
kendaraan membawa buku KIR, fisik kendaraan dan dokumen lainnya yang diperlukan. Hal ini
berguna untuk mencegah atau memperkecil kecelakaan lalu lintas dan gangguan terhadap
lingkungan, termasuk suara bising. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Banggai kendaraan
yang telah diuji dan yang belum diuji tahun 2023 yaitu :

KENDARAAN KENDARAAN JUMLAH JUMLAH SELISIH


YANG SUDAH DI YANG BELUM DI KESELURUHAN YANG SUDAH DAN
UJI UJI BELUM DI UJI
M. Pick Up = 610 M. Pick Up = 1.493 M. Pick Up = 2.103 M. Pick Up = 883
M. Truck = 250 M.Truck = 1.564 M. Truck = 1.814 M. Truck = 1.314
M. Bus/M. Pnp = 26 M. Bus/M. Pnp= 349 M. Bus/M. Pnp = 375 M. Bus/M. Pnp = 323
Jumlah = 886 Jumlah = 3.406 Jumlah = 4.292 Jumlah = 2.520

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tujuan transportasi adalah untuk
mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan
teratur, nyaman dan efisien, maupun memadukan modal transportasi lainnya, menjangkau
seluruh pelosok wilayah daratan untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas
sebagai pendorong, penggerak dan menunjang pembangunan nasional dengan biaya yang
terjangkau oleh daya beli masyarakat. Maka untuk mewujudkan hal tersebut di atas semua
peruntukkannya harus memenuhi persyaratan teknis dan ambang batas laik jalan serta sesuai
dengan kelas jalan yang dilalui.
Visi pemerintah Kabupaten Banggai adalah “Terwujudnya Banggai maju, mandiri dan
sejahtera berbasis kearifan lokal” dan misi “Meningkatkan kualitas infrastruktur dan
pelayanan publik yang merata dan berkualitas”. Sejalan dengan visi misi pemerintah
kabupaten banggai, hal tersebut di tindak lanjuti oleh dinas perhubungan kabupaten banggai
sesuai tugas pokok nya yaitu “Menyelenggarakan tugas pemerintahan, pembangunan,
pemberdayaan dan pelayanan kemasyarakatan sesuai bidang kewenangan di bidang
perhubungan”. Tentu saja dengan tujuan menjalankan tugas pemerintah dan memberikan
pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab atau yang sering disebut pemerintahan yang baik (Good
Governance) merupakan suatu prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa. Oleh karena itu diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pengujian kendaraan bermotor yang tepat, jelas, terukur
serta legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
sesuai dengan apa yang diharapkan.

1.2 Tujuan
 Tujuan Jangka Pendek (2 bulan)
Terlaksananya penyelenggara penyusunan data base tentang KIR berbasis Web serta
terlaksananya uji KIR pada kendaraan daerah Kabupaten Banggai
 Tujuan Jangka Menengah (> 2 bulan – 1 Tahun)
Bertambahnya data kendaraan yang telah melakukan Uji KIR di daerah Kabupaten
Banggai
 Tujuan Jangka Panjang (> 1 Tahun)
Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pengujian kendaraan bermotor
sehingga pengguna jalan lebih aman dan nyaman serta seluruh kendaraan telah
melakukan Uji KIR

1.3 Manfaat Aksi Perubahan


1 Bagi Organisasi Perangkat Daerah
Dengan melakukan uji kelayakan secara teratur, organisasi daerah dapat mendeteksi
masalah teknis pada kendaraan lebih awal. Ini memungkinkan untuk melakukan perawatan
yang tepat waktu sehingga kendaraan lebih tahan lama dan lebih efisien dalam penggunaan
bahan bakar.
2 Bagi para Stakeholder
Stakehoder akan ikut andil dalam peduli dengan lingkungan yang akan mendukung
upaya untuk memastikan bahwa kendaraan yang digunakan di Kabupaten Banggai memenuhi
standar emisi dan lingkungan yang ketat.
3 Bagi Masyarakat
Membantu masyarakat dan memastikan bahwa kendaraan yang digunakan dalam operasional
organisasi daerah telah memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan. Ini akan mengurangi
risiko kecelakaan dan cedera bagi pengemudi dan penumpang.
4 Bagi Pemerintah Daerah
Uji KIR membantu memastikan bahwa kendaraan yang digunakan oleh pemerintah daerah
Kabupaten Banggai dalam operasional mereka memenuhi standar keselamatan yang
ditetapkan. Ini berarti bahwa kendaraan tersebut lebih aman untuk pengemudi dan
penumpang, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko kecelakaan dan cedera.

