Anda di halaman 1dari 63

TUGAS KOMPREHENSIF

UPT PUSKESMAS TUMBANG TALAKEN


TAHUN 2024
PERENCANAAN (P1)

UPT PUSKESMAS TUMBANG TALAKEN

TAHUN 2024

OLEH :

DAMAI, S.Kep.,Ners

BAYU PERMANA, S.Kep., Ners


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat yang diberikan
sehingga dapat menyelesaikan Laporan Penugasan Komprehensif P1,P2 dan P3 pada Balai
Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023.
Laporan ini merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan Pelatihan SDM dalam bidang
Manajemen Puskesmas untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas aparatur sipil
negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas khususnya dalam bidang
Manajemen Puskesmas.
Dengan adanya Laporan Kegiatan Pelatihan Manajemen Puskesmas ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang berguna khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
Manajemen Puskesmas terutama Manajemen UPT Puskesmas Tumbang Talaken. Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan profil ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan masukan untuk penyempurnaan dalam
penyusunan profil ini. Kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan Laporan
Penugasan Komprehensif P1,P2 dan P3 pada Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2023 kami mengucapkan banyak terima kasih.

Tumbang Talaken, Januari 2023

Kepala UPT Puskesmas Tumbang Talaken,

SRILASTARI, SKM
NIP.19750205 200604 2 026

ii
DAFTAR ISI

COVER DALAM............................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1

B. TUJUAN..................................................................................................................3

1. TUJUAN UMUM..............................................................................................3

2. TUJUAN KHUSUS...........................................................................................3

C. VISI,MISI,MOTTO PUSKESMAS......................................................................3

BAB II ANALISIS SITUASI........................................................................................5

A. DATA DASAR PUSKESMAS...............................................................................5

1. LETAK GEOGRAFIS......................................................................................5

2. ADMINISTRASI...............................................................................................6

3. KEADAAN DEMOGRAFI..............................................................................7

a. JUMLAH PENDUDUK..............................................................................7

b. PROFIL PENDUDUK................................................................................8

1) KEPADATAN PENDUDUK................................................................8

2) SEX MENURUT RASIO.....................................................................8

3) PENDUDUK MENURUT UMUR.......................................................9

4) KEADAAN EKONOMI.......................................................................9

4. UKBM................................................................................................................9

5. JARINGAN PUSKESMAS.............................................................................11

6. JEJARING........................................................................................................12

7. TEMPAT UMUM............................................................................................13

B. DATA SUMBER DAYA........................................................................................13

1. SARANA DAN PRASARANA.......................................................................13

2. ALAT DAN BAHAN.......................................................................................15

3. OBAT................................................................................................................20

4. SUMBER DAYA MANUSIA..........................................................................20

iii
5. PEMBIAYAAN................................................................................................22

C. DATA CAKUPAN PROGRAM...........................................................................23

1. PIS-PK..............................................................................................................23

2. SPM...................................................................................................................26

3. UKM DAN UKP...............................................................................................28

BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH.........................................................46

A. DATA DASAR PUSKESMAS..........................................................................................46

B. PEMECAHAN MASALAH..............................................................................................52

BAB IV RENCANA USULAN KEGIATAN..........................................................................53

BAB V PENUTUP.....................................................................................................................58

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia sebagai warga

masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya Sustainable Development Goals

(SDGs). Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-

tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara

sosial dan ekonomis. Setiap orang berhak atas kesehatan dan setiap orang mempunyai hak

yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. Berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,

Puskesmas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKM) tingkat pertama, berwenang melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga. Kesehatan

adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi untuk mencapai keberhasilan

pembangunan bangsa. Oleh karena itu, diselenggarakan pembangunan di bidang kesehatan

secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan yang rendah juga berpengaruh

terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban masyarakat dan

pemerintah.

Pembangunan Nasional di bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan kepada semua

lapisan masyarakat. Namun pada operasionalnya ditujukan untuk golongan tertentu dan

dilakukan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas.

VISI UPT Puskesmas Tumbang Talaken adalah “Menuju Masyarakat Manuhing

Sehat”. dan Misi yang ditetapkan UPT Puskesmas Tumbang Talaken untuk mencapai visi

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, proaktif, terjangkau dan terintegritas.

2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan.

3. Menjadikan puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan.

4. Menerapkan manajemen yang transparan pada setiap program.


Tata nilai UPT Puskesmas Tumbang Talaken adalah sebagai berikut :

S :Siap : Siap Melayani Sepenuh Hati

E :Empati : Peduli dengan Keadaan

H :Harmonis : Hidup Rukun Saling Berdampingan

A :Adil : Tidak membedakan Suku, Ras, dan Agama

T :Terampil : Cakap dalam Melayani

Upaya-upaya kesehatan untuk mencapai Visi dan Misi diatas telah dilakukan,

namun hasilnya belum optimal. Pengelolaan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perorangan dilakukan melalui sistem manajemen kesehatan yang didukung

oleh sistem informasi kesehatan agar lebih berhasil guna dan berdaya guna.

UPT Puskesmas Tumbang Talaken merupakan instansi yang bertanggung jawab

atas pembangunan kesehatan di Kecamatan Manuhing. UPT Puskesmas Tumbang

Talaken telah banyak melakukan upaya-upaya kesehatan untuk mengatasi permasalahan

kesehatan di Kecamatan Manuhing. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan

kesehatan tersebut diperlukan indikator. Indikator yang dipakai adalah Indikator Kinerja

dari Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.

Agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan, khususnya dalam melakukan

kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasandan penilaian dapat

berjalan efektif dan efisien sangat diperlukan informasi tentang hasil pembangunan

kesehatan dan pendukungnya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi, UPT

Puskesmas Tumbang Talaken menyusun Profil Kesehatan Kecamatan Manuhing Tahun

2022, yang berisi tentang situasi dan kondisi kesehatan Kecamatan Manuhing Tahun

2022 beserta hasil dari upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan selama tahun

2012 yang dianalisis secara sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan

grafik.

Penyusunan profil ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi dalam

rangka proses perencanaan, pemantauan, dan mengevaluasi pencapaian hasil

pembangunan kesehatan di Kecamatan Manuhing.

2
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan

dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna

dan berdayaguna.

2. Tujuan Khusus

a. Tersedianya acuan dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan data,

pengolahan, analisis serta pengemasan informasi

b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai

sistim pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan

c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi dalam

menyusun alokasi dana/anggaran program kesehatan.

d. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat propinsi dan

nasional.

C. Visi, Misi, Strategi dan Motto Puskesmas

i. Visi Puskesmas

“Menuju Masyarakat Manuhing Sehat”.

ii. Misi Puskesmas

a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, proaktif, terjangkau dan

terintegritas.

b. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan.

c. Menjadikan puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan.

d. Menerapkan manajemen yang transparan pada setiap program.

iii. Motto Puskesmas

“Anda Sehat kami Senang”.

3
D. Sistematika Penulisan

Profil kesehatan UPT Puskesmas Tumbang Talaken berisi narasi dan gambaran

analisis situasi umum dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan, situasi sumber

daya, situasi upaya kesehatan, situasi derajat kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

Disamping narasi juga berisi tabel, grafik dan diagram untuk sajian distribusi frekuensi

menggambarkan perkembangan atau perbandingan pencapaian program.

E. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

BAB ini secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya profil UPT

Puskesmas Tumbang Talaken. Dalam bab ini juga diuraikan secara ringkas

pula isi dari Profil UPT Puskesmas Tumbang Talaken dan sistimatika

penyajian.

BAB II. Gambaran Umum UPT Puskesmas Tumbang Talaken

Dalam Bab ini menyajikan tentang gambaran umum daerah. Selain uraian

tentang letak geografis, administrasi dan informasi umum lainnya, bab ini juga

mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan.

Bab III. Sumber Daya Kesehatan

Bab ini Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki

Puskesmas dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya

manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

BAB IV. Pembiayaan Kesehatan

BAB V . Kesehatan Keluarga

BAB VI. Pengendalian Penyakit

BAB VII. Kesehatan Lingkungan

BAB VIII. Penutup

4
BAB II

ANALISIS SITUASI

A. DATA DASAR PUSKESMAS

I. Letak Geografis

Wilayah kerja Puskesmas Tumbang Talaken meliputi Kelurahan Tumbang Talaken,

Desa Tangki Dahuyan, Desa Tumbang Jalemu, Desa Guhung, Desa Tumbang Sepan,

Desa Bereng Belawan, Desa Belawan Mulya, Desa Bangun Sari, Dusun Bumi Harjo,

Desa Fajar Harapan, Dusun Sumber Raya, Desa Bereng Jun, Desa Taringen, Desa

Takaras dengan total luas wilayah Kecamatan Manuhing 1.113 Km2

Gambar 2.1 Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tumbang Talaken

Batas-batas wilayah Kerja UPT Puskesmas Tumbang Talaken :

Utara : Wilayah Kecamatan Manuhing Raya, Kabupaten Gunung

Mas. Timur: Wilayah Kerja Puskesmas Rungan.

Barat : Wilayah Kabupaten Katingan.

Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Rakumpit Kelurahan Rakumpit Kota

Palangka Raya.

5
II. Administrasi

Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Tumbang Talaken terdiri dari 1 (satu)

Kelurahan, 11 Desa (sebelas), 3 (tiga) Dusun yaitu:

a. Kelurahan Tumbang Talaken


b. Desa Tangki Dahuyan
c. Desa Tumbang Jalemu
d. Desa Guhung
e. Desa Tumbang Sepan
f. Desa Bereng Belawan
g. Desa Belawan Mulya
h. Desa Bangun Sari terdiri dari 1 Dusun Bumi Harjo
i. Desa Fajar Harapan terdiri dari 1 Dusun Sumber Raya
j. Desa Bereng Jun terdiri dari 1 Dusun Harang Kramat
k. Desa Taringen
l. Desa Takaras

Semua wilayah kerja Puskesmas Tumbang Talaken dapat dijangkau dengan kendaraan
roda dua dan roda empat, jarak tempuh dari desa ke Puskesmas rata-rata 30 menit,
kecuali Desa Bereng Belawan, Desa Bereng Jun, Desa Taringen, Desa Takaras jarak
tempuh dari Puskesmas ke desa kurang lebih 1,5 jam.

6
III. Keadan Demografi

a. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Manuhing untuk wilayah kerja Puskesmas Tumbang

Talaken adalah 11.278 jiwa. Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di

wilayah kerja Puskesmas Tumbang Talaken secara lengkap dapat dilihat dalam tabel

berikut :

No Kelurahan / Desa Jumlah Penduduk

1 Tumbang Talaken 2.835


2 Tangki Dahuyan 1.123
3 Tumbang Jalemu 576
4 Gohong 601
5 Tumbang Sepan 176
6 Bereng Belawan 314
7 Belawan Mulya 654
8 Bangun Sari 662
9 Fajar Harapan 1.679
10 Bereng Jun 1.114
11 Taringen 723
12 Takaras 821
Total Penduduk 11.278

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk ( Sumber Data BPS 2021)

7
b. Profil Penduduk

Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas Tumbang Talaken tahun 2020, menurut

data dari BPS Kabupaten Gunung Mas sebanyak 11.278 jiwa.

