PENDAHULU
AN
1. Latar Belakang
Pelayanan angkutan umum di Kabupaten Kampar masih sangat jauh dari kata
optimal, hal ini menjadi salah satu masalah utama di sektor transportasi khususnya
transportasi publik. Rendahnya penggunaan angkutan umum dan tingginya tingkat
penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor oleh berbagai kalangan
masyarakat terutama pada kalangan pelajar di Kabupaten Kampar. Sehingga dapat
membahayakan keselamatan dan keamanan para pelajar.
Guna mendukung aktivitas dan mobilitas pelajar untuk ke sekolah sangat diperlukan
sarana dan prasarana yang menunjang. Sarana yang seharusnya disediakan untuk
menunjang hal tersebut yaitu disediakannya angkutan khusus pelajar atau biasa
disebut sebagai angkutan sekolah. Angkutan sekolah merupakan pelayanan untuk
mengantar jemput siswa-siswi sekolah.
Pada saat ini Pemerintah Kabupaten Kampar memiliki 5 (lima) unit bus sekolah yang
melayani 5 (lima) trayek di 2 (dua) Kecamatan yang masing-masing trayek
beroperasi pada hari sekolah dan mulai beroperasi pada pagi hari pukul 06.30-07.30
WIB dan siang hari pukul 15.30-16.45 WIB. Pembiayaan bus sekolah tidak di
bebankan kepada pelajar melainkan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah
Kabupaten.
Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten terluas di Provinsi Riau, yaitu
memiliki luas wilayah sebesar 11.289 Km 2 atau sekitar 12,9 persen dari luas wilayah
Provinsi Riau. Kabupaten Kampar memiliki posisi yang strategis karena terletak pada
jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Provinsi yang berada di Utara menuju
ke Selatan. Kabupaten Kampar memiliki 21 (dua puluh satu) Kecamatan dengan
jumlah penduduk sebanyak 851.837 jiwa dan Jumlah siswa sekolah lebih kurang
152.220 jiwa (BPS,2018) maka pelayanan bus sekolah yang terdapat di Kabupaten
[AUTHOR NAME] 1
Kampar belum efektif yang ditandai dengan jumlah penumpang yang masih melebihi
kapasitas dan trayek yang belum memenuhi permintaan anak sekolah. Banyaknya
perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten Kampar yang dapat menjawab
kebutuhan bus Sekolah khususnya di wilayah Kecamatan tempat domisili
perusahaan-perusahaan tersebut dengan memberdayakan dana Corporate Social
Responsibilty (CSR) yang menjadi kewajiban perusahaan untuk peduli akan
kelangsungan Pendidikan di Kabupaten Kampar, Berdasarkan latar belakang diatas
perlu adanya Optimalisasi Anggaran melalui CAS-GAIS (CSR Angkutan Sekolah –
Gratis Aman, Independen dan Selamat).
2. Tujuan
Tujuan dari Optimalisasi Anggaran melalui CAS-GAIS (CSR Angkutan Sekolah –
Gratis Aman, Independen dan Selamat) adalah :
3. Manfaat
Sedangkan manfaat dari Optimalisasi Anggaran melalui CAS-GAIS (CSR
Angkutan Sekolah – Gratis Aman, Independen dan Selamat) yaitu:
a. Memperluas jaringan pelayanan bus sekolah yang telah ada pada saat ini.
b. Menambah jumlah armada bus sekolah sehingga dapat memenuhi jumlah
permintaan.
c. Meningkatkan wujud nyata komitmen dan kepedulian Perusahaan dan
Pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi yang
mudah dan murah.
[AUTHOR NAME] 2
B. Profil Kinerja Organisasi
Misi 2.
Misi 3.
Misi 4.
Misi 5.
Misi 6.
