Anda di halaman 1dari 79

KATA PENGANTAR

Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejateraan Keluarga (PKK)-Kependudukan,


Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)-Kesehatan dilaksanakan
secara terpadu oleh Tim Penggerak PKK, Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam
Negeri. Perkembangannya sampai saat ini telah menunjukkan banyak pencapaian
hasil yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017
menunjukkan bahwa indikator pembangunan Kependudukan dan KB yang menjadi
tanggung jawab BKKBN seperti Total Fertility Rate (TFR) yaitu jumlah anak yang
akan dipunyai seorang wanita selama masa reproduksinya per 1000 wanita, Age
Spesific Fertility Rate (ASFR) yaitu banyaknya kelahiran per 1000 wanita pada
kelompok usia tertentu antara 15-49 tahun, Contraceptive Prevalency Rate (CPR)
yaitu persentase wanita pada usia subur yang tengah menggunakan alat
kontrasepsi, atau yang pasangannya menggunakan salah satu metode kontrasepsi
dan keinginan untuk ber-KB namun belum terpenuhi oleh berbagai sebab (Unmet
need) belum tercapai dengan sasaran yang ditetapkan pada akhir RPJMN III (2015
– 2019). Target menurunkan TFR menjadi 2,31 anak per PUS pada tahun 2018
menurut hasil SDKI 2017 masih berada pada angka 2.4; ASFR 15-19 tahun yang
seharusnya sebesar 30/1000 wanita baru tercapai 36/1000 wanita; penurunan
target angka pemakaian kontrasepsi (CPR) sebesar 61,1 persen pada tahun 2018
pada SDKI 2017 baru tercapai 60,9 persen; sedangkan unmet need yang
seharusnya pada level 5 persen masih pada angka 11,0 persen.

Kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan merupakan suatu rangkaian


kegiatan keterpaduan dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional tanggal
29 Juni, Hari Kesehatan Nasional (HKN) tanggal 12 November dan Hari Kesatuan
Gerak PKK tanggal 4 Maret. Pada pelaksaaan di lapangan, Kegiatan Bhakti TNI KB
Terpadu yang berakhir pada bulan Oktober, kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan pencapaian akhir selama tiga bulan mulai bulan Oktober sampai dengan
bulan Desember melalui Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan.

Banyak yang telah dicapai namun masih memerlukan upaya konkrit dalam
memberikan kontribusi yang nyata terhadap cakupan pelayanan KB dan Kesehatan,
yang dilakukan melalui Kelompok Dasawisma, Posyandu, Institusi Masyarakat
Pedesaan/Perkotaan (IMP), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) dan lain-lain, terutama pelayanan pada daerah terpencil,
daerah tertinggal, daerah pengungsian, daerah perbatasan dan kepulauan
khususnya masyarakat/keluarga miskin.

Kegiatan ini diharapkan menjadi motor penggerak partisipasi semua pihak dalam
wadah pembinaan bagi instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, LSM,

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan ii


dunia usaha dan swasta. Sesuai dengan nuansa otonomi daerah, penyelenggaraan
kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan memberi kesempatan seluas-
luasnya kepada pemerintahan daerah untuk mengembangkan kegiatan berdasarkan
prioritas di masing-masing daerah sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

Kesatuan Gerak PKK-KKBPK Kesehatan sebagai sarana pembinaan untuk


memotivasi para kader dan keluarga serta Tim Penggerak PKK dalam pencapaian
target PKK-KKB dan Kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan secara berjenjang dalam
bentuk mengadakan lomba untuk memilih Pelaksana Terbaik yang akan
mendapatkan Pakarti Utama dan Pakarti Madya kategori Kabupaten dan Kota.
Lomba-lomba tersebut adalah : Kesatuan Gerak PKK- KKBPK Kesehatan, Lingkungan
Bersih dan Sehat (LBS), Posyandu, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Rumah Tangga.

Pedoman Pelaksanaan ini merupakan acuan dalam pelaksanaan kegiatan secara


umum, sehingga inovasi kegiatan di daerah dapat disesuaikan dengan kepentingan
dan kebutuhan daerah masing-masing. Dengan adanya pedoman ini diharapkan
pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan lebih terkoordinasi dan terarah dalam
mencapai kesepakatan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan
evaluasi. Keterpaduan dan kerjasama yang serasi diharapkan dapat menghasilkan
karya nyata dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepada semua pihak yang telah membantu menyempurnakan Pedoman


Pelaksanaan dan Lomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan ini, kami sampaikan
terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan karunia-
Nya dalam pengabdian kita bagi masyarakat, demi bangsa dan negara kita tercinta
Indonesia, semoga pedoman ini bermanfaat bagi kita semua.

Selamat bekerja dan semoga sukses.

Jakarta, Agustus 2018


Tim Penggerak Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga

Ketua Umum,

PUSAT

dr. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan iii


CUPLIKAN PIDATO PRESIDEN PADA
PERINGATAN PUNCAK PELAKSANAAN
HARI KELUARGA NASIONAL KE – 24,
TANGGAL 15 JULI 2017 DI KOTA
BANDAR LAMPUNG PROVINSI
LAMPUNG
Saya mengapresiasi tema yang diangkat dalam
peringatan Hari Keluarga Nasional XXIV Tahun 2017,
yaitu “Dengan Harganas Kita Bangun Karakter Bangsa
melalui Keluarga yang Berketahanan”. Keluarga
menjadi wahana pertama dan utama dalam
pembangunan karakter bangsa.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya juga ingin


mengingatkan pentingnya Keluarga Berencana. Tidak
hanya dimaknai sebagai upaya pengendalian kelahiran
semata, namun membangun kesadaran akan pentingnya
perencanaan dalam setiap keluarga Indonesia

Presiden Republik Indonesia

Joko Widodo

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan iv


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................ii
Cuplikan Pidato Presiden .............................................................................. iv
Daftar Isi .................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1


A. LATAR BELAKANG 1
B. LANDASAN HUKUM 3
C TUJUAN .................................................................................4
D. TEMA 5
E. RUANG LINGKUP 5
F. BATASAN PENGERTIAN ...........................................................6

BAB II POKOK-POKOK KEGIATAN ........................................................ 13


A. PERSIAPAN 13
B. PELAKSANAAN 13
C. PEMANTAUAN 20

BAB III MEKANISME OPERASIONAL ...................................................... 21


A. PENGORGANISASIAN.......................................................... 21
B. TUGAS DAN FUNGSI ........................................................... 22
C. OPERASIONAL KEGIATAN ................................................... 22
D. DUKUNGAN OPERASIONAL ................................................. 22

BAB IV PELAKSANAAN PENILAIAN LOMBA ............................................. 23


A. PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN ................................. 23
B. PENILAIAN LOMBA.............................................................. 24
C. NILAI TAMBAH ................................................................... 31
D. EVALUASI .......................................................................... 32
E. ALAMAT PENGIRIMAN LAPORAN .......................................... 32

BAB V PENUTUP ................................................................................. 33

LAMPIRAN

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan v


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pada awalnya diarahkan


untuk mendorong kemajuan perempuan agar dapat memainkan peran gandanya secara
baik, yaitu sebagai pengelola keluarga, pencari nafkah dan pelaku pembangunan. Akan
tetapi sesuai dengan perkembangannya, program pemberdayaan perempuan kemudian
diarahkan untuk mewujudkan kemitrasejajaran antara laki-laki dan perempuan dalam
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian
sasarannya ditujukan untuk mengembangkan dan mengangkat berbagai potensi yang
ada pada diri perempuan yang memungkinkan dirinya dapat memanfaatkan hak dan
kesempatan yang sama terhadap sumber pembangunan.

Saat ini PKK telah menjadi agen pembangunan dan agen perubahan terdepan terutama
dalam peningkatan kesejahteraa keluarga. Kiprah PKK di lingkungan masyarakat juga
merupakan salah satu ikon bergeraknya civil society dalam peningkatan kesejahteraan
keluarga dan menjadi lebih terasakan efektivitasnya dengan adanya kader-kader yang
menjangkau sampai di tingkat Desa/Kelurahan.

Gerakan PKK dengan 10 Program Pokok bertujuan untuk memberdayakan keluarga


dalam mencapai kesejahteraan keluarga. Kegiatan pemberdayaan yang mendukung
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan
kesehatan yang terkait dengan 10 Program PKK, khususnya program ke 7, 9 dan 10
(Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat) telah dilakukan
secara nyata dan mendapat pengakuan yang luas. Posyandu sebagai wadah kegiatan
masyarakat di pedesaan dan perkotaan yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat
sendiri dalam memberikan layanan sosial dasar secara holistik dan integratif, dalam
mencapai target-target RPJM-RPJP. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dan Permendagri 19 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu.

Visi Misi Presiden R.I yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
tahun 2015 - 2019, diantaranya menyebutkan bahwa salah satu prioritas pembangunan
nasional adalah mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera. Untuk itu perlu mengupayakan Penduduk Tumbuh Seimbang, Keluarga Sadar
Kesehatan, Masyarakat Berdaya dan Sejahtera.
Upaya tersebut tetap diadakan dengan periode waktu khusus dalam bentuk intensifikasi
lintas sektor di bidang pemberdayaan keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan Kesehatan melalui Kegiatan Kesatuan Gerak PKK-
KKBPK-Kesehatan. Kegiatan yang telah dimulai sejak Tahun 1994, merupakan salah satu

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 1


rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Kesatuan Gerak PKK dan Hari
Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni serta Hari Kesehatan Nasional
(HKN) tanggal 12 November.

Dengan dukungan keterpaduan lintas sektor, kegiatan ini akan bertumpu pada kegiatan-
kegiatan kelompok swadaya masyarakat, PKK, institusi KKBPK dan Kesehatan di desa
dengan kader-kader sebagai ujung tombak serta keluarga sebagai fokus sasaran utama.

Keterpaduan kegiatan ini melibatkan kelompok masyarakat untuk dapat meningkatkan


taraf kesehatan, pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi serta menjadi peserta KB.
Diharapkan keterpaduan kegiatan ini dapat menangkal dampak negatif krisis ekonomi
yang mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat, berdampak positif pada
kelangsungan pemakaian alat kontrasepsi, status gizi dan kesehatan masyarakat,
khususnya anak dan balita terutama di kalangan keluarga miskin dan tertinggal.

Masalah kesehatan saat ini masih menjadi masalah yang membuat kita harus lebih
berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk berperilaku
sehat dan menciptakan lingkungan sehat pula. Masih tingginya AKI dan AKB, kurang gizi
hingga gizi buruk, penyakit menular dan penyakit tidak menular menunjukan trend yang
terus naik. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan
sangat dipengaruhi oleh peran serta masyarakat terhadap fasilitasi pemerintah dalam
bentuk pemberdayaan masyarakat dan demikian halnya di bidang kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat yang sesungguhnya akan berdampak pada keberhasilan
pemerintah mencapai target program peningkatan kualitas kesehatan keluarga termasuk
gizinya.

Kualitas sumber daya menjadi faktor penting dalam keberhasilan pemberdayaan


masyarakat. Keterampilan kader, pemanfaatan data Posyandu dan Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) menjadi komponen penting dalam menentukan
kualitas pelayanan sosial dasar yang ada di masyarakat.

Pemberian Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam Jaminan Kesehatan Nasional


merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh (Universal Health Coverage ) termasuk kepada keluarga
miskin, seperti pencegahan penyakit, pengobatan, akses terhadap layanan kesehatan
ibu dan anak dan sasaran lainnya serta alat kontrasepsi gratis.

Kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan juga diharapkan dapat meningkatkan


peran serta pria dalam rangka keadilan dan kesetaraan gender di masyarakat serta lebih
memfokuskan pada kegiatan-kegiatan yang secara langsung dapat meringankan beban
keluarga mereka dalam mendapatkan pelayanan KB dan kesehatan, sesuai prioritas
masalah yang ada dengan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah.

Upaya tersebut di atas dilaksanakan secara berjenjang dan terintegrasi sesuai dengan
peran dan fungsi masing-masing jenjang administrasi dan jenjang paling bawah yaitu

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 2


desa/kelurahan. Dalam mewujudkan agenda prioritas pembangunan (Nawacita)
pemerintahan periode 2015-2019, terutama pada agenda prioritas nomor 3 yaitu
“Membangun Indonesia dari pinggiran”, maka atas instruksi Presiden dibentuklah
Kampung KB sebagai wadah pelaksanaan program KKBPK dan program pembangunan
lintas sektor di tingkat lini lapangan (dusun/RW).

Pembangunan kesehatan dengan penguatan pemberdayaan masyarakat di bidang


kesehatan, di desa/kelurahan dapat disesuaikan dengan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah, antara lain mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 65
tahun 2013 tentang Pedoman Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat dalam
Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan di tingkat desa/kelurahan untuk meningkatkan
upaya kesehatan masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan dana desa untuk
menfasilitasi kegiatan dimaksud sesuai dengan Peraturan Menteri Desa dan
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 19 tahun 2017 tentang
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018.

Selanjutnya untuk menjamin kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan ini dapat


berjalan optimal dan benar-benar mencapai sasarannya, maka dipandang perlu adanya
pedoman pelaksanaan sebagai acuan pelaksanaan di lapangan.

B. LANDASAN HUKUM:
1. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
2. Undang - Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional;
3. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
4. Undang - Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga;
5. Undang Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
6. Undang - Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan
Sosial;
7. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
8. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
9. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 Tentang Lembaga Non Kementrian;
10. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional;
11. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan;
12. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (
Germas)
13. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pembangunan Kependudukan
Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga (SIGA);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Reproduksi;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan;

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 3


16. Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa dan PP Nomor 73
Tentang Kelurahan;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu);
19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang
Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
22. Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 2269/Menkes/PER/XI/2012 tentang
Pedoman Pembinaan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Gerakan
Pemberdayaan Keluarga melalui Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga;
24. Peraturan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 19 Tahun 2017 (Permendesa No. 19 tahun 2017) tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa;
25. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat;
26. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 411.4-3514 Tahun 2016 tentang
Pengesahan Keputusan Ketua Umum Tim Penggerak PKK tentang Hasil Rapat Kerja
Nasional VIII PKK Tahun 2015;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu);
28. Keputusan Menteri Kesehatan R.I 1529/Menkes/SK/X/2010 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif;
29. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829 Tahun 1999 tentang Persyaratan
Kesehatan Perumahan.
30. Peraturan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Nomor
246/PER/E1/2011 tentang Pembinaan Peserta Keluarga Berencana Aktif;
31. Peraturan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Nomor
62/PER/G2/2016 tentang Pedoman Pemberian Tanda Kehormatan dan Tanda
Penghargaan Bidang Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga;

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 4


C. TUJUAN
Umum:
Meningkatnya cakupan pelayanan yang merata, upaya kesehatan lingkungan di rumah
dan permukiman yang bersih dan sehat dan berkualitas dalam Program Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan Kesehatan sebagaimana tertuang dalam upaya
pencapaian RPJM-RPJP.

Khusus:
1. Meningkatkan kemitraan PKK, BKKBN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam
Negeri dan organisasi kemasyarakatan, LSM, swasta dan dunia usaha;
2. Meningkatkan jumlah Kelompok Dasawisma;
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Posyandu;
4. Meningkatkan pembinaan Pokjanal/Pokja Posyandu;
5. Meningkatkan jumlah kader yang terampil;
6. Meningkatkan jumlah Rumah Tangga ber PHBS di Kabupaten dan Kota;
7. Meningkatkan jumlah peserta KB baru dan peserta KB aktif;
8. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan dan Program KKBPK;
9. Meningkatkan kualitas pemberdayaan dan ketahanan keluarga melalui kegiatan Bina
Keluarga;
10. Memantapkan peran kelembagaan dan 10 Program Pokok PKK, khususnya di bidang
KB dan Kesehatan;
11. Meningkatkan peran serta masyarakat dan lintas sektor dalam Revitalisasi Posyandu
dan Program KKBPK-Kesehatan lainnya;
12. Meningkatkan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS);
13. Terlaksananya upaya kesehatan lingkungan di rumah dan permukiman di seluruh
wilayah Indonesia;
14. Meningkatkan kualitas yang sehat melalui pencapaian standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan pada media lingkungan yang meliputi air,
udara, tanah dan pangan;
15. Meningkatkan peran serta masyarakat dan lintas sektor dalam mewujudkan
lingkungan bersih sehat; dan
16. Melaksanakan Lomba Pelaksana Terbaik Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan,
Pelaksana Terbaik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga,
Lingkungan Bersih Sehat (LBS) serta Pelaksana Terbaik Posyandu mulai dari tingkat
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional.

