TAHUN 2024
OLEH :
DAMAI, S.Kep.,Ners
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat yang diberikan
sehingga dapat menyelesaikan Laporan Penugasan Komprehensif P1,P2 dan P3 pada Balai
Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023.
Laporan ini merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan Pelatihan SDM dalam bidang
Manajemen Puskesmas untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas aparatur sipil
negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas khususnya dalam bidang
Manajemen Puskesmas.
Dengan adanya Laporan Kegiatan Pelatihan Manajemen Puskesmas ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang berguna khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
Manajemen Puskesmas terutama Manajemen UPT Puskesmas Tumbang Talaken. Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan profil ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan masukan untuk penyempurnaan dalam
penyusunan profil ini. Kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan Laporan
Penugasan Komprehensif P1,P2 dan P3 pada Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2023 kami mengucapkan banyak terima kasih.
SRILASTARI, SKM
NIP.19750205 200604 2 026
ii
DAFTAR ISI
COVER DALAM............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. TUJUAN..................................................................................................................3
1. TUJUAN UMUM..............................................................................................3
2. TUJUAN KHUSUS...........................................................................................3
C. VISI,MISI,MOTTO PUSKESMAS......................................................................3
1. LETAK GEOGRAFIS......................................................................................5
2. ADMINISTRASI...............................................................................................6
3. KEADAAN DEMOGRAFI..............................................................................7
a. JUMLAH PENDUDUK..............................................................................7
b. PROFIL PENDUDUK................................................................................8
1) KEPADATAN PENDUDUK................................................................8
4) KEADAAN EKONOMI.......................................................................9
4. UKBM................................................................................................................9
5. JARINGAN PUSKESMAS.............................................................................11
6. JEJARING........................................................................................................12
7. TEMPAT UMUM............................................................................................13
3. OBAT................................................................................................................20
iii
5. PEMBIAYAAN................................................................................................22
1. PIS-PK..............................................................................................................23
2. SPM...................................................................................................................26
B. PEMECAHAN MASALAH..............................................................................................52
BAB V PENUTUP.....................................................................................................................58
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia sebagai warga
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis. Setiap orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi untuk mencapai keberhasilan
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban masyarakat dan
pemerintah.
lapisan masyarakat. Namun pada operasionalnya ditujukan untuk golongan tertentu dan
Sehat”. dan Misi yang ditetapkan UPT Puskesmas Tumbang Talaken untuk mencapai visi
Upaya-upaya kesehatan untuk mencapai Visi dan Misi diatas telah dilakukan,
namun hasilnya belum optimal. Pengelolaan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
oleh sistem informasi kesehatan agar lebih berhasil guna dan berdaya guna.
kesehatan tersebut diperlukan indikator. Indikator yang dipakai adalah Indikator Kinerja
berjalan efektif dan efisien sangat diperlukan informasi tentang hasil pembangunan
2022, yang berisi tentang situasi dan kondisi kesehatan Kecamatan Manuhing Tahun
2022 beserta hasil dari upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan selama tahun
2012 yang dianalisis secara sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan
grafik.
Penyusunan profil ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi dalam
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan
dan berdayaguna.
2. Tujuan Khusus
b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai
nasional.
i. Visi Puskesmas
terintegritas.
3
D. Sistematika Penulisan
Profil kesehatan UPT Puskesmas Tumbang Talaken berisi narasi dan gambaran
analisis situasi umum dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan, situasi sumber
daya, situasi upaya kesehatan, situasi derajat kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
Disamping narasi juga berisi tabel, grafik dan diagram untuk sajian distribusi frekuensi
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
BAB ini secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya profil UPT
Puskesmas Tumbang Talaken. Dalam bab ini juga diuraikan secara ringkas
pula isi dari Profil UPT Puskesmas Tumbang Talaken dan sistimatika
penyajian.
Dalam Bab ini menyajikan tentang gambaran umum daerah. Selain uraian
tentang letak geografis, administrasi dan informasi umum lainnya, bab ini juga
Bab ini Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki
4
BAB II
ANALISIS SITUASI
I. Letak Geografis
Desa Tangki Dahuyan, Desa Tumbang Jalemu, Desa Guhung, Desa Tumbang Sepan,
Desa Bereng Belawan, Desa Belawan Mulya, Desa Bangun Sari, Dusun Bumi Harjo,
Desa Fajar Harapan, Dusun Sumber Raya, Desa Bereng Jun, Desa Taringen, Desa
Palangka Raya.
5
II. Administrasi
Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Tumbang Talaken terdiri dari 1 (satu)
Semua wilayah kerja Puskesmas Tumbang Talaken dapat dijangkau dengan kendaraan
roda dua dan roda empat, jarak tempuh dari desa ke Puskesmas rata-rata 30 menit,
kecuali Desa Bereng Belawan, Desa Bereng Jun, Desa Taringen, Desa Takaras jarak
tempuh dari Puskesmas ke desa kurang lebih 1,5 jam.
6
III. Keadan Demografi
a. Jumlah Penduduk
wilayah kerja Puskesmas Tumbang Talaken secara lengkap dapat dilihat dalam tabel
berikut :
7
b. Profil Penduduk
1) Kepadatan Penduduk
adalah 1.113 jiwa/km2 dengan jumlah Penduduk 11.278 orang maka kepadatan
Sex Ratio penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tumbang Talaken tahun 2020
bahwa jumlah penduduk Laki-laki lebih banyak 6.029 jiwa dibandingkan dengan
8
3) Struktur Penduduk Menurut Umur
Melalui data yang tersaji, dapat diketahui proporsi penduduk yang menjadi
4) Keadaan Ekonomi
berbagai upaya dilakukan diantaranya dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya
diantaranya adalah Posyandu, Posbindu, kelurahan siaga, dan lain sebagainya. Posyandu
dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare.