1.4 Ruang Lingkup Aksi Perubahan


Dalam Ruang lingkup aksi perubahan uji kendaraan di Kabupaten Banggai akan melibatkan
serangkaian tindakan dan kebijakan yang ditujukan untuk meningkatkan sistem uji kendaraan.
Ruang lingkup ini mencakup berbagai aspek yang harus diperhatikan oleh pemerintah
Kabupaten Banggai untuk meningkatkan sistem uji kendaraan, menjaga keselamatan dan
lingkungan, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Perubahan ini
bertujuan untuk menciptakan sistem uji kendaraan yang lebih efektif dan andal untuk
masyarakat dan lingkungan. Berikut adalah beberapa ruang lingkup aksi perubahan yang
mungkin dilakukan:
1. Meningkatkan atau membangun fasilitas uji kendaraan yang sesuai dengan standar
teknis dan keselamatan yang berlaku.
2. Mengembangkan atau memperbarui peraturan dan kebijakan terkait uji kendaraan,
termasuk regulasi keselamatan, emisi, dan standar teknis.
3. Memastikan penegakan hukum yang ketat terhadap pelanggaran dalam proses uji
kendaraan, seperti uji palsu atau perbaikan yang tidak sah.
4. Sebagai Edukasi masyarakat tentang pentingnya uji kendaraan secara berkala dan
dampaknya terhadap keamanan dan lingkungan.
5. Menerapkan sistem informasi untuk mengelola data uji kendaraan, mengatur janji temu,
dan memantau hasil uji kendaraan.
BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI

2.1 Visi, Misi, Tugas dan Fungsi Organisasi


1. Visi dan Misi Pemerintah Daerah
Visi pemerintah Kabupaten Banggai
“Terwujudnya Banggai Maju, Mandiri Dan Sejahtera Berbasis Kearifan Lokal”
Misi pemerintah Kabupaten Banggai
1. Membangun sumber daya manusia berkualitas, produktif dan sejahterah
2. Menciptakan kemandirian ekonomi yang berdaya saing melalui pemanfaatan
teknologi
3. Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan infrastruktur serta penanggulangan
bencana
4. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan yang berbasis lingkungan
5. Pengembangan pariwisata dan budaya serta keagamaan
6. Mewujdukan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel

2. Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai


Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Banggai Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Banggai. Dinas ini merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dan
mempunyai tugas pokok sebagai penyelenggara kewenangan / melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas perbantuan (dari Pemerintah Pusat)
yang secara khusus berada dalam ruang lingkup bidang perhubungan dan didalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Banggai
melalui Sekretaris Daerah. Untuk mewujudkan pelaksanaan tugas pokok tersebut, Dinas
Perhubungan Kabupaten Banggai mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang perhubungan.
2. Penyusunan Program Kegiatan di bidang perhubungan.
3. Pelaksanaan koordinasi kegiatan di bidang perhubungan.
4. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi serta evaluasi kegiatan di bidang
perhubungan.
5. Pelaksanaan pelayanan jasa perhubungan.

6. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kegiatan di bidang perhubungan.


7. Pengelolaan administrasi umum, meliputi ketatalaksanaan, perencanaan, keuangan,
kepegawaian, perlengkapan dan peralatan.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
9. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
10. Jabatan fungsional
Berdasarkan Peraturan Bupati Banggai Nomor 36 Tahun 2016 Tentang Kedudukan dan
Susunan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai,
dijelaskan secara struktur organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala
Dinas dibantu oleh :
1. Sekretariat, meliputi :
a. Sub Bagian Umum, Aset dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Keuangan
2. Bidang Angkutan Jalan, meliputi :
a. Seksi Angkutan Darat
b. Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat
c. Seksi Pengelolaan Terminal
3. Bidang Lalu Lintas dan Rekayasa, meliputi :
a. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
b. Seksi Keselamatan Lalu Lintas
c. Seksi Perparkiran
4. Bidang Pelayanan dan Kebandaraan, meliputi :
a. Seksi Kepelabuhanan
b. Seksi Keselamatan Pelayaran
c. Seksi Kebandaraan
5. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
6. Jabatan Fungsional
3. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Kepala seksi keselamatan lalu lintas dinas perhubungan sesuai dengan tugas dan fungsi yakni :

