Anda di halaman 1dari 5

Maudina Aulia Siregar

Universitas Sumatera Utara


S-1 Pendidikan Dokter Gigi

Program Upaya Peningkatan Keselamatan dan


Pengurangan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
"MAJU KENA MUNDUR KENA"

I. LATAR BELAKANG

Manusia menjalankan kehidupannya dengan melakukan berbagai kegiatan yang


melibatkan penggunaan alat transportasi baik transportasi darat, air maupun udara.
Kendaraan umum (angkutan umum) seperti bus merupakan salah satu transportasi yang
cukup diminati dan digunakan oleh masyarakat dalam bepergian jarak dekat hingga jauh.
Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan
angkutan umum masih sering terjadi. Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh berbagai faktor,
salah satunya adalah disfungsi bagian-bagian dari onderdil (sparepart) kendaraan tersebut.
Disfungsi onderdil kendaraan yang paling umum dikenal adalah ‘rem blong’. Kondisi rem
blong seperti yang disebutkan di halaman web suzuki.co.id dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, diantaranya adalah minyak rem yang habis hingga kandas dan piston rem yang rusak.

Pada umumnya, mobil penumpang menggunakan sistem pengereman dengan tekanan


fluida dari minyak rem. Minyak rem akan dialirkan menggunakan selang minyak berukuran
kecil. Penting untuk selalu melakukan pengecekan pada aliran minyak rem tersebut agar
mekanisme pengereman dapat berjalan dengan baik. Selain itu, piston rem yang rusak juga
dapat mengakibatkan gagalnya pengereman. Piston rem dapat mengalami keausan akibat
pemakaian dalam jangka panjang. Kualitas minyak rem yang sudah rusak, kedaluwarsa atau
terkontaminasi dapat mempengaruhi pengereman. Oleh sebab itu, disarankan untuk
menguras dan mengganti minyak rem setiap enam bulan atau maksimal satu tahun sekali.

Persoalan di atas merupakan landasan dari program “Maju Kena Mundur Kena” yang
diharapkan menjadi program yang dapat memberikan dampak baik dan memperkecil
penyebab kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kondisi rem blong.

"MAJU KENA MUNDUR KENA"


Maudina Aulia Siregar
Universitas Sumatera Utara
S-1 Pendidikan Dokter Gigi

II. PERMASALAHAN

Kementerian Perhubungan telah mempublikasikan data dari Korlantas Polri yang


menyebutkan bahwa pada tahun 2021 angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia
mencapai 103.645 kasus. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan data tahun 2020 yaitu
sebanyak 100.028 kasus. Berdasarkan data tersebut, pada tahun 2021 tercatat 25.266 korban
tewas akibat kecelakaan lalu lintas dengan kerugian materi mencapai Rp 246.000.000.000
(dua ratus empat puluh enam milyar rupiah). Sementara jumlah korban luka berat akibat
kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun lalu sebanyak 10.553 orang dan korban luka ringan
117.913 orang. Berdasarkan data yang diperoleh, keterlibatan kasus kecelakaan lalu lintas
yang paling tinggi adalah sepeda motor dengan persentase sebesar 73%. Pada urutan kedua
adalah kendaraan angkutan barang dengan persentase 12%.

Melalui pengalaman pribadi atau bahkan berdasarkan data, sering kali ditemukan
bahwa penyebab kecelakaan lalu lintas adalah kelalaian para pengelola dan pemilik moda
transportasi umum yang kurang memperhatikan keadaan unit yang digunakan salah satunya
adalah kondisi rem blong. Mengingat tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi,
maka perlu dilakukan upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas terutama dalam masalah rem
blong. Hal inilah yang mendasari pentingnya implementasi program “Maju Kena Mundur
Kena”. Program ini akan melibatkan beberapa pihak tertentu demi kelancaran program
sehingga dapat mencapai tujuan dan target yang diharapkan. Adanya program ini,
diharapkan dapat membantu memberikan perasaan nyaman kepada masyarakat dalam
menggunakan kendaraan umum yang telah terjamin keadaan mesin dan lain-lain dari
kendaraaan yang akan ditumpangi.