9
Jumlah posyandu di Wilayah UPT Puskemas Tumbang Talaken Tahun
2022 sebanyak 16 dengan posyandu aktif berjumlah 16. Berikut gambaran grafik
Nama
No Nama Posyandu Jumlah Posyandu
Kelurahan/Desa
KB Harapan
1 Tumbang Talaken 2
PKM Dalam Gedung
2 Tangki Dahuyan Tangki Dahuyan 1
3 Tumbang Jalemu Bajenta 1
4 Gohong Sehat Abadi 1
5 Tumbang Sepan Melati 1
6 Bereng Belawan Barigas 1
7 Belawan Mulya Sehat Bahagia 1
Lestari 1
8 Bangun Sari 2
Lestari 2
Fajar Harapan 1
9 Fajar Harapan 2
Fajar Harapan 2
Barigas
10 Bereng Jun 2
Harang Kramat
11 Taringen Taringen Jaya 1
12 Takaras Mawar 1
Jumlah 16
Jumlah
1
a. Data Posbindu / PTM / Posyandu Lansia / Posyandu Remaja
POSYANDU
NO NAMA DESA / JUMLAH
KELURAHAN
PTM LANSIA POSREM
1 Tumbang Talaken 2 2 2 6
2 Tangki Dahuyan 1 1 1 3
3 Tumbang Jalemu 1 1 1 3
4 Gohong 1 1 1 3
5 Tumbang Sepan 1 1 0 2
6 Bereng Belawan 1 1 0 2
7 Belawan Mulya 1 1 0 2
8 Bangun Sari 1 1 0 2
9 Fajar Harapan 2 2 1 5
10 Bereng Jun 2 2 1 5
11 Taringen 1 1 0 2
12 Takaras 1 1 1 3
Jumlah 15 15 8 38
1
VI. Jejaring Puskesmas (RS,Klinik,Dokter Praktek Mandiri)
UPT Puskesmas Tumbang Talaken tahun 2022 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Nama
No Jejaring Jumlah
Kelurahan/Desa
Rumah Sakit Pratama 1
1 Tumbang Talaken Dokter Praktek Mandiri 2
Praktek Klinik Mandiri 4
2 Tangki Dahuyan Praktek Klinik Mandiri 1
3 Belawan Mulya Praktek Klinik Mandiri 1
4 Bangun Sari Praktek Klinik Mandiri 1
5 Fajar Harapan Dokter Praktek Mandiri 1
6 Taringen Praktek Klinik Mandiri 1
7 Takaras Praktek Klinik Mandiri 1
Jumlah 13
1
VII. Tempat-tempat Umum
Sarana kesehatan yang disajikan meliputi sarana puskesmas dan beberapa sarana
pelayanan kesehatan yang ada di Kelurahan Tumbang Talaken sampai dengan tahun
2022 yang tercatat di UPT Puskesmas Tumbang Talaken adalah sebagai berikut :
Tumbang Talaken telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan dalam gedung seperti
1
PERALATAN UNTUK PELAYANAN LUAR GEDUNG PUSKESMAS
1
2. Alat dan Bahan
RUANG PELAYANAN
Gudang Obat Ada 2000 2015 Baik
Tempat/Area Penyimpanan Vaksin Ada 2015 - Baik
KM/WC Petugas Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Pendaftaran dan rekam medik Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Pemeriksaan Umum/BP Umum Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Tunggu Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Kesehatan Anak & Imunisasi Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Kesehatan Ibu dan KB Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Farmasi/Kamar Obat Ada 2000 2015 Baik
Laboratorium Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Gudang Umum Ada 2000 - Rusak rgn
Ruangan KIA, KB & Imunisasi Ada 2000 - Baik
1
PENDUKUNG
Rumah Dinas Tenaga Kesehatan I / 4 Pintu Ada 2015 - Rusak rgn / 1 Pintu
1
Tahun Tahun
Nama Alat Ada No Seri Merk Type Berfungsi Kalibrasi
Pengadaan Operasional
Kom dilengkapi tutup Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kom dilengkapi tutup Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kom Kapas Steril Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kom Kapas Steril Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Gunting Angkat Jahitan Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Gunting Angkat Jahitan Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kom Iodine Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kom Iodine Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Termometer digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Termometer digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Timbangan dewasa; Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Timbangan dewasa; Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Klem Arteri, Lurus (Kelly/(Kocher) Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Klem Arteri, Lurus (Kelly/(Kocher) Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Reflex hammer/Palu pengukur reflex Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Reflex hammer/Palu pengukur reflex Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Tensimeter Digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Tensimeter Digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Pinset Chirurgical Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Pinset Chirurgical Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Vaccine Carrier Ya WHO PQS NO. E004/007 Medibest -unknown- 2015 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK2/TLK MEDIBEST UNKNOWN 2015 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK3/TLK DOMETIC VAKSIN CARRIER 2015 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK4/TLK DOLINE -unknown- 2010 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK5/TLK MEDICAL SYSTEM VAKSIN TRANSPORT BOX 2021 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK6//TLK DOMETIC -unknown- 2015 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK7/TLK DOMETIC -unknown- 2015 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK8/TLK MEDIBEST -unknown- 2015 2022 Baik Belum
1
Garpu tala Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Garpu tala Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Garpu tala Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pengukur Tinggi Badan (Microtoise) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Stetoskop/Stetoskop Dewasa Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Sudip lidah logam / Spatula Lidah
Logam panjang 12 cm Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Sudip lidah logam / Spatula Lidah
Logam panjang 12 cm Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Tensimeter, Air Raksa dengan
manset anak dan dewasa Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Timbangan dewasa; Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Torniket Karet Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Reflex hammer/Palu pengukur reflex Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Tensimeter Digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Snellen, alat untuk pemeriksaan
visus Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Spekulum hidung Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Spekulum hidung Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Spekulum telinga P.241 (Ukuran
Kecil, Besar, Sedang) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Tes buta warna (ISHIHARA) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pengait serumen Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pengait serumen Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pengait serumen Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pinhole Ya 1 -unknown- -unknown-- 2018 2019 Baik Belum
Termometer air raksa Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Termometer air raksa Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Termometer air raksa Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
1
Pen Light / Lampu Senter Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pen Light / Lampu Senter Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Tempat Alkohol (Dappen Glas) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Tempat Alkohol (Dappen Glas) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Toples Kapas/Kasa Steril Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Toples Pembuangan Kapas ( 50 x 75
mm ) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Baki Logam tempat alat steril
tertutup Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Waskom Cekung Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Tas kanvas tempat kit Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Dental sonde Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Dental sonde Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kaca mulut Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Otoscope Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Otoscope Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Termometer digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Termometer digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
1
3. Obat
pertama, UPT Puskesmas Tumbang Talaken telah dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, dokter gigi, ahli
kesehatan masyarakat, bidan, perawat, terapis gig dan mulut, ahli gizi dan apoteker.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam
organisasi. Suatu organisasi dapat berjalan dengan baik jika memiliki SDM yang
keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program, dan pelayanan kesehatan. Jenis dan jumlah
tenaga di UPT Puskesmas Tumbang Talaken tahun 2022 sebanyak 42 orang Pegawai
Negeri Sipil (PNS), 6 Pegawai P3K, 6 Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan 2 Tenaga
Sukarela (TKS). Adapun jenis dan jumlah SDM di UPT Puskesmas Tumbang Talaken
2
Status Pegawai Standar
Jenis Tenaga
No Jml Kontrak Menurut PMK Ket
Kesehatan PNS P3K Sukarela
Daerah No 49/2016
Terdapat kesenjangan jumlah antara SDMK yang ada dengan jumlah tenaga yang ada di
untuk SDM Kesehatan yang belum terpenuhi melalui Aplikasi RENBUT. Tetapi sampai
dengan sekarang belum ada penambahan tenaga di UPT Puskesmas Tumbang Talaken
2
5. Pembiayaan
Kecamatan Manuhing.
memanfaatkan biaya tersebut secara efektif dan efisien baik ditinjau dari aspek ekonomi
maupun sosial dengan tujuan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat yang
dengan penyebaran dana sesuai kebutuhan serta pemanfaatan yang diatur secara
seksama, sehingga tidak terjadi peningkatan biaya yang berlebihan. Sumber pembiayaan
puskesmas berasal dari, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) serta Dana JKN.
Adapun pendapatan UPT Puskesmas Tumbang Talaken dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut :
Juknis BOK sehingga serapan BOK untuk kegiatan puskesmas menjadi tidak maksimal.
2
C. DATA CAKUPAN PROGRAM
1. PIS-PK
Program Indonesia melalui pendekatan keluarga merupakan inisiatif yang menekankan peran penting keluarga dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Pendekatan ini mengakui bahwa keluarga adalah unit dasar masyarakat dan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan individu serta komunitas secara keseluruhan.