1. Memimpin dan melaksanakan kegiatan pada Seksi Keselamatan Lalu Lintas meliputi
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan urusan, pembinaan dan
pelaksanaan tugas di bidang keselamatan lalu lintas berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk mencapai hasil yang maksimal.
2. Memberi petunjuk kepada bawahan lingkup Seksi Keselamatan Lalu Lintas sesuai
dengan ketentuan dan rencana kerja agar terlaksana dengan baik dan benar,
3. Mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup Seksi Keselamatan Lalu Lintas
berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran dan efektifitas pelaksanaan serta
4. Membuat laporan pelaksanaan tugas Seksi Keselamatan Lalu Lintas sesuai sesuai
pencapaian/target kinerja sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan.
5. Merencanakan kegiatan Seksi Keselamatan Lalu Lintas berdasarkan program
operasional Bidang, sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
6. Melaksanakan pemeriksaan persyaratan teknis laik jalan kendaraan bermotor di jalan
dengan tidak mengganggu keselamatan dan kelancaran lalu lintas.
7. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keselamatan
lalu lintas dan rekayasa
8. Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas jalan di
wilayah kabupaten.
9. Melaksanakan dan memberikan petunjuk, bimbingan kepada penguji kendaraan
bermotor dalam melaksanakan tugas Pengujian Kendaraan bermotor (PKB) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
10. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan Seksi Keselamatan LaluLintas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana dengan baik sesuai target kinerja yang
ditetapkan;
11. Melaksanakan dan pengoordinasian forum lalu lintas dan instansi terkait sesuai
ketentuan yang berlaku
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.

4. Uraian Kinerja Saat ini


Dalam perencanaan strategis Dinas Perhubungan, tujuan yang ingin dicapai adalah :
meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) dalam penyelenggaraan jasa di
bidang perhubungan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana secara optimal demi
terwujudnya pelayanan jasa yang prima dengan tetap bersinergi dan berkoordinasi di dalam
pelaksanaannya. Tujuan yang ingin dicapai tersebut merupakan gambaran tentang keadaan
yang diinginkan Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai dalam kurun waktu lima tahun ke
depan
Penetapan tujuan tersebut didasarkan pada hasil analisis faktor penentu keberhasilan
yang juga tetap memperhatikan keterkaitan dengan indikasi program di dalam Rancana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Tahun 2016-2021,
khususnya di bidang perhubungan, sedangkan sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai
melalui kegiatan, tindakan atau aktifitas yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran
memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur
dan dapat dicapai dalam kurun waktu jangka pendek.Secara jelas tujuan Dinas Perhubungan
Kabupaten Banggai selaras dengan RPJMD Kabupaten Banggai Tahun 2016-2021. Dalam
hal ini sasaran menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan oleh Dinas Perhubungan
Kabupaten Banggai secara nyata dalam kurun waktu satu sampai dengan lima tahun.

2.2 Sumber Daya Organisasi


Sumber daya Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai mencakup beberapa hal yang
merupakan faktor strategis dan berpengaruh terhadap kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten
Banggai. Sumber daya tersebut adalah :
1. Unit Kerja pada Lingkup Dinas Perhubungan Unit kerja dimaksud adalah merupakan
induk maupun sub unit organisasi dalam lingkungan Dinas Perhubungan Kabupaten
Banggai yaitu kantor dinas 1 (satu) unit kerja.
2. Sumber Daya Aparatur Aparatur sipil negara atau pegawai negeri sipil sebagai pelaksana
tugas dan fungsi kedinasan pada bidang pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan publik dan kinerja dinas.
Oleh karena itu, kualifikasi, pengetahuan, keterampilan, keahlian, sikap dan perilaku
aparatur hendaknya mampu mewujudkan pencapaian tujuan dan sasaran yang sesuai
dengan visi dan misi Dinas Perhubungan di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai memiliki pegawai negeri sipil yang berjumlah 75
(tujuh puluh lima) orang, dengan rincian pada tabel-tabel berikut :
Tabel 2. 1 Sumber Daya Aparatur Berdasarkan Jabatan Struktural

