Anda di halaman 1dari 42

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

GERAKAN BERSAMA PERANGKAT DAERAH, ORGANISASI DAN LEMBAGA


(GASPOL) DI KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS (KAMPUNG KB)

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,


PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SLEMAN

Disusun Oleh :
Dra. DWI WIHARYANTI, M.Si
NIP. 196808091994012001

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


BPSDM KEMENDAGRI
ANGKATAN III TAHUN 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
DAFTAR TABEL..............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................
LAMPIRAN
A. PENDAHULUAN.......................................................................................................
1. Latar Belakang....................................................................................................
a. Tujuan Pembangunan Nasional...................................................................
b. Isu-Isu Strategis terkait Tugas Organisasi Bidang Pengendalian
Penduduk dan Keluarga ...........................................…………………… 2
2. Tujuan.................................................................................................................
3. Manfaat Aksi Perubahan ...................................................................................
4. Ruang Lingkup Aksi Perubahan ………………………………………………7
B. PROFIL KINERJA ORGANISASI ............................................................................
1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator...........................................................
2. Tugas Pokok dan Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas P3AP2KB
Kabupaten Sleman……………………………………………………………...8
a. Uraian tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana...................................................................................
b. Capaian kinerja pelayanan Bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana...................................................................................
C. ANALISA MASALAH ..............................................................................................
1. Prioritas Masalah Yang Harus Diselesaikan....................................................
2. Analisis Penyebab Masalah ............................................................................
D. STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH...............................................................
1. Terobosan/Inovasi............................................................................................
2. Tahapan Kegiatan............................................................................................
3. Sumberdaya......................................................................................................
a. Anggaran....................................................................................................
b. Jejaringa dan kolaborasi............................................................................
c. Pembentukan Tim Efektif...........................................................................

ii
d. Tugas dan wewenang Tim Efektif..............................................................
4. Strategi Pengembangan Kompentensi Dalam Aksi Perubahan.…….……
27
5. Manajemen Resiko...........................................................................................
E. Hasil Identifikasi Pengembangan Potensi Diri…………………………………..29

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 ...............................................................................................................3
Tabel 2 ...............................................................................................................5
Tabel 3 …….......................................................................................................8

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 .........................................................................................................4
Gambar 2 .........................................................................................................5
Gambar 3 …......................................................................................................10

v
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN
GERAKAN BERSAMA PERANGKAT DAERAH, ORGANISASI
DAN LEMBAGA (GASPOL) DI KAMPUNG KELUARGA
BERKUALITAS (KAMPUNG KB)

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
a. Tujuan Pembangunan Nasional
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005 – 2025, sasaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 adalah mewujudkan
masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui
percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan
pada terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber
daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Tujuan RPJMN tahun 2020 - 2024 telah sejalan dengan
Sustainable Development Goals (SDGs). Target-target dari 17 tujuan
(goals) dalam SDGs beserta indikatornya telah tertuang di dalam 7
agenda pembangunan, di mana salah satunya adalah “Meningkatkan
Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing”. Agenda
pembanguan yang bertujuan mewujudkan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, mempunyai arti bahwa
sumber daya manusia Indonesia harus sehat, cerdas, adaptif, inovatif,
terampil, dan berkarakter. Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan
pembangunan manusia diarahkan pada pengendalian penduduk dan
penguatan tata kelola kependudukan, pemenuhan pelayanan dasar
dan perlindungan sosial, peningkatan kualitas anak, perempuan, dan
pemuda, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan produktivitas dan
daya saing angkatan kerja (Narasi RPJMN 2020 – 2024).
Kampung Keluarga Berkualiatas (Kampung KB ) sebagaimana
yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 januari 2016
adalah merupakan salah satu upaya penguatan program
1
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dan keluarga yang berkualitas di tingkat Desa atau atau
yang setara. Kampung KB merupakan keterpaduan program KKBPK
serta pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik
dan sistematis. Kampung KB juga bertujuan untuk mewujudkan cita-cita
pembangunan Indonesia yang tertuang dalam Nawacita terutama
agenda prioritas ke 3 yaitu “Memulai pembangunan dari pinggiran
dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara
kesatuan” dan Agenda Prioritas ke 5, yaitu “Meningkatkan kualitas
hidup masyarakat Indonesia”, serta mengangkat dan menggairahkan
kembali program KKBPK guna menyongsong tercapainya bonus
demografi yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2010 – 2030.
Kampung KB direncanakan, dilaksanakan dan dikelola oleh dan untuk
masyarakat, sedangkan Pemerintah, Pemerintah daerah, Lembaga non
pemerintah dan swasta berperan dalam fasilitasi , pendampingan dan
pembinaan.
Pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia
(Inpres) Nomor 3 Tahun 2022 tertanggal 20 Mei 2022 tentang
Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas. Inpres
ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
dan memberdayakan serta memperkuat institusi keluarga melalui
optimalisasi penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas di setiap
desa/kelurahan. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam Inpres ini
mengintruksikan “Menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-
langkah secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi, dan
kewenangan masing-masing untuk meningkatkan kualitas keluarga
dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan Kampung Keluarga
Berkualitas melalui penyediaan data keluarga dan dokumen
kependudukan, perubahan perilaku keluarga, peningkatan cakupan
layanan dan rujukan pada keluarga, dan penataan lingkungan
keluarga,”
Instruksi tersebut ditujukan Presiden Jokowi kepada sejumlah
menteri dan kepala lembaga serta seluruh gubernur, bupati, dan wali

2
kota di tanah air. Adapun menteri dan kepala lembaga tersebut adalah
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Agama,
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri
Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteri Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah, Menteri Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak, serta Kepala Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Program Kampung KB sesuai Inpres Nomor 3 Tahun 2022
tersebut merupakan program yang menantang, terutama kalau dilihat
dari sisi implementasi Manajemen Resiko. Bagaimana memadukan
kegiatan-kegiatan dari berbagai kementrian dan Lembaga bisa terpadu
dan dapat dilaksanakan di Kampung KB mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi yang berkesinambungan.

b. Isu-Isu Strategis terkait Tugas dan Fungsi Bidang Pengendalian


Penduduk dan KB Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Sleman.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Pengendalian


Penduduk dan KB terdapat beberapa isu penting sebagai berikut:
1. Kelompok Substansi Pengendalian Penduduk, Advokasi,
Komunikasi, Informasi dan Edukasi, ada beberapa isu, diantaranya :
a. Belum optimalnya penyelenggaraan Kampung Keluarga
Berkualitas (Kampung KB)
b. Belum optimalnya Pengembangan Sekolah Siaga
Kependudukan;
c. Belum optimalnya Pembentukan Dapur Sehat Atasi Stunting
(DAHSAT);

3
2. Kelompok Substansi Pembinaan Keluarga Berencana, ada
beberapa isu antara lain:
a. Rendahnya Kesertaan KB Pria;
b. Rendahnya Kesertaan KB Pasca Persalinan.