Melalui program ini, pemerintah dan lembaga terkait berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan menyediakan akses ke layanan pendidikan, kesehatan,
pekerjaan dan perlindungan sosial. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang bagi setiap anggota
keluarga, sehingga kontribusi mereka dalam membangun bangsa dapat maksimal. Berikut ini adalah data cakupan Program PIS-PK UPT Puskesmas Tumbang Talaken
Tahun 2022 :
2
3 Bayi mendapatkan
imunisasi dasar 97,50% 100,00% 66,67% 00,00% 91,67% 100,00% 100,00% 75,00% 100,00% 80,00% 85,71% 83,33% 86,55%
lengkap *)
∑ Keluarga Bernilai Y 39 1 12 0 11 7 6 3 5 8 6 5 103
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 40 1 18 3 12 7 6 4 5 10 7 6 119
4 Bayi mendapatkan
ASI Eksklusif 58,18% 100,00% 79,17% 100,00% 81,25% 100,00% 85,71% 88,89% 83,33% 100,00% 100,00% 62,50% 77,30%
∑ Keluarga Bernilai Y 32 1 19 5 13 11 6 8 5 13 8 5 126
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 55 1 24 5 16 11 7 9 6 13 8 8 163
5 Pertumbuhan Balita
dipantau 86,81% 100,00% 73,13% 100,00% 85,94% 100,00% 100,00% 88,89% 100,00% 100,00% 89,29% 93,75% 89,94%
∑ Keluarga Bernilai Y 125 9 49 19 55 56 27 32 15 56 25 15 483
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 144 9 67 19 64 56 27 36 15 56 28 16 537
6 Penderita TB Paru
yang berobat sesuai 42,31% 00,00% 70,00% 00,00% 60,00% 20,00% 00,00% 09,09% 00,00% 20,00% 66,67% 00,00% 33,33%
standar
∑ Keluarga Bernilai Y 11 0 7 0 3 1 0 1 0 2 4 0 29
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 26 2 10 2 5 5 4 11 5 10 6 1 87
7 Penderita hipertensi
yang berobat teratur 12,34% 25,00% 03,85% 00,00% 08,99% 10,53% 03,28% 10,53% 05,41% 04,29% 09,68% 09,76% 08,73%
∑ Keluarga Bernilai Y 29 1 2 0 8 4 2 6 2 3 3 4 64
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 235 4 52 18 89 38 61 57 37 70 31 41 733
8 Penderita gangguan
jiwa berat, diobati
dan tidak
00,79% 00,00% 00,51% 01,92% 01,42% 00,00% 00,73% 01,57% 00,00% 00,53% 02,44% 01,08% 55,17%
ditelantarkan
∑ Keluarga Bernilai Y 4 0 1 1 3 0 1 2 0 1 2 1 16
2
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 507 39 197 52 211 183 137 127 93 189 82 93 29
9 Anggota keluarga
tidak ada yang 33,66% 07,69% 19,70% 18,87% 37,38% 36,61% 37,68% 24,03% 41,94% 38,42% 45,24% 56,38% 34,11%
merokok *)
∑ Keluarga Bernilai Y 172 3 39 10 80 67 52 31 39 73 38 53 657
9 Anggota keluarga
tidak ada yang 33,66% 07,69% 19,70% 18,87% 37,38% 36,61% 37,68% 24,03% 41,94% 38,42% 45,24% 56,38% 34,11%
merokok *)
∑ Keluarga Bernilai Y 172 3 39 10 80 67 52 31 39 73 38 53 657
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 511 39 198 53 214 183 138 129 93 190 84 94 1926
10 Keluarga sudah
menjadi anggota JKN 53,62% 10,26% 34,34% 39,62% 54,21% 53,01% 50,72% 26,36% 44,09% 30,53% 53,57% 50,00% 45,43%
∑ Keluarga Bernilai Y 274 4 68 21 116 97 70 34 41 58 45 47 875
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 511 39 198 53 214 183 138 129 93 190 84 94 1926
11 Keluarga memiliki
akses/menggunakan 98,43% 100,00% 20,20% 58,49% 82,71% 96,17% 57,97% 87,60% 36,56% 11,58% 75,00% 77,66% 70,15%
sarana air bersih
∑ Keluarga Bernilai Y 503 39 40 31 177 176 80 113 34 22 63 73 1351
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 511 39 198 53 214 183 138 129 93 190 84 94 1926
12 Keluarga memiliki
akses/menggunakan 96,28% 100,00% 91,41% 77,36% 85,98% 96,17% 78,99% 85,27% 84,95% 40,53% 77,38% 78,72% 84,48%
jamban keluarga
∑ Keluarga Bernilai Y 492 39 181 41 184 176 109 110 79 77 65 74 1627
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 511 39 198 53 214 183 138 129 93 190 84 94 1926
Indeks Keluarga Sehat
0,194 0,026 0,015 0,000 0,187 0,208 0,072 0,039 0,022 0,011 0,202 0,170
(IKS) 0,121
∑ Keluarga dengan IKS >
0,800 99 1 3 0 40 38 10 5 2 2 17 16 233
∑ Keluarga 511 39 198 53 214 183 138 129 93 190 84 94 1926
2
2. STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Standar Pelayanan Minimal adalah seperangkat kriteria atau parameter yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga terkait sebagai acuan untuk menjamin kualitas
pelayanan public yang memadai kepada masyarakat. Tujuan dari SPM adalah untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan oleh berbagai instansi atau sector
seperti pendidikan, kesehatan, dan lainnya mencapai standar tertentu yang dapat diukur dan dijaga.
Dengan adanya SPM, diharapkan pelayanan public dapat lebih konsisten, transaparan, dan berkualitas serta memberikan kepastian kepada masyarakat mengenai apa yang
dapat mereka harapkan dari pelayanan yang mereka terima. Berikut ini adalah capaian SPM UPT Puskesmas Tumbang Talaken Tahun 2022 :
2
9 Pelayanan kesehatan 100 13 7 1 0 5 2 4 4 0 0 11 1 3 38 292,31
penderita Diabetes
Melitus
10 Pelayanan Kesehatan 100 11 0 0 0 0 3 0 0 4 0 4 11 100,00
orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat
11 Pelayanan kesehatan 100 147 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 98 17 115 78,23
orang dengan TB
12 Pelayanan kesehatan 100 199 0 0 8 0 0 0 10 0 0 0 84 14 116 58,29
orang dengan risiko
terinfeksi HIV
2
3. PROGRAM UKM dan UKP
Kunjungan rawat jalan baik kasus baru ataupun kasus lama di UPT Puskemas
Tumbang Talaken di Kecamatan Manuhing tahun 2022 adalah sebanyak 779 dengan
jumlah kunjungan rawat jalan menurut jenis kelamin di UPT Puskemas Tumbang
Jumlah Kunjungan
Jumlah Kunjungan
420
359
Laki-laki Perempuan
b. 10 Penyakit Terbanyak
Tahun 2022 :
ISPAHipertensiGastritisFebrisRhematikAlergiDMDiareAnemiaAsma
355
109
87
79
56 47
35 29 18 17
2
c. KESEHATAN IBU
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian
seperti kecelakaan, terjatuh dll. Data kematian Ibu di wilayah kerja UPT
profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan
perawat) kepada ibu hamil sesuai pedoman. Kegiatan pelayanan antenatal meliputi
imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi pada ibu hamil selama
masa kehamilannya. Titik berat kegiatan adalah promotif dan preventif dan hasilnya
terlihat dari cakupan kunjungan pertama ibu hami (K1) dan kunjungan ke empat ibu
hamil (K4).
Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran
besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan
hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu
hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan
distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua, dan dua kali pada
trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan
2
kesehatan kepada ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 dalam lima tahun terakhir dapat
200
93
180 8 K4
16070
140 60
120 50
100 40 100 K1 K
90 4
80 80
70
60 60
40
20
0
20 2018 202019 20 2020 2020 2021 202022
mencapai 93,25%, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesehatan KIA agar
peningkatan kualitas K4 yang sesuai standar. Salah satu pelayanan yang diberikan saat
pelayanan antenatal yang menjadi standar kualitas adalah pemberian zat besi (Fe) 90
tablet dan imunisasi tetanus. Berikut ini gambar trend pemberian zat besi (Fe) selama
FE
101,47%
100,61%
98,16%
95,57%
94,06%
3
Pemberian imunisasi Tetanus difteri (Td) berkaitan erat dengan ANC sebagai
upaya untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat
imunisasi Td. Cakupan imunisasi Td1 sampai dengan Td5 ibu hamil tahun 2022 dapat
45
40
40
3530
30
25
25
20
20
1510
10
5
0
Td1Td2Td3
Td4 Td5
Td1Td2Td3Td4Td5
Puskesmas, sekitar 20% diantara ibu hamil yang ditemui dan diperiksa tergolong dalam
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi meliputi Hb< 8 g%, tekanan
darah tinggi (sistole >140 mmHg, diastole >90 mmHg), oedema nyata, eklampsia,
ketuban pecah dini, perdarahan pervaginam, letak lintang pada usia kehamilan > 32
minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat atau sepsis dan persalinan
prematur.
Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir beberapa diantaranya
terjadi pada masa persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan persalinan tidak
Cakupan persalinan adalah persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan. Angka
secara professional.
3
Pada tahun 2018 diketahui bahwa cakupan ibu bersalin yang ditolong tenaga
kesehatan mengalami peningkatan dari pada tahun sebelumnya, yaitu dari 90% pada
Setelah melahirkan, ibu masih perlu mendapatkan perhatian. Masa nifas masih
beresiko mengalami perdarahan atau infeksi yang dapat mengakibatkan kematian ibu.
Cakupan pelayanan ibu nifas (KF3) tahun 2022 sebesar 92,95% atau sebanyak 145 ibu
nifas. Berdasarkan cakupan KF3, diketahu bahwa pada tahun 2022, cakupan pelayanan
ibu nifas memiliki kenaikan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut
Ibu Nifas
160
140 152
138 140
120 125
100 110
80
60
40
20
Kunjungan Nifas
20182019202020212022
f. Keluarga Berencana
Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan
sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian,
usia subur seorang wanita biasanya antara 15- 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur
tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Cakupan secara lengkap pelayanan KB dapat dilihat pada gambar berikut ini:
3
KB
87,48%
73,94% 74,02%
69,11% 70,64%
d. KESEHATAN ANAK
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (0 - 1 tahun). Banyak faktor yang dikaitkan
dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi dapat
disebabkan oleh 2 hal, yaitu endogen dan eksogen. Angka kematian yang terjadi dalam
kematian ada yang langsung dan tidak langsung. Walaupun dalam kenyataannya dapat
Angka kematian bayi (AKB) di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tumbang Talaken
adalah 0 atau tidak ada kematian bayi dan balita dari 2018 sampai dengan tahun 2022.
sehingga dapat mendeteksi secara dini penyakit maupun kelainan yang dialami neonatus.
Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah persentase neonatal (bayi kurang dari 1 bulan)
yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal 3 kali dari tenaga kesehatan. Dua kali
pada umur 0-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari.
Pada tahun 2022, pelayanan KN Lengkap (KN3) adalah sebesar 145 jiwa
3
Ibu Nifas
160
152
140
138 140
120
125
100 110
80
60
40
20
0 Kunjungan Nifas
20182019202020212022
Asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman asuhan persalinan normal yang
tersedia di Puskesmas, pemebrian layanan asuhan dapat dilaksanakan oleh dokter, bidan
atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi dilaksanakan dalam ruangan yang sama dengan
ibunya atau rawat gabung selama 24 jam. Pelayanan kesehatan bayi sangat penting
diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi minimal 4 kali kunjungan selama periode
29 hari sampai dengan 11 bulan yaitu 1 kali umur 29 hari sampai 3 bulan, 1 kali pada
umur 3-6 bulan, 1 kali pada 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Cakupan
pelayanan kesehatan bayi di UPT Puskesmas Tumbang Talaken pada tahun 2022 adalah
92,95% .
4. Pelayanan Imunisasi
dilemahkan ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau minum dengan maksud agar
terjadi kekebalan terhadap jenis penyakit tertentu di dalam tubuh. Kegiatan imunisasi
rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio,
Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu hamil (TT) dan imunisasi u ntuk
dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB,
3
ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan
teknis.
Program Imunisasi merupakan salah satu program prioritas yang dinilai sanagat
efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit
yang dapat dicegah oleh imunisasi. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI)
pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada
sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan denganbatasan suatu wilayah tertentu,
berarti dalam wilayah tersebut tergambar besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau
bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I).
Cakupan imunisasi bayi BCG pada tahun 2022 dari Bulan Januari-Desember
BCG
April
Januari Februari Maret Mei Juni
Juli Agustus
September Oktober NovemberDesember
30
27
23 24
22 21
20 20
18
14 13
12
Cakupan imunisasi bayi Campak/MR pada tahun 2022 dapat dilihat pada grafiik berikut
ini:
3
30
30
2626
25
20 18
1616
15
14
15
10 10
9
10
6
0
Campak
Cakupan imunisasi polio pada tahun 2022 dilihat pada grafik berikut:
99 100
93 92
86
77 74
71
65 65
56
39
Polio
yang bergizi mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangan
mempunyai beberapa fase yang sesuai dengan umur anak, yaitu fase pertumbuhan cepat
dan fase pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan
terjadi gangguan gizi pada anak tersebut yang mempunyai dampak dibelakang hari baik
bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak tersebut maupun gangguan intelegensia.
3
berpikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal
pertumbuhan moral.
Cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2018 sebesar 75%, tahun 2019 sebesar
100%, tahun 2020 sebesar 90,10%, sedangkan tahun 2021 mengalami penurunan
20182019202020212022
100%
90,10%
84,50%
75%
70%
6. Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan
derajat kesehatan dimana kondisi gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan
individu. Untuk itu dilakukan pemantauan terhadap status gizi bayi dan balita karena
kecerdasannya.
Masalah status gizi ibu hamil akan berpengaruh terhadap kesehatan janin yang
dikandungnya dan akan berdampak pada berat badan bayi yang dilahirkan serta juga
akan berpengaruh pada perkembangan otak dan pertumbuhan fisik bayi. BBLR adalah
bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, merupakan salah satu faktor utama yang
Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan pengukuran
antropometri yang menggunakan indeks berat badan menurut umur (BB/U) dan
3
dikategorikan dalam gemuk, normal, kurus dan sangat kurus. Sejak tahun 2009 kasus
Balita adalah balita dengan nilai z-score < -3SD (kategori sangat kurus).
