Aef saepulloh, Rizky H. Barkah, Febriyani Rosa, Nurul Fadilah, Riri Apriani, Adira
Putri, Septi Ayu Selvia, Justin Octo Benino, Khoeril Alfarizi, Ilham Maulana Yusuf,
Mida Herdiyani, Mardatilah Putri, Erwita Sari, Folanda Maryanti, Pardingotan Limbong,
Irfan Lubis, Surya Dharma, Odi Wijaya, Hilda, Mariano Limbong.
Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Buana Perjuangan Karawang
Jl. HS. Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, 41361
Email :
hk22.aefsaepulloh@mhs.ubpkarawang.ac.id,hk22.rizkybarkah@mhs.ubpkarawang.ac.id,
hk22.febriyanirosa@mhs.ubpkarawang.ac.id,hk22.nurulfadilah@mhs.ubpkarawang.ac.id
,hk22.ririapriani@mhs.ubpkarawang.ac.id,hk22.justinbenino@mhs.ubpkarawang.ac.id,h
k22.folandagultom@mhs.ubpkarawang.ac.id,hk22.hildaselfiyani@mhs.ubpkarawang.ac.i
d,hk22.Mardatiladacki@mhs.ubpkarawang.ac.id,hk22.erwitasari@mhs.ubpkarawang.ac.
id,hk22.muhammadalfarizi@mhs.ubpkarawang.ac.id,hk22.odiwijaya@mhs.ubpkarawang
.ac.id,hk22.midaherdiyani@mhs.ubpkarawang.ac.id,hk22.pardingotanlimbong@mhs.ubp
karawang.ac.id,hk22.ilhamyusuf@mhs.ubpkarawang.ac.id,hk22.septiselvia@mhs.ubpkar
awang.ac.id,Hk22.marianolimbong@mhs.ubpkarawang.ac.id,Hk22.irfanlubis@mhs.ubpk
arawang.ac.id,hk22.suryafebriyanto@mhs.ubpkarawang.ac.id,hk22.adiraputri@mhs.ubp
karawang.ac.id
Ringkasan
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki
pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pertumbuhan ini berdampak pada peningkatan jumlah
penduduk dan mobilitas masyarakat yang semakin meningkat. Oleh karena itu, kebutuhan
akan transportasi di kabupaten ini semakin penting untuk memenuhi kebutuhan mobilitas
masyarakat.
Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan
perhubungan memberikan dasar hukum bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi
kelayakan angkutan kota di Kabupaten Karawang. Evaluasi ini bertujuan untuk
memastikan bahwa angkutan kota yang beroperasi di kabupaten ini memenuhi standar
keselamatan, kenyamanan, dan keamanan yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai
urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Sistem
jaringan transportasi dapat dilihat dari segi efektivitas, dalam arti selamat, aksesibilitas
tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat
waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi serta dari segi efisiensi dalam
arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan sistem
transportasi. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 Tahun 2020
tentang Penyelenggaraan Penyelenggaraan Perhubungan yang menimbang bahwa dengan
terselenggaranya angkutan umum perkotaan agar terciptanya keamanan, keselamatan dan
kenyamanan di bidang transportasi. Sebagaimana diketahui bahwa angkutan kota
merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan
khusus, terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut penumpang secara masal.
Dalam hal di atas penulis mencoba meneliti kelayakan angkutan kota yang
kecenderungan digunakan masyarakat sehingga pada akhirnya nanti dapat disimpulkan
sarana transportasi seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat. Penelitian ini akan
membahas evaluasi kelayakan angkutan kota di Kabupaten Karawang berdasarkan Perda
Nomor 2 Tahun 2020.
2
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah
dalam evaluasi kelayakan angkutan kota di Kabupaten Karawang berdasarkan Perda Nomor
2 Tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana melakukan evaluasi kelayakan kendaraan angkutan kota di Kabupaten
Karawang?