NO Jabatan Struktural Jumlah


1. Eselon II.b 1 orang
2. Eselon III.a 1 orang
3. Eselon III.b 3 orang
4. Eselon IV.a 11 orang
5. Non Eselon 56 orang

Sarana dan prasarana yang tersedia dalam lingkungan kerja Dinas Perhubungan Kabupaten
Banggai dan sangat mendukung pelaksanaan kinerja adalah :
a. Gedung
1) Gedung Kantor
2) Gedung Pelabuhan Penyeberangan
3) Gedung Pelabuhan Rakyat
4) Gedung Terminal dan Pos
5) Gedung Ruang Tunggu VIP Bandara
6) Gedung Pengujian Kendaraan Bermotor
b. Kendaraan Dinas
1) Kendaraan Roda Empat
2) Kendaraan Roda Enam
3) Kendaraan Roda Dua
c. Fasilitas Kantor lainnya
1) Komputer
2) Laptop
3) Printer
4) Handy Talky
5) Faksimile
6) Sejumlah meja, kursi dan lemari serta fasilitas lainnya
BAB III
ANALISA MASALAH

3.1. Identifikasi Permasalahan


Kepala Seksi Keselamatan Lalu Lintas di dinas perhubungan, mempunyai tugas
Merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan kampanye keselamatan lalu lintas
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengikuti peraturan lalu lintas
dan menghindari perilaku berisiko. Selain itu, Kepala Seksi Keselamatan Lalu Lintas di dinas
perhubungan, mempunyai tugas menyusun rencana aksi keselamatan lalu lintas untuk
mengatasi berbagai masalah dan tantangan dalam hal keselamatan jalan, termasuk
merencanakan kampanye keselamatan, patroli lalu lintas, dan proyek perbaikan infrastruktur.
Pada saat ini ada beberapa masalah yang sedang dihadapi oleh Kepala Seksi Keselamatan
Lalu Lintas Di Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai adalah :

1. Belum maksimal proses pengujian kendaraan dinas yang ada di Kabupaten Banggai
2. Belum tercapainya target penerimaan pengujian kendaraan dinas yang ada di
Kabupaten Banggai
3. Kurangnya partisipasi dan respon dari masyarakat ketika berada dilapangan pada saat
dilakukannya pengujian kendaraan

Metode APKL (Analisis Proses, Kegiatan, dan Langkah) adalah pendekatan yang
digunakan untuk menganalisis, mendokumentasikan, dan mengoptimalkan berbagai proses
dalam suatu organisasi atau proyek. Metode ini digunakan untuk memahami bagaimana suatu
proses berjalan, mengidentifikasi masalah, dan mengusulkan perbaikan.

Adapun analisis penetapan kualitas isu dengan metode APKL seperti terdapat pada tabel
berikut:
Tabel 3. 1 Penetapan Kualitas Isu dengan Metode APKL

No Isu A P K L Skor Ranking

1. Belum maksimal proses pengujian kendaraan 5 5 5 5 20 1


dinas yang ada di Kabupaten Banggai

2. Belum tercapainya target penerimaan pengujian 5 4 4 3 16 2


kendaraan dinas yang ada di Kabupaten
Banggai

3. Kurangnya partisipasi dan respon dari OPD 4 4 4 3 15 3


ketika berada dilapangan pada saat
dilakukannya pengujian kendaraan

Berdasarkan hasil tapisan isu dengan metode APKL diatas, maka isu prioritas yang harus
diselesaikan adalah “Belum optimalnya proses pengujian kendaraan”. Adapun beberapa alasan
yaitu :

1. Kebijakan yang tidak sesuai atau standar yang usang dapat menghambat kemajuan dalam
pengujian kendaraan
2. Kurangnya edukasi dan informasi kepada pemilik kendaraan tentang manfaat dan kebutuhan
pengujian kendaraan dapat mengakibatkan kurangnya kesadaran dan motivasi untuk
mematuhi regulasi.
3. Kurangnya kepercayaan terhadap integritas atau transparansi proses pengujian dapat
mengurangi partisipasi.