[AUTHOR NAME] 3
Optimalisasi Anggaran melalui CAS-GAIS (CSR Angkutan Sekolah – Gratis Aman,
Independen dan Selamat)apat terlihat di Misi III Pembangunan Kabupaten Kampar
Peningkatan Pelayanan
dan keselamatan
transportasi
[AUTHOR NAME] 4
3. Struktur Dinas Perhubungan Kabupaten Kampar
a. Seksi Angkutan;
b. SeksiPengujian Sarana.
[AUTHOR NAME] 5
a. Struktur Organisasi Dinas
Gambar II.1
Gambar II.2
Gambar II.3
[AUTHOR NAME] 6
Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Kampar Nomor 50 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata
Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Kampar, mempunyai tugas pokok
membantu Bupati Kampar melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang
perhubungan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan
yang ditugaskan kepada Daerah dengan fungsi :
a) Bagian Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas
pemberian pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Dinas Perhubungan Kabupaten Kampar.
[AUTHOR NAME] 7
dan dokumentasi, penataan organisasi dan tata laksana, serta
penyusunan peraturan perundang-undangan.
b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. Sub Bagian Perencanaan
dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan
Dinas.
c. Sub Bagian Keuangan dan Aset. Sub Bagian Keuangan dan Aset
tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan urusan keuangan
dan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah.
[AUTHOR NAME] 8
a. Seksi Angkutan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan terhadap
angkutan.
b. Seksi Pengujian Sarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan
elaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pengujian berkala kendaraan bermotor dan penerbitan izin usaha
jasa terkait dengan perawatan dan perbaikan kapal.
d) Bidang Prasarana
Bidang Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta evaluasi dan
pelaporan di bidang prasarana.
Bidang Prasarana membawahi dua seksi yaitu :
a. Seksi Pengoperasian Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang mempunyai tugas Melakukan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan
pelaporan terkait operasional dan kinerja prasarana.
b. Seksi Pembangunan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan
pelaporan terkait pembangunan prasarana.
[AUTHOR NAME] 9
a. Seksi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta
evaluasi dan pelaporan terkait pemaduan moda dan
pengembangan teknologi perhubungan.
b. Seksi Keselamatan dan Lingkungan Perhubungan dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan elaksanaan kebijakan serta
evaluasi dan pelaporan terkait keselamatan dan lingkungan
perhubungan.
1
[AUTHOR NAME]
0
4. Sumber Daya Dinas Perhubungan Kabupaten Kampar
1
[AUTHOR NAME]
1
2. Asset dan Inventaris Dinas
a. Harta Bergerak
1) Bus Sekolah bantuan dari Kementerian Perhubungan sebanyak 3
(unit);
2) Mobil dinas esselon sebanyak 1 (satu) unit ;
3) Mobil dinas pengawasan operasional sebanyak 1 (satu) unit ;
4) Mobil patwal sebanyak 1 (satu) unit ;
5) Mobil dinas operasional sebanyak 1 (satu) unit ;
6) Sepeda motor patroli lalu lintas sebanyak 6 (enam) unit ;
7) Sepeda motor sekretariat sebanyak 1 (satu) unit.
1
[AUTHOR NAME]
2
d. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas
1) Retribusi Pelayanan Parkir
2) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
3) Retribusi Terminal
4) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
5) Retribusi Perizinan di Bidang Perhubungan
1
[AUTHOR NAME]
3
C. ANALISA MASALAH
1. Permasalahan
A. Kecenderungan pola pengembangan Penyedian Infrastruktur Sarana
Transportasi di Kabupaten Kampar, yaitu :
B. Analisis
1
[AUTHOR NAME]
4
telah ditetapkan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang agar
perpindahan penumpang menjadi lebih mudah dan gangguan terhadap
lalu lintas dapat diminimalkan, oleh sebab itu tempat pemberhentian
angkutan umum harus diatur penempatannya agar sesuai dengan
kebutuhan. Tempat henti dapat pula dikatakan sebagai tata ruang kota
yang sangat erat hubungannya dengan kebijakan transportasi, Selain itu
terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan
menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan
keberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud
simpul nya transportasi menurut Undang – Undang Lalu Lintas Nomor 22
tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
c). Kurangnya Manajemen Aparatur
1
[AUTHOR NAME]
5
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Penggunaan metode USG dalam penentuan prioritas masalah dilaksanakan
apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal
yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada di masyarakat dan aspek dari
masalah itu sendiri.
