Sebagai upaya untuk tercapainya aspek tersebut maka suatu kendaraan harus
mutlak laik untuk dioperasikan di jalan. Salah satu usaha pemerintah untuk
nomor 22 tahun 2009 tentang “Lalu Lintas dan Angkutan Jalan” serta
75
76
terjadi kenaikan atau peningkatan secara berkala atau bertahap. Hal tersebut
yang dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu mengalami sorotan publik dan
biaya tinggi, dan banyaknya intervensi pihak ketiga/ calo. hal ini disebakan
masih banyak potensi sumber daya yang ada di Unit Pelaksana Teknis (UPT)
optimal.
berisi tentang:
dalam pelaksanaan pelayanan. Adapun inovasi pelayanan yang ada pada UPT
JBB kecil memakai drive thrue sedangkan JBB besar dengan pengujian
konvensional (biasa). Selain itu tujuan dari penerapan Drive Thru untuk
Keterangan :
: Lajur Konvensional
2. Pemeriksaan Teknis
3. Uji Emisi
7. Proses data
8. Proses data
9. Pembayaran Ret
Penjelasan Bagan:
a.Loket 1 (Pendaftaran) :
surat kuasa, ijin operasional asli dan surat ijin usaha angkutan (khusus
pengemudi kendaraan.
b. Loket 2 (pemeriksaan visual atau pra uji) terhadap kondisi fisik kendaraan
bermotor :
emisi gas buang dengan menggunakan alat uji Gas Analyser untuk
mekanis :
Slide Slip Tester, menguji pancar lampu utama menggunakan alat uji
seperti truck dan bus serta di loket 7 (keterangan gambar nomor 10) untuk
(kilogram) dan kendaraan yang buku ujinya tidak habis, sedangkan alur
dan kendaraan berat lainnya serta kendaraan ringan yang buku ujinya telah
habis.
tanggal 5 Juli 2017, pada pukul 13.00 WITA, menyatakan bahwa inovasi
kendaraan. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi peran keterlibatkan dari
pihak ketiga karena pemilik bisa langsung melakukan pengujian sendiri. Hasil
PKB saat diwawancara pada tanggal 7 Juli 2017, pada pukul 12.00 WITA,
surat, mulai dari awal proses sampai selesai pemilik kendaraan tetap didalam
pengujian.
Kendaraan Bermotor Dishub Kota Denpasar, bahwa dengan proses drive thru
tujuan hukum menurut Gustav Radbruch sebagai tiga nilai dasar tujuan
pemilik kendaraan yang melakukan proses pengujian tanpa harus turun dari
keterlibatan pihak ketiga lebih kecil karena dari awal proses pengujian
retribusi.
belit serta efisiensi waktu pelayanan dalam proses pengujian. Efisien waktu
yang dialami oleh UPT Pengujian Kota Denpasar. Menurut Bapak Kepala
UPT I Dewa Made Sutarja , SH, MH saat diwawancara pada tanggal 5 Juli
2017, pada pukul 13.00 WITA, bahwa kendala-kendala yang selama ini
masih dialami adalah minimnya sumber daya manusia (SDM) teknis yaitu
Lanjutan, I Wayan Sutrisna, Ama. PKB saat diwawancara pada tanggal 7 Juli
pihak ketiga yang tidak berbadan hukum/calo yang sudah mengakar sehingga
dua upaya, yaitu upaya internal dan upaya eksternal. Upaya internal
Kepala UPT I Dewa Made Sutarja , SH, MH saat diwawancara pada tanggal
5 Juli 2017, pada pukul 13.00 WITA menjelaskan bahwa telah membuat
analisis jabatan dan fungsi terkait jumlah sumber daya manusia penguji
ketiga. Selain itu hal yang harus dilakukan yaitu menetralisir lingkungan UPT
pengujian dari adanya calo/ biro jasa yang tidak berbadan hukum sehingga
satu dari aspek tersebut tidak terpenuhi maka akan berpengaruh terhadap