1) Kepadatan Penduduk

Kepadatan Penduduk di Wilayah Puskesmas Tumbang Talaken tahun 2020

adalah 1.113 jiwa/km2 dengan jumlah Penduduk 11.278 orang maka kepadatan

penduduk 10,13 jiwa/km2.

Nama Jumlah Luas Kepadatan


No
Kelurahan/Desa Penduduk Wilayah Penduduk
1 Tumbang Talaken 2.835 351 8,07
2 Tangki Dahuyan 1.123 187 6,0
3 Tumbang Jalemu 576 44 13,1
4 Gohong 601 38 15,8
5 Tumbang Sepan 176 70 2,5
6 Bereng Belawan 314 6 52
7 Belawan Mulya 654 15 43,6
8 Bangun Sari 662 11 60,2
9 Fajar Harapan 1.679 12 139,9
10 Bereng Jun 1.114 225 4,9
11 Taringen 723 61 11,8
12 Takaras 821 93 8,8
Jumlah 11.278 1.113 10,13
Tabel 2.2 Kepadatan Penduduk

2) Sex Ratio / Jenis Kelamin

Sex Ratio penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tumbang Talaken tahun 2020

bahwa jumlah penduduk Laki-laki lebih banyak 6.029 jiwa dibandingkan dengan

jumlah penduduk Perempuan 5.249 jiwa.

8
3) Struktur Penduduk Menurut Umur

Melalui data yang tersaji, dapat diketahui proporsi penduduk yang menjadi

sasaran program dan pelayanan kesehatan.

No Kelompok Umur Total


1 0-4 Tahun 255,40
2 5-9 Tahun 247,80
3 10-14 Tahun 236,50
4 15-19 Tahun 231,10
5 20-24 Tahun 228,80
6 25-29 Tahun 237,70
7 30-34 Tahun 242,50
8 35-39 Tahun 238,60
9 40-44 Tahun 225,50
10 45-49 Tahun 191,30
11 50-54 Tahun 149,10
12 55-59 Tahun 110,50
13 60-64 Tahun 76,60
14 65-69 Tahun 47,50
15 70-74 Tahun 27,50
16 75+ Tahun 22,80
Total 2769,20
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Umur

4) Keadaan Ekonomi

Pekerjaan penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tumbang Talaken adalah

Petani, PNS, Karyawan Perkebunan, Wirausaha.

IV. UKBM ( Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat)

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

berbagai upaya dilakukan diantaranya dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya

yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM)

diantaranya adalah Posyandu, Posbindu, kelurahan siaga, dan lain sebagainya. Posyandu

merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling di kenal di masyarakat.

Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu

dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare.

Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokan ke dalam 4 strata, yaitu

Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri.

9
Jumlah posyandu di Wilayah UPT Puskemas Tumbang Talaken Tahun

2022 sebanyak 16 dengan posyandu aktif berjumlah 16. Berikut gambaran grafik

perkembangan jumlah posyandu tahun 2022 :

Nama
No Nama Posyandu Jumlah Posyandu
Kelurahan/Desa
KB Harapan
1 Tumbang Talaken 2
PKM Dalam Gedung
2 Tangki Dahuyan Tangki Dahuyan 1
3 Tumbang Jalemu Bajenta 1
4 Gohong Sehat Abadi 1
5 Tumbang Sepan Melati 1
6 Bereng Belawan Barigas 1
7 Belawan Mulya Sehat Bahagia 1
Lestari 1
8 Bangun Sari 2
Lestari 2
Fajar Harapan 1
9 Fajar Harapan 2
Fajar Harapan 2
Barigas
10 Bereng Jun 2
Harang Kramat
11 Taringen Taringen Jaya 1
12 Takaras Mawar 1
Jumlah 16

Jumlah

Mandiri Pratama Madya Purnama

Grafik Status Posyandu Wilker UPT PKM. Tbg. Talaken

1
a. Data Posbindu / PTM / Posyandu Lansia / Posyandu Remaja

POSYANDU
NO NAMA DESA / JUMLAH
KELURAHAN
PTM LANSIA POSREM

1 Tumbang Talaken 2 2 2 6

2 Tangki Dahuyan 1 1 1 3

3 Tumbang Jalemu 1 1 1 3

4 Gohong 1 1 1 3

5 Tumbang Sepan 1 1 0 2

6 Bereng Belawan 1 1 0 2

7 Belawan Mulya 1 1 0 2

8 Bangun Sari 1 1 0 2

9 Fajar Harapan 2 2 1 5

10 Bereng Jun 2 2 1 5

11 Taringen 1 1 0 2

12 Takaras 1 1 1 3

Jumlah 15 15 8 38

V. Jaringan Puskesmas (Pustu dan Poskesdes)

Jumlah Pustu dan Keterangan


No Nama Kelurahan/Desa
Poskesdes
1 Tangki Dahuyan 1
2 Tumbang Jalemu 1
3 Gohong 1
4 Tumbang Sepan 1
5 Bereng Belawan 1 Tidak ada bangunan Pustu
6 Belawan Mulya 1
7 Bangun Sari 1
1 Tidak ada tenaga kesehatan di
8 Fajar Harapan
Pustu
9 Bereng Jun 1
10 Taringen 1 Tenaga kesehatan menumpuk
11 Takaras 1
Jumlah 11

1
VI. Jejaring Puskesmas (RS,Klinik,Dokter Praktek Mandiri)

Berdasarkan Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas,

disebutkan bahwa Puskesmas memiliki Jejaring dan jaringan yang berada

di wilayah kerja Puskesmas. Pengertian jejaring adalah Jejaring fasilitas

terdiri atas klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya (diluar organisasi puskesmas).

Adapun jaringan dan jejaring fasilitas kesehatan di wilayah kerja

UPT Puskesmas Tumbang Talaken tahun 2022 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Nama
No Jejaring Jumlah
Kelurahan/Desa
Rumah Sakit Pratama 1
1 Tumbang Talaken Dokter Praktek Mandiri 2
Praktek Klinik Mandiri 4
2 Tangki Dahuyan Praktek Klinik Mandiri 1
3 Belawan Mulya Praktek Klinik Mandiri 1
4 Bangun Sari Praktek Klinik Mandiri 1
5 Fajar Harapan Dokter Praktek Mandiri 1
6 Taringen Praktek Klinik Mandiri 1
7 Takaras Praktek Klinik Mandiri 1
Jumlah 13

Dari 13 Jejaring yang berada di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tumbang

Talaken hanya ada 2 Praktek Dokter Mandiri yang rutin mengirimkan

laporan ke Puskesmas, sedangkan dari Praktek Klinik Mandiri hanya ada 1

yang rutin mengirimkan laporan ke Puskesmas.

1
VII. Tempat-tempat Umum

No Nama Tempat Umum Jumlah


1 Masjid/Mushola 14
2 Geraja 15
3 Pasar/Toko 35
4 Balai Kaharingan 2
5 Sekolah 34
6 Bank 2
7 Kantor Pemerintahan 21
Jumlah 123

B. DATA SUMBER DAYA

1. Sarana dan Prasarana

Sarana kesehatan yang disajikan meliputi sarana puskesmas dan beberapa sarana

pelayanan kesehatan yang ada di Kelurahan Tumbang Tumbang Talaken. Sarana

pelayanan kesehatan yang ada di Kelurahan Tumbang Talaken sampai dengan tahun

2022 yang tercatat di UPT Puskesmas Tumbang Talaken adalah sebagai berikut :

a. Peralatan dan Sarana Kesehatan

Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan, UPT Puskesmas

Tumbang Talaken telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan dalam gedung seperti

pada tabel berikut :

1
PERALATAN UNTUK PELAYANAN LUAR GEDUNG PUSKESMAS

Kit PTM Ada 2018 - Baik

Kit UKS Ada 2018 - Baik

Set Keperawatan Kesehatan Masyarakat(PHN KIT) Ada 2000 - Baik

Kit Sanitarian Ada 2018 - Baik

Kit UKGS Ada 2018 - Baik

Kit Posyandu Ada 2000 - Baik

Kit Bidan Ada 2000 - Baik

Kit Imunisasi Ada 2000 - Baik

Kit Lansia Ada 2018 - Baik

Kit Posbindu Ada 2020 - Baik

1
2. Alat dan Bahan

RUANG PELAYANAN
Gudang Obat Ada 2000 2015 Baik
Tempat/Area Penyimpanan Vaksin Ada 2015 - Baik
KM/WC Petugas Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Pendaftaran dan rekam medik Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Pemeriksaan Umum/BP Umum Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Tunggu Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Kesehatan Anak & Imunisasi Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Kesehatan Ibu dan KB Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Farmasi/Kamar Obat Ada 2000 2015 Baik
Laboratorium Ada 2000 2015 Baik
Ruangan Gudang Umum Ada 2000 - Rusak rgn
Ruangan KIA, KB & Imunisasi Ada 2000 - Baik

1
PENDUKUNG

Parkir Ambulance Ada 2017 - Baik

Rumah Dinas Tenaga Kesehatan II / 4 Pintu Ada 2016 - Baik

Rumah Dinas Tenaga Kesehatan I / 4 Pintu Ada 2015 - Rusak rgn / 1 Pintu

Parkir Kendaraan Roda 4 - - - - -

Parkir Kendaraan Roda 2 Ada 2017 - Baik

1
Tahun Tahun
Nama Alat Ada No Seri Merk Type Berfungsi Kalibrasi
Pengadaan Operasional
Kom dilengkapi tutup Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kom dilengkapi tutup Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kom Kapas Steril Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kom Kapas Steril Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Gunting Angkat Jahitan Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Gunting Angkat Jahitan Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kom Iodine Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kom Iodine Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Termometer digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Termometer digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Timbangan dewasa; Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Timbangan dewasa; Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Klem Arteri, Lurus (Kelly/(Kocher) Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Klem Arteri, Lurus (Kelly/(Kocher) Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Reflex hammer/Palu pengukur reflex Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Reflex hammer/Palu pengukur reflex Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Tensimeter Digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Tensimeter Digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Pinset Chirurgical Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Pinset Chirurgical Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Vaccine Carrier Ya WHO PQS NO. E004/007 Medibest -unknown- 2015 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK2/TLK MEDIBEST UNKNOWN 2015 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK3/TLK DOMETIC VAKSIN CARRIER 2015 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK4/TLK DOLINE -unknown- 2010 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK5/TLK MEDICAL SYSTEM VAKSIN TRANSPORT BOX 2021 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK6//TLK DOMETIC -unknown- 2015 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK7/TLK DOMETIC -unknown- 2015 2022 Baik Belum
Vaccine Carrier Ya VK8/TLK MEDIBEST -unknown- 2015 2022 Baik Belum