2. Tujuan
Gerakan Bersama Perangkat Daerah, Organisasi Dan Lembaga
(GASPOL) Di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) memiliki
beberapa tujuan, yang terbagi ke dalam tujuan jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang, yaitu:.
a. Tujuan Jangka Pendek
1) Membangun persepsi dan komitmen di internal Dinas P3AP2KB
dalam optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB di Kabupaten
Sleman melalui Gerakan Bersama Perangkat Daerah, Organisasi
dan Lembaga (GASPOL) di kampung KB.
2) Mereview kebutuhan pendampingan kegiatan-kegiatan dalam
optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB.
3) Mereview keterlibatan Perangkat Daerah, Organisasi dan Lembaga
dalam optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB.
4) Membuat dokumen Draf Peraturan Bupati Tentang Gerakan
Bersama Perangkat Daerah, Organisasi dan Lembaga (GASPOL)
di Kampung KB.
b. Tujuan Jangka Menengah
1) Terlaksananya Dokumen Peraturan Bupati Tentang Gerakan
Bersama Perangkat Daerah, Organisasi dan Lembaga (GASPOL)
di Kampung KB.
2) Implementasi Gerakan Bersama Perangkat Daerah, Organisasi dan
Lembaga (GASPOL) di Kampung KB.
c. Tujuan Jangka Panjang
1) Optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB secara terkoordinasi
dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi dan kewenangan dari
Perangkat Daerah, Organisasi dan Lembaga.

4
2) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan institusi keluarga
melalui optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB di setiap
Desa/Kalurahan.

3. Manfaat Aksi Perubahan


a. Manfaat Jangka Pendek
1) Adanya kesamaan persepsi dan komitmen di internal Dinas
P3AP2KB dalam optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB di
Kabupaten Sleman melalui Gerakan Bersama Perangkat Daerah,
Organisasi dan Lembaga (GASPOL) di kampung KB.
2) Tersedianya data kebutuhan pendampingan kegiatan-kegiatan
dalam optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB.
3) Tersedianya data keterlibatan Perangkat Daerah, Organisasi dan
Lembaga dalam optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB.
4) Tersedianya dokumen Draf Peraturan Bupati Tentang Gerakan
Bersama Perangkat Daerah, Organisasi dan Lembaga (GASPOL) di
Kampung KB
b. Manfaat Jangka Menengah
1) Tersedianya regulasi Peraturan Bupati Tentang Gerakan Bersama
Perangkat Daerah, Organisasi dan Lembaga (GASPOL) di Kampung
KB.
2) Meningkatnya koordinasi lintas sektor dalam optimalisasi
penyelenggaraan Kampun KB melalui Gerakan Bersama Perangkat
Daerah, Organisasi dan Lembaga (GASPOL) di Kampung KB.

c. Manfaat Jangka Panjang


1) Meningkatnya keterlibatan lintas sektor dalam Optimalisasi
penyelenggaraan Kampung KB yang terkoordinasi dan terintegrasi
sesuai tugas, fungsi dan kewenangan dari Perangkat Daerah,
Organisasi dan Lembaga.
2) Meningkatnya jumlah program kegiatan lintas sektor untuk
mewujudkan kualitas sumber daya manusia dan institusi keluarga
melalui optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB di setiap
Desa/Kalurahan.

5
4. Ruang Lingkup Aksi Perubahan
Ruang lingkup pelaksanaan aksi perubahan Gerakan Bersama
Perangkat Daerah, Organisasi dan Lembaga (GASPOL) di Kampung KB
meliputi :
a. Persiapan
1) Koordinasi dan konsultasi dengan mentor dan coach;
2) Rapat Koordinasi pembentukan Tim
3) Sosialisasi rancangan aksi perubahan ke stakeholder
4) Inventarisasi kebutuhan kegiatan oleh lintas sektor di Kampung KB
b. Imlementasi
1) Rapat Koordinasi dengan OPD dan lembaga
2) Penyusunan Draf Peraturan Bupati
c. Monitoring dan Evaluasi
1) Monitoring penyusunan Draf Peraturan Bupati bersama Lintas
sector dan Bagian Hukum
2) Evaluasi pelaksanaan penyusunan Draf Peraturan Bupati

B. PROFIL KINERJA
1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja.
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Sleman tahun 2021 – 2024, telah
ditetapkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai berikut :
Visi : Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas,
Sejahtera, Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki
Jiwa Gotong Royong.

Misi1 1.
: Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan
dukungan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat.

Misi2 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan


pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
Misi3 : Membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan kesejahteraan

6
Misi4 2.
: Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi
berbagai macam ancaman dan bencana.

Misi5 3.
: Membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk
mendukung terwujudnya kabupaten cerdas.
Misi6 4. Menguatkan budaya masyarakat yang saling menghargai dan
jiwa gotong royong.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian


Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman sebagai bagian dari Perangkat
Daerah Kabupaten Sleman, berperan aktif dalam mewujudkan Visi Kabupaten Sleman,
yaitu “Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama yang Cerdas, Sejahtera,
Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong”. Misi yang
diemban oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana adalah mendukung Misi yang
Pertama, Keempat, dan Keenam, yaitu

1) Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan dukungan teknologi


untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat
2) Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai macam
ancaman dan bencana
3) Menguatkan budaya masyarakat yang saling menghargai dan jiwa gotong royong.