"MAJU KENA MUNDUR KENA"


Maudina Aulia Siregar
Universitas Sumatera Utara
S-1 Pendidikan Dokter Gigi

III.PENGENALAN DAN INOVASI PROGRAM

Sesuai dengan namanya, program “Maju Kena Mundur Kena” dibuat berdasarkan
kondisi bilamana terjadi disfungsi rem atau rem blong dari suatu alat transportasi
(kendaraan) yang dapat berdampak buruk pada kendaraan di sekitarnya, baik di depan
maupun di belakang. Hal ini dapat memberikan dampak yang lebih parah pada kondisi lalu
lintas yang sedang padat atau pada kondisi kontur jalan yang tidak merata seperti adanya
turunan maupun tanjakan.

Jasa Raharja merupakan sebuah perusahaan asuransi sosial milik negara (BUMN) yang
bertanggungjawab mengelola asuransi kecelakaan lalu lintas bagi penumpang angkutan
umum, kendaraan pribadi, maupun pejalan kaki. Dalam pelayanannya, Asuransi Jasa
Raharja mengedepankan “AKHLAK” yang merupakan akronim dari ‘amanah, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif’. Sejalan dengan hal ini, program “Maju Kena
Mundur Kena” memiliki motto “AWAS” yang merupakan akronim dari ‘aman, waspada,
antisipasi, dan selamat’. Melalui motto ini, diharapkan dapat terlaksana dengan baik selama
program berlangsung.

Program ini direncanakan akan dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan


beberapa pihak seperti Jasa Raharja, Kementerian Perhubungan, Polisi setempat serta
teknisi mesin kendaraan. Para muda/i setempat seperti pelajar dan mahasiswa yang tertarik
pada program ini juga diberikan kesempatan untuk bergabung sebagai volunteer. Dengan
demikian, diharapkan program ini akan berjalan dengan optimal sesuai tujuan dan target
program. Adapun perencanaan proses berjalannya program sebagai berikut:

a) Program akan dilaksanakan secara berkala kemungkinan dua hingga tiga bulan sekali.

b) Program akan dilaksanakan di titik kumpul angkutan umum berada seperti terminal
angkutan umum.

c) Teknis pelaksanaan program meliput pemeriksaan kelayakan kendaraan untuk


beroperasi seperti pemeriksaan kondisi sparepart dan mesin yang digunakan sudah
sesuai standar yang ditentukan.

"MAJU KENA MUNDUR KENA"


Maudina Aulia Siregar
Universitas Sumatera Utara
S-1 Pendidikan Dokter Gigi

d) Koordinasi pelaksanaan program dengan pihak-pihak ahli yang terlibat seperti insinyur,
teknisi, mahasiswa teknik mesin dengan peminatan kendaraan bermotor maupun
pelajar SMK jurusan teknik. Pelaksanaan program ini tetap memperhatikan aturan serta
menyertakan izin dari pihak-pihak yang berwenang. Selain itu, diharapkan dukungan
dari pihak-pihak tersebut untuk ikut membantu menyediakan ahli-ahli yang terampil di
bidang ini.

e) Pihak penyelenggara program juga memperhatikan kebutuhan yang diperlukan oleh


para pembantu pelaksanaan program agar tercapai tujuan yang diharapkan.

f) Pendataaan dilakukan dengan teliti, baik, dan benar sehingga meminimalisir kesalahan
data yang mungkin dapat mempengaruhi tercapainya tujuan program. Pendataan yang
dilakukan meliputi jenis angkutan, nomor mesin, nomor plat, masalah kendaraan dan
hasil akhir apakah kendaraan layak untuk beroperasi atau diperlukan perbaikan
terlebih dahulu.

g) Melakukan sosialisasi dan menjelaskan kepada pemilik armada dan para sopir tentang
tujuan dan maksud diadakannya program ini untuk mencegah terjadinya mispersepsi
antara pihak yang terlibat sehingga program dapat dijalankan dengan lancar.

"MAJU KENA MUNDUR KENA"


Maudina Aulia Siregar
Universitas Sumatera Utara
S-1 Pendidikan Dokter Gigi

IV. TUJUAN PROGRAM

Adapun program “Maju Kena Mundur Kena" ini merupakan upaya yang bertujuan
untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas pada angkutan umum yang menyangkut
keselamatan banyak masyarakat dengan cara melakukan upaya preventif. Upaya
pencegahan ini dilakukan untuk menyediakan armada yang siap untuk dioperasikan
dengan performa yang layak dan optimal. Tujuan lainnya dari program ini adalah
diharapkan program ini dapat menjadi program percontohan yang akan diterapkan dan
akan terus dievaluasi dan dikembangkan untuk moda transportasi lainnya baik di darat laut
dan udara.

"MAJU KENA MUNDUR KENA"

Anda mungkin juga menyukai