1
Garpu tala Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Garpu tala Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Garpu tala Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pengukur Tinggi Badan (Microtoise) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Stetoskop/Stetoskop Dewasa Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Sudip lidah logam / Spatula Lidah
Logam panjang 12 cm Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Sudip lidah logam / Spatula Lidah
Logam panjang 12 cm Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Tensimeter, Air Raksa dengan
manset anak dan dewasa Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Timbangan dewasa; Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Torniket Karet Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Reflex hammer/Palu pengukur reflex Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Tensimeter Digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Snellen, alat untuk pemeriksaan
visus Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Spekulum hidung Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Spekulum hidung Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Spekulum telinga P.241 (Ukuran
Kecil, Besar, Sedang) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Tes buta warna (ISHIHARA) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pengait serumen Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pengait serumen Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pengait serumen Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pinhole Ya 1 -unknown- -unknown-- 2018 2019 Baik Belum
Termometer air raksa Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Termometer air raksa Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Termometer air raksa Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum

1
Pen Light / Lampu Senter Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Pen Light / Lampu Senter Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Tempat Alkohol (Dappen Glas) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Tempat Alkohol (Dappen Glas) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Toples Kapas/Kasa Steril Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Toples Pembuangan Kapas ( 50 x 75
mm ) Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Baki Logam tempat alat steril
tertutup Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Waskom Cekung Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Tas kanvas tempat kit Ya 1 -unknown- -unknown- 2018 2019 Baik Belum
Dental sonde Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Dental sonde Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Kaca mulut Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Otoscope Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Otoscope Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Termometer digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum
Termometer digital Tidak 0 -unknown- -unknown- Rusak Belum

1
3. Obat

Penerimaan Pengeluaran Sisa Stok Ket Stok


No Nama Obat
Obat Obat Obat

1 Paracetamol Tab 10.000 5.000 5.000 Mencukupi

2 CTM 5.000 2.000 3.000 Mencukupi

3 Vit C 15.000 7.000 8.000 Expired

4 Amoxcilin 10.000 6.000 4.000 Mencukupi

5 Cefadroxil 8.000 5.000 3.000 Mencukupi

6 Ambroxol 5.000 2.000 3.000 Mencukupi

7 Pehavral 20.000 10.000 10.000 Mencukupi

8 Amlodipin 10.000 2.000 8.000 Mencukupi

9 Mefenamat Acid 15.000 5.000 19.000 Mencukupi

10 Ibuprofen 5.000 2.000 3.000 Mencukupi

4. Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan tingkat

pertama, UPT Puskesmas Tumbang Talaken telah dilengkapi dengan sarana dan

prasarana yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, dokter gigi, ahli

kesehatan masyarakat, bidan, perawat, terapis gig dan mulut, ahli gizi dan apoteker.

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam

organisasi. Suatu organisasi dapat berjalan dengan baik jika memiliki SDM yang

komepeten. SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan menunjang

keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program, dan pelayanan kesehatan. Jenis dan jumlah

tenaga di UPT Puskesmas Tumbang Talaken tahun 2022 sebanyak 42 orang Pegawai

Negeri Sipil (PNS), 6 Pegawai P3K, 6 Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan 2 Tenaga

Sukarela (TKS). Adapun jenis dan jumlah SDM di UPT Puskesmas Tumbang Talaken

tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

2
Status Pegawai Standar
Jenis Tenaga
No Jml Kontrak Menurut PMK Ket
Kesehatan PNS P3K Sukarela
Daerah No 49/2016

1 Dokter Umum 1 1 1 Cukup


2 Dokter Gigi - 1 -1
3 Perawat 24 21 1 2 5 Cukup
4 Perawat Gigi - - 1 -1
5 Bidan 20 13 4 1 2 4 Cukup
6 Promkes 1 1 1 Cukup
6 Apoteker - - 1
7 Asisten Apoteker 2 1 1 Cukup
Kesehatan
8 1 1 Cukup
Lingkungan
9 Sanitarian 1 1 Cukup
10 Tenaga Gizi 1 1 Cukup
11 Analis Kesehatan 1 1 Cukup
12 Tenaga non medis 1 Cukup
Tenaga
1 1 Cukup
Administrasi RM
CS 1 1 Cukup
Tenaga
Administrasi - - 1 -1
Keuangan
Tenaga
- - 1 -1
Ketatausahaan
Tenaga Sistem
informaasi - - 1 -1
kesehatan
Total 54 42 6 6 2 -5

Terdapat kesenjangan jumlah antara SDMK yang ada dengan jumlah tenaga yang ada di

Puskesmas. UPT Puskesmas Tumbang Talaken sudah mengusulkan kekurangan tenaga

untuk SDM Kesehatan yang belum terpenuhi melalui Aplikasi RENBUT. Tetapi sampai

dengan sekarang belum ada penambahan tenaga di UPT Puskesmas Tumbang Talaken

2
5. Pembiayaan

Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk

menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan

oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pembiayaan kesehatan ini

memegang peranan sangat penting dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di

Kecamatan Manuhing.

Dalam membicarakan pembiayaan kesehatan yang penting adalah bagaimana

memanfaatkan biaya tersebut secara efektif dan efisien baik ditinjau dari aspek ekonomi

maupun sosial dengan tujuan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat yang

membutuhkan. Dengan demikian suatu pembiayaan kesehatan dikatakan baik, bila

jumlahnya mencukupi untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

dengan penyebaran dana sesuai kebutuhan serta pemanfaatan yang diatur secara

seksama, sehingga tidak terjadi peningkatan biaya yang berlebihan. Sumber pembiayaan

puskesmas berasal dari, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) serta Dana JKN.

Adapun pendapatan UPT Puskesmas Tumbang Talaken dapat dilihat pada tabel 4.1

berikut :

No Sumber Anggaran Realisasi %


Dana (Rp) (Rp)
1 BOK Rp. 729.135.176 Rp. 651.572.000 Rp. 77.663.176

2 JKN Rp. 112.334.544 Rp. 112.334.544.30 -

Total Rp. 841.469.720 Rp. 763.906.544 Rp. 77.663.176

Kendala anggaran yang ada di UPT Puskesmas Talaken adalah terlambatnya

Juknis BOK sehingga serapan BOK untuk kegiatan puskesmas menjadi tidak maksimal.

2
C. DATA CAKUPAN PROGRAM

1. PIS-PK

Program Indonesia melalui pendekatan keluarga merupakan inisiatif yang menekankan peran penting keluarga dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Pendekatan ini mengakui bahwa keluarga adalah unit dasar masyarakat dan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan individu serta komunitas secara keseluruhan.

Melalui program ini, pemerintah dan lembaga terkait berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan menyediakan akses ke layanan pendidikan, kesehatan,

pekerjaan dan perlindungan sosial. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang bagi setiap anggota

keluarga, sehingga kontribusi mereka dalam membangun bangsa dapat maksimal. Berikut ini adalah data cakupan Program PIS-PK UPT Puskesmas Tumbang Talaken

Tahun 2022 :

KEL/DES KEL/DES KEL/DES


KEL/DESA KEL/DESA KEL/DESA KEL/DESA KEL/DESA KEL/DESA KEL/DESA KEL/DESA % CAKUPAN
A KEL/DESA A A
NO INDIKATOR TUMBANG TUMBANG TANGKI BERENG BERENG BELAWAN FAJAR TUMBAN KECAMATAN
TAKARA TARINGEN BANGUN GOHON
TALAKEN SEPAN DAHUYAN BELAWAN JUN MULIA HARAPAN G JALEMU MANUHING
S SARI G
A B C D E F G H I J K L M N O
1 Keluarga mengikuti
program KB *) 47,62% 50,00% 00,00% 00,00% 73,58% 59,42% 27,78% 14,55% 00,00% 05,17% 51,72% 56,52% 41,46%
∑ Keluarga Bernilai Y 120 6 0 0 78 41 5 8 0 3 15 13 289
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 252 12 29 6 106 69 18 55 40 58 29 23 697
2 Persalinan Ibu di
fasilitas pelayanan 57,58% 0 20,00% 00,00% 36,36% 66,67% 00,00% 50,00% 50,00% 85,71% 16,67% 25,00% 47,37%
kesehatan
∑ Keluarga Bernilai Y 19 0 2 0 4 8 0 3 1 6 1 1 45
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 33 0 10 2 11 12 2 6 2 7 6 4 95

2
3 Bayi mendapatkan
imunisasi dasar 97,50% 100,00% 66,67% 00,00% 91,67% 100,00% 100,00% 75,00% 100,00% 80,00% 85,71% 83,33% 86,55%
lengkap *)
∑ Keluarga Bernilai Y 39 1 12 0 11 7 6 3 5 8 6 5 103
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 40 1 18 3 12 7 6 4 5 10 7 6 119
4 Bayi mendapatkan
ASI Eksklusif 58,18% 100,00% 79,17% 100,00% 81,25% 100,00% 85,71% 88,89% 83,33% 100,00% 100,00% 62,50% 77,30%
∑ Keluarga Bernilai Y 32 1 19 5 13 11 6 8 5 13 8 5 126
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 55 1 24 5 16 11 7 9 6 13 8 8 163
5 Pertumbuhan Balita
dipantau 86,81% 100,00% 73,13% 100,00% 85,94% 100,00% 100,00% 88,89% 100,00% 100,00% 89,29% 93,75% 89,94%
∑ Keluarga Bernilai Y 125 9 49 19 55 56 27 32 15 56 25 15 483
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 144 9 67 19 64 56 27 36 15 56 28 16 537
6 Penderita TB Paru
yang berobat sesuai 42,31% 00,00% 70,00% 00,00% 60,00% 20,00% 00,00% 09,09% 00,00% 20,00% 66,67% 00,00% 33,33%
standar
∑ Keluarga Bernilai Y 11 0 7 0 3 1 0 1 0 2 4 0 29
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 26 2 10 2 5 5 4 11 5 10 6 1 87
7 Penderita hipertensi
yang berobat teratur 12,34% 25,00% 03,85% 00,00% 08,99% 10,53% 03,28% 10,53% 05,41% 04,29% 09,68% 09,76% 08,73%
∑ Keluarga Bernilai Y 29 1 2 0 8 4 2 6 2 3 3 4 64
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 235 4 52 18 89 38 61 57 37 70 31 41 733
8 Penderita gangguan
jiwa berat, diobati
dan tidak
00,79% 00,00% 00,51% 01,92% 01,42% 00,00% 00,73% 01,57% 00,00% 00,53% 02,44% 01,08% 55,17%
ditelantarkan
∑ Keluarga Bernilai Y 4 0 1 1 3 0 1 2 0 1 2 1 16