Kondisi saat ini status balita gizi buruk mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun
sebelumnya. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi petugas gizi agar lebih resposif
menindak lanjuti apabila terdapat kasus BGM di lapangan sehingga tidak berkembang
menjadi gizi buruk. Berikut ini grafik capaian Gizi tiap tribulanan :
45 43
39
40
35
30 26
25
25
20 17
16
13
15 12
10
5
0000
0
Stunting Wasting Ibu Hamil KEK
Pelayanan kesehatan pada kelompok usia sekolah dan remaja dilakukan melalui
sekolah dasar/ sederajat dan remaja. Pelayanan kesehatan peserta didik sekolah adalah
Pemeriksaan kesehatan terhadap peserta didik kelas 1 SD/MI, kelas 7 SPM/MTs dan
sekolah minimal pemeriksaan status gizi (TB,BB), pemeriksaan gigi, tajam penglihatan
dan tajam pendengaran. Berikut gambaran capaian pelayanan kesehatan siswa SD/MI,
3
PenjaringanBerkala
1107
401
287
192
113
1,8
SD SMP SMA
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan adalah setiap warga negara yang berusia 15 tahun sampai usia 59
Talaken mencapai sebesar 101% atau sebanyak 5.024 jiwa. Jumlah perempuan yang
mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar lebih banyak dibanding laki-
laki. Gambaran Cakupan pelayanan kesehatan usia produktif UPT Puskesmas Tumbang
USIA PRODUKTIF
Januari Februari Maret April Mei juni Juli
Agustus September Oktober November Desember Total
5024
618 826
379 413 566 578 359
283 322 230 313 137
3
2. Pelayanan Usia Lanjut
Seiring bertambahnya Umur Harapan Hidup (UHH) maka keberadaan para lanjut
usia tidak dapat begitu saja diabaikan, sehingga perlu diupayakan peningkatan kualitas
hidup bagi kelompok umur lanjut usia. Pelayanan kesehatan pra usila dan usila adalah
penduduk usia 45 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
kelompok usia lanjut. Pada tahun 2022 jumlah pelayanan usila di UPT Puskesmas
f. PENGENDALIAN PENYAKIT
a) Tuberkulosis
Mycobacterium tuberculosis infeksi. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat
kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Gejala
linik dibagi menjadi 2 golongan yaitu respiratorik dan gejala sistemik. Gejala
respiratorik yaitu batuk kurang lebih 3 minggu, batuk darah, sesak nafas dan kadang
nyeri dada. Gejala sistemik yaitu demam, menggil, keringat malam, anoreksia dan
Pengobatan tuberkulosis atau obat anti tuberkulosis (OAT) terbagi menjadi 2 fase
yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan.
pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung (DOTS), sejak tahun 2000
terutama puskesmas. Jumlah suspek yang dijaring pada tahun 2022 mencapai 147
orang
4
b) HIV/AIDS
sangat mudah terinfeksi berbagai macam penyakit yang lain. Sebelum memasuki
fase AIDS, penderita terlebi dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. Orang yang
terkena virus ini akan menjadi retan terhadap terhadap infeksi berbagai berbagai
macam penyakit. meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
menunjukan bahwa penyakit ini tidak hanya menyerang pada usia produktif tetapi
sudah meningkat pada usia non produktif (anak-anak bahkan bayi), hal ini
menunjukan bahwa trend penyebaran penyakit ini sudah berubah sehingga program
terinfeksi pada usia non produktif dapat terjaring. Pada tahun 2022 terdapat 2 kasus
HIV pada rentang usia 20-24 tahun di UPT Puskesmas Tumbang Talaken.
c) Diare
Menurut WHO pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi
cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari (24jam), dua kriteria yang
penting yang harus ada yaitu BAB cair dan sering. Penyakit diare merupakan salah
satu penyakit yang berbasis lingkungan, dimana sarana air bersih dan buang air besar
serta perilaku manusia yang tidak sehat merupakan faktor dominan penyebab
dapat menyebabkan kematian terutama pada saat Kejadian Luar Biasa (KLB).
prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari serta melibatkan
peran serta kader dalam tatalaksana diare oleh karena dengan penanganan yang tepat
dan cepat ditingkat rumah tangga maka diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus
4
dehidrasi berat yang dapat mengakibatkan kematian. Tindakan penanganan segera
penderita diare sebesar 111 orang. Diketahui penderita diare sebanyaksebanyak 111
kasus penderita sudah ditangani. Hal ini mengalami penurunan jika dibanding pada
tahun-tahun sebelumnya.
yang disebabkan oleh cacing filaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening yang dapat
menimbulkan cacat menetap (seumur hidup) berupa pembesaran kaki, lengan dan
Dari tahun 2018 sampai pada tahun 2022 tidak terdapat kasus filariasis di
mencegah infeksi sekunder. Dalam upaya mencapai eradikasi Filariasis tahun 2020
penderita dapat ditemukan dalam stadium dini dan tidak sampai menimbulkan
kecacatan.
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit non infeksi yang penyebabnya
bukan mikroorganisme tetapi terjadi karena pola hidup yang kurang sehat, seperti
merokok, penyakit bawaan, cacat fisik, penuaan, usia, dan gangguan kejiwaan. PTM ini
penyakit menular masih menjadi sorortan dalam masalah kesehatan dan dalam waktu
bersamaan morbiditas, mortalitas PTM makin meningkat. Hal ini akan menjadi tantangan
4
yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia khususnya di
a. Hipertensi
meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari
berkontraksi (sistole) dan berelaksasi anatara denyut (diastole). tekanan darah normal
pada saat istirhat adalah kisaran 100-140 mmHg dan diastolik 60-90 mmHg.
Hipertensi terjadi bila terus menerus berada pada 140/90 mmhg atau lebih.
Berdasarkan screening pasien hipertensi pada tahun pada tahun 2022 adalah 1327
oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah. Gula darah sangat vital bagi
kesehatan karena merupakan sumber energi yang penting bagi sel-sel dan jaringan.
2. Diabetes tipe 2, di mana sel beta di pankreas tidak memproduksi insulin dalam
jumlah yang cukup, atau sel-sel tubuh tidak menunjukkan respons terhadap
4. Diabetes tipe lain, yang dapat timbul akibat kelainan hormon, imunologi,
Dari screening pasien DM di UPT Puskesmas Tumbang Talaken pada tahun 2022
yaitu 38 orang.
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat adalah orang yang mengalami
gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk
sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat
4
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi sebagai manusia.
ODGJ berat merupakan salah satu indikator pelayanan dasar yang wajib diterima
oleh masyarakat Indonesia yang tertuang dalam Permendagri Nomor 02 tahun 2018
dan Permenkes Nomor 04 tahun 2019. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa
setiap orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pelayanan kesehatan pada ODGJ bert sesuai standar bagi psikotik akut dan
wawancara) dan edukasi kepatuhan minum obat. Pada tahun 2022, jumlah orang
4
i. KESEHATAN LINGKUNGAN
merupakan salah satu pilar utama dalam pencapaian Indonesia sehat.Untuk memperkecil
risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat kondisi lingkungan yang
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan akan air bersih
semakin bertambah. Berbagai upaya dilakukan agar akses masyarakat terhadap air bersih
Sumber mata air ada yang berasal dari mata air terlindung dan yang tidak
terlindung. Sumber mata air tidak terlindung antara lain sumber air PDAM, sumur gali,
sumur pompa relatif lebih terlindung dan memenuhisyarat kesehatan. Sedangkan sumber
mata air terlindung adalah sumber air minum keluarga yang bersumber dari sarana air
bersih yang telah memenuhi syarat biologis, kimia dan fisik (Permenkes). Menurut
Kementrian Kesehatan syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak
Pada tahun 2022 jumlah keluarga di UPT Puskesmas Tumbang Talaken yang
mempunyai sarana air minum sebanyak 7161, yang berkualitas berkualitas atau layak
yaitu 5076.