D. TEMA
Kita gerakkan keluarga dan masyarakat hidup sehat menuju Indonesia sejahtera

E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan
berdasarkan:

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 5


1. Sasaran:
a. Sasaran langsung: Tim Pelaksana Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan di
setiap tingkatan wilayah khususnya di desa dan kelurahan.
b. Sasaran tidak langsung: keluarga/rumah tangga, Pasangan Usia Subur (PUS),
para pengelola, petugas KB, petugas kesehatan dan kader di setiap tingkatan
wilayah.

2. Wilayah Jangkauan:
Kegiatan ini mencakup seluruh wilayah Indonesia mulai dari desa dan kelurahan,
kecamatan, kabupaten dan kota, serta provinsi.

F. BATASAN PENGERTIAN
1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) adalah badan hukum
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan.

2. Bias Gender adalah kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam


menjalankan fungsi, peran dan tanggung jawab sosialnya.

3. Bina Keluarga Balita (BKB) adalah wadah kegiatan untuk orang tua dengan balita
untuk mendukung stimulasi dan perkembangan anak.

4. Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah wadah kegiatan yang beranggotakan


keluarga yang mempunyai remaja.

5. Bina Keluarga Lansia (BKL) adalah wadah kegiatan yang mempunyai lansia dan
lansia itu sendiri yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku/keterampilan keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.

6. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja
negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan
dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.

7. Desa dan Kelurahan Siaga Aktif adalah pengembangan dari Desa Siaga, yaitu
Desa atau Kelurahan yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah
pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut
seperti, Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) atau sarana kesehatan lainnya. Serta penduduknya mengembangkan
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan melaksanakan survailans
berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi,
lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana,
serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 6


8. Fasilitas Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
masyarakat.

9. Gender adalah pandangan masyarakat mengenai perbedaan peran, fungsi dan


tanggung jawab laki-laki perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial
(kebiasaan yang tumbuh dan disepakati dalam masyarakat) dan dapat diubah sesuai
dengan perkembangan zaman.

10. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah suatu tindakan yang
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup.

11. Gerakan PKK adalah Gerakan Nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk
masyarakat menuju terwujudnya keluarga bahagia, sejahtera, maju dan mandiri.

12. Inovasi Kegiatan adalah pengembangan kegiatan di suatu wilayah tertentu


berdasarkan potensi daerah yang berdampak positif/perubahan nyata pada
peningkatan cakupan program PKK-KB-Kesehatan.

13. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

14. Kampung KB adalah satu wilayan setingkat RW, Dusun atau setara yang memiliki
kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program kependudukan, keluarga
berencana dan pembangunan keluarga serta sektor terkait yang dilaksanakan secara
sistemik dan sistematis yang direncanakan, dilaksanakan dan dievalusi oleh dan
untuk masyarakat.

15. Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)


adalah kelompok yang melakukan kegiatan ekonomi produktif untuk meningkatkan
pendapatan keluarga sejahtera dalam rangka mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia
dan Sejahtera (KKBS), beranggotakan akseptor KB, PUS yang belum ber-KB serta
anggota masyarakat yang berminat.

16. Keluarga Berencana adalah program upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan
usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan
bantuan sesuai dengan hak reproduksi dalam mewujudkan keluarga yang
berkualitas.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 7


17. Keluarga Berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan
yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang
ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

18. Keluarga Harmonis adalah keluarga yang ditandai dengan terjalinnya kasih
sayang, saling pengertian, mempunyai waktu bersama, adanya kerja sama,
komunikasi dan setiap anggota dapat mengaktualisasi diri dengan baik, serta
minimnya konflik, ketegangan dan kekecewaan.

19. Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan,
sandang, papan, kesehatan dan pendidikan.

20. Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan serasi, selaras dan
seimbang antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

21. Keluarga Sejahtera Tahap I adalah keluarga-keluarga yang telah dapat


memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi
keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs), seperti
kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga,
dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bisa baca tulis latin dan keluarga
berencana.

22. Keluarga Sejahtera Tahap II adalah keluarga-keluarga yang disamping telah


dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat
memenuhi keseluruhan kebutuhan perkembangannya (development needs) seperti
kebutuhan untuk peningkatan agama, menabung, berinteraksi dalam keluarga, ikut
melaksanakan kegiatan dalam masyarakat dan mampu memperoleh informasi.

23. Keluarga Sejahtera Tahap III adalah keluarga yang telah dapat memenuhi
seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan
pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang
maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur (waktu tertentu) memberikan
sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial
kemasyarakatan serta berperan serta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga
kemasyarakatan atau yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga, pendidikan
dan sebagainya.

24. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus adalah keluarga yang telah dapat memenuhi
seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis maupun yang
bersifat pengembangan serta telah dapat pula memberikan sumbangan yang nyata
dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 8


25. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur
pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi
kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama, serta
lingkungan penduduk setempat.

26. Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan adalah intensifikasi peran Gerakan PKK


dalam Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) dan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu dengan
lintas sektor terkait di semua tingkatan wilayah dalam rangka membangun keluarga
yang sejahtera.

27. Kesehatan Reproduksi adalah keadaan kesehatan yang sempurna baik secara
fisik, mental, dan sosial serta bukan semata-mata terbatas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi
serta prosesnya (WHO, 1992, Reproductive Health).

28. Kesetaraan Gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk
memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan
dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan
dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas) serta kesamaan dalam
menikmati hasil pembangunan.

29. Ketahanan Keluarga adalah suatu program untuk menciptakan kondisi yang
dinamis suatu keluarga agar memiliki keuletan dan ketangguhan serta memiliki
kemampuan fisik, material dan psikis mental spiritual untuk mengembangkan
keluarganya agar dapat hidup mandiri dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan
kebahagiaan batin.

30. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) adalah proses penyampaian pesan
kepada orang atau pihak lain dengan maksud terjadi peningkatan pengetahuan dan
perubahan sikap.

31. Lingkungan Bersih Sehat (LBS) adalah upaya kesehatan lingkungan yang
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi,
maupun sosial sehingga memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Upaya tersebut diselenggarakan melalui penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian faktor risiko lingkungan air, udara, pangan, tanah,
sarana dan bangunan serta vektor dan binatang pembawa penyakit di rumah dan
permukiman.

32. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang adalah metode kontrasepsi yang masa
efektifnya relatif lama dan terdiri dari Implan/Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)
dengan masa pemakaian 3 (tiga) tahun, IUD / Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
dengan masa pemakaian 8 (delapan) sampai 10 (sepuluh) tahun, Tubektomi/Metode
Operasi Wanita (MOW) dan Vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP).

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 9


33. Pakarti Madya adalah penghargaan yang diberikan kepada Kabupaten dan Kota
untuk pencapaian program sesuai dengan target yang direncanakan daerah masing-
masing.

34. Pakarti Utama adalah penghargaan yang diberikan kepada Kabupaten dan Kota
untuk pencapaian target yang dihasilkan dari berbagai upaya inovasi yang
memudahkan masyarakat untuk mengikuti program tersebut.

35. Pelayanan Keluarga Berencana adalah pelayanan dalam upaya mengatur


kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui pemberian pelayanan Keluarga
Berencana (KB) termasuk penanganan efek samping dan komplikasi.

36. Pembangunan Berwawasan Kependudukan adalah pembangunan yang


disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada, dimana penduduk
harus dijadikan titik sentral dalam proses pembangunan, penduduk harus dijadikan
subyek dan obyek dalam pembangunan, pembangunan dilaksanakan oleh penduduk
dan untuk penduduk. Pembangunan lebih menekankan pada peningkatan kualitas
sumber daya manusia dibandingkan dengan pembangunan infrastukutur semata.

37. Pembangunan Keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas


yang hidup dalam lingkungan yang sehat.

38. Pembangunan Kesehatan adalah bagian integral pembangunan nasional yang


diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

39. Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya-upaya yang dilakukan secara sadar


oleh berbagai pihak (pemerintah maupun swasta), secara sendiri sendiri maupun
bersama-sama untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat memenuhi
kebutuhan hidup secara layak, lahir maupun batin.

40. Pendekatan Keluarga Sehat adalah suatu pendekatan pelayanan oleh Puskesmas
yang mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga. Bertujuan
meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif,
mendukung pencapaian SPM Kabupaten/Kota dan Provinsi, meingkatkan
kemampuan masyarakat menjadi peserta JKN, Program Indonesia Sehat.

41. Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia
kawin pertama saat mencapai usia minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun
untuk laki-laki.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 10


42. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga adalah upaya
untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu
melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah
risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

43. Peserta KB Aktif adalah peserta KB yang sedang menggunakan salah satu metode
kontrasepsi secara terus menerus tanpa diselingi kehamilan.

44. Peserta KB Baru adalah PUS yang baru pertama kali menggunakan alat/cara
kontrasepsi dan atau PUS yang kembali menggunakan kontrasepsi setelah
melahirkan atau keguguran.

45. Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu
bertugas membantu Kepala Desa/Lurah dalam peningkatan pelayanan masyarakat
desa.

46. Posyandu Aktif adalah Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya
(KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dn
penanggulangan diare) secara rutin setiap bulan dengan cakupan minimal 50% dan
melakukan kegiatan tambahan.

47. Program KKBPK adalah Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan


Pembangunan Keluarga.

48. Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) adalah wadah berbasis institusi
dengan kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan pelayanan keluarga yang dilaksanakan
dalam bentuk Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), konsultasi, konseling,
pembinaan serta rujukan.

49. Revitalisasi Posyandu adalah upaya pemberdayaan Posyandu untuk mengurangi


dampak krisis multi dimensi terhadap penurunan status gizi, pendidikan dan
perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga
dan kesejahteraan sosial.

50. Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan


berkelanjutan adalah sebuah paket berisi tujuan yang mempunyai batas waktu
dan target terukur yang akan di deklarasikan pada tanggal 25 s/d 27 September
2015 di New York yang berisikan 17 tujuan pembangunan global untuk kurun waktu
2016-2030.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 11


51. UP2K PKK (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga PKK) adalah suatu
upaya yang dilakukan oleh kelompok kerja dalam Gerakan PKK untuk meningkatkan
pengetahuan,kesadaran, kemampuan, dan keterampilan keluarga sebagai penunjang
ekonomi keluarga.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 12


BAB II
POKOK-POKOK KEGIATAN

A. PERSIAPAN
1. Berkoordinasi dengan sektor terkait secara berjenjang (PKK, unsur kependudukan,
KB dan pembangunan keluarga, unsur kesehatan, unsur Pemda lainnya, dan lain
lain) berkaitan dengan rencana pelaksanaan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-
Kesehatan;
2. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran untuk PKK dan sektor terkait;
3. Menentukan target sasaran dan jadwal kegiatan;
4. Sosialisasi kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan;
5. Membentuk Tim Pelaksana dan Tim Penilai; dan
6. Merencanakan evaluasi dan penilaian.

B. PELAKSANAAN
Rangkaian Pelaksanaan Kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan dilaksanakan
setiap tahun diawali dari Bulan Januari pada tahun berjalan. Untuk meningkatkan
pencapaian target dari indikator kegiatan PKK-KKBPK-Kesehatan, maka dilaksanakan
suatu upaya percepatan melalui gerakan bersama yang disebut Kesatuan Gerak PKK-
KKBPK-Kesehatan. Pelaksanaan gerakan bersama dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
 Agustus dan September :Persiapan di Tingkat Provinsi
tahun berjalan

 Oktober s.d Desember :Percepatan pencapaian target hasil pelaksanaan tahun


berjalan program selama 1 tahun sekaligus penilaian
oleh Tim Provinsi.

 Akhir Januari tahun :Pengiriman Laporan sudah sampai ke Pusat: TP PKK


berikutnya Pusat; BKKBN Pusat; Direktorat Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes;
Direktorat Kesehatan Lingkungan Kemenkes;
Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Desa
Kemendagri sesuai jenis lomba.

 Februari :Verifikasi Dokumen oleh Tim Pusat dan Penentuan


Nominasi.

 Maret Minggu ke-I :Verifikasi Data oleh Tim Pusat ke Daerah (Penilaian)
s.d Juni (Minggu ke-I)

 Juni Minggu ke-II :Penentuan Juara Lomba Pelaksana Terbaik di Tingkat


Pusat

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 13


 Akhir Juni :Penyerahan hadiah pada acara Hari Keluarga Nasional
(Harganas)

Dalam pelaksanaannya diharapkan dapat memanfaatkan semaksimal mungkin hasil


pendataan yang dilakukan jajaran BKKBN, Kesehatan, Sistem Informasi Manajemen
(SIM) PKK, Sistem Informasi Posyandu (SIP) dan Dasa Wisma untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan, yaitu:

1. Program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)


a. Kegiatan-Kegiatan
1) Memfasilitasi pembentukan kelompok Dasawisma.
2) Pemantauan kelompok Dasawisma.
3) Peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi ketua kelompok
Dasawisma dan Kader melalui kegiatan pencatatan, penyuluhan dan
penggerakan.
4) Pengumpulan data melalui kelompok Dasawisma mengenai:
a) Jumlah Rumah Tangga:
(1) Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan;
(2) Ibu memberikan ASI Eksklusif kepada bayi;
(3) Menimbang balita setiap bulan;
(4) Menggunakan air bersih;
(5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun;
(6) Menggunakan jamban sehat;
(7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu;
(8) Makan sayur dan buah setiap hari;
(9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari; dan
(10) Tidak merokok di dalam rumah.
b) Jumlah keluarga BKB.

b. Posyandu
1) Jumlah Posyandu dengan kegiatannya yang terintegrasi dalam layanan sosial
dasar terpadu;
2) Jumlah kader Posyandu, dan kader lainnya;
3) Jumlah Ibu hamil, menyusui dan nifas;
4) Jumlah bayi 0-24 bulan dan anak 24-59 bulan;
5) Jumlah keluarga yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
terintegrasi dengan Posyandu; dan
6) Jumlah "Posyandu Aktif".

c. Revitalisasi Posyandu
Melaksanakan kegiatan pelayanan sosial dasar yang terintegrasi sesuai dengan
keperluan daerah:
1) Adanya dukungan kebijakan Pemda terhadap kegiatan dan pengembangan
Posyandu(anggaran, sarana, dan prasarana);
2) Hasil kegiatan dan dukungan data yang tersusun dalam SIP;
3) Pelatihan Kader;

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 14


4) Pembinaan oleh POKJANAL/POKJA Posyandu;
5) Pemberdayaan masyarakat di Posyandu;
6) Pemantauan pelaksanaan pencatatan pelaporan SIP di Posyandu;
7) Memberikan pelayanan kesehatan dasar;
8) Peningkatan ekonomi kader dan lain-lain sesuai situasi dan kondisi daerah;
dan
9) Pemanfaatan hasil tanaman lahan pekarangan untuk pengadaan Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) di Posyandu.

d. Penyuluhan-Penyuluhan
1) Penyuluhan Kesehatan Lingkungan;
2) Penyuluhan PHBS dan perilaku yang menjadi target GERMAS;
3) Penyuluhan Gizi dan KIA;
4) Penyuluhan Ketahanan Keluarga dan Narkoba;
5) Penyuluhan Keluarga Berencana pada keluarga dan kelompok remaja;
6) Penyuluhan tentang kanker leher rahim (IVATest) dan kanker payudara;
7) Penyuluhan Peningkatan Ekonomi Keluarga, Koperasi;
8) Penyuluhan Kesejahteraan Sosial;
9) Penyuluhan tentang Kepesertaan BPJS;
10) Penyuluhan Ketahanan Pangan;
11) Penyuluhan tentang Pendidikan dan Perkembangan Anak;
12) Penyuluhan Keagamaan; dan
13) Penyuluhan 10 Program Pokok PKK.