Strategi dan kebijakan Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman untuk menjalan Misi
yang Pertama, Keempat, dan Keenam dari Misi Kepala Daerah Kabupaten Sleman
tahun 2021 – 2026 dirumuskan pada tabel berikut:

Tujuan, Sasaran ,Strategi, dan Kebijakan


Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman

VISI : “Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera,


Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong”
Misi 1
Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan dukungan teknologi untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya tata Terwujudnya
kelola pengelolaan Pengelolaan Meningakatkan
pemerintahan daerah keuangan yang keuangan sesuai akuntabilitas
yang baik dan akuntabel peraturan

7
pelayanan publik
yang Meningkatnya Meningkatkan 1. meningkatkan
berkualitas kualitas pelayanan publik kualitas pelayanan
penyelenggaraan publik.
pemerintahan 2. Meningkatkan
daerah inovasi dalam
menyelenggarakan
pelayanan publik.
MISI 4
Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai macam ancaman dan
bencana
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya Terwujudnya Meningkatkan 1. Peningkatan kualitas
ketahanan ketahanan ketahanan keluarga keluarga
daerah keluarga 2. Pengendalian laju
pertumbuhan penduduk
MISI 6
Menguatkan budaya masyarakat yang saling menghargai dan jiwa gotong royong

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan


Menguatkan sikap Meningkatnya Mendorong 1. Peningkatan
saling menghargai di perlindungan kesadaran kualitas
lingkungan terhadap masyarakat dalam perlindungan
masyarakat dan perempuan dan pengarusutamaan terhadap
keluarga yang sadar anak gender perempuan
gender 2. Penguatan
pencegahan dan
perlindungan
terhadap anak dari
kekerasan
3. Pemenuhan hak
anak

Indikator Kinerja Utama Tahun 2021-2026 adalah sebagaimana tabel berikut:

Indikator Kinerja Utama (IKU)


Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sleman tahun 2021-2026
Berdasarkan Renstra 2021-2026
Tujuan/ Target
No Sasaran IKU 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Rumus
Renstra
1 Meningkatnya Indeks 82.65 82.9 83 83.25 83.75 83.95 Angka hasil
kualitas Kepuasan survey IKM
pelayanan Masyarakat yang
publik terhadap dilakukan
perangkat layanan Perangkat
daerah perangkat Daerah
daerah
2 Meningkatnya Predikat AKIP AA AA AA AA AA AA Hasil
akuntabilitas penilaian
kinerja Kementrian
perangkat PAN dan RB
daerah atau
Inspektorat

8
Tujuan/ Target
No IKU Rumus
Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
3 Renstra
Terwujudnya Indeks 2 2,9 3 3,1 3 3 Rerata indeks
ketahanan ketahanan ketahanan
keluarga keluarga fisik ekonomi
dan social
psikologis
MUKP seluruh 2 23,1 2 23,3 2 2 Hasil
wanita perhitungan
langsung
TFR 2 2,0 2 2,0 2 2 Perhitungan
metode
langsung/
tidak
langsung
ASFR 8 8 8 8 8 8 Metode
perhitungan
tidak
langsung

CPR 76,70 7 76,90 7 7 7 Jumlah


perempuan
usia
reproduksi
(usia 15-49
tahun) yang
menggunakan
suatu metode
kontrasepsi
dibagi dengan
jumlah
seluruh
perempuan
usia 15-49
tahun,
kemudian
hasilnya dikali
100
Presentase 39,10 3 39,15 3 3 3 Jumlah
peserta KB peserta KB
aktif MKJP MKJP dibagi
peserta KB
aktif total
Unmet need 7,95 7 7,9 7 7 7 Proporsi
pasangan
usia subur
(PUS) dalam
status kawin
yang tidak
menggunakan
alat
kontrasepsi
meskipun
mereka
menyatakan
ingin
menunda
atau
menjarangkan
anak

9
Tujuan/ Target
No IKU Rumus
Sasaran 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Renstra
4. Meningkatnya Indeks 9 96,20 96,21 96,22 96,23 96,24 IPM
perlindungan Pembangunan perempuan
terhadap Gender dibagi
perempuan IPM laki-laki
dan dikali 100
anak
Prevalensi 1 100 1 100 1 1 Jumlah
kekerasan kekerasan
terhadap terhadap
perempuan perempuan
yang yang
tertangani tertangani
dibagi jumlah
kasus
kekerasan
yang
dilaporkan
dikali 100
Persentase 1 100 1 100 1 1 Jumlah
anak kekerasan
korban terhadap
kekerasan anak yang
yang tertangani
tertangani dibagi jumlah
kasus
kekerasan
yang
dilaporkan
dikali 100

2. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas P3AP2KB


Kabupaten Sleman Kabupaten Sleman.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 1 Tahun
2020 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan ditindaklanjuti dengan
Peraturan Bupati Sleman Nomor 55.12 Tahun 2021 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungna Anak, Pengenalian
Penduduk dan Keluarga Berencana, pada pasal 3 disebutkan bahwa
Susunan organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari:

10
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Kelompok Substansi Perencanaan dan Evaluasi.
c. Bidang Pemberdayaan Perempuan terdiri dari:
1. Kelompok Substansi Kualitas Hidup Perempuan; dan
2. Kelompok Substansi Perlindungan Perempuan.
d. Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak terdiri dari:
1. Kelompok Substansi Perlindungan Anak; dan
2. Kelompok Substansi Pemenuhan Hak Anak.
e. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari:
1. Kelompok Substansi Pengendalian Penduduk, Advokasi, Komunikasi,
Informasi dan Edukasi; dan
2. Kelompok Substansi Pembinaan Keluarga Berencana.
f. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga terdiri dari:
1. Kelompok Substansi Bina Ketahanan Keluarga; dan
2. Kelompok Substansi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera dan
Kemitraan. g. Unit Pelaksana Teknis Daerah.
.

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DP3AP2KB KABUPATEN SLEMAN

11
a. Uraian Tugas dan Fungsi Bidang Pengendalian Penduduk dan KB
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 1
Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Sleman Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan ditindaklanjuti
dengan Peraturan Bupati Sleman Nomor 55.12 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungna Anak,
Pengenalian Penduduk dan Keluarga Berencana, pada Pasal 26
disebutkan bahwa Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
1) penyusunan rencana kerja Bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana;
2) perumusan kebijakan teknis pengendalian penduduk dan keluarga
berencana;
3) pelaksanaan dan pembinaan pengendalian penduduk;
12
4) pelaksanaan dan pembinaan advokasi, komunikasi, informasi dan
edukasi;
5) pembinaan dan penggerakan keluarga berencana; dan
6) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Bidang Pengendalian Penduduk dan KB terdiri dari 2 Kelompok


Substansi Yaitu :
a. Kelompok Substansi Pengendalian Penduduk, Advokasi,
Komunikasi, Informasi dan Edukasi, mempunyai tugas:
menyiapkan bahan pelaksanaan dan pembinaan pengendalian
penduduk, advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi dan
mempunyai fungsi:

1) penyusunan rencana kerja Kelompok Substansi Pengendalian


Penduduk, Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi;
2) perumusan kebijakan teknis pengendalian penduduk, advokasi,
komunikasi, informasi dan edukasi;
3) pelaksanaan sinkronisasi kebijakan pengendalian kuantitas
penduduk;
4) pembinaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi;
5) pelaksanaan pendataan dan pengelolaan sistem informasi
keluarga;
6) pemantauan dan evaluasi data dan informasi pengendalian
penduduk dan keluarga berencana; dan
7) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Kelompok
Substansi Pengendalian Penduduk, Advokasi, Komunikasi,
Informasi dan Edukasi.

b. Kelompok Substansi Pembinaan Keluarga Berencana, mempunyai


tugas menyiapkan bahan pelaksanaan dan pembinaan
penggerakan keluarga berencana dan mempunyai fungsi:
1) penyusunan rencana kerja Kelompok Substansi Pembinaan
Keluarga Berencana;
2) perumusan kebijakan teknis pembinaan keluarga berencana;

13
3) pembinaan dan penggerakan keluarga berencana;
4) pengelolaan alat obat kontrasepsi dan sarana prasarana
keluarga berencana; dan
5) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Kelompok
Substansi Pembinaan Keluarga Berencana.

c. Capaian Kinerja Bidang Pengendalian Penduduk dan KB.