3.2 Mencari Penyebab Masalah Menggunakan Fishbone


Hasil Analisis APKL terdapat permasalahan yang paling utama ialah “Belum maksimal proses
pengujian kendaraan dinas yang ada di Kabupaten Banggai” Untuk mengetahui penyebab
permasalahan tersebut diatas selanjutnya dilakukan Analisis menggunakan Analisis Fish Bone yaitu
sebagai berikut:
Gambar 3. 1 Fishbone Diagram

METHODE MATERIAL
Sarana dan prasaran
Belum tersedianya
pengujian kendaraan
prosedur penggunaan
belum efektif
web pengujian
kendaraan
Belum maksimal proses
pengujian kendaraan
dinas yang ada di
Kabupaten Banggai

MACHINE MAN

Belum tersedianya Kurangnya partisipasi dan


respon dari OPD ketika berada
aplikasi penginputan uji
dilapangan pada saat
kendaraan dilakukannya pengujian
kendaraan

3.3. Alternatif Solusi


Berdasarkan identifikasi serta anaslisis permasalahan dan penyebab terjadinya
masalah maka beberapa solusi penyelesaian masalah dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. 2 Alternatif Solusi

No Penyebab Masalah Solusi

1 Belum maksimal proses pengujian Menyediakan layanan pemesanan dan


kendaraan dinas yang ada di Kabupaten pengujian kendaraan secara online agar
Banggai pemilik kendaraan dapat mengatur jadwal
dengan lebih mudah tanpa harus datang
langsung ke lokasi pengujian.

2 Belum tercapainya target penerimaan Meningkatkan transparansi dalam proses


pengujian kendaraan dinas yang ada di pengujian kendaraan dan pastikan ada
Kabupaten Banggai mekanisme akuntabilitas yang efektif

3 Kurangnya partisipasi dan respon dari Menyelenggarakan kampanye informasi


OPD ketika berada dilapangan pada saat untuk meningkatkan kesadaran
dilakukannya pengujian kendaraan masyarakat tentang manfaat dari
pengujian kendaraan berbasis edukasi
digital.
BAB IV
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

4.1 Terobosan/Inovasi
Terobosan yang diusulkan adalah “Kita Wajib Uji Kendaraan (Peningkatan Pengelolaan
Pengujian)”. Penerapan terobosan inovasi ini berubah peningkatan system pelayanan uji
kendaraan di Kabupaten Banggai seehingga dapat meningkatkan efisien dan efektivitas
pelayanan uji kendaraan di Kabupaten Banggai. Sehingga Dinas Perhubungan Kabupaten
Banggai harus memaksimalkan pelayanan pengujian kendaraan bermotor agar dapat
menghasilkan penerimaan pendapatan asli daerah, keberadaan pelayanan pengujian
kendaraan bermotor ini dirasakan cukup penting sebagai aspek yang harus dilakukan dalam
tatanan penyelenggaraan pemerintahan di Bidang Lalu Lintas dan Rekayasa. Beberapa
manfaat dari penerapan Kita Wajib Uji kendaraan di Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penerapan sistem uji kendaraan dapat membantu memastikan bahwa kendaraan yang
beroperasi di jalan raya memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan. Ini berarti
kendaraan tersebut lebih aman untuk pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan
lainnya, yang dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
2. sistem Kita Wajib Uji Kendaraan dapat membantu mengidentifikasi kendaraan yang
melebihi batas emisi yang diperbolehkan. Ini memiliki dampak positif pada kualitas
udara di Kabupaten Banggai dengan mengurangi polusi udara.
3. Penerapan sistem uji kendaraan membantu Kabupaten Banggai mematuhi regulasi
nasional terkait keselamatan kendaraan dan emisi. Ini dapat mencegah denda atau
sanksi yang mungkin timbul akibat penggunaan kendaraan yang tidak memenuhi
standar atau regulasi yang berlaku.
4. Dengan mengurangi jumlah kendaraan yang berpotensi tidak aman dari jalan raya,
sistem uji kendaraan berkontribusi pada meningkatkan keamanan jalan raya di
Kabupaten Banggai dan mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.

Penerapan sistem uji kendaraan di Kabupaten Banggai akan memberikan manfaat


signifikan dalam hal keselamatan lalu lintas, perlindungan lingkungan, dan perlindungan
konsumen. Ini juga mendukung upaya pemeliharaan kendaraan yang lebih baik dan
pematuhan terhadap regulasi yang berlaku.

