BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tujuan transportasi adalah untuk
mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan
teratur, nyaman dan efisien, maupun memadukan modal transportasi lainnya, menjangkau
seluruh pelosok wilayah daratan untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas
sebagai pendorong, penggerak dan menunjang pembangunan nasional dengan biaya yang
terjangkau oleh daya beli masyarakat. Maka untuk mewujudkan hal tersebut di atas semua
peruntukkannya harus memenuhi persyaratan teknis dan ambang batas laik jalan serta sesuai
dengan kelas jalan yang dilalui.
Visi pemerintah Kabupaten Banggai adalah “Terwujudnya Banggai maju, mandiri dan
sejahtera berbasis kearifan lokal” dan misi “Meningkatkan kualitas infrastruktur dan
pelayanan publik yang merata dan berkualitas”. Sejalan dengan visi misi pemerintah
kabupaten banggai, hal tersebut di tindak lanjuti oleh dinas perhubungan kabupaten banggai
sesuai tugas pokok nya yaitu “Menyelenggarakan tugas pemerintahan, pembangunan,
pemberdayaan dan pelayanan kemasyarakatan sesuai bidang kewenangan di bidang
perhubungan”. Tentu saja dengan tujuan menjalankan tugas pemerintah dan memberikan
pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab atau yang sering disebut pemerintahan yang baik (Good
Governance) merupakan suatu prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa. Oleh karena itu diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pengujian kendaraan bermotor yang tepat, jelas, terukur
serta legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
sesuai dengan apa yang diharapkan.
1.2 Tujuan
Tujuan Jangka Pendek (2 bulan)
Terlaksananya penyelenggara penyusunan data base tentang KIR berbasis Web serta
terlaksananya uji KIR pada kendaraan daerah Kabupaten Banggai
Tujuan Jangka Menengah (> 2 bulan – 1 Tahun)
Bertambahnya data kendaraan yang telah melakukan Uji KIR di daerah Kabupaten
Banggai
Tujuan Jangka Panjang (> 1 Tahun)
Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pengujian kendaraan bermotor
sehingga pengguna jalan lebih aman dan nyaman serta seluruh kendaraan telah
melakukan Uji KIR
1. Memimpin dan melaksanakan kegiatan pada Seksi Keselamatan Lalu Lintas meliputi
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan urusan, pembinaan dan
pelaksanaan tugas di bidang keselamatan lalu lintas berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk mencapai hasil yang maksimal.
2. Memberi petunjuk kepada bawahan lingkup Seksi Keselamatan Lalu Lintas sesuai
dengan ketentuan dan rencana kerja agar terlaksana dengan baik dan benar,
3. Mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup Seksi Keselamatan Lalu Lintas
berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran dan efektifitas pelaksanaan serta
4. Membuat laporan pelaksanaan tugas Seksi Keselamatan Lalu Lintas sesuai sesuai
pencapaian/target kinerja sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan.
5. Merencanakan kegiatan Seksi Keselamatan Lalu Lintas berdasarkan program
operasional Bidang, sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
6. Melaksanakan pemeriksaan persyaratan teknis laik jalan kendaraan bermotor di jalan
dengan tidak mengganggu keselamatan dan kelancaran lalu lintas.
7. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keselamatan
lalu lintas dan rekayasa
8. Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas jalan di
wilayah kabupaten.
9. Melaksanakan dan memberikan petunjuk, bimbingan kepada penguji kendaraan
bermotor dalam melaksanakan tugas Pengujian Kendaraan bermotor (PKB) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
10. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan Seksi Keselamatan LaluLintas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana dengan baik sesuai target kinerja yang
ditetapkan;
11. Melaksanakan dan pengoordinasian forum lalu lintas dan instansi terkait sesuai
ketentuan yang berlaku
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.