Tabel 1
Analisa Urgensi,Seriousness,growth
USG
No Prioritas Masalah Total
U S G
Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil,
1=sangat kecil)
1
[AUTHOR NAME]
6
D. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
1. Terobosan atau Inovasi
A. Mencari peluang penganggaran yang transparan ;
B. Mempermudah pengumpulan data informasi terkait CSR yang dapat
dialokasikan untuk transportasi masyarakat ;
C. Meningkatkan keselamatan transportasi bagi kalangan pelajar karena angka
kecelakaan tertinggi dari usia pelajar ;
D. Merubah mindset aparatur agar berpikir sesuai dengan perkembangan
zaman bahwa pelayanan transportasi Sekolah merupakan suatu kewajiban.
2. Tahapan Kegiatan
Tabel 2
Rencana Kegiatan Aksi Perubahan
1
[AUTHOR NAME]
7
c. Pelaksanaan
Tabel 3
Daftar Stakeholder
No Stakeholder Internal Stakeholder Eksternal Stakeholder Eksternal
Pemerintah Pemerintah Non Pemerintah
1. Kepala Daerah PT DAMRI Pimpinan Perusahaan
2. Kadishub Kampar PT JASA RAHARJA Pelajar
3. Kadis DPKAD Masyarakat
4. Kadis DPMTSP
5. Kadis Perindustrian dan
Tenaga Kerja
6. Kadis Pendidikan
7. Sekretaris Dishub
8. Kabag Kerjasama
9. Kabag Hukum
10. Kabid Pengembangan
dan Keselamatan
11. Kabid Angkutan Dan
Sarana
12. Kabid Prasarana
13. Kabid Lalu Lintas
14. Para Pejabat eselon IV
Dishub Kampar
1
[AUTHOR NAME]
8
15. Pelaksana Dishub
Kampar
Gambar 3
Pemetaan Stakeholder
LATENS PROMOTERS
(PENGARUH BESAR (PENGARUH BESAR,
KEPENTINGAN KECIL) KEPENTINGAN BESAR)
APHATETICS DEFENDERS
1
[AUTHOR NAME]
9
b. Jejaring Kerja
Jejaring kerja diperlukan dalam setiap tingkatan manajemen. Hal ini diperlukan
mengingat suatu program kerja tidak akan dapat diselesaikan hanya oleh satu
sektor/institusi atau pun unit organisasi, tetapi harus diselesaikan dengan
berkolaborasi untuk mencapai hasil yang sinergis.
Jejaring kerja dalam pelaksanaan Aksi Perubahan ini digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 4
Jejaring Kerja Aksi Perubahan
2
[AUTHOR NAME]
0
c. Pemanfaatan teknologi
d. Dukungan Pendanaan
2
[AUTHOR NAME]
1
e. Sumber daya Tim Kerja
Identifikasi dan uraian peran fungsi tim kerja yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan Aksi Perubahan, sebagaimana tabel di bawah ini:
Gambar 5
Achmad
DR. Drs. M. Amin
Dheni SE.
M.Si
TIM KERJA
2
[AUTHOR NAME]
2
Tabel 5. Fungsi dan Urgensi Tim Kerja
2
[AUTHOR NAME]
3
No Tim Kerja Peran dan Urgensi
4. Manajemen Resiko
Dalam menjalankan tahapan dari jangka pendek hingga jangka panjang
tentu akan mengalami dan menghadapi resiko, berikut hasil identifikasi resiko
beserta strategi guna mengurangi resiko yang akan terjadi:
2
[AUTHOR NAME]
4
Tabel 6. Identifikasi dan Analisis Risiko
Pernyataan
No Stakeholder Mitigasi Resiko Strategi Komunikasi
Resiko
2
[AUTHOR NAME]
5