4
BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
% CAKUPAN
TOTAL NILAI URUTAN
NO INDIKATOR KECAMATAN MASALAH PRIORITAS MASALAH
MASALAH
MANUHING
A B C D E F G
1 Keluarga mengikuti U : 4 + 4 = 8/2 = 4
program KB *)
41,46%
∑ Keluarga Bernilai Y 05,17% Terdapat 58,54% keluarga yang belum mengikuti program S : 4 + 4 = 8/2 = 4 19
∑ Keluarga– ∑ Keluarga KB G : 3 + 3 = 6/2 = 3 2
697
bernilai “N” F : 4 + 3 = 7/2 = 3,5
2 Persalinan Ibu di fasilitas U : 5 +4 = 9/2 = 4,5
pelayanan kesehatan
47,37%
∑ Keluarga Bernilai Y 45 Terdapat 52,63% belum melakukan persalinan di S : 5 + 5= 10/2 = 5 19 3
Fasilitas Kesehatan G: 5+ 5= 10/2= 5
∑ Keluarga– ∑ Keluarga 95
bernilai “N” F : 5 +4 = 9/2 = 4,5
3 Bayi mendapatkan U : 4 + 3 = 7/2 = 3,5
imunisasi dasar lengkap
86,55%
*) Terdapat 13,45% Bayi belum mendapatkan Imunisasi 5
15,5
∑ Keluarga Bernilai Y 103 Dasar Lengkap S : 4 + 4 = 8/2 = 4
∑ Keluarga– ∑ Keluarga G : 3 + 3 = 6/2 = 3
119
bernilai “N” F : 5+ 5= 10/2= 5
4 Bayi mendapatkan ASI U : 4 + 3 = 7/2 = 3,5
Eksklusif
77,30%
∑ Keluarga Bernilai Y 126 Terdapat 22,70% Bayi belum mandapatkan ASI Eksklusif S : 4 + 3 = 7/2 = 3,5 14 9
∑ Keluarga– ∑ Keluarga G : 3 + 3 = 6/2 = 3
163
bernilai “N” F : 4 + 4 = 8/2 = 4
4
5 Pertumbuhan Balita U : 4 + 4 = 8/2 = 4
dipantau
89,94%
∑ Keluarga Bernilai Y 483 Terdapat 10,06% Pertumbuhan Balita belum dipantau S : 4 + 4 = 8/2 = 4 14,5
∑ Keluarga– ∑ Keluarga G : 4 + 3 = 7/2 = 3,5 8
537
bernilai “N” F : 3+ 3 = 6/2 = 3
4
10 Keluarga sudah menjadi U : 5+ 5= 10/2= 5
anggota JKN
45,43%
∑ Keluarga Bernilai Y 875 Terdapat 54,57% keluarga yang belum menjadi anggota S : 4 + 3 = 7/2 = 3,5 16 4
∑ Keluarga– ∑ Keluarga JKN G : 4 + 4 = 8/2 = 4
1926
bernilai “N” F : 4 + 3 = 7/2 = 3,5
11 Keluarga memiliki U :5 + 4 = 9/2 = 4,5
akses/menggunakan 70,15%
sarana air bersih Terdapat 29,18% keluarga tidak memiliki
∑ Keluarga Bernilai Y 1351 S : 5 + 4 = 9/2 = 4,5 14,5 7
akses/menggunakan sarana air
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bersih G : 4 + 4 = 8/2 = 4
1926
bernilai “N” F : 3 + 2 = 5/2 = 2,5
12 Keluarga memiliki U : 5 + 4 = 9/2 = 4,5
akses/menggunakan 84,48%
jamban keluarga Terdapat 15,52% keluarga tidak memiliki akses /
∑ Keluarga Bernilai Y 1627 S : 4 + 3 = 7/2 = 3,5 13,5 10
menggunakan jamban keluarga
∑ Keluarga– ∑ Keluarga G : 3+ 3 = 6/2 = 3
1926
bernilai “N” F : 3 + 2 = 5/2 = 2,5
Prioritas Masalah :
1. Terdapat 66,67% Penderita TB-Paru tidak berobat sesuai dengan standar dengan score : 20
2. Terdapat 58,54% keluarga yang belum mengikuti program KB dengan score : 19
3. Terdapat 52,63% belum melakukan persalinan di Fasilitas Kesehatan dengan score : 19
4. Terdapat 54,57% keluarga yang belum menjadi anggota JKN dengan score : 16
5. Terdapat 13,45% Bayi belum mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap dengan score : 15,5
6. Terdapat 44,83% Penderita Gangguan Jiwa yang tidak diobati dan ditelantarkan dengan score : 15
7. Terdapat 29,18% keluarga tidak memiliki akses/menggunakan sarana air bersih dengan score : 14,5
4
8. Terdapat 10,06% Pertumbuhan Balita belum dipantau dengan score : 14,5
9. Terdapat 22,70% Bayi belum mandapatkan ASI Eksklusif dengan score : 14
10. Terdapat 15,52% keluarga tidak memiliki akses / menggunakan jamban keluarga dengan score : 13,5
11. Terdapat 91,27% Penderita Hypertensi yang tidak berobat secara teratur dengan score : 13
12. Terdapat 65,89% anggota keluarga yang merokok dengan score : 12
4
TERDAPAT 52,63% BELUM MELAKUKAN
PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN
rang tegas sanksi bagi yang tidak melahirkan di Faskes Kurang menyadari
tentang Kurangnya KIE kepada Tradisi keluarga yang
pentingnya masyarakat melahirkan dirumah
kepesertan JKN
Informasi yang
Tidak pernah
disampaikan kepada
mengantar istrinya ke
masy. masih kurang
Fasilitas Kesehatan
5
MANUSIA METODE
5
B. PEMECAHAN MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH KET
MASALAH
1 Terdapat 52,63% belum Kurangnya Komunikasi, Informasi dan Melakukan penyuluhan tentang Melakukan penyuluhan tentang pentingnya
melakukan persalinan di Edukasi kepada masyarakat pentingnya persalinan dengan persalinan dengan tenaga kesehatan
Fasilitas Kesehatan tenaga kesehatan
Pemanfaatan Dana JKN Masih Kurang Mempelajari Juklak / Juknis JKN Mempelajari Juklak / Juknis JKN lebih
lebih lanjut lanjut
Kurangnya pengetahuan tentang Melaksanakan kegiatan Melaksanakan kegiatan penyuluhan /
persalinan penyuluhan / sosialisasi tentang sosialisasi tentang pentingnya persalinan di
pentingnya persalinan di fasyankes
fasyankes
Tidak ada tenaga kesehatan di Desa Melakukan advokasi dan Melakukan advokasi dan koordinasi linsek
koordinasi linsek terkait. terkait.