2. Program Kependudukan, Keluaraga Berencana dan Pembangunan Keluarga


(KKBPK)
a. Kegiatan Program KKBPK
1) Kerjasama Pendidikan Kependudukan;
2) Peningkatan dan Pembinaan Kesertaan Ber-KB;
3) Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi;
4) Pembinaan Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga;
5) Peningkatan Advokasi, dan KIE;
6) Penguatan Kemitraan; dan
7) Penyiapan data dan Informasi.
b. Kampung Keluarga Berencana (KB)
1) Jumlah Kampung KB;
2) Tata laksana Kampung KB;
3) Pokja Kampung KB;
4) Operasional Kampung KB;
5) Keterlibatan Lintas Sektor;
6) Inovasi Kampung KB;
7) Capaian Program; dan
8) Pembinaan Kampung KB.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 15


3. Bidang Kesehatan
a. Lingkungan Bersih dan Sehat
Upaya untuk mencapai Lingkungan bersih sehat pada rumah dan permukiman
yang layak huni yang merupakan hak asazi dasar manusia sesuai deklarasi
Universal Hak-hak Asazi Manusia dan Konvensi Internasional tentang Hak-hak
Asazi Ekonomi, Sosial dan Budaya. Dalam rangka pemenuhan akan hak asazi
rumah dan permukiman di Indonesia yang layak tersebut, Undang Undang (UU)
Nomor 36 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan pasal 2 mengamanatkan upaya kesehatan
lingkungan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat,
baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial sehingga memungkinkan setiap orang
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Upaya tersebut
diselenggarakan melalui penyehatan, pengamanan, dan pengendalian faktor
risiko lingkungan air, udara, pangan, tanah, sarana dan bangunan serta vektor
dan binatang pembawa penyakit di rumah dan permukiman.

Pokok-pokok kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka menjaga


lingkungan yang bersih dan sehat, antara lain:
1) Pemantauan kesehatan rumah dan lingkungan sekitarnya dengan
menggunakan Formulir Inspeksi Kesling Rumah Sehat antara lain: luas
lubang ventilasi (tidak termasuk jendela) minimal 10% dari luas lantai, lantai
rumah bukan dari tanah, kebersihan ternak dan kandangnya jika ada,
kerapihan dan kebersihan pekarangan rumah, penghijauan dan atau
pemanfaatan pekarangan rumah dll;
2) Pemanfaatan dan pemeliharaan jamban oleh setiap anggota keluarga;
3) Penggunaan air bersih dan pemeliharaannya (baik pemeliharaan sarana air
bersih maupun kualitasnya) oleh setiap anggota keluarga;
4) Pembuangan air limbah pada setiap rumah melalui Saluran Pembuangan Air
Limbah (SPAL), atau tidak ada genangan air limbah di sekitar rumah;
5) Pemilahan, pembuangan, pengolahan dan pemanfaatan sampah pada setiap
rumah;
6) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin (minimal sekali dalam
seminggu) pada setiap rumah dan lingkungan sekitarnya dll, baik nyamuk
Aedes Aegypty (penyebab Demam Berdarah Dengue), nyamuk Anopheles
(penyebab Malaria) dll;
7) Penyimpanan dan penggunaan bahan beracun dan berbahaya secara aman,
terutama dari jangkauan anak-anak seperti bahan pembasmi hama/serangga
(pestisida atau insektisida), pupuk anorganik dll;
8) Penerapan hygiene dan sanitasi makanan dan minuman pada setiap
keluarga mulai dari pembelian bahan baku/mentah sampai makanan siap
disajikan (penyajian makanan) antara lain menjaga kebersihan tangan,
makan dan area dapur, memisahkan makanan mentah dengan yang sudah
masak, memasak makanan dengan benar dll;
9) Pembentukan dan atau pengembangan kader dan kelompok kerja (pokja)
bidang kesehatan lingkungan;

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 16


10) Membiasakan keluarga untuk menerapkan perilaku hygienis dan sanitasi,
antara lain:
a) Selalu mencuci tangan pada 5 waktu penting dengan air bersih yang
mengalir dan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan, sebelum
menjamah bahan makanan, sesudah buang air besar dan setelah kontak
dengan binatang;
b) Memasak air sebelum diminum hingga mendidih dan tidak mencampur air
yang sudah dimasak dengan air yang belum dimasak;
c) Buang air besar di jamban, tidak di sembarang tempat seperti sungai,
kebun, dll; dan
d) Membuang sampah pada tempatnya setiap hari melalui proses pemilahan
terlebih dahulu antara sampah organik (antara lain : daun-daunan, sisa
makanan, kertas, dll) dan an organik (antara lain : plastik, botol bekas,
kaleng bekas, dll).

Unsur di atas dapat terwujud dengan melibatkan peran serta aktif seluruh
anggota keluarga dan masyarakat baik melalui penyuluhan akan pentingnya
menjaga lingkungan yang bersih dan sehat, maupun dengan memanfaatkan
kegiatan/gerakan yang sudah ada seperti : Gerakan Jum’at Bersih dan Budaya
Bersih.

b. Pengendalian Penyakit
1) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
a) Demam Dengue/Demam Berdarah Dengue (DD/ DBD);
b) Malaria;
c) Filariasis;
d) Rabies;
e) Antraks; dan
f) Chikungunya.

Dapat mencegah timbulnya tempat perindukan nyamuk penular (DD/DBD,


Malaria, Filariasis, Chikungunya). Sedangkan untuk Rabies perlu melaporkan
kepada petugas setempat, untuk pengobatan penderita dan berusaha
menangkap binatang (anjing, kucing, kera) penggigit. Terhadap penyakit
Antraks masyarakat harus mampu mendeteksi/memilih daging yang sehat
(segar, berwarna merah, tidak berbau busuk).

2) Pengendalian penyakit menular langsung:


a) Diare;
b) TB-Paru;
c) Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), terutama Pneumonia balita;
d) HIV/AIDS;
e) Flu Burung, Flu H1N1;
f) SARS; dan
g) MERSCOV.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 17


Dapat melindungi diri dari kontak penularan baik melalui makanan ataupun
udara yang terkontaminasi oleh kuman (Diare, TBParu). Meningkatkan
deteksi dini Pneumonia pada balita yang disebut Infeksi Saluran Pernafasan
Atas (ISPA).

3) Imunisasi
a) Mendorong tercapainya Universal Child Immunization (UCI) dengan
cakupan imunisasi dasar lengkap termasuk Hepatitis B sebesar 80 persen
merata di seluruh desa/kelurahan;
b) Melaksanakan sosialisasi imunisasi Hepatitis B (HB Nol) pada bayi sedini
mungkin (0-7 hari);
c) Membantu menemukan kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP/lumpuh layuh
akut) untuk membuktikan keberhasilan eradikasi Polio di Indonesia;
d) Mempercepat tercapainya Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) dengan
meningkatkan cakupan Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) pada ibu hamil dan
calon pengantin, serta Wanita Usia Subur (WUS);
e) Mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Campak; dan
f) Mempercepat tercapainya Eradikasi Polio.

c. Gizi
Meliputi:
1. Percepatan Perbaikan Gizi Melalui Program Seribu Hari Pertama Kehidupan
(1000 HPK);
2. Ibu hamil, Ibu menyusui, Bayi, Balita, Usia Subur, Produktif dan Lansia;
3. Menyusui secara eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan;
4. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) kepada bayi mulai usia 6
bulan;
5. Pemantauan pertumbuhan dan konseling balita;
6. Pengisian KMS berdasarkan jenis kelamin;
7. Penerapan konsumsi dengan gizi seimbang;
8. Pemberian suplemen zat gizi seperti Kapsul Vitamin A, Tablet Tambah Darah,
Garam Beryodium;
9. Pelacakan kasus gizi kurang oleh kader;
10. Tata laksana pemantauan gizi buruk untuk dirujuk ke sarana pelayanan
kesehatan; dan
11. Pemanfaatan data gizi dan kegiatan Posyandu bagi desa.

d. Kesehatan Ibu dan Anak


1) Kesehatan Ibu:
a) Meningkatkan Antenatal Care dalam konteks Kesehatan Reproduksi
dikelompok-kelompok Dasawisma;
b) Meningkatkan cakupan pelayanan pemeriksaan Ibu hamil Kl dan K4 yang
berkualitas dengan target yang akan dicapai yaitu Kl = 95 persen dan K4
= 84 persen;

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 18


c) Meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
sebesar 84 persen;
d) Meningkatkan cakupan pelayanan risiko tinggi/komplikasi obstetrik
sebesar 58,5 persen;
e) Meningkatkan pelacakan sebab kematian ibu dan neonatus melalui
kegiatan otopsi verbal dan Audit Maternal Perinatal (AMP);
f) Meningkatkan pemberian Tablet Tambah Darah bagi ibu hamil dan nifas;
dan
g) Meningkatkan akses terhadap Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stikerisasi P4K.

2) Kesehatan Anak
a) Meningkatkan pelayanan neonatal minimal 3 (tiga) kali yaitu 1 (satu) kali
pada 6-48 jam, 1 (satu) kali pada 3-7 hari dan 1 (satu) kali pada 8-28 hari
dengan target yang akan dicapai yaitu KN : 90 persen;
b) Meningkatkan pelayanan bayi minimal 4 (empat) kali, yaitu satu kali pada
29 hari – 2 bulan, 1 (satu) kali pada 3 – 5 bulan, 1 (satu) kali pada 6 – 8
bulan, dan 1 (satu) kali pada 9 – 11 bulan;
c) Meningkatkan cakupan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Balita
80 persen menjangkau sasaran yang datang ke fasilitas kesehatan; dan
d) Meningkatkan cakupan penanganan Balita sakit dengan pelayanan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) menjangkau 80 persen sasaran
yang datang ke fasilitas kesehatan.

3) Kesehatan Gigi dan Mulut


Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga, ibu dan anak dalam
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan target 50 persen pada ibu
hamil dan 50 persen pada balita.

e. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


1) Melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di setiap jenjang
pemerintahan (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa dan kelurahan);
2) Meningkatkan peran serta masyarakat dan GERMAS dengan mendorong
masyarakat untuk melakukan ; aktivitas fisik,mengonsumsi sayur dan
buah,tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan atau
deteksi dini penyakit, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban;
3) Menumbuh kembangkan Posyandu, dan UKBM seperti Pos Kesehatan Desa,
Polindes, Pos Kesehatan Pesantren, Kelompok Binaan Pemanfaatan Hasil
Toga, dll);
4) Meningkatkan peran serta dan gerakan di masyarakat untuk ber-PHBS;
5) Meningkatkan KIE dan akses masyarakat terhadap informasi kesehatan
terkait terwujudnya "Keluarga Sehat";
6) Meningkatkan kapasitas Kader Kesehatan;
7) Menggerakan kelompok-kelompok di masyarakat untuk memanfaatkan
sumber daya khususnya sumber pembiayaan dari dana desa (APBD dan
APBN) dalam fasilitasi kegiatan operasional Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat;

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 19


8) Mendorong diterbitkannya kebijakan-kebijakan terkait PHBS di
kabupaten/kota; dan
9) Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan swasta untuk mendukung
gerakan masyarakat hidup sehat.

f. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga


PHBS di Rumah Tangga merupakan suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau
permasalahan kesehatan di rumah tangga. Mengacu pada pedoman pembinaan
perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga terdapat standar pelayanan
minimal bidang kesehatan 10 indikator PHBS di Rumah Tangga, yaitu:
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan;
2) Memberi bayi ASI Eksklusif;
3) Menimbang balita setiap bulan;
4) Menggunakan air bersih;
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun;
6) Menggunakan jamban sehat;
7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu;
8) Makan sayur dan buah setiap hari;
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari; dan
10) Tidak merokok di dalam rumah.

Catatan :
Apabila di dalam rumah tangga tersebut tidak ada ibu yang pernah melahirkan
dan tidak ada balita, maka pengertian PHBS di rumah tangga adalah rumah yang
memenuhi 7 indikator.

C. PEMANTAUAN
Pemantauan dilaksanakan secara terpadu dan berjenjang oleh Tim terpadu lintas
sektoral sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Di Pusat, pemantauan dilakukan
oleh Tim Pusat yang terdiri dari BKKBN, Kementerian Kesehatan, Tim Penggerak PKK
Pusat, dan Kementerian Dalam Negeri. Sedangkan di Daerah dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Prov/Kab/Kota, Dinas BKKBN Prov/Kab/Kota, Pemerintah Prov/Kab/Kota dan
TP PKK setempat sesuai dengan kondisi dan kepentingan masing-masing wilayah.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 20


BAB III
MEKANISME OPERASIONAL

A. PENGORGANISASIAN
Dalam rangka lebih menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-
KKBPK-Kesehatan, maka dibentuk pelaksana kegiatan di setiap wilayah yang terdiri dari
unsur-unsur PKK, Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPD KB),
dinas/instansi Kesehatan, Pemerintah Daerah, dinas/instansi terkait, LSM, Dunia
Usaha/Swasta dan lain-lain disesuaikan dengan kepentingan masing-masing wilayah.

1. Di Pusat:
Pelaksana kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Pusat adalah sebagai
berikut:
a. Pembina:
- Menteri Kesehatan
- Menteri Dalam Negeri
- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

b. Penasihat:
- Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan.
- Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Kementerian Kesehatan
- Dirjen Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri.
- Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi, BKKBN.
- Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, BKKBN.
- Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, BKKBN.

c. Pengarah:
- Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian
Kesehatan.
- Direktur Kesehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan.
- Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan.
- Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan.
- Direktur Kelembagaan dan Kerja sama Desa, Kemendagri.
- Direktur Bina Lini Lapangan, BKKBN.
- Direktur Bina Hubungan Antar Lembaga, BKKBN.

d. Penanggung jawab : Ketua Umum TP-PKK


Ketua Pelaksana : Ketua IV TP-PKK Pusat
Wakil Ketua I : Kasubdit Tenaga Lini lapangan, DITBINLAP BKKBN
Wakil Ketua II : Kasubdit PKK Direktorat Kelembagaan dan Kerja sama
Desa, Ditjen Bina Pemerintahan Desa, Kemendagri

e. Sekretaris I : Ketua Pokja IV TP-PKK


Sekretaris II : Kasubdit IMP DITBINLAP, BKKBN

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 21


f. Tim Teknis : - Pokja IV TP-PKK Pusat, Direktorat Kelembagaan dan
Kerjasama Desa, Kementerian Dalam Negeri
-Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Direktorat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
, Kementerian Kesehatan
- Kasubdit Penyehatan Udara, Tanah dan Kawasan
(PUTK), Direktorat Kesehatan Lingkungan,
Kementerian Kesehatan
- Kasubdit Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan
Direktorat Bina Lini Lapangan (Ditbinlap), BKKBN

2. Di Provinsi dan Kabupaten dan Kota:


Susunan pelaksana kegiatan di provinsi dan kabupaten/kota disesuaikan dengan
kebijaksanaan masing-masing daerah. Namun demikian diharapkan dapat
menyesuaikan dengan pola pengorganisasian di tingkat pusat.

B. TUGAS DAN FUNGSI


Tugas pelaksana kegiatan di setiap wilayah adalah mengupayakan agar pelaksanaan
kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan di wilayah kerjanya terselenggara
sesuai dengan rencana, mengacu pada pedoman yang ada serta disesuaikan dengan
situasi dan kondisi daerah.

Fungsi pelaksana kegiatan sebagai Tim Penilai antara lain:


1. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di wilayahnya;
2. Memantau pelaksanaan kegiatan;
3. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan;
4. Melaksanakan penilaian kegiatan melalui lomba;
5. Mencatat dan menyiapkan bahan informasi kegiatan;
6. Menilai seluruh rangkaian pelaksanaan kegiatan; dan
7. Menyusun laporan kegiatan.

C. OPERASIONALISASI KEGIATAN
Dalam melaksanakan sosialisasi Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan agar
memanfaatkan mekanisme operasional yang telah ada seperti Rakor, Rapat Konsultasi,
staff meeting, pertemuan Institusi dan sebagainya. Mekanisme operasional dari pusat
sampai ke kecamatan pada dasarnya meliputi penentuan sasaran, perencanaan
kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan, serta pelaporan dan evaluasi.