2. Bagaimana kondisi infrastruktur jalan yang mempengaruhi kelayakan angkutan kota
di Kabupaten Karawang?
3. Bagaimana sistem pengelolaan angkutan kota yang berlaku di Kabupaten Karawang?
4. Apa manfaat dari evaluasi kelayakan angkutan kota bagi masyarakat, operator
angkutan kota, dan pemerintah daerah di Kabupaten Karawang?
5. Bagaimana peran pemerintah daerah dalam memastikan kelayakan kendaraan
angkutan kota dan sistem pengelolaan angkutan kota di Kabupaten Karawang?
B. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui evaluasi kelayakan kendaraan angkutan kota di Kabupaten
Karawang
2. Untuk mengetahui kondisi infrastruktur jalan yang mempengaruhi kelayakan angkutan
kota di Kabupaten Karawang
3. Untuk mengetahui sistem pengelolaan angkutan kota yang berlaku di Kabupaten
Karawang
4. Untuk mengetahui manfaat dari evaluasi kelayakan angkutan kota bagi masyarakat,
operator angkutan kota, dan pemerintah daerah di Kabupaten Karawang
5. Untuk mengetahui peran pemerintah daerah dalam memastikan kelayakan kendaraan
angkutan kota dan sistem pengelolaan angkutan kota di Kabupaten Karawang
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Mahasiswa menjadi lebih kreatif dan berlatih berfikir kritis untuk menganalisis
masalah kelayakan angkutan kota sebagai tranportasi umum yang digunakan
masyarakat di karawang sampai mendapatkan solusiatas masalah tersebut.
2. Bagi Institusi Pendidikan
3
Bahan masukan terhadap perkembangan ilmu dalam penyelenggaraan perhubungan
dan ada penemuan baru terkait dengan masalah pada transportasi umum.
METODE
Metode evaluasi kelayakan angkutan kota ini dapat membantu pemerintah Kabupaten
Karawang untuk mengoptimalkan penyelenggaraan perhubungan di daerah tersebut,
sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik dan transportasi dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
5. Asuransi kendaraan
Perlu dipastikan bahwa kendaraan angkutan kota sudah diasuransikan
untuk melindungi penumpang dan pengemudi dari risiko kecelakaan lalu
lintas.
Evaluasi kelayakan kendaraan angkutan kota sangat penting dilakukan
untuk memastikan kualitas layanan angkutan kota yang lebih baik,
meningkatkan keselamatan pengemudi dan penumpang, meningkatkan
efisiensi operasi angkutan kota, dan mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.
Oleh karena itu, evaluasi kelayakan kendaraan angkutan kota perlu dilakukan
secara rutin dan teratur.
Adapun berdasarkan perda nomor 2 tahun 2020 tentang penyelenggaraan
perhubungan yaitu sebagai berikut :
Perda Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Perhubungan
mengatur tentang evaluasi kelayakan kendaraan angkutan kota. Pasal 40 ayat
(1) menyatakan bahwa pemilik atau pengusaha angkutan kota wajib melakukan
evaluasi kelayakan kendaraan secara berkala.
Dalam melakukan evaluasi kelayakan kendaraan, pasal 40 ayat (2)
mengatur bahwa kendaraan angkutan kota harus memenuhi persyaratan teknis
dan persyaratan lain yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Persyaratan
teknis yang dimaksud meliputi kondisi mesin, sistem rem, sistem kemudi,
lampu, klakson, dan sebagainya.
Pasal 40 ayat (3) juga mengatur bahwa kendaraan angkutan kota harus
dilengkapi dengan asuransi yang melindungi penumpang dan pengemudi dari
risiko kecelakaan lalu lintas. Selain itu, pasal 40 ayat (4) mengatur bahwa
batasan umur kendaraan angkutan kota akan ditetapkan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah setempat.