Sarana dan prasarana yang tersedia dalam lingkungan kerja Dinas Perhubungan Kabupaten
Banggai dan sangat mendukung pelaksanaan kinerja adalah :
a. Gedung
1) Gedung Kantor
2) Gedung Pelabuhan Penyeberangan
3) Gedung Pelabuhan Rakyat
4) Gedung Terminal dan Pos
5) Gedung Ruang Tunggu VIP Bandara
6) Gedung Pengujian Kendaraan Bermotor
b. Kendaraan Dinas
1) Kendaraan Roda Empat
2) Kendaraan Roda Enam
3) Kendaraan Roda Dua
c. Fasilitas Kantor lainnya
1) Komputer
2) Laptop
3) Printer
4) Handy Talky
5) Faksimile
6) Sejumlah meja, kursi dan lemari serta fasilitas lainnya
BAB III
ANALISA MASALAH
1. Belum maksimal proses pengujian kendaraan dinas yang ada di Kabupaten Banggai
2. Belum tercapainya target penerimaan pengujian kendaraan dinas yang ada di
Kabupaten Banggai
3. Kurangnya partisipasi dan respon dari masyarakat ketika berada dilapangan pada saat
dilakukannya pengujian kendaraan
Metode APKL (Analisis Proses, Kegiatan, dan Langkah) adalah pendekatan yang
digunakan untuk menganalisis, mendokumentasikan, dan mengoptimalkan berbagai proses
dalam suatu organisasi atau proyek. Metode ini digunakan untuk memahami bagaimana suatu
proses berjalan, mengidentifikasi masalah, dan mengusulkan perbaikan.
Adapun analisis penetapan kualitas isu dengan metode APKL seperti terdapat pada tabel
berikut:
Tabel 3. 1 Penetapan Kualitas Isu dengan Metode APKL
Berdasarkan hasil tapisan isu dengan metode APKL diatas, maka isu prioritas yang harus
diselesaikan adalah “Belum optimalnya proses pengujian kendaraan”. Adapun beberapa alasan
yaitu :
1. Kebijakan yang tidak sesuai atau standar yang usang dapat menghambat kemajuan dalam
pengujian kendaraan
2. Kurangnya edukasi dan informasi kepada pemilik kendaraan tentang manfaat dan kebutuhan
pengujian kendaraan dapat mengakibatkan kurangnya kesadaran dan motivasi untuk
mematuhi regulasi.
3. Kurangnya kepercayaan terhadap integritas atau transparansi proses pengujian dapat
mengurangi partisipasi.
METHODE MATERIAL
Sarana dan prasaran
Belum tersedianya
pengujian kendaraan
prosedur penggunaan
belum efektif
web pengujian
kendaraan
Belum maksimal proses
pengujian kendaraan
dinas yang ada di
Kabupaten Banggai
MACHINE MAN
4.1 Terobosan/Inovasi
Terobosan yang diusulkan adalah “Kita Wajib Uji Kendaraan (Peningkatan Pengelolaan
Pengujian)”. Penerapan terobosan inovasi ini berubah peningkatan system pelayanan uji
kendaraan di Kabupaten Banggai seehingga dapat meningkatkan efisien dan efektivitas
pelayanan uji kendaraan di Kabupaten Banggai. Sehingga Dinas Perhubungan Kabupaten
Banggai harus memaksimalkan pelayanan pengujian kendaraan bermotor agar dapat
menghasilkan penerimaan pendapatan asli daerah, keberadaan pelayanan pengujian
kendaraan bermotor ini dirasakan cukup penting sebagai aspek yang harus dilakukan dalam
tatanan penyelenggaraan pemerintahan di Bidang Lalu Lintas dan Rekayasa. Beberapa
manfaat dari penerapan Kita Wajib Uji kendaraan di Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penerapan sistem uji kendaraan dapat membantu memastikan bahwa kendaraan yang
beroperasi di jalan raya memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan. Ini berarti
kendaraan tersebut lebih aman untuk pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan
lainnya, yang dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
2. sistem Kita Wajib Uji Kendaraan dapat membantu mengidentifikasi kendaraan yang
melebihi batas emisi yang diperbolehkan. Ini memiliki dampak positif pada kualitas
udara di Kabupaten Banggai dengan mengurangi polusi udara.