D. DUKUNGAN OPERASIONAL
Dukungan dana, daya dan sarana di setiap wilayah pada dasarnya bersumber dari
masing-masing pihak yang dipadukan dalam suatu kegiatan dengan memperhatikan
kemampuan masing-masing serta atas dasar kesepakatan.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 22


BAB IV
PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
PENILAIAN LOMBA

A. PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


1. PENCATATAN
Setiap desa/kelurahan membuat catatan pelaksanaan dan hasil kegiatan secara
kumulatif selama satu tahun berjalan dengan memanfaatkan sistem pencatatan yang
sudah ada. Tingkat kecamatan membuat rekapitulasi hasil kegiatan tingkat
desa/kelurahan. Rekapitulasi data juga dilakukan secara berjenjang di tingkat
Kabupaten/Kota dan Provinsi sesuai format terlampir (lampiran 1 dan 2).

2. PELAPORAN
a. Pada akhir pelaksanaan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan setiap
Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan menyusun laporan
kegiatan dan hasil yang diterima laporan matrik dari desa/kelurahan dan
kecamatan serta dilaporkan secara berjenjang berisi:
1) Uraian tentang rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sejak persiapan
sampai dengan evaluasi, dilampiri dengan rekapitulasi catatan data hasil
kegiatan secara kumulatif termasuk penonjolan hasil kegiatan.
2) Data hasil kegiatan pembinaan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan, Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga.
Pencatatan dan pelaporan tersebut agar dibuat perjenis lomba sebagai bahan
penilaian.

b. Sistematika Pelaporan
Laporan Hasil Pelaksanaan:
1) Pendahuluan;
2) Dasar Pelaksanaan;
3) Proses Pelaksanaan Kegiatan;
4) Hasil Kegiatan (berupa matrik sesuai buku pedoman);
5) Penonjolan/Keberhasilan;
6) Hambatan;
7) Penutup;
8) Lampiran:
a) Fotokopi administrasi kegiatan;
b) Foto/dokumentasi kegiatan;
c) Kliping koran; dan
d) SK Tim Pelaksana.
Setiap laporan agar tercermin dan fokus pada satu jenis lomba yang diikuti.

c. Laporan Pelaksanaan Kegiatan dikirimkan kepada Tim penggerak PKK Pusat dengan
tembusan Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Desa Adat dan Sosial Budaya

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 23


Masyarakat, Ditjen PMD-Kemendagri, Direktorat Bina Lini Lapangan-BKKBN,
Direktorat Kesehatan Lingkungan dan Direktorat Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes

B. PENILAIAN LOMBA
1. Kategori Lomba :
Mengingat kondisi kabupaten dan kota berbeda, maka lomba diadakan dengan dua
kategori yaitu Kabupaten dan Kota.

2. Jenis Lomba
Penilaian lomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan dibagi dalam 4 (empat) jenis
Lomba dengan Kategori Kabupaten dan Kota, yaitu:
a. Pelaksana Terbaik Kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan.
b. Pelaksana Terbaik Lingkungan Bersih dan Sehat.
c. Pelaksana Terbaik Posyandu.
d. Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga.

3. Sasaran Lomba
Sebagai sampel dari setiap provinsi adalah satu kabupaten dan kota, satu kecamatan
dari kabupaten/kota tersebut dan satu desa/kelurahan dalam kecamatan tersebut.

4. Sistematika Pelaporan
Laporan Hasil Pelaksanaan harus fokus pada jenis lomba yang diikuti dengan
sistematika:
a. Pendahuluan;
b. Dasar Pelaksanaan;
c. Proses Pelaksanaan Kegiatan;
d. Hasil Kegiatan (berupa matrik sesuai buku pedoman);
e. Penonjolan/Keberhasilan/Inovasi;
f. Hambatan;
g. Penutup;
h. Lampiran:
1) Fotokopi administrasi kegiatan;
2) Foto/dokumentasi kegiatan;
3) Kliping koran;
4) Fotokopi penghargaan yang pernah diterima;
5) Fotokopi SK Tim Penilai dari tingkat Kecamatan s/d Provinsi;
6) Fotokopi SK pemenang dari tingkat Kecamatan s/d Provinsi;
7) Berita acara;
8) SK Tim Penilai/Pelaksana dari tingkat desa/kelurahan;
9) Laporan tersebut dilengkapi dengan Profil Ketua TP PKK dan Profil Daerah;
dan
10) Pendukung lainnya.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 24


5. Mekanisme Penilaian
a. Tim Penilai di semua jenjang harus memiliki kompetensi dibidangnya masing-
masing yang ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Pejabat yang berwenang;
b. Awal penilaian dilakukan kepada seluruh desa/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota, Provinsi secara berjenjang;
c. Tim Kecamatan memilih pelaksana terbaik empat jenis lomba dari
desa/kelurahan melalui penilaian pelaksana terbaik di Kecamatan diajukan untuk
dinilai di Kabupaten/Kota;
d. Setiap Kabupaten/Kota pada setiap provinsi hanya dapat mengikuti satu jenis
lomba saja yang diajukan oleh provinsi. Lomba-lomba ini dimaksudkan juga
sebagai pembinaan ke tingkat pusat;
e. Pelaksana terbaik I di Provinsi diajukan kepada Tim Penilai di Pusat yang
selanjutnya akan dinilai untuk dipilih sebagai nominator di Pusat;
f. Laporan yang dikirim adalah hasil penilaian kegiatan, berupa: data hasil kegiatan
selama satu tahun dan pencapaian selama 3 (tiga) bulan terakhir (data sesuai
lampiran Nomor 2), profil Daerah, profil kegiatan Ketua Tim Penggerak PKK pada
setiap jenjang kegiatan, serta menyertakan rekaman peristiwa dalam bentuk
foto-foto, maupun CD dari kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan dan
kegiatan selama 3 bulan;
g. Data pelaksana terbaik provinsi agar sudah sampai di pusat selambat-lambatnya
akhir Januari tahun berikutnya;
h. Provinsi dan Kab/Kota yang menjadi nominasi pelaksana terbaik Tingkat
Nasional, akan diadakan pengecekan lapangan antara bulan Maret sampai
dengan awal Juni;
i. Bagi Kabupaten/Kota dari setiap provinsi yang telah memperoleh predikat
Terbaik I Tingkat Nasional pada jenis lomba tertentu, agar tidak diikutsertakan
kembali pada lomba yang sama;
j. Bagi Provinsi yang telah 2 (dua) tahun berturut-turut mendapat predikat Pakarti
Utama I dalam jenis lomba yang sama walaupun kabupaten/kotanya berbeda
tidak disertakan dalam penilaian lomba 2 tahun berikutnya;
k. Nominasi di tingkat Pusat ditetapkan sebanyak 6 Kabupaten dan 6 Kota pada
masing-masing kategori lomba yang dihasilkan dari penilaian profil;
l. Pemenang tingkat Nasional sebanyak 6 Kabupaten dan 6 Kota adalah merupakan
penetapan hasil penilaian profil dan verifikasi lapangan;
m. Tim Penilaian Lomba Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan adalah:
1) Unsur Tim Penggerak PKK yang membidangi program-program kesehatan,
kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan sehat/KB;
2) Jajaran Kesehatan yang membidangi masing-masing kategori lomba yaitu:
Posyandu: (yang menangani KIA, gizi dan UKBM) dan PHBS di Rumah
Tangga (Direktorat Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat), LBS (Direktorat
Kesehatan Lingkungan);
3) Jajaran BKKBN/Perangkat Daerah Pengelola KKBPK; dan
4) Jajaran Pemerintah Daerah, PMD, Pemberdayaan Perempuan sesuai dengan
penugasan yang diberikan.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 25


6. Proses Penilaian
a. Khususnya untuk Penilaian Lomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan
dilakukan di satu wilayah desa/kelurahan yang telah ditetapkan sebagai
Kampung KB;
b. Lomba Posyandu, PHBS dan LBS boleh memilih di desa/kelurahan yang telah
ditetapkan sebagai kampung KB maupun bukan kampung KB.
c. Melakukan observasi lingkungan dan situasi rumah penduduk;
d. Melihat dan mencatat visualisasi desa tentang cakupan program;
e. Melihat dan mencatat kegiatan inovasi;
f. Melihat cara pencatatan (administrasi desa/kelurahan);
g. Melihat keterampilan kader;
h. Melihat penggalangan kemitraan dan penggalian sumber daya;
i. Melihat proses pemberdayaan masyarakat;
j. Dukungan TOMA, TOGA dalam kegiatan;
k. Melihat apresiasi dan peran serta masyarakat;
l. Fokus pengamatan pada setiap jenis lomba:
1) Pelaksana Terbaik Kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK Kesehatan;
2) Pelaksana Terbaik Lingkungan Bersih dan Sehat;
3) Pelaksana Terbaik Posyandu; dan
4) Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga.
m. Desa atau kelurahan yang diusulkan untuk mengikuti penilaian LBS adalah
desa/kelurahan yang sudah 100% akses capaian sanitasi dalam system e-monev
STBM dan telah deklarasi.

7. Bentuk Penghargaan
Terdiri dari pelaksana terbaik:
1) Pakarti Utama
Pakarti Utama diberikan kepada daerah yang menunjukkan:
1) Peningkatan jumlah Kelompok Dasawisma sesuai jumlah KK yang ada;
2) Peningkatan kinerja Kader Kelompok Dasawisma sehingga adanya
peningkatan jumlah masyarakat yang mengikuti program;
3) Peningkatan cakupan Program KKBPK-Kesehatan sesuai yang ditetapkan; dan
4) Jumlah inovasi di berbagai kegiatan yang mampu memberi perubahan nyata
terhadap peningkatan kondisi masyarakat di wilayah tersebut dan lingkungan
sekitarnya.

2) Pakarti Madya
Pakarti Madya diberikan kepada daerah yang menunjukkan :
1) Peningkatan cakupan Program Pemberdayaan Masyarakat, KKBPK-Kesehatan
sesuai dengan sasaran yang ditetapkan; dan
2) Jumlah beberapa inovasi yang ada di berbagai kegiatan dan mampu
memberi perubahan nyata terhadap peningkatan kondisi masyarakat di
wilayahnya.

8. Indikator Penilaian

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 26


Indikator penilaian untuk ke empat kategori/jenis lomba terdiri dari Input (masukan),
proses dan output (keluaran) program.
a. Program PKK dan KKBPK
Program KKBPK
1) Indikator Input
a) Adanya kebijakan pendukung berupa surat keputusan, Surat Edaran dan
lain-lain dari setiap jenjang organisasi/lembaga;
b) Adanya kader/kelompok Dasawisma yang aktif;
c) Adanya tim pelaksana kegiatan dan penilaian kegiatan;
d) Adanya dukungan anggaran baik swadaya, bantuan pemerintah di setiap
jenjang kegiatan;
e) Adanya peran serta masyarakat, tokoh masyarakat formal dalam setiap
tahapan kegiatan;
f) Adanya penyusunan target sasaran untuk semua kegiatan; dan
g) Adanya jadwal kegiatan, pencanangan, pelaksanaan kegiatan, pembinaan
monitoring serta penilaian berjenjang.

2) Indikator Proses
a) Adanya pelaksanaan penyuluhan:
(1) Bagi keluarga yang mempunyai balita;
(2) Bagi keluarga yang mempunyai remaja;
(3) Bagi keluarga yang mempunyai lansia;
(4) Bagi keluarga tentang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS); dan
(5) Bagi Pasangan Usia Subur (PUS) tentang kesehatan reproduksi dan
alat/obat kontrasepsi.
b) Pelayanan konseling pada remaja generasi muda tentang Kesehatan
Reproduksi Remaja (KRR) pendewasaan usia kawin;
c) Pelayanan konseling pada calon-calon peserta KB dan pembinaan Peserta
KB lama;
d) Pemberian modal usaha bagi kelompok UPPKS;
e) Pemberian bantuan/sarana dan tanaman untuk kelompok Bina
Lingkungan Keluarga;
f) Pembentukan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga
Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL); dan
g) Pembentukan kelompok/institusi masyarakat seperti kader, PPKBD, Sub
PPKBD (bagi yang belum ada) dan pembinaan peningkatan kualitas bagi
yang sudah ada.

3) Indikator Output
a) Peningkatan jumlah kader/pengelola program pada masing-masing
kelompok kegiatan;
b) Peningkatan kualitas dimasing-masing kelompok kegiatan;
c) Peningkatan jumlah keluarga yang ikut dalam kelompok masing-masing
kelompok kegiatan;

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 27


d) Peningkatan jumlah peserta KB Baru maupun peserta KB Aktif;
e) Peningkatan jumlah peserta KB Pria secara kuantitatif;
f) Peningkatan usia perkawinan bagi para PUS Baru; dan
g) Peningkatan jumlah remaja yang dapat informasi tentang masalah-
masalah Reproduksi Remaja.

Kampung KB
1) Indikator Input
a) Adanya kebijakan tentang Kampung KB;
b) Adanya Pokja Kampung KB disetiap jenjang;
c) Adanya Kepengurusan Kampung KB (di tingkat kampung);
d) Tersedianya sarana dan prasarana Kampung KB (sekretariat, data, peta,
papan nama/gapura/prasasti, pembukuan kegiatan, dll);
e) Jumlah kader/tokoh yang terlibat dalam pengelolaan kampung KB; dan
f) Pembiayaan (sumber dan besarannya).

2) Indikator Proses
a) Pelaksanaan kegiatan operasional yang mencerminkan implementasi
Fungsi Keluarga (Agama, Agama, Reproduksi, Kasih Sayang,
Perlindungan, Pendidikan, Sosial Budaya, Ekonomi, Pelestarian
lingkungan);
b) Pelaksanaan kegiatan yang mencerminkan mekanisme pengelolaan
kampung KB (Pertemuan rutin pengurus, Musyawarah Kampung,
Advokasi & KIE);
c) Pelaksanaan kegiatan operasional yang mencerminkan pembangunan
lintas sektor oleh mitra/lintas sektor di Kampung KB;
d) Pelaksanaan kegiatan gotong royong masyarakat; dan
e) Pembinaan secara berjenjang dari tingkat Kab/Kec/Desa di Kampung KB
(Pelatihan, orientasi, Bimtek).

3) Indikator Output
a) % Kesertaan ber-KB (MKJP & Non MKJP);
b) Ketersedian Kelompok-kelompok KKBPK dan cakupan Partisipasi keluarga
terhadap poktan tersebut (BKB, BKR, BKL, UPPKS, Posyandu, dll);
c) % Kepemilikan keluarga terhadap administrasi kependudukan (KK, KTP,
Akta kelahiran, karytu BPJS, KIS, dll);
d) Kondisi infrastruktur Kampung KB (Jalan, sarana air bersih, lingkungan,
rumah tempat tinggal, dll);
e) Ketersediaan sarana-prasarana yang menggambarkan sosialisasi/KIE
below the line di Kampung KB (papan nama jalan/gang, poster, banner,
baliho, dll);
f) Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan gotong royong; dan
g) Inovasi yang dihasilkan.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 28


b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga
Untuk menilai Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga maka diperlukan
indikator penilaian.Indikator adalah suatu petunjuk yang membatasi fokus
perhatian suatu penilaian.Secara umum indikator Penilaian PHBS di Rumah
Tangga dibagi menjadi indikator masukan, proses dan keluaran.Indikator
masukan berkaitan dengan penunjang pelaksanaan PHBS di Rumah Tangga
berjalan dan Indikator Keluaran menggambarkan hasil kegiatan PHBS di Rumah
Tangga.
1) Indikator Input
a) Adanya kebijakan penyelenggaraan PHBS di Rumah Tangga mulai dari
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Kelurahan/Desa;
b) Adanya dukungan kebijakan untuk 10 indikator PHBS di Rumah Tangga;
c) Adanya pembiayaan kegiatan PHBS di Rumah Tangga dari Desa,
Kecamatan dan Kabupaten/Kota;
d) Adanya sumber pembiayaan kegiatan PHBS di Rumah Tangga dari
swadaya masyarakat dan pemerintah;
e) Adanya kader aktif membina PHBS di Rumah Tangga;
f) Adanya kader yang telah dilatih PHBS di Rumah Tangga; dan
g) Adanya media penyuluhan PHBS di Rumah Tangga.