Capaian realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2021 Dinas P3AP2KB,


khususnya Bidang Pengendalian Penduduk dan KB berdasarkan Rencana
Strategis tahun 2021 – 2026 dapat dilihat pada no. 3 pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.17.
Capaian indikator Kinerja Utama Dinas P3AP2KB tahun 2021
No. Tujuan/ Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Predikat
Sasaran Kinerja Kinerja
Strategis
(1) (2) (3) (4) (4) (5) (7)
1 Meningkatnya Indeks Indeks 82,7 84,41 102,07% Sangat
kualitas kepuasan Berhasil
pelayanan masyarakat
publik (IKM)
perangkat
daerah
2 Meningkatnya Predikat AKIP Predikat AA N/A N/A Belum
akuntabilitas ada
kinerja penilaian
perangkat
daerah
3 Terwujudnya Indeks Indeks 2,80 2,80 100% Sangat
ketahanan Ketahanan Berhasil
keluarga Keluarga
Median Usia Usia 23 24 104,35% Sangat
Perkawinan Berhasil
Pertama
(MUKP)
seluruh
wanita
Total Fertility Indeks 2,00 1,82 109,89% Sangat
Rate Berhasil
ASFR Indeks 8 N/A N/A Belum
ada
penilaia
n
CPR Indeks 76,70 77,58 Sangat
Berhasil
Persentase Persen 39,10 39,35 100,64% Sangat
peserta KB Berhasil
aktif MKJP
Unmet Need Indeks 7,95 7,57 105,02% Sangat
KB Berhasil
4 Meningkatnya Indeks Indeks 96,20 96,20 100% Sangat
perlindungan Pembangunan Berhasil
terhadap Gender
perempuan Prevalensi Persen 100 100 100% Sangat
dan anak kekerasan Berhasil
terhadap
perempuan
yang

14
No. Tujuan/ Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Predikat
Sasaran Kinerja Kinerja
Strategis
tertangani
Persentase Persen 100 100 100% Sangat
anak korban Berhasil
kekerasan
yang
tertangani

C. ANALISA MASALAH
1. Prioritas Masalah Yang Harus Diselesaikan
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Pengendalian
Penduduk dan KB terdapat beberapa isu penting sebagai berikut:
a. Kelompok Substansi Pengendalian Penduduk, Advokasi, Komunikasi,
Informasi dan Edukasi, ada beberapa isu, diantaranya :
1) Belum optimalnya Penyelenggaraan Kampung Keluarga
Berkualitas
2) Belum optimalnya Pengembangan Sekolah Siaga Kependudukan;
3) Belum optimalnya Pembentukan Dapur Sehat Atasi Stunting
(DAHSAT);

b. Kelompok Substansi Pembinaan Keluarga Berencana, ada beberapa


isu antara lain:
1) Rendahnya Kesertaan KB Pria;
2) Rendahnya Kesertaan KB Pasca Persalinan.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan prioritas


masalah adalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). USG
adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan
dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10 Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih
Jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebababkan isu tadi. Urgency

15
dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri.Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan dan
membahayakan sistem atau tidak.
c. Growth
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk
bila dibiarkan. Data atau informasi yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan metode USG yaitu: Hasil analisa situasi Informasi
tentang sumber daya yang dimiliki. Dokumen tentang perundang-
undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah yang berlaku.

Analisis Masalah Prioritas dengan Metode U-S-G

No Masalah Kriteria Jmlh


Urgensi Serious Growth
eness
1 Penyelenggaraan 5 5 5 15
Kampung Keluarga
Berkualitas belum
optimal
2 Pengembangan 4 4 3 11
Sekolah Siaga
Kependudukan
belum optimal
3 Pembentukan Dapur 5 4 4 13
Sehat Atasi Stunting
(DAHSAT) belum

16
optimal
4 Kesertaan KB Pria 5 4 3 12
masih rendah
5 Kesertaan KB 4 3 4 10
Pasca Persalinan
masih rendah
Keterangan : 5 =sangat tinggi, 4 = tinggi, 3 = sedang, 2 = rendah, 1 = sangat rendah

Berdasarkan tabel analisis menggunakan metode USG di atas, terihat


bahwa:
Rangking I : Penyelenggaraan Kampung Keluarga
Berkualitas belum optimal
Rangking II : Pembentukan Dapur Sehat Atasi Stunting
(DAHSAT) belum optimal
Rangking III : Kesertaan KB Pria masih rendah
Rangking IV : Kemampuan petugas pelayanan tidak merata
Rangking V Kesertaan KB Pasca Persalinan masih rendah

Berdasarkan analisis menggunakan USG di atas, terlihat bahwa,


score Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas belum
optimal lebih tinggi dibanding dengan score yang lain. Ini artinya
kegiatan Rancangan Aksi Perubahan Pengembangan Kampung
Keluarga Berkualitas sangat dimungkinkan untuk dilaksanakan.

2. Analisis Penyebab Masalah

Akar penyebab masalah Penyelenggaraan Kampung KB yang belum


optimal, akan kita analisis dengan menggunakan diagram Tulang Ikan
(Fishbone Diagrams) sebagai berikut:

17
Diagram Fishbone

Analisis akar penyebab masalah dengan menggunakan Diagram Tulang Ikan


(Fishbone Diagrams) ditemukan beberapa akar masalah mengapa
Penyelenggaraan Kampung belum optimal, selanjutnya kondisi yang diharapkan
sehingga penyelenggaraan kampung KB bisa optimal adalah :
1. Adanya Regulasi Peraturan Bupati Tentang keterlibatan Perangkat Daerah,
Organisasi dan Lembaga di Kampung KB.
2. Pelatihan bagi Pengurus Pokja kampung KB.
3. Menambah Kampung KB Percontohan.
4. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi dengan indikator yang jelas.
Beberapa alternatif solusi/gagasan penyelesaian masalah Penyelenggaraan
Kampung KB bisa berjalan dengan optimal dan kita bisa mengambil satu solusi
yang efektif dan efisien dengan menggunakan Metode Tapisan Mc Namara
sebagai berikut :

ALTERNATIF SOLUSI
MODEL TAPISAN MCNAMARA

N Alternatif Solusi Kriteria Alternatif Solusi Tota Ranking


o l

18
Skor

Kontribusi Biaya Layak

1. Adanya Regulasi 5 4 5 14 I
Peraturan Bupati
Tentang Gerakan
Bersama
Perangkat
Daerah,
Organisasi dan
Lembaga
(GASPOL) di
Kampung KB.