4.2 Tahapan Kegiatan/Milestone


Milestone adalah titik referensi atau pencapaian signifikan dalam proyek yang
digunakan untuk mengukur kemajuan, memantau kinerja, dan menandai pencapaian penting
dalam pencapaian tujuan proyek. Milestone dapat berupa titik waktu tertentu, pencapaian
tertentu dalam pekerjaan, atau kejadian kunci yang menandakan tahap penting dalam proyek.

Tabel 4. 1 Tahapan Kegiatan Jangka Pendek

N Tahapan/Milestone Kegiatan Output Waktu


O
1. Pembentukan 1. Konsultasi  Terbentuknya tim Minggu I
Tim Efektif terkiat efektif Oktober
rancangan aksi  Tersusunnya SK tim 2023
perubahan
dengan mentor efektif
 Terlaksananya
2. Rapat koordinasi kepada
Pembentukan stakeholder internal
Tim Efektif dan eksternal

3. Penyusunan SK
tim

4. Koordinasi
dengan
stakeholder
internal dan
eksternal
2. Merancang Web 1. Identifikasi  Tersusunnya Minggu II

Kita Wajib Uji kendaraan dinas sistem kendaraan Oktober

kendaraan Kabupaten wajib uji 2023


Banggai  Terbaginya
2. Menginput data, tupoksi kerja tim
syarat, ketentuan  Tersusunya
kendaraan jadwal
3. Merancang pelaksanaan
design web kendaraan wajib
pengujian uji
kendaraan  Adanya data
4. Membuat Web base
Kita Wajib Uji
kendaraan
3. Edukasi terkait 1. Membuat materi  Terlaksananya Minggu III

pengujian sosialisasi ke OPD sosialisasi Oktober

kendaraan terkait kendaraan kepada OPD 2023


Wajib Uji
2. Pelaksanaan
sosialisasi terkait
kendaraan wajib uji
kepada para OPD
3. Pelaksanaan
sosialisasi kendaraan
wajib uji kepada para
OPD
4. Membuat surat 1. Membuat konsep  Adanya surat Minggu IV

edaran terkait surat edaran edaran Oktober

Peningkatan 2. Menyusun Surat  Tersebarnya surst 2023

Pengelolaan edaran bersama tim edaran ke seluruh


Pengujian di 3. Menyebarkan/ OPD kabupaten
Kabupaten mendistribusikan Banggai
Banggai surat edaran

5. Monitoring dan 1. Mengidentifikasi  Laporan evaluasi Minggu I

evaluasi web dan surat pelaksaan November


edaran Kendaraan wajib 2023
2. Menilai sejauh uji
mana manfaat
web kita wajib uji
kendaaran bagi
OPD di
Kabupaten
Banggai
3. Membuat laporan
hasil evaluasi
Tabel 4. 2 Tahapan Kegiatan Jangka Menengah

Tahapan/
NO Output Waktu
Milestone
1. Penyusunan kebijakan Kebijakan pemanfaatan
pemanfaatan sistem Sistem kendaraan wajib uji
kendaraan wajib uji ke yang disusun
lebih 20 OPD di Oktober 2023
Kabuoten Banggai

Tabel 4. 3 Tahapan Kegiatan Jangka Panjang

Tahapan/
N Output Waktu
Milestone
O
1. Pelaksanaan  Kegiatan kendaraan wajib uji
pemanfaatan secara konsisten dan efektif
kendaraan wajib uji
Tahun
2024

2. Evaluasi dan pemantauan  Laporan evaluasi dan


pemantauan pelaksanaan

4.3 Pemanfaatan Sumberdaya (Resources)


Dalam pelaksanaan proyek perubahan reformer akan bekerja sama dengan
stakeholder internal dan eksternal. dengan berbagai tingkat kepentingan dan pengaruh
yang berbeda. Stakeholders sesuai perannya.
 Identifikasi sumber daya organisasi
Dalam melaksanakan aksi perubahan sumber daya yang akan digunakan
adalah sebagai berikut :

18
 Sumber daya manusia internal :
1. Kepala Dinas Perhubungan
2. Sekretaris Dinas Perhubungan
3. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Rekayasa
4. Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
5. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat
6. Kepala Seksi Angkutan
7. Kepala Pengujian Kendaraan Bermotor
8. Staf Bidang Lalu Lintas dan Rekayasa
 Sumber daya manusia eksternal
1. Bupati/ Wakil Bupati
2. Sekretaris Kabupaten
3. Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan
4. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan sekitarnya
5. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan sekitarnya
6. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah
7. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Kabupaten
8. Kepala Bagian Umum Sekretariat Kabupaten
9. Kepala Bidang Aset Badan Keuangan dan Aset Daerah
10. Kasat Lantas Polres
11. Kepala SAMSAT
12. Kasubag Perundang-undangan Bagian Hukum Sekretariat Kabupaten
Tabel 4. 4 Pemetaan Stakeholder