2) Indikator Proses
a) Adanya pelatihan PHBS di Rumah Tangga untuk kader dari Kabupaten/
Kota;
b) Adanya Rencana Kegiatan PembinaanPHBS di Rumah Tangga;
c) Adanya Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga;
d) Adanya Pencatatan awal dan perkembangan PHBS di Rumah Tangga
untuk setiap Rumah Tangga;
e) Adanya Frekuensi Pembinaan PHBS Di Rumah Tangga dalam 3 bulan – 1
tahun terakhir;
f) Adanya kegiatan inovatif dalam membina PHBS di Rumah Tangga;
g) Adanya keterampilan kader untuk menghitung rumah tangga sehat; dan
h) Adanya Forum Musyawarah Desa membahas upaya pemecahan masalah
PHBS.

3) Indikator Output
Indikator keluaran dibagi atas Indikator Tunggal PHBS dan Indikator Koposit
PHBS yang disebut sebagai rumah tangga sehat.
a) Indikator Tunggal
(1) Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan;
(2) Persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif;
(3) Persentase balita yang ditimbang setiap bulan;
(4) Persentase Rumah Tangga yang menggunakan air bersih;
(5) Persentase Rumah Tangga yang mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun;
(6) Persentase Rumah Tangga yang menggunakan jamban sehat;

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 29


(7) Persentase Rumah Tangga yang memberantas jentik di rumah sekali
seminggu;
(8) Persentase Rumah Tangga yang makan buah dan sayur setiap hari;
(9) Persentase Rumah Tangga yang memiliki aktivitas fisik setiap hari;
dan
(10) Persentase Rumah Tangga yang tidak merokok di dalam rumah.

b) Indikator Gabungan (Komposit)


Indikator gabungan adalah persentase Rumah Tangga ber-PHBS yang
diukur dari persentase rumah tangga yang memenuhi 10 Indikator PHBS
di Rumah Tangga. Apabila dalam rumah tangga tersebut tidak ada ibu
yang pernah melahirkan dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah
Tangga ber-PHBS yang memenuhi 7 Indikator.

c. Lingkungan Bersih Sehat (LBS)


1) Indikator Input
a) Adanya dukungan kebijakan pembangunan/perbaikan kesehatan
lingkungan di kabupaten/kota, kecamatan dan desa;
b) Adanya rencana kegiatan program lingkungan bersih sehat;
c) Adanya kegiatan pembiayaan kesehatan lingkungan di kabupaten/kota,
kecamatan dan desa;
d) Adanya sumber pembiayaan kesehatan lingkungan secara swadaya
masyarakat, swasta dan pemerintah;
e) Adanya kader kesehatan lingkungan dan Jumantik yang aktif;
f) Adanya lembaga/Pokja kesehatan lingkungan di desa; dan
g) Adanya media penyuluhan kesehatan lingkungan.

2) Indikator Proses
a) Adanya pelatihan kader kesehatan lingkungan dan Jumantik;
b) Adanya rencana kegiatan kesehatan lingkungan oleh masyarakat;
c) Adanya pembinaan dan penyuluhan kesehatan lingkungan;
d) Adanya pencatatan kondisi kesehatan lingkungan di rumah tangga;
e) Adanya ketrampilan kader untuk menghitung rumah sehat; dan
f) Adanya rapat kesehatan lingkungan di desa.

3) Indikator Output
a) Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih;
b) Persentase rumah tangga yang menggunakan jamban sehat;
c) Persentase rumah tangga yang menggunakan sistem pembuangan air
limbah memenuhi syarat;
d) Persentase rumah tangga yang telah memilah, mengolah dan
memanfaatkan sampah; dan
e) Persentase rumah tangga yang bebas jentik (ABJ).

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 30


d. Posyandu
1) Indikator Input
a) Adanya kebijakan tentang Posyandu;
b) Adanya Pokjanal/Pokja Posyandu di setiap jenjang;
c) Tersedia sarana (dacin, celana timbang, Buku KIA, Formulir Pencatatan
Pelaporan, Media Penyuluhan, Papan Data);
d) Adanya tempat pelaksanaan Posyandu yang layak dan sehat;
e) Adanya jumlah kader yang terlatih dan berpartisipasi aktif;
f) Pembiayaan kegiatan Posyandu; dan
g) Jumlah persentase dana desa/kelurahan yang dianggaran untuk kegiatan
pemberdayaan masyarakat di Posyandu dan UKBM lainnya.

2) Indikator Proses
a) Frekuensi hari buka Posyandu;
b) Kegiatan penimbangan;
c) Kegiatan Imunisasi;
d) Kegiatan pemanfaatan Kartu Menuju Sehat (KMS);
e) Kegiatan rujukan balita ke Puskesmas;
f) Pelayanan Ibu Hamil/Ibu Nifas/Ibu Menyusui;
g) Pelayanan KB;
h) Penyuluhan di Posyandu;
i) Pelacakan kasus gizi buruk;
j) Ketrampilan Kader dalam Pengisian KMS, KKA, checklist TAT; dan
k) Ketrampilan Kader dalam Konseling (Langkah ke-IV).

3) Indikator Output
a) Persentase kehadiran balita di Posyandu (D/S);
b) Persentase balita yang naik berat badannya (N/S);
c) Persentase kehadiran kader;
d) Persentase bayi yang di imunisasi;
e) Persentase KK yang menjadi peserta dana sehat;
f) Persentase balita yang dirujuk;
g) Persentase kasus gizi buruk yang dilacak;
h) Persentase rumah ibu hamil yang memakai stiker P4K; dan
i) Persentase kehadiran Ibu Hamil/Ibu Nifas/Ibu Menyusui.

C. NILAI TAMBAH
1. Pembobotan penilaian:
a. Input 3
b. Proses 4
c. Output 3

2. Bagi daerah dengan tingkat kesulitan geografis, selain pembobotan


tersebut, ditambahkan angka untuk masing-masing item, yaitu:
a. Sulit 5

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 31


b. Sangat Sulit 10

3. Kegiatan Inovasi
Memberikan tambahan nilai 10 (sepuluh) pada setiap kegiatan inovasi yang
mempunyai keterkaitan terhadap kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan jenis lomba.

4. Kegiatan Kreatifitas/Duplikasi
Memberikan tambahan nilai 5 (lima) pada setiap kegiatan kreatifitas maupun
replikasi yang mempunyai keterkaitan terhadap kegiatan-kegiatan sesuai dengan
jenis lomba.

D. EVALUASI
Pada akhir kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK Kesehatan dilakukan evaluasi secara
berjenjang meliputi seluruh rangkaian kegiatan, yang dituangkan dalam laporan. Hasil
evaluasi ini dijadikan masukan bagi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan berikutnya.

E. ALAMAT PENGIRIMAN LAPORAN


1. Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan
Kepada Ketua Umum Tim Penggerak PKK
d/a.Ditjen PMD Jl. Raya Pasar Minggu Km. 19, Jakarta Selatan
Tembusan Direktorat Bina Lini Lapangan - BKKBN Pusat
Gedung Halim II Lt. III Jl. Permata No.I - Halim Perdanakusuma
Jakarta Timur

2. Posyandu
Kepada Ketua Umum Tim Penggerak PKK
Tembusan Ditjen PMD, Sub Direktorat PKK
Kementerian Dalam Negeri - Jl. Raya Pasar Minggu Km. 19, Jakarta Selatan dan
Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan - Gedung Baru Lt. X Jl. Rasuna
Said – Kuningan Jakarta Selatan.

3. PHBS Tatanan Rumah Tangga


Kepada Ketua Umum Tim Penggerak PKK
Tembusan Pusat Promosi Kesehatan – Kementrian Kesehatan
Gedung Baru Lt. X Jl. Rasuna Said – Kuningan
Jakarta Selatan

4. Lingkungan Bersih Sehat


Kepada Ketua Umum Tim Penggerak PKK
Tembusan Dit. Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesehatan Masyarakat
Jl. HR Rasuna Said Lantai 7 Blok C, Gd. Adhyatma Jakarta Selatan

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 32


BAB V
PENUTUP

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan ini diharapkan dapat


menjadi acuan bagi para pelaksana di setiap tingkatan wilayah. Namun mengingat situasi,
kondisi atau prioritas yang ada di setiap daerah, maka daerah diharapkan dapat
mengembangkan berbagai kegiatan prioritas/tambahan yang dijabarkan ke dalam petunjuk
teknis di daerah masing-masing yang lebih bersifat operasional sesuai dengan kebutuhan di
daerah.

Selanjutnya perlu diperhatikan bahwa keberhasilan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-


Kesehatan ini sangat ditentukan oleh mantapnya koordinasi, keterpaduan dan dukungan
semua unsur pelaksana serta masyarakat di masing-masing tingkatan wilayah. Selain itu
kegiatan agar diarahkan pada upaya-upaya pemecahan masalah yang ada di daerah
masing-masing, seperti lingkungan keluarga yang tidak memadai, gizi kurang/buruk,
perilaku tidak sehat dan lain-lain.

Selanjutnya pedoman ini agar dapat dibahas, dikembangkan dan disepakati bersama
sebagai acuan dasar kerja sama pihak yang terkait, sehingga pelaksanaan kegiatan ini dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan 33


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


Lampiran 1
CATATAN HASIL KEGIATAN
KESATUAN GERAK PKK-KKB-KESEHATAN

Kelurahan/Desa : ……………………………………………………………………………
Kecamatan : ……………...............................…………………..…..………
Kabupaten/Kota : ……………………………………………………………………………
Propinsi : ……………………………………………………………………………
Tahun : ……………………………………………………………………………

I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)

A. Pembinaan Dasa Wisma


No Kegiatan Sasaran Hasil Kegiatan (s.d) Bulan... Ket
(3 bln) Oktober November Desember
Jml % Jml % Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Jumlah Kepala
Keluarga
2 Jumlah dasa wisma
yang ada
3 Jumlah Dasa wisma
aktif
4 Jumlah Keluarga Pra
Sejahtera dan KS 1
5 Ketua Dasa Wisma
yang:
a. Dapat Melakukan
Pencatatan
b. Mendapat
Orientasi program
KB
c. Mendapatkan
Orientasi Program
Kesehatan

B. Jumlah Bayi, Ibu Hamil, Lansia dan WUS (selama kegiatan ini)
No Kegiatan Sasaran Hasil Kegiatan (s.d) Bulan... Ket
(3 bln) Oktober November Desember
Jml % Jml % Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Bayi Baru Lahir
2 Bayi dari Keluarga
Pra S dan KS I
3 Bayi Meninggal
4 Anak Balita
5 Ibu Hamil
6 Ibu Hamil yang
meninggal
7 Ibu meninggal saat

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


persalinan
8 Ibu nifas yang
meninggal
9 Jumlah Lansia
10 Jumlah WUS

C. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Sasaran Hasil Kegiatan (s.d) Bulan... Ket
(3 bln) Oktober November Desember
Jml % Jml % Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pendewasaan usia
perkawinan
2 Penggunaan Alat
Kontrasepsi
3 Kesehatan
Reproduksi
4 Bina Keluarga Balita
5 Bina Keluarga
Remaja
6 Bina Keluarga Lansia
7 Kesehatan Ibu dan
Anak
8 Bina Keluarga Lansia
9 Imunisasi
10 Gizi
11 Kesehatan
Lingkungan
12 Pemberantasan
sarang Nyamuk
(PSN) DBD
13 Kesehatan gigi dan
Mulut
14 Pemberian ASI
Ekslusif
15 Pembinaan PHBS di
Rumah Tangga
16 Pengendalian
Penyakit Menular
dan Tidak Menular
17 Kegiatan Ekonomi
produktif

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


II. PROGRAM KKBPK DI KAMPUNG KB

A. Pembinaan oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Institusi


Masyarakat Pedesaan/Perkotaan (IMP)
No Institusi dan Sasaran Hasil Kegiatan (s.d) Bulan... Total
Masyarakat (3 bln) Oktober November Desember Capaian
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Frekuensi PLKB/PKB
atau PLKB non PNS
melakukan
pembinaan kepada
IMP
2 Frekuensi PLKB/PKB
atau PLKB non PNS
melakukan
pembinaan kepada
Pokja Kampung KB
3 Frekuensi PLKB/PKB
atau PLKB non PNS
melakukan
pelaporan kegiatan
Kampung KB secara
online
4 Frekuensi PPKBD
melakukan
pembinaan kepada
Sub PPKBD
5 Frekuensi Sub
PPKBD melakukan
pembinaan kepada
poktan

B. Pembinaan standarisasi kapasitas tenaga kesehatan pelayanan KBKR


No Jumlah Tenaga Sasaran Hasil Kegiatan (s.d) Bulan... Ket
(3 bln) Oktober November Desember
Jml % Jml % Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I Pembinaan
standarisasi
kapasitas tenaga
kesehatan
pelayanan KBKR
1 Jumlah Dokter di
Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
(Puskesmas) yang
terlatih CTU (IUD,
Implan, MOP)
2 Jumlah Bidan di
Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
(Puskesmas) yang
terlatih CTU (IUD
dan Impaln)

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


C. Pembinaan Kesertaan Ber-KB
No Jenis Sasaran Hasil Kegiatan (s.d) Bulan... Ket
Pelayanan (3 bln) Oktober November Desember
Jml % Jml % Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PESERTA KB
BARU
1 MOP
2 MOW
3 IUD
4 IMPLANT
5 SUNTIK
6 PIL
7 KONDOM
II PESERTA KB
AKTIF
1 MOP
2 MOW
3 IUD
4 IMPLANT
5 SUNTIK
6 PIL
7 KONDOM

D. Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi


No Kegiatan Sasaran Hasil Kegiatan (s.d) Bulan... Ket
(3 bln) Oktober November Desember
Jml % Jml % Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KIE Massa
2 KIE Kelompok
3 KIE Individu,
KIP/Konseling
4 Frekuensi Gerak
Mupen

E. Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga


No Kegiatan Sasaran Hasil Kegiatan (s.d) Bulan... Ket
(3 bln) Oktober November Desember
Jml % Jml % Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I KETAHANAN
KELUARGA
1 Jumlah Kelompok :
a. BKB
b. BKR
c. BKL
2 Jumlah Keluarga
yang aktif dalam

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


kegiatan :
a. BKB
b. BKR
c. BKL
3 Frekuensi
Pembinaan :
a. Kelompok BKB
b. Kelompok BKR
c. Kelompok BKL
4 Jumlah Kesertaan
Ber-KB Anggota
Kelompok (PUS) :
a. BKB
b. BKR
c. BKL
5 Pembentukan
Kelompok Baru :
a. BKB
b. BKR
c. BKL
II PEMBANGUNAN
EKONOMI
KELUARGA
1 Jumlah Kelompok
UPPKS
2 Anggota kelompok
UPPKS
3 Kesertaan ber-KB
anggota kelompok
UPPKS
a. Jumlah PUS
b.Jumlah peserta KB

III. KESEHATAN DI KAMPUNG KB


No Kegiatan Sasaran Hasil Kegiatan (s.d) Bulan... Ket
(3 bln) Oktober November Desember
Jml % Jml % Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I POSYANDU
1 Imunisasi
a. Bayi (imunisasi
lengkap)
b. Calon Pengantin
(imunisasi TT-2)
c. Ibu Hamil
(imunisasi TT-2)
d. WUS (didesaristi)
2 MA (Maternity
Antenatal Care)
a. Bayi baru lahir
(KN)
b. Ibu Hamil (K4)

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


c. Ibu bersalin(PN)
d. Ibu Menyusui
3 Gizi
a. D/S (Jumlah
Balita yang
Ditimbang
dibandingkan
Jumlah Seluruh
Balita)
b. N/S (Jumlah
Balita yang Naik
Berat Badannya)
c. Jumlah Anak
Balita yang Dua
Bulan berturut-
turut tidak naik
BB nya yang
ditangani
d. Ibu Hamil yang
mendapat pil besi
(Fe)
e. Jumlah Balita Gizi
Buruk (dengan
BGM) yang
Ditangani
4 Mp-Asi
a. Jumlah semua
sasaran
b. Jumlah sasaran
yang mendapat
MP-ASI
5 Pemeliharaan Gigi
dan Mulut
a. Pemeriksaan pada
Ibu hamil
b. Pemeriksaan pada
Balita
c. Peragaan sikat
gigi masal pada
Balita
II PENINGKATAN
PROMOSI
KESEHATAN
1 Jumlah UKBM
a. Posyandu
b. Polindes
c. Poskesdes
d. lainnya
2 Jumlah Kebijakan
Terkait PHBS
3 Jumlah Desa yang
Memanfaatkan Dana
Desa Untuk
Kesehatan/UKBM