Pasal 41 ayat (1) juga mengatur bahwa pemerintah daerah dapat
melakukan pengecekan dan pengawasan secara berkala terhadap kendaraan
angkutan kota untuk memastikan kelayakan kendaraan dan memastikan bahwa
kendaraan tersebut dipakai sesuai dengan peruntukannya.
6
kota dalam memastikan kualitas layanan angkutan kota yang lebih baik dan
meningkatkan keselamatan pengemudi dan penumpang. Selain itu, Perda ini
juga menegaskan bahwa pemilik atau pengusaha angkutan kota wajib
memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dan dilakukan pengecekan dan
pengawasan secara berkala oleh pemerintah daerah untuk memastikan
kelayakan kendaraan.
7
jalan, serta jumlah kendaraan yang melintas dalam waktu tertentu. Evaluasi
ini bertujuan untuk memastikan bahwa jalan memiliki kapasitas yang
memadai untuk menampung volume lalu lintas, termasuk angkutan kota.
Jika kapasitas jalan tidak memadai, maka dapat dilakukan tindakan
perbaikan atau peningkatan infrastruktur jalan untuk meningkatkan
kapasitas jalan.
3. Aksesibilitas
Evaluasi aksesibilitas jalan meliputi pengecekan keberadaan trotoar,
jembatan penyeberangan, dan fasilitas lainnya yang memudahkan
aksesibilitas jalan. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa jalan
mudah diakses oleh angkutan kota sehingga dapat mengambil dan
menurunkan penumpang di tempat-tempat yang strategis. Jika aksesibilitas
jalan tidak memadai, maka dapat dilakukan tindakan perbaikan atau
peningkatan infrastruktur jalan untuk meningkatkan aksesibilitas jalan.
4. Keamanan Jalan
Evaluasi keamanan jalan meliputi pengecekan keberadaan rambu-rambu
lalu lintas, lampu lalu lintas, serta keberadaan fasilitas pendukung lainnya
yang dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas. Evaluasi ini bertujuan
untuk memastikan bahwa jalan memiliki keamanan yang memadai untuk
mengurangi risiko kecelakaan, termasuk risiko kecelakaan yang
melibatkan angkutan kota. Jika keamanan jalan tidak memadai, maka dapat
dilakukan tindakan perbaikan atau peningkatan infrastruktur jalan untuk
meningkatkan keamanan jalan.
5. Perawatan Jalan
Evaluasi perawatan jalan meliputi pengecekan kondisi saluran drainase,
perbaikan kerusakan jalan, serta keberadaan petugas yang bertugas
melakukan perawatan jalan. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan
bahwa jalan terawat dengan baik sehingga dapat meningkatkan umur pakai
jalan serta mengurangi risiko kerusakanjalan yang dapat mengganggu
kelancaran dan keselamatan lalu lintas. Evaluasi perawatan jalan juga
dapat membantu dalam menentukan apakah jalan memenuhi standar yang
diperlukan untuk operasional angkutan kota.
6. Ketersediaan Tempat Parkir
8
Evaluasi ketersediaan tempat parkir meliputi pengecekan keberadaan
tempat parkir yang memadai untuk angkutan kota, serta keberadaan
petugas yang bertugas mengatur lalu lintas di area parkir. Evaluasi ini
bertujuan untuk memastikan bahwa angkutan kota memiliki tempat parkir
yang memadai sehingga dapat mengambil dan menurunkan penumpang
dengan aman dan efisien.
7. Integrasi Transportasi
Evaluasi integrasi transportasi meliputi pengecekan keberadaan hub-hub
transportasi, fasilitas penyeberangan, serta jaringan transportasi yang
terintegrasi. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa angkutan kota
terintegrasi dengan transportasi lainnya sehingga dapat memudahkan
mobilitas masyarakat dan meningkatkan efisiensi operasional angkutan
kota.