2. Mengadakan 3 4 3 10 III
pelatihan bagi
Pengurus Pokja
Kampung KB

3. Pengembangan 4 4 3 11 II
kampung Kb
Percontohan

Solusi terpilih dalam rangka Pengembangan Kampung KB biar berjalan


secara optimal adalah adanya regulasi Peraturan Bupati Tentang Gerakan
Bersama Perangkat Daerah, Organisasi dan Lembaga di Kampung KB.

D. STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH


1. Terobosan atau Inovasi
Keterlibatan Perangkat daerah, Organisasi dan Lembaga di
Kampung KB masih terbatas, sehingga penyelenggaraan Kampung KB
belum dapat dilaksanakan secara optimal, diperlukan regulasi yang
bisa menggerakkan Perangkat Daerah, Organisasi dan Lembaga
terlibat dalam penyelenggaraan Kampung KB melalui Rancangan Aksi
Perubahan Gerakan Bersama Perangkat Daerah, Organisasi dan
Lembaga (GASPOL) di Kampung KB. Hal ini juga sebagai tindak
lanjut dari Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 3 Tahun
2022 tertanggal 20 Mei 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung
Keluarga Berkualitas, yang menyebutkan bahwa Bupati/Walikota dan
Gubernur memberikan komitmen dalam optimalisasi penyelenggaraan

19
Kampung KB dengan regulasi peraturan Kepala daerah sesuai kewenangan
dan kemampuan keuangan daerah.
Kondisi yang diharapkan melalui inovasi ini adalah :
a. Adanya kesamaan persepsi dan komitmen di internal Dinas
P3AP2KB dalam optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB di
Kabupaten Sleman melalui Gerakan Bersama Perangkat
Daerah, Organisasi dan Lembaga (GASPOL) di kampung KB.
b. Meningkatnya jumlah keterlibatan Perangkat Daerah, Organisasi
dan Lembaga dalam penyelenggaraan Kampung KB yang
terintegrasi dan konvergensi.
c. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan kualitas keluarga
d. Adanya regulasi yang mengatur tentang keterlibatan Perangkat
Daerah, Organisasi dan Lembaga dalam optimalisasi
penyelenggaraan Kampung KB

2. Tahapan Kegiatan
Untuk mencapai tujuan dan manfaat sesuai dengan yang diharapkan,
aksi perubahan ini akan dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu: jangka
pendek (periode September – November 2022); jangka menengah
(periode Desember 2022 – Mei 2023); dan jangka Panjang (periode
Juni 2022 – Desember 2023), dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 7. Tahapan Jangka Pendek

Jadwal
N Kegiatan Risiko Hasil
Sept’2022 Okt’2022 Mitigasi Risiko
o 1 2 3 4 1 2 3 4
Milestone A: Persiapan
1. Pelaksanaan Rapat Rapat Adanya
Koordinasi terkendala Menyesuiakan persepsi yang
internal Bidang dengan jadwal Bidang sama dan
dan internal kesibukan membangun
Dinas masing- komitmen
P3AP2KB masing (Notulen dan
Bidang dokumentasi
rapat
koordinasi)
2. Pembentukan Tidak Pendekatan Terbentuknya
Tim Efektif semangat informal Tim Efektif
20
karena tidak (SK Tim)
ada honor
Milestone B: Identifikasi Kebutuhan Pendampingan Kegiatan di Kampung KB
1. Pelaksanaan Ada yang Dihubungi Adanya
Koordinasi tidak hadir untuk tetap kesepakatan
untuk memberikan pelaksanaan
menetapkan masukan program
Indikator lewat media inovasi
Kebutuhan yang kita (Notulen dan
Pendampingan tentukan (WA dokumentasi
Kegiatan di Group, Bit.ly) rapat
kampung KB koordinasi)
dengan Pokja
kampung KB
dan Tim
Efektif.
2. Inventarisasi Dokumen Menugaskan Adanya
kebutuhan tidak segera staf untuk dokumen Data
pendampingan tersedia monitor base
kegiatan kebutuhan
pendampingan
kegiatan
Milestone C: Pembentukan Komitmen dengan Perangkat Daerah, Organisasi dan
Lembaga
1. Pelaksanaan Ada yang Dihubungi Adanya
Koordinasi tidak hadir untuk tetap dukungan
untuk memberikan komitmen
pembentukan masukan tujuan dan
Komitmen lewat media manfaat
yang yang kita inovasi
mendukung tentukan (WA (dokumen
inovasi Group, Bit.ly) hasil rapat)
2. Inventarisasi Dokumen Menugaskan Data Kegiatan
Data kegiatan tidak segera staf untuk Pendampingan
pendampingan tersedia monitor
Milestone D: Pelaksanaan Penyusunan Draf Peraturan Bupati
1. Pelaksanaan Ada yang Dihubungi Adanya
Koordinasi tidak hadir untuk tetap komitmen dan
teknis rencana memberikan dukungan
penyusunan masukan (Notulen dan
draf Peraturan lewat media dokumentasi
Bupati yang kita hasil rapat)
tentukan (WA
Group, Bit.ly)
2. Pelaksanaan Personil Memonitor Adanya Draf
Penyusunan Bagian dan Advokasi Peraturan
Draf Peraturan Hukum terus menerus Bupati
Bupati yang (Dokumentasi
terbatas foto/ video)
21
3. Evaluasi dan Waktu Menugaskan (Dokumen
Pelaporan Terbatas staf untuk evaluasi dan
membantu Pelaporan)