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


4 Jumlah Mitra
(Organisasi
Masyarakat, dan
Dunia Usaha)
III PHBS DIRUMAH
TANGGA
1 Jumlah Rumah
Tangga yang
persalinannya
ditolong oleh tenaga
kesehatan
2 Jumlah Rumah
Tangga yang
memberikan ASI
Eksklusif
3 Jumlah Rumah
Tangga yang
menimbang balita
setiap bulan
4 Jumlah Rumah
Tangga yang
menggunakan air
bersih
5 Jumlah Rumah
Tangga yang
mencuci tangan
dengan air mengalir
dan sabun
6 Jumlah Rumah
Tangga yang
menggunakan
jamban sehat
7 Jumlah Rumah
Tangga yang
memberantas jentik
8 Jumlah keluarga
yang makan buah
dan sayur setiap hari
9 Jumlah Keluarga
melakukan aktivitas
fisik setiap hari
10 Jumlah Keluarga
yang tidak merokok
di dalam rumah
IV LINGKUNGAN
BERSIH DAN
SEHAT
1 Cakupan Rumah
Sehat
2 Akses Air Bersih
3 Akses Jamban
4 Cakupan Spal
5 Pengolahan Sampah
yang aman
6 Angka Bebas Jentik

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


(ABJ) ≥ 95%
7 Jumlah Kader
Kesling
8 Jumlah Kader
Kesling yang aktif

IV. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


No Kegiatan Sasaran Hasil Kegiatan (s.d) Bulan... Ket
(3 bln) Oktober November Desember
Jml % Jml % Jml %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Jumlah pembinaan
yang dilakukan oleh
pembina TP PKK
kecamatan ke
Desa/Kelurahan
dalam masa
kegiatan 3 bulan
2 Jumlah dukungan
Pembina TP PKK
Desa/Kelurahan
untuk Kegiatan PKK-
KB-Kes dalam masa
kegiatan
3 Jumlah pembinaan
oleh POKJANAL
Posyandu ke
Desa/Kelurahan
dalam masa
kegiatan
4 Jumlah dukungan
POKJA Posyandu
Desa/kelurahan
(atau sebutan lain)
untuk kegiatan
operasional
Posyandu dalam
masa kegiatan
5 Jumlah Pembinaan
oleh POKJANAL
DBD dalam masa
kegiatan
6 Jumlah Pembinaan
oleh POKJA DBD
Desa/Kelurahan
dalam masa
kegiatan
7 Jumlah dukungan
POKJA DBD
Desa/Kelurahan
untuk kegiatan
penggerak PSN-

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


DBD, dalam masa
kegiatan
8 Jumlah Kader yang
Dilatih Selama Masa
Kegiatan

Keterangan: Hasil kegiatan diisi dengan frekuensi atau persentase dan atau angka

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


Lampiran 2
DATA-DATA KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KKBPK-KES
DESA/KELURAHAN : …………………………………..
KAB/KOTA : …………………………………..
PROPINSI : …………………………………..

JUMLAH
JUMLAH KK JUMLAH KELUARGA JML KK JUMLAH RUMAH
DASAWISMA JUMLAH KADER JUMLAH IBU
PUNYA MENGGUNAKAN PUNYA PESERTA KB TANGGA BER
JUMLAH
NO KARTU PHBS
POSYANDU
BEBAS
Anggot Melahirkan Sumber JENTIK
Jml. Jml. Posy KKBP Beri ASI Dana
Kesling a Pokja PHBS dgn SPAL air Jamban PB PA Jml %
KLP Kader andu K Kp.KB Nakes Eksklusif Sehat bersih

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


Lampiran 3
FORMAT PENILAIAN LOMBA DESA DAN KELURAHAN
PELAKSANA TERBAIK POSYANDU

POSYANDU : ................................................... / STRATA: ................................


DESA/KELURAHAN : ................................................... / JUMLAH POSYANDU: ..............
KECAMATAN : ................................................... / JUMLAH POSYANDU: ..............
KABUPATEN/KOTA : ................................................... / JUMLAH POSYANDU: ..............
PROVINSI : ................................................... / JUMLAH POSYANDU: ..............

Nama Penilai :
Tanggal Penilaian :
Tanda tangan penilai :

NO INDIKATOR NILAI NILAI NILAI SUMBER


RIIL BOBOT TERTIMBANG DATA
A INDIKATOR MASUKAN
1 Dukungan kebijakan penyelenggaraan Bukti SK, Surat
posyandu Edaran, dll
a. Provinsi, Kabupaten/Kota, 100 3
Kecamatan, Desa/Kelurahan
b. Kabupaten/Kota, Kecamatan, 75 3
Desa/Kelurahan
c. Kecamatan, Desa/Kelurahan 50 3
d. Desa/Kelurahan 25 3
Catatan:
2 Adanya Pokjanal, Pokja Posyandu di Bukti SK, Surat
tingkat: Edaran, dll
a. Provinsi, Kabupaten/Kota, 100 3
Kecamatan, Desa/Kelurahan
b. Kabupaten/Kota, Kecamatan, 75 3
Desa/Kelurahan
c. Kecamatan, Desa/Kelurahan 50 3
d. Desa/Kelurahan 25 3
Catatan:
3 Anggota TP PKK Provinsi, Bukti SK, Surat
Kabupaten/Kota, Kecamatan yang ada Edaran, dll
dalam kepengurusan Pokjanal
a. Provinsi, Kabupaten/Kota, 100 3
Kecamatan, Desa/Kelurahan
b. Kabupaten/Kota, Kecamatan, 75 3
Desa/Kelurahan
c. Kecamatan, Desa/Kelurahan 50 3
d. Desa/Kelurahan 25 3
Catatan:
4 Dalam satu tahun yang lalu, berapa kali Buku Bantu
pokjanal/pokja posyandu mengadakan Catatan di
pertemuan Posyandu
a. 3 kali atau lebih 100 3
b. 2 kali 75 3
c. 1 kali 50 3
d. Tidak ada 25 3
Catatan:
5 Kehadiran unsur Pokja Posyandu saat Buku Bantu
hari buka penimbangan Catatan di
a. 8 kali atau lebih 100 3 Posyandu
b. 6-7 kali 75 3

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


c. 4-5 kali 50 3
d. 1-3 kali 25 3
Catatan:
6 Pembiayaan kegiatan Posyandu Catatan di
a. 5 sumber atau lebih 100 3 Posyandu,
b. 4 sumber 75 3 Sumber dana:
c. 3 sumber 50 3 1. Dana Sehat
d. 1-2 sumber 25 3 2. Swadaya
masyarakat
3. Desa/
Kelurahan
4. Kecamatan
5. Kabupaten/
Kota
6. Swasta/
dunia usaha
7. Lain-lain
Catatan:
7 Jumlah dukungan Dana Desa/Kelurahan untuk kegiatan penyelenggaraan di Posyandu
a. Lebih dari 10 % (Rp. ................ ) 100 3 Catatan di TP
b. 5-10% (Rp. ....................... ) 75 3 PKK
c. 1-4% (Rp. ....................... ) 50 3 Desa/Kelurahan:
d. Tidak ada 25 3 Dukungan
anggaran untuk
kegiatan
penyelenggaraan
Posyandu di
desa/kelurahan
yang bersumber
dari:
1. Dana Desa
(APBN)
2. ADD (APBD)
3. Kelurahan
Catatan:
8 Gedung/tempat kegiatan Posyandu milik: Catatan TP PKK
a. 5 sumber atau lebih 100 3 Desa/Kelurahan,
b. 4 sumber 75 3 Sumber:
a. 3 sumber 50 3 1. Warga/
d. 1-2 sumber 25 3 pribadi
masyarakat
2. Hibah
3. Bantuan
Pemerintah
4. Desa/
Kelurahan
5. Swasta/
Dunia Usaha
Catatan:
9 Sarana posyandu Catatan di
a. 6 sarana atau lebih 100 3 Posyandu
b. 5 sarana 75 3 Jenis Sarana:
c. 4 sarana 50 3 1. Timbangan
d. 3 sarana 25 3 dacin dan kain
2. SIP
3. Alat ukur
tinggi badan
dan lingkar
kepala/LILA
4. Buku KIA/
KMS
5. Media KIE
6. Balok SKDN

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


Catatan:
10 Data awal sasaran didapat dari : 1. Catatan
a. Upaya kader sendiri saat kunjungan 100 3 Kelompok
rumah, Hasil rekapitulasi kelompok Dasawisma
Dasawisma, Dari Puskesmas 2. SIP
b. Hasil rekapitulasi kelompok 75 3
Dasawisma, Dari Puskesmas
c. Upaya kader sendiri saat kunjungan 50 3
rumah, Dari Puskesmas
d. Dari Puskesmas 25 3
Catatan:

B INDIKATOR PROSES
1 Adanya Pelatihan Catatan TP PKK
Kader Posyandu dalam satu tahun : Desa/Kelurahan
a. 4 kali atau lebih 100 4
b. 3 kali 75 4
c. 2 kali 50 4
d. 1 kali 25 4
Catatan:
2 Jumlah kader yang terlatih Catatan TP PKK
a. 5 orang atau lebih 100 4 Desa/Kelurahan
b. 4 orang 75 4
c. 3 orang 50 4
d. 1-2 orang 25 4
Catatan:
3 Jenis pelatihan yang telah diikuti kader Catatan TP PKK
Posyandu: Desa/Kelurahan.
a. 3 pelatihan atau lebih 100 4 Jenis pelatihan
b. 2 pelatihan 75 4 (sertifikat):
c. 1 pelatihan 50 4 1. Manajemen
d. tidak ada 25 4 Posyandu
2. pelatiahan
system
pelaporan
Posyandu
3. Pelatihan
teknis
Posyandu
(Gizi, KIA,
Penyuluhan,
dll)
Catatan:
4 Pelatihan diselenggarakan oleh berbagai Catatan TP PKK
pihak: Desa/Kelurahan
a. 5 penyelenggara atau lebih 100 4 Pihak
b. 4 penyelenggara 75 4 penyelenggara
c. 3 penyelenggara 50 4 pelatihan:
d. 1-2 penyelenggara 25 4 1. Manajemen
Posyandu
2. SIP
3. Pelatihan
teknis
4. TP PKK
Kabupaten/
Kota
5. Swasta/duni
a usaha
6. Lain-lain
(LSM, NGO,
dll)
Catatan:

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


5 Pembinaan Posyandu oleh: Catatan TP PKK
a. 4 pembina atau lebih 100 4 Desa/Kelurahan
b. 3 pembina 75 4 Pembina:
c. 2 pembina 50 4 1. Pokja
d. 1 pembina 25 4 Posyandu
2. TP PKK
Desa/
Kelurahan
3. Puskesmas
4. Swasta/
Dunia Usaha
5. Lain-lain
(LSM, NGO,
dll)
Catatan:
6 Frekuensi pembinaan posyandu dalam
satu tahun:
a. 8 kali atau lebih 100 4
b. 6-7 kali 75 4
c. 4-5 kali 50 4
d. 1-3 kali 25 4
Catatan:
7 Evaluasi setelah penimbangan oleh kader Catatan Kader
dan petugas dalam satu tahun
a. Ada, 8 kali atau lebih 100 4
b. Ada, 4-7 kali 75 4
c. Ada, 1-3 kali 50 4
d. Tidak ada 25 4
Catatan:
8 Tindak lanjut penimbangan ada Catatan Kader
kunjungan rumah dalam satu bulan
a. Ada, 4 kali atau lebih 100 4
b. Ada, 3 kali 75 4
c. Ada, 1-2 kali 50 4
d. Tidak ada 25 4
Catatan:
9 Bagi yang tidak mau hadir ke Posyandu, Catatan Kader
upaya yang dilakukan adalah:
a. 4 upaya atau lebih 100 4 Catatan Buku
b. 3 upaya 75 4 Kegiatan TP PKK
c. 2 upaya 50 4 Desa/Kelurahan
d. 1 upaya 25 4 Upaya:
1. Kunjungan
rumah oleh
kader
2. Penyuluhan
dengan
TOGA dan
TOMA
3. Penyuluhan
di Kelompok
Dasawisma
4. Penyuluhan
oleh Tenaga
Kesehatan
5. Lain-lain
Catatan:
10 Jenis penghargaan bagi kader berupa: Catatan TP PKK
a. 6 jenis atau lebih 100 4 Desa/Kelurahan
b. 4-5 jenis 75 4 1. Piagam
c. 1-3 jenis 50 4 Penghargaan
d. Tidak ada 25 4 2. Pin
3. Uang

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


transport
4. Modal Usaha
5. Seragam
6. Pelatihan
7. Lain-lain
Catatan:
11 Rencana kerja Pokjanal/Pokja Posyandu Info dan catatan
Tingkat (lingkari nomor)
a. 4 tingkat 100 4 1. Provinsi
b. 3 tingkat 75 4 2. Kab/Kota
c. 2 tingkat 50 4 3. Kecamatan
d. 1 tingkat 25 4 4. Desa/
Kelurahan
Catatan:
12 Penempelan dan penulisan stiker P4K Catatan Kegiatan
oleh: Kader
a. Kader dan Petugas 100 4
b. Kader 75 4
c. Petugas 50 4
d. Tidak ada 25 4
Catatan:

C INDIKATOR OUTPUT
1 Persentase Persalinan yang ditolong 1. Catatan
FASILITAS kesehatan selama satu tahun kegiatan TP
a. 90 – 100 % 100 3 PKK Desa/
b. 70 – 89 % 75 3 Kelurahan
c. 51 – 69 % 50 3 2. Catatan
d. < 50 % 25 3 kader
Catatan:
2 Persentase bayi diberi ASI Eksklusif a. Catatan
selama satu tahun kegiatan TP
a. 90 – 100 % 100 3 PKK Desa/
b. 70 – 89 % 75 3 Kelurahan
c. 51 – 69 % 50 3 b. Catatan
d. < 50 % 25 3 kader
Catatan:
3 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi LIL SIP
selama satu tahun
a. 90 – 100 % 100 3
b. 70 – 89 % 75 3
c. 51 – 69 % 50 3
d. < 50 % 25 3
Catatan:
4 Persentase Sasaran yang menggunakan Catatan kader
Buku KIA selama satu tahun
a. 90 – 100 % 100 3
b. 70 – 89 % 75 3
c. 51 – 69 % 50 3
d. < 50 % 25 3
Catatan:
5 Persentase Bumil yang menggunakan Register SIP
Buku KIA selama satu tahun Lihat Jumlah Ibu
a. 90 – 100 % 100 3 Hamil
b. 70 – 89 % 75 3
c. 51 – 69 % 50 3
d. < 50 % 25 3
Catatan:
6 Persentase rumah sasaran yang ditempel Catatan Kegiatan
stiker P4K Kader
a. lebih dari 90-100% 100 3

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


b. 70-89% 75 3
c. 51-69% 50 3
d. < 50% 25 3
Catatan
7 Cakupan D/S selama satu tahun SIP
a. 90 – 100 % 100 3
b. 70 – 89 % 75 3
c. 51 – 69 % 50 3
d. < 50 % 25 3
Catatan:
8 Cakupan N/D selama satu tahun SIP
a. 90 – 100 % 100 3
b. 70 – 89 % 75 3
c. 51 – 69 % 50 3
d. < 50 % 25 3
Catatan:
9 Persentase akseptor yang mendapatkan SIP
pelayanan Keluarga Berencana selama
satu tahun
a. 90 – 100 % 100 3
b. 70 – 89 % 75 3
c. 51 – 69 % 50 3
d. < 50 % 25 3
Catatan:
10 Persentase akseptor baru yang pertama SIP
kali mendapatkan pelayanan Keluarga
Berencana selama satu tahun
a. 90 – 100 % 100 3
b. 70 – 89 % 75 3
c. 51 – 69 % 50 3
d. < 50 % 25 3
Catatan:
11 Jumlah layanan terintegrasi yang Jenis layanan
dilaksanakan di Posyandu terintegrasi
a. 5 layanan atau lebih 100 3 antara lain:
b. 4 layanan 75 3 1. Pendidikan
c. 3 layanan 50 3 Anak Usia
d. 1 - 2 layanan 25 3 Dini (PAUD)
2. Bina
Keluarga
Balita (BKB)
3. Posyandu
Lansia
4. Kelas Ibu
hamil dan
balita
5. Koperasi
6. Pertanian
7. Keterampilan
8. Kesehatan
Reproduksi
Remaja
9. Tumbuh Aktif
dan Tanggap
10. Pengasuhan
Pola Makan
Anak
11. Pemanfaatan
Taman Obat
Keluarga
(TOGA)
12. Lain-lain

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


Catatan:

12 Keterampilan kader dalam Konseling Sampel Kader


kesehatan dan Gizi Bermain Peran
a. Terampil (Pengetahuan, Teknik 100 3
Penyampaian Materi, Penggunaan
Media)
b. Cukup (Pengetahuan, Teknik 75 3
Penyampaian Materi)
c. Kurang (Pengetahuan) 50 3
d. Tidak bisa 25 3
Catatan:
13 Keterampilan kader dalam mengisi dan Sampel Kader
membaca KMS Bermain Peran
a. Terampil (Pengetahuan, Cara 100 3
Mengisi, Memotivasi Sasaran)
b. Cukup (Pengetahuan dan Cara 75 3
Mengisi)
c. Kurang (Pengetahuan) 50 3
d. Tidak bisa 25 3
Catatan:
14 Keterampilan kader dalam SIP dan balok Sampel kader
SKDN mengisi SIP dan
a. Terampil 100 3 membuat balok
b. Cukup 75 3 SKDN
c. Kurang 50 3
d. Tidak bisa 25 3
Catatan:
15 Keterampilan kader dalam menimbang Sampel 3 kader
bayi dan balita praktek
a. Terampil 100 3 menimbang bayi
b. Cukup 75 3 dan balita
c. Kurang 50 3
d. Tidak bisa 25 3
Catatan:
16 Keterampilan kader dalam pengukuran Sampel 3 kader
LILA pada ibu hamil dan WUS praktek
a. Terampil 100 3 mengukur LILA
b. Cukup 75 3
c. Kurang 50 3
d. Tidak bisa 25 3
Catatan:

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


Lampiran 4
FORMAT PENILAIAN KB
KESATUAN GERAK PKK-KKBPK-KESEHATAN
TAHUN .........