Sehingga, evaluasi infrastruktur jalan sangat penting dalam menentukan
kelayakan operasional angkutan kota di Kabupaten Karawang berdasarkan
Perda Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Perhubungan. Dalam
evaluasi ini, beberapa aspek yang perlu diperhatikan meliputi kondisi jalan,
kapasitas jalan, aksesibilitas, keamanan jalan, perawatan jalan, ketersediaan
tempat parkir, dan integrasi transportasi. Dengan melakukan evaluasi
infrastruktur jalan secara komprehensif, maka dapat dihasilkan keputusan yang
tepat dalam menentukan kelayakan angkutan kota serta dapat meningkatkan
pelayanan transportasi publik yang lebih baik dan efisien bagi masyarakat
Kabupaten Karawang.
9
Sistem pengelolaan angkutan kota di Kabupaten Karawang harus
dievaluasi untuk menentukan kelayakan angkutan kota sesuai dengan Perda
Nomor 2 tahun 2020 tentang penyelenggaraan perhubungan. Evaluasi harus
mencakup beberapa faktor penting, termasuk aspek teknis, operasional, dan
keuangan. Berikut adalah pembahasan evaluasi sistem pengelolaan angkutan
kota di Kabupaten Karawang:
1. Aspek Teknis
Aspek teknis mencakup evaluasi kendaraan, jalan raya, dan infrastruktur
terkait yang digunakan dalam pengelolaan angkutan kota. Evaluasi teknis
ini mencakup beberapa parameter seperti kondisi fisik kendaraan,
pemeliharaan, keamanan, dan efisiensi konsumsi bahan bakar. Kendaraan
angkutan kota harus memenuhi standar teknis yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Kendaraan harus diperiksa secara berkala oleh pihak yang
berwenang untuk memastikan bahwa kendaraan dalam kondisi baik dan
layak untuk digunakan. Evaluasi jalan raya harus meliputi pengecekan
kondisi jalan, tanda-tanda lalu lintas, dan infrastruktur terkait lainnya. Hal
ini penting untuk memastikan bahwa pengemudi kendaraan angkutan kota
dapat mengemudikan kendaraannya dengan aman dan nyaman.
2. Aspek Operasional
Aspek operasional mencakup evaluasi manajemen angkutan kota,
termasuk perencanaan rute, jadwal, dan tata cara pelayanan terhadap
penumpang. Manajemen angkutan kota harus memastikan bahwa jadwal
keberangkatan diikuti dengan ketat, sehingga penumpang dapat
memperkirakan waktu tiba kendaraan dengan tepat. Manajemen juga harus
memastikan bahwa rute yang diambil dapat mengakomodasi kebutuhan
penumpang dan dapat menjangkau seluruh wilayah yang dituju.
3. Aspek Keuangan
Aspek keuangan mencakup evaluasi efisiensi biaya dan pendapatan dari
sistem pengelolaan angkutan kota. Evaluasi ini mencakup penghitungan
biaya operasional, pendapatan dari penumpang dan sumber pendapatan
lainnya. Manajemen angkutan kota harus memastikan bahwa biaya
operasional dapat ditekan sedemikian rupa sehingga sistem pengelolaan
angkutan kota menjadi efisien. Sumber pendapatan harus dikelola dengan
10
baik dan diversifikasi, sehingga pendapatan dapat ditingkatkan dan
pengelolaan angkutan kota menjadi lebih berkelanjutan.
Evaluasi sistem pengelolaan angkutan kota di Kabupaten Karawang
harus dilakukan secara menyeluruh untuk menentukan kelayakan angkutan
kota sesuai dengan Perda Nomor 2 tahun 2020 tentang penyelenggaraan
perhubungan. Evaluasi harus mencakup beberapa aspek penting seperti aspek
teknis, operasional, dan keuangan. Dengan demikian, sistem pengelolaan
angkutan kota dapat dioptimalkan dan menjadi lebih efektif dan efisien. Selain
itu, evaluasi sistem pengelolaan angkutan kota juga dapat membantu dalam
menentukan perbaikan atau perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan
kualitas layanan yang diberikan kepada penumpang.