Tabel 8. Tahapan Jangka Menengah

Jadwal
N Kegiatan Risiko Hasil
2022 2023 Mitigasi Risiko
o 12 1 2 3 4 5
Milestone E: Penyusunan Dokumen Peraturan Bupati
1. Pelaksanaan Pembahasan Advokasi terus Adanya
Koordinasi Antri di menerus dan kesepakatan
Penyusunan Bagian memonitor Penyusunan
Peraturan hukum Peraturan Bupati
Bupati dengan (Notulen dan
Bagian Hukum dokumentasi rapat)
dan OPD
terkait
2. Pembuatan Pengesahan Advokasi terus Dokumen
Dokumen sering lama menerus dan Peraturan Bupati
Peraturan monitor foto/video
Bupati
3. Sosialisasi Pemahaman Share di Group Adanya
Peraturan peserta media sosial pemahaman terkait
Bupati sosialisasi peraturan Bupati
beragam (Notulen dan
dokumentasi rapat)
Milestone F: Implementasi Peraturan Bupati
1. Implementasi Tidak semua Advokasi dan Foto/video
Peraturan Kampung KB KIE ke Tokoh
Bupati cepat formal dan
merespon Informal (Toga
Toma)
2. Pendampingan Terbatasnya Memberdayakan Peningkatan
Implementasi personil Penyuluh KB penyelenggaraan
Peraturan pendamping dan PLKB Kampung KB
Bupati (Foto/video proses
pendampingan)
Milestone G: Monitoring dan evaluasi Pelaksanaan di Kampung KB
1. Pelaksanaan Keterbatasan Melalui Lomba Adanya
Monitoring dan personil dan lewat daring dan peningkatan
Evaluasi Waktu aplikasi penyelenggaran
hambatan Kampung KB
pelaksanaan (Notulen dan
Perbup dokumentasi rapat)
GASPOL Di
Kampung KB

22
aplikasi (Tim
Pokja
Kampung KB
Tk.Kabupaten)
2. Pelaporan Tenaga dan Memperdayakan Terinformasikannya
kepada Waktu Tim Efektif pelaksaan aksi
Kepala Dinas Terbatas perubahan
P3AP2KB GASPOL di
terkait dengan Kampung KB (Foto
aksi dsm dokumen)
perubahan
GASPOL di
Kampung KB

Tabel 9. Tahapan Jangka Panjang

Jadwal
N Kegiatan Tahun 2023 Risiko Hasil
o Mitigasi Risiko
6 7 8 9 1 1 1
0 1 2
Milestone H : Review Aksi Perubahan GASPOL di Kampung KB
1. Pelaksanaan Yang hadir Dihubungi Adanya
Koordinasi tidak melalui media masukan Aksi
review Aksi lengkap untuk tetep Perubahan
Perubahan memberikan Gaspol di
GASPOL di review kampung KB
kampung KB (Notulen dan
dokumentasi
rapat)
2. Pengembanga Stagnan Inovasi yang Bukti
n Aksi terus menerus pengembanga
Perubahan n dalam
GASPOL di bentuk
Kampung KB foto/video
3. Evaluasi, Keterbatasa Memberdayaka Dokumen
Monitoring dan n tenaga n Tim Efektif evaluasi
Pelaporan dan waktu

3. Sumberdaya
a. Anggaran
Anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek perubahan ini,
merupakan perhitungan kebutuhan, bukan merupakan anggaran

23
yang tertuang dalam Dokumen Rencana Anggaran Bidang
Pengendalian Penduduk dan KB tahun 2022. Dalam pelaksanaan
implementasi Aksi Perubahan akan dilakukan kegiatan sejalan
dengan kegiatan program, sehingga bisa dijalankan dengan efisiensi
biaya.

Tabel 10. Rencana Anggaran Kegiatan Implementasi Aksi


Perubahan

No Jangka Pendek Anggaran Sumber


Kegiatan Dana/
Ket
A. Persiapan
1. Pelaksanaan Koordinasi Rp. 450.000,- APBD
internal Bidang dan internal 2022
Dinas P3AP2KB
2. Pembentukan Tim Efektif -
B. Identifikasi Kebutuhan
Pendampingan Kegiatan di
Kampung KB
1. Pelaksanaan Koordinasi untuk Rp. 2.680.000,- APBD
menetapkan Indikator 2022
Kebutuhan Pendampingan
Kegiatan di kampung KB
dengan Pokja kampung KB
dan Tim Efektif..
2. Inventarisasi kebutuhan -
pendampingan kegiatan
C. Pembentukan Komitmen
dengan Perangkat Daerah,
Organisasi dan Lembaga
1. Pelaksanaan Koordinasi untuk Rp. 1.350.000,- APBD
pembentukan Komitmen yang 2022
mendukung inovasi
2. Inventarisasi Data kegiatan -
pendampingan
D. Pelaksanaan Penyusunan
Draf Peraturan Bupati
1. Pelaksanaan Koordinasi Rp. 675.000,- APBD
teknis rencana penyusunan 2022
draf Peraturan Bupati
2. Pelaksanaan Penyusunan Draf -
Peraturan Bupati
3. Evaluasi dan Pelaporan -

Jumlah Anggaran Jangka Rp.11.230.000,-


Pendek

24
No Jangka Menengah Anggaran Sumber
Kegiatan Dana/
Ket
A. Penyusunan Dokumen
Peraturan Bupati
1. Pelaksanaan Koordinasi Rp. 1.350.000,- APBD
Penyusunan Peraturan Bupati 2023
dengan Bagian Hukum dan
OPD terkait
2. Sosialisasi Peraturan Bupati Rp.2.650.000,- APBD
2023
B. Monitoring dan evaluasi
Pelaksanaan di Kampung KB
Pelaksanaan Monitoring dan Rp.10.000.000,- APBD
Evaluasi hambatan 2023
pelaksanaan Perbup GASPOL
Di Kampung KB aplikasi (Tim
Pokja Kampung KB
Tk.Kabupaten)
Jumlah Anggaran Jangka Rp.14.000.000,-
Menengah

b. Jejaring Kerja dan Kolaborasi


Untuk menyukseskan GASPOL (Gerakan Bersama Pelayanan OPD dan
Lembaga) di Kampung KB ini memerlukan dukungan dari stakeholder.
Pihak-pihak yang berkepentingan beserta peranannya antara lain
terlihat pada Tabel berikut:

Stakeholders Internal Stakeholders Ekternal


Kepala Dinas P3AP2KB BKKBN RI
Kepala Bidang Pengendalian BKKBN DIY
Penduduk dan KB
Kepala BidangKetahanan dan DP3AP2 DIY
Kesejahteraan Keluarga
Kepala Seksi Pengendalian Bupati Sleman
Penduduk, Advokasi,
Komunikasi, Informasi dan
Edukasi
Kepala Seksi Pembinaan DPRD Komisi D
Keluarga Berencana