2
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 507 39 197 52 211 183 137 127 93 189 82 93 29
9 Anggota keluarga
tidak ada yang 33,66% 07,69% 19,70% 18,87% 37,38% 36,61% 37,68% 24,03% 41,94% 38,42% 45,24% 56,38% 34,11%
merokok *)
∑ Keluarga Bernilai Y 172 3 39 10 80 67 52 31 39 73 38 53 657
9 Anggota keluarga
tidak ada yang 33,66% 07,69% 19,70% 18,87% 37,38% 36,61% 37,68% 24,03% 41,94% 38,42% 45,24% 56,38% 34,11%
merokok *)
∑ Keluarga Bernilai Y 172 3 39 10 80 67 52 31 39 73 38 53 657
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 511 39 198 53 214 183 138 129 93 190 84 94 1926
10 Keluarga sudah
menjadi anggota JKN 53,62% 10,26% 34,34% 39,62% 54,21% 53,01% 50,72% 26,36% 44,09% 30,53% 53,57% 50,00% 45,43%
∑ Keluarga Bernilai Y 274 4 68 21 116 97 70 34 41 58 45 47 875
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 511 39 198 53 214 183 138 129 93 190 84 94 1926
11 Keluarga memiliki
akses/menggunakan 98,43% 100,00% 20,20% 58,49% 82,71% 96,17% 57,97% 87,60% 36,56% 11,58% 75,00% 77,66% 70,15%
sarana air bersih
∑ Keluarga Bernilai Y 503 39 40 31 177 176 80 113 34 22 63 73 1351
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 511 39 198 53 214 183 138 129 93 190 84 94 1926
12 Keluarga memiliki
akses/menggunakan 96,28% 100,00% 91,41% 77,36% 85,98% 96,17% 78,99% 85,27% 84,95% 40,53% 77,38% 78,72% 84,48%
jamban keluarga
∑ Keluarga Bernilai Y 492 39 181 41 184 176 109 110 79 77 65 74 1627
∑ Keluarga– ∑
Keluarga bernilai “N” 511 39 198 53 214 183 138 129 93 190 84 94 1926
Indeks Keluarga Sehat
0,194 0,026 0,015 0,000 0,187 0,208 0,072 0,039 0,022 0,011 0,202 0,170
(IKS) 0,121
∑ Keluarga dengan IKS >
0,800 99 1 3 0 40 38 10 5 2 2 17 16 233
∑ Keluarga 511 39 198 53 214 183 138 129 93 190 84 94 1926

2
2. STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Standar Pelayanan Minimal adalah seperangkat kriteria atau parameter yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga terkait sebagai acuan untuk menjamin kualitas

pelayanan public yang memadai kepada masyarakat. Tujuan dari SPM adalah untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan oleh berbagai instansi atau sector

seperti pendidikan, kesehatan, dan lainnya mencapai standar tertentu yang dapat diukur dan dijaga.

Dengan adanya SPM, diharapkan pelayanan public dapat lebih konsisten, transaparan, dan berkualitas serta memberikan kepastian kepada masyarakat mengenai apa yang

dapat mereka harapkan dari pelayanan yang mereka terima. Berikut ini adalah capaian SPM UPT Puskesmas Tumbang Talaken Tahun 2022 :

TARGET JUMLAH REALISASI SPM PER BULAN TOTAL PERSENTASE


NO INDIKATOR SPM
(%) SASARAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES REALISASI REALISASI
1 Pelayanan kesehatan ibu 100 163 15 9 20 7 8 37 18 2 4 23 11 2 156 95,71
hamil
2 Pelayanan kesehatan ibu 100 156 14 5 10 2 7 10 10 2 3 19 2 20 104 66,67
bersalin
3 Pelayanan kesehatan bayi 100 148 21 10 11 7 4 27 22 2 8 24 2 7 145 97,97
baru lahir
4 Pelayanan kesehatan 100 759 72 38 53 15 6 0 250 107 13 161 5 4 724 95,39
balita
5 Pelayanan kesehatan 100 1353 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1075 958 2033 150,26
pada usia pendidikan
dasar
6 Pelayanan kesehatan 100 4985 618 826 379 283 413 566 322 230 313 137 578 359 5024 100,78
pada usia produktif
7 Pelayanan kesehatan 100 793 65 99 0 101 0 161 0 0 317 14 14 159 930 117,28
pada usia lanjut
8 Pelayanan kesehatan 100 701 39 152 75 71 38 46 66 53 24 57 578 128 1327 189,30
penderita hipertensi

2
9 Pelayanan kesehatan 100 13 7 1 0 5 2 4 4 0 0 11 1 3 38 292,31
penderita Diabetes
Melitus
10 Pelayanan Kesehatan 100 11 0 0 0 0 3 0 0 4 0 4 11 100,00
orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat
11 Pelayanan kesehatan 100 147 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 98 17 115 78,23
orang dengan TB
12 Pelayanan kesehatan 100 199 0 0 8 0 0 0 10 0 0 0 84 14 116 58,29
orang dengan risiko
terinfeksi HIV

2
3. PROGRAM UKM dan UKP

a. Kunjungan Rawat Jalan

Kunjungan rawat jalan baik kasus baru ataupun kasus lama di UPT Puskemas

Tumbang Talaken di Kecamatan Manuhing tahun 2022 adalah sebanyak 779 dengan

proporsi pengunjung perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Berikut gambaran

jumlah kunjungan rawat jalan menurut jenis kelamin di UPT Puskemas Tumbang

Talaken tahun 2022:

Jumlah Kunjungan
Jumlah Kunjungan

420

359

Laki-laki Perempuan

b. 10 Penyakit Terbanyak

Berikut ini adalah 10 Penyakit terbanyak di UPT Puskesmas Tumbang Talaken

Tahun 2022 :

ISPAHipertensiGastritisFebrisRhematikAlergiDMDiareAnemiaAsma

355

109
87
79
56 47
35 29 18 17

2
c. KESEHATAN IBU

1) Angka Kematian Ibu

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari

kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu

kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian

keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.

Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian

dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang

lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan

karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain

seperti kecelakaan, terjatuh dll. Data kematian Ibu di wilayah kerja UPT

Puskesmas Tumbang Talaken dari tahun 2018-2022 adalah 0.

2) Kesehatan Ibu Hamil

Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan

perawat) kepada ibu hamil sesuai pedoman. Kegiatan pelayanan antenatal meliputi

pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggifundus uteri,

imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi pada ibu hamil selama

masa kehamilannya. Titik berat kegiatan adalah promotif dan preventif dan hasilnya

terlihat dari cakupan kunjungan pertama ibu hami (K1) dan kunjungan ke empat ibu

hamil (K4).

Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.

Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran

besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan

kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan Cakupan K4 ibu

hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu

hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan

distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua, dan dua kali pada

trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan

2
kesehatan kepada ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 dalam lima tahun terakhir dapat

dilihat pada gambar dibawah ini.

200
93
180 8 K4
16070

140 60

120 50

100 40 100 K1 K
90 4
80 80
70
60 60

40

20

0
20 2018 202019 20 2020 2020 2021 202022

Dari grafik tersebut terlihat cakupan K4 di UPT Puskesmas Tumbang Talaken

mencapai 93,25%, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesehatan KIA agar

Ibu hamil mempunyai kesadaran untuk memeriksa kehamilannya.

Selain mengupayakan peningkatan cakupan pelayanan K4, harus diupayakan pula

peningkatan kualitas K4 yang sesuai standar. Salah satu pelayanan yang diberikan saat

pelayanan antenatal yang menjadi standar kualitas adalah pemberian zat besi (Fe) 90

tablet dan imunisasi tetanus. Berikut ini gambar trend pemberian zat besi (Fe) selama

tahun 2018 sampai dengan tahun 2022:

FE
101,47%
100,61%

98,16%

95,57%

94,06%

2018 2019 2020 2021 2022

3
Pemberian imunisasi Tetanus difteri (Td) berkaitan erat dengan ANC sebagai

upaya untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat

imunisasi Td. Cakupan imunisasi Td1 sampai dengan Td5 ibu hamil tahun 2022 dapat

dilihat pada gambar berikut:

45
40
40
3530
30
25
25
20
20
1510
10
5
0
Td1Td2Td3
Td4 Td5

Td1Td2Td3Td4Td5

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di Kelurahan dan

Puskesmas, sekitar 20% diantara ibu hamil yang ditemui dan diperiksa tergolong dalam

kasus resiko tinggi/komplikasi yang membutuhkan rujukan. Kasus resiko

tinggi/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung

menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi meliputi Hb< 8 g%, tekanan

darah tinggi (sistole >140 mmHg, diastole >90 mmHg), oedema nyata, eklampsia,

ketuban pecah dini, perdarahan pervaginam, letak lintang pada usia kehamilan > 32

minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat atau sepsis dan persalinan

prematur.

e. Kesehatan Ibu Bersalin

Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir beberapa diantaranya

terjadi pada masa persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan persalinan tidak

dilakukan oleh tenaga kesehatan yang punya kompetensi kebidanan (profesionalisme).

Cakupan persalinan adalah persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan. Angka

cakupan ini menggambarkan tingkat penghargaan masyarakat terhadap tenaga penolong

persalinan dan manajemen persalinan KIA dalam memberikan pertolongan persalinan

secara professional.

3
Pada tahun 2018 diketahui bahwa cakupan ibu bersalin yang ditolong tenaga

kesehatan mengalami peningkatan dari pada tahun sebelumnya, yaitu dari 90% pada

tahun 2019, naik menjadi 92,95% pada tahun 2022.

Setelah melahirkan, ibu masih perlu mendapatkan perhatian. Masa nifas masih

beresiko mengalami perdarahan atau infeksi yang dapat mengakibatkan kematian ibu.

Cakupan pelayanan ibu nifas (KF3) tahun 2022 sebesar 92,95% atau sebanyak 145 ibu

nifas. Berdasarkan cakupan KF3, diketahu bahwa pada tahun 2022, cakupan pelayanan

ibu nifas memiliki kenaikan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut

dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Ibu Nifas
160

140 152

138 140
120 125

100 110

80

60

40

20

Kunjungan Nifas

20182019202020212022

f. Keluarga Berencana

Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan

sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian,

usia subur seorang wanita biasanya antara 15- 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur

jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan

untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana

dapat digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukan melalui kelompok

sasaran program yang sedang/pernah menggunakan alat kontrasepsi menurut daerah

tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor.

Cakupan secara lengkap pelayanan KB dapat dilihat pada gambar berikut ini:

3
KB
87,48%

73,94% 74,02%
69,11% 70,64%

2018 2019 2020 2021 2022

d. KESEHATAN ANAK

1. Angka Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir

sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (0 - 1 tahun). Banyak faktor yang dikaitkan

dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi dapat

disebabkan oleh 2 hal, yaitu endogen dan eksogen. Angka kematian yang terjadi dalam

suatu wilayah dapat menggambarkan derajat kesehatan wilayah tersebut. Penyebab

kematian ada yang langsung dan tidak langsung. Walaupun dalam kenyataannya dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat kematian di masyarakat.