3. Penerapan sistem uji kendaraan membantu Kabupaten Banggai mematuhi regulasi
nasional terkait keselamatan kendaraan dan emisi. Ini dapat mencegah denda atau
sanksi yang mungkin timbul akibat penggunaan kendaraan yang tidak memenuhi
standar atau regulasi yang berlaku.
4. Dengan mengurangi jumlah kendaraan yang berpotensi tidak aman dari jalan raya,
sistem uji kendaraan berkontribusi pada meningkatkan keamanan jalan raya di
Kabupaten Banggai dan mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.
3. Penyusunan SK
tim
4. Koordinasi
dengan
stakeholder
internal dan
eksternal
2. Merancang Web 1. Identifikasi Tersusunnya Minggu II
Tahapan/
NO Output Waktu
Milestone
1. Penyusunan kebijakan Kebijakan pemanfaatan
pemanfaatan sistem Sistem kendaraan wajib uji
kendaraan wajib uji ke yang disusun
lebih 20 OPD di Oktober 2023
Kabuoten Banggai
Tahapan/
N Output Waktu
Milestone
O
1. Pelaksanaan Kegiatan kendaraan wajib uji
pemanfaatan secara konsisten dan efektif
kendaraan wajib uji
Tahun
2024
18
Sumber daya manusia internal :
1. Kepala Dinas Perhubungan
2. Sekretaris Dinas Perhubungan
3. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Rekayasa
4. Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
5. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Darat
6. Kepala Seksi Angkutan
7. Kepala Pengujian Kendaraan Bermotor
8. Staf Bidang Lalu Lintas dan Rekayasa
Sumber daya manusia eksternal
1. Bupati/ Wakil Bupati
2. Sekretaris Kabupaten
3. Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan
4. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan sekitarnya
5. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan sekitarnya
6. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah
7. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Kabupaten
8. Kepala Bagian Umum Sekretariat Kabupaten
9. Kepala Bidang Aset Badan Keuangan dan Aset Daerah
10. Kasat Lantas Polres
11. Kepala SAMSAT
12. Kasubag Perundang-undangan Bagian Hukum Sekretariat Kabupaten
Tabel 4. 4 Pemetaan Stakeholder
No
Stakeholder Peran
.
Internal
1. Kepala Dinas Memberi dukungan serta arahan kepada project
Perhubungan leader
19
3. Kepala Bidang Lalu Memberi dukungan serta penyediaan data dan
Lintas dan Rekayasa informasi yang akurat serta riset yang relevan untuk
mendukung perubahan dalam sektor perhubugan
4. Kepala Seksi Manajemen Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
dan Rekayasa Lalu Lintas perubahan terkait keselamatan dan manajemen lalu
lintas.
5. Kepala Seksi Sarana dan Mendukung aksi perubahan dalam aspek pengadaan
Prasarana Perhubungan dan pengelolaan aset infrastruktur perhubungan
Darat dengan efisien untuk mendukung perubahan dan
kebutuhan sektor.
6. Kepala Seksi Angkutan Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
perubahan terkait pelaksanaan kebijakan terkait lalu
lintas dan angkutan
7. Kepala Pengujian Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
Kendaraan Bermotor perubahan penegakan aturan yang berkaitan dengan
kendaraan bermotor yang aman dan ramah
lingkungan.