Kepala Seksi Bina Ketahanan Sekretaris Daerah Kabupaten


Keluarga Sleman
SeksiPemberdayaan Keluarga Asisten Sekretaris Daerah
Sejahtera dan Kemitraan Bidang Pemerintahan dan

25
Kesejahteraan Rakyat
Seluruh Staf Bidang Kepala Bappeda Kabupaten
Pengendalian Penduduk dan Sleman
KB
Kepala Dinas Kominfo
Kabupaten Sleman
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman
Kepala Dinas Dukcapil
Kabupaten Sleman
  Kepala Dinas Sosial
Kepala Dinas PMK
Kepala Dinas Perindag
Kepala Dinas Koperasi dan
UMK
  Kepala Dinas Pertanian,
Pangan dan Perikanan
  Kepala Dinas Lingkungan Hidup
  Kepala Dinas Pariwisata
  Kepala Dinas Kebudayaan
  Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman
  Kepala BKAD Kabupaten
Sleman
  Kepala Dinas PUPKP
  Panewu se Kabupaten Sleman
  Kepala Bagian Kesra Setda Kab
Sleman
  Lurah se Kabupaten Sleman
  Sekolah/ Perguruan Tinggi
  Baznas Kabupaten Sleman
  BPD Cabang Sleman
  Bank Sleman
  Fasilitas Kesehatan
Kader KB
  Masyarakat
  Media

Tabel 12. Daftar Stakeholder dan Katagorinya

26
Pengaruh Kepentingan
No Stakeholders Katagori
Ekternal
Kecil Besar Kecil Besar
1 BKKBN RI v v Promoters
2 BKKBN DIY v v Promoters
3 DP3AP2 DIY v v Defenders
4 Bupati Sleman v   v Promoters
DPRD Komisi D v   v Promoters
Sekretaris v v   Latens
Daerah
Kabupaten
Sleman
Asisten v     v Defenders
Sekretaris
Daerah Bidang
Pemerintahan
dan
Kesejahteraan
Rakyat
Kepala Bappeda v     v Defenders
Kabupaten
Sleman
Kepala Dinas v   v   Apathetics
Kominfo
Kabupaten
Sleman
Kepala Dinas v   v Promoters
Kesehatan
Kabupaten
Sleman
Kepala Dinas v   v Promoters
Dukcapil
Kabupaten
Sleman
Kepala Dinas v   v Promoters
Sosial
Kepala Dinas v   v Promoters
PMK
Kepala Dinas v   v Promoters
Perindag
Kepala Dinas v   v Promoters
Koperasi dan
UMK
Kepala Dinas v   v Promoters
Pertanian,
Pangan dan
Perikanan
Kepala Dinas v   v Promoters
Lingkungan
Hidup

27
Kepala Dinas v   v Promoters
Pariwisata
Kepala Dinas v   v Promoters
Kebudayaan
Kepala Dinas v   v Promoters
Pendidikan
Kabupaten
Sleman
Kepala BKAD v v   Latens
Kabupaten
Sleman
Kepala Dinas v   v Promoters
PUPKP
Panewu se v  v Latens
Kabupaten
Sleman
Kepala Bagian v   v   Apathetics
Kesra Setda Kab
Sleman
Lurah se v   v Promoters
Kabupaten
Sleman
Sekolah/ v   v   Apathetics
Perguruan Tinggi
Baznas v v   Latens
Kabupaten
Sleman
BPD Cabang v v   Latens
Sleman
Bank Sleman v v   Latens
Fasilitas v v   Latens
Kesehatan
Kader KB v   v   Apathetics
Masyarakat v     v Defenders
Media   v v   Latens

Keterangan :
1) Promoters (Hight Influence, Hight Interest) memiliki pengaruh
yang besar untuk membantu keberhasilan ataupun
menggagalkan, dan mempunyai kepentingan besar terhadap
program (PB/KB);
2) Latents (Hight Influence, Low Interest) memiliki pengaruh yang
besar dalam mewujudkan proyek perubahan tetapi mempunyai
kepentingan yang kecil terhadap hasil proyek perubahan
(PB/KK);

28
3) Defenders (Low Influence, Hight Interest) memiliki pengaruh
yang kecil tetapi mempunyai kepentingan yang besar dalam
kesuksesan proyek perubahan (PK/KB);
4) Apathetics (Low Influence, Low Interest) memiliki pengaruh
yang kecil terhadap terwujudnya proyek perubahan dan
kepentingan yang kecil (PK/KK)

INFLUENCE

INTEREST

Tabel 13. Strategi Komunikasi Pada Kelompok Stakeholder

29
No Kelompok Bentuk Strategi Komunikasi
Stakeholders
1. Promoters  memberikan informasi untuk
meyakinkan bahwa kegiatan yang
diusulkan sangat urgent, dan menjadi
kunci terwujudnya SDM yang
berkualitas sebagai tujuan
pembangunan nasional.
 aktif berkomunikasi dan meminta
masukan atas pelaksanaan aksi
perubahan dan menyesuaikan
pelaksanaan apabila masukan
merupakan kritik membangun.
 Melaporkan hasil secara berkala
 Selalu berkonsultasi ketika terjadi
permasalahan
 Mengikuti setiap petunjuk dan arahan
2. Latents  memberikan informasi mengenai
maksud, tujuan, manfaat, output yang
dihasilkan serta impact bagi
Pemerintah daerah dan perluasan
cakupan informasi kepada PNS.
 Diberikan kesempatan untuk
berpartisipasi sesering mungkin
 Perlakukan kelompoik ini dengan baik
3. Defenders  memberikan pemahaman dan
pengertian serta motivasi bahwa
kegiatan proyek perubahan ini harus
dilaksanakan karena berkaitan dengan
tugas pokok dan fungsi.
 memberikan apresiasi serta
mengingatkan secara terus menerus
pencapaian upaya agar aksi perubahan
dapat diselesaikan tepat waktu.