Angka kematian bayi (AKB) di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tumbang Talaken

adalah 0 atau tidak ada kematian bayi dan balita dari 2018 sampai dengan tahun 2022.

2. Pelayanan Kesehatan Neonatal

Upaya tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk memberikan kesadaran dan

pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan dini kepada neonatus,

sehingga dapat mendeteksi secara dini penyakit maupun kelainan yang dialami neonatus.

Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah persentase neonatal (bayi kurang dari 1 bulan)

yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal 3 kali dari tenaga kesehatan. Dua kali

pada umur 0-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari.

Pada tahun 2022, pelayanan KN Lengkap (KN3) adalah sebesar 145 jiwa

(90,2%). Berikut gambaran kunjungan neonatal lengkap di UPT Puskesmas Tumbang

Talaken tahun 2018-2022.

3
Ibu Nifas
160

152
140
138 140
120
125
100 110

80

60

40

20

0 Kunjungan Nifas

20182019202020212022

3. Pelayanan Kesehatan Bayi

Asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman asuhan persalinan normal yang

tersedia di Puskesmas, pemebrian layanan asuhan dapat dilaksanakan oleh dokter, bidan

atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi dilaksanakan dalam ruangan yang sama dengan

ibunya atau rawat gabung selama 24 jam. Pelayanan kesehatan bayi sangat penting

karena berkaitan dengan angka kematian bayi.

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang

diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi minimal 4 kali kunjungan selama periode

29 hari sampai dengan 11 bulan yaitu 1 kali umur 29 hari sampai 3 bulan, 1 kali pada

umur 3-6 bulan, 1 kali pada 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Cakupan

pelayanan kesehatan bayi di UPT Puskesmas Tumbang Talaken pada tahun 2022 adalah

92,95% .

4. Pelayanan Imunisasi

Pelayanan Imunisasi Imunisasi adalah memasukkan kuman penyakit yang sudah

dilemahkan ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau minum dengan maksud agar

terjadi kekebalan terhadap jenis penyakit tertentu di dalam tubuh. Kegiatan imunisasi

rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio,

Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu hamil (TT) dan imunisasi u ntuk

anak SD (kelas 1: DT dan Kelas 2 - 3 : TT), sedangkan kegiatan imunisasi tambahan

dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB,

3
ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan

teknis.

Program Imunisasi merupakan salah satu program prioritas yang dinilai sanagat

efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit

yang dapat dicegah oleh imunisasi. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI)

pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada

sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan denganbatasan suatu wilayah tertentu,

berarti dalam wilayah tersebut tergambar besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau

bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

(PD3I).

Cakupan imunisasi bayi BCG pada tahun 2022 dari Bulan Januari-Desember

dapat dilihat pada grafik berikut ini:

BCG
April
Januari Februari Maret Mei Juni
Juli Agustus
September Oktober NovemberDesember
30
27
23 24
22 21
20 20
18
14 13
12

Cakupan imunisasi bayi Campak/MR pada tahun 2022 dapat dilihat pada grafiik berikut

ini:

3
30
30
2626

25

20 18
1616
15
14
15
10 10
9
10
6

0
Campak

Januari FebruariMaret April Mei Juni


JuliAgusutsSeptember OktoberNovemberDesember

Cakupan imunisasi polio pada tahun 2022 dilihat pada grafik berikut:

Januari FebruariMaret April Mei Juni


Juli AgustusSeptember Oktober
NovemberDesember

99 100
93 92
86

77 74
71
65 65

56

39

Polio

5. Pelayanan Kesehatan Balita

Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan

yang bergizi mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangan

mempunyai beberapa fase yang sesuai dengan umur anak, yaitu fase pertumbuhan cepat

dan fase pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan

terjadi gangguan gizi pada anak tersebut yang mempunyai dampak dibelakang hari baik

bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak tersebut maupun gangguan intelegensia.

Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang

pesat. Masa ini merupakan masa terbentuknya dasar-dasar kemampuan keinderaan,

3
berpikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal

pertumbuhan moral.

Cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2018 sebesar 75%, tahun 2019 sebesar

100%, tahun 2020 sebesar 90,10%, sedangkan tahun 2021 mengalami penurunan

menjadi 70%, sedangkan tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 84,50%.

20182019202020212022

100%
90,10%
84,50%
75%
70%

Pelayanan Anak Balita

6. Status Gizi

Status gizi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan

derajat kesehatan dimana kondisi gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan

permasalahan kesehatan karena disamping merupakan faktor predosposisi yang dapat

memperparah penyakit infeksi, juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada

individu. Untuk itu dilakukan pemantauan terhadap status gizi bayi dan balita karena

masa tersebut merupakan masa keemasan pertumbuhan fisik dan perkembangan

kecerdasannya.

Masalah status gizi ibu hamil akan berpengaruh terhadap kesehatan janin yang

dikandungnya dan akan berdampak pada berat badan bayi yang dilahirkan serta juga

akan berpengaruh pada perkembangan otak dan pertumbuhan fisik bayi. BBLR adalah

bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, merupakan salah satu faktor utama yang

berpengaruh pada kematian perinatal dan neonatal.

Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan pengukuran

antropometri yang menggunakan indeks berat badan menurut umur (BB/U) dan

3
dikategorikan dalam gemuk, normal, kurus dan sangat kurus. Sejak tahun 2009 kasus

Balita adalah balita dengan nilai z-score < -3SD (kategori sangat kurus).

Kondisi saat ini status balita gizi buruk mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun

sebelumnya. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi petugas gizi agar lebih resposif

menindak lanjuti apabila terdapat kasus BGM di lapangan sehingga tidak berkembang

menjadi gizi buruk. Berikut ini grafik capaian Gizi tiap tribulanan :

45 43
39
40

35

30 26
25
25

20 17
16
13
15 12

10

5
0000
0
Stunting Wasting Ibu Hamil KEK

Tribulan 1Tribulan 2Tribulan 3Tribulan 4

7. Pelayanan Kesehatan Anak dan Sekolah

Pelayanan kesehatan pada kelompok usia sekolah dan remaja dilakukan melalui

deteksi/pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemeriksaan kesehatan anak

sekolah dasar/ sederajat dan remaja. Pelayanan kesehatan peserta didik sekolah adalah

Pemeriksaan kesehatan terhadap peserta didik kelas 1 SD/MI, kelas 7 SPM/MTs dan

kelas 10 SMA/MA yg dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama kader kesehatan

sekolah minimal pemeriksaan status gizi (TB,BB), pemeriksaan gigi, tajam penglihatan

dan tajam pendengaran. Berikut gambaran capaian pelayanan kesehatan siswa SD/MI,

SMP/MTs dan SMA/MA/SMK di UPT Puskesmas Tumbang Talaken tahun 2022.

3
PenjaringanBerkala

1107

401

287
192
113

1,8

SD SMP SMA

e. KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA

1. Pelayanan Usia Produktif

Pelayanan kesehatan usia produktif menurut Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang

Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal

Bidang Kesehatan adalah setiap warga negara yang berusia 15 tahun sampai usia 59

tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.

Cakupan pelayanan kesehatan usia produktif di UPT Puskesmas Tumbang

Talaken mencapai sebesar 101% atau sebanyak 5.024 jiwa. Jumlah perempuan yang

mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar lebih banyak dibanding laki-

laki. Gambaran Cakupan pelayanan kesehatan usia produktif UPT Puskesmas Tumbang

Talaken tahun 2022 dapat dilihat pada grafik berikut ini:

USIA PRODUKTIF
Januari Februari Maret April Mei juni Juli
Agustus September Oktober November Desember Total

5024

618 826
379 413 566 578 359
283 322 230 313 137

3
2. Pelayanan Usia Lanjut

Seiring bertambahnya Umur Harapan Hidup (UHH) maka keberadaan para lanjut

usia tidak dapat begitu saja diabaikan, sehingga perlu diupayakan peningkatan kualitas

hidup bagi kelompok umur lanjut usia. Pelayanan kesehatan pra usila dan usila adalah

penduduk usia 45 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

yang dilakukan oleh tenaga kesehatan baik di Puskesmas, di Posbindu maupun di

kelompok usia lanjut. Pada tahun 2022 jumlah pelayanan usila di UPT Puskesmas

Tumbang Talaken sebanyak 59 %.

f. PENGENDALIAN PENYAKIT

1. PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG

a) Tuberkulosis

Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis infeksi. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat

kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering

menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Gejala

linik dibagi menjadi 2 golongan yaitu respiratorik dan gejala sistemik. Gejala

respiratorik yaitu batuk kurang lebih 3 minggu, batuk darah, sesak nafas dan kadang

nyeri dada. Gejala sistemik yaitu demam, menggil, keringat malam, anoreksia dan

berat badan menurun. Pemeriksaan bakteriologik untuk menemukan kuman

tuberkulosis mempunyai arti yang sangat penting untuk menegakkan diagnosis.

Pengobatan tuberkulosis atau obat anti tuberkulosis (OAT) terbagi menjadi 2 fase

yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan.

Pada tahun 1995, program pengendalian TB mulai menerapkan strategi

pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung (DOTS), sejak tahun 2000

strategi DOTS dilaksanakan nasional di seluruh fasilitas pelayanan kesehatann dasar

terutama puskesmas. Jumlah suspek yang dijaring pada tahun 2022 mencapai 147

orang

4
b) HIV/AIDS

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus

Human Immunodeficiency Virus yang menyerang system kekebalan tubuh

penderitanya sehingga penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga

sangat mudah terinfeksi berbagai macam penyakit yang lain. Sebelum memasuki

fase AIDS, penderita terlebi dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. Orang yang

terkena virus ini akan menjadi retan terhadap terhadap infeksi berbagai berbagai

macam penyakit. meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju

perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa sembuhkan.

Berdasarkan hasil evaluasi program Infeksi Menular Seksual (IMS)

menunjukan bahwa penyakit ini tidak hanya menyerang pada usia produktif tetapi

sudah meningkat pada usia non produktif (anak-anak bahkan bayi), hal ini

menunjukan bahwa trend penyebaran penyakit ini sudah berubah sehingga program

harus mengupayakan programpenanggulangan yang lebih tepat agar penderita yang

terinfeksi pada usia non produktif dapat terjaring. Pada tahun 2022 terdapat 2 kasus

HIV pada rentang usia 20-24 tahun di UPT Puskesmas Tumbang Talaken.

c) Diare

Menurut WHO pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi

cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari (24jam), dua kriteria yang

penting yang harus ada yaitu BAB cair dan sering. Penyakit diare merupakan salah

satu penyakit yang berbasis lingkungan, dimana sarana air bersih dan buang air besar

serta perilaku manusia yang tidak sehat merupakan faktor dominan penyebab

penyakit tersebut. Peningkatan kasus sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan

cuaca/musim, terutama terhadap ketersediaan air bersih di masyarakat. Kasus diare

dapat menyebabkan kematian terutama pada saat Kejadian Luar Biasa (KLB).