No
Stakeholder Peran
.
Internal
1. Kepala Dinas Memberi dukungan serta arahan kepada project
Perhubungan leader

2. Sekretaris Dinas Memberikan dukungan administratif yang


Perhubungan diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan aksi
perubahan

19
3. Kepala Bidang Lalu Memberi dukungan serta penyediaan data dan
Lintas dan Rekayasa informasi yang akurat serta riset yang relevan untuk
mendukung perubahan dalam sektor perhubugan
4. Kepala Seksi Manajemen Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
dan Rekayasa Lalu Lintas perubahan terkait keselamatan dan manajemen lalu
lintas.

5. Kepala Seksi Sarana dan Mendukung aksi perubahan dalam aspek pengadaan
Prasarana Perhubungan dan pengelolaan aset infrastruktur perhubungan
Darat dengan efisien untuk mendukung perubahan dan
kebutuhan sektor.
6. Kepala Seksi Angkutan Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
perubahan terkait pelaksanaan kebijakan terkait lalu
lintas dan angkutan
7. Kepala Pengujian Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
Kendaraan Bermotor perubahan penegakan aturan yang berkaitan dengan
kendaraan bermotor yang aman dan ramah
lingkungan.
8. Staf Bidang Lalu Lintas Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
dan Rekayasa perubahan terkait distribusi surat menyurat, aturan,
sdan sebagai dukungan pada Bidang tersebut dalam
melaksanakan tugas Katalisator Organisasi
Eksternal

13. Bupati/ Wakil Bupati Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
perubahan

14. Sekretaris Kabupaten Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi


perubahan

15. Asisten 2 Bidang Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi


Perekonomian dan perubahan
Pembangunan
16. Kepala Dinas Pekerjaan Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
Umum dan sekitarnya perubahan

20
17. Kepala Dinas Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
Lingkungan Hidup dan perubahan
sekitarnya
18. Kepala Badan Keuangan Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
dan Aset Daerah perubahan

19. Kasat Lantas Polres Memberikan dukungan dan masukan serta penilaian
Banggai terhadap aksi perubahan

20 Kasubag Perundang- Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi


undangan Bagian Hukum perubahan
Sekretariat Kabupaten

20. Kepala SAMSAT Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi


perubahan terkait pemberitaan dan publikasi
informasi

21
Gambar 4. 1 Net Map

NET MAP

BUPATI (+) 7 9

7 8
6 6
SEKAB (+)
KADIS
6 7
LINGKUNGAN KADIS
HIDUP (+/-) PU(+/-)
6 6
KABAG
7 8
HUKUM (+) 9
KABAN KADIS 7
KEUANGAN PERUBUNGAN
DAN ASET (+) 2 4 (+)

6
2 KASUBAG
PER UU (+) 7
KABID ASET 3
(+)
SEKRETARIS DINAS
PERHUBUNGAN(+)

9
2

9 1
KASI SARANA
KA PENGUJIAN DAN KASI LALU 6
KENDARAAN PRASARANA LINTAS & 2
BERMOTOR ANGKUTAN
(+)
(+) (+)

Gambar 4. 2 Peta Stakeholder

KEPENTINGAN

POWER 22
GARIS KOMANDO/PERINTAH Bupati
GARIS KORDINASI
Sekab
Kadis Perhubungan
GARIS KOORDINASI INFORMAL Kadis PU dan sekitarnya
Keterangan :
 PROMOTERES adalah Stakeholders yang memiliki kepentingan (perhatian) tinggi
terhadap tercapainya upaya (proyek perubahan) dan juga memiliki kekuatan atau
pengaruh yang besar untuk membantu membuatnya berhasil.
 LATENS adalah Stakeholders yang memiliki kepentingan (perhatian) rendah terhadap
tercapainya upaya (proyek perubahan), akan tetapi memiliki kekuatan atau pengaruh
yang besar untuk membantu membuatnya berhasil.
 DEFENDERS adalah Stakeholders yang memiliki kepentingan (perhatian) tinggi dan
dapat menyuarakan dukungan dalam komunitas terhadap tercapainya upaya (proyek
perubahan), akan tetapi memiliki kekuatan atau pengaruh yang kecil untuk membantu
membuatnya berhasil.
 APATHETIS adalah Stakeholders yang memiliki kepentingan (perhatian) rendah
terhadap tercapainya upaya (proyek perubahan), dan juga memiliki kekuatan atau
pengaruh yang rendah untuk membantu membuatnya berhasil.