30
 Melakukan diskusi dalam penyusunan
perencanaan dan pelaksanaan aksi
perubahan
 Memberikan informasi berkala
mengenai pentingnya kegiatan
 Melakukan koordinasi secara intensif
dalam setiap progress kegiatan
 Menyampaikan tingkat kepentingan
stakeholder dalam kegiatan
 Menyampaikan manfaat yang akan
didapatkan oleh Stakeholde
4. Apathetic  memberikan informasi seperlunya dan
menjaga agar tidak menjadi
penghambat dari kegiatan rencana aksi
perubahan
 Memberikan motivasi agar terlibat lebih
intensif dan mendukung kegiatan

Gambar 5. Net Maps Stakeholder

c. Pembentukan Tim Efektif


Untuk merealisasikan tujuan, sasaran dan manfaat Aksi Perubahan,
maka harus dibentuk Tim Efektif dengan memanfaatkan sumber daya
organisasi dan stakeholder yang ada. Tim Efetif ini dikendalikan dan
dikoordinasikan oleh project leader untuk melaksanaan tahapan Aksi
Perubahan. Tim Efektif yang akan dibentuk terdiri dari Tim Sosialisasi
dan Koordinasi, dan Tim Monitoring dan Evaluasi.
Tim Efektif adalah sebagai berikut:
1. Sponsor : Kepala Dinas P3AP2KB
2. Project Leader : Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB

31
3. Tim Sosialisasi dan Koordinasi : Sub Koordinator Pengendalian
Penduduk dan KB, Advokasi dan KIE beserta Staf.
4. Tim Monitoring dan Evaluasi : Sub Koordinator Pembinaan KB dan
staf

Gambar 6. Bagan Tim Efektif

d. Tugas dan Wewenang Tim Efektif


1) Mentor
a. Bertindak sebagai pembimbing sekaligus pengawas Peserta PKA
secara professional serta berperan sebagai inspirator dan
motivator;
b. Memberikan arahan, dukungan, dan petunjuk dalam keseluruhan
pelaksanaan aksi perubahan;
c. Memberikan petunjuk dan bimbingan untuk mengatasi masalah
dan kendala yang muncul dalam pelaksanaan aksi perubahan;
d. Menerima laporan dan memantau jalannya aksi perubahan yang
dilakukan oleh peserta.

2) Peserta PKA (Project Leader)


a. Menyusun ide, gagasan dan rencana aksi perubahan;

32
b. Menyusun tahapan rencana aksi perubahan;
c. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan aksi perubahan;
d. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua stakeholder;
e. Membentuk tim kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan aksi
perubahan dan melakukan kerjasama dengan tim kerja;
f. Melaksanakan seluruh tahapan yang telah dirancang;
g. Melaporkan perkembangan hasil kerja kepada mentor dan coach
untuk mendapatkan evaluasi dan saran terhadap aksi perubahan;
h. Menyusun laporan akhir aksi perubahan.

3) Coach
a. Melakukan diskusi dan memberikan masukan peserta PKA dalam
menyusun rancangan aksi perubahan;
b. Memonitor kegiatan peserta PKA selama tahap aktualisasi aksi
perubahan;
c. Melakukan intervensi bila peserta PKA mengalami permasalahan
sesuai kewenangan coach;
d. Melakukan komunikasi dengan mentor terkait kegiatan peserta
PKA selama tahap aktualisasi aksi perubahan;
e. Memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan persetujuan kepada
peserta PKA dalam penyusunan aksi perubahan;
f. Melakukan monitoring kegiatan peserta PKA selama tahap
aktualisasi kepemimpinan;
g. Memberikan feedback terhadap laporan perkembangan
implementasi aksi perubahan dari peserta PKA;
h. Memfasilitasi jika peserta PKA mengalami kesulitan;
i. Mendukung pelaksanaan aksi perubahan;
j. Melakukan koordinasi dengan mentor untuk membantu peserta
PKA apabila mengalami permasalahan

4) Tim Sosialisasi dan Koordinasi


a. Melakukan Sosialisasi dan Koordinasi dengan Stakeholder
internal maupun eksternal untuk menyamakan persepsi.
b. Melakukan Koordinasi awal dan berkelanjutan dengan semua
Stakeholder untuk membuat jejaring yang kuat

33
c. Mensosialisasikan teknis pelaksanaan program kepada Perangkat
daerah, Organisasi dan Lembaga, Pokja Kampung KB, Kalurahan
yang ada Kampung KB.
d. Melaporkan progress kegiatan secara berkala kepada kepala
Dinas P3AP2KB melalui Project Leader.
e. Mensosialisasikan output dan dampak seluas-luasnya baik melalui
website, twiter, Instagram, rapat-rapat dinas, maupun berita-berita
di media massa.

5) Tim Monitoring dan Evaluasi


a. Memonitor pelaksanan aksi perubahan
b. Mengevaluasi jalannya program, output dan outcome.
c. Merencanakan tindak lanjut perbaikan program
d. Mengusulkan perbaikan kepada Project Leader.

4. Manajemen Resiko
Semua kegiatan yang dijalankan, pasti mengandung risiko. Untuk
meminimalisir akibat dari risiko, maka resiko perlu diidentifikasi dan
dikelola supaya tidak menyebabkan terhambatnya kegiatan. Untuk
dapat mengelola risiko atau meminimalisir akibat risiko yang muncul,
maka harus dilakukan Identifikasi Potensi Masalah yang mungkin
muncul. Untuk memudahkan pencermatan Rancangan Aksi
Perubahan ini, maka potensi masalah dan strategi pemecahannya
ditampilkan dalam satu tabel di bawah ini.

Tabel 14. Identifikasi Potensi Masalah dan Strategi Penyelesaian

No. Potensi Masalah Strategi Penyelesaian


1. Kesibukan di Seksi dan Membuat Jadwal kegiatan di
semua staf Bidang luar jam efektif pelayanan
Pengendalian Penduduk
dan KB yang merupakan
Tim Efektif
2. Gerakan Bersama Melakukan pendekatan secara
Perangkat Daerah, persuasif kepada anggota Tim

34
Organisasi dan Lembaga untuk mendukung
di kampung KB pelaksanaan aksi perubahan
3. Kendala teknis pada saat Melakukan monitoring dan
Penyusunan Draf pendampingan untuk
Peraturan Bupati, memberikan solusi terhadap
Peraturan Bupati dan kendala di lapangan
Implentasi
4. Monitoring dan Evaluasi Berbagi tugas dengan Tim
pelaksanaan aksi kerja untuk melaksanakan
perubahan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan aksi perubahan

Berdasarkan daftar potensi masalah yang telah diidentifikasi di atas,


maka telah dipersiapkan solusi untuk pemecahan masalahnya.
Dengan demikian Rancangan Aksi Perubahan ini telah
mempersiapkan manajemen risiko, sehingga hambatan dan dampak
risiko dapat diminimalisir dan proyek perubahan dapat berjalan
dengan baik.

E. HASIL IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

35
36
LAMPIRAN
1. Biodata Project Leader.
2. Lembar dan Bukti Konsultasi dengan mentor/ coac.
3. Surat Pernyataan Mentor.
4. Undangan Seminar.
5. Catatan masukan Penguji I.
6. Catatan masukan Penguji II.
7. Catatan Coach.
8. Catatan Mentor.
9. Slide Paparan RAP

Anda mungkin juga menyukai