PROVINSI :
KAB/KOTA :
KECAMATAN :
DESA/KEL :

NILAI CEK
No INDIKATOR BOBOT TOTAL
DASAR LIST

A INDIKATOR INPUT
1 Dukungan kebijakan pelaksanaan kegiatan Kesatuan Gerak
1.1. Surat Keputusan/Edaran tentang Pelaksanaan
Kegiatan Kesrak PKK-KKBPK-Kes
a. Provinsi 25 3
b. Kabupaten /Kota 25 3
c. Kecamatan 25 3
d. Hanya Satu/Tidak Ada 25 3
*(Jika berupa Berita Acara/lainnya catat di keterangan dan
siapa yg menandatangani)

1.2. Surat Keputusan/Edaran tentang Pembentukan


Tim Pelaksana Kesrak PKK-KKBPK-Kes
a. Provinsi 25 3
b. Kabupaten /Kota 25 3
c. Kecamatan 25 3
d. Desa 25 3
*(Jika berupa Berita Acara/lainnya catat di keterangan dan
siapa yg menandatangani)

1.3. Surat Keputusan/Edaran tentang Pembentukan


Tim Penilai Kesrak PKK-KKBPK-Kes
a. Provinsi 25 3
b. Kabupaten /Kota 25 3
c. Kecamatan 25 3
*(Jika berupa Berita Acara/lainnya catat di keterangan dan
siapa yg menandatangani)

1.4. Surat Keputusan/Edaran tentang Penentuan


Pemenang Kesrak PKK-KKBPK-Kes
a. Provinsi 25 3
b. Kabupaten /Kota 25 3
c. Kecamatan 25 3
*(Jika berupa Berita Acara/lainnya catat di keterangan dan
siapa yg menandatangani)

2 Apakah ada dukungan anggaran pelaksanaan kegiatan


Kesrak PKK-KKBPK-Kes
a. Provinsi 25 3
b. Kab/Kota 25 3
c. Kecamatan 25 3
d. Desa/Kelurahan 25 3

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


e. Swasta/dunia usaha 25 3
f. Swadaya masyarakat/Tidak Ada 25 3
*(Tulis Jumlah sumber dana dan nominalnya jika ada)

3 Unsur dari mana saja yang terlibat dalam SK Tim Pelaksana


Kegiatan Kesrak PKK-KKBPK-Kes?
a. Pemda 25 3
b. TP PKK 25 3
c. Dinkes 25 3
d. BKKBN 25 3
e. Tokoh Mayarakat/Tokoh Agama/Tokoh Adat, dll 25 3

4 Apakah ada jadwal/rencana kegiatan Kesrak PKK-KKBPK-Kes


yang disusun secara rinci?
a. Ada (jelaskan)* 100 3
b. Tidak ada 0 3
*copy dari dokumen jika ada

5 Apakah ada target pencapaian sasaran dan hasil kegiatan


Kesrak PKK-KKBPK-Kes dalam 3 bulan terakhir (Okt-Des)?
a. Ada (jelaskan) 100 3
b. Tidak Ada 0 3
*copy dari dokumen jika ada (terutama Data
Desa/Kelurahan)

6 Dukungan kebijakan pelaksanaan Kampung KB


6.1. Surat Keputusan/Edaran tentang
Pembentukan/Pencanangan Kampung KB
a. Provinsi 25 3
b. Kabupaten /Kota 25 3
c. Kecamatan 25 3
d. Desa/Kelurahan 25 3
*(Jika berupa Berita Acara/lainnya catat di keterangan dan
siapa yg menandatangani)

6.2. Surat Keputusan/Edaran tentang Pembentukan


Tim Pokja Kampung KB
a. Provinsi 25 3
b. Kabupaten /Kota 25 3
c. Kecamatan 25 3
d. Desa 25 3
*(Jika berupa Berita Acara/lainnya catat di keterangan dan
siapa yg menandatangani)

7 Apakah ada dukungan anggaran pelaksanaan kegiatan


Kampung KB bersumber dari Pemerintah
a. Provinsi 25 3
b. Kab/Kota 25 3
c. Kecamatan 25 3
d. Desa/Kelurahan 25 3

8 Apakah ada dukungan anggaran pelaksanaan kegiatan


Kampung KB selain dari Pemerintah
a. Swasta/dunia usaha 50 3
b. Swadaya masyarakat/sumber lainya 50 3
*(Tulis Jumlah sumber dana dan nominalnya jika ada)

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


9 Unsur yang terlibat dalam SK Pokja Kampung KB?

a. Lurah/Kades/Kadus/RW 30 3
b. TP PKK Desa/Kelurahan 20 3
c. BPD 20 3
d. PPKBD/Toma/Toga dan Kader Poktan 20 3
e. Kader Kesling/Posyandu/PHBS/lainnya 10 3

10 Tersedianya Data dan Informasi yang bersumber dari


Pendataan Keluarga
a. Ada (Jelaskan)* 100 4
b. Tidak Ada 0 4
*copy dari dokumen jika ada

11 Adakah ketersediaan data-data awal di Kampung KB:


a. Kesertaan KB Aktif 25 4
b. Kesertaan KB MKJP 25 4
c. Kesertaan Keluarga pada Kelompok Tribina (BKB, BKR dan
25 4
BKL)
d.Data sektor lain 25 4
*copy dari dokumen jika ada

12 Ketersediaan sarana dan prasarana Kampung KB:


a. Sekretariat 25 3
b. Data/Pembukuan 25 3
c. Peta 25 3
d. Papan nama/Gapura/Prasati 25 3

B INDIKATOR PROSES
1 Apakah ada momentum pencanangan kegiatan Kesrak PKK-
KKBPK-Kes?
a. Ada (jelaskan)* 100 4
b. Tidak ada 0 4
*copy dari dokumen jika ada

2 Apakah ada pembinaan/monitoring/evaluasi kegiatan Kesrak


PKK-KKBPK-Kes?
a. Provinsi 25 4
b. Kabupaten /Kota 25 4
c. Kecamatan 25 4
d.Desa/Kelurahan 25 4

3 Apakah ada data/laporan hasil kegiatan Kesrak PKK-KKBPK-


Kes dalam 3 bulan terakhir (Okt-Des)?
a. Ada (jelaskan) 100 4
b. Tidak Ada 0 4
*copy dari dokumen jika ada (terutama Data
Desa/Kelurahan)

4 Apakah ada data/laporan hasil kegiatan Kesrak PKK-KKBPK-


Kes dalam 1 tahun?
a. Ada (jelaskan)* 100 4
b. Tidak ada 0 4
*copy dari dokumen jika ada (terutama Data
Desa/Kelurahan)

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


5 Apakah ada rapat koordinasi Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-
Kesehatan di masing-masing tingkatan wilayah?
a. Provinsi 25 4
b. Kab/Kota 25 4
c. Kecamatan 25 4
d. Desa/Kelurahan 25 4

6 Apakah ada pembinaan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana


Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan
a. Provinsi 25 4
b. Kab/Kota 25 4
c. Kecamatan 25 4
d. Desa/Kelurahan 25 4

7 Berapa kali ada kegiatan penyuluhan Program KKBPK dalam


3 (tiga) bulan terakhir
a. Bina Keluarga Balita (BKB) 3 x atau 1 kali/bulan 25 4
b. Bina Keluarga Remaja (BKR) 3 x atau 1 kali/bulan 25 4
c. Bina Keluarga Lansia (BKL) 3 x atau 1 kali/bulan 25 4
d. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
25 4
(UPPKS) 3 x atau 1 kali/bulan

8 Berapa frekuensi pembinaan kepada kelompok BKB?


a. Setiap bulan 100 3
b. Tiga bulan sekali 75 3
c. Enam bulan sekali 50 3
d. Setahun sekali 25 3

9 Berapa frekuensi pembinaan kepada kelompok BKR?


a. Setiap bulan 100 3
b. Tiga bulan sekali 75 3
c. Enam bulan sekali 50 3
d. Setahun sekali 25 3

10 Berapa frekuensi pembinaan kepada kelompok BKL?


a. Setiap bulan 100 3
b. Tiga bulan sekali 75 3
c. Enam bulan sekali 50 3
d. Setahun sekali 25 3

11 Berapa kali pertemuan kelompok UPPKS selama, 3 bulan


terakhir?
a. > 5X 100 3
b. 3-4X 75 3
c. 1-2X 50 3
d. Tidak ada 25 3

12 Berapa kali ada kegiatan pelayanan bagi keluarga dalam


bidang KB/KR (selama 3 bulan Kesrak PKK-KKBPK-Kes)
a. 4 x lebih 100 4
b. 3 x lebih 75 4
c. 2 x lebih 50 4
d. 1x lebih 25 4

13 Siapa saja yang hadir dan memberikan pelayanan:


a. Dokter 25 4

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


b. Bidan 25 4
c. PLKB 25 4
d. PPKBD/Kader 25 4

14 Diantara 8 Fungsi Keluarga manakah yang sudah


terimplementasi di Kampung KB?
a. 7 s.d 8 fungsi keluarga 100 4
b. 5 s.d 6 fungsi keluarga 75 4
c. 3 s.d 4 fungsi keluarga 50 4
d. 1 s.d 2 fungsi keluarga 25 4

15 Apakah terdapat pelaksanaan kegiatan yang mencerminkan


mekanisme pengelolaan Kampung KB?
a. Rapat perencanaan kegiatan 20 4
b. Rapat koordinasi dengan lintas dinas/instansi 20 4
c. Sosialisasi kegiatan 20 4
d. Pencatatan dan Pelaporan 20 4
e. Monitoring dan evaluasi kegiatan 20 4
Catatan frekuensinya
16 Apakah pelaksanaan pembangunan di kampung KB
melibatkan:
a. Lintas sektor 25 4
b. Swasta/dunia usaha 25 4
c. Swadaya Masyarakat 25 4
d. Ormas/NGO 25 4

17 Pembinaan Kampung KB secara berjejang dilaksanakan


oleh:
a. Pengelola/Pokja Kampung KB Tingkat Provinsi 30 4
b. Pengelola/Pokja Kampung KB Tingkat Kab/Kota 30 4
c. PKB/PLKB/PLKB Non PNS/Ka.UPT/Koordinator 40 4

C INDIKATOR OUTPUT
1 Apakah ada peserta KB baru Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) pada 3 bulan pelaksanaan kegiatan Gerak
PKK-KKBPK-Kes (tulis jumlahnya)
a. MOP 25 4
b. MOW 25 4
c. IUD 25 4
d. Implant 25 4

2 Apakah ada pengembangan / inovasi di bidang pelayanan


KB
a. Ada
(Pelayanan MOP di FKTP atau pelayanan KB satu pintu
dengan pelayanan kesehatan dimana pasien yg belum 100 3
ber-KB datang ke faskes untuk diberikan konseling KB
dan dimotivasi untuk ikut KB) Jelaskan!
b. Tidak ada 0 3

3 Apakah sudah ada BKB Kit untuk mendukung pelaksanaan


kegiatan di kelompok BKB ?
a. Ya, sebutkan 100 3
b. Tidak ada 0 3

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


4 Bandingkan jumlah kelompok KB pria sebelum dan sesudah
pelaksanaan kegiatan kesatuan gerak PKK KB-Kes
a. Ada dan bertambah, sebutkan! 100 3
b. Tidak ada menjadi ada, sebutkan! 75 3
c. Ada tidak Bertambah 50 3
d. Tidak ada 25 3

5 Partisipasi kelompok UPPKS dalam setiap momentum yang


diselenggarakan PKK (Pameran, Gelanggang Dagang, dll)
dalam 3 bulan terakhir
a. Pernah 100 3
b. Tidak Pernah 0 3

6 PA (kesertaan KB Aktif) di Kampung KB


a. > 75% 100 3
b. 50 – 75% 75 3
c. 25 – 50% 50 3
d. < 25% 25 3
*copy dari dokumen jika ada

7 Persentase jumlah PUS yang tidak terlayani


a. < 25 % 100 3
b. 25 – 50% 75 3
c. 50 – 75% 50 3
d. > 75% 25 3
*copy dari dokumen jika ada

8 Partisipasi keluarga yang memiliki Balita terhadap kegiatan


BKB
a. > 75% 100 3
b. 50 – 75% 75 3
c. 25 – 50% 50 3
d. < 25% 25 3
*copy dari dokumen jika ada

9 Partisipasi keluarga yang memiliki Remaja terhadap


kegiatan BKR
a. > 75% 100 3
b. 50 – 75% 75 3
c. 25 – 50% 50 3
d. < 25% 25 3
*copy dari dokumen jika ada

10 Partisipasi keluarga yang memiliki Lansia terhadap kegiatan


BKL
a. > 75% 100 3
b. 50 – 75% 75 3
c. 25 – 50% 50 3
d. < 25% 25 3
*copy dari dokumen jika ada

11 Partisipasi keluarga terhadap kegiatan kelompok UPPKS


a. > 75% 100 3

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


b. 50 – 75% 75 3
c. 25 – 50% 50 3
d. < 25% 25 3
*copy dari dokumen jika ada

12 Partisipasi remaja terhadap kegiatan PIK-R


e. > 75% 100 3
f. 50 – 75% 75 3
g. 25 – 50% 50 3
h. < 25% 25 3
*copy dari dokumen jika ada

13 Persentase anak putus sekolah (Pendidikan Dasar 12


Tahun)
a. < 25 % 100 3
b. 25 – 50% 75 3
c. 50 – 75% 50 3
d. > 75% 25 3
*copy dari dokumen jika ada

14 Tingkat partisipasi lintas sektor dalam kegiatan Kampung


KB
a. > 7 sektor 100 4
b. 4-7 sektor 75 4
c. 1-3 sektor 50 4
d. Tidak terintegrasi 25 4

JUMLAH

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


NILAI JUMLAH
NO INOVASI*: BOBOT TOTAL
DASAR INOVASI

1 10 1
2
3
4
5

* Setiap 1 inovasi bernilai 10

NILAI JUMLAH
NO Kreatifitas/Duplikasi*: BOBOT TOTAL
DASAR INOVASI

1 5 1
2
3
4
5

* Setiap 1 kreatifitas/duplikasi bernilai 5

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


Lampiran 5

FORMAT PENILAIAN PELAKSANA TERBAIK PHBS DI RUMAH TANGGA

Desa, Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Nama Penilai :
Tanggal Penilaian :
Tanda tangan penilai :