Setelah evaluasi dilakukan, perlu dilakukan tindakan perbaikan atau
perubahan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang ditemukan selama
evaluasi. Tindakan perbaikan atau perubahan yang diambil harus didasarkan
pada temuan evaluasi dan dapat diimplementasikan secara efektif.\
Di samping itu, perlu juga dilakukan pemantauan secara terus-menerus
terhadap sistem pengelolaan angkutan kota untuk memastikan bahwa kualitas
layanan tetap terjaga dan tidak menurun dari waktu ke waktu.
11
Di samping itu, evaluasi kelayakan angkutan kota juga dapat membantu
dalam meningkatkan efisiensi operasi angkutan kota. Dengan mengevaluasi
kondisi kendaraan, rute, frekuensi, dan tarif yang diterapkan, operator angkutan
kota dapat meningkatkan efisiensi operasi mereka sehingga dapat mengurangi
biaya operasional dan meningkatkan keuntungan usaha.
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan angkutan kota di Kabupaten
Karawang, evaluasi kelayakan angkutan kota perlu dilakukan secara rutin dan
teratur. Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa operator angkutan kota
mematuhi standar kelayakan kendaraan dan sistem pengelolaan yang telah
ditetapkan, serta memberikan sanksi bagi operator yang melanggar aturan yang
telah ditetapkan.
12
Pemerintah Kabupaten Karawang juga harus melakukan penilaian
kelayakan angkutan kota yang beroperasi di wilayahnya. Penilaian
dilakukan dengan melihat usia kendaraan, kondisi teknis, dan keamanan
angkutan tersebut. Jika kendaraan tidak memenuhi standar kelayakan yang
ditetapkan, maka pemerintah dapat memutuskan untuk tidak memberikan
izin operasi angkutan kota tersebut.
3. Memberikan izin operasi angkutan kota
Pemerintah Kabupaten Karawang memiliki kewenangan untuk memberikan
izin operasi angkutan kota kepada pemilik kendaraan yang memenuhi
kriteria dan standar kelayakan yang telah ditetapkan. Izin operasi angkutan
kota diberikan dalam bentuk Surat Izin Trayek (SIT) dan Surat Izin
Angkutan Umum (SIAU).
4. Melakukan pengawasan dan pengendalian
Pemerintah Kabupaten Karawang juga harus melakukan pengawasan dan
pengendalian terhadap angkutan kota yang beroperasi di wilayahnya. Hal
ini dilakukan untuk memastikan bahwa kendaraan yang beroperasi
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan tidak melanggar peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Dalam menjalankan perannya dalam evaluasi kelayakan angkutan kota di
Kabupaten Karawang, pemerintah harus bekerja sama dengan berbagai pihak,
seperti perusahaan angkutan kota, masyarakat, dan instansi terkait lainnya untuk
menciptakan layanan angkutan kota yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi
masyarakat Kabupaten Karawang.
13
KESIMPULAN DAN SARAN
14
2. Pemerintah daerah perlu meningkatkan pengawasan dan pengaturan
terhadap angkutan kota yang beroperasi di Kabupaten Karawang agar
dapat memastikan kualitas layanan yang lebih baik dan aman bagi
pengguna.
3. Pemerintah daerah perlu meningkatkan kerjasama dengan operator
angkutan kota dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan
kepatuhan terhadap aturan dan kelayakan kendaraan angkutan kota
4. Perlu dilakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat terkait
pentingnya kelayakan kendaraan angkutan kota dan keselamatan
berkendara.
5. Pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi kelayakan angkutan kota
secara berkala untuk memastikan kualitas layanan angkutan kota yang
lebih baik dan meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna
angkutan Kota.
15
DAFTAR PUSTAKA
16