8. Staf Bidang Lalu Lintas Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
dan Rekayasa perubahan terkait distribusi surat menyurat, aturan,
sdan sebagai dukungan pada Bidang tersebut dalam
melaksanakan tugas Katalisator Organisasi
Eksternal
13. Bupati/ Wakil Bupati Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
perubahan
20
17. Kepala Dinas Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
Lingkungan Hidup dan perubahan
sekitarnya
18. Kepala Badan Keuangan Memberikan dukungan dan masukan terhadap aksi
dan Aset Daerah perubahan
19. Kasat Lantas Polres Memberikan dukungan dan masukan serta penilaian
Banggai terhadap aksi perubahan
21
Gambar 4. 1 Net Map
NET MAP
BUPATI (+) 7 9
7 8
6 6
SEKAB (+)
KADIS
6 7
LINGKUNGAN KADIS
HIDUP (+/-) PU(+/-)
6 6
KABAG
7 8
HUKUM (+) 9
KABAN KADIS 7
KEUANGAN PERUBUNGAN
DAN ASET (+) 2 4 (+)
6
2 KASUBAG
PER UU (+) 7
KABID ASET 3
(+)
SEKRETARIS DINAS
PERHUBUNGAN(+)
9
2
9 1
KASI SARANA
KA PENGUJIAN DAN KASI LALU 6
KENDARAAN PRASARANA LINTAS & 2
BERMOTOR ANGKUTAN
(+)
(+) (+)
KEPENTINGAN
POWER 22
GARIS KOMANDO/PERINTAH Bupati
GARIS KORDINASI
Sekab
Kadis Perhubungan
GARIS KOORDINASI INFORMAL Kadis PU dan sekitarnya
Keterangan :
PROMOTERES adalah Stakeholders yang memiliki kepentingan (perhatian) tinggi
terhadap tercapainya upaya (proyek perubahan) dan juga memiliki kekuatan atau
pengaruh yang besar untuk membantu membuatnya berhasil.
LATENS adalah Stakeholders yang memiliki kepentingan (perhatian) rendah terhadap
tercapainya upaya (proyek perubahan), akan tetapi memiliki kekuatan atau pengaruh
yang besar untuk membantu membuatnya berhasil.
DEFENDERS adalah Stakeholders yang memiliki kepentingan (perhatian) tinggi dan
dapat menyuarakan dukungan dalam komunitas terhadap tercapainya upaya (proyek
perubahan), akan tetapi memiliki kekuatan atau pengaruh yang kecil untuk membantu
membuatnya berhasil.
APATHETIS adalah Stakeholders yang memiliki kepentingan (perhatian) rendah
terhadap tercapainya upaya (proyek perubahan), dan juga memiliki kekuatan atau
pengaruh yang rendah untuk membantu membuatnya berhasil.
23
Kabupaten Banggai. Dengan strategi yang tepat, Kabupaten Banggai dapat
menghasilkan petugas uji kendaraan yang terampil dan profesional.
24
pembiayaian menentukan
kegiatan aksi setiap kegiatan
Perubahan prioritas yang
akan
Diselesaikan
Terlebih dahulu
3 Kemungkinan 5 Hampir pasti 5 Sangat Melakukan
timbulnya sikap tinggi koordinasi internal
apatis dan dengan
kurangnya menekankan bahwa
dukungan dari kegiatan perubahan
internal organisasi adalah kebutuhan
kantor dan akan
terkait
dengan tugas
dan fungsi
masing-
masing
bidang serta
memiliki
value
bagiorganisasi serta
meningkatkan
dialog
4 Kurangnya 4 Kemungkinan 4 Tinggi Melakukan
pemahanan dan besar koordinasi eksternal
dukungan dari untuk membangun
ekternal organisasi kesepahaman
dari tentang penting
kegiatan aksi penyelesaia
perubahan n masalah
tersebut bagi
kepentingan
organisasi masing-
masing
5 Belum tersedianya 5 Hampir pasti 5 Sangat Membuat
aturan/kebijakan tinggi aturan/kebijak an
yang menjadi peran dan
acuan dalam tugas dalam
berkerja melakukan setiap
pekerjaan
Keterangan
25
26