Upaya penanggulangan diare dilakukan dengan pemberian oralit dan

penggunaan infus pada penderita.Penyuluhan kepada masyarakat agarmeningkatkan

prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari serta melibatkan

peran serta kader dalam tatalaksana diare oleh karena dengan penanganan yang tepat

dan cepat ditingkat rumah tangga maka diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus

4
dehidrasi berat yang dapat mengakibatkan kematian. Tindakan penanganan segera

dilaksanakan dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor dengan

meningkatkan kesiagaan melalui kegiatan surveilans kasus diare.

Pada tahun 2022 di UPT Puskesmas Tumbang Talaken target penemuan

penderita diare sebesar 111 orang. Diketahui penderita diare sebanyaksebanyak 111

kasus penderita sudah ditangani. Hal ini mengalami penurunan jika dibanding pada

tahun-tahun sebelumnya.

g. PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOOTIK

1. Filariasis (Kaki Gajah)

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit infeksi menahun (kronis)

yang disebabkan oleh cacing filaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis

nyamuk yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening yang dapat

menimbulkan cacat menetap (seumur hidup) berupa pembesaran kaki, lengan dan

alat kelamin sehingga dapat menimbulkan stigma sosial.

Dari tahun 2018 sampai pada tahun 2022 tidak terdapat kasus filariasis di

UPT Puskesmas Tumbang Talaken. Upaya pencegahan dan pemberantasan

dilakukan dengan memutus rantai penularan dan mengobati penderita untuk

mencegah infeksi sekunder. Dalam upaya mencapai eradikasi Filariasis tahun 2020

(WHO), diperlukan alat/sarana yang sensitif untuk penegakan diagnosis sehingga

penderita dapat ditemukan dalam stadium dini dan tidak sampai menimbulkan

kecacatan.

h. PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit non infeksi yang penyebabnya

bukan mikroorganisme tetapi terjadi karena pola hidup yang kurang sehat, seperti

merokok, penyakit bawaan, cacat fisik, penuaan, usia, dan gangguan kejiwaan. PTM ini

menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Ketika permasalahan

penyakit menular masih menjadi sorortan dalam masalah kesehatan dan dalam waktu

bersamaan morbiditas, mortalitas PTM makin meningkat. Hal ini akan menjadi tantangan

4
yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia khususnya di

UPT Puskesmas Tumbang Talaken

a. Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah arteri

meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari

biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah

melibatkan pengukuran sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung

berkontraksi (sistole) dan berelaksasi anatara denyut (diastole). tekanan darah normal

pada saat istirhat adalah kisaran 100-140 mmHg dan diastolik 60-90 mmHg.

Hipertensi terjadi bila terus menerus berada pada 140/90 mmhg atau lebih.

Berdasarkan screening pasien hipertensi pada tahun pada tahun 2022 adalah 1327

orang dan tercatat penyakit hipertensi di Puskesmas Tumbang Talaken.

b. Diabetes Mellitus (DM)

Diabetes (diabetes melitus) adalah suatu penyakit metabolik yang diakibatkan

oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah. Gula darah sangat vital bagi

kesehatan karena merupakan sumber energi yang penting bagi sel-sel dan jaringan.

Penyakit ini dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:

1. Diabetes tipe 1, di mana sistem daya tahan tubuh menyerang dan

menghancurkan sel beta di pankreas yang memproduksi insulin

2. Diabetes tipe 2, di mana sel beta di pankreas tidak memproduksi insulin dalam

jumlah yang cukup, atau sel-sel tubuh tidak menunjukkan respons terhadap

insulin yang diproduksi.

3. Diabetes gestasional, yakni diabetes yang terjadi saat kehamilan

4. Diabetes tipe lain, yang dapat timbul akibat kelainan hormon, imunologi,

infeksi, atau genetik lainnya.

Dari screening pasien DM di UPT Puskesmas Tumbang Talaken pada tahun 2022

yaitu 38 orang.

c. Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat (ODGJ)

Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat adalah orang yang mengalami

gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk

sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat

4
menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi sebagai manusia.

ODGJ berat merupakan salah satu indikator pelayanan dasar yang wajib diterima

oleh masyarakat Indonesia yang tertuang dalam Permendagri Nomor 02 tahun 2018

dan Permenkes Nomor 04 tahun 2019. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa

setiap orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai

standar. Pelayanan kesehatan pada ODGJ bert sesuai standar bagi psikotik akut dan

Skizofrenia meliputi pemeriksaan kesehatan jiwa (pemeriksaan status mental,

wawancara) dan edukasi kepatuhan minum obat. Pada tahun 2022, jumlah orang

dengan gangguan jiwa berat di Wilayah Kerja UPT Puskesmas

Tumbang Talaken sebanyak 32 dan telah mendapatkan pelayanan.

4
i. KESEHATAN LINGKUNGAN

Kegiatan upaya penyehatan lingkungan lebih diarahkan pada peningkatan kualitas

lingkungan melalui kegiatan yang bersifat promotif dan preventif. Adapun

pelaksanaannya bersama masyarakat diharapkan mampu memberikan kontribusi

bermakna terhadap kesehatan masyarakat karena kondisi lingkungan yang sehat

merupakan salah satu pilar utama dalam pencapaian Indonesia sehat.Untuk memperkecil

risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat kondisi lingkungan yang

kurang sehat, telah dilakukan berbagai upayapeningkatan kualitas lingkungan.

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan akan air bersih

semakin bertambah. Berbagai upaya dilakukan agar akses masyarakat terhadap air bersih

meningkat, salah satunya melalui pendekatan partisipatori yang mendorong masyarakat

berperan aktif dalam pembangunan perpipaanair bersih di daerahnya.

Sumber mata air ada yang berasal dari mata air terlindung dan yang tidak

terlindung. Sumber mata air tidak terlindung antara lain sumber air PDAM, sumur gali,

sumur pompa relatif lebih terlindung dan memenuhisyarat kesehatan. Sedangkan sumber

mata air terlindung adalah sumber air minum keluarga yang bersumber dari sarana air

bersih yang telah memenuhi syarat biologis, kimia dan fisik (Permenkes). Menurut

Kementrian Kesehatan syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak

berwarna dan tidak mengandung logam berat.

Pada tahun 2022 jumlah keluarga di UPT Puskesmas Tumbang Talaken yang

mempunyai sarana air minum sebanyak 7161, yang berkualitas berkualitas atau layak

yaitu 5076.

4
BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

A. ANALISIS PRIORITAS MASALAH MENGGUNAKAN METODE USGF

% CAKUPAN
TOTAL NILAI URUTAN
NO INDIKATOR KECAMATAN MASALAH PRIORITAS MASALAH
MASALAH
MANUHING
A B C D E F G
1 Keluarga mengikuti U : 4 + 4 = 8/2 = 4
program KB *)
41,46%
∑ Keluarga Bernilai Y 05,17% Terdapat 58,54% keluarga yang belum mengikuti program S : 4 + 4 = 8/2 = 4 19
∑ Keluarga– ∑ Keluarga KB G : 3 + 3 = 6/2 = 3 2
697
bernilai “N” F : 4 + 3 = 7/2 = 3,5
2 Persalinan Ibu di fasilitas U : 5 +4 = 9/2 = 4,5
pelayanan kesehatan
47,37%
∑ Keluarga Bernilai Y 45 Terdapat 52,63% belum melakukan persalinan di S : 5 + 5= 10/2 = 5 19 3
Fasilitas Kesehatan G: 5+ 5= 10/2= 5
∑ Keluarga– ∑ Keluarga 95
bernilai “N” F : 5 +4 = 9/2 = 4,5
3 Bayi mendapatkan U : 4 + 3 = 7/2 = 3,5
imunisasi dasar lengkap
86,55%
*) Terdapat 13,45% Bayi belum mendapatkan Imunisasi 5
15,5
∑ Keluarga Bernilai Y 103 Dasar Lengkap S : 4 + 4 = 8/2 = 4
∑ Keluarga– ∑ Keluarga G : 3 + 3 = 6/2 = 3
119
bernilai “N” F : 5+ 5= 10/2= 5
4 Bayi mendapatkan ASI U : 4 + 3 = 7/2 = 3,5
Eksklusif
77,30%
∑ Keluarga Bernilai Y 126 Terdapat 22,70% Bayi belum mandapatkan ASI Eksklusif S : 4 + 3 = 7/2 = 3,5 14 9
∑ Keluarga– ∑ Keluarga G : 3 + 3 = 6/2 = 3
163
bernilai “N” F : 4 + 4 = 8/2 = 4

4
5 Pertumbuhan Balita U : 4 + 4 = 8/2 = 4
dipantau
89,94%
∑ Keluarga Bernilai Y 483 Terdapat 10,06% Pertumbuhan Balita belum dipantau S : 4 + 4 = 8/2 = 4 14,5
∑ Keluarga– ∑ Keluarga G : 4 + 3 = 7/2 = 3,5 8
537
bernilai “N” F : 3+ 3 = 6/2 = 3

6 Penderita TB Paru yang U : 5+ 5= 10/2= 5


berobat sesuai standar
33,33%
∑ Keluarga Bernilai Y 29 Terdapat 66,67% Penderita TB-Paru tidak berobat S : 5+ 5= 10/2= 5 20
sesuai dengan standar G : 5+ 5= 10/2= 5 1
∑ Keluarga– ∑ Keluarga 87
bernilai “N” F : 5+ 5= 10/2= 5
7 Penderita hipertensi yang U : 4 + 4 = 8/2 = 4
berobat teratur
08,73%
∑ Keluarga Bernilai Y 64 Terdapat 91,27% Penderita Hypertensi yang tidak berobat S : 4 + 3 = 7/2 = 3,5 11
13
secara teratur G : 3 + 2 = 5/2 = 2,5
∑ Keluarga– ∑ Keluarga 733
bernilai “N” F : 3+ 3 = 6/2 = 3
8 Penderita gangguan jiwa U : 5+ 5= 10/2= 5
berat, diobati dan 55,17%
tidak ditelantarkan Terdapat 44,83% Penderita Gangguan Jiwa yang tidak
∑ Keluarga Bernilai Y 16 S : 5+ 5= 10/2= 5 15 6
diobati dan ditelantarkan
∑ Keluarga– ∑ Keluarga G : 3 + 2 = 5/2 = 2,5
29
bernilai “N” F : 3 + 2 = 5/2 = 2,5
9 Anggota keluarga tidak U : 4 + 3 = 7/2 = 3,5
ada yang merokok *)
34,11%
∑ Keluarga Bernilai Y 657 Terdapat 65,89% anggota keluarga yang merokok S : 4 + 2 = 6/2 = 3 12 12
∑ Keluarga– ∑ Keluarga G : 3+ 3 = 6/2 = 3
1926
bernilai “N” F : 3 + 2 = 5/2 = 2,5