4.4 Strategi Pengembangan Kompetensi Dalam Aksi Perubahan


Pengembangan kompetensi dalam implementasi “Kita Wajib Uji Kendaraan”
di Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai dapat melibatkan beberapa strategi berikut:
1. Menyelenggarakan pelatihan rutin untuk petugas uji kendaraan yang
mencakup pemahaman tentang peraturan, prosedur uji, dan teknologi
terbaru.
2. Berkerjasama dengan lembaga pendidikan, dan pusat pelatihan, untuk
mengembangkan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Memanfaatkan teknologi e-learning dan pelatihan berbasis digital
untuk memberikan akses pelatihan secara fleksibel kepada petugas uji
kendaraan.
4. Menyediakan program mentoring di mana petugas yang
berpengalaman dapat memberikan panduan dan dukungan kepada
petugas yang baru bergabung.
Pengembangan kompetensi petugas uji kendaraan merupakan investasi jangka
panjang yang akan meningkatkan kualitas layanan uji kendaraan, meningkatkan
keselamatan lalu lintas, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan di

23
Kabupaten Banggai. Dengan strategi yang tepat, Kabupaten Banggai dapat
menghasilkan petugas uji kendaraan yang terampil dan profesional.

4.4. Manajemen Mutu


Dalam proses pelaksanaan kegaiatan implementasi Efektifitas Pelaksanaan
Restorative Justice melalui Pelaksanaan Kontroling Bidang Pidana Umum Kejaksaan
Negeri Banggai terdapat beberapa kendala. Upaya untuk mengatasi kemungkinan
kendala-kendala yang terjadi dalam setiap kegiatan, maka disusunlah strategi mengatasi
kemungkinan potensi kendala/hambatan yang dihadapi saat melaksanakan kegiatan di
lapangan. Adapun manajemen risiko yang di maksud sebagai berikut:

Tabel 4. 5 Manajemen Resiko


N Risiko Kemungkinan Dampak Strategi
o
Level Kategori Level Kategori

1 Kesibukan 5 Hampir 5 Sangat Melakukan


anggota tim tinggi komunikasi
efektif dengan pasti secara rutin
pekerjaan lain terhadap seluruh
anggota tim untuk
membantu
menyelesaikan
tanggung jawab
masing- masing
dan dapat
memanfaatkan
fasilitas sosial
media berupa
email dan
whatsapp

2 Anggaran yang 4 Kemungkinan 4 Tinggi Mengefesiensi


Tersedia besar kan anggaran
terbatas untuk dalam

24
pembiayaian menentukan
kegiatan aksi setiap kegiatan
Perubahan prioritas yang
akan
Diselesaikan
Terlebih dahulu
3 Kemungkinan 5 Hampir pasti 5 Sangat Melakukan
timbulnya sikap tinggi koordinasi internal
apatis dan dengan
kurangnya menekankan bahwa
dukungan dari kegiatan perubahan
internal organisasi adalah kebutuhan
kantor dan akan
terkait
dengan tugas

dan fungsi
masing-
masing
bidang serta
memiliki
value
bagiorganisasi serta
meningkatkan
dialog
4 Kurangnya 4 Kemungkinan 4 Tinggi Melakukan
pemahanan dan besar koordinasi eksternal
dukungan dari untuk membangun
ekternal organisasi kesepahaman
dari tentang penting
kegiatan aksi penyelesaia
perubahan n masalah
tersebut bagi
kepentingan
organisasi masing-
masing
5 Belum tersedianya 5 Hampir pasti 5 Sangat Membuat
aturan/kebijakan tinggi aturan/kebijak an
yang menjadi peran dan
acuan dalam tugas dalam
berkerja melakukan setiap
pekerjaan

Keterangan

25
26

Anda mungkin juga menyukai