Kurang tegas sanksi bagi yang tidak
melahirkan di Faskes
5
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
UKM ESENSIAL
I Kesehatan Ibu 1. Pelayanan ANC Ibu hamil Ibu hamil mendapatkan pelayanan Semua ibu 71 Ibu Bidan Bidan, ATK, Buku KIA,Stik Januari s.d Semua Ibu
sesuai standar dan menjaga agar ibu hamil yang hamil koordinator Pemeriksaaan Desember Hamil
sehat selama masa berada di memeriksakan
kehamilan,persalinan dan nifas serta wilayah kehamilan
Rp5.040.000 BOK
mengusahakan bayi yang dilahirkan kerja PKM nya,
sehat tercapainya
Pelayanan
ANC 100%
2. Pelaksanaan P4k dan Meningkatkan cakupan dan mutu Ibu hamil 71 Ibu Bidan Bidan, Stiker P4K, Buku Februari, Tercapainya
Penempelan stiker P4k pelayanan kesehatan bagi ibu hamil hamil koordinator KIA,Lembar balik, Leaflet April , Juni, cakupan
melalui peningkatan peran serta Agustus , pertolongan
keluarga dan masyarakat dalam Oktober, persalinan
merencanakan persalinan yang Desember Rp1.680.000 oleh Nakes BOK
aman dan persiapan menghadapi 100 %
komplikasi dan tanda bahaya
kebidanan bagi ibu sehingga
melahirkan bayi yang sehat
3. Pelaksanaan pemantauan ibu 1. Menjaga ibu hamil yang berisiko Semua ibu 71 Ibu Bidan Bidan, Stik HB, Lembar Maret, Ibu hamil
hamil Resti untuk tetap sehat sehingga tidak hamil yang hamil koordinator balik, Leaflet Juni,Okt, resti yang
terjadi komplikasi berada di Desember dipantau
2. Memastikan ibu hamil yang wilayah Rp1.680.000 100% BOK
berisiko melahirkan ditolong oleh kerja PKM
nakes dan dapat melahirkan di
Faskes
4.Kelas ibu hamil Meningkatkan Ibu hamil 71 ibu Bidan Bidan,ATK, Lembar Balik, Maret,
pengetahuan,merubah sikap dan hamil koordinator Leaflet, Matras, LCD Juni,Okt, Semua ibu
perilaku ibu agar memahami Desember hamil
tentang kehamilan,perubahan tubuh mengikuti
dan keluhan selama kegiatan kelas
Rp1.680.000 BOK
kehamilan,perawatan ibu hamil,
kehamilan,nifas,KB pasca tercapainya
persalinan,perawatan bayi baru indikator kelas
lahir,mitos/kepercayaan/adat Bumil 90%
istiadat setempat
5
5. Kemitraan bidan dengan 1. Meningkatkan cakupan semua 7 org DK Bidan Bidan,ATK, Lembar Balik, Kepala Desa Juni, Adanya MOU
Dukun Kampung persalinan oleh Nakes dan Dukun koordinator Leaflet, Matras, LCD November kemitraan dan
memberikan pengetahuan dan Kampung 100% Ibu
pemahaman kepada DK tentang yg ada di melahirkan
peranya dalam perawatan wilyah ditolong oleh
Bumil,bufas dan BBL. kerja Pusk nakes di
2. Menjalin kerjasama untuk faskes
Rp1.200.000 BOK
meningkatkan derajat Kesehatan Ibu
dan Anak
3. DK mampu memberikan motivasi
untuk ibu hamil dan keluarga utk
mau memeriksaka kesehatan ibu
/anak dan pertolongsn persalinan
ditolong olh Nakesdi faskes
III Upaya Kesehatan Pemantauan Kesehatan Bayi dan Mengetahui kondisi kesehatan bayi, Bayi/balita 306 bayi Pj Gizi dan Pj KMS,Alat timbang, alat PKK Januari s.d 306 Bayi
Neonatus dan Bayi Balita (pengukuran, pemantauan status gizi, status Imunisasi yang ada /balita Imunisasi ukur LILA bayi, Desember dilakukan
perkembangan, pemberian vit A pencapaian Desa Uci dan diwilayah (P2) penimbangan
Rp12.000.000 BOK
dan Imunisasi dasar Lengkap) mendeteksi kemungkian terjadinya kerja PKM dan Imunisasi
kelainan secara dini dasar lengkap
(IDL)100%
IV Upaya Kesehatan Pemantauan kesehatan balita Mengetahui status gizi bayi/balita Balita yang 306 bayi Pj Gizi ATK,Lembar survei, Januari s.d Terpantaunya
Anak Balita da Pra (Surveilans Gizi) termasuk balita secara dini guna penanganan lebih ada /balita micrptoise Desember status gizi
Sekolah risiko tinggi dan stunting dan lanjut sesuai kebutuhan dan diwilayah balita dan
pemberian Vitamin A dosis tinggi memenuhi kebutuhan akan vitamin kerja PKM Rp12.000.000 terpantaunya BOK
A untuk anak pra sekolah status
Stunting pada
balita 100 %
Upaya Penjaringan Anak Sekolah dan Mengetahui dengan dini Anak 5 SD, 2 ATK,Format Pengkajian, Agustus 100% AUS
Rp1.600.000
V Kesehatan pemeriksaan berkala kemungkinan gangguan kesehatan sekolah SLTP Pj Gizi Rapor Kesehatan Anak Guru pengajar Terjaring BOK
Anak pada anak sekolah dan mengetahui kelas 1 dan Sekolah
Sekolah status gizi AUS kelas 7
dan PJ AUS
Remaja
Pemeriksaan kesehatan Anak Mengetahui stasus anemia pada Anak 2 SLTP (80 Pj Gizi Obat TTD, ATK, Buku Guru Januari s.d 100% Rematri
remaja dan pemberian TTD remaja putri dan memenuhi Remaja Remaja Kesehatan AUS, Stik Desember dapat FE,
kebutuhan TTD serte mengurangi Putri Putri) Pemeriksaan,banner,leaflet Rp1.600.000 Tidak ada
resiko penyakit yang disebabkan kasus rematri
oleh kekurangan TTD ( Anemia ) Anemia BOK
VI Imunisasi Pelaksanaan BIAS Memberikan kekebalan pada anak Anak usia 120 siswa/i Pj Imunisasi Vaksin,Imunisasi kit, ATK, Guru Agustus, Tercapainya
usia sekolah untuk dapat sekolah SD Spanduk November Cakupan
membentuk kekebalan tubuh kls1, kls2 Rp3.200.000 imunisasi BIAS
terhadap penyakit yang dapat dan kls 5 100%
dicegah dengan imunisasi BOK
5
Meningkatkan kesadaran lansia Januari s.d
untuk menjaga kesehatan dirinya Kelompok ATK,Stik Desember Tercapainya
Upaya Pelayanan Pj Pengelola
VII Pelayanan Kesehatan Lansia sendiri, Mendeteksi secara dini Lansia dan 180 Lansia Pemeriksaan,Obat, Leaflet, Rp6.000.000 Cakupan BOK
Lansia Lansia
risiko penyakit yg terjadi pada Lansia keluarga Lembar Balik Lansia 100 %
untk mendapatkan penanganan
meningkatkan kesadaran Januari s.d
Tercapainya
kemandirian wanita dalam Desember
Cakupan
Pelayanan mengatur fungsi dan proses
Bidan Leaflet,Lembar balik dan pelayanan
VIII kesehatan Pelayanan Kesehatan reproduksi reproduksinya, dapat mencegah PUS 428 PUS PL KB Rp3.200.000 BOK
koordinator Spanduk Kespro 100%,
Reproduksi dan menghindari gaya hidup yg
Pernikahan
dapat mengakibatkan penyakit pada
dini 0%
sistem Reproduksi
IX Upaya Kesehatan Inspeksi TTU,TPM dan Sarana Air terciptanya TTU,TPM dan Sarana Air Tempat 3 TTU, 330 Pj Kesling Kesling Kit, Leaflet Camat, DLH, Dinas Juni, Tercapainya
Lingkungan Minum yang memenuhi syarat Minum yang memenuhi syarat Umum, Rumah PUPR,Kades November cakupan desa
Kesehatan ,Pembinaan paska kesehatan,Seluruh masyarakat yang Rumah Tangga ODF 100%
Rp1.600.000
pemberdayaan termasuk ada diwilayah kerja Pusk. Sudah Tangga
verifikasi desa yg melaksanakan melaksanakan desa SBS agar
STBM, desa SBS lingkungan menjadi bersih BOK
X Upaya Kesehatan Penyegaran/refreshing Orientasi Kader mengatahui dan paham kader 20 kader Pj Promkes ATK,Leaflet,Lembar balik Juni Keikutsertaan