4
10 Keluarga sudah menjadi U : 5+ 5= 10/2= 5
anggota JKN
45,43%
∑ Keluarga Bernilai Y 875 Terdapat 54,57% keluarga yang belum menjadi anggota S : 4 + 3 = 7/2 = 3,5 16 4
∑ Keluarga– ∑ Keluarga JKN G : 4 + 4 = 8/2 = 4
1926
bernilai “N” F : 4 + 3 = 7/2 = 3,5
11 Keluarga memiliki U :5 + 4 = 9/2 = 4,5
akses/menggunakan 70,15%
sarana air bersih Terdapat 29,18% keluarga tidak memiliki
∑ Keluarga Bernilai Y 1351 S : 5 + 4 = 9/2 = 4,5 14,5 7
akses/menggunakan sarana air
∑ Keluarga– ∑ Keluarga bersih G : 4 + 4 = 8/2 = 4
1926
bernilai “N” F : 3 + 2 = 5/2 = 2,5
12 Keluarga memiliki U : 5 + 4 = 9/2 = 4,5
akses/menggunakan 84,48%
jamban keluarga Terdapat 15,52% keluarga tidak memiliki akses /
∑ Keluarga Bernilai Y 1627 S : 4 + 3 = 7/2 = 3,5 13,5 10
menggunakan jamban keluarga
∑ Keluarga– ∑ Keluarga G : 3+ 3 = 6/2 = 3
1926
bernilai “N” F : 3 + 2 = 5/2 = 2,5

Prioritas Masalah :

1. Terdapat 66,67% Penderita TB-Paru tidak berobat sesuai dengan standar dengan score : 20
2. Terdapat 58,54% keluarga yang belum mengikuti program KB dengan score : 19
3. Terdapat 52,63% belum melakukan persalinan di Fasilitas Kesehatan dengan score : 19
4. Terdapat 54,57% keluarga yang belum menjadi anggota JKN dengan score : 16
5. Terdapat 13,45% Bayi belum mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap dengan score : 15,5
6. Terdapat 44,83% Penderita Gangguan Jiwa yang tidak diobati dan ditelantarkan dengan score : 15
7. Terdapat 29,18% keluarga tidak memiliki akses/menggunakan sarana air bersih dengan score : 14,5

4
8. Terdapat 10,06% Pertumbuhan Balita belum dipantau dengan score : 14,5
9. Terdapat 22,70% Bayi belum mandapatkan ASI Eksklusif dengan score : 14
10. Terdapat 15,52% keluarga tidak memiliki akses / menggunakan jamban keluarga dengan score : 13,5
11. Terdapat 91,27% Penderita Hypertensi yang tidak berobat secara teratur dengan score : 13
12. Terdapat 65,89% anggota keluarga yang merokok dengan score : 12

4
TERDAPAT 52,63% BELUM MELAKUKAN
PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN

METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

Tempat Persalinan masih jauh pada sebagian wilayah


Pemanfaatan Dana Belum semua anggota Tingkat kepercayaan Rendahnya dukungan
Tidak ada petugas kesehatan di desa
Persalinan masih rendah oleh Nakes Dana Jampersal
JKN Masih masyarakat menjadi kepada dukun kampong
sudah tidak ada keluarga / suami
Kurang anggota JKN masih tinggi

rang tegas sanksi bagi yang tidak melahirkan di Faskes Kurang menyadari
tentang Kurangnya KIE kepada Tradisi keluarga yang
pentingnya masyarakat melahirkan dirumah
kepesertan JKN

Informasi yang
Tidak pernah
disampaikan kepada
mengantar istrinya ke
masy. masih kurang
Fasilitas Kesehatan

Sosialisasi kurang dan Kurangnya


media sosialisasi yang pengetahuan tentang
terbatas persalinan

5
MANUSIA METODE

Kurangnya Pengetahuan Masyarakat tentang TB-Paru


Kurangnya Penyuluhan dari pihak Lintas Sektoral

66,67% PENDERITA TB-PARU TIDAK BEROBAT SESU

Tidak ada Leafflat / Spanduk


tentang TB-Paru

Kurangnya Pengetahuan tentang TB-Paru

Stigma buruk tentang TB-Paru

SARANA DANA LINGKUNGAN

5
B. PEMECAHAN MASALAH

ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH KET
MASALAH

1 Terdapat 52,63% belum Kurangnya Komunikasi, Informasi dan Melakukan penyuluhan tentang Melakukan penyuluhan tentang pentingnya
melakukan persalinan di Edukasi kepada masyarakat pentingnya persalinan dengan persalinan dengan tenaga kesehatan
Fasilitas Kesehatan tenaga kesehatan
Pemanfaatan Dana JKN Masih Kurang Mempelajari Juklak / Juknis JKN Mempelajari Juklak / Juknis JKN lebih
lebih lanjut lanjut
Kurangnya pengetahuan tentang Melaksanakan kegiatan Melaksanakan kegiatan penyuluhan /
persalinan penyuluhan / sosialisasi tentang sosialisasi tentang pentingnya persalinan di
pentingnya persalinan di fasyankes
fasyankes
Tidak ada tenaga kesehatan di Desa Melakukan advokasi dan Melakukan advokasi dan koordinasi linsek
koordinasi linsek terkait. terkait.
Kurang tegas sanksi bagi yang tidak
melahirkan di Faskes

5
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN

Target Penanggung Waktu Kebutuhan Indikator Sumber


No Upaya Kesehatan Kegiatan Tujuan Sasaran Kebutuhan Sumber Daya Mitra Kerja
Sasaran Jawab pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiayaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

UKM ESENSIAL
I Kesehatan Ibu 1. Pelayanan ANC Ibu hamil Ibu hamil mendapatkan pelayanan Semua ibu 71 Ibu Bidan Bidan, ATK, Buku KIA,Stik Januari s.d Semua Ibu
sesuai standar dan menjaga agar ibu hamil yang hamil koordinator Pemeriksaaan Desember Hamil
sehat selama masa berada di memeriksakan
kehamilan,persalinan dan nifas serta wilayah kehamilan
Rp5.040.000 BOK
mengusahakan bayi yang dilahirkan kerja PKM nya,
sehat tercapainya
Pelayanan
ANC 100%
2. Pelaksanaan P4k dan Meningkatkan cakupan dan mutu Ibu hamil 71 Ibu Bidan Bidan, Stiker P4K, Buku Februari, Tercapainya
Penempelan stiker P4k pelayanan kesehatan bagi ibu hamil hamil koordinator KIA,Lembar balik, Leaflet April , Juni, cakupan
melalui peningkatan peran serta Agustus , pertolongan
keluarga dan masyarakat dalam Oktober, persalinan
merencanakan persalinan yang Desember Rp1.680.000 oleh Nakes BOK
aman dan persiapan menghadapi 100 %
komplikasi dan tanda bahaya
kebidanan bagi ibu sehingga
melahirkan bayi yang sehat
3. Pelaksanaan pemantauan ibu 1. Menjaga ibu hamil yang berisiko Semua ibu 71 Ibu Bidan Bidan, Stik HB, Lembar Maret, Ibu hamil
hamil Resti untuk tetap sehat sehingga tidak hamil yang hamil koordinator balik, Leaflet Juni,Okt, resti yang
terjadi komplikasi berada di Desember dipantau
2. Memastikan ibu hamil yang wilayah Rp1.680.000 100% BOK
berisiko melahirkan ditolong oleh kerja PKM
nakes dan dapat melahirkan di
Faskes
4.Kelas ibu hamil Meningkatkan Ibu hamil 71 ibu Bidan Bidan,ATK, Lembar Balik, Maret,
pengetahuan,merubah sikap dan hamil koordinator Leaflet, Matras, LCD Juni,Okt, Semua ibu
perilaku ibu agar memahami Desember hamil
tentang kehamilan,perubahan tubuh mengikuti
dan keluhan selama kegiatan kelas
Rp1.680.000 BOK
kehamilan,perawatan ibu hamil,
kehamilan,nifas,KB pasca tercapainya
persalinan,perawatan bayi baru indikator kelas
lahir,mitos/kepercayaan/adat Bumil 90%
istiadat setempat

5
5. Kemitraan bidan dengan 1. Meningkatkan cakupan semua 7 org DK Bidan Bidan,ATK, Lembar Balik, Kepala Desa Juni, Adanya MOU
Dukun Kampung persalinan oleh Nakes dan Dukun koordinator Leaflet, Matras, LCD November kemitraan dan
memberikan pengetahuan dan Kampung 100% Ibu
pemahaman kepada DK tentang yg ada di melahirkan
peranya dalam perawatan wilyah ditolong oleh
Bumil,bufas dan BBL. kerja Pusk nakes di
2. Menjalin kerjasama untuk faskes
Rp1.200.000 BOK
meningkatkan derajat Kesehatan Ibu
dan Anak
3. DK mampu memberikan motivasi
untuk ibu hamil dan keluarga utk
mau memeriksaka kesehatan ibu
/anak dan pertolongsn persalinan
ditolong olh Nakesdi faskes
III Upaya Kesehatan Pemantauan Kesehatan Bayi dan Mengetahui kondisi kesehatan bayi, Bayi/balita 306 bayi Pj Gizi dan Pj KMS,Alat timbang, alat PKK Januari s.d 306 Bayi
Neonatus dan Bayi Balita (pengukuran, pemantauan status gizi, status Imunisasi yang ada /balita Imunisasi ukur LILA bayi, Desember dilakukan
perkembangan, pemberian vit A pencapaian Desa Uci dan diwilayah (P2) penimbangan
Rp12.000.000 BOK
dan Imunisasi dasar Lengkap) mendeteksi kemungkian terjadinya kerja PKM dan Imunisasi
kelainan secara dini dasar lengkap
(IDL)100%
IV Upaya Kesehatan Pemantauan kesehatan balita Mengetahui status gizi bayi/balita Balita yang 306 bayi Pj Gizi ATK,Lembar survei, Januari s.d Terpantaunya
Anak Balita da Pra (Surveilans Gizi) termasuk balita secara dini guna penanganan lebih ada /balita micrptoise Desember status gizi
Sekolah risiko tinggi dan stunting dan lanjut sesuai kebutuhan dan diwilayah balita dan
pemberian Vitamin A dosis tinggi memenuhi kebutuhan akan vitamin kerja PKM Rp12.000.000 terpantaunya BOK
A untuk anak pra sekolah status
Stunting pada
balita 100 %
Upaya Penjaringan Anak Sekolah dan Mengetahui dengan dini Anak 5 SD, 2 ATK,Format Pengkajian, Agustus 100% AUS
Rp1.600.000
V Kesehatan pemeriksaan berkala kemungkinan gangguan kesehatan sekolah SLTP Pj Gizi Rapor Kesehatan Anak Guru pengajar Terjaring BOK
Anak pada anak sekolah dan mengetahui kelas 1 dan Sekolah
Sekolah status gizi AUS kelas 7
dan PJ AUS
Remaja
Pemeriksaan kesehatan Anak Mengetahui stasus anemia pada Anak 2 SLTP (80 Pj Gizi Obat TTD, ATK, Buku Guru Januari s.d 100% Rematri
remaja dan pemberian TTD remaja putri dan memenuhi Remaja Remaja Kesehatan AUS, Stik Desember dapat FE,
kebutuhan TTD serte mengurangi Putri Putri) Pemeriksaan,banner,leaflet Rp1.600.000 Tidak ada
resiko penyakit yang disebabkan kasus rematri
oleh kekurangan TTD ( Anemia ) Anemia BOK
VI Imunisasi Pelaksanaan BIAS Memberikan kekebalan pada anak Anak usia 120 siswa/i Pj Imunisasi Vaksin,Imunisasi kit, ATK, Guru Agustus, Tercapainya
usia sekolah untuk dapat sekolah SD Spanduk November Cakupan
membentuk kekebalan tubuh kls1, kls2 Rp3.200.000 imunisasi BIAS
terhadap penyakit yang dapat dan kls 5 100%
dicegah dengan imunisasi BOK