Nilai Nilai Nilai


No Indikator Sumber data
Riil Bobot Tertimbang
A Indikator Masukan
1 Dukungan kebijakan penyelenggaraan Bukti SK, Surat
PHBS Edaran, dll
a. Desa, kecamatan, kab/kota dan 100 3
provinsi
b. Desa, kecamatan dan kab/kota 75 3
c. Desa dan kecamatan 50 3
d. Tidak ada 25 3
2 Adanya forum desa/kelurahan. Catatan
kegiatan Forum
a. berjalan rutin setiap bulan 100 3 desa/kelurahan
b. berjalan rutin setiap triwulan 75 3
c. berjalan tetapi belum rutin setiap 50 3
triwulan
d. ada tetapi belum berjalan 25 3

3 Pembiayaan kegiatan PHBS 1. Catatan TP-


PKK Desa
a. Desa dan kecamatan, kab/kota dan 100 3
2. Catatan
provinsi
kader
b. Desa, kecamatan dan kab/kota 75 3
c. Desa, kecamatan 50 3
e. Tidak ada 25 3
4 Sumber pembiayaan kegiatan PHBS 1. Catatan TP-
PKK Desa
a. Swadaya masyarakat, Anggaran 100 3 2. Catatan
Desa/APBD, swasta/dunia usaha kader
dan APBN
b. Swadaya masyarakat, Anggaran 75 3
Desa/APBD dan swasta/dunia
usaha

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


c. Swadaya masyarakat dan 50 3
swasta/dunia usaha
d. Swadaya masyarakat 25 3
5 Kader aktif membina PHBS Di Rumah
Tangga 1. Catatan TP-
a. Lebih dari 15 kader 100 3 PKK Desa
2. Catatan
b. 11– 15 kader 75 3
kader
c. 6 – 10 kader 50 3
d. 1-5 kader 25 3
6 Kader terlatih PHBS
1. Catatan TP-
a. 5 kader atau lebih terlatih 100 3
PKK Desa
b. 3-4 kader terlatih 75 3 2. Catatan
kader
c. 1-2 kader terlatih 50 3
d. Tidak terlatih 25 3

7 Media Penyuluhan PHBS Melihat langsung


media di desa
a. Ada, untuk 7-10 indikator PHBS 100 3
(posyandu, balai
b. Ada, untuk 4- 6 indikator PHBS 75 3 desa , di jalan
dll)
c. Ada, untuk 1-3 indikator PHBS 50 3
d. Tidak ada 25 3

B Indikator Proses
1 Pelatihan PHBS untuk kader 100 4 Catatan TP PKK
Desa
a. Ada, untuk 5 kader atau lebih 75 4
b. Ada, untuk 3-4 kader 50 4
c. Ada ,untuk 1-2 kader 25 4
d. Tidak ada pelatihan

2 Rencana Kegiatan Pembinaan PHBS di 1. Catatan TP


Rumah Tangga PKK Desa
a. Ada, untuk 7-10 indikator PHBS 100 4 2. Catatan
kader
b. Ada, untuk 4-6 indikator PHBS 75 4
c. Ada, untuk 1-3 indikator PHBS 50 4
d. Tidak ada 25 4

3 Materi Penyuluhan PHBS 1. Catatan TP


PKK Desa
a. Ada, untuk 7-10 indikator PHBS 100 4
2. Catatan
b. Ada, untuk 4-6 indikator PHBS 75 4 kader

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


c. Ada, untuk 1-3 indikator PHBS 50 4
d. Tidak ada 25 4
4 Metode Penyuluhan PHBS 1. Catatan TP
PKK Desa
a. Kunjungan rumah, penyuluhan 100 4 2. Catatan
kelompok, dan penyuluhan massa kader
b. Kunjungan rumah dan penyuluhan 75 4
kelompok
c. Kunjungan rumah 50 4
d. Penyuluhan kelompok 25 4
5 Pencatatan PHBS Di Rumah Tangga 1. Catatan TP-
PKK Desa
a. Ada, untuk seluruh rumah tangga 100 4
2. Catatan
b. Ada, untuk 70 % rumah tangga 75 4 kader
c. Ada, untuk 69% rumah tangga 50 4
d. Tidak ada pencatatan 25 4
6 Persentase rumah yang dikunjungi 1. Catatan TP
oleh kader PKK Desa/
a. 90-100% rumah tangga 100 4 Kelurahan
2. Catatan
b. 70-89% rumah tangga 75 4
kader
c. 51-69 % rumah tangga 50 4

d. < 50% rumah tangga 25 4

7 Frekuensi Pembinaan PHBS Di Rumah 1. Catatan TP-


Tangga dalam 3 bulan – 1 tahun PKK Desa
terakhir 2. Catatan
a. 8 atau lebih 100 4 kader
b. 4-7 kali 75 4
c. 1-3 kali 50 4
d. Tidak ada 25 4

8 Keterampilan kader untuk menghitung 1. Sampel


rumah tangga ber PHBS kader
a. Terampil 100 4 menghitung
rumah
b. Cukup terampil 75 4 tangga ber
c. Kurang terampil 50 4 PHBS.
2. Catatan TP-
d. Tidak terampil 25 4 PKK Desa
3. Catatan
kader

9 Keterampilan kader melakukan 1. Sampel


kunjungan rumah penyuluhan PHBS kader
a. Terampil 100 4 praktek

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


b. Cukup terampil 75 4 kunjungan
rumah
c. Kurang terampil 50 4
tangga ber
d. Tidak terampil 25 4 PHBS.
2. Catatan TP
PKK Desa
3. Catatan
kader

10 Forum Musyawarah Desa/kelurahan 1. Catatan TP


membahas upaya pemecahan masalah PKK Desa
PHBS 2. Catatan
a. 9 – 10 masalah 100 4 kader

b. 7 – 8 masalah 75 4

c. 4 – 6 masalah 50 4

d. 1 – 3 masalah 25 4

C Indikator Luaran
Indikator Tunggal
1 % Persalinan yang ditolong di fasilitas 1. Catatan TP-
kesehatan PKK Desa
a. 100 % 100 3 2. Catatan
kader
b. 81-99 % 75 3
c. 71-80 % 50 3
d. 70 % 25 3
2 % Bayi diberi ASI Eksklusif 1. Catatan TP-
PKK Desa
a. 100% 100 3
2. Catatan
b. 81-99 % 75 3 kader
c. 71-80 % 50 3
d. 70% 25 3
3 % Rumah Tangga yang menimbang 1. Catatan TP-
balita PKK Desa
a. 100% 100 3 2. Catatan
kader
b. 81-99 % 75 3
c. 71-80 % 50 3
d. 70% 25 3
4 % Rumah Tangga yang menggunakan 1. Catatan TP-
air bersih PKK Desa
a. 90-100% 100 3
2. Catatan
b. 61-89 % 75 3
kader
b. 51-60 % 75 3

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


c. <50% 50 3
5 % Rumah Tangga yang cuci tangan 1. Catatan TP-
dengan air bersih dan sabun PKK Desa
a. 90-100% 100 3 2. Catatan
kader
b. 61-89 % 75 3
c. 51-60 % 50 3
d. <50% 25 3
6 % Rumah yang menggunakan jamban
sehat 1. Catatan TP-
a. 90-100% 100 3 PKK Desa
2. Catatan
b. 61-89 % 75 3
kader
c. 51-60 % 50 3
d. <50% 25 3
7 % Rumah yang memberantas jentik di 1. Catatan TP-
rumah PKK Desa
a. 90-100% 100 3 2. Catatan
kader
b. 61-89 % 75 3
c. 51-60 % 50 3
d. <50% 25 3
8 % Rumah tangga yang makan sayur 1. Catatan TP-
dan buah setiap hari PKK Desa
a. 90-100% 100 3 2. Catatan
kader
b. 61-89 % 75 3
c. 51-60 % 50 3
d. <50% 25 3

9 % Rumah tangga yang melakukan 1. Catatan TP-


aktivitas fisik setiap hari PKK Desa
a. 90-100% 100 3 2. Catatan
kader
b. 61-89 % 75 3
c. 51-60 % 50 3
d. <50% 25 3
10 % seluruh anggota rumah tangga tidak 1. Catatan TP-
merokok PKK Desa
a. 90-100% 100 3 2. Catatan
kader
b. 61-89 % 75 3
c. 51-60 % 50 3
d. <50% 25 3
Indikator Gabungan (Komposit)

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


% RUMAH TANGGA Ber-PHBS 1. Catatan TP-
PKK Desa
a. >80 % 100 3
2. Catatan
b. 50-80 % 75 3 kader
c. < 50 % 50 3
Indikator pemberdayaan
masyarakat
Adanya UKBM/Kegiatan terkait PHBS 1. Catatan TP-
secara rutin dilaksanakan dalam PKK Desa
jangka waktu satu tahun 2. Catatan
a. Ada, untuk 7-10 indikator PHBS 100 3 kader
3. Observasi di
b. Ada, untuk 4-6 indikator PHBS 75 3
lapangan
c. Ada, untuk 1-3 indikator PHBS 50 3
d. Tidak ada 25 3

SUB TOTAL

Nilai Tambah
a. Kegiatan Inovasi
(kegiatan pembaharuan atau
pengembangan yang belum
pernah ada)

a. Situasi dan kondisi wilayah (daerah


sulit/terpencil/wilayah pemekaran
atau daerah yang mudah dijangkau)

TOTAL

Catatan :
1. Urutan nilai dimulai dari nilai terendah yaitu : 25, 50, 75 dan 100 (sesuai kondisi di
lapangan) selanjutnya dikalikan dengan nilai bobot = nilai tertimbang
2. Petugas penilai sudah mengisi nilai tertimbang pasca verikasi di lapangan
3. Untuk Desa/kelurahan yang memiliki kegaiatan inovasi diberikan penambahan nilai 500

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


Lampiran 6
PENILAIAN LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT

DESA/KELURAHAN :
KECAMATAN :
KABUPATEN/KOTA :
PROVINSI :
JUMLAH
NO INDIKATOR NILAI BOBOT KETERANGAN
NILAI
I INPUT
1 Dukungan kebijakan pelaksanaan
lingkungan bersih dan sehat
Desa/Kelurahan, Kecamatan, - Catat SK yang ada
a. Kab/Kota dan provinsi 10 3 di pokja atau
Desa/Kelurahan, Kecamatan, seketariat PKK
7 3 - Jika SK desa siaga
b. Kab/Kota
atau lainnya harus
c. Desa/Kelurahan, Kecamatan, 5 3 tersedia kegiatan
d. Desa/Kelurahan 3 3 LBS
e. Tidak ada 0 3
2 Dukungan Dana dari Pemerintah
a. Ada 10 3 - Lihat Perencanaan
b. Tidak ada 0 3
3 Dukungan masyarakat
a. Dana/material, tenaga 10 3 - Lihat Perencanaan
b. Dana/material 7 3
c. Tenaga 5 3
d. Tidak ada 0 3
4 Ada pokja kesling
a. Ada dan aktif 10 3 Lihat SK di Pokja
Kesling dan bukti
b. Ada dan kurang aktif 7 3
keaktifan (Absensi,
c. Ada dan tidak aktif 5 3 dsb)
d. Tidak ada 0 3
5 Jumlah dasa wisma yang aktif
dibanding jumlah yang ada
a. >75% 10 3 - Lihat Catatan
Kerja
b. 50-75% 7 3
c. < 50% 5 3
d. Tidak ada 0 3
6 Kader kesling yang aktif
a. >75% 10 3 -Lihat Catatan Kerja
b. 50-75% 7 3
c. < 50% 5 3
d. Tidak ada 0 3
7 Dukungan kemitraan
a. Ada 10 3 -Bukti perjanjian

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


kerjasama, dll

b. Tidak ada 0 3
8 Ada media penyuluhan kesling
(Poster, leaflet, banner, lembar
balik, brosur, spanduk, media
elektronik, media cetak, kesenian
lokal)
a. Lebih dari 7 jenis 10 3 Yang paling banyak
b. 5 – 7 jenis 7 3 Jenis media
c. Kurang dari 5 5 3 menjadi
d. Tidak ada 0 3 acuan penilaian

Jumlah nilai
Rata-rata nilai

II PROSES
1 Perencanaan di bidang kesling
a. Ada perencanaan dan, 10 Lihat perencanaan
melibatkan masyarakat, 4 dan daftar hadir
b. Ada perencanaan 5 4
c. Tidak ada 0 4
2 Pelaksanaan
a. Seluruh rencana kegiatan 10 Lihat dilapangan,
dilaksanakan 4 wawancara
b. Rencana kerja dilaksanakan 5
sebagian 4
c. Tidak dilaksanakan 0 4
3 Frekuensi Pembinaan 1 Tahun
terakhir
a. 8 kali atau lebih 10 4 Lihat catatan
b. 4-7 kali 7 4
c. 1-3 kali 5 4
d. Tidak ada 0 4
4 Pemantauan dan penilaian
a. Dilaksanakan oleh petugas Lihat hasil & format
dan kader/masyarakat 10 4 pemantauan/
b. Dilaksanakan oleh petugas 7 4 kartu rumah
c. Dilaksanakan oleh
kader/masyarakat 5 4
d. Tidak Ada 0 4

Jumlah nilai
Rata-rata nilai

III OUTPUT
1 Cakupan Rumah sehat
a. 100% 10 3 Memenuhi kriteria

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


Rumah sehat

b. 90-99% 7 3
c. 70-89% 5 3
d. <70% 2 3
2 Akses air bersih/minum
a. 100% 10 3
b. 90-99% 7 3
c. 70-89% 5 3
d. <70% 2 3
3 Akses Sanitasi/Jamban
a. 100% 10 3
b. 90-99% 7 3
c. 70-89% 5 3
d. <70% 2 3
4 Cakupan SPAL
a. 100% 10 3
b. 90-99% 7 3
c. 70-89% 5 3
d. <70% 2 3
5 Pengelolaan Sampah
a. Ada pemilahan pemanfaatan,
TPS, TPA dan pengangkutan
terjadwal 10 3 Bukti fisik (Foto)
b. Ada pengumpulan dan 5 3
pengangkutan (kota), dan ada
lubang sampah (desa)
c. Dikumpulkan saja 2 3
6 Jalan Lingkungan
a. Semua Lingkungan Bersih,
Rapih dan tidak ada
genangan 10 3 Bukti fisik (Foto)
b. Sebagian jalan lingkungan
bersih dan rapi tidak ada
genangan 5 3
c. Sebagian jalan lingkungan
bersih dan rapi, tetapi ada
genangan 2 3
7 Drainase
a. Mencakup seluruh wilayah 10 3
desa/kelurahan aliran air
lancar tidak tergenang Bukti fisik (Foto)
b. Mencakup sebagian wilayah 5 3
desa/kelurahan aliran air
lancar tidak tergenang
c. Mencakup sebagian wilayah
desa/kelurahan aliran air
kurang lancar, ada genangan 2 3

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran


8 Penataan pekarangan
a. Mencakup seluruh wilayah
desa/kelurahan
pekarangannya rapi (tidak
ada sampah berserakan) dan
terawatt 10 3 Bukti fisik (Foto)
b. Sebagian pekarangan rapi tapi
kurang bersih 5 3
c. Sebagian pekarangan
kurang rapi dan
kurang bersih 2 3
9 Penghijauan dan pemanfaatan
pekarangan
a. Mencakup seluruh wilayah 10 3
desa/kelurahan ada
penghijauan dan
pemanfaatan pekarangan
(untuk tanaman, kolam ikan,
dsb) Bukti fisik (Foto)
b. Sebagian wilayah
desa/kelurahan ada
penghijauan dan
pemanfaatan pekarangan
(untuk tanaman, kolom ikan,
dsb) 5 3
c. Hanya penghijauan 2 3

10 Angka bebas jentik (Aedes sp)


a. >95% 10 3
b. <95% 0 3

Jumlah nilai
Rata-rata nilai
Nilai Akhir

Catatan:
1 Inovasi : Kegiatan yang belum ada di tempat lain
2 Kreativitas : Kegiatan yang sudah ada di tempat lain

Pedoman Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-Kesehatan Lampiran

Anda mungkin juga menyukai