Promosi kader kesehatan dalam upaya tentang tugas pokok kader dalam dan Spanduk Dekorasi Rp2.400.000 posyandu
kesehatan secara terpadu melaksanakan kegiatan Posyandu 100% BOK
Penyuluhan Kelompok ttg meningkatkan pengetahuan dan masyarakat 1970 Pj Promkes ATK,Leaflet,Lembar balik Juni, 0 % kasus
Penyakit Tidak Menular pemahaman masyarakat tentang Masyarakat dan Spanduk Dekorasi November Rp2.400.000 PTM
Penyakit Tidak Menular BOK
Penyuluhan anak sekolah ttg Anak sekolah mengetahui tentang Anak 320 siswa/i Pj Promkes Leaflet,Lembar balik dan Guru Pengajar September 0% Kasus
Kespro,bahaya Napza dan rokok apa itu Napza dan bahaya rokok bagi sekolah Spanduk Dekorasi pernikahan
kesehatan dan mampu ber prilaku dini, 0%
hidup sehat Rp3.600.000 siswa/I
merokok dan
memakai
napza BOK
Penyuluhan Sikat Gigi dan cuci Memberikan Pengetahuan bagi Anak 320 siswa/i Pj Promkes Leaflet,Lembar balik dan Guru Pengajar September 0% kasus
tangan anak sekolah peserta didik ttg PHBS sekolah Spanduk Dekorasi, sabun, karies dan
sikat gigi, pasta gigi Rp3.600.000 diare anak
sekolah
BOK
Kegiatan Survei Mawas Diri Mengali permasalahan kesehatan di Masyarakat 1970 Pj Promkes Kuesioner,ATK Januari 100% masalah
(SMD), Musyawarah masyarakat masyarakat untuk dijadikan data Masyarakat kesehatan
Rp1.400.000
desa (MMD) dasar untuk merencanakan program terdata
berdasarkan prioritas masalah BOK
Kegiatan Musyawarah masyarakat Merencanakan program kesehatan Masyarakat 1970 Tim ATK,Spanduk dekorasi, Camat,kades/aparat Januari 100% masalah
desa (MMD) berdasarkan prioritas masalah yang Masyarakat Perencanaan Wierlees LCD, bahan desa kesehatan ada
Rp4.800.000
didapat melalui SMD paparan upaya
penyelesaian BOK
5
penyediaan Media KIE Memberikan pemahaman dan Masyarakat 1970 Pj Promkes Baleho,Spanduk Leaflet, Kepala Desa Februari, 100%
edukasi pada masyarakat tentang Masyarakat Banner mei, masyarakat
kesehatan baik dirinya sendiri, Agustus Rp6.000.000 memahami
keluarga dan Lingkungan tempat November ttg masalah
tinggalnya kesehatan BOK
XI Upaya Pencegahan Deteksi Dini HIV/AIDS,TB pada ibu Terlacaknya penderita TB Paru, HIV Masyarakat Masyarakat Pj P2P TB Pot Dahak,mikroscope, Januari s.d tercapainya
dan pengendalian hamil dan populasi berisiko pada populasi berisiko sehingga berisiko berisiko HIV RDT HIV Desember penderita
Menular mendapatkan pengobatan TB/HIV
(TB,HIV/Aids,IMS, Rp9.000.000 mendapatkan
Hepatitis) pelayanan
Kesehatan
100 % BOK
XIII Upaya Pencegahan Orientasi Kader tentang PTM Kader mengatahui dan paham Kader 20 kader Pj PTM ATK,Spanduk dekorasi, Mei 100%
dan pengendalian tentang tugas pokok kader dalam LCD, PPT Penderita
PTM pelayanan kesehatan PTM PTM
Rp2.400.000
mendapatkan
pel.
Kesehatan BOK
Pengukuran dan Pemeriksaan Meningkatnya Peran serta Masyarakat 1650 Pj PTM Posbindu KIT Januari s.d 100%
faktor risiko PTM di Posbindu masy.dalam pencegahan dan sasaran Masyarakat Desember Penderita
PTM penemuan dini PTM usia 15 - 45 PTM
Rp5.600.000
th mendapatkan
pel.
Kesehatan BOK
5
UKM PENGEMBANGAN
I Upaya Pencegahan dan Kegiatan dalam rangka bebas pasung : Adanya perlindungan hak Penderita 6 org ODGJ Pj Keswa Leaflet Kades, Toma/Toga dan Januari s.d
pengendalian masalah Pencarian kasus, penemuan kasus secara Azasi bagi ODGJ dan Keluarga,BhabinkamtibMas, Desember tercapainya
Keswa dan Napza dini, pemberian obat pencegahan ODGJ,Meningkatnya Keluarga BABINSA Pelayanan
kekambuhan dalam bentuk pendampingan pemahaman masyarakat terhadap
serta menghapus stigma Rp3.200.000 ODGJ 100%, BOK
yang buruk ttg masalah tidak ada
gangguan jiwa khususnya ODGJ di
tentang penelantaran dan pasung
pemasungan
II Pelayanan Kesehatan pembinaan Kesehatan Olahraga Meningkatkan kemandirian masyarkat 1970 Pj Kesjaor Leaflat,baleho,banner Kades,Toma dan kelompok Januari s.d
Olahraga dlm kehidupan bio-psiko- Masyarakat olahraga Desember
sosial sehingga mampu
menjalani kehidupan secara Penurunan
mandiri dan dapat Rp3.200.000 kasus BOK
meningkatkan kualitas kesakitan
hidup sehingga mampu
melakukan aktivitas tanpa
gangguan
MANAJEMEN PUSKESMAS
Meningkatkan kerja sama tim
yang baik antar lintas program
BOK
Lokakarya Mini sehingga terlaksana kegiatan Staf Tim
Bulanan Lokakarya Mini Bulanan puskesmas Puskesmas 21 Staf Perencanaan Laporan Program Rp9.000.000
Februari,
Mencari dukungan lintas sektor
Loka karya Mini Lintas 5 Lintas PJ UKM, Tim Rencana Kegiatan mei,
Loka karya Mini Lintas Sektor dalam penyelesaian masalah Lintas Sektor Camat,kades/aparat desa Rp8.000.000 BOK
Sektor Sektor Perencanaan Puskesmas Agustus
kesehatan yang ditemukan
November
5
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia sebagai warga
masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya Sustainable Development Goals
(SDGs). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan
dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas.
Manajemen Puskesmas berpedoman pada Perencanaan (P1), Pergerakan dan
Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3). Manajemen
Puskesmas juga memperhatikan dalam hal transformasi sistem kesehatan yaitu kegiatan
transformasi pelayanan kesehatan primer yang merupakan pilar pertama dari transformasi
sistem kesehatan. Transformasi dimulai dari Puskesmas, Posyandu sebagai Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan juga nantinya harus melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan
swasta. Penguatan/revitalisasi Posyandu akan dilakukan dengan mengintegrasikan layanan
kesehatan di desa seperti Pustu dan Poskesdes ke dalam Posyandu di desa menjadi
Posyandu Prima. Perubahan ini merupakan bagian dari implementasi transformasi layanan
kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Dengan demikian diharapkan agar Puskesmas dapat mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui integrasi program yang dilaksanakan
dengan pendekatan keluarga dan transformasi pelayanan kesehatan primer, Posyandu dan
Posyandu Prima.
B. SARAN
Laporan ini merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan Pelatihan SDM dalam bidang
Manajemen Puskesmas untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas aparatur sipil
negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas khususnya dalam bidang
Manajemen Puskesmas.
Dengan adanya Laporan Kegiatan Pelatihan Manajemen Puskesmas ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang berguna khususnya sebagai sarana untuk
meningkatkan Manajemen Puskesmas terutama Manajemen UPT Puskesmas Tumbang
Talaken