5
Meningkatkan kesadaran lansia Januari s.d
untuk menjaga kesehatan dirinya Kelompok ATK,Stik Desember Tercapainya
Upaya Pelayanan Pj Pengelola
VII Pelayanan Kesehatan Lansia sendiri, Mendeteksi secara dini Lansia dan 180 Lansia Pemeriksaan,Obat, Leaflet, Rp6.000.000 Cakupan BOK
Lansia Lansia
risiko penyakit yg terjadi pada Lansia keluarga Lembar Balik Lansia 100 %
untk mendapatkan penanganan
meningkatkan kesadaran Januari s.d
Tercapainya
kemandirian wanita dalam Desember
Cakupan
Pelayanan mengatur fungsi dan proses
Bidan Leaflet,Lembar balik dan pelayanan
VIII kesehatan Pelayanan Kesehatan reproduksi reproduksinya, dapat mencegah PUS 428 PUS PL KB Rp3.200.000 BOK
koordinator Spanduk Kespro 100%,
Reproduksi dan menghindari gaya hidup yg
Pernikahan
dapat mengakibatkan penyakit pada
dini 0%
sistem Reproduksi
IX Upaya Kesehatan Inspeksi TTU,TPM dan Sarana Air terciptanya TTU,TPM dan Sarana Air Tempat 3 TTU, 330 Pj Kesling Kesling Kit, Leaflet Camat, DLH, Dinas Juni, Tercapainya
Lingkungan Minum yang memenuhi syarat Minum yang memenuhi syarat Umum, Rumah PUPR,Kades November cakupan desa
Kesehatan ,Pembinaan paska kesehatan,Seluruh masyarakat yang Rumah Tangga ODF 100%
Rp1.600.000
pemberdayaan termasuk ada diwilayah kerja Pusk. Sudah Tangga
verifikasi desa yg melaksanakan melaksanakan desa SBS agar
STBM, desa SBS lingkungan menjadi bersih BOK
X Upaya Kesehatan Penyegaran/refreshing Orientasi Kader mengatahui dan paham kader 20 kader Pj Promkes ATK,Leaflet,Lembar balik Juni Keikutsertaan
Promosi kader kesehatan dalam upaya tentang tugas pokok kader dalam dan Spanduk Dekorasi Rp2.400.000 posyandu
kesehatan secara terpadu melaksanakan kegiatan Posyandu 100% BOK
Penyuluhan Kelompok ttg meningkatkan pengetahuan dan masyarakat 1970 Pj Promkes ATK,Leaflet,Lembar balik Juni, 0 % kasus
Penyakit Tidak Menular pemahaman masyarakat tentang Masyarakat dan Spanduk Dekorasi November Rp2.400.000 PTM
Penyakit Tidak Menular BOK
Penyuluhan anak sekolah ttg Anak sekolah mengetahui tentang Anak 320 siswa/i Pj Promkes Leaflet,Lembar balik dan Guru Pengajar September 0% Kasus
Kespro,bahaya Napza dan rokok apa itu Napza dan bahaya rokok bagi sekolah Spanduk Dekorasi pernikahan
kesehatan dan mampu ber prilaku dini, 0%
hidup sehat Rp3.600.000 siswa/I
merokok dan
memakai
napza BOK
Penyuluhan Sikat Gigi dan cuci Memberikan Pengetahuan bagi Anak 320 siswa/i Pj Promkes Leaflet,Lembar balik dan Guru Pengajar September 0% kasus
tangan anak sekolah peserta didik ttg PHBS sekolah Spanduk Dekorasi, sabun, karies dan
sikat gigi, pasta gigi Rp3.600.000 diare anak
sekolah
BOK
Kegiatan Survei Mawas Diri Mengali permasalahan kesehatan di Masyarakat 1970 Pj Promkes Kuesioner,ATK Januari 100% masalah
(SMD), Musyawarah masyarakat masyarakat untuk dijadikan data Masyarakat kesehatan
Rp1.400.000
desa (MMD) dasar untuk merencanakan program terdata
berdasarkan prioritas masalah BOK
Kegiatan Musyawarah masyarakat Merencanakan program kesehatan Masyarakat 1970 Tim ATK,Spanduk dekorasi, Camat,kades/aparat Januari 100% masalah
desa (MMD) berdasarkan prioritas masalah yang Masyarakat Perencanaan Wierlees LCD, bahan desa kesehatan ada
Rp4.800.000
didapat melalui SMD paparan upaya
penyelesaian BOK

5
penyediaan Media KIE Memberikan pemahaman dan Masyarakat 1970 Pj Promkes Baleho,Spanduk Leaflet, Kepala Desa Februari, 100%
edukasi pada masyarakat tentang Masyarakat Banner mei, masyarakat
kesehatan baik dirinya sendiri, Agustus Rp6.000.000 memahami
keluarga dan Lingkungan tempat November ttg masalah
tinggalnya kesehatan BOK
XI Upaya Pencegahan Deteksi Dini HIV/AIDS,TB pada ibu Terlacaknya penderita TB Paru, HIV Masyarakat Masyarakat Pj P2P TB Pot Dahak,mikroscope, Januari s.d tercapainya
dan pengendalian hamil dan populasi berisiko pada populasi berisiko sehingga berisiko berisiko HIV RDT HIV Desember penderita
Menular mendapatkan pengobatan TB/HIV
(TB,HIV/Aids,IMS, Rp9.000.000 mendapatkan
Hepatitis) pelayanan
Kesehatan
100 % BOK
XIII Upaya Pencegahan Orientasi Kader tentang PTM Kader mengatahui dan paham Kader 20 kader Pj PTM ATK,Spanduk dekorasi, Mei 100%
dan pengendalian tentang tugas pokok kader dalam LCD, PPT Penderita
PTM pelayanan kesehatan PTM PTM
Rp2.400.000
mendapatkan
pel.
Kesehatan BOK
Pengukuran dan Pemeriksaan Meningkatnya Peran serta Masyarakat 1650 Pj PTM Posbindu KIT Januari s.d 100%
faktor risiko PTM di Posbindu masy.dalam pencegahan dan sasaran Masyarakat Desember Penderita
PTM penemuan dini PTM usia 15 - 45 PTM
Rp5.600.000
th mendapatkan
pel.
Kesehatan BOK

5
UKM PENGEMBANGAN
I Upaya Pencegahan dan Kegiatan dalam rangka bebas pasung : Adanya perlindungan hak Penderita 6 org ODGJ Pj Keswa Leaflet Kades, Toma/Toga dan Januari s.d
pengendalian masalah Pencarian kasus, penemuan kasus secara Azasi bagi ODGJ dan Keluarga,BhabinkamtibMas, Desember tercapainya
Keswa dan Napza dini, pemberian obat pencegahan ODGJ,Meningkatnya Keluarga BABINSA Pelayanan
kekambuhan dalam bentuk pendampingan pemahaman masyarakat terhadap
serta menghapus stigma Rp3.200.000 ODGJ 100%, BOK
yang buruk ttg masalah tidak ada
gangguan jiwa khususnya ODGJ di
tentang penelantaran dan pasung
pemasungan
II Pelayanan Kesehatan pembinaan Kesehatan Olahraga Meningkatkan kemandirian masyarkat 1970 Pj Kesjaor Leaflat,baleho,banner Kades,Toma dan kelompok Januari s.d
Olahraga dlm kehidupan bio-psiko- Masyarakat olahraga Desember
sosial sehingga mampu
menjalani kehidupan secara Penurunan
mandiri dan dapat Rp3.200.000 kasus BOK
meningkatkan kualitas kesakitan
hidup sehingga mampu
melakukan aktivitas tanpa
gangguan

MANAJEMEN PUSKESMAS
Meningkatkan kerja sama tim
yang baik antar lintas program
BOK
Lokakarya Mini sehingga terlaksana kegiatan Staf Tim
Bulanan Lokakarya Mini Bulanan puskesmas Puskesmas 21 Staf Perencanaan Laporan Program Rp9.000.000
Februari,
Mencari dukungan lintas sektor
Loka karya Mini Lintas 5 Lintas PJ UKM, Tim Rencana Kegiatan mei,
Loka karya Mini Lintas Sektor dalam penyelesaian masalah Lintas Sektor Camat,kades/aparat desa Rp8.000.000 BOK
Sektor Sektor Perencanaan Puskesmas Agustus
kesehatan yang ditemukan
November

5
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia sebagai warga
masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya Sustainable Development Goals
(SDGs). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan
dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas.
Manajemen Puskesmas berpedoman pada Perencanaan (P1), Pergerakan dan
Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3). Manajemen
Puskesmas juga memperhatikan dalam hal transformasi sistem kesehatan yaitu kegiatan
transformasi pelayanan kesehatan primer yang merupakan pilar pertama dari transformasi
sistem kesehatan. Transformasi dimulai dari Puskesmas, Posyandu sebagai Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan juga nantinya harus melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan
swasta. Penguatan/revitalisasi Posyandu akan dilakukan dengan mengintegrasikan layanan
kesehatan di desa seperti Pustu dan Poskesdes ke dalam Posyandu di desa menjadi
Posyandu Prima. Perubahan ini merupakan bagian dari implementasi transformasi layanan
kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Dengan demikian diharapkan agar Puskesmas dapat mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui integrasi program yang dilaksanakan
dengan pendekatan keluarga dan transformasi pelayanan kesehatan primer, Posyandu dan
Posyandu Prima.

B. SARAN

Laporan ini merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan Pelatihan SDM dalam bidang
Manajemen Puskesmas untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas aparatur sipil
negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Gunung Mas khususnya dalam bidang
Manajemen Puskesmas.
Dengan adanya Laporan Kegiatan Pelatihan Manajemen Puskesmas ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang berguna khususnya sebagai sarana untuk
meningkatkan Manajemen Puskesmas terutama Manajemen UPT Puskesmas Tumbang
Talaken

Anda mungkin juga menyukai